Anda di halaman 1dari 25

BASEMENT

Kelompok 5
Gilang Wijaya
Rahmat Fajri S.
Frida Muthia
Akhati Ismiyatun
Nadia Setia M
Pengertian Basement
Basement adalah sebuah tingkat atau
beberapa tingkat dari bangunan yang
keseluruhan atau sebagian terletak di bawah
tanah.
Basement adalah ruang bawah tanah
yang merupakan bagian dari bangunan
gedung.
Digunakan untuk mengoptimalkan
penggunaan lahan yang semakin padat dan
mahal
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PEMILIHAN TIPE
BASEMENT

Ketinggian air tanah di lokasi


Kemungkinan kontaminasi dari air
tanah
Drainase alami
Jenis tanah
Akses ke lokasi
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM PEMBANGUNAN BASEMENT
Memperhatikan Garis Sempadan
Memperhatikan Kondisi di Sekitar Area
Terbangun
Posisi Muka Air Tanah
Antisipasi Terhadap Air
Dinding Basement
Material
Sirkulasi Udara
Perabot dan Pencahayaan
TIPE-TIPE BASEMENT
1. Tipe A Perlindungan Tanki (Tanked
Protection)
Pada tipe A ini, struktur tidak memiliki perlindungan
integral untuk melawan penetrasi air tanah dan
selanjutnya sangat bergantung pada lapisan membran
kedap air (waterproofing membrane).
2. Tipe B Perlindungan integral terstruktrur
(structurally integral protection)
Struktur membutuhkan pembangunan struktur
itu sendiri untuk dibangun sebagai kulit integral
tahan air.
3. Tipe C Perlindungan dengan pengaliran
(drained protection)
Struktur menggabungkan rongga alir di antara
struktur basement. Ketergantungan permanen
daripada rongga ini untuk mengumpulkan air tanah
sepanjang palung rembesan struktur dan langsung
meneruskan air tersebut ke pembuangan air dari
drainase atau dengan pemompaan.
Perhitungan
Basement
Penentuan Tebal Pelat
Lantai
Penentuan tebal pelat lantai mengacu pada rumus rumus
sebagai berikut :
ln 0.8 fy ln 0.8 fy
1500 1500
h min h max
36 9 36

Sumber : SK SNI 2002 ayat 11 butir 5 sub butir 3


dimana :
h = ketebalan pelat
ln = bentang terpanjang
fy = mutu baja tulangan
= ly/lx
Pembebanan pada Lantai
Wu = 1,2 WD+1,6WL

WD di dapat dari Beban Mati ( DL )

WU di dapat dari Beban Hidup ( LL ) tergantung fungsinya


menurut Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk
Rumah Dan Gedung (SNI 03-1727-1989) misalnya :

Untuk lantai rumah tinggal = 1 kN/m


Untuk lantai gedung perkantoran = 2,5 kN/m
Untuk lantai gedung parkir = 4 kN/m
Penulangan Pelat Lantai dan Pelat Atap

Penulangan dilakukan 2 arah (two way


slab) jika ly/lx 3 dan 1 arah (one way
slab) jika ly/lx > 3.
Dimana: ly = bentang terpanjang
lx = bentang terpendek

KASUS
lx
l II (12000
10000
y
Dua Arah ) Dari tabel CUR
Penentuan Kasus Untuk Menentukan
Momen
KASUS II ( Dua Arah ) Dari tabel CUR
Menentukan Momen Lentur Pelat yang Terjadi

Perencanaan dan analisis dilakukan


dengan menggunakan konsep beban
Amplop dari tabel yaitu dengan
menggunakan koefisien momen. Besar
momen lentur adalah
Mlx = 0,025 Wulx2
Mly = 0,025 Wulx2
Mtx = -0,051 Wulx2
Mty = -0,051 Wulx2
Menentukan Tinggi Manfaat (d) arah x dan y

