Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR

PENDUKUNG PARIWISATA TERHADAP KEPUASAN


WISATAWAN DI KOTA KENDARI
(STUDI KASUS : PANTAI NAMBO)
1
Teguh Suhariadi, 2Adris Ade Putra, 3Siti Nurjanah Ahmad
Jurusan Teknik Sipil Program Studi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan
Email : teguhsuhariadi@gmail.com, putra_adris@yahoo.com, nurjanaharifuddin@gmail.com

ABSTRAK

Pengelolaan ketersediaan infrastruktur pendukung atau penunjang pariwisata sangat


berperan penting dalam perkembangan suatu objek wisata tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik wisatawan, kondisi eksisting Infrastruktur pendukung pariwisata serta
kepuasan wisatawan terhadap ketersediaan infrastruktur pendukung pariwisata pada Pantai
Nambo dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.

Hasil Distribusi Responden Berdasarkan Umur menunjukkan pada umur 12-17 tahun
sebesar 7,4 persen, umur 18-23 tahun sebesar 53,7 persen, umur 24-29 tahun sebesar 34,7 persen
dan umur 30-35 tahun sebesar 4,2 persen, sedangkan Responden berdasarkan jenis kelamin
memiliki jumlah yang mendekati seimbang antara laki-laki dan perempuan yaitu 49 orang (51,6
persen) laki-laki dan 46 orang (48,4 persen) perempuan. Infrastruktur pendukung yang dimiliki
oleh objek wisata pantai Nambo adalah komponen akomodasi pantai berupa tempat penyewaan
vila, komponen jasa pangan usaha pantai Nambo berupa area makan, tempat Perbelanjaan
Souvenir serta komponen atraksi wisata pantai nambo berupa area atau tempat- tempat berfoto
bagi wisatawan.Ketersediaan infrastruktur pariwisata pada Pantai Nambo yaitu sarana umum
berupa gazebo, mushola, lahan parkir, kamar bilas, toilet, gedung aula, dan tempat sampah. Sarana
penunjang atau pendukung berupa komponen-komponen pendukung pariwisata seperti
transportasi, akomodasi, jasa pangan usaha, dan aktraksi wisata. Darihasilpenelitianpada
wisatawan pantai Nambo dapat disimpulkan bahwa ketersediaan infrastruktur pendukung pantai
nambo berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan wisatawan.
Kata kunci: Ketersediaan infrastruktur pendukung pariwisata, Pantai Nambo,
karakteristik wisatawan, kondisi eksisting.
THE EFFECT OF THE AVAILABILITY OF TOURISM
SUPPORTING INFRASTRUCTURE ON TOURIST
SATISFACTION IN THE CITY OF KENDARI
(CASE STUDY OF NAMBO BEACH)
1
Teguh Suhariadi, 2Adris Ade Putra, 3Siti Nurjanah Ahmad
Jurusan Teknik Sipil Program Studi Teknik Lingkungan
Email : teguhsuhariadi@gmail.com, putra_adris@yahoo.com, nurjanaharifuddin@gmail.com
ABSTRACT

Management of the availability of supporting infrastructure or supporting tourism plays an


important role in the development of a tourist attraction. This study aims to determine the
characteristics of tourists, the existing conditions of tourism supporting infrastructure and tourist
satisfaction with the availability of tourism supporting infrastructure on Nambo Beach by using
quantitative descriptive research methods.

