Di Susun Oleh :
HALAMAN PENGESAHAN
i
Proyek Akhir ini berjudul EVENING SCORCH DENGAN SUMBER IDE
telah diujikan di depan Dewan Penguji Proyek Akhir Fakultas Teknik Universitas
Dewan Penguji :
Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Yogyakarta,................................2019
Dosen Pembimbing,
iii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Proyek Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya atau gelar
lainnya di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak
terdapat karya yang pernah ditulis orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta,...........................2019
Yang menyatakan,
Zulaikha Ayu S.
NIM. 16514134033
iv
PERSEMBAHAN
Berkat ridho Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahNya
sehingga penulisan laporan Proyek Akhir ini dapat saya selesaikan sesuai dengan
rencana. Oleh karena itu, karya Proyek Akhir ini saya persembahkan untuk ;
5. Pak Suwardi, guru SMA-ku sekaligus menjadiku privat saya pada saat
6. Para sahabatku D3 Teknik Busana 2016 semuanya yang tidak saya tulis
saya dapatkan bersama kalian, suka duka kita lewati bersama. Semoga
7. Para teman online yang senan tiasa menemani saya saat kesulitan
v
MOTTO
Never be afraid to try something new, because life gets boring when you stay
within the limits of what you already know
(Journeystrength)
vi
ABSTRAK
Disusun Oleh :
Zulaikha Ayu Septyorini
NIM. 16514134033
Proyek akhir ini bertujuan untuk : 1) mencipta desain busana pesta malam dengan
sumber ide Candi Penataran; 2) membuat busana pesta malam dengan sumber ide
Candi Penataran; 3) menyelenggarakan pergelaran busana dengan tema Tromgine
dan menampilkan busana pesta malam dengan sumber ide dinding Candi
Penatran.
Proses penciptaan busana pesta malam diawali dengan mengkaji tema Tromgine.
Dalam penciptaan desain busana disesuaikan dengan trend fashion 2019
Neomedieval dengan sub tema Dystopian Fortress kemudian memilih sumber ide
kearifan dari Jawa Timur yaitu Candi Penataran serta memperhatikan unsur dan
prinsip desain. Proses pembuatan busana melalui dua tahap, yaitu: 1) proses
penciptaan disain, yang meliputi: a) mengkaji trend 2019, mencari dan
menetapkan sumber ide, style, look, b) membuat moodboard untuk membuat
disain busana pesta malam dengan mengkaji unsur dan prinsip disain; 2) proses
pembuatan busana pesta malam, yang meliputi: a) tahap persiapan yaitu;
menggambar desain kerja, pengambilan ukuran, pembuatan pola kecil dan besar,
merancang bahan dan mengkalkulasi harga, b) tahap pelaksanaan meliputi;
meletakkan pola pada bahan, cutting, pemberian tanda jahitan, penjeluran dan
penjahitan, c) tahap evaluasi, meliputi; evaluasi proses I, evaluasi proses II, dan
evaluasi hasil dengan menunjukkan karya busana sesuai dengan konsep awal.
Hasil proyek akhir berupa busana pesta malam malam dengan sumber ide Candi
Penataran. Busana yang dihasilkan menggunakan pola konstruksi sistem So’en
yang dilakukan secara CAD. Bahan yang digunakan dalam pembuatan busana
adalah kain kulit sintetis (Bostonia klasik), kain vinil, dan kain shifon seruti.
Warna bahan yang digunakan adalah hitam dan coklat. Hiasan busana berupa tali
temali pada bagian pinggang. Busana tersebut diperagakan oleh peragawati pada
pergelaran busana Tromgine.
vii
ABSTRACT
Arranged by :
Zulaikha Ayu Septyorini
165141344033
This final project aims to: 1) create an evening party outfit design with
an idea of Penataran Temple; 2) making party outfits with sources of Penatran
Temple ideas; 3) carrying out fashion shows with the theme Tromgine and
displaying party dresses with the ideas of Penataran Temple walls.
The process of creating an evening party outfit begins with studying the
theme Tromgine. In the creation of fashion designs adapted to the 2019
Neomedieval fashion trend with the sub-theme Dystopian Fortress then choosing
the source of ideas from East Java, namely Penataran Temple and paying attention
to the elements and principles of design. The process of making clothes through
two stages, those are: 1) the process of creating designs, including: a) reviewing
the trend of 2019, finding and setting sources of ideas, style, look, b) creating a
moodboard for designing evening party outfit by reviewing the elements and
principles of design; 2) the process of making evening party outfit, including: a)
the preparation stage includes; drawing work designs, taking sizes, making small
and large patterns, designing materials and calculating prices, b) the
implementation phase includes; putting patterns on materials, cutting, stitching,
expelling and sewing, c) evaluation stage, including; 1st process evaluation, 2nd
process evaluation, and evaluation of results by showing the work of clothing in
accordance with the initial concept.
