Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PROSES PEMBUATAN BATIK IKAT


CELUP (TIE DYE)

DISUSUN OLEH :
ERSI WIDYA LESTARI
PUTRI DANDA WENDA
AULIA STEVANI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01


KOTA BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas


rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang
berjudul “Proses Pembuatan Batik Ikat Celup”.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini, khususnya kepada :

1. Guru Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam
pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian
penyusunan makalah ini
2. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang


setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan.

PENULIS
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................
C. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN


A. Pengertian Batik Ikat Celup..............................................................
B. Bahan dan Alat Pembuatan Batik Ikat Celup....................................
C. Proses Pembuatan..............................................................................
D. Langkah-Langkah Pembuatan Batik Ikat Celup...............................

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................
B. Saran..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kain ikat celup pada awalnya digunakan sebagai busana dan
pelengkap busana, namun produk ikat celup mengalami banyak
perkembangan di antaranya dalam hal bahan, keindahan, maupun prosesnya.
Perkembangan fungsi dari kain ikat celup ikut mendorong adanya
pengembangan estetika/keindahan ragam hias ini, sehingga motif yang dibuat
sekarang sangat beragam dan tidak kalah menarik dengan ragam hias tekstil
yang lain. Proses ikat celup juga berkembang, sehingga tidak hanya jumput,
tritik yang seperti yang telah dikerjakan selama ini.
Saat ini kain ikat celup telah mengalami banyak perkembangan dalam
proses pengerjaan untuk memperkaya corak, warna dan fungsinya.
Perkembangan saat ini mengarahkan penggunaan kain ikat celup untuk
benda-benda lain, seperti tas wanita, payung, topi, pelengkap rumah tangga
dan benda cinderamata lainnya.
Menuangkan ide kedalam sebuah rancangan dapat terinspirasi oleh
berbagai hal, salah satunya kekayaan budaya. Dalam perancangan kali ini
penulis mengangkat tema ikat celup dengan teknik cabut warna. Gagasan ini
diangkat sebagai alternative perancangan utuk bahan produk tekstil pakaian
Alternatif sebuah rancangan untuk bahan pakaian dengan kain ikat celup,
akan dituangkan dalam berbagai bentuk corak dan warna yang sesuai dengan
karakter ikat celup cabut warna. keindahan kain ikat celup dengan teknik
cabut warna, terdapat pada bagian yang di ikat saja yang masih ada
warnanya, yang menghasilkan corak garis bayangan yang detail dan tegas
pada ikatannya. Diharapkan dengan di angkatnya kain ikat celup dengan
teknik cabut warna sebagai tema perancangan untuk bahan pakaian kali ini
dapat di jadikan alternatif penggunaan kain dengan ragam hias ikat celup
sesuai dengan kemajuan zaman. Sehingga dapat menjadi trend dan dapat
memenuhi permintaan konsumen serta dapat diterima masyarakat luas.
Pada dasarnya kain ikat celup tidak kalah indahnya dengan kain
lainnya, karena kain dengan nuansa tradisional sebenarnya memiliki daya
tarik sendiri dan setiap rancangan pasti memiliki potensi pasar, begitu juga
bahan pakaian dengan sentuhan tradisional.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Batik Ikat Celup ?
2. Apa saja Bahan dan Alat yang digunakan untuk pembuatan ikat celup ?
3. Bagaimana proses dan langkah pembuatan batik ikat celup ?

C. Tujuan
1. Apa yang dimaksud dengan Batik Ikat Celup ?
2. Apa saja Bahan dan Alat yang digunakan untuk pembuatan ikat celup ?
3. Bagaimana proses dan langkah pembuatan batik ikat celup ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Batik Ikat Celup


