Disusun Oleh :
2
LEMBAR PERSETUJUAN
Npm : 19621027
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
DAFTAR ISI
i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
2.2.5 Peta........................................................................................................14
2.2.7 Website..................................................................................................15
2.2.8 Waterfall................................................................................................16
ii
2.2.11 Database................................................................................................18
2.2.12 MySQL..................................................................................................19
2.2.14 PIECES..................................................................................................22
2.2.15 Xampp...................................................................................................26
2.2.19 Flowmap................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................45
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Simbol Use Case Diagram (Shalahuddin, M. & Rosa, 2011)....................29
Tabel 2. 2 Simbol Class Diagram (Shalahuddin, M. & Rosa, 2011)..........................30
Tabel 2. 3 Simbol Sequence Diagram (Shalahuddin, M. & Rosa, 2011)....................32
Tabel 2. 4 Simbol Activity Diagram (Shalahuddin, M. & Rosa, 2011).......................33
Tabel 2. 5 Simbol Flowmap (Ladjamudin, 2013).......................................................35
Tabel 2. 6 Simbol Flowmap(Ladjamudin, 2013)........................................................35
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Subsistem SIG (Adil, 2017)......................................................................9
Gambar 2. 2 Metode Waterfall (Pressman, 2010).......................................................15
Gambar 2. 3 Tampilan Xampp v3.3.0.........................................................................19
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
pemerintahan di bidang perumahan, pembangunan infrastrukur dan
pekerjaan umum. Adapun sub bidang Binamarga yang dapat mengelola serta
mengawasi segala sesuatu yang berkaitan dengan jalan. Seluruh kondisi
jalan di Kabupaten Jayapura tercakup oleh ruas Binamarga. Minimnya
informasi yang didapatkan oleh pemerintah dan terbatasnya akses dalam
pengaduan kerusakan jalan yang menjadi sumber dari berbagai masalah
dalam menelusuri titik kerusakan jalan. Untuk mengetahui data kerusakan
jalan yang terjadi, dapat membuka terlebih dahulu semua data yang ada.
Sehingga kurang efisien dalam menemukan data kerusakan jalan yang
membuat proses penanganannya usang untuk dilakukan.
Dalam perkembangan teknologi khususnya di bidang komputerisasi
dapat memberikan inovasi dan kemajuan yang dapat mempermudah
penggunanya. Komputer juga digunakan untuk menentukan sarana letak
geografis pada suatu wilayah. Sistem informasi dalam perkembangan
teknologi komputer adalah aplikasi yang dapat dikelola oleh sistem
informasi geografis.
Sistem Informasi Geografis adalah teknologi yang merupakan alat
bantu untuk menyimpan, mengolah, menganalisis dan menampilkan kondisi
keadaan alam dengan menggunakan data. Sistem Informasi Geografis
merupakan salah satu solusi untuk menyajikan data dalam menelusuri titik
kordinat kerusakan ruas jalan, yang dapat diharapkan dari sistem ini dapat
membantu kinerja pemerintah dalam pengelolaan infomasi data kondisi
kerusakan jalan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat Sistem Informasi
Geografis Kerusakan Ruas Jalan yang dapat mempermudah pemerintah
khususnya Dinas PUPR (Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)
dalam menemukan letak kerusakan ruas jalan sehingga perbaikan dapat
dilakukan dengan cepat dan terjangkau di Wilayah Distrik Sentani.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
diperoleh rumusan masalahnya yaitu bagaimana merancang serta membuat
sistem ini yang dapat mengidentifikasi dan memantau kerusakan ruas jalan
menggunakan SIG menjadi lebih cepat.
3
wilayah Distrik Sentani sehingga dapat membantu pihak Dinas PUPR dalam
mengidentifikasi dan memantau kerusakan ruas jalan secara cepat.
4
Uraian metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat
meliputi variabel dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian,
teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran hasil penelitian.
Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan
pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, proses
penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Penelitian yang berjudul Sistem Informasi Geografis Pelaporan Kerusakan
Jalan Kota Banjarbaru berbasis website. Masalah dalam penelitian ini yaitu
terbatasnya cara para warga yang melaporkan kerusakan jalan secara langsung
dalam partisipasi warga tersebut perlu didukung dengan adanya sistem informasi
pelaporan kerusakan jalan yang menjembatani antara pengguna jalan dan pihak
yang bertanggung jawab dalam kerusakan jalan, dalam hal ini adalah Dinas
Pekerjaan Umum. Penelitian ini bertujuan untuk dibuat Sistem Informasi
Pelaporan Kerusakan berbasis web ini turut andil dalam peningkatan kualitas
jalan kota Banjarbaru dimana setiap kerusakan jalan diterima laporannya oleh
staf Dinas Pekerjaan Umum untuk diinput dalam web dan ditindak lanjuti
dengan pemilihan vendor pekerjaan perbaikan jalan, juga terpantau seberapa jauh
progress proyek berjalan. Hasil dari penelitian ini sebagai Instansi yang berperan
dalam mempercepat laju pertumbuhan dan pembangunan kota Banjarbaru, maka
sudah seharusnya semua pekerjaan terintegrasi dengan internet via web maupun
mobile app, sehingga dapat dipantau seluruh pekerjaan secara real-time dan cepat
tanggap. (Patmawati, 2021)
Penelitian yang berjudul Pemetaan Kerusakan Jalan Berbasis Sistem
Informasi Geografis (GIS) pada Ruas Jalan Tamalanrea Raya Kota Makassar.
