Anda di halaman 1dari 39

Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core

LAPORAN KERJA PRAKTIK


Wall Apartemen T-Plaza

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PEKERJAAN

4.1. Lingkup Pekerjaan Struktur

4.1.1 Umum

Pada umumnya pekerjaan struktur adalah pekerjaan awal disamping pekerjaan-


pekerjaan seperti finishing dan mekanikal- elektrikal, yang menunjukan tampilan struktur
bangunan, pada bab ini akan memaparkan metode pelaksanaan mengenai pekerjaan
tersebut.

4.1.2 Uraian Pekerjaan

Pekerjaan struktur pada proyek Apartemen T-PLaza ini meliputi beberapa jenis
tahapan pekerjaan yang disesuaikan menurut klasifikasi jenis pekerjaan yang dilakukan.
Pada Proyek Apartemen T-Plaza, pekerjaan struktur di bagi menjadi 2 yaitu pekerjaan
struktur Bawah dan Struktur Atas seperti terlampir pada Kurva S.

Struktur Bawah

1. Pekerjaan Tanah
2. Pekerjaan Pondasi Bore Pile dan Pile cab
3. Pekerjaan Struktur Ground Water Tank Beton (GWT)
4. Pekerjaan Tie beam
5. Pekerjaan Retaining wall
6. Pekerjaan Struktur Podium (Tower A-D) dari Lantai Basement, Ground Floor, dan
Lantai 2 sampai Lantai 6 (Shear wall dan Core wall Menerus, Pekerjaan
Tangga,Pekerjaan Kolom menerus, Pekerjaan Balok dan Plat Lantai, dan Ramp)

Struktur Atas

1. Pekerjaan Lantai 7 - Roof Top ( Pekerjaan Shear wall dan Core wall Menerus,
Pekerjaan Tangga,Pekerjaan Kolom menerus, Pekerjaan Balok dan Plat Lantai)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 35

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.1.3 Ruang Lingkup Pengamatan

Pada kesempatan kerja pratek ini, pengamatan hanya berfokus pada pelaksanaan
pekerjaan struktur atas pada Tower C di proyek Apartemen T-Plaza. Adapun waktu
pengamatan hanya sekitar selama 2 bulan, terhitung dari tanggal 16 Maret 2016 sampai
dengan 16 Mei 2016.

16 maret 2016 16 Mei 2016

gambar33 Gambar Scdhule Pekerjaan Struktur di proyek Apartemen T-Plaza


(Sumber : Data Proyek)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 36

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.2. Pekerjaan Pondasi

Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk
menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke
tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement
pada sistem strukturnya.Pada Proyek Apartemen T-Plaza, Menggunakan Pondasi Bore
Pile. Pondasi Bore Pile adalah tiang pondasi dalam yang berbentuk tabung, yaitu berfungsi
meneruskan beban struktur bangunan diatasnya dari permukaan tanah sampai lapisan
tanah keras di bawahnya (Setyawan, 2014) . Proyek Apartemen T-Plaza menggunakan
Pondasi Bor pile karena pondasi ini tidak menimbulkan getaran, karena letak Proyek yang
berada di pusat kota yang di sekelilingnya terdapat bangunan.

Keuntungan Pondasi Bore Pile :

Volume betonnya sedikit


Biayanya relative murah
Ujung pondasi bisa bertumpu pada tanah keras
Tidak menimbulkan getaran. Hal ini sangat penting, terutama untuk pembuatan
pondasi di daerah perkotaan yang bangunannya cukup rapat dan tidak
memungkinkan dipakainya tiang pancang.
Mudah dioperasionalkan pada medan-medan yang sulit seperti : daerah yang
disekitarnya sudah rapat bangunan lain dan luas area yang sempit.

Kekurangan Pondasi Bore Pile :

Diperlukan peralatan bor


Pelaksanaan pemasangannya relative agak susah.
Pelaksanaan yang kurang bagus dapat menyebabkan pondasi keropos, karena
unsur semen larut oleh air tanah.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 37

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.2.1 Titik Pondasi Bore Pile

gambar34 Denah Pondasi Bore Pile


(Sumber : Data Proyek)

Keterangan :

: Tower A

: Tower B

: Tower C

: Tower D

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 38

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

Pada Proyek Apartemen T-Plaza memakai Pondasi jenis Bore Pile, dengan Pondasi
Bore Pile berdiamater 100cm dan 80 cm.

