STANDAR KOMPETENSI :
INDIKATOR :
URAIAN MATERI :
Dengan belajar keterampilan, kita akan diajak untuk berfikir kreatif dan
trampil menciptakan benda-benda dan memproduksi benda serta melakukan
kegiatan yang berguna dan bermanfaat.
Dalam rangka meningkatkan kinerja seorang individu, maka salah satu factor
penunjang adalah tingkat keterampilan personal individu itu sendiri. Semakin tinggi
tingkat keterampilan seseorang, maka akan dapat meningkatkan kinerja. Apa
sebenarnya pengertian keterampilan (skill) itu ?.
1
Aksay.multiply.com/journal/item/20
1. Menurut Gordon (1994:55) pengertian keterampilan adalah kemampuan untuk
mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya
cenderung pada aktivitas psikomotor.
2. Menurut Nadler (1986:73) pengertian keterampilan (skill) adalah kegiatan yang
memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.
3. Menurut Dunnette (1976:33) pengertian keterampilan adalah kapasitas yang
dibutuhkan untuk melaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan
dari hasil training dan mengalaman yang didapat.
4. Menurut Iverson (2001:133) mengatakan bahwa selain training yang diperlukan
untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan juga membutuhkan kemampuan
dasar (basic ability) untuk melakukan pekerjaan secara mudah dan tepat.
2
Id.shvoong.com/business-management/human-resources/2197108-pengertian-keterampilan-dan-jenisnya/
kemampuan hard skills dan soft skills. Kemampuan hard skills adalah kemampuan
melatih terhadap psikomotorik, misalnya keterampilan dan pelatihan dalam
menciptakan suatu produk.
3
Elearning.unesa.ac.id/tag/tujuan-pendidikan-keterampilan
C. PENGERTIAN TATA BUSANA
Pengertian Busana
Busana adalah segala sesuatu yang kita pakai mulai dari kepala (rambut),
sampai ujung mata kaki yang meliputi hal-hal berikut :
a. Bersifat Pokok, seperti gaun, rok, blus, kemeja, celana (pantaloon), kain
sarung, kebaya, singlet, rok dalam, celana dalam dan BH.
b. Bersifat Pelengkap (millineries), seperti tas, sepatu/ sandal, dasi, ikat
pinggang, topi, selendang/kerudung, dan syal
c. Bersifat Menambah keindahan (accessories), seperti bando, pita rambut,
sirkam, jepit hias, giwang, kalung, gelang, cincin.
4
Okrek.blogspot.com/2009/11/pengertian-busana-tata-busana-dari –buku.html
Kesesuaian dengan harmoni adalah kesesuaian penataan penggunaan busana
yang serasi dan harmonis dalam pemilihan warna yang dipadankan dengan
assesories.
Kesesuaian dengan waktu adalah kesesuaian penataan penggunaan busana yang
dikenakan pada waktu pagi, siang, ataupun malam hari.
Kesesuaian dengan kesempatan adalah kesesuaian penataan penggunaan
busana yang dikenakan pada kesempatan pesta, kerja, kuliah, di pantai, di
rumah, shantai dan rekreasi.
Kesesuaian dengan usia adalah kesesuaian penataan penggunaan busana pada
usia anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua.
Kesesuaian dengan warna adalah kesesuaian penataan warna dengan kulit
tubuh seseorang, kesempatan, dan waktu.
D. TUJUAN BERPAKAIAN/BERBUSANA.
Dalam mempelajari sesuatu ilmu penting diketahui dasar/ kaidah yang ada
dalam Al Qur`an. Karena segala sesuaatu yang dipelajari mempunyai dasar bernilai
ibadah.
Yang pertama adalah perintah menutup aurat, terdapat dalam QS An Nur 31,
QS Al Ahzab 59 dan QS Al A`Raaf 26.. Penjelasan tentang batasan-batasan aurat
dalam berbusana juga ada tercantum dalam hadist Nabi.
26. Hai anak Adam [530], sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian
untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa
[531] itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-
tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. 5
27. Wahai Bani Adam, janganlah sampai syaithan menimpakan fitnah kepada kalian
sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua orang tua kalian dari surga, dan
meninggalkan pakaian mereka berdua sehingga auratnya tersingkap. Sesungguhnya
syaithan, dia dan pengikutnya dapat melihat kalian dari tempat yang kalian tidak
dapat melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan para syaithan sebagai
wali bagi orang-orang yang tidak beriman.“ ( Al-A’raf : 26 – 27 ).
