OLEH:
FIQRI MAULANA
NIM: 17062033
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL BANGUNAN GEDUNG
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN FAKULTAS
Oleh:
Fiqri Maulana
NIM : 17062033/2017
Jurusan Teknik Sipil
Program Studi D3 Teknik Sipil Bangunan Gedung
i
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI/PERUSAHAAN
Oleh:
Fiqri Maulana
NIM: 17062033/2017
Jurusan Teknik Sipil
Program Studi D3 Teknik Sipil Bangunan Gedung
Robby Setiadi
Mengetahui
Project Manager PT Hutama Karya Infrastrukur
Defi Adrian
ii
BIODATA
iii
KATA PENGANTAR
الرحِ ي ِْم
ــــــــــــــــــم ﷲِ ال ﱠر ْح َم ِن ﱠ
ِ س
ْ ِب
iv
8. Rekan-rekan Jurusan Teknik Sipil yang telah memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan laporan ini.
Hanya doa yang dapat penulis ucapkan kepada Allah SWT, semoga segala
bantuan yang diberikan mendapat balasan yang sesuai dari-Nya. Sebagai manusia
yang tidak luput dari kekhilafan dan kekurangan, penulis menyadari bahwa
laporan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) ini masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak.
Penulis
v
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................. 21
vi
1. Tahap Prapelaksanaan ............................................................................ 21
PENUTUP ............................................................................................................ 67
vii
A. Kesimpulan .................................................................................................. 67
B. Saran............................................................................................................. 68
LAMPIRAN ......................................................................................................... 71
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 30 Perataan permukaan lapisan agregat .................................................. 46
Gambar 31. Pemadatan lapisan agregat ................................................................ 47
Gambar 32. Penetrasi SPT .................................................................................... 47
Gambar 33 Pekerjaan pengeboran STA 0+500..................................................... 48
Gambar 34 Pekerjaan pengebora STA 4+300....................................................... 48
Gambar 35 Sampel tanah untuk pengujian UDS .................................................. 49
Gambar 36. Pengecean Piezometer Test ............................................................... 49
Gambar 37 Vibrating-Wire Piezometer ................................................................ 50
Gambar 38 Detail ketebalan perkerasan ............................................................... 51
Gambar 39. Pekerjaan Rigid Menggunakan alat Wirtgen Slipform Paver SP64.. 51
Gambar 40. Alat Pancang system Hidrolik ........................................................... 52
Gambar 41. Tiang pancang Minipile..................................................................... 52
Gambar 42 Tiang pancang Minipile ..................................................................... 53
Gambar 43. Lampu tipe A..................................................................................... 54
Gambar 44. Lampu tipe B ..................................................................................... 55
Gambar 45. Breafing sebelum melakukan kegiatan AMDAL .............................. 57
Gambar 46. Time schedule survey ........................................................................ 57
Gambar 47. Survey LHR....................................................................................... 58
Gambar 48. Survey pengkuran suhu air ................................................................ 59
Gambar 49 Teknik pemasangan PVD ................................................................... 61
Gambar 50. Alat Wirtgen Slipform Paver SP64 ................................................... 63
Gambar 51. Pemasangan Dowel dan Tie bar (a) secara manual (b)menggunakan
alat WirtgenSP64 ................................................................................................... 64
Gambar 52. Perataan permukaan (a) menggunakan WirtgenSP64 (b) secara
manual ................................................................................................................... 64
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Proyek
1. Latar Belakang Proyek
Menurut PP No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, pengertian jalan tol
adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan
sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar. Jalan tol
merupakan jalan bebas hambatan yang dikhususkan untuk kendaraan
bersumbu dua atau lebih dan bertujuan untuk mempersingkat jarak dan
waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain. Berdasarkan Undang-undang
No. 38/2004 tentang Jalan, dinyatakan bahwa wewenang penyelenggaraan
jalan tol berada pada pemerintah yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pengusahaan, dan pengawasan.
5. Deskripsi Proyek
Data proyek Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas
Pekanbaru – Padang Kota Padang sebagai berikut:
4
a. Deskripsi Umum
Nama Paket : Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Ruas
Pekanbaru – Padang Seksi I Sicincin –
Lubuk Alung – Padang Sta 0 + 000 – 30 +
400
Lokasi Proyek : Korong Sungai Pinang Kabupaten Padang
Pariaman Provinsi Sumatera Barat
Pemilik Proyek : PT. Hutama Karya (Persero).
