TUGAS AKHIR
Oleh
BAYHAQQY
1108107010047
JURUSAN INFORMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
SEPTEMBER, 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
Wata’ala atas berkah dan karunia-Nyalah, sehingga penulis telah dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan dan Pembuatan Basis
Data Geospasial Untuk Jaringan Distribusi Air PDAM Tirta Mon Krueng
Baro di Kota Sigli” guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Komputer di Jurusan Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala. Selawat beserta salam penulis
sanjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Dalam penyusunan dan penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih yang
terhormat :
1. Bapak Dr. Teuku Muhammad Iqbalsyah, S.Si., M.Sc, selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsyiah.
2. Bapak Dr. Muhammad Subianto, S.Si., M.Si, selaku Ketua Jurusan Informatika.
3. Bapak Dr. Nizamuddin, M.Info.Sc, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberi arahan serta masukan kepada penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir
ini.
4. Bapak Ardiansyah, BSEE, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini
dapat diselesaikan.
5. Para dosen penguji, Bapak Irvanizam Zamanhuri, M.Sc, Ibu Viska Mutiawani,
M.Sc dan Bapak Marwan, S.Si, MT yang telah memberikan kritik, saran serta
masukan kepada penulis agar penulisan dan penelitian Tugas Akhir ini menjadi
lebih baik.
6. Bapak dan Ibu pihak terkait yang telah membantu menyediakan data penelitian,
meliputi Bappeda Prov. Aceh. Khususnya di bidang pusat data Geospasial
Aceh.
7. Secara khusus, Ayahanda (Muhammad Hasbi) dan Ibunda (Nurhayati), serta
adik-adik (Dian Rafika dan Munawar Khalil) yang telah mendukung penulis
iii
dalam setiap masa studi, termasuk dukungan yang tiada henti kepada penulis
dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
8. Teman-teman seperjuangan, khususnya Informatika antara lain Jufriadi, Riza
Wahyudi, Ruzaimi Afrilizar, Muhammad Azmi Syukran, serta teman-teman
lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu dan
mendukung penulis dalam pengerjaan Tugas Akhir ini hingga selesai.
9. Pihak administrasi Jurusan Informatika, Kak Fitri dan Kak Lia yang telah
membantu dalam pengurusan segala bentuk berkas mulai dari seminar proposal,
seminar hasil, poster day, sidang, hingga pendistribusian Tugas Akhir ini.
10. Staff Lab SIG Unsyiah, Bang Agus dan Kakak Fairus Muthmainnah, yang telah
banyak membantu dan berbagi ilmunya kepada penulis.
11. Pihak-pihak yang penelitiannya saya jadikan sebagai referensi dalam penulisan
Tugas Akhir ini, yaitu meliputi sumber-sumber yang telah disebutkan dalam
Daftar Pustaka.
Akhirnya penulis senantiasa berdoa dan berserah diri serta mengharap ridha
dari pada Yang Maha Kuasa, semoga segala bantuan dan jasa baik bapak-bapak
serta rekan-rekan diberi ganjaran yang berlipat ganda. Amin.
(Bayhaqqy)
iv
ABSTRAK
Perencanaan dan pembuatan basis data untuk jaringan distribusi perusahaan daerah
air minum Tirta Mon Krueng Baro Kota Sigli sekarang ini masih menggunakan
metode yang dapat dikatakan manual yang diasumsikan masih banyak kekurangan.
Pada penelitian ini jaringan pipa distribusi PDAM Tirta Mon Krueng Baro Kota
Sigli menggunakan aplikasi SIG untuk mengetahui atribut-atribut informasi
perpipaan seperti diameter dan panjang pipa. Tujuan dari penelitian ini diantaranya
adalah membuat jalur pipa menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS).