The final project results in the form of evening party outfit with the idea of
Penataran Temple. Clothing produced using the So’en pattern construction system
is done in CAD. The materials used in making clothes are synthetic leather
(classic Bostonia), vinyl fabric, and chiffon fabric. The color of the material used
is black and brown. Fashion decoration in the form of rigging at the waist. The
attire was exhibited by the model on the "Tromgine" fashion show.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga Proyek Akhir dengan judul The Evening Scorch
dengan Sumber Ide Candi Penataran dari Jawa Timur dalam Pergelaran Busana
Tromgine ini dapat terselesaikan dengan baik. Proyek Akhir diajukan untuk
memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program
Studi Teknik Busana.
Daftar Isi
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i.
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii.
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN..............................................................................iiiv
PERSEMBAHAN....................................................................................................v
MOTTO..................................................................................................................vi
ABSTRAK...............................................................................................................v
ABSTRACT.........................................................................................................viii
KATA PENGANTAR.............................................................................................x
DAFTAR ISI........................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL..............................................................................................xiiiii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xiiiiii
ix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN.................................................1.
B. BATASAN ISTILAH.............................................................................3
C. RUMUSAN MASALAH.......................................................................4
D. TUJUAN PENCIPTAAN.......................................................................5
E. MANFAAT.............................................................................................5
1. 1. Bagi Mahasiswa..........................................................................................5
3. 3. Bagi Masyarakat.........................................................................................6
B. TREND PENCIPTAAN.........................................................................8
C. SUMBER IDE......................................................................................17
3. Sumber Ide....................................................................................19
x
5. 1. Pembuatan Busana...................................................................................91
B. Hasil......................................................................................................91
B. SARAN...............................................................................................137
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................139
xi
DAFTAR TABEL
….101
xii
DAFTAR GAMBAR
……………………………………..…….….….…
………………………..…...............………….……..
.,88
Gambar 7. Tromgine…………………………………...………………….…....90
Gambar 14. Pola dasar badan skala 1:4 dengan sistem so’en.……………..…….102
Gambar 18. Pola dasar rok luar bagian muka dan belakang …………….....……..107
xiii
Gambar 22. Pengembangan pola rok dalam bagian depan dan belakang.……....109
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
43
50
xv
BAB I
PENDAHULUAN
peninggalan warisan budaya berupa benda atau tidak berwujud, benda dan
memiliki nilai luhur, ada hingga saat ini yang keberadaannya tetap dijaga
Pada fashion show ini, penulis mengambil sumber ide Candi Penataran.
Adapun candi ini merupakan candi Hindu terbesar di Jawa Timur. Didalam
Kelud yang sering Meletus. Bangunan utama Candi Penataran yang menjadi
pusat sumber ide penulis ini memiliki struktur berundak dari susunan batu
menyimpulkan bahwa candi ini cocok digunakan untuk tema Neo Medieval
konsep pertahanan.
Singularity yang diciptakan oleh Be Kraf Indonesia pada tahun 2018 lalu.
Tema ini memiliki sisi lebih gelap dari pecahan tema yang lainnya, karena
kemungkinan tersebut di bagi lagi menjadi 3 tema kecil lain, yaitu; a) The
futurist, dimana tema ini bisa dikatakan sebagai utopia atau sebuah
optimisme terhadap masa depan yang lebih baik; b) Armoury atau bisa di
pemikiran pesimis tentang dunia dan masyarakat yang akan terjadi pada
karya berupa busana pesta malam dengan nama The Evening Scorch.
Busana ini memiliki desain yang mengambil ide dari prinsip keselarasan
kesatuan dan keselarasan antara bagian yang satu dengan yang lainnya.
B. Batasan Istilah
dan dibuat lebih istimewa dari busana lainnya, baik dalam hal bahan,
busana yang dikenakan pada kesempatan pesta malam hari atau busana
yang didisain untuk pesta malam hari. Busana pesta malam biasanya
2. Sumber Ide
sebuah karya baru, dan sumber ide untuk busana pesta mala mini adalah
3. Pergelaran Busana
C. Rumusan Masalah
4.
D. Tujuan Penciptaan
Sesuai rumusan masalah yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai dari
E. Manfaat Penciptaan
1. Bagi Mahasiswa
dari proses awal sampai akhir busana pesta malam tersebut jadi.
dipelajari.
pergelaraan busana.
2. Bagi Lembaga
3. Bagi Masyarakat.
karya yang layak pakai dan layak jual, serta diterima oleh
A. Tema Penciptaan
bentuk, siluet, warna dari busana yang akan diciptakan. Penciptaan sebuah
tema busana dapat diambil dari berberapa hal mulai alam, benda mati,
Busana dan Boga angkatan 2016 yaitu Tromgine yang pada dasarnya
karya busana yang diciptakan dalam bentuk busana pesta yang terinspirasi
B. Trend
1. Pengertian Trend
melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang.