Konsultan Pengawas : PT. Anugerah Fridapradan, PT. Egis
International Indonesia (Kso)
Konsultan Perencana : PT. Wiratman
Kontraktor : PT. Hutama Karya Infrastruktur
Jenis Kontrak : Contractor Pre Finance
Nilai Kontrak : 3.439.570.700.000,- (Include PPN 10%)
Tanggal Kontrak : 20 Desember 2018
Masa Pelaksanaan : 730 (Tujuh Ratus Tiga Puluh) hari kalender
Masa Pemeliharaan : 730 (Tujuh Ratus Tiga Puluh) hari kalender
sejak serah terima sementara (PHO)
b. Deskripsi Struktur
a) Struktur Tulangan
1) Rigid Pavement
a) Dowel bar : Ꝋ32
b) Tie bar : D19
2) Box Drain : D22, D19, D16, D13
3) Box Underpass : D25, D19, D16, D13
4) Jembatan
Pire Head abutment P1,P2,P3 : D25, D19, D16
Wall Pier abutment P1,P2,P3 : D32, D16
Wing wall abutment A1, A2 : D19, D16, D13
Pelat injak abutment A : D19, D13
5
b) Mutu Beton
1) Rigid Pavement : fc’ = 45 MPa
2) Lean Concrete (LC) : fc’ = 10 MPa
3) Box Drain : fc’ = 20 MPa
4) Box Underpass : fc’ = 30 MPa
5) Jembatan : fc’ = 30 MPa
c) Tebal Perkerasan
1) Rigid Pavement : 30 cm
2) Lean Concrete : 10 cm
3) Lapisan Drainase : 15 cm
6. Lokasi Proyek
Lokasi pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera ruas
Pekanbaru – Padang Seksi I Sicincin – Lubuk Alung – Padang Sta 0 + 000
– 32 + 000. Seperti terlihat pada gambar berikut:
Gambar 4. Lokasi Proyek Kontrak Anak 1 (0+000 – 0+450 & 2+800 - 4+200)
(Sumber: Data Proyek)
7
Owner
PT. Hutama Karya (Persero)
Konsultan Pengawas
Konsultan Perencana
PT. Anugrah Kridapradana
PT. Wiratman
PT. Egis Internasional Indonesia, KSO
Kontraktor Utama
PT. Hutama Karya Infrastruktur
Sub Kontraktor
Keterangan: PT. Pasoka
PT. Lasio Karya Mandiri
: Hub. Kerja
CV. Setali Karya
PT. Kunango Jantan
: Hub. Kontrak
b. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi
tugas atau klien yang nantinya untuk melaksanakan pekerjaan proyek
perencanaan dalam hal ini bangunan. Konsultan perencana bisa berupa
perorangan atau berupa badan usaha baik swasta maupun pemerintah.
PT. Wiratman adalah konsultan perancana dari proyek ini. Tugas
konsultan perencana adalah:
1. Mengadakan penyesuaian kondisi ataupun keadaan lapangan
dengan keinginan pemilik proyek.
2. Memproyeksikan keinginan atau ide pemilik proyek ke dalam
desain bangunan.
3. Melakukan perubahan desain apabila terjadi penyimpangan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk
dilalukan.
4. Melakukan koordinasi dengan penyedia jasa dan konsultan
pengawas serta pengguna jasa mengenai sesuatu yang berkaitan
dengan pelaksanaan proyek di lapangan.
11
c. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas merupakan orang perseorangan yang diberi
kuasa secara hukum untuk mengawasi/ meliputi secara penuh atau
terbatas, seluruh tahapan konstruksi sesuai dengan bestek. Pelaksanaan
pekerjaan dan syarat-syarat teknik yang ada. Tugas konsultan pengawas
adalah sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan
kontrak kerja.
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan
pelaksanaan proyek.
3. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek berdasarkan laporan
teknis dari konsultan perencana untuk dapat dilihat oleh pemilik
proyek.
4. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada
pemilik proyek maupun kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaan.
d. Kontraktor
Kontraktor merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek
sebagai pelaksana proyek, pihak ini yang akan melaksanakan proyek
dengan proses perencanaan yang sudah disiapkan oleh konsultan
perencana untuk dihasilkan ke wujud yang nyata. Tugas dari penyedia
jasa adalah:
1. Memahami gambar desain, konsep dan spesifikasinya sebagai
acuan di dalam proyek.
2. Menyusun kembali metode pelaksanaan konstruksi dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan bersama site engineering dan structural
engineering.
3. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan persyaratan waktu, mutu dan biaya yang sudah ditentukan.
4. Membuat program kerja harian dan memberikan pengarahan
kegiatan harian kepada pelaksana pekerjaan/tenaga kerja.
12
e. Subkontraktor
Subkontraktor merupakan pihak yang ikut dalam pelaksana proyek
di bawah kendali kontraktor. Subkontraktor juga bisa disebut sebagai
pemborong pekerjaan yang mengerjakan perkerjaan dengan per paket
kerja. Tugas dan wewenang subkontraktor adalah :
1. Subkontraktor bertanggungjawab penuh terhadap hasil pekerjaan
yang telah dikerjakan kepada penyedia jasa/kontraktor.
2. Menyerahkan hasil pekerjaan kepada kontraktor dan menerima
sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari kontraktor sesuai
kontrak kerja.
8. Struktur Organisasi Lapangan
Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja
sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali untuk
mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber daya yang ada di dalamnya.