Aplikasi SIG ini dapat membuat sistem dioperasikan dengan mudah khususnya bagi
staf PDAM Kota Sigli. Tujuan dari sistem ini adalah pembangunan Geodatabase
dari data jaringan pipa sehingga mewujudkan untuk pembangunan data digital,
Selanjutnya untuk menganalisis jaringan pipa yang menggunakan Subtypes yang
digunakan untuk mempermudah dalam pembuatan atau pemasangan pipa baru
kemudian datanya akan disimpan dalam atribut atau table dan dapat diketahui total
panjang ukuran pipa berdasarkan diameter pipa area yang ada saat ini.
v
ABSTRACT
The planning and building database for the network distribution water supply
company Tirta Mon Krueng Baro in Sigli City today still use manual methods that
can be said which is assumed there are still many shortcomings. In this research,
pipelines network distribution of that PDAM Tirta Mon Krueng Baro use GIS
applications to determine attributes piping information such as diameter and length
of pipes. The purpose of this research is to create pipeline network distribution using
Geographic Information Systems (GIS). GIS applications can make the system
operated easily, especially for the staff of PDAM in Sigli City. The purpose of this
system is the development of Geodatabase of the data pipelines so manifest for the
development of digital data, then to analyze the pipeline using subtypes that are
used to facilitate the manufacture or installation of new pipe and then the data will
be stored in the attribute or table and can be known total length size of pipes by pipe
diameter area that exists today.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul......................................................................................................................i
Halaman Pengesahan .......................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................................... iii
Abstrak ................................................................................................................................ v
Daftar Isi ........................................................................................................................... vii
Daftar Tabel ....................................................................................................................... ix
Daftar Gambar .................................................................................................................... x
Daftar Lampiran ................................................................................................................. xi
vii
3.3.3. Pengumpulan Data ............................................................................. 18
3.3.4. Pengolahan Data ................................................................................ 18
3.4. Analisis Daerah Distribusi PDAM ................................................................. 19
LAMPIRAN..................................................................................................................... 35
viii
Daftar Tabel
Tabel 4.1 Panjang pipa .......................................................................................... 30
ix
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Ilustrasi Uraian Sub-Sistem SIG ......................................................... 7
Gambar 2.2 Komponen SIG .................................................................................... 8
Gambar 2.3 Sistem Jaringan Pipa Seri .................................................................. 11
Gambar 2.4 Sistem Jaringan Pipa Bercabang ....................................................... 12
Gambar 2.5 Sistem Jaringan Pipa Tertutup (Loop) .............................................. 13
Gambar 2.6 Sistem Jaringan Pipa Kombinasi ....................................................... 13
Gambar 3.1 Skema Kerja ...................................................................................... 20
Gambar 4.1 Digitasi Pipa ...................................................................................... 22
Gambar 4.2 Data Pipa ........................................................................................... 23
Gambar 4.3 feature Dataset ................................................................................... 25
Gambar 4.4 feature Class ...................................................................................... 26
Gambar 4.5 Subtypes ............................................................................................ 27
Gambar 4.6 Create Features .................................................................................. 28
Gambar 4.7 Topology ........................................................................................... 29
Gambar 4.8 Panjang Pipa ...................................................................................... 31
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Metode SIG dalam aplikasi jaringan pipa, diharapkan dapat menjadi solusi
dari permasalahan yang ada. Aplikasi SIG dapat digunakan untuk pemetaan
jaringan pipa dan perawatan pipa agar dapat mempermudah petugas dalam melihat
posisi perlengkapan pipa. Untuk pemasangan pipa baru juga dapat dilakukan
dengan melihat jaringan pipa yang ada dalam peta SIG.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Konsumtif
Pemakaian konsumtif adalah pemakaian air untuk keperluan penduduk
seperti mandi, cuci, masak dan irigasi terutama untuk mengairi sawah dan
perkebunan dan industri. Setelah air dipakai secara konsumtif maka air tersebut
tidak dapat dipergunakan kembali (Sutrisno, 2004).
3
2.2. Sistem Penyediaan Air Bersih
Suatu sistem penyediaan air minum menurut Sasongko (1995), terdiri dari
tiga komponen pokok yaitu sumber, transmisi dan distribusi, yang secara bersama-
sama merupakan satu kelompok, satu terkait dengan yang lainnya. Masing-masing
komponen juga merupakan suatu sistem, seakan-akan berdiri sendiri, terdiri dari
satu atau lebih satuan atau unit sistem dan mempunyai fungsi dan peran tertentu
dalam suatu sistem penyediaan air minum. Masing-masing dirancang dengan
kriteria yang berbeda baik mengenai besaran bentuk sistem dan karakteristik
sendiri-sendiri, tergantung pada kebutuhan, tergantung kondisi lapangan dan
tingkat pelayanan yang dikehendaki. Dengan cara demikian, sistem ini akan dapat
melayani bagaimanapun kualitas air yang diinginkan serta kapan saja pelanggan
mempergunakannya, tidak akan menjadi suatu masalah.
