disusun oleh :
3113100700
PENDAHULUAN
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dibutuhkan kerjasama dan jalur komunikasi yang baik antara perguruan tinggi,
instansi pemerintah dan swasta. Kerjasama ini dapat dilaksanakan dengan penukaran
informasi antara masing-masing pihak tentang korelasi antara ilmu di perguruan tinggi
dan penggunaan di dunia kerja.
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Institut
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya merupakan salah satu perguruan tinggi negeri
yang mempelajari disiplin ilmu Teknik Sipil dan penerapannya di lapangan. Untuk
menunjang hal tersebut maka Jurusan Teknik Sipil ITS dalam mata kuliah Manajemen
Konstruksi mengadakan kegiatan kuliah lapangan sebagai pengaplikasian teori yang
dipelajari di selama kuliah.
1.2 TUJUAN
Tujuan pelaksanaan kuliah lapangan di proyek pembangunan Jembatan Brantas pada
ruas tol Kertosono - Mojokerto ini adalah :
1. Memberikan gambaran langsung bagaimana kondisi pada waktu pelaksanaan
proyek berlangsung.
2. Memberikan pengetahuan tentang penggunaan teori – teori selama kuliah pada
proyek secara langsung.
3. Memperkaya wawasan mahasiswa tentang pelaksanaan proyek tersebut dengan
berkonsultasi pada tenaga ahli secara langsung.
4. Menumbuhkan jiwa ketekniksipilan bagi para mahasiswa sebagai wujud bangga
terhadap disiplin ilmu teknik sipil
1.3 PESERTA
Peserta kuliah lapangan di proyek pembangunan Jembatan Brantas pada ruas Tol
Kertosono-Mojokerto terdiri dari mahasiswa Teknik Sipil FTSP ITS mata kuliah
Manajemen Kontruksi kelas B dengan dosen pembimbing Ibu Yusroniya Eka Putri, ST.,
MT.
DESKRIPSI PROYEK
DESA GEDEG
00
00
35
20
00
00
=4
00
50
8@
0
00
00 77
70
=2
00
45
6@
AK2
P1
P16
00
25 2500
2
20
6 1
3
7 2
00
4 6
00
11 3
8 P15
12 5 7
20
9 11 4
16 13 8
10 12 5
17 14 9
21 16 13
18 15 10
22 17 14
26 19 21
00
23 18 15
27 20 22
19
70
24 26
31
28 23 AK1
25 27 20
=2
32 24 P14
29 31
28
486 29
33
.141
00
25
175 95.1
30 32
34 29
Y=9 542
45
33
X=6
35 30
6@
34
35
P13
00
00
P12
=4
00
50
8@
P11
0
00
145
100 0
0
100
P10
00
00
=4
00
P9
50
8@
P8
00
70
=2
00
P7
45
6@
35
00
25 2500
2.0004
34
P6
20
30 35
33
34
29
00
32 30
00
25 33
28
24 31 29
20
25 32
27
20 28
23 31
26 24
19 27
22 20
15 23
18 26
14 21 19
15 22
10 17
00
13 18
14 21
16
9 17
70
12 10
5
8
13
16
P5
11
=2
4 9
12
7 5
40 8
00
3 11
39 6 4
2 40 7
45
3
38 6
1 39
6@
2
37
4.9996 38
1
36
37
36
P4
0
KB550R
00
77
00
P3
00
=4
VK37
00
P1
50
8@
P2
VK38
35 2000
00
800
'
A2
2.4 STRUKTUR ORGANISASI STRUKTUR ORGANISASI
PROYEK PEMB JEMBATAN BRANTAS PD RUAS TOL KERTOSONO- MOJOKERTO
PT. ADHI KARYA (Persero)
STRUKTUR Tbk, Divisi Konstruksi IV
ORGANISASI
PROYEK PEMB JEMBATAN( Jatim,
BRANTASJateng &PD
DIY, RUAS
Bali, NTBTOL
& NTTKERTOSONO-
) MOJOKERTO
PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk, Divisi Konstruksi IV
( Jatim, Jateng & DIY, Bali, NTB & NTT )
PROJECT MANAGER
GUNARYANTO,ST
PROJECT MANAGER
PKA-SI - TEKNIK SIPIL
GUNARYANTO,ST
PKA-SI - TEKNIK SIPIL
PROJ. ENGINEERING
PROJ. ENGINEERING MGR.
MGR. PROJ. PRODUCTION
PROJ. PRODUCTION MGR.