The results of the distribution of respondents by age showed that at the age of 12-17 years
was 7.4 percent, aged 18-23 years was 53.7 percent, aged 24-29 years was 34.7 percent and aged
30-35 years was 4.2 percent. , while the number of respondents based on gender has an almost
equal number between men and women, namely 49 people (51.6 percent) men and 46 people (48.4
percent) women. The supporting infrastructure owned by the Nambo beach tourism object is the
beach accommodation component in the form of villa rentals, the Nambo beach business food
service component in the form of dining areas, Souvenir Shopping areas and the Nambo beach
tourist attraction component in the form of areas or places to take pictures for tourists. The
availability of tourism infrastructure on Nambo Beach, namely public facilities in the form of
gazebos, prayer rooms, parking lots, rinse rooms, toilets, hall building, and trash cans. Supporting
or supporting facilities in the form of tourism supporting components such as transportation,
accommodation, business food services, and tourist attractions. From the results of research on
Nambo beach tourists, it can be concluded that the availability of supporting infrastructure for
Nambo beach has a positive and significant effect on tourist satisfaction.
Keywords: Availability of tourism supporting infrastructure, Nambo Beach,
tourist characteristics, existing conditions.
PENDAHULUAN Pantai Nambo merupakan objek wisata andalan
di Provinsi Sulawesi Tenggara. Pantai ini
1.1 Latar Belakang
terletak di Kecamatan Abeli, kurang lebih 12
Pariwisata adalah salah satu faktor yang
kilometer dari pusat Kota Kendari.
dapat mempengaruhi perkembangan pada suatu
wilayah. Indonesia adalah salah satu negara 1.2 Rumusan Masalah
yang memiliki banyak lokasi pariwisata. Permasalahan dalam penelitian ini di
Perkembangan suatu kota tidak akan terlepas rumuskan sebagai berikut :
dari faktor penduduk dan aktivitas 1. Bagaimana Karaktersistik wisatawan pada
kehidupannya yang selalu meningkat, pantai Nambo?
terjadinya pertambahan jumlah penduduk 2. Bagaimana kondisi eksisting Infrastruktur
berpengaruh terhadap proses pembangunan pendukung pariwisata pada Pantai
pada suatu wilayah dan meningkatnya Nambo?
kebutuhan akan ruang perkotaan. Seiring 3. Adakah pengaruh kepuasan wisatawan
dengan pertumbuhan penduduk yang semakin terhadap ketersediaan infrsatruktur
pesat berbanding lurus dengan bertambahnya pariwisata pada Pantai Nambo.
pemenuhan kebutuhan, salah satunya dibidang 1.3 Tujuan Penelitian
pariwisata (Suhendra, 2017). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :
Demikian pula dengan peranan 1. Mengetahui karakteristik wisatawan yang
infrastruktur merupakan aspek penting dalam berkunjung pada pantai nambo
pencapaian pembangunan, baik dalam bidang 2. Mengetahui kondisi eksisting Infrastruktur
sosial maupun dalam bidang ekonomi. Peranan pendukung pariwisata pada Pantai Nambo.
infrastruktur dapat dikatakan sebagai mediator 3. Mengetahui pengaruh kepuasan wisatawan
antara lingkungan sebagai suatu elemen dasar terhadap ketersediaan infrastruktur
dengan sistem ekonomi dan sosial masyarakat. pendukung pariwisata pada Pantai
Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan Nambo.
salah satu Provinsi yang sedang berkembang, 1.4 Manfaat Penelitian
baik di lihat dari tingkat perekonomian maupun Manfaat yang diharapkan dari penelitian
jumlah penduduknya. Provinsi Sulawesi ini adalah :
Tenggara memiliki banyak obyek wisata yang 1. Bagi Pemerintah/Instransi terkait
ramai di kunjungi wisatawan.Panorama Penelitian ini dapat memberikan kontribusi
alamyang berupa pegunungan dan pantainya terhadap ketersediaan infrastruktur pendukung
yang indah merupakan nilai tambah bagi daerah pariwisata kota maupun pemerintah provinsi
wisata Sulawesi Tenggara khususnya Kota dan pengelolaan kawasan parawisata di Kota
Kendari. Objek wisata pantai nambo yang Kendari khususnya pada area pantai Nambo
berada Kota Kendari memiliki prospek cukup 2. Bagi kalangan Akademik
potensial untuk dikelola dan dikembangkan.
Penelitian ini di harapkan dapat tempat yang dikunjungi, tetapi semata-
bermanfaat untuk menambah wawasan dan mata untuk menikmati perjalanan
pengetahuan terhadap pentingnya infrastruktur tersebut guna bertamasya dan rekreasi
pendukung kawasan wisata atau untuk memenuhi keinginan yang
3. Bagi Penulis beraneka ragam.
Untuk mempelajari lebih dalam salah satu 2.4 Fasilitas Wisata
bidang Teknik Sipil yang berkaitan dengan Jenis-jenis Fasilitas Wisata dibagi
permasalahan lingkungan dan penelitian ini menjadi tiga yaitu:(a).Fasilitas Utama, (b)
juga menjadi salah satu syarat kelulusan penulis Fasilitas Pelengkap, dan (c) Fasilitas Penunjang
di S1 Teknik sipil Rekayasa Infrastruktur dan (Abdul kadir LM,1995) :
Lingkungan . a. Fasilitas Utama Yaitu Fasilitas yang harus
TINJAUAN PUSTAKA ada pada objek wisata seperti tempat
2.1 Infrastruktur rekreasi, tempat atraksi (panggung
Pengertian infrastruktur menurut terbuka, tempat pameran, pementasan
Neil S. Grigg (1998) ialah sistem fisik kesenian), tempat bermain (sarana
yang menyediakan sarana drainase, olahraga).
pengairan, transportasi, bangunan gedung b. Fasilitas Pelengkap Yaitu Fasilitas yang
dan fasilitas publik lainnya yang membantu pengelolaan objek seperti :
dibutuhkan untuk dapat memenuhi tempat memperoleh informasi, penyewaan
berbagai macam kebutuhan dasar alat, pos keamanan, ruang pengelola,
manusia baik itu kebutuhan sosial ruang perawatan pemeliharaan, ruang
maupun kebutuhan ekonomi. istirahaat dan lain-lain.
2.2 Sistem Infrastruktur c. Fasilitas Penunjang Yaitu Fasilitas yang
Sistem infrastruktur didefinisikan dapat memberikan kemudahan dalam
sebagai fasilitas atau struktur dasar, berwisata, seperti : penginapan, tempat
peralatan, instalasi yang dibangun dan makan, olah raga, dan lain-lain.
yang dibutuhkan untuk berfungsinya 2.5 Aplikasi Program SPSS
sistem sosial dan sistem ekonomi SPSS adalah aplikasi yang digunakan
masyarakat (Grigg, 2000 dalam untuk melakukan analisis statistika tingkat
Kodoatie,R.J.,2005). lanjut, analisis data dengan algoritma machine
2.3 Pariwisata learning, analisis string, serta analisis big data
Yoeti (1996:118), menjelaskan yang dapat diintegrasikan untuk membangun
bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan platform data analisis. SPSS adalah kependekan
yang dilakukan untuk sementara waktu, dari Statistical Package for the Social Sciences.
yang diselenggarakan dari suatu tempat
ke tempat lain, dengan maksud bukan
untuk usaha atau mencari nafkah di
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Kepuasan wisatawan Wisatawan
Penelitian dilakukan di pantai wisata
Terhadap Komponen Transportasi (Y1)
nambo yang terletak di Kelurahan Nambo,
Kecamatan Abeli, Kota Kendari. Adapun
waktu dalam perencanaan tugas akhir ini yaitu
bulan September - Oktober 2020.
3.2 Sampel
Berdasarkan dari populasi yang ada, maka
4.2.2 Akomodasi wisata
penulis melakukan penarikan sampel pada
A. Persepsi Wisatawan Terhadap
penelitian ini dengan menggunakan teknik
Komponen akomodasi (X2)
sampel Convenience Sampling (sampel yang
diambil oleh orang-orang yang ditemui
saja).Teknik convenience sampling adalah
pengambilan sampel didasarkan pada
B. Kepuasan Wisatawan Terhadap
ketersediaan elemen atau kemudahan untuk
Komponen akomodasi (Y2)
mendapatkannya. Sampel diambil/ terpilih
C.
karena sampel tersebut ada pada tempat dan
waktu yang tepat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.2.3 Jasa Pangan Usaha
4.1 Gambaran Profil Responden
A. Persepsi Wisatawan Terhadap
Untuk menentukan jumlah responden Komponen Jasa Pangan Usaha (X3)
yang akan wawancarai dalam penelitian ini
digunakan rumus Convenience Sampling :
N 1925 1925
n= = 2 = =
1+N e2 1+(1925 x 10% ) 20,25

