Anda di halaman 1dari 4

Nama: Satrio Arif Abdulla

NIM : 1800398
UJIAN TENGAH SEMESTER
MK IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TB 346)
Rabu, 26 Oktober 2020 Waktu: 13.00 – 14.40

SOAL 1 :
a. Coba anda jelaskan pengertian dan tujuan irigasi menurut pendapat saudara!
b. Dalam jaringan irigasi terdapat bangunan pengambilan (penyadapan), pengukuran
dan pembagian air. Coba jelaskan dari maksud bangunan pengukuran tersebut!
c. Jelaskan cara-cara pemberian air dalam irigasi!
d. Dalam tahapan perencanaan irigasi dikenal dengan istilah SIDLACOM, coba
jelaskan maksud istilah “LA” tersebut!
e. Perencanaan irigasi akan berhasil apabila memenuhi 8 (delapan) syarat irigasi, coba
jelaskan 1 syarat yang berkenaan dengan ketersediaan lahan!
f. Jelaskan karakteristik dari irigasi teknis!
g. Jelaskan pengertian saluran trase/kontur!
h. Mengapa saluran pembuang memegang peranan yang penting dalam suatu jaringan
irigasi?

SOAL 2 :
Buatkan trace saluran pembuang, saluran pembawa
primer, sekunder, tersier dan batas-batas petak
sawahnya serta buatkan skema jaringan irigasinya

Lokasi Bendung

40

40
39

39

46
38

37
45
44

42
41 40

39 36
43

38
37
36
35 35

Peta Skala: 1 : 25.000


JAWABAN :

SOAL 1

a) Irigasi adalah penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian dan pengaliran air


menggunakan sistem, saluran dan bangunan tertentu dengan tujuan sebagai penunjang
produksi pertanian, persawahan dan perikanan.
Tujuannya :
 Membasahi tanaman
 Merabuk. Merabuk adalah pemberian air yang tujuannya selain membasahi juga
memberi zat-zat yang berguna bagi tanaman itu sendiri
 Mengatur suhu. Tanaman dapat tumbuh dengan baik pada suhu yang tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rendah, sesuai dengan jenis tanamannya.
 Membersihkan tanah atau memberantas hama
 Kolmatase. Kolmatase adalah pengairan dengan maksud
memperbaiki/meninggikan permukaan tanah.
 Menambah persediaan air tanah. Tujuan bermaksud menambah persediaan air
tanah untuk keperluan sehari-hari.
b) Pengertian bangunan – Bangunan pengukuran, sebagai berikut:
 Bangunan pengambilan (penyadapan)
Bangunan penyadap yaitu bangunan untuk keperluan penyadapan air dari saluran
primer ke saluran sekunder maupun dari saluran sekunder ke saluran tersier
 Bangunan Pembagi
Bangunan pembagi untuk membagi bagikan air daris atu saluran ke saluran –
saluran lebih kecil
 Bangunan Pengukur Air
Bangunan pengukur yaitu bangunan untuk mengukur banyaknya debit/air yang
melalui saluran tersebut.

c) Cara-cara pemberian air dalam irigasi, sebagai berikut:


 Irigasi Permukaan
Penggenangan terdiri dari penggenangan dengan tidak sengaja, dan penggenangan
dengan sengaja. Penggenangan dengan sengaja terdiri dari: genangan bebas; sisi
garis tinggi, tanggul pembatas, tanggul genangan, kolam genangan, dan zig-zag.
Metode Alur, digunakan untuk tanaman tebu, kemtang, tembakau, kapas, kacang
tanah, dan lain sebagainya, nama lain untuk metode ini adalah brujulan atau
reynoso. Di samping metode ini ada metode lain seperti metode gelombang, dan
pertanian bertingkat atau contour farming.
 Irigasi di atas Permukaan (semprotan)
Metode ini adalah cara pemberian air melalui atas permukaan tanah melalui
semburan air atau semprotan, metode ini telah dikembangkan sejak 1900.
Metode ini dilengkapi dengan pipa pipa utama dan pipa distribusi, kadang-kadang
pipa-pipa ini dapat dipindahkan sesuai dengan keperluan di lahan mana air akan
diberikan. Kondisi untuk irigasi semprotan ini digunakan sebagai berikut; tanah
yang porous, tanah yang bergelombang, banyak kerikil, tidak tembus air yang
dangkal, sudut lereng curam dan mudah tererosi, ketersediaan air permukaan
(sumber air) kecil, menghasilkan lebih cepat, SDM tidak perlu yang tinggi.
Keuntungan lain: pengukuran pemakaian air lebih mudah, tanah tidak perlu
diperbaiki, efisiensi tinggi, tekanan yang digunakan relatif kecil, lebih efisien bila
sumber pengambilan air sama, dapat dipakai dengan sistem gravitasi bila kondisi
topografi memungkinkan, frekuensi pemakaian air kecil, penggunaan pupuk lebih
mudah. Jenis-jenis Semprotan: Semprotan tetap (fixed nozzle pipe); pipa
berlobang, (perforated pipe); dan semprotan berputar (rotating sprinkler).
 Irigasi di Bawah Permukaan
SUB SURFACE IRRIGATION, merupakan sistem irigasi melalui bawah
permukaan, yang pemberian airnya langsung ke akar tanaman, adapun kondisi
yang baik untuk metode ini adalah: tanah tak tembus air dengan kedalaman antara
2 sampai 3 meter; pada zona perakaran terdapat tanah lempung (loam) atau
lempung pasiran (sandy loam); topografi lahan sama; kemiringan sedang; dan
kualitas air irigasi baik.

