Anda di halaman 1dari 8

Journal of Tropical Marine Science Vol.

4(2):65-72, Oktober 2021 ISSN : 2623-2227 E-ISSN : 2623-2235

PERSEPSI WISATAWAN TERHADAP OBJEK DAYA TARIK


WISATA DI PANTAI KETAPANG, KABUPATEN PESAWARAN,
PROVINSI LAMPUNG

PERCEPTION OF TOURISTS TO THE TOURISM ATTRACTION


OBJECT IN KETAPANG BEACH, PESAWARAN DISTRICT,
LAMPUNG PROVINCE

Ahmad Agung Prayitno*, Gunardi Djoko Winarno, Rusita,


Sugeng Prayitno Harianto1

Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung


Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No 1, Bandar Lampung 35145 Indonesia
Email: ahmadagung3099@gmail.com

ABSTRAK

Persepsi wisatawan terhadap suatu objek dan daya tarik wisata merupakan hal yang sangat penting
karena dapat memberikan masukan bagi pengelola dalam pengembangan suatu objek dan daya tarik
wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap objek dan daya tarik
wisata, infrastruktur, fasilitas serta pelayanan yang ada di Pantai Ketapang menggunakan metode
kuesioner tertutup. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pantai Ketapang memiliki enam objek dan
daya tarik wisata yaitu keindahan sunrise/sunset, kejernihan air, pasir putih yang mengelilingi pantai,
pasir timbul yang menghubungkan ke Pulau Mahitam, outbound dan camping ground serta souvenir. Nilai
persepsi wisatawan pada aspek ODTW tertinggi yaitu outbound dan camping ground sedangkan nilai
persepsi paling rendah terdapat pada souvenir untuk wisatawan yang tergolong dalam kategori cukup.
Persepsi wisatawan terhadap fasilitas dan pelayanan berada lebih tinggi dibandingkan infrastruktur dan
berada dibawah ODTW. Pengembangan perlu dilakukan pada perlebaran akses jalan utama dan
penambahan pembatas jalan serta memperluas area parkir, objek dan daya tarik wisata yang lebih
banyak dan beragam, lebih memperkenalkan Pantai Ketapang kepada masyarakat lokal.

Kata kunci : Wisata bahari, persepsi, wisatawan, wisata, obyek daya tarik wisata

ABSTRACT

The perception of tourists towards a tourist attraction object is very important because it can offer some
advices to managers for developing it. This study aims to see tourist’s perceptions of tourist attractions
object, infrastructure, facilities and services on Ketapang Beach using the Closed Questionnaire Method.
The results showed that Ketapang Beach had six tourist attractions, namely the beauty of sunrise /
sunset, the clarity of clean water, the white sand that surrounds the beach, embossed sand, outbound,
camping ground and souvenirs. The highest tourist’s perception score for tourist’s attraction object was
outbound and camping ground categories, while the lowest value for tourist perception score was the
available of souvenirs which was in the sufficient category. Tourist perceptions of facilities and services
were higher right under the Infrastructure and ODTW. The development is needing especialy on fixing
road access and adding roadblock and also expanding the parking area, adding more kind of tourist
attraction object, and introducing Ketapang Beach to the local community.

Keywords : Marine tourism, perceptions, tourists, tours, tourist attractions

PENDAHULUAN daya tarik wisata atau “tourist attraction”


adalah segala sesuatu yang dilihat wisatawan
Sektor pariwisata disebut sebagai salah dan menjadi daya tarik untuk mengunjungi
satu sektor terbesar kedua dan terkuat dalam suatu daerah tertentu. Daya tarik wisata
perekonomian dunia (Sofiyan et al., 2019). merupakan aspek paling utama yang
Objek wisata atau lebih dikenal dengan istilah memotivasi wisatawan untuk mengunjungi
Diterima 21 April 2021; Disetujui 29 Mei 2021 DODOI: https://doi.org/10.33019/jour.trop.mar.sci.v4i2.2313
*corresponding author © Ilmu Kelautan, Universitas Bangka Belitung
https://journal.ubb.ac.id/index.php/jtms
Prayitno et al. JTMS Vol.4(2):65-72, Oktober 2021