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash radhiallahu ‘anhuma, dia
berkata : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata:
“Makan, minum, bersedekah dan berpakainlah kalian tanpa berlebih-lebihan dan
berbuat kesombongan” .
Di antara adab-adab mengenakan pakaian dan berhias: Wajibnya Menutup Aurat
1. Haramnya Laki-laki menyerupai Wanita dan Wanita menyerupai Laki-laki.
2. Haramnya menyeret kain dengan kesombongan.
3. Haramnya pakaian Syuhroh (agar menjadi terkenal karena pakaian tersebut).
4. Haramnya emas dan sutra bagi Laki-laki kecuali ada udzur.
5. Haramnya wanita menampakkan perhiasannya kecuali kepada mereka yang
Allah kecualikan.
6. Haramnya memakai pakaian yang ada padanya shalban (salib) atau gambar.
7. Sunnahnya memakai pakaian putih.
8. Perhiasan apa saja yang haram atas wanita6
5
http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/7/20
6
http://al-atsariyyah.com/adab-berpakain-dan-berhias.html
Dalam bukunya ” Jilbab Al-Mar’ah Al-Muslimah Fil Kitabi Was Sunati.”, Syeikh
Muhammad Nashiruddin Al-Albani menjelaskan menurut Al-Quran dan Al-Hadist,
bahwa jilbab itu harus memenuhi 8 syarat :
1. Menutup seluruh badan selain yang dikecualikan. ( QS.An-Nur : 31, Al-Ahzab :
59 ).
2. Bukan berfungsi sebagai perhiasan.( QS. An-Nur : 31, Al-Ahzab : 33).
3. Kainnya harus tebal, tidak tipis. (HR. Abu Dawud).
4. Harus longgar, tidak ketat, sehingga tidak menggambarkan sesuatu dari
tubuhnya. (HR. Al-Baihaqi, Abu Dawud, dan Ad-Dhiya).
5. Tidak diberi wewangian atau parfum. (HR. An-Nasa’i, HR. Muslim).
6. Tidak menyerupai laki-laki. (HR. Abu Dawud, HR. Ahmad, HR. Nasa’i, Hakim,
Baihaqi dan Ahmad).
7. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir. (HR. Ahmad, HR. Muslim, HR. At-
Tabrani).
8. Bukan libas syuhrah (pakaian popularitas). (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah). 7
7
http://rumahmadina.com/blog-artikel-islam/cara-berpakaian-muslimah/
- Dapat memanfaatkan sisa-sisa kain menjadi barang baru yang lebih
bermanfaat dengan menambah kreatifitas dan inovasi.
- Dapat membuat usaha busana mandiri.
3. Rasa Kesusilaan
Untuk memenuhi peradaban dan kesusilaan. Peniruan cara berpakaian serta
jenis pakaian yang dikenakan disesuaikan dengan norma-norma susila yang berlaku
dalam lingkungan masyarakat.
a. Modiste
Modiste biasanya mengerjakan busana wanita dan busana anak. Pada
modiste, pengelolaan masih sangat sederhana, hampir semua pekerjaan
dilakukan sendiri mulai dari mengukur, memotong, menjahit, hingga
penyelesaiaan.
b. Tailor
Tailor biasanya mengerjakan busana pria khususnya setelan jas. Tailor
dapat pula mengerjakan jas wanita. Struktur organisasi tergantung dengan
kapasitas usaha dan dengan sistem produksi yang make to order
( memproduksi karena ada atau berdasar pada pesanan).
Haute Couture adalah gaun-gaun yang memiliki desain over the top seharga
ratusan juta rupiah. Hanya orang-orang yang mendapat pengesahan dari Le Chambre
Syndicale de la Haute Couture di Paris. Melalui pengawasan dari badan ini, para
perancang busana yang dianggap menghasilkan karya unik dan desain yang
berkualitaslah yang berhak mendapatkan label Haute Couture. Jadi, Haute Couture
hanyalah untuk desain, material, dan taste yang tinggi.
Memiliki definisi sebagai high sewing quality dan high craftmanship, karya-karya
yang diberi label Haute Couture menggunakan material terbaik yang dibuang
langsung dari tangan para atelier (seniman profesional) di sebuah design workshop.
Haute Couture pun dipatenkan di tahun 1945 dan diremajakan tahun 1992. Bagi para
anggota Chambre syndicale de la Haute Couture, ada tiga kriteria sebuah rumah
mode bisa masuk ke dalam kategori Haute Couture: made-to-order design,
memiliki workshop atau atelier di Paris dengan pekerja sebanyak minimal 15 orang
(full time worker), dan dapat menampilkan koleksi baru sebanyak 50 desain asli
sebanyak dua musim.
