PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Disusun Oleh :
Guntur Suryo Angkoso
NIM. 161230000130
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal ini telah disetujui pembimbing dan siap untuk dipertahankan dihadapan
tim penguji program sarjana strata satu (S1) Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam NahdlatuI Ulama (UNISNU) Jepara.
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat serta
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan
baik dan tepat waktu. Dalam proses menyelesaikan proposal skripsi ini penyusun
telah mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Sa’dullah Assaidi, M.Ag Selaku Rektor Universitas Islam
Nahdlatul Ulama Jepara.
2. Bapak Ir. Gun Sudiryanto M.M. Selaku dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UNISNU Jepara.
3. Bapak H. Ariyanto ST., MT. Selaku wakil dekan III FakuItas Sains dan
Teknologi UNISNU Jepara.
4. Bapak Decky Rochmanto ST., MT. Selaku kepala program studi Teknik
Sipil Fakultas Sains dan Teknologi UNISNU Jepara.
5. Ibu Nor Hidayati, ST., MT. sebagai dosen pembimbing I.
6. Bapak Yayan A.S., MT. sebagai dosen pembimbing II
7. Bapak, ibu dan adik-adik saya yang serta keluarga besar saya telah
memberi doa dan fasilitas terhadap kelancaran pembuatan proposal
skripsi.
8. Semua teman-teman yang telah mendukung dan telah membantu dalam
penyusunan proposal skripsi.
iii
DAFTAR ISI
HAIAMAN JUDUL............................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR GRAFIK.............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................2
1.4 Batasan Masalah....................................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5
2.1. Pengertian Jalan.....................................................................................5
2.2. Karakteristik Lalu Lintas.......................................................................5
2.2.1. Volume.........................................................................................6
2.2.2. Kecepatan.....................................................................................7
2.2.3. Kepadatan....................................................................................7
2.2.4. Spacing dan Headway..................................................................8
2.2.5. Lane Occupancy...........................................................................8
2.2.6. Clearence dan Gap.......................................................................8
2.3. Kapasitas Jalan......................................................................................9
2.3.1. Volume ruas jalan......................................................................10
2.4. Kecepatan Arus Bebas.........................................................................12
2.5. Karakteristik Kendaraan......................................................................12
2.6. Klasifikasi Jalan..................................................................................13
2.6.1. Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi Jalan.....................................13
2.6.2. Klasifikasi Jalan Menurut Kelas Jalan.......................................14
2.6.3. Klasifikasi Jalan Menurut Medan Jalan.....................................15
2.6.4. Klasifikasi Jalan Menurut Administrasi Pemerintahan..............15
iv
2.7. Komposisi Lalu Lintas........................................................................16
2.8. Satuan Mobil Penumpang (emp).........................................................18
2.9. Derajat Kejenuhan...............................................................................20
2.10. Tundaan...............................................................................................20
2.11. Tingkat Pelayanan Jalan......................................................................21
BAB III METODELOGI PENELITIAN...........................................................23
3.1. Definisi Umum Metodelogi.................................................................23
3.2. Lokasi Penelitian.................................................................................23
3.3. Metode Pengumpulan Data.................................................................24
3.4. Tahapan Penelitian..............................................................................25
3.5. FIowchart Penelitian...........................................................................27
3.6. Jadwal PeneIitian.................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29
v
v
DAFTAR TABEL
TabeI 2. 1 word 1...................................................................................................11
TabeI 2. 2 word 2...................................................................................................15
TabeI 2. 3 word 3...................................................................................................16
TabeI 2. 4 word 4...................................................................................................20
TabeI 3. 1 word 5 30
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR GRAFIK
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Pada penjelasan yang sudah dijelaskan dalam latar belakang, dapat
dibuat di identifikasi sebagai berikut :
1. Menganalisis tingkat pelayanan jalan dengan menggunakan methode
Level Of Service ( LOS )
2. Faktor apa saja yang menjadikan kemacetan pada jaringan jalan
3. Bagaimana mengatasi permasalahan yang ada sehubungan dengan
permasalah yang terjadi di ruas jalan Jepara-Kudus
2
Dengan adanya batasan masalah ini, diharapkan apa yang
disajikan tidak menyimpang jauh dari permasalahan yang ada dan untuk
menghindari kesalahan dalam interprestasi dari pihak manapun.