macam informasi yang cukup banyak dan diamati dalam periode waktu
teoritis, dalam analisis hal yang paling menentukan adalah kualitas dan
keakuratan dari data-data yang diperoleh, serta waktu atau priode dari
semakin banyak maka semakin baik pula estimasi atau peramalan yang
pengaruh trend yang sedang atau akan terjadi. Hal ini bertujuan agar
busana yang dirancang tidak terlihat kuno dan dapat menarik perhatian
a. Exuberant
1) Posh Nerds
shirt, dan rok kerut yang terlihat out of date, direka ulang
2) Urban Caricature
Modest, 2018:14)
b. Neo Medieval
akan tetap didominasi manusia, ataukah akan diambil alih oleh Al,
11
1) The Futurist
2) Armoury
3) Dystopian Fortess
dan serba kekurangan, busana yang masih ada di daur ulang agar
c. Svarga
dan yang lainnya sehingga membaur menjadi satu karya seni. (Trend
1) Couture Boho
2) Upskill Craft
earth, soft, dan electic. Teknik kriya dan tenun bangak dipakai
3) Festive Fiesta
2018:48)
d. Cortex
yang membantu dalam prose riset desain dan seringkali berujung pada
mewarnai koleksi dari tema ini. Bentuk abstrak terstruktur dan tidak
1) Fractalicious
2) Lucid
2018:60)
3) Glitch
Modest, 2018:62)
dan kehancuran. Adapun fortess yang berarti banteng, dari kata ini
seseorang yang kuat dan memiliki jiwa bertahan yang tangguh di tengah
16
menghadirkan kesan dystopia. Busana bagian atas yang berupa crop top,
rok bersiluet A yang di modifikasi dan rok dalam yang sengaja tidak
diselesaikan pada bagian kelim bawahnya pada busana pesta malam ini
C. Sumber Ide
Sumber ide adalah segala sesuatu, yang berwujud maupun tidak berwujud,
yang digunakan untuk mencapai hasil dan merupakan suatu hal yang dapat
terhadap sumber ide tidak sama bagi setiap orang, Oleh karena itu,
meskipun sumber ide yang diberikan sama, ciptaan yang dihasilkan akan
desain baru, dalam hal ini adalah berupa desain busana. Pengambilan
18
sumber ide dalam pembuatan suatu desain harus jelas terlihat, sehingga
orang akan dapat dengan mudah mengenali sumber ide hanya dengan
Menurut Sri Widarwati (1996: 58), secara garis besar sumber ide dapat
b. Sumber ide dari benda-benda alam, seperti bentuk dan warna dari
Hal-hal yang dapat dijadikan sumber ide menurut Sri Widarwati (2000:59)
antara lain:
a. Ciri khusus dari sumber ide, misalnya kimono Jepang, dimana ciri
c. Bentuk atau siluet dari sumber ide, misalnya sayap burung merak.
19
khusus dari sumber ide yang akan dipakai. Pengambilan salah satu sumber
ide tersebut tidak perlu secara keseluruhan, melainkan dapat diambil pada
Timur yang diterapkan pada busana pesta malam yang diciptakan. Penulis
mengambil beberapa poin bentuk dan suasana dari sumber ide tersebut dan
3. Sumber Ide
ini salah satunya adalah untuk menangkal bahaya dari Gunung Kelud yang
20
saat itu sering meletus. Di tahun 1286, Candi Naga dibangun di dalam
komplek Candi Penataran. Di Candi Naga ini, terdapat relief 9 orang yang
Candi Penaratan merupakan candi terluas dan termegah yang ada di Jawa
luas 12.946 m2. Di dalamnya, terdapat berbagai bangunan yang terleak dari
barat laut hingga tenggara kompleks candi. Di bagian belakang candi utama
Berbeda dengan arsitektur candi di Jawa Tengah, pola susunan candi Jawa
candi di Jawa Tengah memiliki pola arsitektur candi utama di tengah dan
utama terdapat dua buah sisa bangunan yang merupakan candi kecil yang
terbuat dari batu. Candi jenis ini disebut dengan klein heligdom atau bathara
Dari penjelasan diatas penulis mengambil ide dari bangunan candi yang
terbuat dari batu bata sebagai sumber ide, pada pembentukan garis, warna,
yaitu;
a. Stilasi
Menurut Dharsono Sony Kartika (2004 : 42) ”Stilasi
b. Distorsi
seniman.
c. Transformasi
dapat dikenali.
d. Deformasi
e. Metamorfosis
detail-detail dari suatu ide yang akan dipakai, suatu kreasi yang
tetapi sumber ide yang diambil jelas terlihat pada desain dari
D. Desain Busana
1. Pengertian Desain
Desain adalah suatu rancangan atau gambaran suatu objek atau benda yang
dibuat berdasarkan susunan garis, bentuk dan tekstur (Sri Widarwati, 1993:
yang berupa susunan garis, bentuk, warna dan tekstur. Kemudian menurut
diwujudkan pada benda nyata atau prilaku manusia yang dapat dirasakan,
rancangan yang tersusun dari garis, bentuk, warna, dan tekstur yang
25
a) Penggolongan Desain
1) Desain Struktur
tekstur dari suatu benda, baik bentuk benda yang mempunyai ruang
busana mutlak harus dibuat dalam suatu desain dan disebut siluet,
atau detail seperti lipit, kerut, kelim, kup dan lain-lain (Ernawati,
2008 : 196).
