Oleh:
Nama : Muhammad Irvan Haqiqi
NPM : 14317096
Jurusan : Teknik Sipil
Dosen Pembimbing: Ellysa, ST., MT.
JAKARTA
2021
PERSETUJUAN
Oleh:
Nama : Muhammad Irvan Haqiqi
NPM : 14317096
Telah Diperiksa dan Disetujui untuk Disidangkan dalam Sidang Preview 1
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Koordinator Tugas Akhir
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi
iii
5.5 Parameter Perecpatan Gempa ............................................................... 16
5.6 Kriteria Desain Geoteknik .................................................................... 17
6. METODE PENELITIAN ............................................................................... 17
6.1 Metode Penelitian ................................................................................. 17
6.2 Flowchart Perencanaan Struktur Fondasi Tiang Pancang .................... 18
7. SISTEMATIKA PENULISAN ...................................................................... 20
8. JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR ............................................. 21
9. KEBUTUHAN DATA TUGAS AKHIR ....................................................... 21
10.DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 22
iv
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
PERENCANAAN FONDASI SLAB ON PILE PADA JALAN
1. LATAR BELAKANG
Jalan tol sebagai salah satu infrastruktur untuk transportasi adalah jalan
tarif untuk melewatinya (PP No. 15 Tahun 2005). Macet adalah salah satu dari
jalan akibat kemacetan ruas jalan tol utama di ibukota, serta untuk meningkatkan
perindustrian adalah tatanan dan segala kegiatan yang bertalian dengan kegiatan
industri, industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri
semakin padat adalah membuat jalan tol baru yang langsung menghubungkan
antara kabupaten Bekasi dengan Pelabuhan Tanjug priok. Jalan tol juga berfungsi
1
meningkatkan proses distribusi barang dan jasa terutama di wilayah yang sudah
Ruas jalan tol yang akan dibangun memiliki kondisi tanah yang sangat
lunak, dimana tanah tersebut memiliki daya dukung rendah, kuat geser rendah,
komprebilitas tinggi dan muka air tanah yang tinggi. Solusi agar bisa dibangun
sebuah jembatan jalan tol pada tanah tersebut adalah menggunakan struktur
fondasi tiang pancang. Fondasi tiang pancang adalah sebuah bagian struktural dari
sebuah bangunan yang membagi tekanan gravitasi secara merata pada tanah dan
berfungsi agar bangunan yang dibangun bisa menjadi kuat dan berdiri dengan
jenis fondasi lain seperti memiliki beberapa macam bentuk (silinder atau persegi
dahulu oleh pabrik dan mutu beton yang digunakan terjamin. Berdasarkan
yang berjudul “Perencanaan Fondasi Slab On Pile Pada Jalan Tol di Bekasi Jawa
Barat”.
On Pile Pada Jalan Tol di Bekasi Jawa Barat” memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Merencanakan Fondasi Slab On Pile pada Jalan Tol di Bekasi Jawa Barat.
2
3. RUANG LINGKUP TUGAS AKHIR
a. Fondasi tiang pancang untuk Jalan Tol yang berlokasi di Bekasi Jawa Barat
Bangunan Gedung.
Gambaran umum atau layout tiang pancang yang akan dibangun dapat
3
5. LANDASAN TEORI
5.1 Tanah
mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan
dari bahan bahan organik yang telah melapuk disertai dengan zat cair dan gas
yang megisi ruang ruang kosong diantara partikel padat tersebut. Tanah berguna
sebagai bahan bangunan dan juga sebagai pendukung pondasi bangunan. Sifat –
sifat dasar dari tanah yaitu: Sifat pemampatan bila dibebani (Compresssibility),
Kekuatan geser, kapasitas daya dukung terhadap beban, dan lain – lain ( Braja M.
Das, 1995).
berabad abad yang lalu, dengan bertumbuhnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
tanah menjadi memiliki cabang cabang ilmu salah satu nya adalah mekanika tanah
mempelajari sifat fisik dari tanah dan kelakuan massa tanah tersebut bila
Terzaghi pada tahun 1925, lahirlah mekanika tanah modern. Tanah memiliki
klarifikasi yang dibagi beberapa jenis. Istilah pasir, lempung, lanau atau lumpur
digunakan untuk menggambarkan partikel pada batas ukuran butiran yang telah
ditentukan. Sebagian besar jenis tanah terdiri dari banyak campuran, atau lebih
4
dari satu macam ukuran partikel, Tanah lempung belum tentu terdiri dari partikel
lempung saja, akan tetapi dapat bercampur dengan butiran- butiran ukuran lanau
maupun pasir dan mungkin terdapat campuran organik (Harry Christady, 2012)
12,000 inchi (300,000 mm) (untuk saringan dengan lubang bujur sangkar).