3
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bagian penutup yang berisi sebuah tampilan
singkat mengenai kesimpulan dan saran.
DAFTAR : Berisi tentang pustaka-pustaka dan literatur dari
PUSTAKA berbagai referensi untuk melengkapi dan mendukung
dalam penyelesaian penelitian tugas akhir ini.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
bervariasi baik berdasar waktunya. Oleh karena itu perilaku
pengemudi akan berpengaruh terhadap perilaku arus lalu lintas. Dalam
menggambarkan arus lalu-lintas secara kuantitatif dalam rangka untuk
mengerti tentang keragaman karakteristiknya dan rentang kondisi
perilakunya, maka perlu suatu parameter. Parameter tersebut harus dapat
didefinisikan dan diukur oleh insinyur lalu-lintas dalam menganalisis,
mengevaluasi, dan melakukan perbaikan fasilitas lalu-lintas berdasarkan
parameter dan pengetahuan pelakunya (Oglesby, C.H.& Hicks.R.G. 1998)
1. Volume (V)
2. Kecepatan (S)
3. Kepadatan (D)
n
V=
t
Keterangan :
n = Jumlah kendaraan yang melalui titik itu dalam interval waktu pengamatan
t = Waktu pengamatan
6
2.2.2. Kecepatan (S)
Kecepatan didefinisikan sebagai jarak yang dapat ditempuh
kendaraan persatuan waktu. Satuan yang biasa digunakan adalah
satuan meter/detik atau km/jam. Kecepatan juga didefinisikan
sebagai laju dari suatu pergerakan kendaraan dihitung dalam jarak
per satuan waktu. Dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :
L
S=
T
N
D =
L
7
2.2.4. Spacing dan Headway
Merupakan dua karakteristik tambahan dari arus lalu-lintas.
Spacing didefinisikan sebagai jarak antara dua kendaraan yang
berurutan di dalam suatu aliran lalu-lintas yang diukur dari
bemper depan satu kendaraan ke bemper depan kendaraan
dibelakangnya. Headway adalah waktu antara dua kendaraan yang
berurutan ketika melalui sebuah titik pada suatu jalan. Baik
spacing maupun headway berhubungan erat dengan kecepatan,
volume dan kepadatan.
8
2.3. Kapasitas Jalan
Menurut Oglesby dan Hick (1993), definisi kapasitas ruas jalan
dalam suatu sistem jalan rata adalah jumlah kendaraan maksimum yang
memiliki kemungkinan yang cukup untuk melewati ruas jalan tersebut,
baik satu maupun dua arah dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi
jalan dan lalu-lintas yang umum.
C : kapasitas (smp/jam)
FCsp : faktor penyesuaian pemisah arah ( hanya untuk jalan tak terbagi)
9
Tabel 2.1. Kapasitas Dasar (C0) jalan perkotaan
Empat lajur terbagi atau jalan satu arah 1650 Per lajur
Total dua
Dua lajur tak-terbagi 2900 arah
10
c. Kendaraan dalam Satuan Perjam
Menjelaskan tentang sebuah arus para pengguna jalan pada
waktu titik yang paling ramai pada jam sibuk pada jam sibuk
atau menunjukkan syarat-syarat tentang kapasitas.
d. Volume Sebagai Parameter
Volume dijadikan sebagai parameter ukuran rata-rata dalam
jangka waktu perhitungan. Saat mendapat volume pengaruh
dari panjang pendeknya pada waktu perhitungan dan waktu
yang digunakan harus cukup panjang. Untuk menjaga agar
sebuah variasi jangka pendek jangan sampai mempengaruhi
pada angka rata-ratanya.
e. PCU (Passanger Car Unit)
PCU merupakan suatu metode yang dibuat oleh seorang yang
ahli pada bidang rekayasa lalu-lintas dengan memberikan
faktor-faktor yang dapat memungkinkan adanya sebuah
patokan bahwa besarnya ruang dari sebuah permukaan jalan
yang digunakan atau diaplikasikan oleh para pengguna jalan
yang bermacam-macam jenis dari kendaraannya.