Masalah dalam penelitian ini yaitu Jalan Tamalanrea Raya merupakan salah satu
ruas jalan di Kota Makassar yang mengalami kerusakan akibat volume kendaraan
yang cukup padat. Selama ini pemetaan kerusakan jalan dilakukan dengan
metode konvensional namun dinilai kurang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk
untuk membuat peta kondisi perkerasan dari kerusakan jalan berbasis Sistem
Informasi Geografis. Pengumpulan data dilakukan dengan survei pendahuluan
dan survei utama (identifikasi jenis/tipe kerusakan jalan dan pengukuran tingkat
kerusakan yang terjadi). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Teknik pengolahan dan analisis data yang dilakukan yaitu metode PCI dan
software QGIS. Hasil dari penelitian ini diperoleh peta kondisi jalan untuk
menggambarkan dengan jelas lokasi dari kerusakan jalan yang dapat diliat dari
7
nilai kondisinya sehingga penyelenggara jalan lebih mudah dalam menentukan
jenis program pemeliharaan jalan yang tepat khususnya untuk ruas jalan yang
ditinjau. (Penelitian et al., 2022)
Penelitian yang berjudul Sistem Informasi Geografis Pemetaan dan
Pelaporan Kerusakan Jalan di Wilayah Kecamatan Bayongbong Berbasis
Website. Masalah dalam penelitian ini yaitu kerusakan pada jalan dapat
menghambat aktivitas serta perkembangan ekonomi pada masyarakat. Tidak
adanya informasi kerusakan jalan serta sistem pelaporan kerusakan jalan di
Kecamatan Bayongbong yang dapat diakses oleh masyarakat dapat
memperlambat proses penyebaran informasi kerusakan jalan dan dapat
berakibat lambatnya proses perbaikan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk
perancangan dan pengembangan Sistem Informasi Geografis pemetaan dan
pengaduan kerusakan jalan di wilayah kecamatan Bayongbong berbasis Web.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode prototyping agar
proses perancangan berjalan dengan cepat dan bertahap. Hasil dari penelitian ini
adalah sistem ini akan sangat berguna bagi pemerintah daerah Kecamatan
Bayongbong serta masyarakat di sekitar Kecamatan Bayongbong dalam
memperoleh informasi pemetaan kerusakan jalan serta memudahkan proses
pengaduan kerusakan jalan bagi masyarakat. (Kharisma and Arrahman, 2021)
Penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis
Jaringan Jaringan Jalan dan Jembatan di Kota Palu Berbasis Mobile Android.
Masalah dalam penelitian ini yaitu kerusakan jalan dan jembatan merupakan
masalah yang sering terjadi di kota besar, termasuk Kota Palu. Kejadian bencana
alam berupa gempa bumi, tsunami dan likuifkasi juga menjadi salah satu
penyebab banyaknya kerusakan jalan dan jembatan di Kota Palu. Penelitian ini
bertujuan untuk membuat sistem informasi geografis jaringan jalan dan jembatan
di Kota Palu berbasis android yang dapat digunakan untuk mengetahui informasi
dan melakukan fungsi pelaporan kerusakan jalan dan jembatan oleh masyarakat,
serta melakukan uji kelayakan terhadap aplikasi yang telah dibuat. Hasil dari
8
penelitian adalah sebuah aplikasi yang diberi nama SILANTANG. SILANTANG
dapat digunakan untuk mengetahui informasi jalan dan jembatan serta melakukan
pelaporan kerusakan jalan dan jembatan yang terkoneksi dengan database.
(Juliyani and Purwanto, 2021)
Berdasarkan ke lima jurnal penelitian diatas, terdapat perbedaan dari
penelitian yang diusulkan yaitu pada judul dan ruang lingkup penelitian yaitu
Sistem Informasi Geografis Kerusakan Ruas Jalan pada Wilayah Distrik Sentani.
Dengan adanya sistem geografis ini menggunakan metode perancangan Unifed
Modelling Language (UML). Sistem ini menggunakan metode pengembangan
Waterfall dan sistem ini menggunakan Google Maps API untuk menampilkan
fitur peta.
9
Gambar 2. 1 Subsistem SIG (Adil, 2017)
Berdasarkan Gambar 2.1 menjelaskan subsistem Sistem Informasi Geografis
sebagai berikut:
a. Data Input, subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan
dan menyimpan data spasial dan atributnya dari berbagai sumber.
b. Data Output, susbsitem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran
(termasuk mengeskpornya ke format yang dikehendaki) seluruh atau
sebagian basis data (spasial) baik dalam bentuk softcopy maupun
hardcopy.
c. Data Management, subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial
maupun tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah basis data sedemikian
rupa, sehingga mudah dipanggil kembali atau diambil (retrieve),
diperbarui (update) dan diubah (edit).
d. Data Manipulation dan Analysis, subsistem ini menentukan informasi-
informasi yang dapat dihasilkan oleh Sistem Informasi Geografis. Selain
itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk
menghasilkan informasi yang diharapkan.
