Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang mana atas rahmat dan
karunia-Nya Laporan Kerja Praktek ini dapat selesai. Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpah curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan serta doa dari beberapa pihak,
Laporan Kerja Praktek ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena itu,
Penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses pengerjaan Laporan Kerja Praktek ini. Kepada:
1) Keluarga yang telah memberikan dukungan materil, moril, doa, dan kasih
sayang.
2) Bapak Prof. Dr. Eng. H. Aripin, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Siliwangi.
3) Bapak H. Asep Kurnia Hidayat, Ir., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Universitas Siliwangi.
4) Bapak Pengki Irawan, S.TP., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil
Universitas Siliwangi.
5) Bapak Agus Widodo, Ir., M.M., selaku Dosen Wali sekaligus Pembimbing
Kerja Praktek.
6) Seluruh jajaran dosen di Jurusan Teknik Sipil Universitas Siliwangi yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis.
7) Bapak Annas Maghfuri ST., selaku Kepala Proyek dari PROYEK WASKITA
RAJAWALI TOWER sekaligus Pembimbing Lapang Kerja Praktek.
8) Ibu Aulia Dharwati, selaku Kasi Keuangan dan SDM (KSDM) dari PROYEK
WASKITA RAJAWALI TOWER.
9) Bapak Alvin I. Rizky, selaku kasi Pengendalian mutu (Quality Control) dari
PROYEK WASKITA RAJAWALI TOWER.
10) Bapak Mulyadi, selaku Pengendalian mutu (Quality Control) dari PROYEK
WASKITA RAJAWALI TOWER.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | i
11) Bapak Kurniawan, selaku Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan
Lingkungan (K3L) dari PROYEK WASKITA RAJAWALI TOWER.
12) Ibu Hesti Purwaningsih, selaku Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan
Lingkungan (K3L) dari PROYEK WASKITA RAJAWALI TOWER.
13) Bapak Bayu Purnomo, selaku Kepala Lapangan dari PROYEK WASKITA
RAJAWALI TOWER.
14) Bapak Mulyoto, Bapak Rahmadan dan Bapak Fajar, selaku Pelaksana dari
PROYEK WASKITA RAJAWALI TOWER.
15) Semua pihak yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan demi
penyempurnaan laporan di masa yang akan datang. Semoga Laporan Kerja Praktek ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya
Penulis
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | ii
DAFTAR ISI
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | iii
3.1.1 Fungsi Pelat Lantai.................................................................................... 21
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | iv
4.5.2 Pekerjaan Pasang Panel Precast ................................................................ 88
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | v
DAFTAR TABEL
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | vi
DAFTAR BAGAN
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | vii
DAFTAR GAMBAR
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | viii
Gambar 4. 20 Pemadatan Beton Menggunakan Concrete Vibrator .................................. 74
Gambar 4. 21 Pemasangan PCH ....................................................................................... 76
Gambar 4. 22 Pemasangan Bekisting Balok Dan Pelat .................................................... 76
Gambar 4. 23 Pembesian Balok Dan Pelat ....................................................................... 77
Gambar 4. 24 Pengecoran Balok Dan Pelat ...................................................................... 78
Gambar 4. 25 Pengecoran Balok Dan Pelat ...................................................................... 78
Gambar 4. 26 Bongkar Bekisting Balok Sisi Tembereng ................................................. 79
Gambar 4. 27 Bongkar Bekisting Balok Sisi Tembereng dan Pelat Lantai ...................... 79
Gambar 4. 28 Pengukuran Elevasi Tangga ....................................................................... 80
Gambar 4. 29 Bekisting Yang Selesai Terpasang ............................................................. 81
Gambar 4. 30 Penulangan Utama ..................................................................................... 82
Gambar 4. 31 Tulangan Cakar Ayam dan Decking Pada Tangga .................................... 82
Gambar 4. 32 Penulangan Tangga .................................................................................... 82
Gambar 4. 33 Tulangan dan Bekisting Tangga Siap Cor.................................................. 83
Gambar 4. 34 Pembersihan Area Pengecoran ................................................................... 83
Gambar 4. 35 Proses Pengecoran Tangga ......................................................................... 84
Gambar 4.36 Plywood Pinggir yang Telah Dibongkar .................................................... 84
Gambar 4. 37 Pemasangan Mullion .................................................................................. 87
Gambar 4. 38 Pemasangan Kaca Stopsol.......................................................................... 88
Gambar 4. 39 Detail Sambungan Chain Blok ke Angkur ................................................. 90
Gambar 4. 40 Detail Sambungan Chain Blok ke Kolom .................................................. 90
Gambar 4. 41 Pemasangan Panel Precast ......................................................................... 91
Gambar 4. 42 Sand Cone Test .......................................................................................... 94
Gambar 4. 43 Slump Test ................................................................................................. 95
Gambar 4. 44 Tes Beton 7 Hari ........................................................................................ 96
Gambar 4. 45 Tes Kuat Tarik Besi ................................................................................... 97
Gambar 4. 46 Pengecekan Material Masuk oleh QC ........................................................ 97
Gambar 4. 47 Pelatihan Pekerjaan Kepada Pekerja .......................................................... 98
Gambar 4. 48 Safety Induction Pekerja Baru ................................................................. 101
Gambar 4. 49 Safety Brefing .......................................................................................... 101
Gambar 4. 50 Tool Box Meeting .................................................................................... 102
Gambar 4. 51 MCU Pekerja WRT .................................................................................. 102
Gambar 4. 52 Safety Morning ........................................................................................ 103
Gambar 4. 53 Rapat koordinasi Proyek WRT ................................................................ 104
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | ix
DAFTAR LAMPIRAN
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | x
BAB I
PENDAHULUAN
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di
dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan
usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. (Pasal 1 Angka 1 UU
Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung).
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 1
Groundbreaking Ceremony. Hadirnya gedung perkantoran ini diharap dapat
memenuhi kebutuhan perkantoran di wilayah Jakarta Timur yang kian berkembang.