tempat tertentu dan juga menjadi fokus sebanyak 100 orang. Responden dihitung
orientasi bagi pembangunan wisata terpadu berdasarkan Rumus Slovin dengan error level
(Triyono et al., 2018). 10% (Sugiyono, 2014; Denada, et al., 2020).
Persepsi wisatawan terhadap suatu
objek wisata sangat penting untuk diketahui 𝑁
𝑛=
sehingga pengelola mendapatkan informasi 1 + 𝑁(𝑒)2
untuk pengembangan dalam objek dan daya
tarik wisata bahari (Prasetyo et al., 2019). Jumlah responden Pantai Ketapang
Menurut Febryano et al. (2018) apabila 7.206
𝑛= = 100 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
pengembangan wisata sudah terpenuhi maka 1 + 7.206(0,1)2
akan memberikan pengaruh kepuasan
pengunjung dan juga minat untuk Keterangan : n = Jumlah sampel; N = Jumlah
berkunjung kembali. Penelitian Utama et al. populasi; e = error level
(2012) menyatakan bahwa persepsi
Kuesioner yang diberikan kepada
wisatawan terhadap kebersihan keamanan
responden berupa kuesioner tertutup yang
objek dan daya tarik tersebut harus lebih
berisi pernyataan-pernyataan mengenai
diperhatikan untuk kenyamanan pengunjung.
pengelolaan wisata yang berada di Pantai
Hal ini sejalan dengan penelitian Widyasmara
Ketapang dengan empat aspek yaitu objek
et al. (2013) menjelaskan bahwa persepsi
dan daya tarik wisata dengan enam indikator
merupakan proses dalam menentukan, pernyataan yang meliputi keindahan
mengorganisasi dan membagikan informasi sunset/sunrise, kejernihan air, pasir putih,
untuk menciptakan gambaran dunia yang outbound dan camping ground, pasir timbul
memiliki arti. dan souvenir; infrastruktur dengan enam
Penelitian mengenai persepsi wisatawan indikator pernyataan meliputi, jalan utama,
terhadap Objek dan Daya Tarik Wisata lahan parkir, jaringan telekomunikasi,
(ODTW) di lokasi penelitian belum pernah pengelolaan dermaga, ketersediaan air
dilakukan sehingga penelitian ini penting bersih, tempat sampah dan kebersihan
dilakukan sebagai langkah awal dalam pantai; fasilitas dan pelayanan dengan
pengembangan objek dan daya tarik wisata delapan indikator meliputi, pengelolaan
yang berada di lokasi tersebut. Tujuan tempat wisata, ketersediaan gazebo,
penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh mushola, toilet umum, kantin dan warung,
objek dan daya tarik wisata, infrastruktur dan keramahan pengelola, papan informasi dan
fasilitas layanan terhadap kepuasan guide.
pengunjung. Hasil dari penelitian ini dapat Penilaian yang ada disetiap indikator
dijadikan bahan referensi dalam rencana menggunakan acuan penilaian Skala Likert.
pembangunan Pantai Ketapang yang lebih Skala Likert merupakan suatu alat ukur untuk
baik untuk ke depannya. mengetahui persepsi individu atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial
METODE PENELITIAN yang terjadi (Sugiyono, 2007; Nurbaiti et al.,
2020). Penilaian tersebut menggunakan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan bobot penilaian Skala Likert yang dapat
November–Desember 2020 di Pantai dilihat pada Tabel 1.
Ketapang yang secara administratif termasuk Rumus yang digunakan untuk
dalam Kabupaten Pesawaran, Provinsi perhitungan dalam Skala Likert ini kemudian
Lampung. Objek yang diteliti yaitu persepsi dianalisis menggunakan Microsoft Excel
wisatawan terhadap objek dan daya tarik dengan tiga tahapan sebagai berikut:
wisata pantai, infrastruktur, fasilitas dan
Perhitungan Scoring Skala Likert yang dapat
pelayanan yang berada di Pantai Ketapang.
dihitung dengan dengan rumus:
Peralatan yang digunakan yaitu: kamera
(Digital/Handphone), GPS, laptop, aplikasi
NL = ∑(n1 x 1) + (n2 x 2) + (n 3 x 3) + (n4 x
Arc Gis 10, Microsoft Excel, dan kuesioner
4) + (n5 x5)
untuk wisatawan. Peta lokasi penelitian ini
bisa dilihat pada Gambar 1.
Keterangan : NL = nilai scoring Skala Likert;
Pengumpulan data pada penelitian ini n = jumlah jawaban score.
dilakukan dengan observasi dan wawancara
langsung. Pengambilan sampel responden
Perhitungan rata-rata tiap indikator
pengunjung dilakukan menggunakan metode pernyataan dapat dihitung menggunakan
random sampling dengan responden rumus:

