Anda di halaman 1dari 12

PERHITUNGAN DIAGRAM WINDROSE DAN FETCH EFEKTIF UNTUK

MENCARI TINGGI DAN PERIODE GELOMBANG

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH OSEANOGRAFI

Disusun Oleh:
Ardi Ardiansyah ( 4315100081 )

Dosen:
Wahyudi Citrosiswoyo, Ir., M.Sc., Dr.

JURUSAN TEKNIK KELAUTAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2016
PERHITUNGAN DIAGRAM WINDROSE DAN FETCH EFEKTIF UNTUK
MENCARI TINGGI DAN PERIODE GELOMBANG

Windrose Diagram
Windrose diagram (Diagram Mawar Angin) merupakan diagram yang
mempresentasikan nilai kecepatan angin pada setiap arah mata angin dengan tujuan
untuk mengetahui arah dominan angin yang terjadi pada tempat yang diteliti. Diagram
windrose membantu untuk menggambarkan pola angin pada suatu tempat, diagram
windsore merupakan cara yang umum digunakan untuk menggambarkan data angin,
dapat diukur dengan Speed Distribution dan Frequency Distribution. Windrose
dapat merupakan data tahunan, atau pada rentang waktu tertentu, beberapa juga
menyantumkan informasi temperature tempat yang diamati.

1. Perhitungan Windrose Diagram


Lokasi : Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Periode : 1 Februari 2005 31 Mei 2005
Sumber Data : BMKG

a. Membuat Tabel Range berdasarkan Arah Angin Berhembus

Tabel 1. Range of Wind Direction


Direction Min of Wind Dir Range of Wind Dir
E 348.8 348.8-10.58
NNE 12.11 12.11-32.95
NE 34.51 34.51-55.58
ENE 68.5 68.5-74.62
N 78.91 78.91-101.2
NNW 101.3 101.3-123.71
NW 123.84 123.84-146.14
WNW 146.26 146.26-168.7
W 168.79 168.79-190.97
WSW 191.41 191.41-213.62
SW 213.92 213.92-236.23
SSW 236.57 236.57-258.7
S 258.76 258.76-280.96
SSE 281.41 281.41-303.43
SE 303.76 303.76-326.22
ESE 326.27 326.27-348.66

Dari tabel ini dapat diketahui rentang sudut arah angin berhembus pada setiap arah mata
angin.
b. Membuat tabel Frekuensi Kecepatan Angin berdasarkan Arah Angin
(Frequency Distribution)

Tabel 2. Frekuensi Kecepatan Angin (Frequency Distribution)

Wind Speed (Knot)


Grand
Wind Direction 0-1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9
Total
E 5 23 10 23 34 64 44 22 0 225
ENE 5 16 16 7 9 7 2 0 0 62
N 5 15 18 3 0 0 0 0 0 41
NE 4 15 10 7 5 0 0 0 0 41
NNE 8 19 7 2 0 0 0 0 0 36
NNW 1 10 31 0 0 0 0 0 0 42
NW 2 21 20 5 0 1 0 0 0 49
S 9 38 36 22 6 0 0 0 0 111
SE 10 44 26 50 84 63 37 18 0 332
SEE 9 30 24 20 103 150 181 87 22 626
SSE 12 57 29 41 31 41 15 1 0 227
SSW 4 54 59 19 5 0 0 0 0 141
SW 4 36 25 50 15 0 0 0 0 130
W 6 29 36 83 109 72 32 11 14 392
WNW 5 32 6 18 28 29 22 0 0 140
WSW 9 25 68 69 34 60 14 6 0 285
Grand Total 98 464 421 419 463 487 347 145 36 2880
c. Membuat tabel Distribusi berdasarkan Arah Hembusan Angin (WR Plot)

Tabel 3. Distribusi berdasarkan Arah Hembusan (WR plot)

Wind Speed (Knot)