Suatu sistem yang baik adalah apabila sistem yang dimaksud dapat
memberikan pelayanan dengan kualitas air yang baik, aman dan dapat di minum,
dalam jumlah yang cukup dan tersedia setiap waktu, atau kapan saja dibutuhkan
serta harganya murah, terjangkau oleh masyarakat.
Untuk menjamin bahwa air yang diproduksi suatu sistem penyediaan air
minum adalah aman dan baik serta dapat diminum, haruslah memenuhi persyaratan
kualitas air minum sebagai mana ditetapkan dalam Menteri Kesehatan (2010),
Nomor 492/Menkes/PER/IV/2010. Menurut ketentuan tersebut ada tiga kriteria
yang harus dipenuhi menyangkut segi fisik, kimiawi dan bakteriologi. Dengan
demikian air minum antara lain harus bebas dari zat yang berbahaya bagi kesehatan,
jernih tidak keruh, tidak berasa dan berbau, serta bebas dari kuman penyakit yang
pathogen, yang dapat ditularkan dari air.
Suatu sistem penyediaan air yang mampu menyediakan air yang dapat
diminum dalam jumlah yang cukup merupakan hal penting bagi suatu Kota yang
besar dan modern. Unsur-unsur yang membentuk suatu sistem penyediaan air yang
modern menurut Sasongko (1995), meliputi:
1. Sumber-sumber penyediaan
2. Sarana-sarana penampungan
3. Sarana-sarana penyaluran (dari pengolahan)
4. Sarana-sarana pengolahan
4
5. Sarana-sarana penyaluran (dari pengolahan) ke tampungan sementara
6. Sarana-sarana distribusi
5
SIG merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang
tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG memiliki
kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi
tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Aplikasi SIG saat ini tumbuh
tidak hanya secara jumlah aplikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman
aplikasinya (Charter, 2003).
SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada
suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa, dan akhirnya
memetakan hasilnya. Data yang diolah pada SIG adalah data spasial yaitu sebuah
data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem
koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat
menjawab beberapa pertanyaan seperti lokasi, kondisi, tren, pola dan permodelan.
Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya.
Sistem informasi geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem
sebagai berikut (Prahasta, 2001).
1) Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data
spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung
jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data
aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
2) Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau
sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti
tabel, grafik, peta dan lain-lain.
3) Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam
sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-
edit.
4) Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh
SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan.
6
Jika subsistem SIG di atas diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan,
proses dan jenis keluaran yang ada di dalamnya, maka subsistem SIG juga dapat
digambarkan sebagai berikut.
2.5. Komponen
SIG merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan
lingkungan sistem-sistem komputer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan.
Menurut Raper J dan Green N dalam Prahasta (2001), sistem SIG terdiri dari
beberapa komponen berikut:
7
2.5.2. Perangkat Lunak
Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga merupakan sistem perangkat lunak
yang tersusun secara modular dimana basis data memegang peranan kunci. Setiap
subsistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri
dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang
terdiri dari ratusan modul program (*.exe) yang masing-masing dapat dieksekusi
sendiri.
2.5.4. Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan
oleh orang-orang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
8
2.6. ArcGIS
Sejak akhir tahun 1990-an, aplikasi perangkat lunak Sistem Informasi
Geografis (SIG) telah berkembang pesat dengan hadirnya produk-produk baru yang
berorientasi jauh ke depan. Salah satu produk yang paling menonjol dan mulai
populer sejak pertengahan tahun 2000-an adalah ArcGIS beserta konsep dan
implementasi Geodatabase-nya sistem yang dikembangkan dengan basis
ArcObjects (pustaka yang bersifat umum dan modular yang merupakan komponen-
komponen perangkat lunak SIG) (Prahasta, 2011).