Sebutan ikat celup berasal dari kosakata bahasa Inggris tie-dye. Tie-
dye merupakan salah satu bentuk seni tekstil warisan kaum Hippies atau
Flower Generation yang berkembang pada akhir 1960-an dan awal 1970-an
di Amerika. Coraknya yang penuh warna seolah mewakili semangat
kebebasan yang dilambangkan melalui gaya berbusana, gaya hidup, rock n
roll, dan mariyuana. Tie-dye diaplikasikan pada baju mereka agar terlihat
lebih berwarna dan mendapatkan motif yang lebih trippy seperti efek
psikotropika. Tak heran bila ikat celup juga dianggap sebagai sebuah bentuk
psychedelic art.
Motif ini kemudian identik dengan kaum hippies dan menjadi bagian
dari hippie style, sama halnya dengan rambut gondrong dan ikat kepala. Baju
ikat celup semakin popular saat para musisi rock menggunakannya sebagai
pakaian panggung, misalnya almarhum Jimmy Hendrix dan Janis Joplin.
Di Indonesia sendiri, baju yang kerap dijual dengan sebutan baju
bali, baju reggae, baju pantai, baju laskar pelangi atau baju Nidji ini
memang baru popular setelah Giring, vokalis band Nidji, memakainya dalam
video klip Laskar Pelangi. Seluruh personel Nidji pun kemudian memakai
kaos yang sama pada malam penghargaan MTV Indonesia Awards 2008.
Sejak saat itu, baju ikat celup banyak dicari dan menghiasi gerai-gerai
pakaian di tanah air.
Berdasarkan apa yang dikemukakan diatas maka kain jumputan
(istilah Sewan Susanto) dapat pula dikatakan sebagai batik celup ikat atau
“string resist dyed”.
Batik celup ikat adalah batik yang dibuat tanpa menggunakan malam
sebagai bahan perintang akan tetapi menggunakan tali yang diikatkan pada
kain yang berfungsi merintangi warna masuk keserat kain. Tali dibuka
setelah pencelupan selesai. Karena ikatan tali pada kain akan timbul motif
tertentu. Bentuk motif yang terjadi terbatas pada kemungkinan bentuk ikatan
tali tersebut.

B. Bahan-Bahan Dan Alat Pembuatan Batik Ikat Celup


1. Bahan-Bahan
a) Kain Putih 1 meter
b) Tali Rapia
c) bOTOL Bekas (4buah)
d) Pewarna kain
e) Air
f) Alas Plastik
g) Gunting
h) Sarung tangan
i) Paku
2. Alat-Alat