f. Survei Volume Lalu-Lintas
Saat melakukan sebuah survey suatu volume lalu-lintas
terhadap ruas jalan seluruh data pengguna jalan harus
dikalikan dengan sebuah nilai ekuivalen PCU per kelas
pengguna jalannya dan dapat diterapkan berdasarkan maksud
perencanaannya.
g. Variasi Perjam’an
Variasi perjam’an adalah keadaan volume lalu-lintas yang
terjadi pada saat malam hari arus lalu-lintas terlihat sangat
rendah, namun akan meningkat sangat cepat pada pagi hari
ketika para orang sedang beraktivitas untuk berangkat kerja
dan akan meningkat lagi pada sore hari pada saat para orang
pulang dari kerja.
h. Variasi Arah
11
Variasi arah merupakan keadaan yang terlihat pada saat arus
lalu-lintas dalam waktu satu hari pada masing-masing arah
yang nilainya sama besar. Tetapi pada waktu-waktu tertentu
orang akan bepergian kearah yang yang sama secara
bersamaan.
i. Variasi Harian
Variasi harian merupakan keadaan yang dimana ketika sebuah
arus lalu-lintas terlihat beraneka ragam sesuai dengan hari
dalam satu minggu.
j. Distribusi Jalur
Distribusi jalur akan terjadi pada saat dua atau lebih sebuah
jalur diarahkan menuju kearah yang sama, maka dapat dilihat
bahwa pada kendaraan di bagian tertentu jalur tersebut akan
bergantung pada tinggi rendahnya volume, kecepatan dari
sebuah kendaraan yang bergerak secara lambat.
12
Dimensi kendaraan adalah : lebar, panjang, tinggi, radius putaran,
dan daya angkut.
Dimensi
Jenis Kendaraan Definisi
Lebar Panjang
13
b. Dilalui oleh kendaraan dengan kecepatan tinggi > 80
km/jam.
1. Jalan kolektor yaitu jalan yang melayani angkutan
pengumpul/pembagi dengan ciri-ciri perjalanan jarak
sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan
masuk dibatasi.
2. Jalan lokal yaitu jalan yang melayani angkutan setempat
dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata
rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
14
2.6.3. Klasifikasi Menurut Medan Jalan
Klasifikasi medan jalan mengacu pada kondisi jalan yang
kemiringannya tegak lurus garis kontur. Keseragaman kondisi
medan yang di proyeksikan harus mempertimbangkan
keseragaman kondisi medan menurut rencana segmen jalan
dengan mengabadikan.
Tipe Medan D B G D B G D B G
Kemiringan
<3 3-25 >25 <3 3-25 >25 <3 3-25 >25
Medan (%)
a. Jalan Nasional
15
Jalan nasional merupakan jalan arteri serta jalan kolektor
dalam suatu sistem jaringan jalan primer yang terhubung
antara ibukota provinsi, jalan strategis nasional dan jalan
tol. (UU NO.38 Tahun 2004).
b. Jalan Provinsi
Jalan provinsi adalah jalan kolektor di suatu sistem
jaringan jalan primer yang terhubung dengan ibukota
provinsi dengan ibukota kabupaten/kota, atau antara
ibukota kabupaten/kota serta jalan strategis provinsi. (UU
NO.38 Tahun 2004).
c. Jalan Kabupaten
Jalan kabupaten merupakan sebuah jalan lokal dalam
suatu sistem jaringan wilayah jalan primer yang bukan
termasuk jalan nasional dan provinsi, terhubung antara
ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat
kegiatan lokal, antara pusat kegiatan lokal dan jalan
umum dalam suatu sistem jaringan jalan sekunder dalam
wilayah di kabupaten, serta jalan strategis kabupaten. (UU
NO.38 Tahun 2004)
16
(smp) dengan menggunakan ekivalensi mobil penumpang (emp) yang
diturunkan secara empiris untuk tipe kendaraan berikut :
Tabel 2.3. Emp untuk jalan perkotaan terbagi dan satu arah
17
Tabel 2.4 Emp untuk jalan perkotaan tak terbagi
Emp
Arus lalu-lintas total
dua arah MC
Tipe jalan :
≤ >
Keterangan :
18
1. Kendaraan ringan (LV) adalah kendaraan bermotor ber as dua
dengan empat roda dan dengan jarak as 2,0 – 3,0 m, (meliputi :
mobil penumpang, oplet, mikro bis, pick-up dan truck kecil
sesuai sistem klasifikasi Bina Marga)
2. Kendaraan berat (HV) adalah kendaraan bermotor dengan lebih
dari empat roda, (meliputi : bis, truck 2 as, truck 3 as dan truck
kombinasi sesuai sistem klasifikasi menurut Bina Marga).