Tidak seperti kebanyakan perangkat lunak SIG yang lahir pada tahun 1980-
an atau sebelumnya, ArcGIS merupakan perangkat lunak yang terbilang besar.
Perangkat lunak ini menyediakan kerangka kerja yang bersifat scalable (bisa
diperluas sesuai kebutuhan) untuk mengimplementasikan suatu rancangan aplikasi
SIG, baik bagi pengguna tunggal (single pengguna) maupun bagi lebih dari satu
pengguna yang berbasiskan desktop, menggunakan server, memanfaatkan layanan
web, atau bahkan yang bersifat mobile untuk memenuhi kebutuhan pengukuran di
lapangan. ArcGIS adalah produk sistem software yang merupakan kumpulan
(terintegrasi) dari produk-produk software lainnya dengan tujuan untuk
membangun sistem SIG yang lengkap. Dalam kaitan inilah pihak pengembang
ArcGIS merancangnya sedemikian rupa hingga terdiri dari beberapa framework
yang siap berkembang terus dalam rangka mempermudah pembuatan aplikasi-
aplikasi SIG yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan penggunanya (Prahasta,
2011).
Adapun framework ArcGIS tersebut diantaranya:
1) ArcGIS Desktop: kumpulan beberapa aplikasi perangkat lunak SIG profesional
yang terintegrasi dengan baik.
2) ArcGIS Engine: kumpulan beberapa komponen perangkat lunak SIG yang bisa
di-embed-kan (diintegrasikan secara solid dengan aplikasi buatan pengguna)
untuk membangun aplikasi SIG sesuai kebutuhan pengguna.
3) ArcGIS Server atau Server GIS: kumpulan dari beberapa aplikasi perangkat
lunak yang berfungsi sebagai server SIG di lingkungan sistem ArcGIS.
4) Mobile GIS: beberapa aplikasi perangkat lunak ArcGIS yang bekerja pada
platform tablet PC computing.
9
2.7. Sistem Perpipaan
Sistem perpipaan merupakan gabungan dari pipa-pipa yang saling
berhubungan dan digunakan untuk mengalirkan air dari suatu peralatan ke peralatan
lainnya. Sistem perpipaan dilengkapi dengan komponen seperti katup,
percabangan, belokan, flans dan lain-lain. Sistem perpipaan dikenal beberapa
istilah yaitu piping dan pipeline. Piping merupakan sistem perpipaan di suatu plant,
yang berfungsi untuk mengalirkan cairan atau gas antara satu komponen ke
komponen lain untuk melewati suatu proses tertentu. Sedangkan pipeline
merupakan sistem perpipaan yang mengantarkan cairan atau gas dari suatu plant ke
plant lain yang biasanya melewati beberapa daerah (Susila, 2014).
10
2.8. Jenis Sistem Jaringan Pipa
Jalur pipa yang dikelompokkan dalam kegiatan ini merupakan jalur induk
pipa air .Pada sistem pemipaan dikenal juga jenis jaringan pemipaan. Menurut
Immanuel dan Indrawan dalam Aqva (2011), jenis jaringan pemipaan dibedakan
menjadi sistem jaringan pemipaan seri, sistem jaringan pemipaan bercabang
(branch), sistem jaringan pemipaan tertutup (loop) dan sistem jaringan pemipaan
kombinasi.
11
2.8.2. Sistem Jaringan Pipa Bercabang
Sistem jaringan pemipaan bercabang merupakan jaringan susunan seri yang
memiliki satu sumber namun terdiri dari banyak cabang. Sistem jaringan ini
memiliki jangkauan yang luas untuk memenuhi kebutuhan air namun investasi yang
dikeluarkan tidak terlalu besar. Sistem jaringan pemipaan bercabang (branch) bisa
dilihat pada gambar 2.4.
12
Gambar 2.5 Sistem Jaringan Pipa Tertutup (Loop)
(Sumber : Immanuel dan Indrawan dalam Aqva, 2011)
13
2.9. Sistem Pemompaan
Metode ini menggunakan pompa dalam mendistribusikan air menuju daerah
distribusi. Pompa langsung dihubungkan dengan pipa yang menangani
pendistribusian. Dalam pengoperasiannya pompa terjadwal untuk beroperasi
sehingga dapat menghemat pemakaian energi. Keuntungan dari metode ini yaitu
tekanan pada daerah distribusi dapat terjaga. Sistem ini digunakan apabila beda
elevasi antara sumber air atau instalasi pengolahan dengan daerah pelayanan tidak
dapat memberikan tekanan air yang cukup, sehingga air yang akan didistribusikan,
agar tekanan meningkat, di pompa ke jaringan pipa distribusi (Yuliana et al, 2013).