2) Desain Hiasan
Menurut Sri Widarwati (1993: 2) desain hiasan adalah desain yang
1992: 1). Desain hiasan dapat berupa garis, warna atau bahan-
desain struktur suatu benda baik sebagai hiasan atau fungsi . Pada
a. Unsur
dan Sicilia Sawitri (1986: 35) unsur-unsur desain adalah segala sesuatu
seni/ desain sehingga dapat dibaca atau dimengerti oleh orang lain
1. Garis
dari titik satu ketitik lain, sesuai dengan arah dan tujuannya.
dengan unsur garis ialah hasil goresan dengan benda keras di atas
fungsi;
2. Arah
Setiap unsur garis mempunyai arah, dimana arah tersebut terdiri dari
setiap benda yang ada disekitar kita dapat diamati adanya arah
sesuatu yang digunakan untuk mengubah sifat dari garis yang berupa
busana pesta malam untuk remaja ini unsur arah yang digunakan
3. Bentuk
Bentuk adalah suatu bidang yang tejadi apabila kita menarik satu
Unsur bentuk ada dua macam yaitu bentuk dua dimensi dan tiga
dirubah dari bentuk asli melalui proses stilasi atau stilir yang masih
ada ciri khas bentuk aslinya. Bentuk-bentuk ini dapat berupa ragam
hias pada sulaman atau hiasan lainnya yang mana bentuknya sudah
merupakan bentuk yang tidak terikat pada bentuk apapun tetapi tetap
berupa bentuk kerah, bentuk lengan, bentuk saku, bentuk hiasan, dan
lain - lain.
31
4. Tekstur
Tekstur adalah sifat permukaan dari suatu benda yang dapat dilihat
permukaan suatu benda atau kesan yang timbul dari apa yang terlihat
pemakainya.
5. Ukuran
Sri Widarwati (1993 : 10), ada 5 ukuran panjang rok antara lain :
1982: 5). Nilai gelap terang berhubungan dengan warna yaitu dari
warna gelap sampai warna yang paling terang dan untuk sifat terang
alam maupun cahaya buatan. Jika diamati pada suatu benda terlihat
cahaya secara merata, ada bagian yang terang dan ada bagian yang
permukaan benda yang sering disebut dengan istilah value atau nada
gelap terang.
7. Warna
(Ernawati, 2008 : 205). Menurut Sri Ardiati Kamil (1986: 77) warna
gembira dan sebagainya maka ini disebut juga dengan watak warna.
menjadi;
kwarter ungu.
menarik perhatian.
3) Sifat terang dan kusam. Sifat terang dan kusam suatu warna
c. Kombinasi Warna
lain – lain.
dengan ungu.
b. Prinsip Desain
efek/dampak tertentu.
1. Harmoni (keselarasan)
2. Proporsi
mendapatkan keselarasan.
menyenangkan.
3. Balance (keseimbangan)
unsur desain seperti garis, bentuk, warna dan yang lain dalam
4. Irama
lainnya.
d) Melalui pertentangan
yang lainya.
pada hal yang penting dalam suatu rancangan atau yang sering
bagian atau elemen seprti garis, warna , nilai gelap terang dan
43
garis princess, dan pada rok yang jua memiliki potongan garis
berikut :
atau 10 kali tinggi kepala. Dalam hal ini kaki dibuat lebih
panjang.
Mood board adalah salah satu tipe poster yang mengandung gambar,
teks dan contoh-contoh dari suatu objek. Semua itu dibuat dalam
visual tujuan dari karya yang mereka hasilkan. Akan tetapi, mood
untu penggunaan visual saja, tetapi juga sebagai alat visual yang
board secara dalam bentuk digital mungkin lebih cepat dan mudah,
akan tetapi membuat mood board dalam bentuk karya nyata akan
lain dikarenakan lebih banyak hal yang diberikan oleh mood board
Wikipedia Ensiklopedia.
bagi desainer atau orang yang belajar dibidang busana dan kriya
antara lain.
dianalisa.
masa kini dan yang akan datang. Selain dari itu tema juga dapat
E. Busana Pesta
menurut waktunya yakni pesta pagi, pesta siang dan pesta malam”.
Dari uraian di atas, yang dimaksud busana pesta adalah busana yang
1) Waktu
mencolok.
lebih mewah.
terbuka).
2) Usia
kain renda, volk rubia, silky, sutera, siffon dan tula. Bahan
yang lembut.
b) Usia remaja
Widarwati: 1993).
53
c) Usia dewasa
2. Bahan Busana
yang digunakan untuk busana pesta antara lain: beledu, kain renda, lame,
sutera, lurik dan lain sebagainya. Busana pesta yang digunakan pada
umumnya adalah bahan yang berkilau, gahan tembus pandang, mewah dan
Warna yang digunakan untuk busana pesta malam adalah warna gelap
atau mencolok, berkilau dengan tenunan benang emas atau perak (Prapti
pesta malam adalah yang mengandung unsur merah, hitam, keemasan, perak,
Tekstur adalah sifat permukaan dari suatu benda yang dapat dilihat dan
dirasakan. Sifat – sifat permukaan tersebut antara lain : kaku, lembut, kasar,
halus, tebal, tipis, dan tembus terang (transparan), (Sri Widarwati, 1993: 14).
Tekstur terdiri dari bermacam – macam yaitu tekstur kaku, tekstur kasar dan
adalah keadaan suatu permukaan bahan yang dapat dilihat dan dirasakan.