Jumlah Tiang Bore Pile 100cm = 474 titik dengan :

Tower A : 104 titik


Tower B : 166 titik
Tower C : 72 titik
Tower D : 92 titik
Podium : 40 titik

Jumlah Tiang Bore Pile 80 cm = 105 titik dengan :

Tower A : 3 titik
Tower B : 2 titik
Tower C : 1 titik
Tower D : 0 titik
Podium : 99 titik

4.2.2 Tahapan Pekerjaan Pondasi Bore Pile

1. Soundir Tes
Tes sondir merupakan salah satu tes dalam bidang teknik sipil yang
berfungsi untuk mengetahui letak kedalaman tanah keras, yang nantinya dapat
diperkirakan seberapa kuat tanah tersebut dalam menahan beban yang didirikan di
atasnya.
Hasil dari tes sondir ini dipakai untuk:
Menentukan tipe atau jenis pondasi apa yang mau dipakai
Menghitung daya dukung tanah asli
Menentukan seberapa dalam pondasi harus diletakkan nantinya.
Setelah melakukah soundir tes, data yang di dapat dan rekomendasi pondasi
diberikan kepada konsultan perencana struktur, sehingga perencana struktur bisa
merencanakan kualitas beton yang akan di pakai untuk pondasi.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 39

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

2. Persiapan
Pekerjaan pondasi tiang bor memerlukan alat- alat berat dalam suatu proyek
. Disebut alat- alat berat memang karena bobotnya yang berat, makanya manajer
proyek harus dapat memastikan perkerjaan persiapaan apa yang diperlukan agar
alat yang berat tersebut dapat masuk ke areal dengan baik. Jika tidak disiapkan
dengan baik, bisa saja alat berat tersebut ambles karena daya dukung tanahnya
yang jelek.

gambar35 Tahapan Persiapan


(Sumber : Data Proyek)

3. Pemasangan Tulangan pondasi


Paralel dengan pekerjaan persiapan, maka pembuatan penulangan tiang bor
telah dapat dilakukan.Pemilihan tempat untuk merakit tulangan juga penting, tidak
boleh terlalu jauh, masih terjangkau oleh alat- alat berat tetapi tidak boleh sampai
mengganggu manuver alat- alat berat itu sendiri.

gambar36 Penulangan Pondasi


(Sumber : Data Proyek)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 40

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4. Pengeboran
Jika alat-alat berat sudah siap, juga tulangan- tulangannya, serta pihak ready
mix concrete-nya sudah siap, maka dimulailah proses pengeboran. Proses
Pengeboran pada Proyek Apartemen T-Plaza ini, melakukan Pengeboran dengan
sistem bor basah / wash borring : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor
cross bit ex design sesuai kebutuhan yang memiliki kecepatan putar 375 rpm dan
tekanan +/- 200 kg. Jika tanah dalam keadaan mudah runtuh dapat diberi chasing
sementara terlebih dahulu untuk menghindari kelongsoran dinding lubang hasil
pengeboran. Pengikisan tanah dibantu dengan tembakan air lewat lubang stang bor
yang dihasilkan dari pompa.Hal ini menyebabkan tanah yang terkikis menjadi
lumpur dan terdorong keluar dari lubang.Setelah mencapai kedalaman sesuai
rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor dibiarkan berputar tetapi
beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap mengalir terus sampai serpihan
tanah terdorong keluar dari lubang seluruhnya. Selama pembersihan ini
berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi sudah disiapkan di dekatlubang bor.
Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari lubang bor. Dengan bersihnya lubang
pengecoran akan mendapatkan hasil yang terbaik.

gambar37 Tahap Pengeboran


(Sumber : Google Image)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 41

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

5. Pemasangan Casing
Setelah mencapai suatu kedalaman yang mencukupi untuk menghindari
tanah di tepi lubang berguguran maka perlu di pasang casing, yaitu pipa yang
mempunyai ukuran diameter dalam kurang lebih sama dengan diameter lubang bor.

gambar38 Pemasangan Casing


(Sumber : Google Image)

6. Pengangkatan Tulangan
Apabila kedalaman dan juga lubang bor telah siap, maka selanjutnya adalah
penempatan tulangan pada pondasi. Dan jika kepanjangan tulangan kurang, dapat
di sambungkan dengan tulangan yang lain.

gambar39 Pengangkatan Tulangan


(Sumber : Google Image)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 42

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

7. Pengecoran Beton
Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya adalah
pengecoran beton. Ini merupakan bagian yang paling kritis yang menentukan
berfungsi tidaknya suatu pondasi.Adanya air pada lobang bor menyebabkan
pengecoran memerlukan alat bantu khusus, yaitu pipa tremi. Pipa tersebut
mempunyai panjang yang sama atau lebih besar dengan kedalaman lubang yang
dibor. Setelah terpasangnya Pipa tremi, maka coran beton dapat di masukan
menggunakan Bucket dan truck Mixed yang sudah siap ditempat.

gambar40 Pipa Tremi


(Sumber : Google Image)