2. Atelier
Atelier b erasal dari bahasa
Perancis yang berarti tempat kerja,
bengkel, atau workshop (dalam bahasa Inggris). Atelier dalam istilah busana
diartikan dengan rumah mode atau tempat untuk mengolah mode
pakaian. Atelier ini disamping menerima jahitan perseorangan juga menerima
order dalam jumlah besar (konveksi) dan menjual busana jadi.
Pengelolaan usaha pada atelier lebih luas dibanding dengan modiste dan
tailor baik dari segi peralatan, staf pegawai, maupun organisasi. Atelier ini
menghasilkan busana madya atau tingkat menengah.
3. Boutique
Boutique atau butik merupakan toko yang menjual pakaian jadi lengkap
dengan aksesorisnya. Busana yang dijual berkualitas tinggi. Dalam bahasa
aslinya, Perancis, boutique berarti toko kecil yang menjual pakaian dan
aksesorisnya, lain dari yang lain, yang tidak lazim dan dengan suasana
berbeda dari toko lainnya.
4. Konveksi
Konveksi adalah usaha bidang busana jadi secara besar-besaran atau
secara massal. Dalam banyak literatur, konveksi ini disebut dengan home
industri. Apabila kapasitasnya sangat besar lazimnya disebut dengan usaha
garmen. Sementara garmen sendiri sebenarnya berarti pakaian (jadi).
Produk dari konveksi ini adalah busana jadi atau ready-to-wear (Bahasa
Inggris) dan pret-a-porter (bahasa Perancis). Busana ini telah tersedia di
pasar yang siap dibawa dan dipakai. Dalam proses produksi, ukuran busana
ini tidak berdasarkan pesanan pelanggan, melainkan menggunakan ukuran
yang telah standar seperti S-M-L-XL-XXLA atau 11, 12, 13, 14, 15, 16 atau
30, 32, 34, 36, 38, 40, dan 42.
5. Garmen
Garmen ini merupakan sebuah bisnis usaha yang bergerak di bidang
pembuatan pakaian atau tekstil yang dikelola dengan sistem menejemen dan juga
sistem administrasi yang lebih baik di bandingkan dengan konveksi.
Garmen ini merupakan sebuah pabrik pakaian atau tekstil yang memproduksi
berbagai macam dan jenis pakaian untuk diperjual belikan kembali sehingga
karyawan yang bekerja pada garment ini terbilang sangat banyak. Dan untuk
proses pengerjaan pembuatan pakaian atau tekstil pada garmen ini terbilang
sangat cepat dan juga rapi serta di dukung oleh beberapa mesin jahit yang
sangat modern.
6. Pendidikan Busana
Pendidikan di bidang busana merupakan usaha yang busana yang tidak
berkaitan langsung dengan pembuatan busana karena bergerak dalam bidang
jasa pendidikan. Pendidikan busana adalah sebagai penyedia tenaga terlatih
yang dapat bekerja pada usaha bidang busana. Pendidikan busana secara
formal terdapat di sekolah maupun universitas, sedangkan pendidikan
nonformal terdapat pada kursus menjahit. Usaha ini cukup potensial karena
pasar masih membutuhkan, seperti kebutuhan guru busana, akademisi
busana, reporter dan editor busana, bahkan operator pabrik garmen yang
biasanya diambil dari kursus menjahit (LPK Busana).
Dalam kursus menjahit terdapat beberapa tingkatan kursus yang diatur
oleh Direktoral Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Depdiknas.
a. Tingkat keterampilan dasar; pada tingkat ini diberikan pengetahuan
dasar cara memotong, menjahit pakaian. Tingkat ini mencetak penjahit
yang masih sederhana, seperti dapat menjahit busananya sendiri.
Tingkat ini tidak memerlukan syarat pendidikan sebelumnya.
b. Tingkat costumiere ; pada tingkat ini diberikan model-model busana yang
sulit sehingga mencetak tenaga penjahit menengah dan sanggup
menerima jahitan dari orang lain.
c. Tingkat coupeuse ; pada tingkat ini diajarkan berbagai cara mengubah
model dan menyelesaikan pakaian secara tailoring. Tingkat ini mencetak
tenaga ahli yang dapat membuka modiste, tailor atau bahkan atelier.
d. Tingkat kursus instruktur menjahit; tingkat ini mencetak instruktur
menjahit yang mempunyai wewenang mengajar pada kursus menjahit.
TUGAS KELOMPOK