ABSTRAK
Struktur bangunan atas berupa kubah telah berkembang dan banyak digunakan dalam konstruksi suatu
bangunan. Struktur kubah dapat diselimuti dengan cangkang maupun penutup biasa tergantung pada
struktur atapnya. Dalam skripsi ini, penulis membahas mengenai dampak yang terjadi apabila struktur
rangka pada kubah masjid terjadi pemotongan baik dalam arah vertikal maupun horizontal dengan
memodelkan struktur terpisah atau hanya struktur kubah saja dan permodelan pembebanannya sebagai
shell. Dampak kerusakan rangka batang diatas hanya dilakukan dengan pembebanan gravitasi
menggunakan perangkat lunak SAP2000 v14. Analisa struktur akibat pembebanan gravitasi dilakukan
dengan meninjau reaksi perletakan, lendutan/displacement, gaya-gaya dalam serta rasio tegangan.
Kata kunci :
Kubah, shell, cangkang,beban gravitasi, pemotongan cincin.
ABSTRACT
Upper structure building as dome already grows and use in building construction. Dome structure can be
covered by shell or light cover depends on upper frame structure. In this undergraduate thesis discuss
about impact of frame structure damage on mosque dome, the damage occurs in ring structure from
vertical or horizontal direction. Modeling structure performs separated or just using dome structure and
covered by shell. Impact of frame structure damage on mosque analyze under gravity load with SAP2000
v14 software. Analysis structure under gravity load is carried out by reviewing joint reaction,
displacement, internal forces and stress ratio.
Key Words:
Dome, shell, gravity load, ring damage.
Kubah sendiri biasanya identik dengan Dalam skripsi ini, penulis akan melakukan
penutupnya ada yang berupa penutupnya yang analisa kerusakan struktural rangka kubah
berupa cangkang, yang dimaksud dengan masjid dengan melakukan simulasi pemotongan
Secara harfiah Kubah diartikan sebagai element Struktur cangkang adalah bentuk struktural tiga
struktur dari arsitektur menyerupai rongga dimensi yang kaku dan tipis serta yang
setengah bola. Namun ada pengertian dasar mempunyai permukaan lengkung. Permukaan
yang dikenal secara umum, pertama adalah cangkang dapat mempunyai bentuk sembarang.
kubah sebagai lengkung atap yang melengkung Bentuk yang umum adalah permukaan yang
setengah bulatan, kedua adalah kubah sebagai berasal dari kurva yang diputar terhadap satu
konstruksi langit-langit melengkung yang sumbu, permukaan translasional yang dibentuk
digunakan sebagai media atap dengan menggeserkan kurva bidang di atas
kurva bidang lainnya (misalnya, permukaan
3.2 Sejarah Kubah parabola eliptik dan silindris), permukaan yang
dibentuk dengan menggeserkan dua ujung
Bangunan kubah pertama ditemukan pada segmen garis pada dua kurva bidang
zaman pra sejarah terbuat dari gading mammoth (permukaan hiperbolik paraboloid dan kinoid),
dan tulang, diperkirakan berusia 19.280-11.700 dan berbagai bentuk yang merupakan kombinasi
SM. Kemudian pada zaman romawi, bangunan dari yang telah disebutkan diatas.
Pemilihan permodelan
• Permodelan Struktur
• Permodelan Penutup Kubah
SELESAI
Cincin
5.1 Gambar cek kekakuan struktur
arah
Vertikal
Maka persyaratan struktur dipisah adalah:
K 2 > 10 K1 , K1 = F , K = F
∆1 2
∆2
Dimana:
K1 = Kekakuan Kubah
Gambar 4.6 Batang arah vertikal yang patah
Gambar 5.8 Lokasi portal dan grafik gaya dalam Penurunan gaya dalam batang axial tekan
axial (Pmin) pada Batang Vertikal akibat pemotongan berada antara 0,02% - 1,36 %. Untuk gaya geser
cincin arah vertical sumbu kuat terjadi kenaikan antara 0.18% -
176,4%, sedangkan pada sumbu lemah terjadi
Penurunan reaksi perletakan yang terjadi adalah kenaikan antara 0 – 31150%. Untuk gaya dalam
antara 0.12% - 83.9%., sedangkan pada momen maximum peningkatannya antara 0 -
pemotongan ke-13 penurunan 66.4%. 98,04%, sedangkan untuk gaya dalam momen
Penurunan reaksi perletakan arah vertikal yang minimum peningkatannya antara 991,41%.
terjadi antara 0,16% - 3.55%, sedangkan pada
pemotongan ke-13 penurunannya adalah 2,69%. Output yang didapat adalah gaya dalam di
masing-masing batang vertikal:
Gambar 5..12 Lokasi cincin dan grafik gaya dalam Gambar 5.14Lokasi dan Grafik Lendutan pada Joint
geser (V2 dan V3) pada batang horizontal akibat akibat pemotongan cincin arah vertical
pemotongan cincin arah vertical
Kenaikan lendutan arah vertikal akibat
pemotongan cincin arah vertikal adalah sebesar
0 - 6175, 86%