Pada umumnya tekstur yang paling baik digunakan untuk busana pesta adalah
3. Pola Busana
yaitu pola badan (blus), lengan, kerah, rok, dan celana yang masih dapat
mengukur tubuh, seperti pada lingkar badan I dan II, lingkar pinggang dan
yaitu;
harus dilakukan dengan teliti dan tepat agar busana yang dihasilkan
1) Lingkar Badan
2) Ligkar Pinggang
3) Lingkar Leher
4) Lebar Dada
5) Panjang Dada
batas pinggang
6) Panjang Sisi
pinggang.
7) Lebar Bahu
(pangkal lengan).
8) Panjang Lengan
ukurannya.
lengannya.
57
payudara.
Dari ruas tulang leher turun kurang lebih 8 cm, diukur dari
kanan.
yang diinginkan.
pinggang
1) Draping
2) Pola Konstruksi
dan cermat.
harus dikuasai.
ukuran yang diambil. Pola konstruksi juga dapat dibuat untuk semua
pola konstruksi yang baik. Namun pola konstruksi tak lepas dari
seseorang.
jadi.
60
dipilih
4. Teknologi Busana
Teknologi busana adalah cara atau teknik yang digunakan dalam
pembuatan busana agar menghasilkan busana yang pas dan nyaman untuk
sebagai berikut;
a. Kampuh Buka
b. Kampuh tutup
1) Kampuh balik
2) Kampuh pipih
62
atau pria.
3) Kampuh prancis
4) Kampuh sarung
kampuh kostum.
2. Teknologi Interfacing
pada busana agar busana rapi (Sicilia Sawitri dkk, 1997). Menurut
3. Teknologi Facing
Facing adalah lapisan yang tampak dari luar, misalnya lapel kerah,
4. Teknologi Interlining
5. Teknologi Lining
dan penutup jahitan, sehingga busana nampak rapi baik dari bagian
utama dari pakaian tidak cepat rusak terutama untuk pakaian dari
Pengertiannya yaitu;
berwarna coklat.
6. Teknologi Pengepresan
uap minimal 1100 watt, roll untuk kampuh atau seam roll (Sicilia
5. Hiasan Busana
1), desain hiasan busana adalah segala sesuatu yang dihiaskan pada busana
Desain hiasan busana ini dapat berbentuk krah, renda, pita, bikubiku,
kancing, lipit, sulam, dan lain-lain. Desain hiasan busana tidak perlu ada
jenis dan kesempatan busana itu dipakai. Hiasan busana sebaiknya dibuat
Menurut Enny Zuhni Khayati (1998: 1) dilihat dari segi bahannya secara
b. Hiasan dari kain, dibuat dari bahan yang sama dengan bahan
pokoknya atau dari bahan lain (kombinasi). Jenis hiasan dari kain
ini adalah:
2) Macam-macam klep
yang ditata.
searah
tengahnya
69
sisinya
rumbai.
tali tas.
kain batik.
ukurannya bervariasi.
etnis.
dan berlipit-lipit.
tali pita.
1998: 18).
terlihat menarik.
F. Pergelaran Busana
busana atau pergelaran busana adalah kegiatan yang dilakukan oleh para
menurut Sri Widarwati ( 1993 ) pergelaran busana adalah salah satu cara
a. Memberikan hiburan.
73
1) Pakaian ( busana )
3. Konsep Pergelaran
a. Style
b. Lighting
1) Spot Light
2) Cannon
light.
3) Tata panggung
tempat
a. Pembentukan Panitia
masyarakat.
b. Menentukan Tema
Tema harus sesuai dengan sumber ide yang akan ditampilkan pada
pagelaran.
d. Perencanaan Anggaran
menanggulangi kerugian.
BAB III
Penciptaan desain busana pesta malam ini menerapkan sumber ide, unsur desain,
prinsip desain yang telah diterangkan pada kajian teori di atas dengan
menggabungkan sumber ide yang diambil dari salah satu peninggalan sejarah di
Tema besar pada fashion show kali ini adalah Tromgine yang
yang mana tema ini mengikuti alur trend Singularity yang memiliki
beberapa dan beberapa sub tema lagi di dalamnya. Pada kesempatan ini
penulis mengambil tema Neo Medieval dimana look pada tema ini
karakter tegas, kuat, dan elegan. Adapun sub tema Dystopian Fortress
diinginkan sehingga pada sub tema ini dihadirkan look yang memiliki
79
pada umumnya.
seperti palet warna yang terdapat di dalam sub trend Dystopian Fortress.