Dalam suatu organisasi kerja yang baik, diharapkan memperoleh hasil yang
efisien, tepat waktu serta menuai hasil yang berkualitas.Pada pelaksanaan
Proyek Pembangunan Jalan Tol ruas Padang - Sicincin, struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
13
a. Kepala Proyek
Kepala Proyek merupakan pemimpin dalam sebuah pelaksanaan
proyek yang sedang berlangsung dan memiliki kewenangan mutlak
dalam pelaksanaan pekerjaan hingga proyek selesai dilaksanakan.
Tanggung jawab dari kepala proyek yaitu:
1. Membuat rencana mutu kontrak.
2. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan secara menyeluruh sesuai
dengan ketentuan.
3. Menandatangani administrasi laporan dan permintaan proyek.
4. Mengkoordinir agar penerimaan proyek terlaksana sesuai dengan
waktu yag dijadwalkan.
5. Mengusulkan pelaksanaan pekerjaan pihak ketiga/ sub kontraktor.
6. Bertanggung jawab atas penyelesaian akhir proyek termasuk masa
pemeliharaan.
7. Memastikan setiap personil proyek telah menggunakan APD sesuai
dengan kebutuhan.
14
15
c. Quality Assurance
Quality assurance merupakan seseorang yang bertugas untuk
memastikan kualitas dari material yang akan digunakan dalam proyek.
Tanggung jawab quality assurance:
1. Menganalisis data pengujian kualitas material yang akan dipakai
dalam proyek.
2. Mendokumentasikan semua hasil data pengujian.
3. Melaporkan mutu dan kualitas material yang dipakai dalam proyek
ke Engineering.
d. Safety Officer
Safety officer merupakan orang yang bertugas menyediakan semua
perlengkapan K3 dalam suatu proyek. Tanggung jawab safety officer:
1. Melaksanakan safety induction terhadap para pekerja baru atau
mengingatkan kembali setiap minggunya.
2. Membuat surat kebijakan K3.
3. Membuat struktur organisasi K3.
4. Menyiapkan peraturan-peraturan mengenai keselamatan kerja baik
dalam bentuk spanduk atau poster, menyipkan kotak pertolongan
pertama, alat pemadam api, alat perlindungan diri (APD) dan lain-
lain.
5. Melakukan pemeriksaan kesehatan staff dan pekerja proyek.
e. Safety Patrol
Safety patrol adalah seseorang yang bertugas berkeliling untuk
memastikan para pekerja di lapangan menggunakan perlengkapan
safety saat bekerja dan berkewajiban meperingati dan memberhentikan
16
f. Cost Control
Cost control merupakan orang mengatur pengeluaran biaya proyek
sehingga dana proyek yang dikeluarkan menjadi lebih efektif dan
efisien. Tanggung jawab cost control:
1. Mengecek harga material akan digunakan pada proyek.
2. Mendata keluar masuknya material, alat, BBM, dan kebutuhan
lainnya di lapangan.
3. Membuat laporan keluar masuknya material, alat, BBM, dan
kebutuhan lainnya di lapangan.
g. Logistik
Logistik merupakan orang yang bertugas melakukan pengadaan
barang dan pengawasan material dalam proyek. Tanggung jawab
logistik:
1. Mencari dan mensurvey kebutuhan material.
2. Melakukan pembelian alat dan bahan.
3. Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material.
4. Mencatat keluar masuknya barang.
h. Manajer Teknik
Manajer teknik merupakan seseorang yang bertugas mengatur
jalannya proyek agar berjalan sesuai rencana/jadwal kerja. Tanggung
jawab manajer teknik:
17
i. Quantity Surveyor
Quantity surveyor adalah orang bertugas mengitung semua volume
pekerjaan dan melaporkannya ke engineer untuk sebagai bukti tagihan
pembayaran. Tanggung jawab quantity surveyor:
1. Merencanakan program kerja (tagihan, progres kerja, evaaluasi
anggaran, volume pekerjaan, dll).
2. Menghitung volume pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan.
3. Menghitung volume prestasi yang telah dikerjakan sub kontraktor.
4. Membuat progres pekerjaan yang nantinya akan ditagih ke owner.
j. Quality Control
Quality control merupakan orang yang bertugas menguji semua
material yang akan dipakai dalam proyek. Tanggung jawab quality
control:
1. Mempelajari persyaratan mutu dari setiap item pekerjaan yang
memerlukan quality control.
2. Melakukan tes material.
3. Melakukan tes kondisi tanah di lokasi proyek.
4. Melaksanakan tes harian bersama dengan pengawas.
5. Membuat, mengumpulkan data hasil pengetesan quality control.
6. Membuat back up data quality untuk pembayaran (Termyn/ MC).
18
k. Surveyor
Surveyor adalah seseorang yang bertugas untuk membuat dan
menentukan lokasi pekerjaan atau patokan dalam pekerjaan proyek.
Tanggung jawab surveyor:
1. Melakukan pengukuran awal/existing.
2. Memberikan data-data pengukuran awal untuk diajukan ke Quantity.
3. Memberikan data-data pengukuran kepada draftman untuk
pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) dan As Built Drawing.