Grand
Wind Direction 0-1 1-2 2-3 3-4 4-5 5-6 6-7 7-8 8-9
Total
E 0.17% 0.80% 0.35% 0.80% 1.18% 2.22% 1.53% 0.76% 0.00% 7.81%
ENE 0.17% 0.56% 0.56% 0.24% 0.31% 0.24% 0.07% 0.00% 0.00% 2.15%
N 0.17% 0.52% 0.63% 0.10% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 1.42%
NE 0.14% 0.52% 0.35% 0.24% 0.17% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 1.42%
NNE 0.28% 0.66% 0.24% 0.07% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 1.25%
NNW 0.03% 0.35% 1.08% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 1.46%
NW 0.07% 0.73% 0.69% 0.17% 0.00% 0.03% 0.00% 0.00% 0.00% 1.70%
S 0.31% 1.32% 1.25% 0.76% 0.21% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 3.85%
SE 0.35% 1.53% 0.90% 1.74% 2.92% 2.19% 1.28% 0.63% 0.00% 11.53%
SEE 0.31% 1.04% 0.83% 0.69% 3.58% 5.21% 6.28% 3.02% 0.76% 21.74%
SSE 0.42% 1.98% 1.01% 1.42% 1.08% 1.42% 0.52% 0.03% 0.00% 7.88%
SSW 0.14% 1.88% 2.05% 0.66% 0.17% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 4.90%
SW 0.14% 1.25% 0.87% 1.74% 0.52% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 4.51%
W 0.21% 1.01% 1.25% 2.88% 3.78% 2.50% 1.11% 0.38% 0.49% 13.61%
WNW 0.17% 1.11% 0.21% 0.63% 0.97% 1.01% 0.76% 0.00% 0.00% 4.86%
WSW 0.31% 0.87% 2.36% 2.40% 1.18% 2.08% 0.49% 0.21% 0.00% 9.90%
Grand Total 3.40% 16.11% 14.62% 14.55% 16.08% 16.91% 12.05% 5.03% 1.25% 100.00%

d. Menggambar Windrose Diagram


Pada tugas kali ini, digunakan Software AutoCad untuk mempermudah
pembuatan Diagram Windrose. Meskipun menggunakan bantuan Software, dalam
pembuatannya tidak serta merta dihasilkan Diagram Windrose begitu saja, melainkan
melalui beberapa proses manual (perhitungan skala) dan menggambar satu persatu
bagian Windrose Diagram berdasarkan setiap arah mata angin sehingga didapatkan
Diagram Windrose secara keseluruhan.
Gambar 1. Windrose Diagram

(Sumber : Pribadi)
e. Penarikan Kesimpulan
Dari diagram windrose yang terlampir diatas, dapat diketahui bahwa arah dominan
angin di Semarag pada rentang waktu 1 Februari 31 Mei 2005 adalah ke arah SEE
(South East-East).
2. Menghitung Fetch Efektif
Setelah mengetahui bahwa arah hembusan angin dominan di Semarang pada
rentang waktu 01/02/2005 sampai 31/05/2005 adalah ke arah SEE. Artinya arah ini
adalah 0o dalam koordinat biasa. (Sudut diambil dengan arah berlawanan jarum jam).
Berikut langkah untuk menghitung Fetch Efektif.
a. Menyiapkan peta dengan skala yang lengkap lalu mencari lokasi Semarang pada
peta, Tarik garis lurus dari titik tertentu, dimana titik tadi adalah bibir pantai dai
lokasi (Semarang) ke arah 0o. Tarik garis lurus hingga berhenti pada daratan terdekat
dalam arah tersebut. 1. Apabila tidak ada daratan terdekat, maka gunakanlah
panjang garis yang sudah diskala, untuk panjang 250 km dari titik awal garis.
b. Dari garis ini dibuat garis lain dari titik yang sama, dengan cara dan ketentuan yang
sama, namun dengan sudut dari garis sebelumnya sebesar 6o secara berurutan
sebanyak 7 kali, hingga sudut dari garis terakhir dengan garis pertama adalah 42o
lakukan ini kea rah yang berlawanan arah jarum jam sampai sudut garis terakhir dan
pertama mencapai 42o.
c. Garis garis ini diukur dalam AutoCad dan hasilnya kalikan dengan skala dalam
peta (pojok bawah kanan) untuk mendapatkan jarak sesungguhnya. Lalu mengukur
cosinus dari sudut sudut antara setiap garis (60), dan kalikan dengan jarak
sesungguhnya.
Gambar 2. Menghitung Panjang Fetch dengan AutoCad