d) Land Acquisition (LA) merupakan proses perolehan tanah melalui penguasaan lahan
berdasarkan pembebasan lahan dan pembelian lahan untuk sebuah lokasi lahan tertentu
sesuai dengan ijin lokasi yang diperoleh. Pengadaan lahan juga dapat diperoleh dari hasil
akuisisi aset perusahaan sehingga berpindah kepemilikan aset lahan yang ada. Pengadaan
lahan bertujuan untuk pembangunan dan menyangkut pengaturan kembali penggunaan,
pemanfaatan, pemilikan, dan penguasaan tanah (landreform) sejalan dengan
penatagunaan tanah.Apakah tidak ada permasalahan atau sengketa tanah yang dapat
menghambat pelaksanaan jaringan irigasi ataupun pencetakan sawah? Ini menjadi syarat
penting bagi pengadaan lahan dikarenakan harus memenuhi lahan yang tidak disengketa
agar proses jaringan irigasinya berjalan lancar
e) ketersediaan lahan
Apakah tidak ada permasalahan atau sengketa tanah yang dapat menghambat
pelaksanaan jaringan irigasi ataupun pencetakan sawah? Ini merupakan syarat penting
bagi pengadaan lahan untuk jaringan irigasi karena harus ada lahan yang tidak
menghambat untuk proses pengerjaan jaringan irigasi. Salah satu syarat dalam proses
jaringan irigasi adalah pengadaan lahan dan tidak ada permasalahan atau sengketa tanah.
f) karakteristik dari irigasi teknis
Jaringan irigasi teknis adalah jaringan irigasi dimana saluran pemberi/irigasi terpisah dari
saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian air dalam lahan sawah tersebut dapat
sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah. Biasanya sawah irigasi teknis mempunyai
jaringan irigasi yang memiliki saluran primer dan sekunder bangunannya dikuasai dan
dipelihara oleh PU (Pekerjaan Umum).
Petak tersier menduduki fungsi sentral dalam jaringan irigasi teknis. Pembagian air di
dalam petak tersier diserahkan kepada para petani. Jaringan saluran tersier dan kuarter
mengalirkan air ke sawah. Kelebihan air ditampung di dalam suatu jaringan saluran
pembuang tersier dan kuarter dan selanjutnya dialirkan ke jaringan pembuang primer.
Ciri-ciri irigasi teknis: air dapat diatur dan diukur sampai dengan saluran tersier serta
bangunannya permanen.
g) Garis kontur atau disebut dengan garis tranches, garis tinggi, atau garis tinggi
horizontal, adalah garis imajiner pada suatu wilayah atau area di atas peta yang
menghubungkan dan memperlihatkan beberapa titik pada peta yang memiliki ketinggian
yang sama. Garis ini selanjutnya menunjukkan pergerakan atau perkembangan naik
turunnya suatu keadaan tanah. Misalnya, suatu garis kontur ditunjukkan dengan angka +
25 meter, berarti garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang memiliki sudut elevasi
atau ketinggian yang sama + 25 meter terhadap sudut elevasi atau ketinggian tertentu.
Garis kontur ini dapat dibuat dengan membuat suatu proyeksi garis tegak berpotongan
pada bidang datar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar pada suatu peta. Garis
kontur yang dibuat pada peta akan terkait langsung dengan skala yang mana garis kontur
ini dibuat sesuai dengan skala peta yang diinginkan.

h) Saluran pembuang memegang peranan yang penting dalam suatu jaringan irigasi
Adanya saluran pembuangan dalam suatu jaringan sangat penting bagi kelancaran dan
pengairan lahan secara merata serta mencegah terjadinya kelebihan air yang
menyebabkan banjir atau air bah yang menenggelamkan lahan.

Anda mungkin juga menyukai