XI IIS 1
2016
1. Sejarah Perkembangan Politik Indonesia
Budaya politik pada tahun 1955 yaitu dengan pemilu nasional. Pemilu
memilih anggota DPR dan pada tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih
Jumlah kursi yang diperebutkan adalah anggota DPR adalah 260 orang
untuk anggota DPR dan 520 orang Badan Konstituante ditambah 14 wakil
pada UU No. 27 Tahun 1948 jo. UU No. 12 Tahun 1949 tentang Pemilu
yang diikuti oleh lebih dari 170 partai politik, termasuk perseorangan calon
wilayah provinsi yang ada pada saat itu. Yang memiliki hak suara adalah
WNI, keturuanan Arab, Cina dan Eropa, serta anggota tentara dan polisi.
Pada masa ini budaya politik yang berkembang berada dibawah pengaruh
masyarakat Indonesia.
1
Namun demikiran, menurut Deliar Noer, umat Islam di Indonesia secara
politis sering terlibat kontroversi teoritis dan ideologis, baik dengan pihak
Dengan pola multi partai, partai politik yang ada saat itu terbagi menjadi
Kesatuan Umat Islam, partai nasionalis dan yang menganut asas politik
sekuler seperti Partai Nasional Indonesia (PNI) dan partai komunis adalah
2.
b. Masa Orde Baru
4. Partai Katolik
3
Pemilu berikutnya dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 1977 berdasarkan UU
pemilihan. Pada masa Orde Baru, partai politik diberi kesempatan untuk
Murba.
Kedua partai politik dan satu golongan ini tetap bertahan sejak
1980, 1987 berdasarkan UU Pemilu No. 1 Tahun 1985 dan terus dipakai
4
Pada pemilu tahun 1987 dan 1992 dengan diberlakukannya UU No.3
Golkar selalu dominan. Dalam Pemilu 1971 Golkar meraih (62,8%), tahun
1977 (62,1%), tahun 1982 (64,3%), tahun 1987 (73,2%), tahun 1992
pemilu selama Orde Baru dalam perolehan Jumlah Suara dan Kursi yang
tabel berikut !
5
Partai Politik Peserta Pemilu
Partai Persatuan Golongan Partai
Tahun
No Pembangunan (PPP Karya Demokrasi
Pemilu
) (Golkar) Indonesia
(PDI)
1. 1971 14.833.942 (96) 34.348.673 5.516.849
(236) (30)
2. 1977 18.722.138 (99) 39.313.354 5.459.987
(232) (29)
3. 1982 20.871.880 (94) 48.334.724 5.919.702
(242) (24)
4. 1987 13.701.428 (61) 62.783.680 9.324.708
(299) (40)
5. 1992 16.624.647 (62) 66.599.331 14.565.556
(282) (56)
6. 1997 25.340.028 (89) 84.187.907 3.463.225
(325) (11)
Data diambil dari Lembaga Pemilihan Umum (LPU).
Era orde baru mengalami anti klimaks kekuasaan setelah pada tahun
pengusaha.
B.J. Habiebie yang diikui oleh 48 partai politik. Awal terjadinya reformasi di
masyarakat Indonesia, ternyata pasca orde baru (di era reformasi) pemilu
24 (PND)
25 . Indonesia
46
47
.
48
10
hajat hidup orang banyak, rakyat harus ikut aktif terlibat di dalamnya.
Dan berikut dibawah ini salah satu gambar pemilu pada tahun 1999.
11
12
sebagai berikut:
berikut:
daerah.
menteri.
13
Apapun soal politik akan selalu berujung dan berakhir pada kepentingan.
yang dilandaskan pada nafsu ingin berkuasa dan mencari untung demi diri
begitu juga dengan politik. Politik, dalam teori klasik Aristoteles dipahami
sebagai upaya yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan
14
menentukan kearah mana politik itu akan dirumuskan. Disini saya perlu
15
Partai politik dibentuk dan dirumuskan untuk kepentingan tidak kurang dan
partai mana yang paling rajin berkontes dan muncul didepan publik, partai
partai, terjebak pada ranah kontes ini. Dengan berbagai caranya yang
berbeda-beda, tidak peduli cara itu baik atau tidak, bersih atau tidak, yang
penting harus tampil di depan publik. Sehingga yang kita lihat saat ini
16
kelompok atau golongannya. Begitu juga dengan partai politik yang lain,
seakan menjadi pilihan yang harus diambil. Harapannya, partai saya yang
justru menjadi muak dan menjadi antipati terhadap politik. Saya khawatir,
para politisi kita ditanah air menjadi penganut politik Machiavellisme, yang
memegang prisip politik tanpa etika dan hukum. Bagi Machiavelli, politik
kekuasaaan. Jika kekuasaan menjadi kata kuci dari politik kita, maka tidak
semacamnya. Ini tentu tidak sesuai dengan tujuan politik kita, yang
politik yang ada saat ini, apa yang kita rasakan saat ini di negara ini yang
dibuat atas kontribusi partai politik, baik buruknya adalah efek dari bukan
17
Era Reformasi saat ini demokrasi masih menjadi landasan politik negara,
akan tetapi bukannya membaik yang terjadi justru demokrasi saat ini
mendapatkan penguatan dari dua pilar pokok bangsa yaitu Pancasila dan
juga UUD ’45. Yang berasumsinya, dengan kembalinya kita pada dua
fondasi tersebut maka GBHN akan ‘dihidupkan kembali’ mengingat saat
Undang-undang.
19
Dengan kembalinya bangsa ini pada GBHN maka landasan dan manuver
politik pun menjadi jelas yaitu berkiblat pada Pancasila dan UUD ’45 yang
Ekonomi.
permusyawaratan perwakilan”.
20
yang memiliki kedudukan tinggi yaitu MPR atau pun DPR sebagai
Referensi :
1.himapenjakarta.blogspot.co.id/2013/02/budaya-politik-di-
indonesia_15.html
2. www.edukasippkn.com/
3.www.kompasiana.com/the_udiezindonesia/kepentingan-politik-apa-
politik-kepentingan
4.www.kompasiana.com/fauzangaskarth/sistem-politik-ideal-untuk-
indonesia.html
22