4. Memberikan titik patok lokasi pekerjaan di lokasi proyek.
5. Mengukur setiap elevasi pekerjaan.
l. Drafter
Drafter merupakan orang yang bertugas menjadikan gambar
perencanaan menjadi gambar pelaksanaan sesuai dengan arahan yang
diberikan oleh engineer. Tanggung jawab drafter:
1. Membuat perencanaan kegiatan operasional drawing.
2. Mengubah gambar perencanaan apabila ada kebutuhan lain di
lapangan sesuai arahan engineer.
3. Mengubah gambar perencanaan menjadi gambar pelaksanaan (shop
drawing).
n. Manajer Keuangan
Manajer keuangan merupakan orang yang bertanggung jawab
penuh atas masalah pembiayaan dalam pelaksanaan proyek. Tanggung
jawab manajer proyek:
1) Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran perusahaan.
2) Membuat laporan-laporan pengeluaran dana anggaran proyek.
3) Melakukan pencatatan berkas-berkas transaksi yang berkaitan
keluarnya anggaran dana proyek.
o. Manajer Pengendalian
Manajer pengendalian adalah seseorang yang bertugas membuat
jadwal kerja proyek sehingga proyek dapat berjalan dengan terstruktur.
Tanggung jawab dari manajer pengendalian berdasarka pengamatan di
lapangan adalah:
1) Membuat schedule project dari awal hingga proyek selesai sesuai
durasi proyek.
2) Mengontrol dan meningkatkan setiap divisi untuk bekerja sesuai
schedule yang telah ditetapkan.
3) Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan.
4) Membuat persentase setiap item kerja.
5) Melaporkan progress kerja dalam bentuk kurva S.
p. Time Control
Pengendalian waktu berupa penjadwalan pelaksanaan pekerjaan
agar proyek tersebut dapat selesai tepat waktu. Tanggung jawab time
control berdasarkan dokumen kontrak adalah:
20
21
22
a. Tahap Persiapan
1) Kantor dan Fasilitas Lapangan
Dalam suatu proyek dengan skala besar harus diimbangi dengan
fasilitas kerja yang memadai sehingga setiap aktifitas dapat berjalan
dengan lancar, nyaman dan mendukung program keselamatan kerja.
Kantor dibangun sebagai tempat kerja bagi para staf dari kontraktor,
pengawas maupun owner. Sedangkan base camp dan barak untuk tempat
tinggal para staf dan tenaga kerja proyek. Selama masa kontrak,
kontraktor harus memasok, melengkapi, dan memelihara semua
fasilitasnya sendiri untuk pelaksanaan pekerjaan dan melakukan
pengaturan sendiri dengan pemilik tanah yang ditempati sesuai dengan
persetujuan konsultan pengawas.
2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau K3 merupakan suatu
kegitan dan fasilitas yang sangat penting dalam pekerjaan. K3 akan
diarahkan dalam cakupan penyediaan sarana pencegah kecelakaan
kejadian perlindungan kesehatan kerja maupun personil yang kompeten
dan organisasi pengendalian K3 konstruksi sesuai dengan tingkat resiko
yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan. Penanganan K3 konstruksi
mencakup setiap orang yang berada di tempat kerja yang berhubungan
23
5) Mobilisasi
Pekerjaan yang termasuk dalam spesifikasi mobilisasi adalah
pekerjaan kegiatan umum, kegiatan pemeliharaan rutin dan pekerjaan
utama. Kontraktor harus menyiapkan, menyerahkan, mendapatkan
persetujuan program mobilisasi dari pengguna jasa.
Mobilisasi peralatan utama dan personil dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan jadwal mobilisasi yang disetujui oleh konsultan
pengawas.
24
1. Pekerjaan Clearing
Pekerjaan ini mencakup pembersihan, pembongkaran, pembuangan
lapisan tanah permukaan, dan pembuangan sampah dan semua bahan yang
tidak dikehendaki serta pembersihan semua ceceran bahan yang
diakibatkan oleh pembersihan dan pengupasan dan puing-puing di dalam
daerah kerja, kecuali benda-benda yang telah ditentukan harus tetap
ditempatnya atau yang harus dipindahkan sesuai ketentuan.
a. Separator / Pemisah
Sebagai separator atau pemisah, Geotextile Non Woven berfungsi
untuk mencegah tercampurnya lapisan material yang satu dengan material
yang lainnya.
b. Filter / Penyaring
Sebagai filter, Geotextile Non Woven berfungsi untuk mencegah
terbawanya partikel-partikel tanah pada aliran air. Karena sifat Geotextile
Non Woven adalah permeable (tembus air) maka air dapat melewati
Geotextile tetapi partikel tanah tertahan.
3. Penimbunan dengan Sirtu
Sirtu adalah singkatan dari pasir batu. Sirtu terjadi karena akumulasi
pasir dan batuan yang terendapkan di daerah-daerah relatif rendah atau
lembah. Sirtu biasanya merupakan bahan yang belum terpadukan dan
biasanya tersebar di daerah aliran sungai.
Timbunan sirtu dilakukan menggunakan alat berat dengan tebal
timbunan sampai batas permukaan banjir.