2.10. Geodatabase
Geodatabase merupakan sebuah database yang menyimpan dan mengelola
suatu data informasi geografis. Tujuan utama pengembangan geodatabase adalah
mempermudah pengguna untuk query data. Misalnya geodatabase yang di
dalamnya berisi kumpulan data dengan berbagai feature (titik, garis, polygon).
Selain itu geodatabase merupakan kumpulan feature class (layer vektor), raster
class (layer rester), table (table atribut), dan dataset. Semua data tersebut bisa di
simpan di dalam folder atau sistem file (Hartoyo, 2010).
Geodatabase merupakan kumpulan dataset geografis dan struktur data asli
ArcGis yang akan memberikan kemampuan yang lebih baik untuk hubungan antar
data dan integritas data. Dengan menggunakan geodatabase, pengguna akan
memperoleh beberapa keuntungan sekaligus. Antara lain adalah: semua
penampakan dan atributnya mempunyai lokasi penyimpanan yang terpusat,
kemampuan untuk pengelompokan kenampakan dalam subtypes dan membuat
aturan validasi spasial dan atribut (Afriani, 2014).
14
Menurut Afriani (2014), ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam membuat
geodatabase:
1) Inventarisasi peta atau data spasial apa saja yang dibuat dan data atau feature
class apa saja yang dibutuhkan, nantinya sangat berhubungan erat dengan
populasi data dan juga analisa terhadap data yang akan digunakan.
2) Penentuan system koordinat, skala dan toleransi yang akan digunakan.
3) Klasifikasi feature dataset yang akan ditampilkan. Hal ini untuk
meminimalkan feature class ganda yang terdapat pada feature dataset yang
berbeda.
4) Membuat desain awal geodatabase, yaitu berupa grafik aliran data, feature
dataset sampai ke feature class untuk mengurangi kemungkinan kesalahan
dalam pembuatan geodatabase dan untuk membuat geodatabase dengan data
yang ramping dan efektif.
15
5) Geometrik Netwrok merupakan hubungan topologi khusus antara titik dan garis
yang digunakan untuk analisa pada jalur sistem jaringan.
6) Topologi merupakan hubungan spasial antara feature classes yang digunakan
untuk menentukan dan memperbaiki kesalahan (error) spasial, batas wilayah.
7) Raster Dataset merupakan data grid yang diturunkan dari berbagai sumber
format seperti IMG dan JPEG.
8) Survey Dataset fungsinya menyimpan informasi survey dan menggabungkan
data survey dalam proyek dan banyak proyek ke dalam folder proyek.
9) Behaviour Rules dapat dibuat untuk mendefinisikan atribut seperti
legal,relation, topologi dan koneksi.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
17
3.3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
18
3.4. Analisis Daerah Distribusi PDAM
Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pemanfaatan SIG (Sistem
Informasi Geografis) untuk perancangan dan pembuatan basis data geospasial
untuk jaringan distribusi air di Kota Sigli untuk menghimpun data jaringan
perpipaan yang merupakan salah satu faktor pendukung di dalam pentuan letak,
sehingga seluruh data tersimpan dengan aman dan terstruktur dengan proses
pengeditan yang secara cepat, akurat dan efesien. Sehingga dapat meningkatkan
pelayanan terhadap masyarakat.
Proses yang di lakukan antara lain, mendigitasi jalur pipa PDAM. Selain itu
menginput data – data dalam database mengenai perpipaan seperti ukuran pipa dan
lain-lain. Sehingga data dapat di klasifikasikan dalam populasi data tertentu, tanpa
harus membuat folder dan file yang di buat tidak terlalu banyak jadi sangat mudah
untuk mengorganisasi dan mengaturnya.
19
Berikut merupakan skema kerja secara umum yang akan digunakan dalam
melakukan penelitian ini. Skema kerja ini merupakan penjabaran dari metode
penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya.
