Anda di halaman 1dari 13

TAX AMNESTY

NAMA : NURUL ATMANINGRUM


KELAS : XI IIS 1
PELAJARAN : EKONOMI
TAX AMNESTY

Tax Amnesty adalah program pengampunan yang diberikan oleh pemerintah kepada wajib pajak meliputi
penghapusan pajak yang seharusnya terutang, penghapusan sanksi administrasi perpajakan, serta
penghapusan sanksi pidana di bidang perpajakan atas harta yang diperoleh pada tahun 2015 dan
sebelumnya yang belum dilaporkan dalam SPT, dengan cara melunasi seluruh tunggakan pajak yang dimiliki
dan membayar uang tebusan.
Tax Amnesty berlaku sejak disahkan hingga 31 Maret 2017, dan terbagi dalam 3 periode :
1. Periode I : dari tanggal diundangkan s.d 30 September 2016
2. Periode II : dari tanggal 1 Oktober 2016 s.d 31 Desember 2016
3. Periode III : dari tanggal 1 Januari 2017 s.d 31 Maret 2017
Subjek Tax Amnesty adalah Warga Negara Indonesia baik yang ber NPWP maupun tidak yang memiliki
harta lain selain yang telah dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak (warga negara yang pembayaran pajaknya
selama ini belum sesuai dengan kondisi nyata).
Objek Tax Amnesty adalah harta yang dimiliki oleh subjek Tax Amnesty, artinya yang menjadi sasaran
dari pembayaran uang tebusan adalah harta baik yang berada didalam negeri maupun diluar negeri.
Tempat mengajukan Tax Amnesty yaitu ke kantor pelayanan pajak tempat wajib pajak terdaftar atau
tempat lain yang ditentukan oleh Menteri.
Fasilitas Tax Amnesty yang akan didapat oleh Wajib Pajak yang mengikuti program Tax Amnesty antara
lain :

1. Penghapusan pajak yang seharusnya terutang (PPh dan PPN dan/atau PPn BM), sanksi
administrasi, dan sanksi pidana, yang belum diterbitkan ketetapan pajaknya
2. Penghapusan sanksi administrasi atas ketetapan pajak yang telah diterbitkan
3. Tidak dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan Tindak Pidana
di Bidang Perpajakan
4. Penghentian pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan Tindak Pidana di
Bidang Perpajakan, dalam hal Wajib Pajak sedang dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti
permulaan, dan penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, dan
5. Penghapusan PPh Final atas pengalihan Harta berupa tanah dan/atau bangunan serta saham
Artikel 1
Meski Sudah Ada Tax Amnesty, Pengamat: Memalukan, Pajak Selalu Tak
Capai Target

Pemerintah terus-terusan tak mencapai target dalam realisasi penerimaan negara dari sektor pajak.
Bahkan tahun lalu yang sudah disokong program pengampunan pajak (tax amnesty) pun, pemerintah tak
memenuhi target penerimaan pajak.

Di tahun lalu, pemerintah melakukan terobosan dengan menerapkan amnesti pajak. Tapi
pemerintah membanggakan diri karena dianggap sukses dengan banyak deklarasi. Padahal faktanya tak
mampu membantu realisasi penerimaan pajak sesuai target, papar Direktur Eksekutif Center for Indonesia
Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, di Jakarta, Selasa (7/2).

Di tahun lalu, kata dia, pemerintah kembali gagal mencapai target dengan capaian hanya Rp1.132
triliun atau 83% dari target.

Dan tak capai target ini jadi kebiasaan pemerintah. Ini yang memalukan. Dalam sepuluh tahun
terakhir, kecuali 2008, pemerintah tidak pernah mencapai target penerimaan pajaknya, tandas dia.

Apalagi memang, inbuhnya, dari sisi rasio pajak Indonesia cuma 12-13% atau hanya naik 0,1%
dalam rentang 2004-2014. Angka itu lebih jeblok dibanding negara lain. Seperti Filipina (14%), Malaysia
(16%), Thailand (17%), Korea Selatan (25%), Afrika Selatan (27%), dan Brasil (34%), atau rerata negara
berpenghasilan menengah di bawah 17%.

Itu menunjukkan kondisi tersebut masih adanya masalah masalah sektor perpajakan tidak hanya
sekedar pencapaian target dalam jangka pendek saja, ujarnya.

