Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 2

• TIKA OLTAVIA RAMDANI


• ALIYA LUTHFIAH
• GHINA AFRI AGUESTIEN
• ARIF R FIRDAUS
• YANDA DWIMA RIZALDI
• LEVY ANDIKHA PUTRA

pembuat ppt: Tika oltavia


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusun mampu menyelesaikan kliping dengan
judul seistem kepartaian dan pemilihan umum.Shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan kecerahan ilmu dan kejayaan dalam
islam.
Terimakasih kepada Guru pembimbing ibu Mutiara Reni Wiyarti,S.Pd yang telah
membimbing dalam proses penyusunan ini . Dan kepada semua pihak yang
selalu memotivasi dalam berkreasi.
​Penyusun berharap kliping ini akan memberikan manfaat bagi siapa saja yang
membacanya , semoga kliping ini dapat diterima sebagai pemenuhan tugas K.D
3.3 sistem dan struktur politik dan ekonomi indonesia masa demokrasi terpimpin
(1959-1965) Demikian harapan kami, atas perhatian yang diberikan sebelumnya
kami ucapkan terimakasih
LATAR BELAKANG KEPARTAIAN

Latar belakang sistem kepartaian sistem kepartaian di


Indonesia pada era reformasi ini tergolong pada sistem
pluralitas ekstern di mana jumlah partainya sangatlah
banyak dan memiliki rentang ideologi yang tajam serta
cenderung bergerak secara sentrifugal yang berpotensi
melahirkan perpecahan menjadi partai-partai baru tidak
ada kekuatan politik yang memperoleh suara mutlak bila
dibandingkan dengan gabungan partai-partai lain koalisi
politik menekankan adanya suatu persamaan tujuan atau
persepsi juga kedekatan ideologis Pemilu multi partai
mengisyaratkan adanya pola politik posisi kontra opsi
sehingga koalisi partai Bisa dihindarkan
PENGERTIAN SISTEM KEPARTAIAN

Sistem mula partai adalah salah satu varian dari beberapa


sistem kepartaian yang berkembang di dunia modern saat ini
Andrew the world 2022 berpendapat bahwa sistem partai
politik adalah sebuah jaringan dari hubungan dan interaksi
antara partai-partai politik di dalam sebuah sistem politik
yang berjalan.
Partai politik merupakan suatu kelompok terorganisir yang
anggota-anggotanya mempunyai orientasi nilai-nilai, dan cita-
cita yang sama tujuan dibentuknya partai politik adalah untuk
memperoleh merebut dan mempertahankan kekuasaan
secara konstitusional
WAKTU TERBENTUKNYA SISTEM KEPARTAIAN
Sistem kepartaian terjadi saat surat keputusan wakil
presiden Muhammad Hatta Nomor 10/1949
merupakan tonggak dilaksanakannya sistem
kepartaian di Indonesia keputusan ini juga ditujukan
untuk mempersiapkan penyelenggaraan Pemilu yang
pertama pada tahun 1955 pada pemilu tersebut diikuti
oleh 29 partai politik dan juga peserta independen
atau perseorangan
ALASAN TERBENTUKNYA SISTEM KEPARTAIAN

Alasan alasan terbentuknya sistem kepartaian yaitu


menurut Bardi dan Mahir bahwa sistem kepartaian tidak
bisa ditentukan semata-mata oleh jumlah partai yang ikut
dalam pemilu akan tetapi sebagai fenomena yang
multidimensi selanjutnya Bardi dan Mahir menjelaskan
bahwa sistem kepartaian dipengaruhi oleh tiga dimensi
yaitu vertikal horizontal dan fungsional
PARTAI PARTAI YANG PERNAH ADA DI INDONESIA
PARTAI MASYUMI (1955)

PARTAI MAJELIS SYURO MUSLIMIN INDONESIA 1955


(MASYUMI )

foto Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia 1955Partai Majelis Syuro


Muslimin Indonesia atau Masyumi adalah sebuah partai politik yang
berdiri pada tanggal 7 November 1945 di Yogyakarta. Partai ini didirikan
melalui sebuah Kongres Umat Islam pada 7-8 November 1945, dengan
tujuan sebagai partai politik yang dimiliki oleh umat Islam dan sebagai
partai penyatu umat Islam dalam bidang politik.
Masyumi pada akhirnya dibubarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun
1960 dikarenakan tokoh-tokohnya dicurigai terlibat dalam gerakan
pemberontakan dari dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
(PRRI). Pada masa pemerintahan Soeharto, terjadi rehabilitasi sebagian
dari tokoh-tokoh Masyumi, di mana beberapa tokoh-tokoh Masyumi
diperbolehkan aktif kembali dalam politik dengan meleburkan diri ke
dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
PARTAI SOSIALIS INDONESIA (PNI)

PARTAI SOSIALIS INDONESIA 1955 (PSI)

foto Partai Sosialis Indonesia 1955Partai Sosialis Indonesia


(PSI) adalah sebuah partai politik yang pernah ada di
Indonesia. Partai ini berhaluan kiri dan menganut paham
Sosialisme.

Berawal dari fusi dua partai sosialis, yaitu Partai Sosialis


yang diketuai Amir Sjarifuddin dan Partai Rakyat Sosialis
(PARAS) yang didirikan oleh Sutan Syahrir, yang kemudian
tergabung dengan nama Partai Sosialis. Partai Sosialis
inilah yang sejak November 1945 menguasai kabinet
Republik Indonesia sampai dengan pertengahan tahun
1947 dengan pembentukan Kabinet Syahrir I,II,III dan
Kabinet Amir Sjarifuddin I,II.
Ketika terjadi keretakan antara kelompok Syahrir dan kelompok Amir Sjarifuddin. Syahrir
lalu membentuk partai baru yaitu Partai Sosialis Indonesia (PSI) pada 12 Februari 1948.
PSI berdasarkan paham sosialis yang disandarkan pada ajaran ilmu pengetahuan Marx-
Engels, menuju masyarakat sosialis yang berdasarkan kerakyatan. PSI menentang
diktator proletariat yang dipraktekkan di USSR dan negara-negara sosialis lainnya,
menentang sistem kenegaraan USSR. Sosialisme kerakyatan yang dimaksudkan PSI
adalah sosialisme yang menjunjung tinggi derajat kemanusiaan, dengan mengakui dan
menjunjung persamaan derajat tiap manusia. Penghargaan pada pribadi seseorang di
dalam pikiran serta di dalam pelaksanaan sosialisme.
Akan tetapi partai ini dibubarkan oleh Presiden Soekarno lantaran dianggap melanggar
undang-undang.
Pembubaran Partai Sosialis Indonesia itu dilakukan pada 17 Agustus 1960 melalui
Keppres Nomor 201 Tahun 1960 untuk membubarkan PSI.
Keppres itu berbunyi “Membubarkan Partai Sosialis Indonesia, termasuk bagian-bagian,
cabang-cabang/ranting-rantingnya di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia.
PENGERTIAN PEMILIHAN UMUM

Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955 adalah pemilihan umum pertama yang di
selenggarakan di Indonesia yang baru berusia 10 tahun. Pemilu 1955 dilaksanakan
pada masa demokrasi parlementer pada kabinet Burhanuddin Harahap.
JALAN PERISTIWA PEMILIHAN UMUM

Pemilihan Umum 1955


Pelaksanaan pemilihan umum 1955 bertujuan untuk memilih wakil wakil
rakyat yang duduk dalam parlemen dewan Konstituante.
Pemeliharaan umum diikuti oleh partai partai politik serta kelompok per
orangan pemilihan ini sudah direncanakan sejak kabinet Ali Sastroamidjojo
1(31 Juli 1953-12 Agustus 1955) dengan membentuk panitia pemilihan umum
pusat dan daerah pada 31 Mei 1954. Namun pemilihan umum tidak
dilaksanakan pada masa kabinet Ali 1 karena terlanjur jatuh kabinet ini nanti
Ali berhasil menjalankan pemilihan umum yaitu kabinet Burhanuddin Harahap
pelaksanaan pemilihan umum pertama dibagi 16 daerah meliputi 208
kabupaten 2139 kecamatan dan 43429 desa
Pemilihan umum 1955 dilaksanakan dalam dua tahap .tahap pertama untuk memilih anggota
parlemen dilaksanakan 29 September 1955 Dan tahap kedua untuk memilih anggota dewan
Konstituante(badan pembuat undang undang dasar)dilaksanakan pada 15 Desember 1955.
Pemilu pertama ini 39000000 rakyat Indonesia memberikan suaranya di kotak kotak suara.
Pemilihan belum 1955 merupakan Tonggak demokrasi pertama keberhasilan penyelenggaraan
umum dan tandakan telah berjalanannya demokrasi di kalangan rakyat banyak kalangan menilai
bahwa pemilihan umum 1955 merupakan Pemilu paling demokratis dan dilaksanakan di
Indonesia presiden Soekarno pidatonya di istana negara dan parlemen 17 Agustus 1955
menegaskan “pemilihan Emen diundur kan batang sehari pun karena pada pemilihan umum
itulah rakyat akan menentukan hidup kepartaian kita yang tidak sewajarnya lagi rakyat lah yang
menjadi hakim” penegasan ini dikeluarkan karena suara suara meragukan terlaksananya Pemilu
sesuai jadwal semula.
Dalam proses pemilihan umum 1955 terdapat 100 partai besar dan kecil mengajukan calon calon
nya untuk anggota dewan perwakilan rakyat dan 82 partai besar dan kecil untuk dewan
Konstituante . Selain itu ada 86 organisasi dan perseorangan yang akan ikut dalam pemilihan
umum pendaftaran pemilihan tidak kurang dari 60% penduduk Indonesia mendaftar kan namanya
angka yang cukup tinggi yang ikut dalam pesta demokrasi yang pertama (Feith,1999)
HASIL PEMILU TAHUN 1955
Pemilu 1955 diikuti oleh lebih 30-an partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon
perseorangan.Sistem yang digunakan pada Pemilu 1955 adalah perwakilan proporsional dengan
tiap daerah pemilih mendapatkan jumlah kursi atas dasar jumlah penduduknya. Setiap daerah
berhak mendapatkan jatah minimal enam kursi untuk Konstituante dan tiga kursi untuk parlemen.

Setiap daerah berhak mendapatkan jatah minimal enam kursi untuk Konstituante dan tiga kursi
untuk parlemen. Pemilu dilakukan dua kali, yang pertama pada tanggal 29 September 1955 untuk
memilih anggota-anggota DPR.

Yang kedua dilakukan tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota-anggota Dewan
Konstituante. Hasil Pemilu 1955 Pada Pemilu 1955 terdapat 260 jumlah kursi DPR dan 520 kursi
untuk Konstituante.Ini masih ditambah dengan 14 wakil golongan minoritas yang diangkat
pemerintah. Mulanya wilayah Indonesia dibagi dalam 16 berdasarkan sistem perwakilan
proporsional. Namun dalam pelaksanaannya Irian Barat gagal melaksanakan Pemilu karena
daerah tersebut masih dikuasai oleh Belanda sehingga hanya tersisa 15 daerah pemilihan. Berikut
ini hasil lengkap perolehan suara dan kursi partai politik di DPR pada Pemilu 1955:
EMPAT PARTAI DENGAN PEROLEHAN SUARA PALING BANYAK

1. Partai Nasional Indonesia (PNI)


Suara: 8.434.653 (22,32 persen)
Kursi: 57

2. Masyumi
Suara: 7.903.886 (20,92 persen)
Kursi: 57

3. Nahdlatul Ulama (NU)


Suara: 6.955.141 (18,41 persen)
Kursi: 45

4. Partai Komunis Indonesia (PKI)


Suara: 6.179.914 (16,36 persen)
Kursi: 39
PERBEDAAN PEMILU 1955 DENGAN SEKARANG
Perbedaan Pemilu 1955 dengan pemilu setelah Reformasi adalah jumlah
partai yang berpartisipasi, lembaga yang melaksanakan kegiatan, dan
lembaga yang dipilih. Pemilu yang berhasil dilaksanakan pada tahun 1955
memunculkan empat partai terkemuka yang meraih kursi terbanyak di DPR
dan konsituante. Keempat partai tersebut adalah Masyumi, PNI, NU, dan
PKI. Dominasi keempat partai tersebut tampak dari perimbangan kursi di
DPR yang terdiri dari 272 kursi.

Anda mungkin juga menyukai