Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OBSERVASI PERMEN TRADISIONAL

“PERMEN PEPAYA KERING”


MATA KULIAH OLAHAN COKLAT DAN GULA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 8 :

Nandini Galuh Pratiwi (17050394001)

Yulinda Aiska Mela P (17050394007)

Dessy Riyana Wati (17050394027)

Ari Ardiansyah (18050394015)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA


2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Laporan observasi permen
tradisional “Permen Pepaya Kering” di surabaya ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu dosen mata kuliah Olahan coklat dan gula yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai observasi permen tradisional “Permen Pepaya Kering” di Surabaya.
kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
observasi yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Surabaya, 12 November 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang kegiatan 4


1.2 Tujuan 4
1.3 Manfaat 5
1.4 Sasaran & target 5
1.5 Waktu & Tempat 6
1.6 Metode Pengambilan Data 6

BAB II PEMBAHASAN 7

2.1 Sejarah dan Profil 7


2.2 Hasil Produk 8
2.3 Bahan pembuatan Permen Pepaya Kering 8
2.4 Cara membuat Permen Pepaya Kering 9

BAB III PENUTUP 11

3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11

BAB IV DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manisan merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah tidak asing lagi di
kalangan masyarakat Indonesia. Manisan banyak diproduksi secara tradisional oleh
masyarakat di berbagai daerah. Pada dasarnya manisan terbuat dari buah segar yang direbus
bersama dengan gula dan kemudian dikeringkan. Manisan papaya merupakan salah satu
diversifikasi produk olahan berbahan dasar buah pepaya jenis California. Manisan papaya
masih tergolong baru untuk jenis manisan buah yang mulai dikembangkan saat ini. Manisan
papaya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai suatu jajanan yang memiliki nilai jual
tinggi dan layak untuk dikembangkan sebagai produk utama suatu industri.

Observasi ini dilakukan agar mahasiswa mengenal dunia kerja sehingga menambah
ilmu diluar materi perkuliahan serta untuk memahami dan menerapkan cara membuatnya
permen tradisional di lingkungan kerja pada suatu industry makanan.

Harapan yang diinginkan dari pihak pelaksana ini bukan saja sebagai sarana rekreasi
mahasiswa, tapi lebih kepada peningkatan pengetahuan tentang home industry makanan dan
pelaksanaannya dengan cara mahasiswa melihat langsung proses produksi di home indusrti
tersebut. Dengan begitu mahasiswa benar-benar memahami dan bisa menerapkan dalam
industry maupun produksi makanan. Setelah melakukan kunjungan mahasiswa diwajibkan
membuat laporan sebagai tugas yang mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang
informasi yang diperolehnya.

1.2 TUJUAN
Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi Mahasiswa sebagai
berikut :
1 Memperluas pengetahuan Mahasiswa dalam pembuatan permen tradisional
2 Mendorong Mahasiswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan.
3 Mendorong Mahasiswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab.
4 Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.

4
5 Untuk Belajar (tidak hanya tau teknik tapi juga praktik dan cara pemasarannya).
1.3 MANFAAT
Adapun Beberapa manfaat kunjungan Industri Bagi Mahasiswa diantaranya :
Bagi siswa :
- Memotivasi siswa untuk bekerja
- Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
- Melihat secara langsung cara kerja produksi.
- Mendapat gambaran saat akan bekerja di home industri atau ingin membuat sebuah
home Industri.
- Dapat mengetahui penerapan sanitasi hiegene serta keslamatan kerja pada sebuah
home industry
Bagi sekolah
- Universitas dapat mengajak Mahasiswa belajar langsung di lapangan.
Bagi Home Industri
- Dapat berbagi ilmu dengan Mahasiswa.
- Mengajak dan memperlihatkan proses produksi bagi Mahasiswa maupun Dosen.
- Memperkenalkan Profil singkat tentang berdirinya home industri.
- Memperkenalkan hasil produksi serta penerapan keamanan pangan pada masyarakat
luas.
- Meningkatkan penjualan
1.4 SASARAN DAN TARGET OBSERVASI
Observasi tahun ajaran 2019/2020 yang diikuti oleh kelompok 8 kelas A prodi S1
Pendidikan Tata Boga angkatan 2017

5
1.5 WAKTU & TEMPAT

Tanggal : 30 Oktober 2019

Waktu : 09.00 s/d selesai

Tempat : Lidah wetan GG VII A NO.6

1.6 METODE PENGAMBILAN DATA

1. Metode Observasi
Yaitu metode dengan cara melihat langsung pada objek Lapangan.
2. Metode interview.
Yaitu metode dengan cara  bertanya jawab kepada sumber informasi
3. Metode dokumenter.
Yaitu  metode dengan memperoleh data dengan cara pengamatan atas data-
data/dokumen-dokumen yang mendukung laporan melalui websie serta pengambilan
gambar secara langsung.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH dan PROFIL PENGUSAHA PERMEN TRADISIONAL