Untuk itu, kata dia, pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang tak hanya berorientasi pada
penerimaan jangka pendek, melainkan membangun kepatuhan dalam jangka panjang.

Jadi, jika 2016 amnesti pajak menjadi penentu dalam penerimaan pajak, maka di tahun ini
pemerintah harus bisa menindaklanjuti atas data amnesti pajak yang akan menjadi determinan pencapaian
target itu, pungkasnya.

Sumber : www.aktual.com 7 Februari 2017 19.12 WIB


Artikel 2
Dirjen Pajak Masih Kejar Pengusaha untuk Ikut Tax Amnesty

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tak hanya mengejar Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk ikut tax amnesty atau Program Pengampunan Pajak. DJP tetap masih
mengejar orang kaya seperti pengusaha untuk ikut program tersebut.

Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Ken Dwijugeastedi tak menerangkan secara rinci berapa jumlah
pengusaha yang belum ikut tax amnesty. Namun, dia menegaskan, masih banyak pengusaha yang belum
ikut.

"Banyak pengusaha yang belum ikut tax amnesty. Masih banyak. Itu yang akan kita fokusknan juga.
Kalau tarif 5 persen ini masih rendah daripada tarif normal 25 persen, mudah-mudahan. Terpaksa saya
memaksa supaya ikut," kata dia di Kantor Pusat DJP Jakarta, Senin (13/2/2017).

Ken mengatakan, akan terus melakukan sosialisasi supaya para pengusaha tersebut ikut tax
amnesty. Sebagaimana diketahui, periode tax amnesty akan habis pada Maret 2017.

"Kita akan bergerak lagi, ke depan secara masif, untuk mengimbau atau mengajak mereka supaya
menggunakan haknya yaitu amnesty," ujar dia.

Berdasarkan dashboard Amnesty Pajak sampai hari Minggu lalu 12 Februari 2017, harta
berdasarkan surat pernyataan harta (SPH) yang disampaikan telah mencapai Rp 4.365 triliun. Itu terdiri dari
deklarasi dalam negeri Rp 3.209 triliun, deklarasi luar negeri Rp 1.015 triliun, dan repatriasi mencapai Rp
141 triliun.

Kemudian, jumlah uang tebusan berdasarkan SPH yang disampaikan dalam program tax
amnesty ini mencapai Rp 104 triliun. Tebusan terdiri dari orang pribadi non UMKM Rp 85,9 triliun, badan non
UMKM Rp 12,5 triliun, orang pribadi UMKM Rp 5,20 triliun, badan UMKM Rp 365 miliar.

Sementara, realisasi berdasarkan surat setoran pajak (SSP) yang diterima mencapai Rp 111 triliun.
Terdiri dari pembayaran tebusan Rp 104 triliun, pembayaran tunggakan Rp 6,16 triliun, dan pembayaran
bukti permulaan (bukper) Rp 777 miliar.

Sumber : www.liputan6.com 13 Februari 2017 17.30 WIB


Artikel 3
Bakal Gelar Perpisahan, DJP Tak Ingin Ada Tax Amnesty Lagi

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menggelar acara
perpisahan (farewell) saat Program Pengampunan Pajak atau tax amnesty berakhir. Rencananya, acara
perpisahan tersebut akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Ken Dwijugeasteadi mengatakan, tax amnesty akan selesai
pada Maret tahun ini. Ini adalah program terakhir dan diharapkan tak terulang lagi.

"Tax amnesty ini umurnya pendek banget. Sekarang tinggal dua bulan dan akan meninggalkan kita
selama-lamanya dan tidak akan kembali lagi. Makanya nanti direncanakan ada farewell amnesty," jelas dia
di Kantor Pusat DJP Jakarta, Senin (13/2/2017).

Acara ini akan dihadiri Presiden Jokowi. Selain itu, akan dihadiri pula ribuan para wajib pajak. "Kami
undang 30 ribu orang, bersama Bapak Presiden dan Bu Menteri. Makanya saya sedih juga kayaknya," canda
dia.

Berdasarkan dashboard Amnesty Pajak sampai hari Minggu lalu (12/1/2017), harta berdasarkan
surat pernyataan harta (SPH) yang disampaikan telah mencapai Rp 4.365 triliun. Itu terdiri dari deklarasi
dalam negeri Rp 3.209 triliun, deklarasi luar negeri Rp 1.015 triliun, dan repatriasi mencapai Rp 141 triliun.

