OLEH:
NINING WAHYUNI
1415011111
I PENDAHULUAN
IV PELAKSANAAN PEKERJAAN
V TUGAS KHUSUS
VI PENUTUP
Company Logo
BAB I. PENDAHULUAN
TUJUAN
TUJUAN KERJA
LATAR
PROYEK PRAKTIK
BELAKANG
METODE
RUANG BATASAN PENYUSUNAN
MASALAH LAPORAN
LINGKUP
PEKERJAAN
Company Logo
BAB I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
BAB I. PENDAHULUAN
TUJUAN PROYEK
1 Pengamatan di Lapangan
2 Interview/Wawancara
3 Dokumentasi
BAB II. GAMBARAN UMUM PROYEK
DATA
STRUKTUR
DATA UMUM
LOKASI PROYEK
PROYEK
PROYEK
SISTEM
PELELANGAN,
FASILITAS STRUKTUR KONTRAK DAN
ORGANISASI PEMBAYARAN
PROYEK
Company Logo
BAB II. GAMBARAN UMUM PROYEK
LOKASI PROYEK
FASILITAS PROYEK
FASILITAS PROYEK
STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
PERALATAN
MATERIAL
Company Logo
BAB III. MATERIAL DAN PERALATAN
MATERIAL
MATERIAL
PERALATAN
PERALATAN
PERALATAN
PERALATAN
1. PEMADATAN TANAH
Pengukuran elevasi
Perataan Elevasi dengan
dengan Theodolite
Motor Grader
BAB IV. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. PEMADATAN TANAH
2. PEKERJAAN SUBBASE
Pemasangan casing
Pengecoran Diafragma
BAB IV. PELAKSANAAN PEKERJAAN
RENCANA LUAS
BOX CULVERT PENAMPANG
PENJELASAN BOX CULVERT
UMUM
PENJELASAN UMUM
BOX CULVERT
Dengan menggunakan rumus kecepatan Manning, dan Box culvert yang direncanakan
berbentuk persegi, maka lebar box sama dengan tinggi box (B = H).
BAB V. TUGAS KHUSUS
RENCANA LUAS PENAMPANG BOX CULVERT
• h1 = 3,783 m
• h2 = 2500 mm = 2,5 m
• h3 = 2000 mm =2 m
• t1 = 250 mm = 0,25 m
• t2 = 250 mm = 0,25 m
• b1 = 2500 mm = 2,5 m
• b2 = 2000 mm =2 m
• Mutu beton:
• Kuat tekan beton f’c = 30 Mpa
• Modulus elstisitas Ec = 4700 x (f’c)0,5 = 25743 MPa
• Mutu beton LC f’c = 10 Mpa
• Mutu Baja:
• Untuk baja tulangan dengan Ø > 12 mm U- 39
• Tegangan leleh baja fy = U x 10 = 390 Mpa
BAB V. TUGAS KHUSUS
ANALISA DAN HASIL PERHITUNGAN
1. Berat Sendiri
QMS= t2 . b1 . wc = 6,25 kN/m
PMS = t3.b. h2 .wc = 15,625 kN
2. Beban Mati Tambahan
Berat Beban
No. Jenis Tebal (m)
(kN/m3) (kN/m)
1 Lapisan timbunan tanah 3,78 17,20 65,07
2 Lapisan rigid 0,30 25,00 7,50
3 Lapisan LC 0,10 24,00 2,40 Berat Sendiri Beban Mati Tambahan
4 Lapisan base course 0,15 20,00 3,00
5 Air hujan 0,05 9,80 0,49
Qma = 78,4576
3. Beban Truk
Untuk L < 50 m DLA 0,4
7. Beban Gempa
Statik ekivalen: Beban Gempa Lateral
TEQ = Kh x I x Wt
=0,1837 x 1,0 x 113,697 = 20,8918 kN
Tekanan tanah dinamis akibat gempa
ΔKaG = 0,989
QEQ = H x ws x ΔKaG = 2,5 x 17,2 x 0,989
= 42,508 kN/m3
BAB V. TUGAS KHUSUS
ANALISA DAN HASIL PERHITUNGAN
SARAN
KESIMPULAN
Company Logo
BAB VI. PENUTUP
KESIMPULAN
1. Manajemen dan koordinasi antara pihak-pihak yang ada pada Proyek Pembangunan Jalan
Tol Trans Sumatera Seksi 2 (Sidomulyo–Kota Baru) ini sudah baik. Struktur organisasi juga
berjalan dengan baik.
2. Proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi 2 (Sidomulyo–Kota Baru) dikerjakan
pada STA 39+400–STA 80+000 dengan struktur perkerasan jalannya yaitu terdiri dari lapis
pondasi base A (15 cm), lantai kerja atau lean concrete (10 cm), dan rigid pavement (30
cm).
3. Pengendalian mutu bahan pada proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi 2
sudah terlaksana dengan baik.
4. Secara keseluruhan material dan peralatan yang digunakan pada proyek pembangunan
Jalan Tol Trans Sumatera Seksi 2 (Sidomulyo–Kota Baru) dalam keadaan baik dan siap
pakai. Namun ada beberapa kendala di lapangan yaitu:
- Pengiriman material yang terlambat
- Kurangnya perhatian dan perawatan peralatan kerja yang dapat merusak alat
- Keterbatasan gudang penyimpanan untuk tulangan
5. Pelaksanaan pekerjaan pada proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Seksi 2 secara
umum terlaksana dengan baik. Namun ada 2 kendala di lapangan yang sering dijumpai
yaitu pembebasan lahan yang belum selesai terlaksana dan cuaca yang kurang mendukung
seperti hujan, akibatnya terjadi penundaan jadwal pekerjaan tetapi tidak mengganggu
jadwal per minggunya.
BAB VI. PENUTUP
KESIMPULAN
6. Berdasarkan hasil perhitungan tugas khusus yang dilakukan, perencanaan box
culvert pada STA 60+830 pada proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera
Seksi 2 diperoleh:
• Dengan mengasumsi debit Q sebesar 3,30 m3/s dihitung menggunakan rumus
kecepatan Manning maka didapatkan dimensi penampang basah box culvert
yaitu lebar 2 meter dan tinggi 2 meter.
• Tebal pelat atas pada box culvert yaitu sebesar 25 cm. Tulangan lentur yang
didapat dari perhitungan adalah D25-150 dan D16-200, serta tulangan geser
yang digunakan adalah D16-200. Pelat atas ini mampu menahan beban hingga
sebesar 142,557 kNm.
• Tebal dinding pada box culvert yaitu 25 cm. Tulangan yang didapatkan dari
perhitungan adalah tulangan D16-150. Dinding box culvert mampu menahan
beban sebesar 111,5067 kNm yang mana beban tersebut dapat berupa tekanan
tanah maupun gempa.
BAB VI. PENUTUP
SARAN
• Kontraktor pelaksana agar lebih meningkatkan pengarahan kepada pekerja tentang pekerjaan
yang akan dilaksanakan dan pengawasan yang lebih intensif sehingga tidak terjadi kesalahan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
• Koordinasi antara tiap divisi yaitu pada bagian teknik, quality control, termin, adkon dan
bagian pelaksana perlu ditingkatkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan.
• Perlu adanya tindak lanjut tentang pembebasan lahan yang merupakan faktor yang signifikan
dalam proyek Jalan Tol Trans Sumatera agar proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan tepat
waktu.
• Penyimpanan material dan bahan sebaiknya lebih diperhatikan lagi agar terlindungi dari hal-
hal yang dapat menurunkan kualitas maupun mutunya. Seperti baja tulangan, sebaiknya
ditaruh dan disimpan pada ruangan yang terlindung dari suhu lembab serta perubahan cuaca
yang dapat menimbulkan korosi.
• Pemeliharaan pada alat-alat kerja perlu ditingkatkan agar alat tidak cepat rusak.
• Dalam perencanaan box culvert sebaiknya tulangan yang direncanakan memiliki diameter
yang sama, agar memudahkan dalam pengerjaan di lapangan.