Mulai
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Pengumpulan Data
(Spasial dan Non
Spasial)
Rancangan Struktur
Geodatabase
Membangun Geodatabase
Hasil Akhir
Selesai
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Rektifikasi
Pada proses rektifikasi citra satelit, dibutuhkan beberapa titik koordinat
kontrol lapangan. Titik koordinat kontrol lapangan ini dapat diperoleh dari
pengukuran langsung dari peta dasar PDAM Kota Sigli yang sudah ada, Proses
rektifikasi menghubungkan sistem koordinat pada citra dengan koordinat (X,Y)
pada peta dasar PDAM Kota Sigli. Proses rektifikasi dilakukan untuk mengolah,
mengedit, data di ArcGis, agar koordinat peta sesuai dengan koordinat di bumi.
Proses dijitasi peta, dilakukan pengumpulan data spasial yang ada dari
PDAM Kota Sigli. Pada tahap pengumpulan data yang di lakukan adapun data yang
di peroleh peta area dengan jaringan pipa dalam bentuk lembaran kertas spasial,
untuk melakukan pemetaan. Data yang di dapat adalah data kecamatan, data
jaringan pipa, data booster pump, data bangunan dan data jalan. Setelah data spasial
didapatkan pada proses dijitasi peta menggunakan ArcView dengan membuat view
baru dan menambahkan theme untuk peta yang berformat *.jpg. Pembuatan peta di
mulai dengan membuat data spasial line, data yang digunakan dalam bentuk line
adalah berupa data jaringan pipa, dan data jalan. Pembuatan data spasial point, data
digunakan dalam bentuk point adalah lokasi booster pump. Dijitasi Jaringan pipa
PDAM Kota Sigli disimpan di dalam sebuah geodatabase.
21
Proses dijitasi yang dilakukan pada jaringan pipa PDAM Kota Sigli ini
dilakukan dalam bentuk garis (line/Polyline). Dijitasi jaringan pipa PDAM Kota
Sigli terdapat 8 jenis diameter pipa dengan ukuran yang berbeda diantaranya pipa
PVC diameter 50 inch, Pipa PVC diameter 75 inch, Pipa PVC diameter 100 inch,
Pipa PVC diameter 150 inch, Pipa ACP diameter 150 inch, Pipa PVC diameter 200
inch, Pipa PVC diameter 250 inch dan Pipa PVC diameter 300 inch. Berikut gambar
hasil dari dijitasi pipa.
4.3 Geodatabase
Geodatabase data atribut yang merupakan keterangan dari data spasial yang
telah di dijitasi sebelumnya. Data atribut ini disimpan dalam satu tabel dengan
kolom. Pembangunan geodatabase pada SIG ini bertujuan untuk menyimpan
beberapa data, data-data yang disimpan dalam geodatabase adalah data atribut pipa,
data jalan, data bangunan dan data booster.
22
titik, garis, dan polygon lengkap dengan data atributnya. Di bawah ini data pipa
yang dimasukkan ke dalam geodatabase:
Data Pipa
Data Pipa data atribut yang menyimpan setiap informasi dari data spasial
sepeti panjang pipa, warna pipa dan ukuran pipa, setiap data pipa yang disimpan
dalam geodatabase bisa untuk diedit untuk penambahan pipa baru dan datanya
tersimpan dalam satu tabel sehingga data terstruktur dan tersimpan dengan rapi.
Pembuatan geodatabase pada jaringan pipa bertujuan untuk meyimpan data
dalam sebuah sistem komputer dan bisa diakses secara efisien, data pipa yang
disimpan dalam geodatabase dengan ukuran yang berbeda diantaranya pipa PVC
diameter 50 inch, Pipa PVC diameter 75 inch, Pipa PVC diameter 100 inch, Pipa
PVC diameter 150 inch, Pipa ACP diameter 150 inch, Pipa PVC diameter 200 inch,
Pipa PVC diameter 250 inch dan Pipa PVC diameter 300 inch dengan warna yang
berbeda. Berikut gambarnya.