Adanya pipa tremi tersebut menyebabkan beton dapat disalurkan ke dasar


lubang langsung dan tanpa mengalami pencampuran dengan air atau
lumpur.Karena BJ beton lebih besar dari BJ lumpur maka beton makin lama-makin
kuat untuk mendesak lumpur naik ke atas.Jika pengerjaan pengecoran dapat
berlangsung dengan baik, maka pada akhirnya beton dapat muncul dari kedalaman
lobang.

gambar41 Pengecoran Pondasi


(Sumber : Data Google Image)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 43

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.2.2 Detail Pondasi Bore Pile

Pada Proyek Apartemen T-Plaza, memakai pondasi Bore Pile dengan diameter
100cm dan 80cm. Dengan Spesifikasi Beton :

Tiang Bore Pile 100cm Mutu beton Fc : 30 Mpa


Tiang Bore Pile 80cm Mutu beton Fc : 30 Mpa

gambar42Detail Potongan Pondasi Bore Pile dan Pile Cap Tower C( 80cm dan 100cm)
(Sumber : Data Proyek)

4.3. Pekerjaan Pile Cab

Pile cap merupakan tapak pondasi yang nantinya akan mengikat Bor
Pile dibawahnya sebelum didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap tersusun atas
tulangan baja yang membentuk suatu bidang seperti tapak dengan ketebalan tertentu dan
lebar yang berbeda-beda.Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik
pusat pondasi sehingga tidak menyebabkan eksentrisitas yang dapat menyebabkan beban
tambahan pada pondasi. Selain itu, seperti halnya kepala kolom, pile cap juga berfungsi
untuk menahan gaya geser dari pembebanan yang ada. Bentuk dari pile cap juga
bervariasi dengan bentuk segitiga dan persegi panjang. Jumlah kolom yang diikat pada tiap
pile cap pun berbeda tergantung kebutuhan atas beban yang akan diterimanya.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 44

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.3.1 Titik PekerjaanPile Cap

gambar43 Denah Pondasi Bore Pile


(Sumber : Data Proyek)

Keterangan :

: Tower A

: Tower B

: Tower C

: Tower D

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 45

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

gambar44 Detail Pile Cap Tower C


(Sumber : Data Proyek)

4.3.2 Tahapan Pekerjaan

1. Persiapan

Pada pekerjaan struktur Pile Cap, tahapan pertama yang dilakukan yaitu

persiapan dengan menentukan As Pile Cap dengan menggunakan Theodolit dan


WaterPass Berdasarkan Shop Drawing.
Pemasangan Patok As Pile Cap
Menggali tanah sesuai dengan elevasi yang telah ditentukan pada gambar
Urug Pasir sebagai alas pembuatan lantai kerja pile cap.
Pembuatan lantai kerja pile cap sesuai dengan gambar rencanapada pile dilakukan
pembobokan pada bagian betonnya hingga tersisa tulangan besinya yang kemudian
dijadikan sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap. Pembobokan
hanya sampai elevasi dasar pile cap saja

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 46

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

2. Bekisting
Pada proyek Apartemen T-Plaza Tower C pada pekerjaan struktur Pile Cap
memakai bekisting Batako untuk memberi bentuk pile cap dengan tinggi sesuai Pile
Cap Tower C yaitu 1.7m.

3. Pembesian

gambar45 Potongan Pile Cap 2


(sumber : Data Proyek)

Pembesian pile cap, untuk perakitan tulangan pile cap dapat langsung dikerjakan
didalam galian pondasi atau dirakit diluar. Pada Proyek Apartemen T-Plaza untuk
pekerjaan Pile Cap pada pembesian memakai besi D 25 150 dan D 19 150, untuk stek
memakai Besi D 25 150.

4. Pengecoran

Kemudian dilakukan pengecoran pile cap. pada saat pengecoran pile cap gunakan
alat concrete vibrator, ini berfungsi untuk memadatkan beton dan meratakan beton
kesegala arah agar tidak terdapat rongga udara saat pengerasan beton. Mutu Beton pada
Pile Cap Tower C memakai Fc : 30 Mpa.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 47

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.3.3 Detail Pile Cab

gambar46 Detail Potongan 1 Pile Cap Tower C


(Sumber : Data Proyek)

Pada proyek Apartemen T-Plaza pada tower C, memakai Pile cap Dengan ukuran
22.8 m x 54.4 m x 1.7m. Pile Cap pada Tower C memakai Kualitas Beton Fc : 30 Mpa.

4.4. Pekerjaan Kolom

Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting
dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang
dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total
(total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko, 1996).