66
Prayitno et al. JTMS Vol.4(2):65-72, Oktober 2021

Q = NL / x Internasional) selat sunda yang memiliki


garis pantai sekitar 11.105 km (Rahman et
Keterangan : Q = rata-rata aspek al., 2021). Selain itu, potensi atraksi wisata
pernyataan ke-I; NL = nilai scoring Skala yang berada di Lampung sangat mendukung
Likert; x = jumlah sampel responden dengan kondisi pantainya yang landai, atraksi
ikan lumba-lumba, terumbu karang,
Perhitungan nilai akhir setiap indikator keindahan sunset/sunrise dan atraksi lainnya
pernyataan dapat dihitung menggunakan baik dari alam maupun buatan (Abdillah,
rumus: 2016). Menurut Rahman et al. (2021) dalam
Q1+Q2+Q3+Q4….Qp
NA = penelitiannya menjelaskan wisata bahari
𝑝
Keterangan : NA = nilai akhir; Qp = rata- seperti ini banyak mendatangkan wisatawan
rata tiap aspek pernyataan; p = jumlah pada setiap tahunnya dengan tingkat
seluruh pernyataan kunjungan yang terus meningkat dalam tiga
tahun terakhir seperti peningkatan yang
Tabel 1. Bobot Nilai Skala Likert signifikan terjadi pada tahun 2016 ke tahun
2017 kurang lebih mencapai 4 juta
Pernyataan Nilai pengunjung wisata datang ke Provinsi
Sangat Tidak Setuju 1 Lampung.
Tidak Setuju 2 Pantai Ketapang merupakan salah satu
Netral 3 pantai yang terletak di Kabupaten Pesawaran,
Setuju 4 Provinsi Lampung. Pantai ini memiliki letak
Sangat Setuju 5 pantai yang strategis dan berdekatan dengan
Sumber : Sugiyono (2014) Pulau Mahitam sehingga wisatawan banyak
yang berkunjung. Konsep wisata bahari
HASIL DAN PEMBAHASAN Pantai Ketapang didasarkan pada view
(pemandangan), kejernihan air, pasir putih
Provinsi Lampung merupakan salah yang mengelilingi garis pantai, pasir timbul
satu provinsi yang memiliki kekayaan sumber yang menghubungkan antara Pantai
daya alam baik lautan maupun daratan yang Ketapang dan Pulau Mahitam yang bisa
terdiri dari sektor perikanan, pariwisata, dilewati pada saat air surut, keindahan
perkebunan, pertanian, pertambangan, sunset dan sunrise juga tidak kalah menarik
kehutanan, maupun peternakan (Sari et al., serta area yang luas sehingga cocok
2015). Wisata bahari yang berada di Provinsi digunakan sebagai outbound dan camping
Lampung memiliki potensi untuk terus ground. Hal ini didukung oleh penelitian Anisa
dikembangkan karena terdapat dua teluk et al. (2018) yang menyatakan bahwa
diantaranya Teluk Semaka dan Teluk diperlukan area yang luas untuk digunakan
Lampung yang terdapat sekitar 32 pulau saat kegiatan outbound dan camping agar
didalamnya yang langsung berhadapan tidak saling terganggu dengan kegiatan yang
dengan ALKI (Arus Lintas Kapal sedang berlangsung.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

