Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA


Kelas / Semester
: X / Gasal
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU)
Materi Pokok : Teknik Dasar Tusuk Jahit
Sub Materi Pokok
: Tusuk Feston, Tusuk Tikam Jejak dan Tusuk Roll
Pertemuan Ke : 3
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
A. Kompetensi Dasar
1.1
.
2.1
.
2.2
.
2.3
.

3.2
.
4.2
.

Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman


produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan
Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di
wilayah setempat dan lainnya
Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan
dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan
memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha
Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi kerajinan tekstil
Mendesain proses produksi karya kerajinan tekstil berdasarkan identifikasi
kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1. Membedakan tusuk feston, tusuk tikan jejak dan tusuk roll
3.2.2. Menjelaskan cara memulai jahitan, menyambung benang dan mengakhiri
jahitan pada tusuk
feston
3.2.3. Menunjukkan cara memanfaatkan tusuk tikam jejak untuk membuat aneka
ekspresi
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memperhatikan gambar siswa dapat membuat jahitan pada kain
flanel dengan memakai tusuk feston, tusuk tikam jejak dan tusuk roll
2. Dengan memperhatikan gambar siswa dapat memulai jahitan, menyambung
benang dan mengakhiri jahitan pada tusuk feston
3. Dengan memperhatikan gambar siswa dapat membuat aneka ekspresi
dengan memakai tusuk tikam jejak
D. Materi Ajar
1. Teknik Dasar Tusuk Jahit (Lampiran 1)
E. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran : Ceramah, penugasan


Pendekatan Pembelajaran : Scientific
Model Pembelajaran : Problem Based Learning

F. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan

Deskripsi

Abstraksi

1. Pendahulu
an

2. Inti

Memberikan salam pembuka


Memeriksa kehadiran siswa
Guru menayangkan gambar teknik tusuk
jahit pada kerajinan kain flanel, kemudian
memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengamatinya
Guru menuliskan tujuan pembelajaran
Mengamati:

Siswa mengamati tayangan gambar tusuk


feston, tusuk tikam jejak dan tusuk roll

Peserta didik membaca materi cara


memanfaatkan tusuk tikam jejak untuk
membuat aneka ekspresi

waktu
10 menit

60 menit

Menanya:

Guru melakukan tanya jawab dengan


siswa:
-

Apakah kegunaan dari tusuk feston?

Menalar:

Guru memberikan konsep dasar, petunjuk,


referensi yang diperlukan dalam
pembelajaran

Mencoba:

Siswa membuat tusuk feston, tusuk tikam


jejak dan tusuk roll

Jejaring sosial:

1. Penutup

Semua siswa mengungkapkan ide secara


bebas

Siswa membuat kesimpulan materi


pembelajaran dengan dibantu guru
Evaluasi untuk mengukur ketercapaian
pembelajaran
Siswa melakukan refleksi tentang
pelaksanaan pembelajaran
Menyampaikan informasi mengenai materi
yang akan disampaikan pada pertemuan
mendatang
Kegiatan diakhiri dengan salam

G. Alat dan Sumber Belajar


1. Alat dan Bahan:
a. Aplikasi PowerPoint
b. Classroom Management Software
c. Kain flanel, gunting, jarum dan benang, lem tembak
2. Sumber Belajar:

20 menit

Internet:
o http://www.nupinupi.com/2011/04/cara-memulai-jahit-festonmenyambung.html
o http://www.nupinupi.com/2012_02_01_archive.html

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik: non-tes

Penilaian Unjuk Kerja (Lampiran 2)

2. Bentuk: Penilaian kinerja

Kepala Sekolah

Drs. Mulyani, M.Pd.


NIP. 196110071987031012

Cepu, 18 Juli 2013


Guru Mata Pelajaran

Drs. Wawan Hartanto


NIP. --

Lampiran 1

Materi Ajar

Teknik Dasar Tusuk Jahit


A. Tusuk Feston
Tusuk jahit adalah teknik dasar menjahit dengan memakai jarum tangan.
Terdapat beberapa tusuk jahit yang sering dipakai dalam kerajinan kain flanel,
salah satunya adalah Tusuk Feston.

Tusuk feston sering digunakan untuk pekerjaan:

Menjahit tepi keliling kain flanel sesuai dengan bentuk pola sehingga
tampak lebih artistik
Membuat sambungan antar kain
Memasang resluiting pada kain
Membuat hiasan bunga

Ketrampilan yang harus dikuasai dalam tusuk feston adalah bagaimana cara
memulai jahitan, penyambungan benang dan mengakhiri jahitan. Berikut
langkah-langkah yang diperlukan.
1. Memulai Jahitan
Siapkan dua potong kain flanel yang akan dijahit, benang dan jarum.
Dalam memulai jahitan harus bisa menyembunyikan simpul benang.
a. Tempelkan kedua kain flanel yang akan dijahit
b. Mulailah tusukan dari bawah pada flanel lembar atas.

c. Perhatikan bahwa simpul benang berada dibawah lembar atas


(tersembunyi diantara lembar atas dan lembar bawah

d. Lanjutkan tusukan pada flanel kembah bawah

e. Tarik hingga kedua lembar terikat rapat. Inilah cara mengawali


jahitan untuk menyembunyikan simpul benang.

f.

