BAB 5. PENDAHULUAN
5.1 UMUM
Saluran drainase pada pekerjaan ini berfungsi untuk mengendalikan limpasan
air dari struktur jalan dan sekitarnya agar tidak terjadi limpasan air di jalan.
Fungsi utama drainase adalah :
a) Membawa air dari permukaan jalan menuju saluran samping.
b) Mengalirkan air menuju pembuangan di sungai atau laut di sisi selatan
jalan.
1
Laporan Akhir
Slog x
Cv
log x
(log x log x )
i
2
Slogx = (n 1)
2
Laporan Akhir
log x i
log x = n
Dimana:
n = jumlah data
b) Metode Pearson
dimana:
3
Laporan Akhir
TR = Periode ulang.
4
Laporan Akhir
5
Laporan Akhir
Log X
Log X
n (3.2)
Slog X
LogX LogX 2
n 1
LogX LogX
3
n
C
n 1 n 2 S LogX
3
dimana:
TR = Periode ulang.
d) Metode Gumbel
Menurut Gumbel, curah hujan untuk perioda ulang tertentu (Tr) dihitung
berdasarkan persmaan sebagai berikut.
Y Yn
X TR X TR * S x
Sn
TR 1
YTR ln ln
TR
X
n
2
i X
i 1
Sx
n 1
6
Laporan Akhir
dimana:
TR = Periode ulang.
Hasil analisis frekuensi untuk pekerjaan drainase dapat dilihat pada Tabel
5.3.
7
Laporan Akhir
Hasil dari analisis frekuensi ini, kemudian dilakukan uji kecocokan dengan
menghitung nilai error kuadrat terkecil. Hasil pengujian kecocokan yang
dapat dilihat pada Tabel 5 menunjukkan bahwa distribusi Log Pearson
memberikan nilai error yang paling kecil. Sehingga untuk perhitungan
8
Laporan Akhir
9
Laporan Akhir
setelah tanah menjadi jenuh dan depresi-depresi kecil terpenuhi. Dalam hal ini
diasumsikan bahwa jika durasi hujan sama dengan waktu konsentrasi, maka
setiap bagian catchment area secara serentak telah menyumbangkan aliran
terhadap titik kontrol.
Untuk pekerjaan ini waktu konsentrasi dihitung dengan menjumlah dua
komponen yaitu:
a) Waktu yang diperlukan air untuk mengalir di permukaan lahan sampai
saluran terdekat t0,
b) Waktu perjalanan dari pertama masuk saluran sampai titik keluaran td.
tc = t0 + td
dimana:
menit
dan
menit
dimana :
S = kemiringan lahan
10
Laporan Akhir
Dimana:
11
Laporan Akhir
12
Laporan Akhir
Periode ulang aliran permukaan puncak yang dihitung harus sama dengan
periode ulang yang digunakan untuk menentukan dasar curah hujan rencana.
Aliran permukaan maksimum terjadi pada saat semua bagian dari daerah
tangkapan memberi kontribusi pada aliran permukaan yang terkumpul di titik
outlet.
Nilai koefisien pengaliran (C) dapat dilihat pada Tabel 5.9. Sedangkan hasil
perhitungan debit banjir dapat dilihat pada Tabel 5.10.
13
Laporan Akhir
dimana:
S = kemiringan saluran
14
Laporan Akhir
C
L
6000
1500 3000 3000 1500
6% 3% 3% 6%
Perkerasan Eksisting
DETAIL-A
Saluran Terbuka Saluran Terbuka
Pasangan Batu Lubang Resapan Pasangan Batu
Ø25 mm
1
1
1500
2%
Vetiver DS-8
1
4000
1500
2%
C
L DS- 8
Vetiver
6000
1500 3000 3000 1500 1
4000
500
Guard Rail 500 1
3% 3% 500
Perkerasan Eksisting
Saluran Terbuka (Tipe V)
Pasangan Batu
15
Laporan Akhir
Perkerasan Eksisting 6% 3%
3% 3% 750
6% 6% 750 750
DETAIL-A
Vetiver DS-5
Saluran Terbuka
Pasangan Batu
4000
1
1
2250
DS-8
750
750 750
DAFTAR ISI
16
Laporan Akhir
Tabel 5.1 Data Curah Hujan Harian Maksimum di Stasiun Gorontalo (dalam mm) 5-
2
Tabel 5.2 Nilai KTR untuk Metode Pearson Tipe III 5-4
Tabel 5.3 Nilai Koefisien Yn dan Sn untuk Metode Gumbel 5-7
Tabel 5.4 Hasil Analisis Frekuensi 5-7
Tabel 5.5 Uji Kecocokan 5-8
Tabel 5.6 Curah Hujan Periode Ulang Tertentu 5-8
Tabel 5.7 Waktu Konsentrasi 5-10
Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan 5-11
Tabel 5.9 Koefisien Pengaliran, C 5-12
Tabel 5.10 Hasil Perhitungan Debit Banjir 5-13
17
Laporan Akhir
18