67
Prayitno et al. JTMS Vol.4(2):65-72, Oktober 2021

Distribusi Wisatawan Berdasarkan Jenis berwisata seperti pengeluaran biaya, waktu


Kelamin dan Usia dan pekerjaan.
Usia responden dibagi menjadi tiga
kategori berdasarkan Depkes RI (2009) yaitu Tabel 3. Karakteristik wisatawan menurut
remaja, dewasa, dan lanjut usia. daerah asal pengunjung
Karakteristik responden berdasarkan jenis
kelamin dan usia disajikan dalam Tabel 2. Asal Daerah
Wisatawan berjenis kelamin perempuan No Daerah L P Total
terutama golongan remaja dengan usia <25 1 Lampung Tengah 10 5 15
tahun sangat mendominasi dalam 2 Menggala 2 2 4
memberikan penilaian, sedangkan penilaian 3 Bandar Lampung 11 19 30
tertinggi dari jenis kelamin laki-laki juga 4 Lampung Selatan 7 3 10
berasal dari golongan remaja. Wisatawan 5 Jawa Barat 4 3 7
yang berusia 17-25 tahun dengan kategori 6 Natar 4 6 10
remaja merupakan usia yang masih produktif 7 Pesawaran 5 5 10
sehingga berpengaruh terhadap pengambilan 8 Lampung Timur 10 4 14
keputusan untuk berwisata. Karakteristik 9 Jumlah 53 47 100
berdasarkan jenis kelamin dan usia dapat
mempengaruhi penilaian persepsi. Tingkat Persepsi Wisatawan di Pantai Ketapang
pendidikan dan usia sangat berpengaruh Objek dan Daya Tarik Wisata
dalam keputusan berwisata karena Objek daya tarik wisata merupakan
berhubungan dengan rasa ingin tahu yang penggerak utama yang memotivasi
tinggi untuk melihat atau mempelajari wisatawan untuk berkunjung pada suatu
keunikan-keunikan yang ada (Keliwar, et al., tempat. Menurut pernyataan Triyono et al.
2015). (2018) bahwa daya tarik juga disebut
menjadi fokus orientasi untuk pembangunan
Tabel 2. Karakteristik wisatawan menurut dan perencanaan wisata terpadu. Objek dan
jenis kelamin dan usia daya tarik wisata yang dapat dinikmati saat
berkunjung ke Pantai Ketapang yaitu
Usia Responden sunrise/sunset, air pantai yang jernih, pasir
Kategori Rentang Usia L P Total berwarna putih, outbound dan camping
Remaja <25 30 34 64 ground, pasir timbul, dan souvenir. Persepsi
Dewasa 25-45 21 12 33 wisatawan terhadap objek dan daya tarik
Lansia >45 2 1 3 wisata dapat dilihat pada Gambar 2.
Jumlah 53 47 100 Outbound dan camping ground
merupakan salah satu objek dan daya tarik
Karakteristik Wisatawan Berdasarkan wisata yang sangat diminati oleh para
Daerah Asal Pengunjung wisatawan sehingga memiliki nilai tertinggi
Penilaian karakteristik pengunjung diantara yang lainnya dengan nilai rata-rata
berdasarkan asal daerahnya dibagi menjadi 4,78 termasuk dalam kategori setuju. Hal ini
delapan Kategori yaitu Lampung Tengah, didukung karena tempat yang sangat luas
Menggala, Bandar Lampung, Lampung untuk melakukan kegiatan outbound dan
Selatan, Jawa Barat, Natar, Pesawaran dan camping. Pantai Ketapang ini mempunyai
Lampung Timur yang akan disajikan pada udara sejuk dibawah pohon kelapa yang
Tabel 3. Sebagian besar responden yang berjajar disepanjang pantai dan biasanya
berkunjung berasal dari daerah Bandar digunakan untuk kegiatan outbound.
Lampung dengan persentase sebanyak 30%, Pernyataan tentang Keindahan sunset/sunrise
kemudian pengunjung yang berasal dari dan juga pasir timbul yang dapat dinikmati
Lampung Tengah lalu Lampung timur dengan wisatawan juga mendapatkan penilaian yang
persentase masing-masing 15% dan 14%. sangat tinggi dari wisatawan dengan rata-
Wisatawan yang berasal dari luar Provinsi rata 4 termasuk dalam kategori setuju.
Lampung yaitu ada sebanyak 7% dari total Menurut wisatawan yang berkunjung, ODTW
keseluruhan responden. Wisatawan yang yang ada di Pantai Ketapang ini sudah cukup
datang dari luar Lampung yaitu berasal dari baik dan hanya saja pada bagian souvenir
Sukabumi, Jawa Barat dan Bekasi, Jawa yang dijual kurang diminati oleh pengunjung
Barat. Wisatawan yang berasal dari luar karena tidak identik dengan apa yang ada di
Lampung sangat sedikit karena mereka harus Pantai Ketapang dengan nilai rata-rata yang
lebih menyiapkan rencana yang sangat didapatkan 3,09 termasuk dalam kategori
matang untuk memenuhi kebutuhan selama Netral.