3. Sepeda Motor (MC) adalah sebuah kendaraan beroda dua yang
menggunakan bahan bakar bensin.
Dan dalam Satuan Mobil Penumpang (smp) dan Ekivalen Mobil
Penumpang (emp) mobil penumpang terdapat berbagai jenis kendaraan
dan komposisinya. Jadi sebuah volume arus lalu-lintnas akan menjadi
praktis kalau dinyatakan dalam standard an untuk memperoleh nilai (emp)
dapat dihitung dengan rumus persamaan regresi linier dibawah ini :
keterangan :
19
A4 = Nilai ekivalen mobil penumpang (emp) kendaraan tak bermotor
Qsmp
DS =
C
Keterangan :
DS = Derajat Kejenuhan
Jika nilai DS < 0,75 maka jalan tersebut masih layak, tetapi jika DS
> 0,75 maka diperlukan penanganan pada jalan tersebut untuk mengurangi
tingkat kepadatan lalu-lintas.
20
Tundaan dalam MKJI disebutkan merupakan waktu tempuh
tambahan yang diperlukan untuk melalui simpang apabila dibandingkan lalu
lintas tanpa melalui simpang. Tundaan terdiri dari tundaan lalulintas dan
tundaan geometrik. Tundaan lalu lintas adalah waktu menunggu disebabkan
oleh interaksi lalulintas dengan gerakan lalulintas bertentangan. Sedangkan
tundaan geometric adalah disebabkan keterlambatan dan percepatan
kendaraan yang membelok pada simpang atau terhenti oleh lampu merah.
Total tundaan yang diperhitungkan termasuk tundaan geometric dan tundaan
lalulintas. Penundaan karena berhenti menimbulkan selisih waktu antara
kecepatan perjalanan dan kecepatan bergerak. Tundaan dapat dirumuskan
sebagai berikut :
ts = t 2 – t1
ts : tundaan ( detik )
21
c. Kepadatan lalu-lintas rendah.
2. Tingkat pelayanan B, dengan kondisi
a. Arus lalu-lintas stabil.
b. Kecepatan mulai dipengaruhi oleh keadaan lalu-lintas, tetapi
tetap dapat dipilih sesuai kehendak pengemudi.
3. Tingkat pelayanan C, dengan kondisi
a. Arus lalu-lintas masih stabil.
b. Kecepatan perjalanan dan kebebasan bergerak sudah
dipengaruhi oleh besarnya volume lalu-lintas sehingga
pengemudi tidak dapat lagi memilih kecepatannya yang
diinginkannya.
4. Tingkat pelayanan D, dengan kondisi
a. Arus lalu-lintas mulai tidak stabil.
b. Kecepatan perjalanan dipengaruhi oleh perubahan lalu-lintas.
a. Tingkat pelayanan E, dengan kondisi
b. Arus lalu-lintas sudah tidak stabil.
c. Volume kira-kira sama dengan kapasitas.
d. Sering terjadi kemacetan.
5. Tingkat pelayanan F, dengan kondisi
a. Arus lalu-lintas tertahan pada kecepatan rendah.
b. Sering terjadi kemacetan.
c. Kecepatan rendah.
22
BAB III
METODEIOGI PENELITIAN
23
Gambar 3. 1 Lokasi Penelitian
Sumber : GoogIe Earth-2021
24
2. Data Sekunder
Data yang didapat dari kumpulan literatur buku, arsip-arsip maupun
e-journal yang berhubungan dengan Analisis Pelayanan Jalan (Level Of
Service) yang berkaitan dengan studi analisa penelitian.
