Anda di halaman 1dari 12

Teknik Batik Jumputan

(Ikat Celup)

Nama : Alma Siwi Anggita

Kelas : X IIS 3

SMAN 11 BEKASI
Jl. Wibawa Mukti Kav. PATI AURI Jatisari Jatiasih, Bekasi

TAHUN AJARAN 2014-2015

KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul:

“Seni batik jumputan”


Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama kepada guru mata pelajaran
senibudaya yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, Saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, Saya dengan tangan terbuka
menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya Saya hanya bisa berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.

Terima Kasih

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................ii

ISI

A. Pengertian……………………………………………………………1

B. Alat dan Bahan ……………………………………………………2

C. Langkah Kerja…………………...................................................4

D. Finishing…………………………………………………………….5

PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………..6

B.Kesan dan Pesan .....................................................................6

ISI
A. PENGERTIAN
Batik Jumputan adalah  batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat dengan tali di
celup dangan warna. Batik ini tidak menggunakan malam tetapi kainnya diikat atau dijahit dan dikerut
dengan menggunakan tali.

Ada dua teknik membuat batik jumputan, yang pertama teknik ikat, dan yang ke dua teknik jahitan,
teknik ikatan adalah Bagian yang ikat, kencang itu pada saat dicelup tidak terkena warna, sehingga
setelah ikatannya dilepas akan terbentuk gambarnya, dan teknik jahitan adalah kain diberi pola
terlebih dahulu lalu dijahit dengan menggunakan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan
menggunakan banang, lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut serapat mungkin. Pada waktu
dicelup benang yang rapat akan menghalangi warna masuk ke kain, benang yang dipakai sebaiknya
benang yang tebal dan kuat seperti benang plastik / sintesis, benang jins, atau benang sepatu. Hasil
jumputan teknik jahitan ini berupa titik-titik yang agak menyambung membentuk gambar.

Menurut sejarah, teknik celup ikat berasal dari tiongkok, teknik ini kemudian berkembang
sampai keindia dan wilayah-wilayah nusantara. Teknik celup ikat diperkenalkan ke nusantara oleh
orang-orang india melalui misi perdagangan teknik ini mendapat perhatian besar terutama karena
keindahan ragam hiasnya dalam rangkayan warna warni yang menaawan. Penggunaan teknik celup
ikat ini antara lain di sumatra, khususnya palembang, di kalimantan selatan, jawa dan bali.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Kaos Polos

Kaos yang digunakan adalah kaos yang mudah menyerap keringat dengan bahan kain
cotton.

2. Pewarna

Pewarna yang digunakan adalah pewarna yang khusus digunakan untuk membatik jumput.Pewarna
sintetis (berisi bahan pelarut, pewarna dan soda api) + pengikat warna

Macam-macam pewarna yang bias digunakan, yaitu :

1) Warna primer adalah warna pokok

 Merah
 Kuning
 Biru

2) Warna Sekunder adalan pemcampuran dari warna primer

 Merah + kuning = 0ranya


 Kuning + Biru = Hijau
 Biru + Merah = Ungu

3) Warna tersier adalah pencampuran antara warna primer dan warna


sekunder

 0ranya + Merah = Oranye kemerah-merahan


 0ranya + kuning = Oranye kekuning kuningan
 Hijau + Kuning = Hijau kekuning kuningan
 Hijau + Biru = Hijau kebirubiruan
 Ungu + Biru = Ungu kebiru-biruan
 Ungu + Merah = Ungu kemerah merahan.

3. Kelereng

Kelereng digunakan untuk membuat motif sesuai keinginan. Banyaknya kelereng yang dipakai
sesuai kebutuhan dan kreativitas.

4. Tali Rafia

Tali Rafia digunakan untuk mengikat setiap perbatasan warna, sehingga hasil akhir pada ikatan
tersebut menghasilkan warna putih.

5. Uang Logam

Uang logam digunakan untuk membuat motif berbentuk bulat.

6. Ember atau baskom

Ember digunakan untuk melarutkan pewarna pada teknik terakhir maupun saat pewarnaan celup.