68
Prayitno et al. JTMS Vol.4(2):65-72, Oktober 2021

Infrastruktur Penelitian yang dilakukan oleh Khasani et al.


Infrastruktur di Pantai Ketapang (2014) menunjukan bahwa daya tarik dan
memiliki 6 indikator yang digunakan dalam fasilitas akan tercapai dengan mudah apabila
penilaian persepsi yaitu jalan utama, tempat infrastruktur dasar seperti area parkir sudah
parkir, jaringan telekomunikasi, dermaga, air memadai. Pengembangan infrastruktur yang
bersih, tempat sampah. Penilaian wisatawan ada di suatu daerah tidak hanya dinikmati
terhadap infrastruktur di Pantai Ketapang oleh wisata yang berkunjung saja, tetapi juga
dapat dilihat pada Gambar 3. dapat dinikmati oleh masyarakat yang tinggal
Jalan utama di Pantai Ketapang di sekitar tempat wisata tersebut.
memiliki nilai rata-rata 3,23 dalam kategori
cukup. Jalan utama pada persepsi infrastrktur Fasilitas dan Pelayanan
mendapatkan penilaian netral karena akses Persepsi wisatawan terhadap fasilitas
jalan utama yang kurang lebar walaupun dan pelayanan yaitu mendapatkan nilai akhir
sudah di aspal. Menurut wisatawan sangat baik (4,13), sehingga harus dijaga
seharusnya jalan utama menuju Pantai dan dirawat agar pengunjung lebih nyaman
Ketapang sebaiknya diperluas dan diberi berwisata dengan fasilitas yang tersedia
pembatas jalan. sangat lengkap. Fasilitas dan pelayanan di
Selanjutnya, tempat parkir yang Pantai Ketapang memiliki 8 indikator yang
tersedia di Pantai Ketapang mendapatkan digunakan dalam penilaian persepsi yaitu
penilaian dengan nilai rata-rata 3,79 pengelolaan wisata, ketersediaan gazebo,
termasuk dalam kategori netral. Hal ini mushola, toilet, keramahan pengelola, papan
karena masih kurang luasnya area untuk informasi, guide.. Penilaian wisatawan
parkir, sehingga perlu dilakukan penambahan terhadap fasilitas dan pelayanan di Pantai
tempat parkir. Menurut Pauwah et al. (2013) Ketapang dapat dilihat pada Gambar 4.
menyatakan bahwa tempat parkir merupakan Mushola yang berada di Pantai Ketapang
aspek yang sangat dasar dan penting untuk mendapatkan nilai paling tinggi (4,66)
diperhatikan karena dapat mempengaruhi dengan tingkat perawatan paling bagus.
kunjungan wisatawan saat membludak ketika Persepsi wisatawan tentang guide
liburan. mendapatkan nilai rata-rata paling rendah
Nilai tertinggi untuk infrastruktur yaitu 2,27 termasuk dalam kategori tidak
terdapat pada ketersediaan jaringan setuju. Hal ini disebabkan karena kurangnya
telekomunikasi yang terjangkau dan sangat pelayanan dari guide untuk wisatawan yang
baik di area wisata dengan nilai rata-rata datang dari Provinsi Lampung maupun luar
4,53 termasuk dalam kategori setuju. Provinsi Lampung.