(75,000 mm)
4. Pasir adalah adalah partikel-partikel batuan yang lolos saringan No.4 (4,750
mm) tertahan dalam saringan No.4 (4,750 mm) dan tinggal dalam saringan
5. Lanau adalah tanah yang butirannya lolos saringan No.200 (0,075 mm).
untuk klasifikasi, lanau adalah tanah berbutir halus, atau fraksi halus dari
tanah dengan indeks plastisitas kurang dari 4, atau jika di-plot dalam grafik
5
6. Lempung adalah tanah berbutir halus yang lolos saringan No.200 (0,075
mm). lempung mempunyai sifat plastis dalam kisaran kadar air tertentu dan
lebih dari 4, atau jika di-plot dalam grafik plastisitas letaknya di atas garis
dalam tanah.
sebagai berikut:
1. Tanah Granuler
granuler memiliki sifat- sifat teknis yang sangat baik. Sifat tanah tersebut
antara lain:
6
b. Tanah yang baik untuk urugan, karena mudah dipadatkan dan
2. Tanah Kohesif
Tanah kohesif memiliki kuat geser yang ditentukan oleh kohesinya Contoh
lempung berpasir atau lempung berkerikil. Sifat- sifat tnah kohesif antara
a. Kuat geser rendah, terutama bila kadar air tinggi atau jenuh.
3. Tanah Lanau
Peck et al membagi tanah lanau menjadi dua kategori, yaitu lanau yang di
kalsifikasikan sebagai tepung batu atau bubuk batu yang tidak bisa
berkohesi dan tidak plastis, dan lanau bersifat plastis. Sifat teknis lanau
yang halus jenis tanah ini memiliki sifat yang tidak menguntungkan, seperti:
b. Pemeabilitas rendah.
4. Tanah Organik
organik dapat terdiri dari sisa tumbuhan dan binatang. Tanah dengan
7
kandungan organik tinggi memiliki kuat geser yang rendah, mudah mampat,
bersifat asam, dan sifat sifat lain yang dapat merusak material bangunan.
klasifikasi tanah didasarkan atas ukuran partikel yang diperoleh dari analysis
tanah, yaitu USCS (Unfied Soil Classification Sistem) dan AASTHO (American
menggunakan sifat indeks tanah yang sederhana seperti distribsusi ukuran butiran,
Pengujian sampel tanah dibagi menjadi dua yaitu: Uji lapangan dan Uji
dibangun diatasnya.
8
5. Memprediksi besarnya penurunan
salah satunya adalah SPT ( Standard Penetration Test) dan Uji sondir. SPT
dilakukan karena sulitanya memperoleh contoh tanah tak terganggu pada tanah
granuler, pada pengukuran SPT sifat sifat tanah ditentukan dari pengukuran
banyaknya pukulan yang diperlukan untuk memasukan split tube sampler dengan
9
5.2 Jalan Tol
yang berada pada pemukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan
tanah dan/ atau air, serta di atas pemukaan air, kecuali jalan lori, dan jalam kabel
adalah definisi dari jalan. Jalan Tol adalah jalan umum yang merupakan bagian
sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan
merupakan lintas alternatif dari ruas jalan umum yang ada dan mempunyai fungsi
Syarat yang harus dipenuhi dalam perancanaan geometri untuk jalan tol
10
5. Memenuhi kelas dan spesifikasi yang lebih tinggi dan harus harus terkendali
Standar jalan menurut fungsi jalan berdasarkan sifat dan pola pergerakan
pada lalu lintas dan angkutan jalan. Klasifikasi jalan bebas untuk jalan tol menurut
sebagai kemampuan ruas jalan bebas hambatan untuk menampung lalu lintas pada
keadaan tertentu. Tingkat pelayanan minimum jalan bebas hambatan untuk jalan
tol antarkota adalah B dan tingkat pelayanan minimum jalan bebas hambatan
untuk jalan tol perkotaan adalah C yang dapat dilihat pada tabel berikut.