10
2.2.2 Komponen SIG
Komponen yang digunakan dalam SIG merupakan komponen utama,
penunjang, sekaligus yang berkontribusi dalam menghasilkan output. Komponen
utama SIG terdiri atas sebagai berikut. (Nirwansyah, 2017)
a. Hardware
keras (hardware) SIG terdiri dari beberapa macam. Perangkat komputer,
GPS, printer, plotter, scanner, digitizer, dan lain-lain. Fungsi perangkat
keras ini adalah sebagai media dalam pengolahan atau pengerjaan SIG.
pengambilan data hingga ke produk akhir baik itu peta cetak, CD, virtual
storage, web-GIS, dsb.
b. Software
Perangkat lunak (software) SIG merupakan. yang dapat sekumpulan
program aplikasi memudahkan kita dalam melakukan berbagai macam
pengolahan data, penyimpanan, editing, hingga layout, ataupun analisis
keruangan.
c. Brainware
Brainware atau dalam istilah Indonesia disebut sebagai sumber daya
manusia merupakan manusia yang mengoperasikan hardware dan
software untuk mengolah berbagai macam data keruangan (data spasial)
untuk suatu tujuan tertentu.
d. Data Spasial
Data dan informasi spasial atau keruangan merupakan bahan dasar dalam
GIS. Data ataupun realitas di dunia atau alam akan diolah menjadi suatu
informasi yang terangkum dalam suatu sistem berbasis keruangan dengan
tujuan-tujuan tertentu
e. Metode
Penggunaan metode dalam SIG akan menentukan produk informasi yang
akan dihasilkan. Teknik analisis dalam SIG memberikan keleluasaan bagi
11
pengguna dan pengembang untuk memperoleh informasi yang relevan
bagi para pemangku kepentingan.
12
data yang telah dimasukan baik itu data atribut maupun data grafis diolah
untuk dianalisi dan dapat disajikan dalam bentuk informasi.
3. Manupulasi dan Analisis Data
Dalam manipulasi dan analisis data dilakukan penyajian peran data,
pengelompokkan dan pemisahan, estimasi parameter dan hambatan dan
fungsi pemodelan. Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk
informasi agar dapat digunakan oleh pengguna.
4. Keluaran (Output)
Subsistem ini berfungsi untuk menayangkan informasi maupun hasil
analisis data geografis secara kuantitatif maupun kualitatif. Keluaran ini
dapat berupa peta cetak warna, peta digital maupun data tabuler.
(Harahap et al., 2020)
13
2.2.5 Peta
Peta adalah gambaran/gambar permukaan bumi yang digambarkan pada
bidang datar dan skala tertentu. Peta juga dapat dikemas sebagai informasi dari
data, data satelit, atribut, atau diolah menjadi gambar oleh produsen peta dan
disajikan kepada pengguna peta. Pembuatan peta harus informatif dan tidak
membingungkan pengguna peta. Berkat peta, komunikasi antara pencipta dan
pengguna terjalin.
Peta tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk lokasi. Peta juga dapat
digunakan untuk perencanaan pembangunan, tata letak wilayah baik kota dan
desa, pengambilan pengambilan kebijakan, keputusan, mengetahui persebaran
penyakit seperti COVID-19, dan lain-lain. Secara umum fungsi dan tujuan peta
yaitu (Nugroho, 2020) :
a. Fungsi Peta
Memberikan petunjuk posisi atau lokasi di permukaan bumi
seperti hubungan antara tempat satu dengan lainnya
Menunjukan bentuk permukaan bumi seperti sungai, gunung.
daerah, dan lain-lain.
Memperlihatkan ukuran permukaan bumi seperti luas daerah dan
jarak antar titik satu ketitik lainnya.
Menunjukan potensi sebuah untuk daerah menunjang pendapatan
daerah ataupun negara.
Sebagai manajemen resiko dalam mengambil kebijakan mitigasi
bencana alam, dan lain-lain.
b. Tujuan Peta
Menyampaikan Informasi.
Analisa data spasial, seperti perhitungan volume, ukuran, dan
query basis data, dan lain-lain.
Menyimpan informasi.
14
Membantu dalam pembuatan desain seperti, jalan, perumahan,
jalur transportasi dan lain-lain.
2.2.7 Website
Aplikasi web adalah suatu sistem informasi yang mendukung interaksi
dengan pengguna melalui antarmuka berbasis web. Interaksi pengguna dengan
web dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu permintaan, pemrosesan, dan jawaban.
15
Website merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk
menampilkan informasi berupa teks, gambar, animasi, suara, ataupun gabungan
dari semuanya, baik bersifat statis maupun dimanis yang membentuk suatu
rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan
dengan jaringan-jaringan halaman. (M. Aditya, 2019)
2.2.8 Waterfall
Model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan
dalam membangun software. (Pressman, 2010) Nama model ini sebenarnya
adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut dengan “classic life
cycle” atau model Waterfall. Model ini termasuk ke dalam model umum pada
rekayasa perangkat lunak dan pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce
sekitar tahun 1970, sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang
paling banyak dipakai di dalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan
pendekatan secara sistematis dan berurutan seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 2.2
16
2.2.9 Pretext Hyper-Processor
PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa skrip pemrograman yang dapat
ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk
memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah
CMS. phpMyAdmin adalah perangkat lunak bebas yang ditulis dalam bahasa
pemrograman PHP yang digunakan untuk menangani administrasi MySQL
melalui World Wide Web (WWW). phpMyAdmin mendukung berbagai operasi
MySQL, di antaranya mengelola basis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi
(relations), indeks, pengguna (users), perijinan (permissions), dan lain-lain.
(Haqi and Setiawan, 2019)
PHP telah menjadi bahasa pemograman web yang digunakan secara luas
untuk membuat halaman web yang dinamis. Dalam hal ini diperkuat oleh
Solichin (2016) yang menyatakan bahwa PHP menjadi salah satu bahasa
pemrograman yang digunakan sebagai pengembangan website. PHP awalnya
mulai dikembangkan pada akhir tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf, namun
sekarang di ambil oleh The PHP Group. Semula PHP merupakan singkatan dari
Personal Home Page, namun dalam perkembangannya diubah menjadi PHP:
Hypertext Preprocessor. PHP menjadi salah satu bahasa pemrograman yang
bersifat interpreter, dalam artian membaca setiap instruksi dari sintaks (coding)
dengan cara membaca satu persatu atau baris perbaris code program. (Elgamar,
2020)
17
ekstensi .html (dot html). dan dapat di eksekusi atau diakses menggunakan web
browser (Google Chrome, Mozilla Firefox, Opera, Safari dan lain-lain).
Seperti yang sudah di jelaskan, HTML adalah dasar dari sebuah website.
untuk membuat sebuah website tidak cukup hanya menggunakan HTML, kita
memer-lukan bantuan CSS, JavaScript dan PHP untuk membuat sebuah website
yang dinamis. jika halaman website dibuat hanya menggunakan HTML saja
maka halaman website tersebut di sebut website statis karena tidak me-miliki
aksi atau fungsi-fungsi yang dapat mengelola website. tentu developer/user akan
sangat di sibukkan dengan harus mengubah lagi file HTML setiap ingin men-
gupdate artikel.
HTML memiliki beberapa element yang tersusun dari tag-tag yang memiliki
fungsi nya masing-masing. seperti tag heading, paragraf, pembuatan form,
tombol, list, membuat hyperlink atau link yang menghubungkan antar halaman
website.(Fauzi and Ismatullah, 2022)
2.2.11 Database
Basis data (bahasa Inggris: database) adalah kumpulan informasi yang
disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis
data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil
kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database
management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu
informasi.Jenis relational database adalah basis data yang organisasinya
berdasarkan permodelan data relasional. Hampir semua relational database saat
ini menggunakan SQL sebagai bahasa query dan pemeliharaan basis data.
Beberapa contoh relational database yang terkenal seperti SQL, PostgreSQL,
MongoDB, MariaDB, Oracle Database, SAP HANA, MemSQL, Firebird dan
Interbase.Adapun berikut beberapa fungsi database, diantaranya:
18
Database berfungsi untuk mengelompokkan data dan mempermudah
dalam proses identifikasi data. Database akan menampilkan data
sesuai dengan permintaan dari user tentang suatu informasi dengan
proses yang cepat dengan bantuan software Database Management
Systems (DBMS).
Software DBMS akan menghindarkan data ganda dan inkonsistensi
pada database. Database akan memberikan notif secara langsung jika
terjadi duplikasi data. Duplikasi dalam database ini sangat
dimungkinkan sekali karena dari banyaknya jumlah data yang
diinput.
Fungsi database yang ketiga adalah memudahkan dalam akses, edit,
tambah, delete dan penyimpanan data. Admin akan lebih mudah
dalam mengelola semua kegiatan tersebut diatas walaupun jumlah
datanya cukup besar.
Menjaga kualitas database yang masuk agar sesuai dengan saat
proses entry data dan setelah entry. Disini peran software sangat
penting terutama mengkondisikan agar data tersimpan tetap aman
sampai data dibutuhkan.
Menjadi solusi untuk mengatasi masalah penyimpanan data
konvensional yang memerlukan ruang yang besar dan memakan
biaya banyak. (Anamisa and Mufarroha, 2020)
2.2.12 MySQL
MySQL adalah pengembangan lanjutan dari proyek UNIREG yang
dikerjakan oleh Michael Monty Widenius dan TcX (perusahaan perangkat lunak
asal Swedia. MySQL adalah DBMS yang open source dengan dua bentuk lisensi,
yaitu Free Software (perangkat lunak bebas) dan Shareware (perangkat lunak
berpemilik yang penggunaannya terbatas). Jadi, MySQL adalah database server
19
yang gratis dengan lisensi GNU General Public License (GPL) sehingga dapat
anda pakai untuk keperluan pribadi atau komersial tanpa harus membayar lisensi
yang ada. MySQL masuk ke dalam jenis RDBMS (Relational Database
Management System). Maka dari itu, istilah semacam baris, kolom, tabel, dipakai
pada MySQL. Contohnya, di dalam sebuah database MySQL terdapat satu atau
beberapa tabel. MySQL merupakan database engine atau server database yang
mendukung bahasa database SQL sebagai bahasa interaktif dalam mengelola
data. MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
atau DBMS yang multithread, multi-user.
Sebagai pengembang perangkat lunak terdapat beberapa alasan menggunakan
MySQL untuk membuat basis data atau database yaitu sebagai berikut.
1. Speed MySQL menyediakan sistem basis data berkecepatan tinggi yang
sempurna untuk proyek-proyek kecil hingga menengah. Ini berfungsi baik
untuk perusahaan pemula, tetapi tidak memiliki banyak fitur seperti
Oracle. Namun sebagian besar perusahaan yang menggunakan MySQL
tidak memerlukan fitur yang disediakan oleh Oracle karena mereka
membangun fungsionalitas di tingkat menengah.
2. Open-source MySQL dapat digunakan secara gratis. Meskipun demikian
ada juga untuk versi komersial yang tentu sudah diberikan tambahan fitur
berupa kemampuan spesifik dan layanan technical support dari MySQL.
3. Scalability Dapat menangani database dengan skala besar yaitu dengan
jumlah record lebih dari 50 juta.
4. Connectivity and Security Database MySQL dapat diakses dari semua
tempat di Internet dengan hak akses tertentu. MySQL adalah database
menggunakan enkripsi password, jadi database ini cukup aman karena
memiliki password untuk mengaksesnya
5. Flexibility/Portability MySQL dapat digunakan untuk mengembangkan
aplikasi berbasis desktop maupun aplikasi berbasis web dengan
menggunakan teknologi yang beragam. Hal Ini menunjukkan bahwa
20
MySQL memiliki fleksibilitas terhadap teknologi yang akan digunakan
sebagai membangun aplikasi, yang menggunakan PHP, Java, C++,
maupun yang lainnya. Membangun aplikasi dilakukan dengan cara
menyediakan plugin dan driver yang spesifik pada masing-masing
teknologi tersebut.
6. Cross platform operating system MySQL dapat berjalan stabil di berbagai
sistem operasi seperti Windows, Linux, Unix. Apabila diperlukan proses
migrasi data antar sistem operasi dapat dilakukan dengan mudah.
Database MySQL memiliki dukungan terhadap stored procedure, fungsi,
trigger, view, SQL standar ANSI, dan lain-lain yang tentu saja akan
mempermudah dan mempercepat proses pengembangan aplikasi. (Fitri,
2020)
21
Aliran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness
modeling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan
untuk menopang bisnis tersebut. Karakteristik (atribut) masing-masing
objek diidentifikasi dan hubungan antar objek-objek tersebut
didefinisikan
c. Proses Modeling
Aliran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling
ditransformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu bagi
implementasi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan diciptakan
untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali
sebuah objek data
d. Aplication Generation
Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga
memakai komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen
yang bisa dipakai lagi. Ala-alat bantu bisa dipakai untuk memfasilitasi
konstruksi perangkat lunak
e. Testing dan Turnover Karena proses
RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program
telah diuji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi
komponen baru harus diuji dan semua interface harus dilatih secara
penuh. (Anamisa and Mufarroha, 2020)
2.2.14 PIECES
Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap
kinerja, informasi, ekonomi, keamanan aplikasi, efisiensi dan pelayanan
pelanggan. Panduan ini dikenal dengan PIECES analysis (performance,
Information, economy, Control eficiency dan Services) Dari analisis ini biasanya
didapatkan beberapa masalah utama. Hal ini penting karena biasanya yang
22
muncul dipermukaan bukan masalah utama, tetapi hanya gejala dari masalah
utama saja. (Zufria, 2022)
a. Analisis Kinerja
Masalah kinerja terjadi ketika tugas-tugas bisnis dijalankan dan tidak
mencapai sasaran. Kinerja diukur dengan jumlah produksi dan waktu
tanggap. Jumlah produksi adalah jumlah pekerjaan yang bisa diselesaikan
selama jangka waktu tertentu. Bagian pemasaran kinerjanya diukur
berdasarkan volume pekerjaan atau pangsa pasar yang diraih atau citra
perusahaan. Waktu tanggap adalah keterlambatan rata-rata antara suatu
transaksi dengan tanggapan yang diberikan kepada transaksi tersebut.
b. Analisis Informasi
Informasi merupakan komoditas krusial bagi pemakai akhir. Kemampuan
sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang bermanfaat dapat
dievaluasi untuk menangani masalah dan peluang untuk mengatasi
masalah tersebut. Dalam hal ini meningkatkan kualitas informasi tidak
dengan menambah jumlah informasi, karena terlalu banyak informasi
juga menghasilkan masalah baru. Situasi yang membutuhkan peningkatan
informasi meliputi:
Kurangnya informasi mengenai keputusan atau situasi yang
sekarang
Kurangnya informasi yang relevan mengenai keputusan ataupun
situasi sekarang
Kurangnya informasi yang tepat waktu
Terlalu banyak informasi
Informasi tidak akurat
Informasi juga dapat merupakan fokus dari suatu batasan atau kebijakan.
Sementara analisis informasi memeriksa output sistem, analisis data
meneliti data yang tersimpan dalam sebuah sistem. Permasalahan yang
23
dihadapi meliputi: Data yang berlebihan. Data yang sama ditangkap
dan/atau disimpan dibanyak tempat. Kekakuan data. Data ditangkap dan
disimpan, tetapi diorganisasikan sedemikian rupa sehingga laporan dan
pengujian tidak dapat atau sulit dilakukan.
c. Analisis Ekonomi
Ekonomis barangkali merupakan motivasi paling umum bagi suatu
proyek. Pijakan dasar bagi kebanyakan manajer adalah biaya atau rupiah.
Persoalan ekonomis dan peluang berkait dengan masalah biaya. Adapun
hal-hal yang perlu diperhatikan dapat disimak berikut ini:
Biaya
Biaya tidak diketahui
Biaya tidak dapat dilacak ke sumber
Biaya terlalu tinggi
Keuntungan
Pasar-pasar baru dapat dieksplorasi
Pemasaran saat ini dapat diperbaiki
Pesanan-pesanan dapat ditingkatkan
d. Analisis keamanan
Tugas-tugas bisnis perlu dimonitor dan dibetulkan jika ditemukan kinerja
yang dibawah standar. Kontrol dipasang untuk meningkatkan kinerja
sistem, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem, dan menjamin
keamanan data, informasi dan persyaratan. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
Keamanan atau kontrol yang lemah
Input data tidak diedit dengan cukup
Kejahatan (misalnya penggelapan atau pencurian) terhadap data
Etika dilanggar pada data atau informasi-mengacu pada data atau
informasi yang diakses orang yang tidak berwenang
24
Data tersimpan secara berlebihan, tidak konsisten pada file-file
atau database-database yang berbeda.
Peraturan atau panduan privasi data dilanggar (atau dapat
dilanggar)
Error pemrosesan terjadi (oleh manusia, mesin atau perangkat
lunak)
Error pembuatan keputusan terjadi
Kontrol atau keamanan berlebihan
Prosedur birokratis memperlamban sistem
Pengendalian menggangu para pelanggan atau karyawan
Pengendalian berlebihan menyebabkan penundaan pemrosesan
e. Analisis Efisiensi
Efisiensi menyangkut bagaimana menghasilkan output sebanyak-
banyaknya dengan dengan input yang sekecil mungkin. Untuk melihat
apakah efisiensi dari suatu sistem baik atau tidak dapat dengan melihat
indikatior-indikator berikut ini:
Orang, mesin atau komputer membuang-buang waktu
Data secara berlebihan di input atau disalin
Data secara berlebihan di proses
Informasi secara berlebihan dihasilkan
Orang, mesin atau komputer membuang
Usaha yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan
Material yang dibutuhkan untuk tugas-tugas terlalu berlebihan
f. Services
Analisa untuk menilai kualitas dari suatu sistem dapat dilihat dari kriteria-
kriteria berikut ini:
Sistem menghasilkan produk yang tidak akurat
25
Sistem menghasilkan produk yang tidak konsisten Sistem
menghasilkan produk yang tidak dipercaya
Sistem tidak mudah dipelajari
Sistem tidak mudah digunakan
Sistem canggung untuk digunakan
Sistem tidak fleksibel
2.2.15 Xampp
XAMPP adalah perangkat lunak bebas (free software) yang mendukung
banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsi
XAMPP sendiri sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari
beberapa program, antara lain: Apache HTTP Server, MySQL database, dan
penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.
Nama XAMPP sendiri merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi
apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU
General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah
digunakan, dapat menampilkan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkan
XAMPP, dapat di unduh langsung dari web resminya,
https://www.apachefriends.org/. Server HTTP Apache adalah server web yang
dapat dijalankan di banyak sistem operasi seperti Unix, BSD, Linux, Microsoft
Windows dan Novell Netware, serta platform lainnya, yang berguna untuk
melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan adalah HTTP.
(Haqi and Setiawan, 2019)
26
Gambar 2. 3 Tampilan Xampp v3.3.0
27
Groovy, Ruby, R and Haskell. Umumnya akan bahasa pemrograman yang
didukung maupun belum ter dukung secara default bisa untuk lebih
dimaksimalkan ataupun didukung dengan memanfaatkan/menggunakan add-ons
yang dapat di download disesuaikan dengan kebutuhan/keperluan user/pengguna.
(Harani and Hasanah, 2020)
28
adanya standarisasi agar orang di berbagai negara dapat mengerti pemodelan
perangkat lunak.
Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah
sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang
dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu
Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan
pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan
dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk
pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan
diagram dan teks-teks pendukung. (Shalahuddin, M. & Rosa, 2011)
1. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan
dibuat. Syarat penamaan pada use case adalah mendefinisikan sesimpel
mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu
mendefinisikan apa yang disebut aktor dan use case.
a. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi
dengan sistem.
b. Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem
sebagai unit - unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
29
Tabel 2. 1 Simbol Use Case Diagram (Shalahuddin, M. & Rosa, 2011)
30
No Nama Gambar Fungsi
Fungsionalitas yang
disediakan sistem
sebagai unit-unit yang
saling bertukar pesan
1. Use Case antar unit atau aktor,
biasanya dinyatakan
dengan menggunakan
kata kerja di awal frame
nama use case
Orang, proses, atau
sistem lain yang
berinteraksi dengan
sistem informasi yang
akan dibuat diluar
sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri,
jadi walaupun simbol
2. Actor
dari actor adalah
gambar orang, tapi
actor belum tentu
merupakan orang.
Biasanya dinyatakan
menggunakan kata
benda di awal frase
nama aktor.
Komunikasi antara
aktor dengan use case
yang berpartisipasi
3. Association
pada use case atau use
case memiliki interaksi
dengan aktor.
Relasi use case
tambahan ke sebuah use
case dimana use case
4. Extend yang ditambahkan
dapat berdiri sendiri
walau tanpa use case
tambahan itu.
Hubungan generalisasi
dan spesialisasi (umum-
khusus) antar dua buah
5. Generalization use case diman fungsi
yang satu adalah fungsi
yang lebih umum dari
lainnya.
Relasi use case
tambahan ke sebuah use
case dimana use case
yang ditambahkan
6. Include memerlukan use case
31
ini untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai
syarat dijalan use case
ini.
2. Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu
kelas.
b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu
kelas.
Tabel 2. 2 Simbol Class Diagram (Shalahuddin, M. & Rosa, 2011)
32
No Nama Gambar Fungsi
3. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case
dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang
dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar
squence diagram maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam
sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang
diinstansiasi menjadi objek itu.
Tabel 2. 3 Simbol Sequence Diagram (Shalahuddin, M. & Rosa, 2011)
33
No Nama Gambar Fungsi
Menyatakan objek
4. Waktu aktif dalam keadaan aktif
dan berinteraksi.
Menyatakan suatu
objek membuat objek
5. Pesan tipe create <<create>> yang lain, arah panah
mengarah pada objek
yang dibuat.
Menyatakan bahwa
suatu objek
mengirimkan data atau
6. Pesan tipe send 1:masukan informasi ke objek
lainnya, arah panah
mengarah pada objek
yang dikirimi.
Menyatakan bahwa
suatu objek yang telah
menjalankan suatu
operasi atau metode
menghasilkan suatu
7. Pesan tipe retur
1: keluaran kembalian ke objek
tertentu, arah panah
mengarah pada objek
yang menerima
kembalian.
Menyatakan suatu
<<destroy>> objek mengakhiri hidup
objek yang lain, arah
Pesan tipe
8. panah mengarah pada
destory
objek yang di akhiri,
sebaiknya jika ada
create maka ada destroy
34
4. Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan
adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan
apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan sistem.
Tabel 2. 4 Simbol Activity Diagram (Shalahuddin, M. & Rosa, 2011)
Asosiasi percabangan
3. Decision dimana jika ada pilihan
aktivitas lebih dari satu.
Asosiasi penggabungan
dimana lebih dari satu
4. Joining
aktivitas digabungkan
menjadi satu.
Status akhir yang
dilakukan sistem,
5. End State sebuah diagram
aktivitas memiliki
sebuah status akhir.
Memisahkan organisasi
bisnis yang
6. Swimlane bertanggung jawab
terhadap aktivitas yang
terjadi.
35
2.2.19 Flowmap
Flowmap adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowmap merupakan cara
penyajian dari suatu algoritma. (Ladjamudin, 2013)
Flowmap mempunyai fungsi sebagai mendefinisikan hubungan antara bagian
(pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data (dalam
bentuk dokumen keluaran dan masukkan). Flowmap menolong analisis dan
programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih
kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam
pengoperasian. Flowmap dapat dikatakan sebuah aliran data berbentuk dokumen
atau formulir didalam suatu sistem informasi yang merupakan suatu aktivitas
yang saling terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi.
Proses aliran dokumen ini dapat terjadi dengan entitas di luar sistem. Kegunaan
flowmap ini adalah:
a) Menggambarkan aktivitas apa saja yang berjalan
b) Menjabarkan aliran dokumen yang terlihat
c) Menjelaskan hubungan-hubungan data dan informasi dengan bagian-
bagian dalam aktivitas tersebut
d) Mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual
atau berbasis computer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen keluaran
dan masukan).