Gambar 2. Grafik persepsi wisatawan terhadap objek dan daya tarik wisata
Keterangan penilaian persepsi : 1 = sangat tidak setuju, 2 = Kurang
setuju, 3 = Netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju

69
Prayitno et al. JTMS Vol.4(2):65-72, Oktober 2021

Gambar 3. Grafik persepsi wisatawan terhadap Infrastruktur


Keterangan penilaian persepsi: 1 = sangat tidak setuju, 2 =
Kurang setuju, 3 = Netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju

Khotimah et al. (2017) menjelaskan Perbandingan dari semua nilai akhir


bahwa pelayanan tambahan lebih kepada persepsi wisatawan diatas menunjukan
ketersediaan sarana dan fasilitas umum bahwa ODTW (4,32) dan Fasilitas Pelayanan
seperti bank, ATM, telekomunikasi, rumah (4,13) yang dimiliki Pantai Ketapang sudah
sakit dan sebagainya penting adanya untuk baik. Hal ini dapat terjadi karena Pantai
mendukung wisatawan yang berkunjung agar Ketapang selalu meningkatkan Fasilitas dan
lebih nyaman dan terfasilitasi. Selanjutnya Pelayanan yang ada untuk menarik
Wahyulina et al. (2018) menyebutkan bahwa wisatawan supaya datang berwisata. Objek
fasilitas seperti toilet, tempat sampah, dan dan daya tarik wisata yang ada di Pantai
tempat ibadah merupakan suatu hal yang
Ketapang juga memiliki nilai yang lebih
paling penting untuk kenyamanan
tinggi, karena ditempat ini wisatawan dapat
pengunjung. Hal ini juga diperkuat oleh
bersantai sambil menikmati sunrise/sunset
penelitian wiradipoetra et al. (2018) bahwa
fasilitas yang rusak akibat kurangnya serta melihat pasir timbul yang terlihat saat
perawatan dinilai sebagai pemicu persepsi air sedang surut. Pasir timbul yang berada di
negatif wisatawan terhadap objek dan daya Pantai Ketapang ini dapat digunakan sebagai
tarik wisata, sehingga berdampak kurangnya akses penyebrangan menuju Pulau Mahitam.
minat untuk berkunjung ulang pada Penilaian persepsi wisatawan untuk pasir
wisatawan. timbul ini mendapatkan nilai rata-rata yang
tinggi yaitu 4,55 dan termasuk kedalam
Perbandingan Nilai Persepsi Wisatawan kategori setuju.
Perbandingan nilai persepsi wisatawan Nilai persepsi wisatawan paling rendah
sangat penting diketahui karena dapat dengan nilai akhir 3,74 yaitu pada
membantu pengelola tempat wisata dalam infrastruktur yang ada. Hal ini karena
pengembangan dan perencanaan wisatawan menilai akses jalan utama yang
pembangunan lokasi tersebut. Hasil masih sempit dan juga tidak adanya
perbandingan ini digunakan sebagai acuan pembatas jalan untuk masuk kedalam pantai.
pengelola dalam memperbaiki hal apa saja Lahan parkir juga menjadi keluhan sebagian
yang harus diutamakan, sehingga dari besar pengunjung yang datang, karena area
pengembangan yang telah dilakukan dapat parkir masih kurang luas untuk hari libur dan
membawa pengunjung yang lebih banyak
akhir pekan. Wisatawan masih banyak
lagi. Perbandingan nilai persepsi wisatawan
berharap kepada pengelola agar memperbaiki
terhadap objek dan daya tarik wisata,
akses jalan utama dan memperluas area
infrastruktur, fasilitas dan pelayanan dapat
dilihat pada Gambar 5. parkir yang tersedia.