Tinggi efektif d dalam arah X adalah


1
dx = Tebal pelat selimut beton -
2
tulangan pokok
1
2
Tinggi efektif dalam arah Y adalah
1
dy = Tebal pelat deking beton
D 10 -2 D 10 -
PERHITUNGAN GESER


Vu 1,15 Wu . Lx
2

Vc = 1/6 .b
fc '
.d

Vc > Vu OK!!!
Menentukan Luas Tulangan (As) arah x dan y

Berdasarkan penurunan dari SK SNI T-15-1991-03


pasal 3.2.5 butir 3.3
Maka dapat dilakukan dengan cara :
0,85. 1 . fc 600
b
Syarat :
fy 600 fy
maks 0,75. balance
1,4
min
fy
0,85. fc 2 .Mn
perlu 1 1
fy 0,85. fc.b.d 2

Kontrol Kapasitas Lentur Pelat yang Terjadi

Kontrol kapasitas pelat dengan mengkuti acuan dari


SK SNI T-15-1991-03 pasal 3.2.5 butir 3.3
As . f y
a
0,85. f c '.b

Mn = As . fy(d 1 2 a)
Mn = 0,8 . Mn

Mn : Kuat momen nominal pada suatu penampang


a : Tinggi balok tegangan regangan
d : Jarak dari serat tekan terluar kepusat tulangan
tarik
C : gaya tekan beton
Perhitungan Dinding Semi Basement

Ketentuan mengenai ketebalan dinding berdasarkan


SNI-2002, pasal 16 dinyatakan sebagai berikut :
Ketebalan dinding diambil lebih besar dari 1/25 tinggi
atau panjang bagian dinding yang ditopang secara
lateral. Jika tinggi dinding semi basement adalah 300cm
maka t = 1/25.300 = 12 cm
Ketebalan dinding luar bawah tanah tidak boleh kurang
dari 190mm
Maka tebal dinding semi basement diambil t = 300 mm
Permodelan dinding semi basement di dalam SAP2000
dianggap sebagai shear wall dengan tumpuan dijepit
pada poer pondasi tiang pancang dan sloof. Sedangkan
pada lantai semi basement dimodelkan sebagai pelat.
Pembebanan pada Dinding Semi
Basement
Beban yang bekerja pada dinding semi basement berupa tekanan tanah.
Tekanan tanah mulai bekarja pada kedalaman 1,5 m di bawah peil lantai.
Perhitungan Ka kedalaman 3 m :
Ka = tg2 ( 45 2/ 2 )
Dimana :
Ka = koefisien tekanan tanah aktif
= sudut geser tanah

Beban segitiga akibat tekanan tanah :


Pada Z = 0 1,5 m
q=0
Pada Z = 3 m
q = .H. Ka
Pemodelan pada SAP2000 dilakukan dengan permodelan 2D dengan permukaan
bidang dinding dikenai beban tanah melalui assign Area loadsurface pressure
setelah mendefinisikan joint pattern membentuk pola pembebanan segitiga akibat
pembebanan tanah dipermukaan.
Kombinasi Pembebanan

Kombinasi pembebanan yang di


syaratkan menurut SK SNI0328472002,
jika ketahana tanah diperhitungkan
didalam perencanaan adalah :
U : 0,9 DL + 1,6 H
Dimana :
DL : Beban mati
H : Beban akibat tekanan tanah
Perencanaan Penulangan Dinding Arah Vertikal

Sumbu Y = =

Sumbu X = .
Perencanaan Penulangan Dinding
Arah Horizontal

Sumbu Y = =

Sumbu X = .
Cara mengatasi masalah tentang air
pada Basement
1. Evaluasi perimeter disekitar rumah
2. Periksa talang air
3. Hati hati bila ada tanaman terlalu dekat
dengan dinding
4. Coba untuk menggunakan cat anti air pada
dinding.
5. Perbaiki retakan pada dinding beton
6. Memasang pemompa
7. Coba menggunakan drainase Perancis .
8. Pasang Hydroclay di sekitar dinding basement.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai