Teknik pewarnaan pada kain tenun adalah teknik ikat celup. Teknik ikat celup
sudah dilakukan sejak lama di seluruh belahan dunia. Asal usul teknik ini diperkirakan
berkembang di India dengan sebutan Bhandani sejak 906 s.d. 618 SM. Teknik ini
berasal dari dataran Cina pada zaman Dinasti Tang dibuat pada kain sutera yang
merupakan alat barter pada masa kejayaan Jalur Sutra, yaitu jalur yang
menghubungkan wilayah Cina ke Timur Tengah hingga ke Italia.
Teknik pewarnaan ikat terdiri atas ikat (hanya pada benang lungsin atau pakan)
dan ikat ganda (pewarnaan pada benang pakan dan lungsin ).
Selain teknik pewarnaan ikat celup pada benang tenun, ada pula teknik rintang
warna dengan menggunakan lilin/malam, yaitu teknik batik. Pada masa Kerajaan
Majapahit, teknik batik diaplikasikan di atas daun lontar. Setelah diperkenalkan
material kain dari serat katun, sebagai pengganti serat alam lainnya yang lebih kasar,
teknik batik mulai diaplikasikan di atas kain katun.
Tugas 4.
Praktek Pewarnaan dengan Teknik Rintang Warna dengan
Ikatan (Tie Dye)
Tugas ini dapat dilakukan secara individu atau kelompok. Pada tugas praktik
ini, setiap siswa harus terlibat secara aktif agar mengenali teknik rintang warna
dengan ikatan ini dengan baik sehingga dapat mendorong munculnya ide untuk karya
para siswa di masa mendatang.
Tahap 1. Persiapan
Persiapkan bahan dan alat untuk melakukan praktek. Siapkan juga tempat
kerjanya. Rapikan tempat kerja dari barang-barang yang kemungkinan dapat
mengganggu praktik pewarnaan ini.
Bahan:
- Kain katun yang sudah dicuci (agar tidak ada lapisan kanji)
- Air (untuk pewarnaan dan pembilasan)
- Pewarna kain (sesuai warna yang diinginkan)
- Kelereng atau batu
- Tali rafia, benang kasur atau karet gelang.
Alat :
Catatan: panci dan sendok kayu yang sudah digunakan untuk proses pewarnaan kain
jangan gunakan untuk memasak makanan.
Rencanakan motif apa yang akan dibuat dan warna apa yang akan digunakan.
Jika tugas ini dilakukan dalam kelompok, diskusikan dengan teman satu kelompok
motif apa dan warna apa yang akan digunakan. Berikan kesempatan untuk semua
anggota kelompok menyampaikan idenya. Gambarkan beberapa alternatif rancangan
motif dan warna yang diinginkan pada kertas dan warnai. Diskusikan juga teknik-
teknik yang dibutuhkan untuk menghasilkan rancangan tersebut. Buatlah keputusan
secara bermusyawarah.
Diskusikan dengan teman satu kelompok atau satu kelas tentang pengalaman
melakukan praktik pewarnaan dengan teknik tie-dye. Apakah pewarnaan yang
dihasilkan sesuai dengan yang dibayangkan atau diharapkan? Jika hasil sesuai dengan
yang diharapkan, kemukakan faktor-faktor apa saja yang menurutmu menyebabkan
hal tersebut. Apabila hasil pewarnaan di luar dugaan, jelaskan perbedaan antara hasil
dengan yang kamu bayangkan serta kemukakan faktor-faktor apa saja yang
menurutmu menyebabkan hal tersebut? Tuliskan hasilnya dengan bahasa yang baik
dan benar pada selembar kertas.
Tahap 5. Dokumentasi
Tempelkan hasil pewarnaan pada selembar kertas karton, dan juga tulisan hasil
evaluasi dan apresiasimu. Ingatlah untuk menyertakan identitas individu atau
kelompok pada lembar karton tersebut. Buatlah serapi mungkin agar kamu merasa
puas dan bangga atas hasil kerjamu.