4.4.1 Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Pekerjaan kolom pada proyek pembangunan Apartemen T-Plaza ini melibatkan


beberapa proses kegiatan antara lain:

Penentuan as kolom
Penulangan kolom
Pembuatan bekisting kolom
Pemasangan bekisting kolom
Pengecoran kolom
Pembongkaran bekisting kolom
Perawatan kolom (curing)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 48

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.4.2 Penentuan As Kolom (Marking)

Cara penentuan as-as kolom adalah dengan menggunakan alat theodolith, yaitu
dengan menentukan letak as awal kemudian dibuat as-as yang lain dengan mengikuti jarak
yang telah disyaratkan dalam perencanaan awal. Letak as-as ini harus selalu di kontrol
karena bukan tidak mungkin karena satu dan yang lain as-as tersebut berubah dari yang
telah dibuat.

gambar47 Penentuan As Kolom


(Sumber : Data Pribadi)

Gambar 48 Marking dan Pemasangan Stek sebagai sepatu kolom


(Sumber : Data Pribadi)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 49

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.4.3 Penulangan Kolom

Perencanaan kolom pada proyek Apartemen T-Plaza ini mempunyai dimensi kolom
yang berbeda-beda, pada umumnya semakin tinggi bangunan, dimensi kolom mengalami
pengecilan.

gambar49 Tabel Penulangan Kolom Tower C lantai 7- lantai 10


(sumber : Data Proyek)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 50

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

Gambar 50 Pamasangan Tulangan Kolom


(Sumber : Data Proyek)

4.4.4 Pembuatan Bekisting Kolom

Material utama yang harus dipersiapkan antara lain:

Plywood 15 mm.
Waller
Adjustable Kickers /pipa support
Form tie

Peralatan yang digunakan antara lain: mesin las, mesin serut, meteran dan benang
sebagai control kelurusan saat pemasangan bekisting, serta paku, palu, dan gergaji.Panel
bekisting kolom diukur sesuai dengan jenis kolom, dimensi kolom.Fabrikasi panel bekisting
perunit kolom, pekerjaan dilakukan di los kerja kayu.

Gambar 51 Skema Pemasangan Bekisting Kolom


(Sumber : Google Image)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 51

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.4.5 Pemasangan Bekisting Kolom

Setelah bekisting berdiri dan bekisting telah selesai dikerjakan di los kerja kayu,
maka tahap selanjutnya yaitu pemasangan bekisting yang pada proyek Mixed-Use
Kebayoran Icon ini meliputi:

Pengecekan as kolom sesuai shop drawing.


Pemasangan sepatu kolom, menggunakan siku L 30mm x 30mm x 3mm, dilas
kesengkang kolom.
Pemindahan panel bekisting dilokasi yang telah disiapkan, menggunakan Tower
Crane.
Pemasangan panel bekisting kolom, sebelumnya dilakukan pembersihan dan
pemberian minyak bekisting.
Setelah kolom berdiri, dilakukan pemasangan adjustable brace 1m dan 2m di kedua
sisi kolom, untuk menjaga sudut untuk tegak lurus terhadap lantai.
Memeriksa kembali posisi vertikal bekisting terhadap as kolom, agar sewaktu
pengecoran tidak terjadi pergeseran.

Gambar 52 Skema Pemasanga Bekisting Kolom


(Sumber : Data Google image)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 52

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.4.6 Pengecoran Kolom

Pada proyek Apartemen T-Plaza Tower C untuk pekerjaan Kolom, memakai mutu
Beton untuk Basement sampai Lantai 17 Fc : 45 Mpa dan Lantai 18 21 memakai Fc : 30
Mpa. Pengecoran kolom dilakukan apabila pekerjaan bekisting telah selesai dan telah
mendapat persetujuan dari MK atau kontraktor pengawas. Tahap proses pengecoran kolom
yaitu:

Pengecoran kolom dapat dilakukan dengan Tower Crane, beton dari Truck Mixer
dituang ke dalam bucket.
Bucket ditutup, agar pada saat pemindahan ke lokasi pengecoran, beton tidak
tumpah.
Di lokasi pengecoran, tutup bucket dibuka, dan beton dituang ke dalam bekisting
menggunakan selang plastik (tremie).
Proses pengecoran dilakukan secara bertahap/ perlayer.
Tahap pertama setinggi 1,5 m setelah itu dipadatkan dengan vibrator, tahap kedua
setinggi 1 m setelah itu dipadatkan, tahap selanjutnya antara 0,5 m s/d 1 m.
Tiap tahapan/ layer, dilakukan vibrasi yang cukup pada tiap layer.
Penuangan beton maksimal setinggi 1 m dari bagian atas bekisting (untuk
menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan beton).
Vibrator diusahakan tidak berinteraksi langsung dengan sambungan bekisting pada
saat melakukan pamadatan. Oleh karena itu perlunya pengawasan terhadap
pekerjaan pengecoran ini.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 53

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.4.7 Pelepasan Bekisting Kolom

Gambar 53 Pelepasang Bekisting Kolom


(Sumber : Data Pribadi)

Pelepasan Pada Bekisiting Kolom Dilakukan disaat kolom sudah cukup keras untuk
dilepas bekisitingnya.Pelepasan Bekisting dibantu Oleh Tower Crane.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 54

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.4.8 Perawatan Beton

Pada masa pengikatan awal yaitu saat beton mulai mengeras, harus diadakan
perawatan beton (curing), yaitu dengan pemberian air pada permukaan beton dengan
berbagai cara dengan jenis struktur yang dilaksanakan.