70
Prayitno et al. JTMS Vol.4(2):65-72, Oktober 2021

Gambar 4. Persepsi wisatawan terhadap Fasilitas dan Pelayanan di Pantai Ketapang


Keterangan penilaian persepsi: 1 = sangat tidak setuju, 2 = Kurang setuju, 3 =
Netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju

Gambar 5. Perbandingan nilai akhir persepsi terhadap ODTW, Infrastruktur, Fasilitas dan
Pelayanan. Keterangan penilaian persepsi: 1 = sangat tidak setuju, 2 = Kurang
setuju, 3 = Netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju

KESIMPULAN Pelayanan (4,13). Pengelola perlu melakukan


pengembangan, terutama pada akses jalan
Pantai Ketapang memiliki enam objek utama dan area parkir yang tersedia serta
dan daya tarik wisata diantaranya adalah penambahan menu makanan yang berada di
keindahan sunrise/sunset, pasir putih yang kantin. Pemasaran juga perlu ditingkatkan
mengelilingi pantai, pasir timbul, kejernihan oleh pengelola pantai untuk melakukan kerja
airnya, outbound dan camping ground, dan sama dengan agen pariwisata/perjalanan
souvenir. Nilai persepsi wisatawan yang wisata, perguruan tinggi maupun sekolah
paling tinggi terdapat pada outbound dan serta membuat paket penginapan dan
camping ground (4,78), lalu disusul dengan melibatkan tour guide untuk pengenalan
keindahan sunsrise/sunset (4,34) dan pasir pantai sehingga dapat menambah
timbulnya (4,55). Skor terendah terdapat penghasilan yang ada di Pantai Ketapang.
pada souvenir (3,09), karena belum adanya
REFERENSI
cinderamata yang dijual atau diberikan
kepada wisatawan saat berkunjung ke Pantai Abdillah, D. 2016. Pengembangan wisata
Ketapang. Infrastruktur yang ada di Pantai bahari di Pesisir Pantai Teluk Lampung.
Ketapang memiliki nilai akhir paling rendah Jurnal Destinasi Kepariwisataan
(3,74) diantara ODTW (4,32), Fasilitas dan Indonesia, 1(1):45-66.
71
Prayitno et al. JTMS Vol.4(2):65-72, Oktober 2021

Anisa, R.F. & Susilo, H. 2018. Pengaruh kunci tentang pengelolaan ekowisata di
outbound training terhadap kinerja Lampung Mangrove Center. Jurnal Sylva
karyawan melalui motivasi sebagai Lestari, 7(1):22-29.
variabel intervening (studi pada kantor Rahman, A., Sumanjono, S. & Meiliyana.
pusat d’Besto, Pt Evalinda Berkah 2021. Strategi pengembangan potensi
Mandiri). Jurnal Administrasi Bisnis, pariwisata bahari Kabupaten Pesawaran
60(1):203-210. (studi pada Pantai Ketapang Dalam/Cuku
Depkes RI. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Upas Pesawaran). Jurnal Birokrasi,
Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Kebijakan dan Pelayanan Publik, 3(1):1-
Indonesia. 11.
Denada, A.N.I., Winarno, G.D., Iswandaru, D. Saputra, E.S. & Setiawan A. 2014. Potensi
Fitriana, Y.R. 2020. Analisis persepsi ekowisata hutan mangrove di Desa
pengunjung dalam pengelolaan lebah
Merak Belatung Kecamatan Kalianda
madu untuk mendukung kegiatan
Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal
ekowisata di Desa Kecapi, Kalianda,
Sylva Lestari, 2(2):49-60.
Lampung Selatan. Jurnal Belantara,
3(2):153-162. Sari, Y., Yuwono, S.B. & Rusita. 2015.
Febryano, I.G. & Rusita. 2018. Persepsi Analisis potensi dan daya dukung
wisatawan dalam pengembangan wisata sepanjang jalur ekowisata hutan
pendidikan berbasis konservasi Gajah mangrove di Pantai Sari Ringgung
Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus). Kabupaten Pesawaran Lampung. Jurnal
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Sylva Lestari, 3(3):31-40.
dan Lingkungan, 8(3):376-382. Sofiyan, A., Hidayat, W., Winarno, G.D. &
Keliwar, S. & Nurcahyo, A. 2015. Motivation Harianto, S.P. 2019. Analisi daya dukung
and perception visitor against tourist fisik, rill, dan efektif ekowisata di Pulau
attractions pampang Cultural Village in Pisang Kabupaten Pesisir Barat. Jurnal
Samarinda. Jurnal Manajemen Resort dan Syvla Lestari, 7(2):225-234.
Leisure, 12(2):19-27. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Khasani, M.A. 2014. Analisis Faktor-Faktor Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif dan
yang Mempengaruhi Kunjungan R&D. Bandung: Alfabeta. 464p.
Wisatawan di Pantai Cahaya Weleri Triyono, S., Damiasih. & Sudiro, S. 2018.
Kabupaten Kendal. Skipsi. Semarang: Pengaruh daya tarik dan promosi wisata
Universitas Diponegoro. terhadap kepuasan pengunjung
Khotimah, K., Wilopo. & Hakim, L. 2017. kampoeng wisata di Desa Melikan
Strategi pengembangan destinasi Kabupaten Klaten. Jurnal Kepariwisataan,
pariwisata (studi kasus pada Kawasan 12(1):29-40.
Situs Trowulan sebagai pariwisata Utama, R.B.I.G. & Mahadewi, E.N.M. 2012.
budaya unggulan di Kabupaten Metode Pariwisata dan Perhotelan.
Mojokerto). Jurnal Administrasi Bisnis, Yogyakarta : CV. Andi Offset 238p.
41(1):56-65. Wahyulina, S., Darwini, S,. Retnowati, W. &
Nugraha, B., Banuwa, I.S. & Widagdo, S. Oktaryani, S. 2018. Persepsi wisatawan
2015. Perencanaan lanskap ekowisata muslim terhadap sarana penunjang
hutan mangrove di pantai sari ringgung wisata halal di Kawasan Desa Sembalun
desa Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Lawang Lombok Timur. Jurnal Magister
Kabupaten Pesawaran. Jurnal Sylva Manajemen Universitas Mataram,
Lestari, 3(2):53-66. 7(1):27-39.
Nurbaiti., Harianto, S.P., Iswandaru, D. & Widyasrama, I.B.M., Negara, I.M.K. &
Febryano, I.G. 2020. Persepsi Suardana. 2013. Persepsi wisatawan
pengunjung terhadap wisata bahari di terhadap wisata pantai di Kelurahan
Pantai Klara, Provinsi Lampung. Journal Pecatu Kabupaten Badung dalam
of Tropical Marine Science, 3(2):65-73. perencanaan paket wisata. Jurnal IPTA,
Pauwah, Y., Kumurur, V.A., Sela, R.L.E. & 1(1):45-50.
Rogi, O.H.A. 2013. Persepsi dan Wiradipoetra, F.A. & Brahmanto, E. 2016.
preferensi pengunjung terhadap Kawasan Analisis persepsi wisatawan mengenai
Wisata. Jurnal Unsrat, 5(1):22-27. penurunan kualitas daya tarik wisata
Prasetyo, D., Darmawan, A. & Dewi, B.S. terhadap minat berkunjung. Jurnal
2019. Persepsi wisatawan dan individu Pariwisata, 3(2):133-137.

72

Anda mungkin juga menyukai