GRAFIK WARNA
C. LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan


2. Tuangkan 1,5 liter air kedalam panci lalu masak hingga mendidih
3. Masukkan bahan pewarna sintetis (bahan pelarut, pewarna dan soda api)
kedalam bak 1
4. Masukkan bahan pengikat warna kedalam bak 2, isi dengan 1,5 liter
air biasa
5. Sambil menunggu air mendidih, mulailah membuat pola di kaos putih dengan
mengikat kaos memasukkan kelereng/batu lalu ikat dengan karet, atau langsung ikat
menggunakan tali rafia
6. Bila air sudah mendidih, masukkan kedalam bak 1, lalu aduk hingga bercampur rata
7. Celupkan kaos putih yang sudah diikat kedalam bak 1

8. Setelah yakin kaos putih sudah diwarnai secara merata, masukkan kedalam bak 2 yang
berisi larutan pengikat warna.
9. Pastikan semua bagian yang diwarnai terkena larutan pengikat secara merata. Pada
tahap ini, kita akan mengetahui apa warna batik jumputan kita
10. Tuangkan air bersih secukupnya kedalam bak 3 untuk tahap pembilasan. Masukkan
kaos yang sudah diberi pengikat warna kedalam bak 3

D. FINISHING

 Tahap Pelepasan
Teknik pelepasan adalah teknik melepas ikatan yang telah dibuat pada tahap pertama. Pada
tahap ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati, karena jika tidak dilakukan dengan hati-
hati kemungkinan kaos bisa robek.
 Langkah atau Cara :
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Gunting tali rafia yang digunakan untuk mengikat motif
c. Lakukan dengan hati-hati
 Tahap Penyelesaian atau Finishing : digosok atau disetrika tetapi jangan terlalu
panas.

Hasil dari karya saya 

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat saya ambil dari pembuatan batik ikat celup ini yaitu,teknik batik ikat
celup ini adalah teknik membuat batik yang lebih mudah lainnya bahan-bahan yang digunakan juga
tidak terlalu susah dicari tidak seperti teknik membuat batik lainnya selain cara dan langkah kerjanya
lebih rumit bahan dan alat yang digunakannya juga lebih susah dicari,untuk membuat motifnya juga
teknik celup ikat ini lebih mudah hanya dengan mengikat kain/baju sesuai dengan yang kita inginkan
setelah ikatannya dibuka pola tersebut akan langsung muncul.

B. KESAN DAN PESAN

Kesan : Menyenangkan dalam membuat batik jumputan, Dan dapat melestarikan salah satu
budaya bangsa Indonesia yaitu : Batik Jumputan
Pesan : Sebenarnya dalam pembuatan batik jumputan mudah tetapi harus hati-hati.Sebagai
penerus bangsa siapa lagi kalau bukan kita dalam membuat batik jumputan makanya kita sebagai
penerus bangsa kita jangan malu atau males dalam pembuatan batik jumputan.

Dan terima kasih bu , dengan begini kita jadi dapat mengerti bagaimana cara membuat batik jumputan
(ikat celup).

Isi
A. Pengertian
Batik dapat berkembang pesat di Indonesia bahkan mulai dikenal di luar negeri, Proses
pembuatan batik memang mempunyai ciri tertentu karena keindahannya dan ketelitiannya serta
keunikannya, sehingga banyak dikagumi orang-orang asing.
Pada mulanya kain batikhanya dibuat dari bahan kain mori, namun pada masa sekarang berbagai
jenis kain seperti berkolin, santung, belacu, bahkan sutera pun dapat dibuat batik.
Di sini yang akan di perkenalkan adalah mengenai batikjumputan (batik celup ikat), batik jumputan
adalah Batik Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat dengan tali di
celup dangan warna. Batik ini tidak menggunakan malam tetapi kainnya diikat atau dijahit dan
dikerut dengan menggunakan tali. Tali berfungsi sama halnya dengan malam yakni untuk menutup
bagian yang tidak terkena warna
Menurut sejarah, teknik celup ikat berasal dari tiongkok, teknik ini kemudian berkembang sampai
keindia dan wilayah-wilayah nusantara. Teknik celup ikat diperkenalkan ke nusantara oleh orang-
orang india melalui misi perdagangan teknik ini mendapat perhatian besar terutama karena
keindahan ragam hiasnya dalam rangkayan warna warni yang menaawan. Penggunaan teknik celup
ikat ini antara lain di sumatra, khususnya palembang, di kalimantan selatan, jawa dan bali.

Anda mungkin juga menyukai