4. Pemasangan Geotextile Woven (stabilitator)
Woven Geotextile adalah lembaran Geotextile terbuat dari bahan serat
sintetis tenunan dengan tambahan pelindung anti ultra violet yang
mempunyai kekuatan tarik yang cukup tinggi, yang dibuat untuk
mengatasi masalah untuk perbaikan tanah khususnya yang terkait di
bidang teknik sipil secara efisien dan efektif, antara lain untuk mengatasi
atau menanggulangi masalah pembuatan jalan dan timbunan pada dasar
26
Lapisan subgrade dapat berupa tanah asli yang dipadatkan jika tanah
aslinya baik atau tanah urugan yang didatangkan dari tempat lain atau
tanah yang distabilisasi. Pada proyek jalan lapisan ini memegang peranan
penting dalamm menentukan kualitas perkerasan jalan. Kekuatan dan
keawetan konstruksi perkerasan jalan sangat tergantung padang sifat-sifat
dan daya dukung tanah dasar.
Pada pekerjaan timbunan ini, bagian-bagian harus ditimbun sampai
mencapai ketinggian yang ditentukan. Harus ditimbun menggunakan
tanah timbunan yang cukup baik, bebas dari sisa rumput dan akar-akar
lainnya. Penimbunan harus lapis demi lapis. Tebal maksimal hamparan 30
cm, kemudian tanah tersebut dilembabkan sebelum dilakukan pemadatan.
Tanah untuk penimbuan diambil dari daerah kelok jariang.
6. Pekerjaan Pondasi Jalan
a. Pekerjaan lapis atas (agregat kelas A)
Agregat kelas A adalah campuran agregat dengan berbagai fraksi
dan material yang digunakan untuk pondasi perkerasan aspal atau
beton. Tebal lapisan agregat kelas A adalah 15 cm.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pemrosesan, pengangkutan,
penghamparan, pembebasan, pemadatan agregrat di atas permukaan
yang telah disiapkan dan telah diterima sesuai dengan detil.
- Penghamparan material
Agregat dihampar dengan motor grader sampai satu campuran
yang merata, dengan batas kelembaban yang optimum. Operasi
penghamparan harus dengan takaran yang merata agar menghasilkan
tebal padat yang diperlukan, denga ketebalan yang sama.
- Pemadatan
Proses pemadatan menggunakan alat berat vibro roller. Pada
saat pemadatan perlu menjaga kadar air, maka dilakukan
penyiraman menggunakan truck water. Kemudian dilakukan uji
elevasi pada titik-titik yang telah ditentukan. Area elevasi yang tidak
sesuai standar ditandai.
28
(a) (b)
7. Pekerjaan Beton
a. Lean Concrete (LC) (10 cm)
Pekerjaan lean concrete dikerjakan setelah lapis pondasi
kepadatannya dinyatakan sesuai dengan yang disyaratkan dalam
spesifikasi. Sebelum pekerjaan lean concrete komposisi campurannya
harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan pihak penggunan jasa.
Tebal lean concrete sesuai desain adalah 5 cm, dengan lebar 7.0 m, akan
tetapi dalam pelaksanaan lebar lean concrete ditambah 5 cm sisi kanan
dan kiri yang digunakan sebagai dudukan bekisting perkerasan jalan
beton. Setelah dilakukan staking out lean contrete kemudian dipasang
bekisting expose di sisi kanan dan kiri bagian jalan yang akan di cor.
Lean concrete kemudian diratakan menggunakan besi hollow (jidar) 5
cm dan dir.
b. Rigid Pavement (30 cm)
Rigid pavement (Perkerasan Kaku) adalah struktur perkerasan yang
terdiri dari plat beton semen yang bersambungan (tidak menerus)
dengan atau tampa tulangan, atau plat beton menerus dengan tulangan,
29
yang teletak diatas lapis ponadsi bawah, tanpa atau dengan aspal
sebagai lapis permukaan.
Untuk pekerjaan rigid pavement pada pembangunan Tol Trans
Sumatera Ruas Padang-Pekanbaru sesi Padang-Sicincin HKI sejauh ini
telah menggunakan dua macam alat berat Slipform Concrete Paver
yaitu Wirtgen sp500 dan Wirtgen sp64. Wirtgen sp64 adalah jenis alat
keluaran baru yang memiliki beberapa keunggulan dari pendahulunya.
Berikut tahap pekerjaan rigid dengan alat berat Wirtgen sp64:
a) Pekerjaan persiapan
- Pengukuran dan perhitungan perencanaan area yang akan
dilakukan rigid, pengukuran dilakukan oleh tim surveyor dengan
mengecek elevasi rencana rigid.
- Pemasangan patokan di beberapa titik dan benang untuk batas
pengerjaan atau acuan pkerjaan rigid. Patokan dipasang dengan
jarak per 5 meter dan dihubungkan benang pertitik tersebut,
dengan ketinggian benang dilebihkan 15cm dari rencana elevasi
perencanaan rigid. Patokan dan benang ini berguna sebagai acuan
sensor mesin wirgent untuk memasang dowel.
c) Grooving
Grooving adalah tahap akhir pekerjaan beton perkerasan jalan
yaitu membuat pola garis – garis pada permukaan jalan beton.