Kemudian, jumlah uang tebusan berdasarkan SPH yang disampaikan dalam program tax
amnesty ini mencapai Rp 104 triliun. Tebusan terdiri dari orang pribadi non UMKM Rp 85,9 triliun, badan non
UMKM Rp 12,5 triliun, orang pribadi UMKM Rp 5,20 triliun, badan UMKM Rp 365 miliar.

Sementara, realisasi berdasarkan surat setoran pajak (SSP) yang diterima mencapai Rp 111 triliun.
Terdiri dari pembayaran tebusan Rp 104 triliun, pembayaran tunggakan Rp 6,16 triliun, dan pembayaran
bukti permulaan (bukper) Rp 777 miliar.

Sumber : www.liputan6.com 13 Februari 2017 18.30 WIB


Artikel 4
Amnesti Pajak Jadikan Investor Domestik Lebih Dominan di 2016

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku jumlah investor domestik masih mendominasi total
transaksi di pasar modal sepanjang 2016. Peningkatan transaksi investor domestik di tahun lalu banyak
dipengaruhi oleh program pengampunan pajak (tax amnesty).

Sebagaimana diketahui, transaksi investor domestik sebesar Rp2.328 triliun di 2016 atau naik 63,11
persen dari total transaksi, sementara investor asing hanya 36,89 persen, atau setara sebesar Rp1.360
triliun.

Menurut Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan, penurunan porsi transaksi investor asing selama
tahun lalu banyak dipengaruhi oleh kebijakan amnesti pajak. Pasalnya, selama ini, cukup banyak investor
lokal yang menggunakan institusi asing.
"Tahun lalu karena tax amnesty memang sebagian ada sumbangan. Oleh karena itu ada peralihan,
kepemilikan asing menurun," ucap Nicky, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Jumat, 17
Februari 2017.
Nicky mengatakan, jumlah investor yang ikut tax amnesty maupun mendeklarasikan asetnya cukup
banyak. Cara yang digunakan melalui instrumen investasi di pasar modal.
Dari catatan yang ada, jumlah transaksi asing menurun 14,8 persen menjadi Rp1.360 triliun di 2016,
dari posisi sebesar Rp1.597 triliun di 2015. Sedangkan, jumlah transaksi investor domestik justru meningkat
pesat sebesar 91,6 persen dari Rp1.215 triliun menjadi Rp2.328 triliun.
Jika kita artikan, pada akhir 2016 pelaku pasar domestik menguasai perdagangan pasar modal
Indonesia dari sisi transaksi," papar Nicky.
Data operasional BEI dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor baru
pasar modal yang meningkat 23,47 persen atau 101.887 identitas tunggal investor atau single investor
identification (SID) menjadi 535.994 SID di 2016, dari posisi 434.107 SID di akhir 2015.
Sementara angka posisi 434.107 SID di 2015 yakni naik 18,83 persen atau 68.804 SID dari posisi
365.303 SID di akhir Desember 2014.
"BEI terus berupaya untuk memperluas basis investor, khususnya investor ritel, dan meningkatkan
literasi pasar modal di masyarakat," kata Nicky.
Adapun jumlah investor aktif per tahun juga mengalami peningkatan 32,3 persen atau 32.950 SID
menjadi 187.268 SID di akhir Desember 2016, dari 154.318 SID di Desember 2015. Sedangkan pertumbuhan
jumlah investor per bulan mencapai 19.908 SID, atau 33,76 persen menjadi 78.878 SIDdi Desember 2016,
dari 58.970 SID di Desember 2015.
"Rasio investor aktif per bulan terhadap total SID mengalami peningkatan 1,14 persen menjadi 14,72
persen di Desember 2016, dari 13,58 persen di akhir Desember 2015," jelas Nicky.
Peningkatan investor, bilang Nicky, didorong dari sosialisasi kepada masyarakat, dengan
menggandeng perusahaan sekuritas dalam memberikan edukasi agar melek investasi saham dan segera
menjadi investor saham.
Sumber : www.metrotvnews.com 17 Februari 2017 15.22 WIB
Artikel 5
Strategi DJP Tingkatkan Komitmen Pajak Usai Tax Amnesty

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengimbau pada wajib pajak
yang sudah mengikuti amnesti pajak agar melaporkan seluruh harta dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Pajak Tahunan 2016.

Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan,
setelah mereka mengikuti amnesti pajak maka DJP meminta komitmen pada para wajib pajak untuk lebih
patuh dan taat pajak ke depannya, di mulai dari pelaporan SPT 2016.

"Harus melaporkan SPT dengan jelas, benar dan lengkap dalam artian seluruh penghasilannya di
laporkan, termasuk yang baru dideklarasikan di amnesti pajak, harta seluruhnya," kata Hestu, saat konferensi
pers, di Kantor Pusat DJP Kemenkeu, Jakarta Selatan, Senin, 13 Februari 2017.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Angin
Praytino Aji mengingatkan untuk para wajib pajak yang ikut amnesti pajak namun tidak melaporkan seluruh
harta yang dimiliki maka siap-siap DJP akan mengimplementasikan pasal 18 UU Tax Amnesty sebagai
senjata setelah masa amnesti pajak berakhir di akhir Maret.

Konsekuensinya yakni jika nantinya DJP menemukan data harta yang belum dilaporkan pada Surat
Pernyataan Harta (SPH) maka harta tersebut dianggap sebagai penghasilan dan dikenai Pajak Penghasilan
(PPh) dengan tarif normal dan juga sanksi 200 persen dari pajak yang sudah dibayarkan.

"Mereka yang ikut amnesti pajak tapi belum ada harta yang dilaporkan ini masih ada kesempatan,
karena apa? Karena DJP tidak ada batasannya melihat atau mencari ada harta yang dilaporkan. Semua
informasi dari institusi terkait kami sudah punya," kata Angin.

Selain itu, bagi wajib pajak yang tidak ikut amnesti pajak dan setelah Maret DJP menemukan adanya
harta yang tidak dilaporkan dalam SPT maka harta tersebut dianggap sebagai penghasilan dan dikenakan
pajak beserta sanksi yang berlaku.

"Untuk yang tidak laporkan sama sekali lewat amnesti pajak maka DJP masih bisa mencari karena
data sudah terkumpul. Untuk penerapan pasal 18 ini, DJP sedang menyiapkan peraturan pemerintahnya
sebentar lagi jadi," jelas dia.

Sumber : www.metrotvnews.com 14 Februari 2017 10.51 WIB


Artikel 6
Kejar Target Tax Amnesty Tahap III, DJP Tetap Kirim Surat Cinta Nasabah
Pemilik Rp500 Juta

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan tetap ngotot akan mengejar simpanan
nasabah di bank-bank yang memiliki nominal Rp500 juta. Pemilik rekening itu akan dikejar untuk ikut tax
amnesty periode ketiga ini.

Kita akan fokus di situ (kejar nasabah Rp500 juta). Makanya kita minta bank untuk kirim surat ke
para nasabah itu agar mereka taat pajak, ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas DJP, Hestu
Yoga Saksama, di Jakarta, Rabu (8/2).

Meski begitu, kata dia, bukan berarti mereka harus ikut tax amnesty. Tapi kalau sudah masuk ke
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT), bisa saja tak ikut periode ketiga yang akan berakhir 31 Maret 2017
ini.

Tapi tetap kita minta ke perbankan untuk kirimi surat. Kalau sudah ada SPT, siapa tahu SPT-nya
tak tak lengkap. Jadi bisa saja pembetulan SPT saja, ungkapnya.

Sebetulnya terkait periode ketiga tax amnesty ini, yang lebih penting adalah keterlibatan para direksi
BUMN yang sampai saat ini belum maksimal. Namun ternyata pihak DJP kurang serius kejar para direksi
BUMN itu.

Itu kan (direksi BUMN) kita himbau. Kita tetap akan minta terus para direksi BUMN untuk ikut TA.
Kami terus lakukan himbauan seperti itu ke mereka. Kan Bu Menteri (Menkeu Sri Mulyani) juga minta (direksi
BUMN ikut TA), kilah Hestu.

Ketidakseriusan DJP pada direksi BUMN juga masih terlihat dari kengototan DJP yang mau
mengejar pemilik rekening Rp500 juta.