Perawatan beton (curing) berfungsi untuk melindungi beton selama berlangsungnya


pose pengerasan beton secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya. Perawatan
beton dilakukan untuk menghindari:

Kehilangan zat cair yang banyak


Perbedaan temperatur dalam beton, yang akan mengakibatkan retak-retak pada
beton
Adapun cara yang digunakan dalam perawatan beton yang dilakukan dalam proyek
ini adalah dengan melakukan penyiraman air pada lapisan beton setiap hari. Cara
ini tidak hanya memberikan perawatan yang baik tetapi juga menurunkan suhu
beton sebagai akibat dari penguapan yang terjadi.

4.5. Pekerjaan Balok & Plat Lantai

Perencanaan balok digunakan untuk menahan gaya lintang, normal, momen dan puntir
yang mungkin bekerja pada balok tersebut. Selain itu balok berfungsi sebagai :

Penghubung antar kolom yang satu dengan yang lain


Memikul beban yang diterima plat dan meneruskan beban ke kolom
Membagi plat menjadi segmen-segmen yang lebih kecil

Balok anak berfungsi untuk mengurangi lendutan pada plat dan meneruskan beban dari
plat ke balok induk. Dimensi balok induk pada bangunan ini sangat bervariasi tergantung
dari besar kecilnya beban dan luas plat yang dipikul oleh balok induk dan disesuaikan
dengan perencanaan arsitekturnya. Spesifikasi balok sebagai berikut:

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 55

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

Gambar 54 Detail Tulangan Balok


(Sumber : Data Proyek)

Adapun tahap pekerjaan balok dan plat lantai pada proyek Apartmen T-Plaza adalah
sebagai berikut:

4.5.1 Pemasangan Scaffolding

Setelah pembuatan bekisting balok dan plat lantai di los kerja kayu telah selesai,
selanjutnya dilakukan pemasangan bekisting tersebut di area yang telah direncakan.
Tahapan proses yaitu sebagai berikut:

Tahap pertama yang adalah memasang jack baseyang sudah diatur ketinggiannya,
alas jack base bisa berupa kayu kaso atau yang lainnya agar jack base tidak
bergeser. Posisi jack base disesuaikan dengan layout yang telah ditentukan.
Setelah jack base telah siap, pemasangan main frame di atas jack base. Antara
scaffolding satu dengan yang lainnya dikekang/ dihubungkan dengan cross brace
agar lebih kuat.
Pemasangan U-Head yang sudah diatur ketingggiannya sesuai kebutuhan.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 56

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

Dilanjutkan pemasangan gelegar 8/12 4 m arah memanjang balok di atas U-Head.


Lalu pemasangan balok suri-suri 6/12 2 m arah melintang balok, setiap jarak 60
cm.
Scaffolding dipasang sejajar sesuai luasan bekisting plat dan balok yang akan
ditumpu di atasnya.

Gambar 55. Pemasangan Scaffolding


Sumber: Data pribadi

4.5.2 Pemasangan Bekisting Balok & Plat Lantai

Pada pemasangan bekisting balok dan plat, pemasangan bekisting balok lebih
didahulukan.
Untuk pemasangan bekisting pada balok, langkah pertama adalah pemasangan
bottom form (bodeman) di atas suri-suri scaffolding.
Setelah itu pemasangan side form (sisi samping bekisting balok).
Untuk memperkuat side form, digunakan support miring dengan sudut kemiringan
horizontal 45. Pada sisi-sisi side form.
Pemasangan bekisting pada plat lebih simple dari pemasangan bekisting pada
balok, untuk pemasangan bekisting pada plat hanya menggelar multipleks/ plywood
dengan ketebalan 12 mm di atas suri-suri scaffolding.
Yang perlu diperhatikan adalah kerapatan antar multipleks dan kekuatan multipleks
agar tidak jebol ketika dicor. Untuk itu perlu disupport oleh scaffolding yang lebih
rapat posisinya dalam menyupport multipleks agar momen yang terjadi pada
multipleks tidak
terlalu besar.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 57

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

Yang perlu diperhatikan adalah kerapatan antar multipleks dan kekuatan multipleks
agar hasil dari pengecoran nanti menjadi bagus

Gambar 56 Pemasangan Bekisting Balok dan Plat Lantai


(sumber : Data Pribadi)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 58

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.5.3 Pemasangan Beton decking

Pemasangan beton decking pada plat dan balok dipasang setelah bekisting plat dan
balok dapasang terlebih dahulu. Tebal beton decking bervariasi antara 25 mm-50
mm tergantung tebal selimut yang ditentukan.
Beton decking dipasang di atas bekisting kemudian diikatkan di bawah tulangan
plat/ balok dengan menggunakan kawar bendrat.