Pekerjaan ini dilakukan setelah beton cukup keras untuk di garis
(±15 menit setelah pengecoran). Pembuatan garis – garis permukaan
ini dilakukan dengan menggunakan sikat besi atau kayu yang
dimodifikasi dengan menggunakan kawat. Pembuatan garis
permukaan ini bertujuan agar permukaan jalan tidak licin pada saat
dilalui kendaraan.
e) Joint Cutting
Sehari setelah pengecoran, dilakukan pembagian segmen yang
dilakukan dengan memotong bagian jalan sesuai segmen dengan
menggunakan mesin cutter concrete
f) Joint Sealant
Sambungan harus ditutup segera setelah proses perawatan
(curing) beton dan sebelum jalan terbuka untuk lalulintas, termasuk
kendaraan kontraktor. Sebelum ditutup, setiap sambungan harus
dibersihkan dari material yang tidak dikehendaki, termasuk bahan
perawatan dan permukaan sambungan harus bersih dan kering ketika
diisi dengan material penutup sehingga terjamin kelekatan yang
baik.
34
c. Pembuatan Box
Box culver adalah salah satu jenis beton precast yang berbentuk
persegi atau kotak dengan ukuran yang sudah ditentukan. Box culvert
sering digunakan pada konstruki air, sehingga kerap disebut dengan
gorong-gorong. Pada pembangunan jalan tol ini terdapat banyak box
culvert pada titik-titik tertentu yang berguna sebagai saluran
air/drainase.
3. Tahap Pengawasan
Pengawasan adalah kegiatan pemantauan (monitoring) tentang pelaksanaan
dan hasil dari suatu kegiatan organisasi apakah sesuai dengan yang diharapkan
atau yang telah diterapkan. Kegiatan pengawasan pelaksanaan konstruksi
bangunan meliputi biaya, mutu dan waktu pembangunan pada tahap pelaksanaan
konstruksi, serta pemeriksaan kelayakan fungsi bangunan.
Tahap pengawasan merupakan tahap dimana suatu proyek terjadi
penyimpangan dari perencanaan, maka pengawasan sangat diperlukan agar
kejadian-kejadian yang tidak diinginkan dan menghambat tercapainya tujuan
proyek dapat segera diselesaikan. Pengawasan juga merupakan suatu proses
pengevaluasian atau perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
kontrak. Berikut tugas konsultan pengawas menurut dokumen kontrak dan juga
sejalan dengan yang di lapangan, yaitu:
a. Memeriksa hasil pengujian mutu terhadap bahan dan hasil suatu pekerjaan
penyedia jasa serta memberikan penolakan atau persetujuan atas hasil
pengujian mutu tersebut. Sepeti mengawasi pengujian slump beton pada rigid
pavement pada STA 2+900 dimana hasil pengujian memenuhi dan pekerjaan
mendapat persetujuan untuk dilanjutkan.
b. Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap penyelesaian suatu
pekerjaan. Seperti persetujuan pekerjaan rigid pavement yang sebaiknya
dilakukan pada malam hari agar hasil yang lebih baik pada STA 2+800 yang
dikarenakan kondisi cuaca panas pada saat itu, tidak mendukung pelaksanaan
pekerjaan pada siang hari.
35
d. Motor Grader
Motor grader adalah sebuah mesin sortir adalah suatu sarana (angkut)
rancang-bangun dengan suatu pemotong besar yang digunakan untuk
menciptakan sebuah permukaan datar. Ciri khasnya yaitu mempunyai tiga
poros sumbu, dengan taxi dan mesin/motor diletakkan di atas poros belakang
dari kendaraan dan dengan mata piasu di tengahnya. Tujuan mesin grader
digunakan sebagai dari proses akhir (meratakan dengan tepat) “permukaan
yang keras/kasar” yang dilakukan oleh alat yang dirancang sebagai alat yang
lebih berat seperti traktor dan pengikis.
38
Motor Grader adalah alat yang dapat digunakan dalam berbagai variasi
pekerjaan konstruksi. Kemampuan ini akibat dari adanya gerakan – gerakan
luwes yang dimiliki oleh blade dan roda – roda ban. Motor Grader atau biasa
disebut grader adalah alat berat yang memiliki roda ban dengan alat kerja
berupa blade yang berfungsi utama untuk meratakan jalan. Oleh karena itu
motor grader sering digunakan di pekerjaanpekerjaan pembuatan jalan.
e. Dump Truck
Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut
atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (>
500m). Dump Truck biasa digunakan untuk mengangkut material alam
seperti tanah, pasir, batu split, danjugamaterial olahan seperti beton
kering pada proyek konstruksi. Untuk membongkar muatan material bak
dump truck dapat terbuka dengan bantuan sistem hidrolik
dorong atau tenaga yang tinggi. Bisa digunakan untuk menggali, mendorong,
menggusur meratakan, menarik beban, menimbun. Mampu beroperasi di
daerah yang lunak sampai daerah yang keras sekalipun. Bulldozer mampu
membersihkan lokasi dari semak-semak, pohon besar/kecil, sisa pohon yang
sudah ditebang, menghilangkan/membuang bagian tanah atau batuan yang
menghalangi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.