Pada tabel 2.1 diuraikan simbol-simbol flowmap yang digunakan:
Simbol Keterangan
Terminator
Menunjukan permulaan (Start) atau akhir
(Stop) dari suatu kegiatan.
36
Simbol Keterangan
Dokumen
Menunjukan dokumen berupa dokumen
input dan output baik untuk proses
manual maupun proses berbasis mekanik
atau komputer.
Proses Manual
Menunjukan proses yang dilakukan secara
manual.
Simbol Keterangan
Simbol Proses Terkomputerisasi
Menunjukan kegiatan yang dilakukan
secara komputerisasi.
File Hardisk
Menunjukkan media penyimpanan data
atau informasi file pada proses berbasis
komputer. File dapat disimpan pada
lemari arsip , map dll.
Penghubung
Menunjukkan alir dokumen yang terputus
atau terpisah pada halaman alir dokumen
yang sama.
37
2.2.20 Black box testing
Pengujian Black Box menggunakan teknik Equivalence Partitions
merupakan pengujian berdasarkan masukan setiap menu yang terdapat pada
sistem seleksi pemenang tender, setiap menu masukan dilakukan pengujian
melalui klasifikasi dan pengelompokan berdasarkan fungsinya.
Tujuan dari pengujian adalah untuk memastikan bahwa sistem yang
dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan layak untuk digunakan. Metode Black
Box Testing yang digunakan pada pengujian ini bertujuan untuk menampilkan
pesan kesalahan pada sistem aplikasi jika terjadi kesalahan dan fungsi yang tidak
benar atau hilang dalam memasukan data. Black Box Testing sendiri merupakan
pengujian perangkat lunak yang menguji fungsionalitas aplikasi vang
bertentangan dengan struktur internal atau kerja. (Fitriani Dwi Ramadhani, 2022)
38
BAB III
METODOLOGI
39
pengujian terhadap perangkat lunak yang telah dibuat untuk mengecek setiap
kesalahan yang terjadi. Jika terdapat kesalahan, maka akan kembali ke tahap
pembuatan sistem, tetapi jika tidak terdapat kesalahan, maka ke tahap
selanjutnya.
Tahap penerapan sistem, sistem yang telah dibuat dan telah melewati tahap
pengujian serta telah sesuai dengan standar kebutuhan, sistem dapat diterapkan di
tempat penelitian. Tahapan Penyusunan laporan.
40
Gambar 3. 1 Alur Penelitian
41
3.1.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan ini dilakukan penelitian dengan menggunakan
metode sebagai berikut :
1. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka merupakan sebuah cara pengumpulan informasi dari
penelitian terdahulu. Beberapa artikel dan jurnal terdahulu yang berkaitan
dengan masalah yang disinggung dalam proposal ini sebagai referensi dan
perbandingan. Dalam penelitian ini juga menjadikan beberapa jurnal
sebagai referensi yang berasal dari sumber-sumber dan tahun-tahun
pembuatan yang berbeda, dengan batas minimal pembuatan 5 tahun
sebelum sekarang.
2. Observasi
Observasi merupakan metode pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap objek yang diteliti. Dalam penelitian ini objek yang
diteliti adalah lokasi kerusakan ruas jalan di Wilayah Distrik Sentani.
3. Wawancara
Wawancara merupakan pengumpulan data dengan cara tanya jawab
kepada narasumber yang bersangkutan. Tujuan dari wawancara adalah
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini, peneliti
melakukan wawancara pada Pegawai di Dinas PUPR Kabupaten
Jayapura.
42
3.1.4 Metode Perancangan
Metode perancangan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
perancangan Unified Modelling Language (UML). Menggunakan UML sebagai
metode perancangan akan lebih mudah dipahami sistem dan proses-prosesnya
lebih terlihat jelas. Model UML yang digunakan adalah use case diagram, class
diagram, activity diagram, sequence diagram, dan entitiy relationship diagram
sebagai perancangan basis data.
43
kerusakan ruas jalan dengan melalui proses login terlebih dahulu. Sistem akan
melakukan request informasi data kepada web server dan web server yang
melakukan request peta pada database tersebut. Admin dan user selanjutnya
menerima informasi data kerusakan ruas jalan.
44
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, D. and Ismatullah, I. (2022) Belajar HTML dan CSS Dasar. LPP
Balai Insan Cendekia. Available at: www.cendekiamuslim.com.
45
Juliyani, A. and Purwanto, D.T.H. (2021) ‘RANCANG BANGUN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JARINGAN JALAN DAN
JEMBATAN DI KOTA PALU BERBASIS MOBILE
ANDROID’.
46
Suryani, T., Faisol, A. and Vendyansyah, N. (2021) ‘Sistem Informasi
Geografis Pemetaan Kerusakan Jalan Di Kabupaten Malang
Menggunakan Metode K-Means’, JATI (Jurnal Mahasiswa
Teknik Informatika), 5(1), pp. 380–388. Available at:
https://doi.org/10.36040/jati.v5i1.3259.
47