95,06
B. Kepuasan Wisatawan Terhadap
= 95 Responden
Komponen Jasa Pangan Usaha (Y3)
4.2 Hasil Distribusi Frekuensi
Infrastruktur Pendukung Pariwisata
Terhadap Kepuasan Wisatawan
4.2.1 Komponen Transportasi
A. Persepsi Wisatawan Terhadap
4.2.4 Aktraksi Wisata
Komponen Transportasi (X1)
A. Persepsi Wisatawan Terhadap
Komponen Aktraksi Wisata (X4)
B. Kepuasan Wisatawan Terhadap
Komponen Aktaksi Wisata(Y4)

4.3.2 Asumsi klasik

4.3 Teknik Pengujian Data

4.3.1 Pengujian instrument

Gambar 4. 1 Grafik Model Distribusi Normal


Plot
Sumber : Olah Data SPSS, 2021

4.4 Analisa Regresi Berganda

4.4.1 Uji T
4.4.1 Uji F dan kenyamanan bagi wisatawan.
2. Dari hasil penelitian pada wisatawan
pantai Nambo dapat disimpulkan bahwa
ketersediaan infrastruktur pendukung
pantai nambo berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan wisatawan.
5.2 Saran
Adapun saran dari peneliti yaitu
ketesediaan infrastruktur pendukung pariwisata
merupakan faktor penting dalam keberhasilan
PENUTUP
suatu wisata untuk itu diperlukan peningkatan
5.1 Kesimpulan dan pemeliharan yang baik terhadap infrastur
Berdasarkan hasil penilitian dan pendukung pariwisata tersebut khususnya pada
pembahasan yang telah diuraikan diatas maka pantai Nambo sehingga dengan demikian
kesimpulan yang dapat dikemukakan pada wisatawan yang berkunjung dapat lebih
penelitian tugas akhir ini adalah: nyaman lagi dalam berwisata sehingga hal ini