23
4.4. Membangun Geodatabase
Membangun Geodatabase dalam ArcGIS, dalam penelitian ini yaitu
membangun sebuah basis data yang memuat informasi geografis meliputi feature
class, tabel-tabel dan raster dataset. Geodatabase digunakan untuk mengelola data-
data dalam informasi geospasial agar tertata dan mudah digunakan kembali untuk
aplikasi yang lebih luas. Pembuatan data sanggatlah penting untuk dilakukan karena
dengan data ini akan mempermudah dalam penyusunan geodatabase secara fisik.
Kemudian dengan data baru yang akan dimasukkan ke dalam geodatabase sehingga
menjadi satu file. Beberapa hal yang dicantumkan di dalam data yaitu
pengelompokan data berdasarkan tema data atau sering disebut dengan feature
dataset.
24
Gambar 4.3 feature dataset
25
Gambar 4.4 feature class
26
Gambar 4.5 Subtypes
27
Gambar 4.6 Create Features
28
Overshoot dan undershoot dapat mengakibatkan analisa jaringan tidak
berjalan normal akibat garis yang terputus atau berlebih yang mengakibatkan tools
analisis jaringan di ArcGIS menganggap polyline tersebut tidak terhubung dengan
polyline lain yang berada di sekitarnya. Berikut gambarnya.
Hasil dan analisis pada penelitian ini khususnya jaringan Pipa PDAM Kota
Sigli dalam hal informasi jaringan pipa PDAM, dan bagi PDAM Kota Sigli sendiri
dapat dijadikan tambahan layanan dan membantu perencanaan dan penataan
jaringan pipa. Dari proses pengolahan data SIG Jaringan Pipa PDAM Kota Sigli
terdapat 8 (delapan) jenis diameter pipa dengan ukuran yang berbeda dan warna
yang berbeda diantaranya sebagai berikut:
29
5) Pipa ACP diameter 150 inch
6) Pipa PVC diameter 200 inch
7) Pipa PVC diameter 250 inch
8) Pipa PVC diameter 300 inch
Dalam proses pembuatan aplikasi SIG Jaringan Pipa PDAM Kota Sigli
menggunakan tahapan dalam pembangunan geodatabase tahapan ini merupakan
proses kelengkapan data, akurasi data serta peta yang didukung dengan
geodatabase yang terstruktur, sehingga data didalamnya saling terkait. Kemudian
dari hasil SIG yang didapat bahwa keseluruhan jaringan pipa memasuki 1 wilayah
kecamatan dari kabupaten Pidie, yaitu kecamatan Kota Sigli. Analisa SIG jaringan
pipa PDAM Kota Sigli dari hasil SIG jaringan pipa dapat diketahui total panjang
ukuran pipa berdasarkan diameter pipa area yang ada saat ini. Dengan melakukan
proses selection pada SIG ini dapat simpulkan bahwa jaringan pipa eksisting Kota
Sigli. Jaringan pipa PDAM Kota Sigli dapat diketahui total panjang jaringan pipa
yang ada saat ini.
Pada tabel di atas dapat dilihat ukuran pipa PVC 50 dengan panjang pipa
5417,856955, pipa PVC 75 dengan panjang pipa 4078,64837, pipa PVC 100
dengan panjang pipa 5918,421908, pipa PVC 150 dengan panjang pipa
5511,313223, pipa ACP 150 dengan panjang pipa 3384,026244, pipa PVC 200
30
dengan panjang 10156,79971, pipa PVC 250 1736,273286, pipa PVC 300 dengan
panjang pipa 6185,759292. Dapat simpulkan bahwa jaringan pipa eksisting Kota
Sigli mencakup total area sebesar 42389,098998 m2. Berikut grafik dari tabel di atas
untuk mempermudah melihat perbedaan antara ukuran pipa.
Panjang Pipa
45000
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
Panjang Pipa
Pipa PVC 50 Pipa PVC 75 Pipa PVC 100 Pipa PVC 150 Pipa ACP 150
Pipa PVC 200 Pipa PVC 250 Pipa PVC 300 Total Panjang
Pada grafik di atas di jelaskan ada 9 atribut grafik yaitu panjang pipa dan
total panjang, dapat terlihat bahwa pada setiap ukuran pipa di tunjukkan pada grafik
berwarna biru muda dengan ukuran pipa PVC 50, pada grafik berwarna orange
dengan ukuran pipa PVC 75, pada grafik berwarna abu-abu dengan ukuran pipa
PVC 100, pada grafik berwarna kuning dengan ukuran pipa PVC 100, pada grafik
berwarna biru dengan ukuran pipa PVC 150, pada grafik berwarna hijau dengan
ukuran pipa PVC 200 memiliki panjang pipa yang lebih tinggi dibandingkan
dengan ukuran pipa yang lain, pada grafik berwarna biru dengan ukuran pipa PVC
150 memiliki panjang pipa yang lebih pendek dibandingkan dengan ukuran pipa
yang lain, pada grafik berwarna coklat dengan ukuran pipa PVC 300, dan pada
grafik berwarna abu-abu cerah menunjukkan total panjang keseluruhan dari ukuran
pipa.
31
Dari hasil yang diperoleh dari pembuatan database dan pengolahan data
spasial memungkinkan dijadikan satu perancangan SIG jaringan pipa PDAM Kota
Sigli. Hasil tersebut digabungkan menjadi satu sistem yang pada nantinya dijadikan
analisa. Analisa yang dilakukan pada penelitian ini penambahan ukuran pipa yang
secara langsung dilakukan di dalam geodatabase tersebut, pembuatan database ini
bertujuan untuk mempermudah dalam pembuatan jaringan pipa distribusi air
PDAM khususnya di Kota Sigli. Penambahan data yang dilakukan didalam
geodatabase pada atribut jaringan pipa bisa dikerjakan secara otomatis, jika ada
kesalahan dalam pengisian data jaringan pipa pada sistem geodatabase, maka data
tersebut bisa diganti didalam geodatabase langsung, pada tahap perubahan data
pipa, didalam sistem geodatabase dilakukan dengan memilih beberapa jenis ukuran
pipa yang telah dibuat sebelumnya pada pembuatan Subtypes.
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari kegiatan penelitian yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan hasil
dari penelitian ini adalah aplikasi SIG jaringan Pipa PDAM Kota Sigli
membuktikan bahwa SIG dapat memberikan gambaran dari kondisi eksisting
jaringan pipa PDAM Kota Sigli sehingga dapat dilakukan perencanaan dan
penataan lebih lanjut. Program aplikasi ini juga dapat memudahkan khususnya
untuk staf PDAM di Kota Sigli untuk melakukan pemetaan jaringan pipa yang baru
dan pembangunan data spasial. Dari analisa SIG proses penelitian dihasilkan bahwa
jaringan pipa PDAM mencakup satu kecamatan di Kabupaten Pidie yaitu
Kecamatan Kota Sigli. proses penelitian juga dihasilkan bahwa jaringan pipa
PDAM Kota Sigli memiliki delapan tipe diameter pipa.
5.2. Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, G. (2014). Membangun Geodatabase, Jurusan Geografi Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Padang. Padang.
Agustina., dan Dian V. (2007). Tesis Analisa Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih
PDAM Kecamatan Banyumanik Di Perumnas Banyumanik: Semarang.
Aqva, I. (2011). Tesis Analisa Sistem Jaringan Pendistribusian Pipa Air Bersih Di
Pdam Tirta Bulian Tebing Tinggi, Fakultas Teknik Universitas Sumatera
Utara.
Charter, D. (2003). Desain dan Aplikasi GIS, Edisi Pertama, PT Elek Media
Komputindo, Jakarta.
Hartoyo, M. E. (2010). Modul pelatihan Sistem Informasi Geografis (SIG) Tingkat
Dasar. Balikpapan: Tropenbos International Indonesia Programme.
Sasongko, D. (1995). Teknik Sumber Daya Air, jilid 2 / Ray K. Linsley, Joseph B.
Franzini; alih bahasa Djoko Sasongko, Jakarta: Erlangga.
Yuliana, R., Ali, M., dan Djoko, M. B. (2013). Jurnal Evaluasi Sistem Distribusi
Dan Rencana Peningkatan Pelayanan Air Bersih Pdam Kota Gorontalo.
Gorotalo.
34
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Administrasi Kabupaten Pidie
35
Lampiran 2. Peta Jaringan Perpipaan Kota Sigli
36