(Sumber : maps.google.com)
Menghitung Panjang Setiap garis (60-420) pada AutoCad untuk selanjutnya data panjang
tiap garis ini akan digunakan untuk menghitung jarak sesungguhnya dengan
mengalikannya dengan skala.
Tabel 4. Perhitungan Jarak Sesungguhnya
a () Cos a X awal Skala (km) Xi (km) Xi.Cos a
42 0.743145 17.187 2 34.374 25.54486
36 0.809017 15.96 2 31.92 25.82382
30 0.866025 14.61 2 29.22 25.30526
24 0.913545 13.18 2 26.36 24.08106
18 0.951057 9.028 2 18.056 17.17228
12 0.978148 6.836 2 13.672 13.37323
6 0.994522 5.872 2 11.744 11.67967
0 1 5.261 2 10.522 10.522
6 0.994522 4.514 2 9.028 8.978544
12 0.978148 5.239 2 10.478 10.24903
18 0.951057 1.47 2 2.94 2.796106
24 0.913545 1.17 2 2.34 2.137696
30 0.866025 0.89 2 1.78 1.541525
36 0.809017 0.749 2 1.498 1.211907
42 0.743145 0.461 2 0.922 0.68518

Sum 13.51092 181.1022

d. Menghitung Fetch Efektif


Feff = xi.Cos
Cos
Di mana,

Xi : panjang fetch / jarak sesungguhnya (km)


: sudut deviasi pada kedua sisi dari arah mata angin dominan (60 s/d 420)

. .
= = = .
.
e. Penarikan Kesimpulan

Fetch efektif di Semarang periode Februari 2005 Mei 2005 adalah = 13.404 km.

Fetch ini akan digunakan untuk menentukan tinggi gelombang (H) dan periode
gelombang (T) dengan metode metode analitis dan observatis yang digunakan
khalayak luas di dunia.
3. Konversi Angin menjadi Gelombang
Tinggi dan periode gelombang dihitung berdasarkan formula menurut SPM (Shore
Protection Manual), 1984 vol.1 sebagai berikut :

H o 5 . 112 10 4
U A F 0 .5
T o 6 . 238 10 2
U A F 0 .33
UW
U A 0.71 U W
1.23
RL
UL
1 N 2
H rms Hi
H s 1.42 Hrms N i 1

T0

H0
T avg
N
H avg N

Ho = tinggi gelombang laut (m)


To = periode gelombang laut (s)
UA = faktor tegangan angin
RL = hubungan UL dan UW (kecepatan angin di darat dan laut),
(dari gambar 5.8 Buku Teknik Pantai, Bambang Triatmojo hal. 154)
Hrms = H root mean square (m)
Hs = tinggi gelombang signifikan (m)
Havg = tinggi gelombang laut dalam rata-rata (m)
Tavg = periode gelombang laut dalam rata-rata (s)
UW = kecepatan angin diatas permukaan laut (m)
UL = kecepatan angin diatas daratan (m)
1 Knot = 0.5144 m/s

a. Langkah langkah menentukan tinggi (H) dan periode (T) gelombang, dengan
fetch efektif. (Menggunakan perhitungan)

1. Dari data angin yang tersedia, tentukan UL dengan cara mencari kecepatan
maksimum angin yang terjadi. Tentukan pula 2 atau lebih kecepatan angin lain,
yang akan digunakan sebagai UL dalam perhitungan selanjutnya. Bisa
menggunakan kecepatan minimum, dan kecepatan rata rata. Konversikan ke
satuan m/s.