Gambar 57 Beton Decking


(Sumber : Data Pribadi)

4.5.4 Pemasangan Tulangan

Memastikan bekisting sudah terpasang dengan baik.


Dilanjutkan pada pemasanganTulangan Besi D-10 di atas bekisting dan beton
decking, besi D-10 ini merupakan tulangan yang sudah tersusun berupa lembaran,
sehingga proses pengaplikasiannya langsung di gelar saja. Wire mesh yang
pertama dipasang merupakan tulangan bagian bawah.
Setelah besi D-10 bawah terpasang, berikutnya adalah memasang cakar ayam,
cakar ayam ini adalah sejenis decking yang terbuat dari besi tulangan yang
berfungsi sebagai pengatur jarak antar besi D-10 atas dan besi D-10 bawah dan
juga untuk pengatur ketebalan plat.
Berikutnya besi D-10 atas dipasang, untuk menyesuaikan bentuk/ pola bekisting,
besi D-10 bisa dipotong menggunakan tang besi.
Untuk daerah sambungan, panjang penyaluran besi D-10 ini sekitar 50 cm.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 59

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

Gambar 58 Penulangan Besi Balok Dan Plat Lantai


(Sumber : Data Pribadi)

4.5.5 Pengecoran Balok & Plat Lantai

Sebelum pengecoran dimulai, perlu dilakukan beberapa pengecekan terlebih


dahulu, antara lain pengeceken terhadap bekisting (elevasi bekisting, kekuatan
scaffolding penyangga, kekuatan bekisting dan penyusunan bekisting), penulangan
(jumlah dan ukuran tulangan utama, jumlah, jarak dan posisi sengkang,
pemeriksaan panjang overlapping, kekuatan bendrat, decking/ tebal selimut).
Setelah semuanya sudah dicek hal yang dilakukan membersihkan bekisting dari
kotoran seperti serpihan kayu, kawat-kawat, dan kotoran lainnya dengan
menggunakan air compressor.
Beton ready mix dengan mutu yang disyaratkan dicek nilai slump nya.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 60

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

Setelah nilai slump memenuhi persyaratan, maka beton ready mix dituang dari
concrete mixer truck ke dalam bucket pada concrete pump truck dan disalurkan
dengan pipa baja.
Setelah beton keluar dari pipa baja, langkah selanjutnya adalah meratakan beton
ready mix dengan penggaruk, pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan
dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator.
Setelah itu adukan diratakan dengan kayu perata sesuai dengan tinggi peil yang
sudah ditentukan.

Gambar 59 Proses Pengecoran Plat Lantai


(Sumber : Data Pribadi)

Untuk memastikan kembali apakah tinggi plat sudah sesuai dengan


ketentuan, ketinggian plat di ukur kembali dengan waterpass yang ditembakkan ke
bak ukur pada titik yang dinilai perlu dilakukan pengukuran.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 61

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.6. Metode Pekerjaan Struktur Shearwall Dan Corewall

4.6.1 Definisi dan Fungsi Shesarwall dan Corewall

ShearWalldanCoreWallmerupakandindingyangdirancanguntuk menahan geser,


gaya lateral akibat gempa bumi. Menurut Thimothy (2005), dinding geser adalah elemen
elemen vertikal sebagai sistem penahan gaya horizontal. selain menahan gaya horizontal
seperti angin dan gempa, Shear Wall dan Core Wall menahan gaya normal ( gaya vertikal
), struktur inipun berprilaku sebagai balok lentur cantilever oleh karena itu struktur ini selain
menahan gaya geser dapat juga menahan gayalentur.Fungsi dari struktur Shear Wall dan
Core Wall yaitu:

memberikan kekuatan lateral yang dibutuhkan untuk menahan gaya gaya


horizontal seperti angin dan gempa
struktur ini juga memberikan kekakuan lateral untuk mencegah lantai dan rangka
atap dari gerakan pendukungnya.

Metode dalam pekerjaan struktur shearwall dan corewall ada 2, yaitu :

1. Metode RCS (Rail Climbing System)


2. Metode Konvensional / Formwork

Metode RCS (Rail Climbing System) adalah metode yang menggabungkan


keunggulan dariformworks dan Climbing dalam pembuatan corewall atau shearwall
modular.(PERI Formwork Scaffolding Engineering, 2010).