i. Wirtgen
Alat ini juga disebut dengan slipform paver karena secara otomatis akan
bergerak maju membentuk perkerasan rigid. Wirtgen merupakan alat buatan
jerman yang mampu mengerjakan beton sejauh 1 km dalam waktu kurang
dari 6 jam. Banyak sekali yang mempengaruhi kecepatan pekerjaan rigid di
lapangan antara lain alat, kesediaan material beton, dan cycle time truck
pembawa beton.
tempat praktek atau tidak apabila proyek tersebut dinyatakan layak dan sesuai
dengan syarat teknis, maka langkah selanjutnya ialah pengajuan proposal ke
fakultas dan mengurus surat persetujuan dari perusahaan tempat pelaksanaan
Praktek Lapangan Industri. Setelah pengurusan surat surat tersebut selesai, maka
penulis sudah bisa melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Praktek Lapangan Industri ini dilakukan pada proyek pembangunan jalan
Tol Trans Sumatera Ruas Padang-Sicincin sesi Padang-Sicincin. Pelaksanaan
Praktek Lapangan Industri ini terhitung sejak tanggal 13 Juli 2020. sampai 5
September 2020. Selama pelaksanaan Praktek Lapangan Industri, penulis
melihat secara langsung bagaimana pengalaman ilmu yang biasanya penulis
terima di perkuliahan, kini dilaksanakan langsung dilapangan. Berikut adalah
uraian kegiatan pelaksanaan Praktek Lapangan Industri yang dilakukan di PT.
Hutama Karya Infrastruktur yang dapat dijelaskan antara lain, sebagai berikut:
1. Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan merupakan kegiatan yang bertujuan mengenali
proyek yang disampaikan oleh pembimbing dimana pembimbing
menjelaskan berbagai hal yang berhubungan dengan aturan-aturan teknis
proyek dan memberikan pengarahan lokasi kantor proyek. Pembimbing juga
memperkenalkan kegiatan yang sedang berlangsung dilapangan serta
menjelaskan berbagai macam pekerjaan dan tahap-tahap pelaksanaan dari
pekerjaan tersebut. Pada kegiatan orientasi lapangan, penulis juga diberi
gambar kerja tentang pembangunan jalan Tol Trans Sumatera Ruas Padang-
Pekanbaru sesi Padang-Sicincin untuk diamati. Penulis juga diberi
kesempatan untuk bertanya apabila ada sesuatu yang belum diketahui.
42
Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam
tanah, disertai pengukuran jumlah pukulan untuk memasukkan tabung belah
sedalam 30 mm vertikal. Dalam sistem beban jatuh ini digunakan palu dengan
berat 63,5 kg, yang dijatuhkan secara berulang dengan tinggi jatuh 0,76 m.
Pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga tahap, yaitu berturut-turut setebal
150 mm untuk masing-masing tahap. Tahap pertama dicatat sebagai dudukan,
sementara jumlah pukulan untuk memasukkan tahap ke-dua dan ke-tiga
dijumlahkan untuk memperoleh nilai pukulan N atau perlawanan SPT
(dinyatakan dalam pukulan/0,3 m).
perangkat yang mengukur tekanan (Kepala Pisometrik) air tanah pada daerah
tertentu. pada intinya piezometer adalah alat yang bisa digunakan untuk
memahi nilai desakan pori pada kedalam yang tertentu yang mana sekaligus
bisa diperluas untuk memahami tinggi depan air tanah. memverifikasi
fluktuasi muka air tanah dan mengukur tekanan air pori tanah pada setiap
tahap penggalian dan pembebanan. Bahan dasar yang digunakan pada
piezometer yaitu bahan baja dan konektor untuk menunjukkan tekanan air
Ketika Kabel terhubung ke alat baca. Nantinya alat baca tersebut
menampilkan bacaan di salah satu digit, frekuensi (Hz), periode (mikrodetik),
atau microstrain (με). Juga menampilkan suhu transduser (tertanam
thermistor) dengan resolusi 0,1 ° C.
secara kontiniu ke dalam tanah, tanpa suara, tanpa pukulan, dan tanpa getaran.
Keunggulan dari alat ini adalah:
- Bebas getaran
- Bebas pengotoran lokasi kerja dan udara serta bebas kebisingan
- Daya dukung aktual dari tiang diketahui dengan dimonitor otomatis
dari manometer yang dipasang pada alat.
- Harga ekonomis
- Lokasi kerja yang terbatas
11. Menghitung Perencanaa Penerangan Jalan Utama
Penulis diberi tugas oleh Quantity Suerveying untuk melakukan
rekapitulasi Perencanaan Penerangan Jalan Utaman atau PJU. Dari gambar
yang diberikan, penulis mengimput data jumlah penerangan dari STA 0+000
sampai STA 2+400 kedalam sebuah format excel yang telah disediakan.