Sebelum didirikan home industry ini , si pemilik awalnya anya coba-coba untuk
membuat pada saat bulan puasa. Dengan tujuan agar pada saat hari raya bisa diidangkan
sebagai suguhan bagi tamu khususnya hanya bagi anak kecil saja dikarenakan disana banyak
anak kecil pada saat hari raya idul fitri. Namun lama kelamaan dikarenakan banyak ususlan
dari teman ibu nanik untuk menjual saja permen yang di buatnya sendiri. Maka ibu nanik
mulai memproduksi permen sesuai dengan pesanan. Pada awalnya promosi hanya dari mulut
kemulut, dari kumpulan ibu-ibu PKK , ibu nanik mempromosikan permennya. Dan sampai
akhirnya ibu nanik mulai menitipkan permennya itu ke warung-warung,

1. PROFIL PENGUSAHA
 Nama pemilik : Nanik Riasih
 Nama panggilan : Nanik
 Alamat pengusaha : Lidah wetan GG VII A NO.6
 Tempat/tgl lahir : Mojekerto, 08-08-1969
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pendidikan terakhir : SLTA
 Status : Istri dengan 2 anak

2. PROFIL USAHA
 Nama usaha : PERMEN PEPAYA
 Tahun berdiri : 2016
 Alamat usaha : Lidah wetan GG VII A NO.6
 Lama usaha : 3 tahun
 Jumlah karyawan : 3 orang
 Yang diproduksi : Permen pepaya

2.2 HASIL PRODUK


7
Contoh hasil produk

Dengan hasil jadi produk perhari 20 bungkus, yang mampu menghabiskan gula
pasir sekitar 10 kg perhari. Per bungkus dijual dengan seharga 20.000 ribu

2.3 BAHAN PEMBUATAN PERMEN PEPAYA KERING


- Pepaya muda 500 g
- Gula pasir 250 kg
- Citrid Acid 1sdt
- Pewarna Makanan secukupnya

2.3 CARA MEMBUAT PERMEN PEPAYA KERING

8
 Siapkan alat dan bahan

 Memarut papaya kemudian memerasnya utuk mengurangi kadar airnya

 Campurkan Gula dan Sitrun Aduk dengan parutan papaya yang suda di peras kemudian
masak diatas wajan sampai teksturnya seperti selai nanas

 Berikan Warna pada permen yang suda matang kemudian bulat-bulatkan

9
 Balurkan dengan gula pasir kemudian angin anginkan atau bisa dijemur selama 2 jam
untuk lebi h kering dan menamba daya simpan permen, kemudian permen siap di kemas

10
BAB III

PENUTUP

1.1 KESIMPULAN

Manisan merupakan salah satu makanan tradisional yang sudah tidak asing lagi di
kalangan masyarakat Indonesia. Manisan banyak diproduksi secara tradisional oleh
masyarakat di berbagai daerah. Pada dasarnya manisan terbuat dari buah segar yang direbus
bersama dengan gula dan kemudian dikeringkan. Manisan papaya merupakan salah satu
diversifikasi produk olahan berbahan dasar buah pepaya jenis California. Manisan papaya
masih tergolong baru untuk jenis manisan buah yang mulai dikembangkan saat ini. Manisan
papaya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai suatu jajanan yang memiliki nilai jual
tinggi dan layak untuk dikembangkan sebagai produk utama suatu industri.

1.2 SARAN

Sebaiknya diberikan pencantuman informasi daya simpan tanggal kadaluarsa sangat


penting karena terkait dengan keamanan produk pangan dan untuk memberikan jaminan
mutu pada saat produk sampai ke tangan konsumen.
Kewajiban pencantuman tanggal kadaluwarsa pada label pangan diatur dalam
Undang-Undang Pangan No. 7/1996 serta Peraturan Pemerintah No. 69/1999 tentang Label
dan Iklan Pangan, di mana setiap industry pangan wajib mencantumkan tanggal kadaluarsa
(expired date) pada setiap kemasan produk pangan. Perpanjangan daya simpan manisan juga
dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk meningkatkan nilai tambah pada manisan
pepaya. Dengan memperpanjang daya simpannya, manisan pepaya kering dapat
didistribusikan secara lebih luas, dan dapat menjaga kualitas produk sampai ke tangan
konsumen. Salah satu metode perpanjangan daya simpan manisan adalah dengan merendam
buah pepaya yang masih segar dengan larutan kapur sirih. Cara ini dianggap sebagai cara
yang mudah dan murah untuk memperpanjang daya simpan manisan pepaya. Namun,
efektivitas dari penggunaan kapur sirih ini belum teruji sehingga perlu ada kajian lebih jauh
mengenai efektivitas penggunaan larutan kapur sirih sebagai salah satu metode untuk
memperpanjang daya simpan manisan.

11
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/

https://id.wikipedia.org/wiki/Manisan_buah

Wawancara langsung dengan pemilik usaha permen tradisional

12

Anda mungkin juga menyukai