A. Kelebihan Metode RCS (Rail Climbing System):


Lebih cepat dalam pengerjaan
Lebih efektif dalam pengerjaannya
B. Kekurangan Metode RCS (Rail Climbing System):
Lebih mahal dalam pengerjaannya
Hasil dari pekerjaan corewall dan shearwallnya kurang kuat dari pada sistem
konvensional

Sedangkan Metode Konvensional / Formwork adalah Metode yang banyak


digunakan oleh kontraktor.Menurut Stephens (1985) Metode formwork atau bekisting
adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton selama beton dituang

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 62

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Dikarenakan berfungsi sebagai
cetakan sementara, bekisting akan dilepas atau dibongkar apabila beton yang dituang telah
mencapai kekuatan yang cukup.

A. Kelebihan Metode Konvensional / Formwork :


Hasil dari pekerjaan corewall dan shearwallnya lebih kuat dari pada sistem RCS
Lebih ekonomis pekerjaannya
B. Kekurangan Metode Konvensional / Formwork :
Lebih lambat dalam pengerjaannya
Kurang efektif

Pekerjaan Shear Wall dan Core Wall pada proyek pembangunan Apartemen T-
Plaza ini sama dengan pekerjaan kolom yaitu Metode konvensional yang melibatkan
beberapa proses kegiatan antara lain:

Penentuan AsShear Wall dan Core Wall


Penulangan Shear Wall dan Core Wall
Pembuatan bekisting Shear Wall dan Core Wall
Pemasangan bekisting Shear Wall dan Core Wall
Pengecoran Shear Wall dan Core Wall
Pembongkaran bekisting Shear Wall dan Core Wall
Perawatan Shear Wall dan Core Wall (curing)

4.6.2 Penentuan As CoreWall dan Shearlwall (Marking)

Cara penentuan as-as Corewall dan Shearwall adalah dengan menggunakan alat
theodolith, yaitu dengan menentukan letak as awal kemudian dibuat as-as yang lain
dengan mengikuti jarak yang telah disyaratkan dalam perencanaan awal. Letak as-as ini
harus selalu di kontrol karena bukan tidak mungkin karena satu dan yang lain as-as
tersebut berubah dari yang telah dibuat.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 63

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.6.3 Pelaksanaan Pekerjaan Shear Wall Dan Corewall Tower C

Gambar 60 Gambar Denah Tipikal Lantai 7 s/d Lantai 8 Tower C


(Sumber : Data Proyek)

Keterangan :

: Corewall

: Shearwall

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 64

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.6.4 Pekerjaan Struktur Shearwall Dan Corewall (System Konvensional)

1. Pembesian

Gambar 61 Gambar Detail Corewall dan Shearwall


(Sumber : Data Proyek)

Pembesian Corewall dan ShearWall, untuk perakitan tulangan Corewall dan Shearwall
dapat langsung dikerjakan di lantai kerja di bawah Apartemen.Pada Proyek Apartemen T-
Plaza untuk pekerjaan Corewall dan Shearwall yang berada pada Lantai 12 sampai Lantai
18pada pembesian memakai besi D 10 100 dan D Besi D 13 100.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 65

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

2. Bekisting

Material utama yang harus dipersiapkan antara lain:

Plywood 15 mm.
Waller
Adjustable Kickers /pipa support
Form tie

Peralatan yang digunakan antara lain: mesin las, mesin serut, meteran dan benang
sebagai control kelurusan saat pemasangan bekisting, serta paku, palu, dan gergaji.Panel
bekisting Corewall dan Shearwall diukur sesuai dengan jenis Corewall dan Shearwall,
dimensi Corewall dan Shearwall.Fabrikasi panel bekisting perunit Corewall dan Shearwall,
pekerjaan dilakukan di los kerja kayu.

Gambar 62 Bekisting Corewall dan Shearwall


(Sumber : Data Pribadi)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 66

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

3. Pemasangan Bekisting Corewall dan Shearwall

Setelah bekisting berdiri dan bekisting telah selesai dikerjakan di los kerja kayu,
maka tahap selanjutnya yaitu pemasangan bekisting yang pada proyek Apartemen T-Plaza
ini meliputi:

Pengecekan as Corewall dan Shearwallsesuai shop drawing.


Pemasangan sepatu Corewall dan Shearwall, menggunakan Stek yang dipasang
menurut tanda yang dibuat saat Proses Marking.
Pemindahan panel bekisting dilokasi yang telah disiapkan, menggunakan Tower
Crane.
Pemasangan panel bekisting Corewall dan Shearwall, sebelumnya dilakukan
pembersihan dan pemberian minyak bekisting.
Setelah Corewall dan Shearwall berdiri, dilakukan pemasangan adjustable brace 1m
dan 2m di kedua sisi kolom, untuk menjaga sudut untuk tegak lurus terhadap lantai.
Memeriksa kembali posisi vertikal bekisting terhadap as Corewall dan Shearwall,
agar sewaktu pengecoran tidak terjadi pergeseran.