memiliki sebuah candi induk/candi utama. Pada desain ini penulis lebih
banyak mengambil sumber ide dari salah satu bangunan candi yang
Angka Tahun. Candi ini merupakan ikon Candi Penataran yang paling
dikenal. Alasan penulis memilih candi ini, karena menurut penulis candi
ini memiliki bentuk yang paling sesuai dengan desain busana yang
80
diinginkan penulis. Dimana candi ini memiliki bentuk yang tidak terlalu
lebar, maupun terlalu besar dengan kata lain memiliki siluet yang langsing
hidup di masa depan, jadi menurut penulis dengan latar belakang ini
sumber ide Candi Penataran yang berfokus pada bangunan Candi Angka
Paduan pakaian crop top dan rok A yang dimodifikasi, dipadu dengan obi
pada pinggang. Adapun pada design ini penulis sengaja merancang busana
evening scorch ini pada bagian busasna atasa dengan memadukan garis
design ini memiliki kesan kuat yang maskulin untuk seorang wanita namun
pada desain busana dari karakter-karakter yang berada pada sumber ide
2. Konsep Desain
Konsep untuk busana pesta ini adalah konsep dengan warna gelap
perpaduan dari warna hitam, abu-abu, dan cokelat, serta memberi kesan si
bentuk sumber ide yang benar-baner mengubah bentuk namun tetap pada
tema yang sama dan memilki karakter dari benda yang dijadkan sumber ide.
candi yang menjadi sumber ide pada bagian-bagian busana yang penulis
yang sama, hal ini dilakukan penulis untuk lebih menyesuaikan pada tema
yang diambil.
83
Tema
Singularity
Tema
Neo Medieval
Sub tema
The Futurist Armoury
Dystopian
Fortress
Karakteristik
Gambar 4. Bagan 1
84
3. Karakteristik Pemakai
memiliki gaya agak maskulin berusia antara 21-27 tahun oleh karena itu
4. Kesempatan Pakai
Busana yang dibuat untuk pesta malam, oleh karena busana ini dirancang
sebuah pesta malam harus memiliki kesan special dan tidak seperti baju yang
dirancang dengan ukuran panjang rok menyentuh lantai yang memiliki siluet
A yang pada bagian depan rok dimodifikasi sedemikian rupa agar telihat
unik dan futuristic, dengan atasan berupa crop top yang ditutupi dengan
sebuah obi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesan elegan dan kuat bagi
si pemakai.
5. Penyajian Desain
Dari penjelasan tersebut penulis mengambil bangunan salah satu candi yang
ditinggikan. Outfit ini menggunakan bahan kulit sintetia berwarna hitam dan
lengan busana bagian atas berbahan shifon hitam yang berbentuk lengan
1. Pengambilan Ukuran
dengan teliti dan tepat agar busana yang dihasilkan terlihat pas dan nyaman
saat dipakai.
2. Pembuatan Pola
Pola yang digunakan yaitu pola konstruksi. Pola konstruksi adalah pola yang
secara matematis dan digambar pada kertas sehingga tergambar bentuk badan
87
muka dan belakang, rok, lengan, kerah dan sebagainya. Dalam pembuatan
pola kontruksi ini menggunakan sistem pola so’en dan dilakukan secara CAD
3. Teknologi kampuh
a. Torso/ tubuh
sisi. potongan garis empire, dan garis princess. Pada bagian kerung
b. Rok Luar
Teknologi yang digunakan adalah kampuh buka untuk bagian sisi dan
belakan. dan untuk kelim pada pojok kelim di buat meter corner, lalu
c. Lengan
4. Teknologi Pelapisan
a. Lining
Lining atau furing yang digunakan adalah teknik lekat yaitu teknik
b. Interfacing
Bahan yang digunakan yaitu; turbenais untuk kerah dan viselin untuk
5. Memasang Hiasan
Dalam membuat suatu desain hiasan busana harus disesuaikan dengan jenis
dan kesempatan busana itu dipakai. Hiasan busana sebaiknya dibuat tidak
Pembuatan Busana
Mengambil ukuran
Membuat pola
Memotong kain
Menjahit
Finishing
Pengepresan
Gambar 6. Bagan 2
karya busana dari 111 mahasiswa D3 dan S1. Konsep pergelaran ini
diselenggarakan dalam rangka Tugas Akhir dan Proyek Akhir Angkatan 2016
April 2019 yang bersifat tertutup atau indoor dengan program sponsor bersama
Tata panggung pada pergelaran Proyek Akhir ini harus diperhatikan yaitu
balkon serta hasil dari foto lebih jelas dengan menggunakan banyak lighting
pamflet, banner dan logo. Konsep yang digunakan untuk membuat desain logo,
tiket, paflet, dan banner adalah bentuk sketsa orang berbusana dengan nama
Tromgine dan menggunakan warna yang sesuai dengan konsep Tromgine itu
Gambar 7. Tromgine
BAB IV
A. Proses
a. Pencarian Inspirasi
dengan Sumber Ide Candi Penataran ini yaitu tema Neo medieval.
canggih.
Neo medieval memiliki beberapa sub tema yang salah satunya diambil
oleh penulis untuk penciptaan karya ini yaitu dystopian fortress. Sub
tema ini sendiri memiliki gambaran pada sisi gelap kehidupan manusia
itu pada sub tema ini penciptaan desain di perlihatkan dengan peguunaan
tersisa dari pakaian yang ada untuk membuat pakaian baru dan bentuk
dengan struktur bangunan candi khas Jawa Timur yang tidak terlalu besar
dan terlalu tinggi. Candi ini dahulu merupakan tempat beribadah umat
136
92
hindu dan tempat memuja Gunung Kelud yang merupakan gunung api
aktif dan sering meletus, hal ini dulu dipercaya dapat menghindarkan
para penduduk di sekitar lereng gunung dari mara bahaya akibat aktivitas
gunung tersebut.
b. Mood board
yang dibuat tidak menyimpang dari tema yang telah ditentukan. Konsep
93
sesuai dengan tema serta tujuan dari pembuatan karya tersebut. Media
mood board dikerjakan di atas kertas berukuran A3, dengan isi / materi
sebagai berikut;
1) Design Sketching
d. Desain Hiasan
suatu benda. Desain hiasan dapat berupa garis, warna atau bahan-
bahan lain yang digunakan pada desain struktur dengan tujuan untuk
2. Pembuatan Busana
atau cara untuk membuat busana dan tahap penyelesaian agar hasil yang
dicapai dapat sesuai dnegan tujuan dan harapan. Proses pembuatan busana
pesta malam ini meliputi tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
pelaksanaan.
a. Persiapan
a. Pengambilan Ukuran
Ukuran
Lingkar Badan 82 cm
Lingkar Pinggang 67 cm
Lingkar Panggul 97 cm
Lingkar Leher 40 cm
Lingkar Kerung Lengan 38 cm
Lebar Muka 33 cm
Lebar Punggung 34 cm
Panjang Punggung 42 cm
Panjang Bahu 12 cm
Panjang Lengan 61 cm
Tinggi Panggul 19 cm
Panjang Muka 39 cm
Panjang Rok 122 cm
pengerjaannya.
103
Gambar 14. Pola dasar badan skala 1:4 dengan sistem so’en
Keterangan:
Pola Depan
C-D = A-B
104
A-G = ½ AB + 2cm
H = ½ A1-G
Pola Belakang
D-L = 10 cm
D-D1 = 1,5 cm
Keterangan:
Pola Depan
B1-H = keluar 10 cm
Pola Belakang
J-O = keluar 10 cm
107
4) Pola rok
Pola outer dikembangkan dari pola badan.
110
Gambar 18. Pola dasar rok luar bagian muka dan belakang
111
5) Pola rok
Gambar 22. Pengembangan pola rok dalam bagian depan dan belakang
6) Pola lengan
Keterangan :
7) Pola kerah
Keterangan :
8) Pola depun
Pola depun diukur dari pola badan utama seperti pola depun
leher diukur dari garis leher, dan depun kerung lengan juga diukur
c. Rancangan bahan
sepanjang 1 meter.
2. Bahan Chiffon
cm.
d. Kalkulasi harga
bahan tambahan.
lebih tepat.
b. Pelaksanaan
kain dilipat menjadi dua bagian dengan bagian baik berada di luar.
atau merader.
123
bagian kanan.
jahitan yaitu dengan cara merader tepat pada garis luar pola.
124
diperbaiki.
belakang
e) Menjelujur kerah
e) Menjelujur lengan
2) Menjelujur rok
d) Menjelujur kelim
diamati dalam evaluasi ini adalah jatuhnya busana pada badan dan
5) Proses menjahit
1. Menjahit busana
empire
belakang
e) Menjahit sisi
f) Menjahit kerah
2. Menjahit rok
c) Menjahit sisi
e) Menyelesaikan kelim
pembuatannya yaitu;
kord
7) Evaluasi fitting II
yang sudah selesai dijahit, minimal 90% dari total pembuatan serta
c. Hasil
didapat adalah busana pesta malam Evening Scorch dengan sumber ide
Candi Penataran telah sesuai judul pagelaran busana proyek akhir tahun
ini yaitu Tromgine. Desain yang dibuat telah menyiratkan sumber ide
lainnya yaitu terdapat pada bagian kerung lengan, dimana bada bagian
ini kerung memiliki bentuk tidak sama pada bagian atas dan bawah,
pada bagian dada karena penulis memkai model yang berbeda pada
setiap fitting. Pada bagian rok dalam penyelesaian kelim yang sengaja
dibakar lebih sulit karen tekstur kain yang tipis dan melangsai.
129
pelaksanaan, evaluasi.
a. Persiapan
mengikuti proyek akhir pada tahun 2019 yang terdiri dari mahasiswa
berikut :
a) Ketua panitia
b) Sekretaris
c) Bendahara
d) Sie/Devisi;
130
1) Sie Sponsorship
2) Sie Humas
3) Sie Acara
4) Sie Juri
5) Sie Publikasi
6) Sie Booklet
7) Sie Dokumentasi
9) Sie Dekorasi
Pada acara ini penulis mendapatkan tugas sebagai salah satu anggota
sie ini;
acara.
2. Sumber dana
3. Dewan juri
2 Sugeng Waskito
3 Dr. Drs. Hadjar Pamadhi, MA, Hons
pada hari Kamis, 11 April 2019. Acara dimulai pada pukul 18.00 WIB
b. Pelaksanaan
2) Grand Juri
3) Gladi bersih
Auditorium UNY.
di Auditorium UNY.
133
c. Evaluasi Hasil
terhadap semua masalah. Hasil evaluasi akhir dari pergelaran busana ini
B. Hasil
1. Desain
Busana pesta malam ini mengambil sumber ide dari bangunan Candi
Timur.