UL (max) = 8.93 knots = 4.6 m/s (1)


UL (avg) = 4.04 knots = 2.08 m/s (3)
UL (2) = 6.485 knots = 3.35 m/s (2)
2. Lokasikan masing masing UL pada grafik RL dan UL, (Figure 4). UL ada pada
sumbu x dan RL ada pada sumbu y. Jadi dari titik UL kita bisa mendapatkan nilai
RL. Dengan persamaan,
UW maka, UW = RL x UL. Kita dapatkan nilai UW yang
RL
UL digunakan untuk perhitungan selanjutnya.

U A 0.71 U W
3. Lalu hitung UA dengan persamaan, 1.23

4. Himpun seluruh data, untuk memudahkan perhitungan dengan rumus rumus


sebelumnya (halaman sebelum ini), bisa menggunakan bantuan software Excel dan
susun dalam table seperti ini.
Gambar 3. Grafik Perbandingan Kecepatan di darat dan laut

(Sumber : Teknik Pantai, Bambang Triatmodjo)


Tabel 5. Perhitungan Tinggi dan Periode Gelombang

UL Uw (m/s) Ho (m) To (s)


No UL (m/s) RL UA F efektif (m)
(knot) UL . RL Tinggi periode
Vmax 8.93 4.593592 1.161783029 5.3367572 5.569415 13404.13553 0.329625 2.53018
Vavg 4.04 2.078176 1.508896195 3.1357519 2.895734 13404.13553 0.171383 2.038987
V2 6.485 3.335884 1.300036866 4.3367722 4.314925 13404.13553 0.255378 2.325816
Sum 0.756 6.894
Average 0.2521 2.2983

Hasil perhitungan dari tabel di atas dapat digunakan untuk menghitung Hrms dan Hs sesuai
rumus yang sudah dilampirkan. Mengutip Wikipedia.com, The RMS wave height, which is
defined as square root of the average of the squares of all wave heights, is
approximately equal to Hs divided by 1.4
Tabel 6. Perhitungan Hrms dan Trms

Hrms (root Trms (root


No Ho2 To2
avg Ho) avg To)
Vmax 0.108652 6.401808772 0.260283641 2.307141
Vavg 0.029372 4.157469277
V2 0.065218 5.409420201
Sum 0.203243 15.96869825
Average 0.067748 5.322899417
b. Penarikan Kesimpulan
Dari hasil perhitungan tabel diatas, maka didapatkan hasil sebagai berikut.

Hrms = 0.26 m
Trms = 2.3 s
Hs = 1.4 x Hrms = 0.364 m
Havg = 0.2521 m
Tavg = 2.3 s
4. Menentukan Karakteristik Gelombang Laut
Gambar 4. Grafik Perhitungan Ramalan Gelombang

(Sumber : Pribadi)
Data Input
Fetch = 13.404 km
Ua = 5.57 m/d
Data Output
Ho = 0.335 m
To = 2.65 s
Waktu Pembentukan = 2.93 jam
Gambar 5. Tabel Karakteristik Gelombang Laut

Data :
Fetch = 13.404 km
Ua = 5.57 m/d
Ho = 0.335 m
To = 2.65 s
Waktu Pembentukan = 2.93 jam
Dari data tersebut maka dapat digolongkan bahwa gelombang laut di semarang
memiliki karakteristik

5. Kesimpulan
1. Arah dominan angin berhembus di Semarang dari 1 Februari 2005 hingga 31
Mei 2005 adalah SEE (South East-East)
2. Fetch efektif adalah 13.404 km.
3. Tinggi gelombang signifikan yang terjadi adalah 0.364 m.
4. Tinggi gelombang laut rata rata adalah 0.25 m
5. Periode gelombang laut rata rata adalah 2.3 s.

Anda mungkin juga menyukai