1. Studi Pustaka
Pada tahap ini dilakukan studi literature dan studi lapangan. Studi
literature dilakukan untuk mengkaji dan mengetahui secara teoritis
dasar Analisis yang dipakai dalam penelitian pemecahan masalah yaitu
menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) Tahun 1997
Direktorat Jendral Bina Marga.
2. Perumusan Masalah
3. Pengumpulan Data
25
4. Analisis dan Pembahasan
5. Kesimpulan
6. Saran
26
3.5. Flowchart Penelitian
MULAI
Pengumpulan data
Penentuan LHR :
1. Pengambilan data
2. Perhitungan LHR
Selesai
27
3.6. Jadwal Penelitian
Setiap pekerjaan atau kegiatan apapun pasti memerlukan sebuah
managemen waktu. Dan hal lain yang harus disusun pada tahap awal ini
dan harus segera dilakukan dengan tujuan untuk efektifitas dan efisiensi
waktu dari penulisan tugas akhir ini. Untuk mencapai efektifitas dan
efisiensi pekerjaan perlu dibuatkan sebuah jadwal kegiatan sehingga
diperoleh pemecahan yang efektif dan terarah. Berikut adalah jadwal
perencanaan yang dibuat sedemikian rupa agar dapat mencapai tujuan
tepat waktu sesuai target jadwal perencanaan :
28
DAFTAR PUSTAKA
(Firdaus, 2013)
Firdaus, O. (2013). Analisis Tingkat Pelayanan Jalan Pada Ruas Jalan Utama Kota
Pangkalpinang. Forum Profesional Teknik Sipil.
Gamran, R., Jansen, F., Paransa, M. J., & Kunci, K. (2015). Analisa Perbandingan
Perhitungan Kapasitas Menggunakan Metode Greenshields, Greenberg, Dan
Underwood Terhadap Perhitungan Kapasitas Menggunakan Metode Mkji
1997. Jurnal Sipil Statik, 3(7), 466–474.
M. Vikri. M. Septiansyah, D. N. W. (1997). Analisa kinerja ruas jalan medan
merdeka barat, dki jakarta. Jurnal Kajian Teknik Sipil, 3 (2), 110–115.
Novitasari, N., & Sudibyo, T. (2020). Analisis Perkiraan Tingkat Pelayanan Jalan
(Studi Kasus Rencana Tol Dalam Kota Jakarta Ruas Bekasi Raya). Jurnal
Teknik Sipil Dan Lingkungan, 5(1), 1–16. https://doi.org/10.29244/jsil.5.1.1-
16
Prasetyo, H. E., & Trijeti. (2019). Analisis Tingkat Pelayanan Jalan (Studi Kasus
Jalan Ciledug Raya, Depan Universitas Budhi Luhur Jakarta Selatan). Jurnal
Teknik Sipil, 1–10. jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek
Rahman, A., Astuti, D. A. . S., & Rahadiani, A. A. S. D. (2013). Analisis Kinerja
Ruas Jalan Studi Kasus: Jalan Waturenggong di Kota Denpasar. Jurnal
Paduraksa, 2(April), 563–574.
Rasto Mintorogo., S. A., & Kadarini, S. N. (2016). Evaluasi kinerja dan
perbaikan kapasitas jalan sungai raya dalam. 1–13.
29
Suhudi, & Tenabolo, A. (2017). Analisis Tingkat Pelayanan Jalan Sunan Kalijaga
Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Reka Buana, 2(1),
47–56.
Titirlolobi, A. I., Elisabeth, L., & Timboeleng, J. A. (2016). Analisa Kinerja Ruas
Jalan Hasanuddin Kota Manado. Jurnal Sipil Statik, 2(Kinerja Ruas Jalan), 9.
Wahyu Widodo, Nur Wicaksono, H. (2012). Analisis Volume , Kecepatan , dan
Kepadatan Lalu Lintas dengan Metode Greenshields dan Greenberg. Ilmiah
Semesta Teknika, 15(2), 178–184.
29