Jadi, tak hanya direksi BUMN, nasabah bank yang punya simpanan Rp 500 juta juga kita minta
untuk ikut tax amesty; katanya berulang-ulang seolah enggan membahas keikutsertaan para direksi BUMN
di tax amnesty itu.

Sumber : www.aktual.com 8 Februari 2017 19.25 WIB


Artikel 7

Kawasan Industri, Pulo Gadung Tak Beri Sumbangan Besar ke Tax Amnesty

Pulo Gadung adalah salah satu kawasan industri di Jakarta Timur. Pada kawasan ini, terdapat
beberapa sentra industri yang bergerak pada berbagai bidang.

Hanya saja, menurut Kepala Kanwil DJP Jakarta Timur Harta Indra Tarigan, kawasan ini justru tidak
memberikan dampak yang besar bagi penerimaan negara pada program tax amnesty lalu. Akibatnya,
penerimaan tax amnesty Jakarta Timur adalah salah satu yang terendah di daerah Jakarta.

"Kami memang tahap pertama kedua dan ketiga sudah jajaki Rp2,2 triliun dan sudah ada 20 ribu
lebih yang ikut tax amnesty. Wilayah kita banyak terdapat industri tapi belum tentu mereka bayarnya di KPP
Jaktim, sebagian PMA sebagian madya," tuturnya di KPP Pulogadung, Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Menurutnya, pemilik modal pada kawasan industri ini sebagian besar berasal dari Jakarta Pusat dan
Jakarta Barat. Pemilik modal ini pun banyak yang membayar pajak dan ikut tax amnesty pata kawasan
tersebut.

"Pemilik modal banyak di wilayah lain seperti Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Misalnya tinggal di
wilayah barat meskipun sudah pindah enggan memindahkan NPWP. Jadi ada faktor keberuntungan
katanya," tuturnya.

Hanya saja, Ditjen Pajak tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tetap dapat ikut
program tax amnesty. Khususnya adalah kalangan pengusaha yang berdomisili pada kawasan Jakarta
Timur.

Sumber : economy.okezone.com 7 Februari 2017 12.39 WIB


Artikel 8
Tax Amnesty, JK: Mudah-mudahan Tak Banyak Orang Berdosa Lagi untuk Diampuni

Tax amnesty yang merupakan program pengampuan bagi pengemplang pajak, diharapkan mampu
memberikan pelajaran bagi wajib pajak untuk taat membayar pajak di kemudian hari.

Seperti dikatakan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK), tax amnesty yang merupakan bentuk
pengampunan dosa bagi wajib pajak yang tidak taat membayar pajak diharapkan mereka tidak akan
mengulangi kesalahannya lagi.

"Amnesty namanya mengakui dosa, artinya mudah-mudahan tidak banyak orang berdosa lagi untuk
diampuni," katanya saat menyampaikan pidato di Hotel Fairmont, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

JK pun melihat program pengampunan pajak sebagai suatu hal yang bermanfaat. Pasalnya program
tersebut telah menyumbang penerimaan negara yang cukup besar.

"Karena itu lah maka upaya kita bersama melihat itu suatu hal yang positif untuk mengumpulkan
dana yang baik untuk kepentingan bangsa ini. Walaupun kita juga mengetahui perubahan-perubahan apa
yang kita hadapi ke depan," tambahnya.

Sumber : economy.okezone.com 13 Januari 2017 22.34 WIB


Resume Artikel 1

Pemerintah terus-terusan tak mencapai target dalam realisasi penerimaan negara dari sektor pajak.
Bahkan tahun lalu yang sudah disokong program pengampunan pajak (tax amnesty) pun, pemerintah tak
memenuhi target penerimaan pajak. Dan tak capai target ini jadi kebiasaan pemerintah yang memalukan.
Dalam sepuluh tahun terakhir kecuali 2008, pemerintah tidak pernah mencapai target penerimaan pajaknya.
Untuk itu, pemerintah perlu menerapkan kebijakan yang tak hanya berorientasi pada penerimaan jangka
pendek, melainkan membangun kepatuhan dalam jangka panjang.