Gambar 63 Gambar Detail Bekisting


(Sumber : Google Image)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 67

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4. Pengecoran

Pada proyek Apartemen T-Plaza Tower C untuk pekerjaan Corewall dan Shearwall
pada proses pengecoran sama dengan pekerjaan kolom, mutu Beton untuk Lantai 12
sampai Lantai 18 memakai Fc : 30 Mpa. Pengecoran Corewall dan Shearwall dilakukan
apabila pekerjaan bekisting telah selesai dan telah mendapat persetujuan dari MK atau
kontraktor pengawas. Tahap proses pengecoran Corewall dan Shearwall yaitu:

Pengecoran Corewall dan Shearwall dapat dilakukan dengan Tower Crane, beton
dari Truck Mixer dituang ke dalam bucket.
Bucket ditutup, agar pada saat pemindahan ke lokasi pengecoran, beton tidak
tumpah.
Di lokasi pengecoran, tutup bucket dibuka, dan beton dituang ke dalam bekisting
menggunakan selang plastik (tremie).
Proses pengecoran dilakukan secara bertahap/ perlayer.
Tahap pertama setinggi 1,5 m setelah itu dipadatkan dengan vibrator, tahap kedua
setinggi 1 m setelah itu dipadatkan, tahap selanjutnya antara 0,5 m s/d 1 m.
Tiap tahapan/ layer, dilakukan vibrasi yang cukup pada tiap layer.
Penuangan beton maksimal setinggi 1 m dari bagian atas bekisting (untuk
menghindari agregat kasar, terlepas dari adukan beton).
Vibrator diusahakan tidak berinteraksi langsung dengan sambungan bekisting pada
saat melakukan pamadatan. Oleh karena itu perlunya pengawasan terhadap
pekerjaan pengecoran ini.

Gambar 64 Pengecoran Corewall


(sumber :Data Pribadi)

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 68

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

5. Pelepasan Bekisting Kolom

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 69

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

Gambar 65diagram alir pembongkaran bekisting Shear Wall dan Core Wall
(Sumber :Google Image)

Cara pelepasan Bekisting Shearwall dan Corewall dilakukan setelah mutu beton dianggap
layak dan cukup kuat, proses pelepasan Bekisting Shearwall dan Corewall sama dengan
proses Pelepasang Bekisting kolom yang dibantu oleh Tower Crane.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 70

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

6. Perawatan Beton

Pada masa pengikatan awal yaitu saat beton mulai mengeras, harus diadakan
perawatan beton (curing), yaitu dengan pemberian air pada permukaan beton dengan
berbagai cara dengan jenis struktur yang dilaksanakan.

Perawatan beton (curing) berfungsi untuk melindungi beton selama berlangsungnya


pose pengerasan beton secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya. Perawatan
beton dilakukan untuk menghindari:

Kehilangan zat cair yang banyak


Perbedaan temperatur dalam beton, yang akan mengakibatkan retak-retak pada
beton

Adapun cara yang digunakan dalam perawatan beton yang dilakukan dalam proyek
ini adalah dengan melakukan penyiraman air pada lapisan beton setiap hari. Cara ini tidak
hanya memberikan perawatan yang baik tetapi juga menurunkan suhu beton sebagai
akibat dari penguapan yang terjadi.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 71

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.6.5 Zonning Area

Gambar 66 Skema Penzonningan Denah tipikal lantai 11 s/d 14 Tower C


(sumber : Data Pribadi)

Keterangan :

: Zonning 1

: Zonning 2

Pada Proyek Apartemen T-Plaza dalam pekerjaan Struktur Corewall, Shearwall,


kolom, balok dan plat lantai menggunakan cara konvensional, maka dari itu dalam
pengerjaanya dalam 1 tower di bagi menjadi 2 zonning. Jika dalam Zonning 1 pekerjaan
Kolom dan Shearwall telah selesai, maka pembuatan Bekisting Balok dan Plat lantai di
atasnya dapat di buat, Bersamaan dengan pembuatan bekisting balok dan plat lantai yang
ada di atas kolom dan shearwall di zonning 1, maka pekerjaan Kolom dan Corewall pada
zonning 2 dapat dikerjakan.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 72

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Metode Pelaksanaan Pekerjaan struktur Shear Wall Dan Core
LAPORAN KERJA PRAKTIK
Wall Apartemen T-Plaza

4.6.6 Moveable Material

lt.13

lt.12

lt.11

lt.10

lt.9

Gambar 67 Skema Moveable Material


(Sumber : Data Pribadi)

Pada Proyek Apartemen T-Plaza dalam pekerjaan Struktur Corewall, Shearwall,


kolom, balok dan plat lantai agar pekerjaan dapat dikerjakan sesuai scdule, untuk Material
yang dibutuhkan dalam pekerjaanya harus mampu menampung 2.5 (dua setengan) lantai.

Wahyu Abdurrohman 41212010020 I Teknik Arsitektur I Universitas Mercu Buana I 73

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai