Anda di halaman 1dari 13

Pelayanan Terhadap Wisatawan

Mengenai Kenyamanan dan Keamanan


di Bromo
ERVIA PUSPA HARTANINGTYAS
Security
Tourism 01 Abstrak
Plan 02 Pendahuluan

03 Kajian Pustaka

04 Metode Penelitian

05 Hasil dan Pembahasan


ABSTRAK
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Jawa Timur
yang memiliki berbagai macam obyek wisata yang indah dan mudah dijangkau serta dapat meningkatkan
minat wisatawan dalam berkunjung baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu tempat wisata
yang paling indah adalah objek wisata Penanjakan 1 Bromo. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
keamanan dan kenyamanan tempat wisata di Penanjakan 1 Bromo, dan untuk dapat mengetahui keamanan
dan kenyamanan tempat wisata serta mengidentifikasi faktor penghambat yang meningkatkan keamanan dan
kenyamanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data deskriptif kualitatif dan
Kata Kunci: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini yaitu ditemukan bahwa 1) keamanan dan
Penanjakan 1, kenyamanan objek wisata Penanjakan 1 masih belum maksimal karena adanya sampah dan kurangnya
Keamanan dan Kenyamanan penerangan jalan. 2) Meningkatkan keamanan dan kenyamanan tempat wisata Penanjakan 1. 3) kekurangan
jumlah. tenaga lapangan dan perbedaan kesadaran setiap wisatawan berbeda beda menjadi permasalahan
dalam peningkatan keamanan dan kenyamanan objek wisata Penanjakan 1.
PENDAHULUAN
Bromo merupakan Taman Nasional, yang terletak diantara empat kabupaten yaitu Kabupaten Malang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, dan
Kabupaten Lumajang. Taman Nasional Bromo Tengger memiliki empat jalur yang tersedia untuk wisatawan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat
yang dapat diakses. Kendaraan roda dua dan roda empat dapat melewati akses jalan di empat kota yaitu Malang, Lumajang, Pasuruan dan Probolingo.
Banyak berbagai cara yang tersedia dirancang untuk memudahkan wisatawan menikmati keindahan alam TNBTS. Keindahan destinasi Bromo antara lain
Kawah Bromo, Laut Pasir, Ranu Kumbolo, Ranu Pani, Ranu Regulo, Puncak Seméru, sabana teletubis dan sunrise view. Jalan mudah dan keindahan
alam di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menjadikan destinasi pariwisata ini ini banyak dikunjungi wisatawan baik asing maupun nusantara.
Berikut ini merupakan tabel kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke TNBTS tahun 2011 - 2015:

No Tahun Wisman Wisnus Total


Jumlah (Orang) Jumlah (Orang)
1. 2011 22.380 103.091 125.471
2. 2012 26.297 249.577 275.874
3. 2013 33.898 518.746 552.644
4. 2014 23.451 512.887 536.338
5. 2015 17.016 456.995 474.011
Pendahuluan

Upaya pemerintah untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan adalah


dengan penerapan kebijakan 169 - Country Visa Waiver (BVK) bagi
wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Akses bebas visa ke Tanah
Air mulai diterapkan pada 2 Maret 2016, dan kebijakan tersebut dituangkan
dalam Perpres Nomor 21 Tahun 2016. Kebijakan lainnya adalah
mengembangkan 10 destinasi prioritas salah satunya TNBTS. Kedua
kebijakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan domestik dan mancanegara.

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki objek wisata Penanjakan 1


dengan spot sunrise. Objek wisata ini menjadi tujuan nomor satu bagi
wisatawan yang berkunjung ke Bromo, dan view point sunrise lebih populer
dari View point Sunrise Gunung Kumgang dan View Point Sunrise Gunung
Sinta. Keindahan pemandangan alam berupa pemandangan Gunung Bromo,
Gunung Bartok, Laut Pasir dan Gunung Semeru yang terlihat di Penanjakan 1
Bromo begitu indah sehingga kunjungan wisatawan ke objek wisata ini
semakin meningkat.

Jumlah kunjungan wisatawan yang tinggi seharusnya didukung dengan


pelayanan keamanan dan kenyamanan objek wisata yang baik. Keamanan
dan kenyamanan bagi wisatawan merupakan salah satu faktor yang dapat
menentukan keputusan wisatawan untuk melakukan kunjungan ke suatu
objek wisata (Khalik 2014: 24). Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai "Analisis Keamanan dan Kenyamanan Objek
Wisata Penanjakan 1 Bromo"
Menurut Mahagangga, et al (2013: 97)
keamanan dan kenyamanan wisatawan
adalah suatu keadaan yang diharapkan
stabil, menimbulkan perasaan yang tenang
tanpa disertai kekhawatiran ketika sedang
melakukan perjalanan wisata ke suatu
tempat tujuan dan menginap selama
beberapa waktu.
Oleh karena itu keamanan dan
kenyamanan sangatlah penting, karena jika
objek wisata tidak aman dan nyaman dapat
merugikan wisatawan itu sendiri baik fisik
maupun finansial

Kajian Pustaka
Kajian Pustaka
Kualitas Pelayanan
Pengelolaan Pariwisata
Menurut Zeinhaml dan Bitner (2000, dalam
Menurut Cox (1985 dalam Dowling dan Fennel,
Ridwan, 2017: 71) mengatakan bahwa
2003: 2) dalam buku Pitana & Diarta (2009: 80),
Kualitas pelayanan adalah sesuatu yang
pengelolaan pariwisata harus memperhatikan
diharapkan pelanggan atau wisatawan
prinsip pembangungan dengan proteksi dan
secara spesial untuk memenuhi kebutuhan
peningkatan kualitas sumber daya alam yang
mereka. menjadi basis pengembangan kawasan
pariwisata. Selain itu, pembangunan serta
pengembangan pariwisata harus dapat
mengendalikan atau menghentikan aktivitas
pariwisata tersebut jika melampaui batas
kunjungan wisatawan (carrying capacity) pada
objek wisata meskipun di sisi lain dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.

Ekowisata Dampak Pariwisata Terhadap Lingkungan


Menurut Damanik & Weber (2006: 37)
Menurut Richardson dan Fluker (2004; 155 159
menyatakan bahwa ekowisata berbeda
dalam Pitana & Diarta (2009; 204 - 205), dampak
dengan wisata konvensional, ekowisata
kegiatan pariwisata terhadap lingkungan di
adalah kegiatan wisata yang menaruh
antaranya adalah dampak dari aat transportasi,
perhatian besar terhadap kelestarian
dampak pembangunan fasilitas, serta dampak
sumberdaya alam.
pengoperasian industri.
Metode
Penelitian
Metode penelitian adalah langkah-
langkah yang diambil oleh peneliti
untuk mengumpulkan data atau
informasi untuk diolah dan
dianalisis secara ilmiah.

Jenis penelitian yang Data yang digunakan Instrumen Penelitian Analisis data yang
digunakan yaitu dalam penelitian yaitu yaitu dengan wawancara digunakan yaitu pengumpulan
deskriptif dengan data primer dan dan dokumentasi data, kondensasi data, penyajian
pendekatan kualitatif sekunder data, dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan menggunakan
triangulasi sumber.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu Kedua Peran Balai Besar TNBTS dalam Ketiga hambatan dalam pengelolaan
pertama keamanan dan kenyamanan objek Meningkatkan Keamanan dan keamanan dan kenyamanan objek
wisata Penanjakan 1 sudah cukup baik. Hal Kenyamanan Objek Wisata Penanjakan wisata penanjakan 1 Bromo yaitu
tersebut dirasakan oleh wisatawan 1 diantaranya sering terjadi kecelakaan
pengguna jasa transportasi jeep dan pihak pengelola mengalami hambatan
yang terjadi pada perjalanan objek karena minimnya tenaga kerja yang
penyedia jasa transportasi jeep yang
merasakan aman dan nyaman karena jalan
wisata Penanjakan 1 Bromo karena rem tidak sebanding dengan banyaknya
sudah baik. Akan tetapi masih ada kendaraan bermotor wisatawan blong. tugas dan tanggung jawab yang ada.
wisatawan pengguna transportasi sepeda Peran pengelola dalam mengatasi Minimnya tenaga kerja pada lapangan
motor yang merasakan kurang aman karena kecelakaan dan minimnya lampu mengakibatkan muncul aktivitas
keadaan gelap pada saat perjalanan penerangan pada perjalanan objek berbahaya yang dilakukan wisatawan.
dikarenakan tidak adanya fasilitas wisata Penanjakan 1 Bromo yaitu Hal ini dapat mengganggu keamanan
penerangan jalan. Hal ini terjadi karena jika dengan menghimbau berhati hati serta dan kenyamanan wisatawan itu
berlebihan penerangan lampu dapat memperbaiki jalan dan memberi pagar sendiri. Kebijakan pembangaunan
menggangu habituasi satwa liar pada pembatas jalan pada jalan yang perioritas pemerintah tahun 2016-
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru berpotensi bahaya. Objek Wisata
menurut pengelola. Oleh karena itu pihak 2019 belum memberikan dampak
Penanjakan 1 Bromo (spot view sunrise) pembangunan baik pada TNBTS
pengelola meminimalisir penerangan jalan.
Selain itu karena medan yang cukup
Peran pengelola dalam mengatasi maupun objek wisata Penanjakan 1
berbahaya jika tidak berhati-hati pernah masalah sampah dengan menambah Bromo. Hal tersebut karena kebijakan
terjadi kecelakaan karena rem sepeda fasilitas seperti tempat sampah dll serta pembangunan perioritas pemerintah
motor yang blong. Selain itu Objek Wisata merehab fasilitas yang sudah rusak. Hal tahun 2016-2019 pada TNBTS bukan
Penanjakan 1 Bromo (spot view sunrise) tersebut dilakukan dengan menutup kewenangan Balai Besar TNBTS.
menurut wisatawan sudah merasa aman sementara objek wisata Penanjakan 1 Kebijakan tersebut yang
dan nyaman karena fasilitas yang ada pada dan mengalihkan wisatawan pada objek bertanggungjawab adalah Badan
objek wisata Penanjakan 1 Bromo sudah wisata spot view sunrise lainya (Bukit Otoritas yang ditunjuk oleh
lengkap. Tetapi masih terdapat masalah Kingkong dan Bukit Cinta). pemerintah, akan tetapi badan
seperti membuang sampah sembarangan
dan memanjat pagar untuk kpentingan tersebut belum dibentuk hingga tahun
pribadi. 2017 ini.
Simpulan dan Saran

Kesimpulan
1. Keamanan dan kenyamanan pada perjalanan wisata baik menuju objek
wisata Penanjakan 1 dan pulang masih kuran karena minimnya penerangan
jalan yang menyebabkan wisatawan pengguna sepeda motor menjadi kurang
aman.
2. Keamanan dan kenyamanan pada objek wisata Penanjakan masih kurang
karena terdapat permasalah sampah pada objek tersebut sehingga membuat
wisatawan menjadi kurang nyaman.
3. Peran pihak Balai Besar TNBTS sudah cukup baik meskipun memiliki
kendala dalam peningkatan keamanan dan kenyamanan objek wisata
Penanjakan 1 Bromo.

Saran berdasarkan permasalah dan hasil penelitian di lapangan, peneliti


memberikan saran bagi Balai Besar TNBTS, Resort Wonokitri, Wisatawan,
Peneliti selanjutnya .
Thank You
Any Question ?

Anda mungkin juga menyukai