Selanjutnya buatlah tusukan dari lembar bawah sehingga jarum


tembus ke lembar atas

g. Lingkarkan benang pada batang jarum.

h. Tariklah benang hingga rapat

i.

Di sebelah kiri tusukan sebelumnya, buatlah tusukan dari lembar


bawah sehingga jarum tembus ke lembar atas, lingkarkan benang
pada jarum, dan kemudian tarik hingga rapat, demikian seterusnya.

2. Menyambung Benang
Cara ini berguna dalam menyambung benang yang telah habis dan
meneruskan jahitan.

a. Siapkan benang panjang sebagai penyambung. Buatlah simpul


ikatan pada kedua benang dengan bentuk ikatan seperti yang
sering kita lakukan sehari-hari dalam menyambung dua untai
benang.

b. Usahakan simpul ikatan yang dibuat menempel pada kain flanel

c. Buatlah simpul sekali lagi supaya ikatan lebih kuat

d. Ingat bahwa selalu mengusahakan simpul ikatan menempel pada


kain flanel

e. Satukan sisa benang ikatan

f.

Potong secukupnya

g. Selipkan benang sisa ikatan diantara kedua kain

h. Lanjutkan jahitan

i.

Hasilnya tampak seperti ini:

3. Mengakhiri Jahitan
a. Anggap bahwa kita sudah sampai pada tusukan terakhir, dan
misalnya tusukan terakhir ini terletak tepat dibelakang tusukan
pertama.

b. Buatlah tusukan pada awal jahitan sehingga terjadi tumpukan


jahitan.

c. Buatlah tusukan, ambil sedikit ujung kain flanel

d. Tarik benang dari tusukan tersebut, namun jangan sampai habis


sehingga terbentuk kolong benang

e. Masukkan jarum ke kolong benang

f.

Tarik benang hingga kolong benang mengecil dan rapat ke tep kain

g. Tusukkan jarum sekali lagi di tempat simpul terakhir

h. Keluarkan jarum di tempat lain, tarik perlahan-lahan sehingga


simpul masuk kedalam kain flanel dan tidak terlihat dari luar

i.

Potong sisa benang

B. Tusuk Tikam Jejak


1. Teknik Dasar Tusuk Tikam Jejak
Tusuk tikam jejak sering diterapkan pada kerajinan kain flanel, misalnya
untuk membuat garis-garis ornamen, dekoratif dsb.

Langkah-langkah membuat tusuk tikam jejak

a) Buatlah tusukan pertama dari arah belakang kain flanel


b) Buatlah tusukan kedua dari arah depan dengan jarak tertentu dari
tusukan pertama

c) Terbentuk jejak jahitan pada kain flanel


d) Buatlah tusukan ketiga dari arah belakang kain, pada posisi misalnya
tengah-tengah garis jahitan yang terbentuk

e) Tarik benang
f) Buatlah tusukan ketiga dengan jarak sama dengan lebar jejak jahitan
pertama

g) Tarik benang
h) Terbentuk jejak jahitan kedua

i) Buatlah tusukan berikutnya dari arah belakang kain pada tengah-tengah


lebar jejak jahitan kedua
j) Buatlah tusukan dari arah depan dengan jarak sama dengan lebar jejak
kedua, demikian seterusnya.
Hasilnya adalah:

2. Contoh Kreasi dengan Tusuk Tikam Jejak


a. Membuat Bentuk Mulut

b. Membuat Bentuk Mata

C. Tusuk Roll
Tusuk roll juga sering dipakai pada kerajinan kain flanel untuk menyambung dua
buah kain. Jika dikerjakan dengan rapi maka hasil yang diperoleh tidak akan
kalah dengan tusuk feston.

Lampiran 2

Penilaian Unjuk Kerja (Performance)


Lembar Penilaian Unjuk Kerja
No.

Nama Siswa

Menentukan Ide
atau Gagasan

Keterangan Skor:
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

Nilai=

Skor Perolehan x 100


Skor Maksimal

Kriteria Nilai:
A = 80 100 : Baik Sekali
B = 70 79 : Baik
C = 60 69 : Cukup
D = < 60 : Kurang

Aspek yang Dinilai


Gambar
Prosedur Kerja
Rencana

Hasil Akhir

Jumlah
Perolehan

Nilai Akhir

Anda mungkin juga menyukai