Total
75.0
b. Lampu tipe B
Lampu LED single dengan satu buah penerang. Lampu ini memiliki
tinggi 13 meter dengan daya 120 watt.
55
Total
14.0
b) Replacement
Teknik pengantian lapisan tanah lunak yang kompresibel diganti
dengan tanah yang bergradasi baik, dilakukan pengantian sebagian atau
seluruhnya sesuai ketinggian tanah lunak. Cara ini bertujuan untuk
memperbaiki stabilitas dan daya dukung tanah pondasi serta mengurangi
besarnya penurunan akibat konsolidasi. Selama proses pengantian
dilakukan mobilisasi penekanan diatas tanah sebagai jalan proses
pengurukan, lambat laut akan mempercepat proses penurunan. Tujuan
dari metode ini adalah:
o Bila penurunan tanah akibat konsolidasi pada tanah, maka dapat
dilakukan melalui pengantian tanah pada jalur bangunan
o Mempetimbangkan kekuatan tanah sebagai daya dukung.
62
Alat ini juga disebut dengan slipform paver karena secara otomatis akan
bergerak maju membentuk perkerasan rigid. Wirtgen merupakan alat buatan
yang berasal dari negara Germany yang mampu mengerjakan beton sejauh
200m dalam waktu kurang dari 6 jam. Banyak sekali yang mempengaruhi
kecepatan pekerjaan rigid di lapangan antara lain alat, kesediaan material
beton, dan cycle time truck pembawa beton. Berikut spesifikasi WIRTGEN
Slipform Paver SP64:
MIN and MAX paving width (bentangan lebar cetakan beton) 3 m – 7 m
MIN and MAX paving thickness (ketebalan beton) 200mm – 400 mm
Paving speed (Kecepatan alat) 0-5 meter/minute
Concrete spreading (Alat pengerjaan penyebaran beton) Spreading auger
+ Spreading plough + super smoother
Electric vibrators (Alat penggetar beton) 35-37 cm
Crawler track (Roda kaki penggerak alat) 4 unit
Slab paving mould (Lempengan pencetak beton) ukuran 1,25 m – 2 m –
2 m = 5,25 m
Dengan menggunaakan alat ini pekerjaan rigid pavement lebih efisien
dan efektif karena dengan alat ini beberapa pekrjaan dapat dilakukan
sekaligus dimana pekerjaan bekisting, pembuatan dowel dan tie bar, sampai
dengan finishing dapat dilakukan sekaligus. Berbeda dengan alat slipform
64
paver biasa, pemasangan dowel bar dan tie bar maupun finishing dilakukan
menual oleh tenaga manusia sedangkan dengan alat ini beberapa pekerjaan
tersebut otomatis oleh mesin.
(a) (b)
Gambar 53. Pemasangan Dowel dan Tie bar (a) secara manual
(b)menggunakan alat WirtgenSP64
(Sumber: (a) DocPlayer.info, (b) Dokumentasi Lapangan)
(a) (b)
Gambar 54. Perataan permukaan (a) menggunakan WirtgenSP64 (b)
secara manual
(Sumber: (a)Dokumentasi Lapangan, (b)DocPlayer.info)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan dan mengamati kegiatan pada Praktek Lapangan
Industri (PLI) yang berlangsung pada tanggal 13 Juli 2020 sampai 05
September 2020 di proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Ruas
Padang-Pekanbari sesi Padang-Sicincin, penulis merasakan manfaat yang
sangat banyak, karena dapat membandingkan antara teori yang diperoleh di
bangku kuliah dengan praktek sebenarnya di lapangan.
Kegiatan Praktek Lapangan Industri bertujuan untuk meningkatkan
wawasan, keterampilan, mengaplikasikan teori dan praktek yang telah
dipelajari selama perkuliahan. Selain itu, melibatkan diri secara langsung ke
lapangan dapat memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi mahasiswa.
Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan Praktek Lapangan Industri (PLI)
berdasarkan uraian pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab
sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan antara lain sebagai
berikut:
1. Kegiatan Lapangan Industri (PLI) memberikan banyak manfaat bagi penulis
salah satu adalah memberikan wawasan serta ilmu pengetahuan dan
pengalaman mengena proyek konstruksi.
2. Jalan tol Padang – Pekanbaru merupakan jalan tol pertama yang berada di
Sumatera Barat. Dengan adanya jalan tol ini diharapkan dapat
mengembangkan roda ekonomi masyarakat dan menjadi landasan
pemerataan pembangunan terutama di daerah Sumatera Barat.
3. Sistem penanganan tanah lunak pada pembangunan Jalan Tol Trans
Sumatera Ruas Padang-Pekanbaru sesi Padang-Sicincin menggunakan 4
metode diantaranya:
a) Replacement
b) Preloading / Preloading+PVD
c) Minipile
67
68
DAFTAR PUSTAKA
Suryawan, Ari. 2009. Perkerasan Jalan Beton Semen Portland (Rigid Pavement).
Yogyakarta: Beta Offset Yogyakarta
LAMPIRAN
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112