a) Alat press : untuk memberikan unsur gambar yang di inginkan

c) Tali raffia : untuk mengikat kain dan plastik

e) Panci : untuk tempat merebus pewarna dan kain pada proses


pewarnaan

C. Proses Pembuatan
1. Persiapan :
a) Menyiapkan kain dan bahan-bahan lainnya
b) Cuci kain terlebih dahulu untuk menghilangkan zat pengkilat kain c)
Mengikat dan menutup sesuai dengan pola yang di inginkan
c) Merebus air dan pewarna
d) Menyiapkan alat press dan kayu
e) Cuci kayu yang digunakan untuk mengepress
2. Pewarnaan :
a. Pembuatan corak
Teknik pembentukan corak pada ikat-celup terdiri dari
teknik jumputan, lipat, gulung,dan jahit jelujur
1) Teknik jumputan, dilakukkan dengan memegang permukaan kain
dengan ujung jari. Setelah itu, permukaan kain tersebut diikat
dengan kuat. Cara mengikatnya dilakukan dengan ikatan datar,
miring, dan kombinasi.
2) Teknik lipat, gulung, dan jelujur, dilakukan dengan cara meliputi,
menggulung, atau menjelujur/menjahit kain. Setelah itu, kain
ditarik samnpai terkumpul, lalu diikat hingga kencang.
Pada saat mengikat, jalinlah kain dengan kuat sehingga
membentuk corak yang optimal. Untuk mendapatkan corak tertentu,
bagian pada latar kain diisi dengan kerikil atau biji-bijian, selanjutnya
bahan-bahan pendukung ini memudahkan zat warna masuk kedalam
pori-pori kain. Setelah semua rancangan diikat, kain siap diwarnai,
yitu dengan cara dicelup.
Teknik jahit yang digunakan dalah jahit jelujur dengan jarak
yang tidak terlalu rapat. Seluruh corak dijahit di bagian pinggirnya
dengan satu jahitan atau lebih. Setelah seluruh corak dijahit, benang
ditrik dengan kuat hingga permukaan kain mengkerut, rapat, dan
padat. kekuatan menarik benang ini perlu diperhatikan karena
menentukan kualitas corak yang dihasilkan. Efek kerutan akan
muncul membentuk corak yang sangat menarik. Penggambaran corak
dilakukan terlebih dahulu diatas kertas, kemudian dibuat polanya di
atas karton tebal. Corak ini kemudian digambar di atas kain
berdasarkan pola dari karton tebal.
b. Pewarnaan
Pewarnaan ikat-celup dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu celup
dan colet.
1) Pencelupan, dilakukan dengan cara memasukan seluruh
bagian kain yang telah diikat kedalam larutan warna. Apalagi
jumlah warna yang diinginkan lebih dari satu, pencelupan perlu
dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan jumlah warna yang
diinginkan. Namun sebelum sebelum pencelupan berikutnya, kita
harus menutup bagian kain tertentu dengan bahan penutup
pendukung seperti plastik atau bahan lentur lain yang kedap
cairan. Dengan teknik ringtang melalui ikatan dan jahitan akan
muncul corak yang beragam. Pada saat mencelup janngan llupa
menggunakan sarung tangan plastik, agar racun yang terkandung
dalam zat pewarna tidak meresap ke dalam tubuh melalui pori-
pori tangan.
2) Colet, Colet adalah cara memberi warna pada bagian-bagian
tertentu di permukaan kain. Alat yang digunakan adalah kuas.
Pencoletan biasanya dilakukan untuk mewarnai bagian corak
yang kecil atu terlalu sedikit bila harus dicelup. Pada umumnya
teknik pewarnaan pada ikat-celupsering dilakukan dengan
memadukan colet dan celup untuk mendapatkan kain dengan
corak yang kaya warna.
3. Penyelesaian akhir
a) Lepaskan ikatan dan penutup ( Pastik maupun press )
b) Jemur kain tetapi jangan sampai terkena sinar matahari langsung
(angin- anginkan)
c) Setelah kering setrika kain agar terlihat rapi d) Pada tepi pada kain di
roll kan pada penjahit
D. Langkah-langkah Pembuatan Batik Ikat Celup
1. Langkah yang pertama :
1. Membuat motif bunga
2. Menjahit motif tersebut dengan teknik menjelujur
3. Menarik motif tersebut
4. Mengikat motif tersebut menggunakan tali rapiah
5. Ulangi sampai motif yang lain
2. Langkah yang kedua:
1. Mengikat kelereng dengan tali rapiah
2. Ulangi ikat kelereng sampai tiga kali
3. Dan seterusnya pada bagian yang lain
3. Langkah ketiga:
1. Rendam baju yang bermotif tersebut kedalam air bersih agar tidak
kaku selama 5 menit
2. Angkat baju dari rendaman tersebut lalu ditiriskan
3. Panaskan air kedalam wajan sampai mendidih
4. Tuangkan 2 bungkus wantek kuning kedalam air tersebut
5. Aduk-aduk
6. Angkat wajan tersebut
7. Masukan baju kedalam wajan yang sudah dituangkan wantek
8. Diamkan selama 1 jam sampai dingin
9. Angkat baju tersebut dari wajan yang berisi air wantek
10. Bilas kedalam ember yang berisi air bersih
11. Lalu keringkan dicahaya matahari
4. Langkah yang keempat:
1. Setelah baju sudah kering langkah selanjutnya mewarnai moti
bunga pada baju dengan warna coklat
2. Masukan air kedalam wajan
3. Panaskan sampai mendidih
4. Tuangkan wantek yang berwarna coklat
5. Celupkan motip pada baju tersebut
6. Bilas dengan air bersih
7. Lalu keringkan kembali
8. Setelah kering buka ikatan pada motif tersebut
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Batik dapat berkembang pesat di Indonesia bahkan mulai dikenal di
luar negeri, Proses pembuatan batik memang mempunyai ciri tertentu karena
keindahannya dan ketelitiannya serta keunikannya, sehingga banyak
dikagumi orang-orang asing.

B. Saran
Di era globalisasi, batik bukan hanya dijadikan sebagai barang yang
memiliki nilai magic dan hanya dimiliki oleh kalangan atas saja, tetapi
batik bisa dijumpai di mana- mana dengan motif yang beragam, batik bukan
hanya digemari oleh masyarakat Indonesia saja tetapi para Tourisme yang
berkunjung ke Indonesia pun tertarik dengan batik. Oleh karena itu batik
perlu dikembangkan dengan motif-motif yang beragam, untuk menambah
kekayaan
FOTO PROSES PEMBUATAN

Anda mungkin juga menyukai