Busana pesta ini menggunakan bahan kulit sintetis berwarna hitam untuk
Hiasan yang dipakai pada busana pesta ini yaitu tali yang diikatkan pada
134
mata ayam. Adapun permainan potongan garis hias pada busana yang
menambah kesan wanita kuat. Berikut adalah hasil desain yang diciptakan:
135
2. Busana
Busana pesta ini menggunakan bahan kulit sintetis berwarna hitam untuk
palet warna dalam trend stories Neo Medieval. Hiasan yang dipakai pada
busana pesta ini yaitu tali yang diikatkan pada mata ayam.
136
C. Pembahasan
antara desain yang dirancang dengan trend dan juga sesuai dengan sumber ide
sumber ide yang diangkat. Tromgine yang merupakan singkatan dari The Role
pada karyanya melalui penciptaan busana pesta malam yang berjudul The
menjadi bentuk lain yakni busana pesta malam yang tidak biasa dengan nuansa
elegan gelap, dan orisinil sesuai dengan tema Tromgine. Penggunaan bahan
137
kulit untuk bada busana untuk menambahkan kesan bahwa si pemakai adalah
wanita yang kuat dan menambah kesan Neo Medieval juga distopia.
2. Karya Busana
pembuatan pola dasar, pecah pola, rancangan bahan dan harga, pemotongan
memasang hiasan, grand juri. Fitting I dilakukan saat busana masih jelujuran
dengan tujuan agar jika terjadi kesalahan ukuran dapat diperbaiki lagi tanpa
kemudian dilanjutkan dengan fitting II. Pada fitting II busana harus sudah jadi
kurang lebih 90% dari total pembuatan. Setelah tahap fitting II, tahap
selanjutnya adalah grand juri atau biasa disebut penjurian. Penjurian dilakukan
oleh dewan juri yang akan menilai teknik jahit, cutting, dan jatuhnya busana
sebelum dipresentasikan di stage. Busana tersebut dinilai oleh dewan juri dan
tim penguji yaitu tim dosen pengampu mata kuliah Proyek Akhir sebelum
Diikuti oleh 111 mahasiswa yang terdiri dari S1 angkatan 2016, dan D3
angkatan 2016. Busana yang ditampilkan terdapat dua konsentrasi yaitu butik
dan garmen. Acara fashion show terbagi 3 sesi yaitu Butik dan Garmen kelas A
S1, Butik Kelas B D3, dan Butik dan Garmen kelas D S1.
A. Kesimpulan
1. Dalam menciptakan busana pesta pada malam dengan sumber ide Candi
Penataran yang mengambil heritage dari daerah Jawa Timu Busana pesta
malam ini terdiri dari busana atasan dipadu dengan rok siluet A yang
2. Pembuatan busana pesta pada malam dengan sumber ide Candi Penataran
membuat pola busana, merancang bahan dan harga, pemilihan bahan serta
sebelum acara digelar perlu adanya gladi pada tanggal 10 April 2019,
140
sehingga acara dapat terlaksana dengan lancar dan sesuai harapan, gladi
resik diikuti oleh seluruh panitia, MC, dan seluruh pengisi acara. Gelar
busana ini diikuti oleh 111 mahasiswa yang terdiri dari D3 angkatan 2016,
ketiga yaitu evaluasi, yaitu mengevaluasi acara pagelaran busana mulai dari
B. Saran
1. Dalam menciptakan suatu karya maka harus menentukan sumber ide yang
sesuai dengan tema. Harus teliti dalam pemilihan warna dan bahan serta
pemahaman akan sumber ide dan tema karena itu sangat menentukan ciri
2. Pembuatan busana pesta malam dengan sumber ide Candi Penataran perlu
sesuai jadwal dan memikirkan cara pembuatan busana sehingga tidak terjadi
kerugian.
juga perlu adanya koordinasi dan komunikasi yang baik antar panitia
141
sehingga tugas kepanitiaan dapat berjalan dengan baik dan sukses dan
DAFTAR PUSTAKA
Chodiyah & Mamdy, W.A. (1982). Desain Busana Untuk SMKK/SMTK. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sugiyanto. (2005). Pengertian Sumber Ide. Diakses pada 28 April 2019, diakses dari
laman www.psychologimania.com..
143
Widarwati, S. dkk (1996). Desain Busana II. Yogyakarta : FPTK UNY Widjiningsih
dkk. (1994). Konstruksi Pola Busana. Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta
LAMPIRAN
145
NO NAMA KETERANGAN
1. ANGGRIANI APSARI KETUA
AUDIYANA NURUL
109. SIE PERKAP
FATIMAH
110. NURUL HUDA SIE PERKAP
Denda Rp 1.730.000
Penjualan Tiket
Rp. 11.750.000
VVIP Rp. 50.000 x 235 Rp. 16.065.000
VIP Rp. 45.000 x 357 Rp. 3.360.000
Reguler 35.000 x 96
Total Rp 202.877.645
154
Total
Rp. 177.488.050
Sumber : Bendahara
155
162
Lampiran 12: Model dan Desainer Saat Tampil Pada Tromgine Fashion Show
Sumber : Sie Dokumentasi