11
5.3 Fondasi
fondasi yang kokoh tidak akan tercipta bangunan megah. Fondasi adalah elemen
struktur bawah di mana semua konstruksi yang di rekayasa untuk bertumpu pada
tanah harus didukung oleh suatu fondasi (Bowless, 1988). Terdapat dua klasifikasi
jenis fondasi, yaitu fondasi dangkal dan fondasi dalam. Fondasi dangkal
tanah keras atau batuan yang relatif jauh dari permukaan, contohnya fondasi
Fondasi tiang, digunakan bila tanah fondasi pada kedalaman yang normal
kedalaman yang sangat dalam. Demikian pula, bila fondasi bangunan terletak
pada tanah timbunan yang cukup tinggi, sehingga jika bangunan terletak pada
tanah timbunan yang cukup tinggi akan mengalami penurunan yang besar.
Perbedaan fondasi sumuran dan tiang adalah umumnya fondasi tiang berdiameter
lebih kecil dan lebih panjang sedangkan fondasi dalam adalah fondasi yang
12
5.4 Analisis Fondasi
dukung selimut, daya dukung ujung fondasi, daya dukung izin dan kapasitas
persamaan sederhana yang merupakan jumlah dari daya dukung ujung dan
Di mana:
Daya dukung selimut dibagi menjadi dua, yaitu daya dukung selimut
fondasi tiang pada lapisan lempung dan fondasi tiang pada lapisan pasir.
13
Tahanan selimut ultimate (Qs) tiang pada lapisan lempung pada pondasi
Qs = α x cu x P x L ............................................................................... (5.2)
Dimana:
α = faktor adhesi
p = keliling tiang
L = panjang tiang
tahanan selimut ultimate (Qs) tiang di lapisan pasir dapat diperoleh melalui
Dimana:
P = keliling tiang
L = panjang tiang
Daya dukung ujung dibagi menjadi dua, yaitu daya dukung ujung fondasi
tiang menembus lapisan lempung dan fondasi tiang menembus lapisan pasir.
14
a. Fondasi Tiang Menembus Lapisan Lempung
Di mana:
Di mana:
D = diameter tiang
dengan panjang yang diketahui, secara umum telah diperhitungkan dengan cara
membagi daya dukung ultimit pada lapisan tanah pendukung dengan angka
sebagai berikut:
Qu
Qall = ............................................................................................... (5.6)
SF
15
Di mana:
SF = angka keamanan
Nilai SF yang digunakan untuk kondisi servis adalah 2,5 dan kondisi gempa 1,67.
lain yang digunakan adalah ISBN 978-602-5489-01-3 yang mebahas tentang Peta
Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia Tahun 2017. Percepatan gempa yang
didapatkan memiliki korelasi dengan site class/ kelas situs, di mana kelas situs
tersebut menentukan apakah tanah yang diselidiki termasuk tanah lunak, keras
atau pun padat. Kelas situs juga menentukan bangunan/ struktur yang akan
dibangun memiliki kategori rersiko berapa. Saat sudah menentukan kelas situs
dan kategori resiko struktur yang akan dibangun, maka dapat diketahui faktor
16
5.6 Kriteria Desain Geoteknik
berdasarkan toleransi struktur atas dan bangunan sekitar yang harus ditinjau
6. METODE PENELITIAN
Pertama, penulis mendapatkan data tanah berupa data sekunder yang berasal dari
17
fondasi yang akan digunakan untuk pile slab. Perhitungan terdiri dari daya
dukung aksial tunggal, daya dukung aksial tekan fondasi dalam, daya dukung izin
tiang pancang.
pile slab.
Mulai
Kombinasi Pembebanan
Selesai
18
Mulai
Selesai
Mulai
Perhitungan AHSP
Rekapitulasi Harga
Selesai
19
7. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan tugas akhir penulis terdiri dari enam bab, yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang tugas akhir, tujuan tugas akhir, batasan
20
8. JADWAL PELAKSANAAN TUGAS AKHIR
bawah ini:
Bekasi Jawa Barat, oleh sebab itu data yang diperlukan dalam penyusunan tugas
Tabel 9.1 Kebutuhan Data Perencanaan Fondasi Tiang Pancang di Bekasi Jawa
Barat
Ketersediaan
No Nama Data Keterangan
Data
Pembebanan Struktur
1 Belum Tersedia Belum Tersedia
Tanah
PT. Maratama Cipta
2 Data Tanah Tersedia
Mandiri
21
10. DAFTAR PUSTAKA
Press, Yogyakarta.
Semarang.
Sorongan, D. C. 2018, “Analisa Pile Slab Pada Tanah Rawa (Jalan Tol Manado –
22