MGR. PROJ. FINANCE
PROJ. FINANCE MANAGER
MANAGER
BUDI YULIANTO,ST
BUDI YULIANTO,ST KASMIRIN
KASMIRIN MU
M U KK AA RR
PKA - SI -TEKNIK SIPIL PDV - SI - TEKNIK SIPIL PDV - SLTA
QC & LABORAT
PROJECT PROCUREMENT
MOH. IQBAL
BUDI YULIANTO
PKA - S1 PKJ P - SI - T. Sipil
- T. Sipil
SUGENG PRIHATIN
LOGISTIK
PKJ P - SLTA
JOKOSUSILO
PKJ P - SLTA
PROJECT PROCUREMENT
BUDI YULIANTO ADM GUDANG
PKA - S1 - T. Sipil ARIS IRAWAN SUKMA
Keterangan : PKJ P - SLTA
Jumlah Karyawan denganLOGISTIK
status :
1 PKA = 2
JOKOSUSILO
2 PDV = 4
3 PKJ = 1 PKJ P - SLTA
4 PKJP = 16
Jumlah = 23 ADM GUDANG
ARIS IRAWAN SUKMA
Keterangan : PKJ P - SLTA
Jumlah Karyawan dengan status :
1 PKA = 2
2 PDV = 4
3 PKJ = 1
4 PKJP = 16
Jumlah = 23
BAB III
PENJADWALAN
Terdapat lima item pekerjaan dalam proyek ini. Pekerjaan yang pertama adalah
pekerjaan Hammer Head dimulai pada pertengahan bulan Oktober 2013 sampai akhir
Desember 2013.Diawal bulan Desember saat pekerjaan Hammer Head masih
berlangsung, mulai dilaksanakan pekerjaan kedua yaitu Pekerjaan Box Girder. Pekerjaan
ini berlangsung selama sebelas bulan dan dibagi dalam empat tahap yang masing-masing
berdurasi enam bulan yaitu tahap P2’ (Desember 2013 - Februari 2014 & Juli -
September 2014), P1’ (Januari - Maret 2014 & Agustus – Oktober 2014), P2 (Februari –
Juli 2014), serta P1 (Maret – Agustus 2014). Lalu ditengah – tengah berlangsungnya
pekerjaan Box Girder, dilaksanakan pekerjaan Abutment yang berdurasi delapan bulan
dan juga dibagi menjadi empat tahap yaitu tahap 2 (April – Agustus 2014), 2’ (Juni –
Oktober 2014), 1 (Mei – September 2014), serta 1’ (Juni – Oktober 2014).Item pekerjaan
keempat adalah pekerjaan Closure yang berlangsung selama dua bulam dan dibagi dalam
dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan selama satu bulan pada bulan Agustus 2014
bersamaan dengan pekerjaan Box Girder dan Abutmen, lalu dilanjutkan di bulan
Nopember 2014. Pekerjaan yang terakhir dilaksanakan adalah Finishing yang terdiri dari
dua sub-pekerjaan yaitu Barrier dan Aspal +Marka yang dilaksanakan bersamaan selama
satu bulann di bulan Nopember.
3.2PENJADWALAN PENGEBORAN BOREDPILE
Dalam pekerjaan struktur jembatan ini ada 2 bored pile, dinamakan A1 dan A1’.
Pengboran dimulai dari titik 1 A1 kemudian ke titik 3 A1.Setelah titik 1 tidak ke titik 2,
hal itu dikarenakan agar tidak menggganggu beton yang sedang mengalami perkerasan di
titik 1.Sehingga pengeborannya tidak berurutan, tetapi loncat 1 titik.Setelah pengeboran
sampai di titik 5 lalu kembali lagi ke titik 2, lalu titik 4 kemudian titik 6.Penjadwalan
pengeboran ini menyelesaikan 1 sisi pondasi terlebih dahulu kemudian ke baris
dibawahnya. Kemudian pekerjaan bored pile abutment A1 dan A1’ tidak bersamaan,
namun menylesaikan abutment A1 terlebih dahulu kemudian ke abutment A1’ dengan
urutan pengecoran sama seperti A1.
Pekerjaan bored pile ini berlangsung cukup lama karena ada kendala dengan alam
yaitu longsor di tepi sungai, selain itu beton tidak boleh bercampur dengan air di sungai
karena apabila beton tertambah oleh air maka mutu beton akan turun dari mutu rencana.
Sehingga pekerjaannya tidak bisa bersamaan antara pengeboran titik 1 dengan titik yang
lainnya. Total titik yang di bor dalam abutment jembatan ini ada 48 titik. Bored pile ini
tidak menggunakan beton pracetak (tiang pancang) namun menggunakan beton yang di
cor ditempat. Proses mix desain dari beton ini dilakukan di tempat lain yang lama
perjalanan dari tempat proyek sekitar 1 jam. Dalam pekerjaan ini waktu harus tepat,
karena apabila waktu perjalanan lebih lama dari rencana maka beton akan mengeras di
alat. Untuk menanggulangi hal tersebut biasanya menggunakan zat kimia.
BAB IV
PENUTUP
4.1KESIMPULAN
Terdapat beberapa kendala dan masalah yang dihadapi dalam proyek Jembatan
Brantas ini. Tempat produksi beton jauh dari tempat pengerjaan proyek, sehingga
dibutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk pengiriman dari tempat produksi beton ke tempat
pengerjaan proyek. Sedangkan beton harus dapat dicor dalam waktu 2 jam.Menemukan
beton yang bermutu tinggi dan kedap air.Sedangkan beton yang bermutu tinggi dan
kedap air membutuhkan semen yang lebih banyak, sehingga dibutuhkan biaya yang lebih
besar.Menurut peraturan konstruksi jembatan di Indonesia, tidak diizinkan mendirikan
pilar di tengah sungai. Sedangkan jembatan Brantas yang sedang dibangun memiliki
Bentangutama sepanjang 145 m dan totalpanjang jembatan sekitar 299 m. Sehingga
kontraktor mendirikan pilar pada tepi-tepi sungai.
Power Point dari Proyek Pengerjaan Jembatan Brantas oleh Kontraktor PT. ADHI
KARYA (Persero)Tbk