1. Ketersediaan infrastruktur pariwisata pada dapat mendorong meningkat wisatawan untuk

pantai nambo terbilang sudah cukup berkunjung.

memadai dilihat dari tersedianya sarana


umum berupa gazebo, mushola, lahan DAFTAR PUSTAKA

parkir, kamar bilas, toilet, gedung aula, Abdullah M. 2014. Manajemen dan evaluasi

dan tempat sampah. Sarana penunjang kinerja karyawan, Yogyakarta: penerbit

atau pendukung berupa komponen - aswaja pressindo.

komponen pendukung pariwisata seperti Adebayo, et, al. 2014. An appraisal of effective

transportasi, akomodasi, jasa pangan financial management of local

usaha, dan aktraksi wisata sudah tersedia government funds: acase of indo-osi

akan tetapi ada beberapa sarana atau local government area, Nigeria.

infrastruktur yang perlunya membutuhkan Aris Baharuddin, Maya Kasmita, Rudi Salam ,

perbaikan dan pengembangan seperti villa 2015, Analisis Kepuasan Wisatawan

yang tidak layak pakai, tempat penjualan Terhadap Daya Tarik Wisata Malioboro

souvenir yang rusak, ketersediaan Kota Yogyakarta.

transpotasi umum menuju pantai, dan Christian lallo, 2016. Persepsi Wisatawan

ketersediaan lapangan olaraga bagi Terhadap Fasilitas Infrastruktur Di Pantai


wisatawan. Adapun sarana pelengkap pada Pasir Putih Kabupaten Manokwari
pantai Nambo berupa pusat informasi dan Propinsi Papua Barat.
pos keamanan yang menjaga keamanan
Cooper 1996. Metode penelitian bisnis, Robert J. Kodoatie 2005, pengantar manajemen
Jakarta:Erlangga. infrastruktur, Yogyakarta:pustaka
I made sukarsa, 1999. Pengantar pariwisata. pelajar.
Denpasar: departemen pendidikan Rosita, Sri Marhana, Woro hanoum wahadi,
dankebudayaan direktorat jendral 2016 Pengaruh Fasilitas Wisata Dan
pendidikan tinggi badan kerjasama Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
perguruan tinggi negri Indonesia timur. Pengunjpung Di Taman Margasatwa
Junaidi, Erni. 2019”pengaruh daya tarik wisata Ragunan Jakarta.
dan word of mouth terhadap keputusan Setiyono, S. (2018). Optimasi Alun-alun Kota
wisata berkunjung ke Taman Hutan Kota Malang Dalam Upaya Penerapan Green

di Kota Langsa” Infrastrucure. Sinteks: Jurnal


Teknik, 7(1), 1-8.
Kadir, Abdul 1995, energi sumber daya, Stone, 1974. Professional education in public
inovasi tenaga listrik dan potensi works environmental engineering and
ekonomi, Jakarta: Penerbit Universitas administration.
Indonesia. Surya, T. A., & Wirabrata, A. (2010).
Mankiw Gregory N, 2003. Teori Makro Ketersediaandan Pembenahan
ekonomi terjemahan. Jakarta: Infrastrukturdalam Menciptakan Iklim
PT.Gramedia Pustaka Utama. Investasiyang Kondusifdi
Indonesia. Jurnal Ekonomi &
Kebijakan Publik, 1(2), 257-277.
Neil S. Grigg 1998. infrastructer engineering
Suwardjoko dan indira warpani 2007.
and management, Jhon Wiley & Sons.
Pariwisata dalam tata ruang wilayah .
Nyoman S. Pendit 2006. Ilmu pariwisata
Bandung: ITB.
(sebuah pengantar perdana). Jakarta: PT.
Pradnya Pramita.
Ompusunggu, V. M. (2018). Dampak
Pembangunan Infrastruktur Jalan
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Masyarakatdi Desa Semangat Gunung,
Kabupaten Karo. Jurnal Pendidikan
Ekonomi, 3(2).
Popescu, witrant, Emmanuel dan Elvira 2011.
A problem-based approach for green
control & it in master program, 273-282.

Anda mungkin juga menyukai