Resume Artikel 2

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tak hanya mengejar Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk ikut tax amnesty atau Program Pengampunan Pajak. DJP tetap masih
mengejar orang kaya seperti pengusaha untuk ikut program tersebut. Banyak pengusaha yang belum ikut
tax amnesty. Itu yang jugaakanmenjadi fokus. Kalau tarif 5 persen ini masih rendah daripada tarif normal 25
persen, terpaksa dilakukanpemaksaan agar mereka ikut. Ken mengatakan, akan terus melakukan sosialisasi
supaya para pengusaha tersebut ikut tax amnesty. Sebagaimana diketahui, periode tax amnesty akan habis
pada Maret 2017.

Resume Artikel 3

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menggelar acara
perpisahan (farewell) saat Program Pengampunan Pajak atau tax amnesty berakhir. Rencananya, acara
perpisahan tersebut akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani
serta ribuan para wajib pajak. Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Ken Dwijugeasteadi mengatakan, tax
amnesty akan selesai pada Maret tahun ini. Ini adalah program terakhir dan diharapkan tak terulang lagi.

Resume Artikel 4

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku jumlah investor domestik masih mendominasi total
transaksi di pasar modal sepanjang 2016. Peningkatan transaksi investor domestik di tahun lalu banyak
dipengaruhi oleh program pengampunan pajak (tax amnesty). Sebagaimana diketahui, transaksi investor
domestik sebesar Rp2.328 triliun di 2016 atau naik 63,11 persen dari total transaksi, sementara investor
asing hanya 36,89 persen, atau setara sebesar Rp1.360 triliun. Peningkatan investor didorong juga dari
sosialisasi kepada masyarakat, dengan menggandeng perusahaan sekuritas dalam memberikan edukasi
agar melek investasi saham dan segera menjadi investor saham.

Resume Artikel 5

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengimbau pada wajib pajak
yang sudah mengikuti amnesti pajak agar melaporkan seluruh harta dalam Surat Pemberitahuan (SPT)
Pajak Tahunan 2016 dan meminta komitmen pada para wajib pajak untuk lebih patuh dan taat pajak ke
depannya di mulai dari pelaporan SPT 2016. Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Angin Praytino Aji
mengingatkan untuk para wajib pajak yang ikut amnesti pajak namun tidak melaporkan seluruh harta yang
dimiliki maka siap-siap DJP akan mengimplementasikan pasal 18 UU Tax Amnesty sebagai senjata setelah
masa amnesti pajak berakhir di akhir Maret.
Resume Artikel 6

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan tetap ngotot akan mengejar simpanan
nasabah di bank-bank yang memiliki nominal Rp500 juta. Pemilik rekening itu akan dikejar untuk ikut tax
amnesty periode ketiga ini. DJP minta ke perbankan untuk kirimi surat kepada nasabah tersebut. Sebetulnya
terkait periode ketiga tax amnesty ini, yang lebih penting adalah keterlibatan para direksi BUMN yang sampai
saat ini belum maksimal. Namun ternyata pihak DJP kurang serius kejar para direksi BUMN itu.
Ketidakseriusan DJP pada direksi BUMN juga masih terlihat dari kengototan DJP yang mau mengejar pemilik
rekening Rp500 juta.

Resume Artikel 7

Pulo Gadung adalah salah satu kawasan industri di Jakarta Timur. Pada kawasan ini, terdapat
beberapa sentra industri yang bergerak pada berbagai bidang. Menurut Kepala Kanwil DJP Jakarta Timur
Harta Indra Tarigan, kawasan ini justru tidak memberikan dampak yang besar bagi penerimaan negara pada
program tax amnesty lalu. Akibatnya, penerimaan tax amnesty Jakarta Timur adalah salah satu yang
terendah di daerah Jakarta. Pemilik modal pada kawasan industri ini sebagian besar berasal dari Jakarta
Pusat dan Jakarta Barat. Pemilik modal ini pun banyak yang membayar pajak dan ikut tax amnesty pada
kawasan tersebut karena enggan memindahkan NPWP.

Resume Artikel 8

Tax amnesty yang merupakan program pengampuan bagi pengemplang pajak, diharapkan mampu
memberikan pelajaran bagi wajib pajak untuk taat membayar pajak di kemudian hari. Seperti dikatakan Wakil
Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK), tax amnesty yang merupakan bentuk pengampunan dosa bagi wajib
pajak yang tidak taat membayar pajak diharapkan mereka tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.

Anda mungkin juga menyukai