Gedung ini juga berada pada lokasi yang sangat strategis, berdekatan dengan
berbagai macam fasilitas umum mulai dari transportasi, tempat tinggal, perkantoran.
Menara ini akan menampilkan fasad Blue Topaz unik yang berkilau seperti
perhiasan biru di bawah sinar matahari. Selain penampilannya yang megah, gedung
perkantoran ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, seperti kantor
layanan perbankan, ruang nursery, taman, resto & kedai kopi, ruang beribadah, dan
taman. Proyek ini memiliki batas-batas bangunan yaitu sebagai berikut:
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 2
3. Bagi PT Rajawali Nuasantara Indonesia (RNI), hadirnya perkantoran ini
merupakan bagian dari upaya melebarkan sayap bisnis pada sektor properti,
setelah sebelumnya dikenal sebagai BUMN yang bergerak di bidang
agroindustri, farmasi dan alat kesehatan, serta perdagangan dan distribusi.
4. Proyek ini juga memberikan nilai tambah bagi masing-masing perusahaan
melalui pengelolaan aset yang mengedepankan prinsip Sinergis antar-BUMN.
1. Konsultasi
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 3
2. Pengamatan di Lapangan/ Observasi
4. Buku-Buku Literatur
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas latar belakang kerja praktek, tujuan kerja
praktek, ruang lingkup kerja praktek, metode pengumpulan data,
dan sistematika penyusunan.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 4
Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum proyek,
deskripsi proyek yang isinya memaparkan identifikasi proyek,
Persiapan Proyek, struktur organisasi, dan Nilai Proyek, serta
Rencana Pelaksanaan dan Pembiayaan Proyek.
Pada bab ini berisi tentang landasan teoritis dan analisis mengenai
lingkup kerja praktek.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 5
BAB II
Menara ini menampilkan fasad Blue Topaz unik yang berkilau seperti
perhiasan biru di bawah sinar matahari. Selain penampilannya yang megah,
gedung perkantoran ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern,
seperti kantor layanan perbankan, ruang nursery, taman, resto & kedai kopi,
ruang beribadah, dan taman.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 6
Gambar 2. 2 Tampak Timur/Selatan Waskita Rajawali Tower
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 7
Pagar Sementara (Pengecatan saja pada
pagar existing)
Perlindungan terhadap Pekerjaan
Foto-Foto Kemajuan Pekerjaan
Ketertiban dan Kebersihan
Kantor dan Gudang Lapangan
Air Kerja, Listrik Kerja dan Alat
Komunikasi
Peralatan Pemadam Kebakaran
Helm dan Perlengkapan Perlindungan
Badan
Penangkal Petir
Pembongkaran Bangunan Existing
(termasuk pohon dan tanaman)
Drainasi Sementara (dewatering)
Asuransi (Pekerja, Astek, CAR dan
TPL)
2. Pekerjaan Struktur Pekerjaan Pondasi
Pondasi Bored Pile
Pekerjaan Tanah
Galian Tanah dan Urugan Tanah
Anti rayap
Pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam
Pekerjaan Retaining Wall
Pekerjaan Shear Wall
Pekerjaan Ground Water Tank dan STP
Pekerjaan Sumpit
Pekerjaan Dog House
Pekerjaan Balok & Kolom
Pekerjaan Ramp
Pekerjaan Tangga Beton
Pekerjaan Waterproofing
Pekerjaan Baja kanopy
3. Pekerjaan Arsitektur Pasangan Dinding dan Finishingnya
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 8
Pekerjaan Kulit Luar (Precast Beton dan
Kaca)
Pekerjaan Jendela dan Pintu
Pekerjaan Finishing Lantai
Pekerjaan Finishing Plafond
Pekerjaan Sanitary
Pekerjaan Railing
Pekerjaan Cermin
Pekerjaan Furniture
4. Pekerjaan M.E.P Pekerjaan sistem Plumbing
Pekerjaan Sistem Pemadam Kebakaran
Pekerjaan Sistem Tata Udara dan
Ventilasi
Pekerjaan Elevator
Pekerjaan Gondola
Pekerjaan Insatalasi Sistem Elektrikal
Pekerjaan Instalasi Sistem Fire Alarm
Pekerjaan Instalasi Sistem tata Suara
Pekerjaan Instalasi Sistem Integrasi
Pekerjaan Instalasi Sistem Building
Automation Sistem (BAS)
Pekerjaan Genset
5. Pekerjaan Luar dan Pekerjaan Jalan dan Driveway
Landscape Pekerjaan Pagar dan Dinding Penahan
Tanah
Pekerjaan Bangunan Pelengkap
Pekerjaan Landscape
Pekerjaan Drainase Luar
Pekerjaan Pemipaan Untuk Siram
Tanaman
Instalasi Sistem Elektrikal Pek. Luar
Instalasi Sistem Tata suara Luar
Instalasi Sistem Integerasi
6. Pekerjaan ProvSum Kontingensi
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 9
Pekerjaan Pedestrian dan Perkerasan
Jalan
Pekerjaan Drainage Luar
Pekerjaan Pondasi Genset
Pekerjaan Pos Jaga & Kanopi
Struktur Waterfeature
Struktur Kanopi keliling elevasi
Pekerjaan Totem
Pekerjaan Signage dan Chopper pada
waterfeature
Pekerjaan Interior dan Interior Car Lift
Penyambungan PLN dan Green Buiding
Tabel 2. 1 Uraian Pekerjaan Proyek WRT
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 10
PROJECT MANAGER
Annas Maghfuri, ST
Security
L. Budi Sugiarto
Rahmat Sugiharto
Hermansah
Syaiful Anwar
Rizjal
Akmaludin
Saumin
Martinus
SITE OPERATIONAL
MANAGER
Bayu Purnomo
Jakarta Timur
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 11
Terima Lahan diterima
- Penutup Atap
: Dak Beton
- Penutup Lantai
: Keramik, Homogenous Tile (HT),
- Penutup Dinding
: Retaining wall – Beton
- Struktur Tangga
: Beton Bertulang
- Tipe Pondasi
: Bored Pile
- Jenis Pelat
: Pelat Konvensional
Jakarta Timur
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 12
PT RAJAWALI NUSANTARA
INDONESIA (RNI)
(PERSERO) TBK
(PERSERO) TBK
MANDIRI
PT RAJAWALI NUSANTARA
INDONESIA (RNI)
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 13
Fc’ = 42 MPa Lt. Basement-1 s/d Lt. 2
2. K.1A
Fc’ = 30 MPa Lt. 3 s/d Lt. 15
Fc’ = 42 MPa Lt. Basement-1 s/d Lt. 2
3. K.1B
Fc’ = 30 MPa Lt. 3 s/d Lt. 15
Lt. Basement-1, GF s/d
4. K.1C Fc’ = 42 MPa
Lt. Mezanine
Lt. Basement 2-1 s/d Lt.
5. K.1D Fc’ = 42 MPa
Mezanine
6. K.1E Fc’ = 42 MPa Lt. Basement 1-2
7. K.2 Lt. Basement-1
Lt. Basement-1 s/d Lt.
8. K.2A 400x800 Fc’ = 30 MPa
Mezanine
9. K.2R Lt. GF s/d Lt. Mezanine
10. K.3 Lt. Basement-1 s/d Lt.15
11. K.3A 400x400 Fc’ = 30 Mpa Lt. 12 s/d Lt.15
12. K.3R Lt. Basement-1 s/d Lt.GF
Lt. Basement-1 s/d Lt.
13. K.4
500x1250 Fc’ = 30 Mpa Atap
14. K.4A Lt. Basement-1 s/d Lt. 15
15. K.5 Lt. Basement-1 s/d Lt. 6
300x700 Fc’ = 30 MPa
16. K.5A Lt. 5 s/d Lt. 11
Tabel 2. 2 Detail Jenis-Jenis Tipe Kolom
b. Balok Beton
Balok beton yang digunakan dalam proyek ini memiliki beberapa
tipe dimensi dengan mutu beton Fc’ = 30 MPa.
No. Tipe Dimensi
G.1 G.1A G.1B G.1C
1. G.1D G.1E CG.1 G.3 450x750
B.COL1 BR.3
2. G.2A G.2B 500x750
B.1 B.1A B.1B CB.1
3. 300x600
BR.1 BR.4 BR.5
4. B.2 CB.2 250x400
5. B.3 200x500
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 14
6. B.4 200x700
7. B.5 CB.5 BR.2 250x500
Tabel 2. 3 Detail Jenis-Jenis Tipe Balok
c. Detail Pelat
Pelat yang digunakan dalam proyek ini memiliki beberapa tipe
dimensi dengan mutu beton Fc’ = 30 MPa.
No. Tipe Tebal
1. S1 S4 150 mm
2. S2 S2A S5 130 mm
3. S3 200 mm
Tabel 2. 4 Detail Jenis-Jenis Tipe Pelat Lantai (Slab)
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 15
Dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah secara garis besar dapat digambarkan dengan diagram seperti
berikut ini.
Usaha Kecil
Pelelangan
Diperlukan Bagaimana Cara Rencana Internasional
Kegiatan Pengadaannya Umum
Pengadaan (How) Pengadaan Pinjaman / Hibah LN
Keikutsertaan Usaha
Asing
Akan tetapi evaluasi yang dilaksanan terhadap Perpres No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan
Perpres No. 35 Tahun 2011 menujukan bahwa implementasi Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah masih menemui kendala yang disebabkan oleh keterlambatan dan
rendahnya penyerapan belanja modal.
Dengan demikian maka perubahan kedua atas Perpres No. 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tercantum jelas pada Perpres No. 70
Tahun 2012. Menurut Perpres No. 70 Tahun 2012, Pengadaan adalah kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa oleh Kementrian /Lembaga/Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Dengan demikian
pengaturan mengenai tata cara Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dapat
dilaksanakan secara efesien, dengan didukung percepatan penyerapan anggaran.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 16
Bagan 2.3 Pengadaan Barang & Jasa Proyek WRT
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 17
Arsitektur, Mekanikal, Elektrikal, Plumbing, Landscape dan Infrastruktur,
serta item pekerjaan pendukung lainnya.
Sesuai yang tertera dalam Surat Perintah Kerja (SPK) Addendum ke-1
Nomor : 001-ADD.2/SPK/KSO/RNI-WASKITA/2017 Tentang :
Pembangunan Proyek Waskita Rajawali Tower. Kontrak bersifat Cost Plus
Fee yaitu kontrak pengadaan jasa pemborongan yang berdasarkan biaya yang
dikeluarkan ditambah fee yang disepakati dengan Nilai Fee Koordinasi
maksimum sebesar 10% ditambah 3% pajak penghasilan.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 18
c. Pembayaran secara sekaligus setelah penyelesaian pekerjaan.
Untuk pembayaran kemajuan/prestasi proyek ini dilakukan secara
periodik dengan batasan waktu: harian, fase, bulanan, atas persentase/bobot
yang disetujui oleh konsultan pengawas atau manajeman konstruksi. Bila
kontrak dengan cara fixed price, biasanya kontraktor mengajukan aplikasi
tagihan tiap periode dan owner membayar 10 hari sesudahnya. Untuk kontrak
lump sump digunakan cara periodik dan presentase/bobot, sedangkan pada
kontrak cost plus fee, kontraktor mengajukan taguhan ke owner pada setiap
interval waktu selama pelaksanaan proyek. Proyek pembangunan Waskita
Rajawali Tower sendiri menggunakan satuan kontrak Lump Sump Fixed Price
dan kontraknya bersifat Cost Plus Fee.
Pada proyek ini pembayaran uang muka akan dibayarkan KSO RNI
WASKITA kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk setelah menyerahkan
jaminan uang muka berupa asuransi atau Bank Garansi kepada KSO RNI
WASKITA yang diterbitkan oleh Bank/lembaga keuangan lainnya yang
disetujui oleh KSO RNI WASKITA sampai dengan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan dan akan dibayarkan paling lambat 30 hari kerja terhitung sejak
tagihan diterima lengkap dan benar oleh KSO RNI WASKITA.
Pembayaran prestasi kerja dalam bentuk Monthly Payment yaitu
pembayaran 30 hari setelah berkas lengkap dan benar dengan retensi 5%
selama 365 hari.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 19
berubah apabila gambar design telah selesai dan mempengaruhi jangka waktu
yang ditentukan sebelumnya. Ditambah Masa Pemeliharaan selama 365 hari
kalender, terhitung sejak Berita Acara Serah Terima I (BAST I) telah
ditandatangani.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 20
BAB III
PERENCANAAN TEKNIS
Struktur bangunan suatu gedung umumnya tersusun dari pelat, balok dan
kolom. Pada struktur bangunan pelat biasanya dipakai untuk atap, dinding dan lantai.
Petak pelat dibatasi oleh balok anak pada kedua sisi panjang dan balok induk pada
kedua sisi pendek. Pelat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah
langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat
yang lain. Pelat lantai didukung oleh balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom
bangunan. Ketebalan pelat lantai ditentukan oleh:
a. Besar lendutan yang diijinkan.
b. Lebar bentangan atau jarak antara balok-balok pendukung.
c. Bahan material konstruksi dan pelat lantai.
Pelat lantai harus direncanakan kaku, rata, lurus dan waterpass (mempunyai
ketinggian yang sama dan tidak miring), pelat lantai dapat diberi sedikit kemiringan
untuk kepentingan aliran air. Ketebalan pelat lantai ditentukan oleh: beban yang
harus didukung, besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan atau jarak antara
balok-balok pendukung, bahan konstruksi dari pelat lantai.
Pelat lantai merupakan suatu struktur solid tiga dimensi dengan bidang
permukaan yang lurus, datar dan tebalnya jauh lebih kecil dibandingkan
dengan dimensinya yang lain. Struktur pelat bisa saja dimodelkan dengan
elemen 3 dimensi yang mempunyai tebal h, panjang b, dan lebar a. Adapun
fungsi pelat lantai adalah sebagai berikut :
a. Sebagai pemisah ruang bawah dan ruang atas.
b. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas.
c. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang bawah.
d. Menerima beban yang akan disalurkan ke struktur lainnya
e. Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 21
f. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal.
(c) Pelat ditumpu balok baja dengan (d) Pelat ditumpu kolom secara
sistem komposit langsung (pelat cendawan)
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 22
dipasangkan keramik dan hanya diperbolehkan untuk struktur
konstruksi bangunan yang ringan.
b. Pelat Lantai Beton
Plat ini umumnya bertulang dan dicor ditempat bersama dengan
balok penumpu dan kolom pendukungnya. Plat lantai ini dipasang
tulangan baja pada kedua arahnya, dan tulangan silang untuk menahan
momen tarik dan juga lenturan.
Plat lantai beton ini mempunyai beberapa keunggulan dan
keuntungannya sendiri, antara lain:
- Mendukung untuk digunakan pada bangunan dengan beban yang
besar.
- Tidak dapat terbakar dan kedap air, sehingga dapat dijadikan
sebagai lantai dapur, kamar mandi ataupun WC.
- Dapat dipasang keramik, tegel dan granit, sehingga dapat
memperindah lantai.
- Bahan yang awet dan kuat, perawatannya mudah dan berumur
panjang.
c. Plat Lantai Yumen
Pelatlantai ini merupakan kependekan dari plat lantai kayu semen
(yumen). Plat lantai ini terbuat dari potongan kayu kecil yang dicampur
dengan semen dan dibuat dengan ukuran 90 x 80 cm. Plat lantai ini
termasuk plat lantai yang masih baru dan masih jarang digunakan.
d. Plat Lantai Baja
Konstruksi plat lantai ini biasanya digunakan pada bangunan
yang komponen-komponen strukturnya sebagian besar terdiri dari
material baja. Plat lantai baja digunakan pada bangunan semi permanen
seperti bangunan untuk bengkel, bangunan gudang, dan lain-lain.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 23
a. Terletak bebas
Keadaan dimana pelat diletakan begitu saja di atas balok, atau
diantara pelat dan balok tidk dicor bersama-sama, sehingga pelat dapat
berotasi bebas pada tumpuan tersebut. Pelat yang ditumpu oleh tembok
juga termasuk dalam kategori terletak bebas.
b. Terjepit elastis
Keadaan dimana pelat dan balok dicor bersama-sama secara
monolit, tetapi ukuran balok cukup kecil, sehingga balok tidak cukup
kuat untuk mencegah terjadinya rotasi pelat
c. Terjepit penuh
Keadaan dimana pelat dan balok dicor bersama-sama secara
monolit, dan ukuran balok cukup besar, sehingga mampu untuk
mencegah terjadinya rotasi pelat.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 24
3.1.5 Tipe Pelat Lantai
Pelat lantai atau slab merupakan elemen bidang tipis yang memikul
beban transversal melalui aksi lentur ke masing-masing tumpuan dari pelat.
Beberapa tipe pelat lantai yang banyak digunakan pada konstruksi
diantaranya:
(a) Flat Plate Slab (b) Flat Slab dengan drop panel
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 25
Gambar 3. 6 Sistem Lantai Grid (Waffle System)
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 26
Gambar 3. 8 Sistem Pelat dan Balok
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 27
sedangkan tulangan bagi dipasang pada bagian dalamnya dan
menempel pada tulangan pokok. Tepat pada lokasi persilangan tersebut,
kedua tulangan diikat kuat dengan kawat binddraad. Fungsi tulangan
bagi selain memperkuat kedudukan tulangan pokok, juga sebagai
tulangan untuk penahan retak beton akibat susut dan perbedaan suhu
pada beton.
Gambar 3. 9 Contoh Pelat Satu Arah (a) Pelat Kantiliver (b) Pelat
dengan 2 Tumpuan Sejajar
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 28
Gambar 3. 10 Contoh Pelat Tulangan Pokok Dua Arah
a. Metode Konvensional
Seluruh struktur plat lantai dikerjakan ditempat, bekisting
menggunakan plywood dengan perancah scaffolding. Ini merupakan
cara lama yang paling banyak digunkana namun membutuhkan waktu
lama serta biaya tinggi. Kondisi ini kemudian menyebabkan banyak
pekerja proyek berlomba-lomba melakukan inovasi untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik sekaligus biaya termurah.
b. Metode Bondek
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 29
Tulangan bawah dihilangkan dan fungsinya digantikan oleh plat
bondek dengan begini diharapkan ada penghematan besi tulangan dan
bekisting dibawahnya. Tulangan atas bisa dibuat dalam bentuk
batangan atau diganti dengan besi wiremesh agar lebih cepat saat
pemasangan.
c. Metode Full Precast
Merupakan sistem paling cepat, namun perlu diperhatikan jika
menggunakan metode ini yaitu segi kekuatan alat angkat, misalnya kuat
angkat ujung tower crane harus lebih besar dari total berat beton
precast. Dan metode ini juga dapat dilakukan sejak dini dipabrik lalu
tinggal dikirim ke lokasi proyek untuk dipasang.
d. Metode Half Slab
Disebut half slab karena separuh struktur pelat lantai dikerjakan
dengan sistem precast, bagian tersebut bisa dibuat di pabrik lalu dikirim
ke lokasi proyek untuk dipasang, selanjutnya dilakukan pemasangan
besi tulangan bagian atas lalu dilakukan pengecoran separuh plat
ditempat. Kelebihannya yaitu adanya pengurangan waktu serta biaya
pekerjaan bekisting.
Dalam merencanakan sebuah pelat lantai, ada tiga metode yang dapat
digunakan yaitu:
a. Metode Marcus
Metode ini didasarkan pada pendekatan momen dengan
menggunakan koefisien-koefisien yang disederhanakan dimana
koefisien ini telah dicantumkan dalam sebuah tabel sesuai dengan
kondisi perletakan ujung-ujung pelat.
b. Metode Perencanaan Langsung
Metode yang memperoleh pendekatan momen menggunakan
koefisien-koefisien yang telah disederhanakan.
c. Metode Portal Ekivalen
Metode ini digunakan untuk memperoleh variasi longitudinal
dari momen dan geser, maka kekakuan relatif dari kolom-kolom berikut
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 30
sistem lantai dimisalkan dalam analisis pendekatan dan kemudian
diperiksa.
fy lny
ln (0,8 + ) β=
1500 lny
h≥
1
36 + 5β [αm − 0,12 (1 + )]
β
fy Ecb . Ib
ln (0,8 + ) α=
1500 Ecp . Ip
h≥
36 + 9β
fy 1 3
ln (0,8 + ) Ip = .t .l
1500 12
h≤
36
Dimana:
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 31
- lny : Bentang bersih terpanjang
𝑙𝑥
𝑙𝑦
ly
k=
lx
𝑘4 1
𝑘𝑥 = 𝑘𝑦 =
1 + 𝑘4 1 + 𝑘4
𝑞𝑥 = 𝑘𝑥 . 𝑞𝑢 𝑞𝑦 = 𝑘𝑦 . 𝑞𝑢
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 32
1
1 Mly = .𝑞 .l 2
Mlx = .𝑞 .l 2 8 𝑦 y
8 𝑥 x
Dimana:
𝑙𝑥
𝑙𝑦
ly
k=
lx
5𝑘 4 2
𝑘𝑥 = 𝑘𝑦 =
2 + 5𝑘 4 2 + 5𝑘 4
𝑞𝑥 = 𝑘𝑥 . 𝑞𝑢 𝑞𝑦 = 𝑘𝑦 . 𝑞𝑢
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 33
𝑙𝑥
𝑙𝑦
ly
k=
lx
5𝑘 4 1
𝑘𝑥 = 𝑘𝑦 =
1 + 5𝑘 4 1 + 5𝑘 4
𝑞𝑥 = 𝑘𝑥 . 𝑞𝑢 𝑞𝑦 = 𝑘𝑦 . 𝑞𝑢
𝑙𝑥
𝑙𝑦
ly
k=
lx
𝑘4 1
𝑘𝑥 = 𝑘𝑦 =
1 + 𝑘4 1 + 𝑘4
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 34
𝑞𝑥 = 𝑘𝑥 . 𝑞𝑢 𝑞𝑦 = 𝑘𝑦 . 𝑞𝑢
𝑙𝑥
𝑙𝑦
ly
k=
lx
2𝑘 4 1
𝑘𝑥 = 𝑘𝑦 =
1 + 2𝑘 4 1 + 2𝑘 4
𝑞𝑥 = 𝑘𝑥 . 𝑞𝑢 𝑞𝑦 = 𝑘𝑦 . 𝑞𝑢
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 35
Momen Tumpuan (Mt )
1
1 Mty = . q y . ly 2
Mtx = .q .l 2 8
12 x x
𝑙𝑥
𝑙𝑦
ly
k=
lx
𝑘4 1
𝑘𝑥 = 𝑘𝑦 =
1 + 𝑘4 1 + 𝑘4
𝑞𝑥 = 𝑘𝑥 . 𝑞𝑢 𝑞𝑦 = 𝑘𝑦 . 𝑞𝑢
Faktor Koreksi
5 k2
5 k2 𝑐′𝑦 = 1 − .
𝑐′𝑥 = 1 − . 18 1 + k 4
18 1 + k 4
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 36
Data – data Dimensi Pelat:
- Mutu beton (f’c)
- Mutu baja (fy)
- Lebar pelat (b)
- Tebal efektif pelat (d)
Hitung nilai 𝝆𝒃 .
0,85. 𝑓𝑐 ′ . 𝛽1 600
𝜌𝑏 = ∙
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦
Hitung nilai 𝑹𝒏 .
𝑀𝑛
𝑅𝑛 =
∅. 𝑏. 𝑑 2
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
Apabila :
Apakah : - 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌𝑚𝑖𝑛 maka 𝜌
𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢
yang digunakan 𝜌𝑚𝑖𝑛 .
<𝜌
- 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 > 𝜌𝑚𝑎𝑥 maka
dirubah dimensinya.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 37
3.3 Perhitungan Pelat Lantai
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 38
- Panel III (S2)
𝑙𝑦 = 3,6𝑚 , 𝑙𝑥 = 3,2𝑚
𝑙𝑦 3,6
𝑘= = = 1,125 … ≤ 2,5
𝑙𝑥 3,2
(Pelat lantai dua arah)
c. Menentukan tebal pelat lantai
Tebal pelat yang umum digunakan seperti 120mm, 150mm,
200mm, dst. Tetapi dapat kita tentukan dengan perhitungan dibawah
ini:
- Tebal pelat dihitung dari panel I (S2A)
𝑙𝑦 = 6𝑚, 𝑙𝑥 = 4𝑚, 𝑓𝑦 = 400𝑀𝑃𝑎
In adalah bentang terpanjang, maka 𝑙𝑛 = 𝑙𝑦 = 6𝑚
𝑙 6
𝛽 = 𝑙𝑦 = 4 = 1,5
𝑥
𝑓𝑦 𝑓𝑦
𝑙𝑛 (0,8 + ) 𝑙𝑛 (0,8 + )
1500 1500
ℎ ≥ ℎ ≤
36 + 9𝛽 36
400 400
6000 (0,8 + ) 6000 (0,8 + )
1500 = 1500
= 36
36 + 9 . 1,5
6400 6400
= = 129,29 𝑚𝑚 = = 177,77 𝑚𝑚
49,5 36
Jadi tebal pelat panel I yang akan direncanakan yaitu 130 mm.
- Tebal pelat dihitung dari panel II (S2A)
𝑙𝑦 = 5𝑚, 𝑙𝑥 = 3𝑚, 𝑓𝑦 = 400𝑀𝑃𝑎
In adalah bentang terpanjang, maka 𝑙𝑛 = 𝑙𝑦 = 5𝑚
𝑙𝑦 5
𝛽= = = 1,67
𝑙𝑥 3
𝑓𝑦 𝑓𝑦
𝑙𝑛 (0,8 + ) 𝑙𝑛 (0,8 + )
1500 1500
ℎ ≥ ℎ ≤
36 + 9𝛽 36
400 400
5000 (0,8 + ) 5000 (0,8 + )
1500 = 1500
= 36
36 + 9 . 1,67
5333,33
= = 148,15 𝑚𝑚
36
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 39
5333,33
= = 104,51 𝑚𝑚
51,03
Jadi tebal pelat panel II yang akan direncanakan yaitu 130 mm.
𝑓𝑦 𝑓𝑦
𝑙𝑛 (0,8 + ) 𝑙𝑛 (0,8 + )
1500 1500
ℎ ≥ ℎ ≤
36 + 9𝛽 36
400 400
3600 (0,8 + ) 3600 (0,8 + )
1500 = 1500
= 36
36 + 9 . 1,125
3840 3840
= = 83,25 𝑚𝑚 = = 106,67 𝑚𝑚
46,125 36
Jadi tebal pelat panel III yang akan direncanakan yaitu 130 mm.
(Tebal minimum Pelat 120mm)
d. Data dimensi pelat lantai 15
II
III
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 40
- Panel I (S2A)
Tebal Pelat (h) = 0,13 m
Panjang Pelat (𝑙𝑦 ) =6m
Lebar Pelat (𝑙𝑥 ) =4m
- Panel II (S2A)
Tebal Pelat (h) = 0,13 m
Panjang Pelat (𝑙𝑦 ) =5m
Lebar Pelat (𝑙𝑥 ) =3m
e. Pembebanan
- Beban mati (𝑞𝑑 )
𝑘𝑔⁄
Berat pelat beton bertulang (2400x0,15) : 360
𝑚2
𝑘𝑔
Berat flapon dan penggantung (11+7) : 18 ⁄ 2
𝑚
𝑘𝑔⁄
Berat penutup lantai (keramik) : 24
𝑚2
𝑘𝑔
Berat adukan semen (spesi) : 21 ⁄ 2 +
𝑚
𝑘𝑔⁄
𝑞𝑑 : 423
𝑚2
𝑘𝑔
- Beban hidup (𝑞𝑙 ) : 250 ⁄ 2
𝑚
- 𝑞𝑢 = 1,2. 𝑞𝑑 + 1,6. 𝑞𝑙
𝑘𝑔⁄ 𝑘𝑔
= 1,2. 423 + 1,6. 250 ⁄ 2
𝑚2 𝑚
𝑘𝑔 𝑘𝑔
= 507,6 ⁄ 2 + 400 ⁄ 2
𝑚 𝑚
𝑘𝑔
= 907,6 ⁄ 2
𝑚
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 41
𝑙𝑦 6
𝑙𝑥 = 4𝑚 𝑘= 𝑙𝑥
= 4
= 1,5
Perhitungan menggunakan
metode marcus.
𝑙𝑦 = 6𝑚
𝑞𝑥 = 𝑘𝑥 . 𝑞𝑢 𝑞𝑦 = 𝑘𝑦 . 𝑞𝑢
15 𝑘 2 15 𝑘 2
𝑐′𝑥 = 1 − 𝑐′𝑦 = 1 −
32 1+𝑘 4 32 1+𝑘 4
15 1,52 15 1,52
=1− =1−
32 1+1,54 32 1+1,54
15 2,25 15 2,25
= 1 − 32 6,06
= 1 − 32 6.06
= 0,826
= 0,826
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 42
1 1
= . 753,308 . 42 = . 145,216 . 62
12 12
= 1004,41 𝑘𝑔. 𝑚 = 435,65 𝑘𝑔. 𝑚
Tinggi efektif pelat lantai
Selimut atas (d’) = 0,1 . ℎ = 0,1 . 130 = 13𝑚𝑚
Selimut batas (d”) = 30mm
∅𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 = 10mm
𝑑 = ℎ − 𝑑" − 1⁄2 ∅
= 130 − 30 − 1⁄2 10
= 95𝑚𝑚
Karakteristik bahan
1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = = 0,0035
𝑓𝑦 400
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75. 𝜌𝑏
0,85. 𝑓𝑐 ′ . 𝛽1 600
= 0,75. ∙
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦
0,85 . 30 . 0,85 600
= 0,75. ∙
400 600 + 400
= 0,75 . 0,0325 = 0,0243
Rasio tulangan perlu
1. Tulangan lapangan arah x, panel I
Mn = 𝑀𝑙𝑥 = 502,21 𝑘𝑔. 𝑚= 5022100 Nmm
𝑀𝑛 5022100
𝑅𝑛 = 2
= = 0,556 𝑁𝑚𝑚
∅. 𝑏. 𝑑 1.1000. 952
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85 . 30 2 . 0,556
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 43
𝐴𝑠 = 𝜌. 𝑏. 𝑑 1
𝐴𝑠𝑡 = 𝜋. ∅2
= 0,0035 . 1000 . 95 4
1
= 332,5𝑚𝑚2 = 𝜋. 102
4
= 78,54𝑚𝑚2
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85 . 30 2 . 0,241
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 44
Spesi antar tulangan:
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85 . 30 2 . 1,113
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 45
𝑀𝑛 4356500
𝑅𝑛 = 2
= = 0,483 𝑁𝑚𝑚
∅. 𝑏. 𝑑 1.1000. 952
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85 . 30 2 . 0,483
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
𝑙𝑥 = 3𝑚
𝑙𝑦 5
𝑘= 𝑙𝑥
= 3
= 1,67
𝑙𝑦 = 5𝑚
Perhitungan menggunakan metode
marcus.
Pelat terhadap x Pelat terhadap y
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 46
𝑘4 1
𝑘𝑥 = 𝑘𝑥 =
1 + 𝑘4 1 + 𝑘4
1,674 1
= =
1 + 1,674 1 + 1,674
= 0,886 = 0,114
𝑞𝑥 = 𝑘𝑥 . 𝑞𝑢 𝑞𝑦 = 𝑘𝑦 . 𝑞𝑢
Faktor Koreksi
15 𝑘 2 15 𝑘 2
𝑐′𝑥 = 1 − 𝑐′𝑦 = 1 −
32 1+𝑘 4 32 1+𝑘 4
15 1,672 15 1,672
= 1 − 32 1+1,674
= 1 − 32 1+1,674
15 2,79 15 2,79
= 1 − 32 8,97
= 1 − 32 8,97
= 0,854
= 0,854
Momen lapangan terhadap xy
1 1
𝑀𝑙𝑥 = .𝑞 .𝑙 2 𝑀𝑙𝑦 = .𝑞 .𝑙 2
24 𝑥 𝑥 24 𝑦 𝑦
1 1
= . 804,205 . 32 = . 103,466 . 52
24 24
= 301,577 𝑘𝑔. 𝑚 = 107,777 𝑘𝑔. 𝑚
Momen tumpuan terhadap xy
1 1
𝑀𝑡𝑥 = .𝑞 .𝑙 2 𝑀𝑡𝑦 = .𝑞 .𝑙 2
12 𝑥 𝑥 12 𝑦 𝑦
1 1
= . 804,205 . 32 = . 103,466 . 52
12 12
= 603,154 𝑘𝑔. 𝑚 = 215,554 𝑘𝑔. 𝑚
Tinggi efektif pelat lantai
Selimut atas (d’) = 0,1 . ℎ = 0,1 . 130 = 13𝑚𝑚
Selimut batas (d”) = 30mm
∅𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 = 10mm
𝑑 = ℎ − 𝑑" − 1⁄2 ∅
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 47
= 130 − 30 − 1⁄2 10
= 95𝑚𝑚
Karakteristik bahan
1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = = 0,0035
𝑓𝑦 400
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75. 𝜌𝑏
0,85. 𝑓𝑐 ′ . 𝛽1 600
= 0,75. ∙
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦
0,85 . 30 . 0,85 600
= 0,75. ∙
400 600 + 400
= 0,75 . 0,0325 = 0,0243
Rasio tulangan perlu
1. Tulangan lapangan arah x, panel II
Mn = 𝑀𝑙𝑥 = 301,577 𝑘𝑔. 𝑚= 3015770 Nmm
𝑀𝑛 3015770
𝑅𝑛 = = = 0,334 𝑁𝑚𝑚
∅. 𝑏. 𝑑2 1.1000. 952
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85 . 30 2 . 0,334
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 48
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85 . 30 2 . 0,119
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 49
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85 . 30 2 . 0,668
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85 . 30 2 . 0,239
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 50
Dimana 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 < 𝜌𝑚𝑖𝑛 < 𝜌𝑚𝑎𝑥 maka yang digunakan
adalah 𝜌𝑚𝑖𝑛 = 0,0035 karena lebih besar dari 𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 =
0,0006, tulangan yang digunakan berdiameter 10mm.
𝐴𝑠 = 𝜌. 𝑏. 𝑑 1
𝐴𝑠𝑡 = 𝜋. ∅2
= 0,0035 . 1000 . 95 4
1
= 332,5𝑚𝑚2 = 𝜋. 102
4
= 78,54𝑚𝑚2
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
𝑙𝑦 3,6
𝑘= 𝑙𝑥
= 3,2 = 1,125
𝑙𝑥 = 3,2𝑚
Perhitungan menggunakan
metode marcus.
𝑙𝑦 = 3,6𝑚
𝑞𝑥 = 𝑘𝑥 . 𝑞𝑢 𝑞𝑦 = 𝑘𝑦 . 𝑞𝑢
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 51
Faktor Koreksi
15 𝑘2 15 𝑘2
𝑐′𝑥 = 1 − 32 1+𝑘 4
𝑐′𝑦 = 1 − 32 1+𝑘 4
15 1,1252 15 22
= 1 − 32 1+ 1,1254
= 1 − 32 1+24
15 1,266 15 1,266
= 1 − 32 = 1 − 32 2,6
2,6
= 0,772
= 0,772
Momen lapangan terhadap xy
1 1
𝑀𝑙𝑥 = .𝑞 .𝑙 2 𝑀𝑙𝑦 = .𝑞 .𝑙 2
24 𝑥 𝑥 24 𝑦 𝑦
1 1
= . 559,08 . 3,22 = . 348,52 . 3,62
24 24
= 238,54 𝑘𝑔. 𝑚 = 188,2 𝑘𝑔. 𝑚
Momen tumpuan terhadap xy
1 1
𝑀𝑡𝑥 = .𝑞 .𝑙 2 𝑀𝑡𝑦 = .𝑞 .𝑙 2
12 𝑥 𝑥 12 𝑦 𝑦
1 1
= . 559,08 . 3,22 = . 348,52 . 3,62
12 12
= 477,08 𝑘𝑔. 𝑚 = 376,4 𝑘𝑔. 𝑚
Tinggi efektif pelat lantai
Selimut atas (d’) = 0,1 . ℎ = 0,1 . 130 = 13𝑚𝑚
Selimut batas (d”) = 30mm
∅𝑡𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 = 10mm
𝑑 = ℎ − 𝑑" − 1⁄2 ∅
= 130 − 30 − 1⁄2 10
= 95𝑚𝑚
Karakteristik bahan
1,4 1,4
𝜌𝑚𝑖𝑛 = = = 0,0035
𝐹𝑦 400
𝜌𝑚𝑎𝑥 = 0,75. 𝜌𝑏
0,85. 𝑓𝑐 ′ . 𝛽1 600
= 0,75. ∙
𝑓𝑦 600 + 𝑓𝑦
0,85 . 30 . 0,85 600
= 0,75. ∙
400 600 + 400
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 52
= 0,75 . 0,0325 = 0,0243
Rasio tulangan perlu
1. Tulangan lapangan arah x, panel III
Mn = 𝑀𝑙𝑥 = 238,54 𝑘𝑔. 𝑚= 2385400 Nmm
𝑀𝑛 2385400
𝑅𝑛 = 2
= = 0,264 𝑁𝑚𝑚
∅. 𝑏. 𝑑 1.1000. 952
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85 . 30 2 . 0,264
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 53
0,85 . 30 2 . 0,20853
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85 . 30 2 . 0,5286
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 54
𝐴𝑠 = 𝜌. 𝑏. 𝑑 1
𝐴𝑠𝑡 = 𝜋. ∅2
= 0,0035 . 1000 . 95 4
1
= 332,5𝑚𝑚2 = 𝜋. 102
4
= 78,54𝑚𝑚2
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
0,85. 𝑓𝑐 ′ 2. 𝑅𝑛
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
𝑓𝑦 0,85. 𝑓𝑐 ′
0,85 . 30 2 . 0,4171
= ∙ ቌ1 − ඨ1 − ቍ
400 0,85 . 30
𝐴𝑠 332,5
𝑛= = = 4,233 ≈ 5 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔/𝑚
𝐴𝑠𝑡 78,54
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 55
Spesi antar tulangan:
1000 1000
𝑥= = = 250𝑚𝑚
𝑛−1 5−1
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 56
BAB IV
4.1 Umum
Persiapan site plan merupakan perencanaan tata letak atau ley out dari
fasilitas-fasilitas yang di perlukan selama masa pelaksanaan berlangsung,
fasilitas-fasilitas yang di perlukan selama masa Pembangunan meliputi:
1. Direksi Keet
Direksi Keet atau bisa kita sebut kantor peroyek berfungsi sebagai
tempat bekerja bagi para staf baik staf dari kontraktor, pengawas,
maupun pemilik proyek di lapangan. Pembangunan tidak di bangun
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 57
secara permanen karena hanya bersifat sementara, namun tetap
mengutamakan kenyaman yang mengacu pada spesifikasi teknis
dokumen pelelangan yakni Direksi keet dilengkapi dengan ketentuan
dalam dokumen kontrak.
2. Gudang Material dan peralatan
Pembuatan Gudang Material dan peralatan bertujuan untuk
melindung material maupun alat dari pengaruh cuaca.
3. Pabrikasi Besi dan Kayu
Pabrikasi besi merupakan tempat untuk memotong maupun
membengkokkan besi beton sesuai gambar kerja. Pabrikasi kayu di
gunakan sebagai tempat pembuatan begesting.
4. Pagar proyek
Kosnstruksi Pagar proyek di buat dengan menggunakan dinding
pagar panel beton, sehingga kosnstruksinya kuat dan dapat menjamin
keamanan pekerja dalam lingkunngan proyek dengan tinggi minimum
2m.
5. Jalan kerja
Jalan kerja berfungsi untuk jalur lalu lintas kendaraan proyek, dan
di perhitungkan sehingga stagnasi dan kemacetan dapat terhindarkan,
jalan kerja di buat dengan beton karena mempertimbangkan stabilitas
tanah di lingkungan proyek yang merupakan tanah liat.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 58
Sumber daya manusia pada suatu proyek terbagi 2 yaitu pekerja
tetap dan tidak tetap. Biasanya, kebutuhan pekerja tidak tetap jauh lebih
banyak dibandingkan dengan pekerja tetap. Tujuan adanya jenis
pekerja ini adalah agar dapat mengelola dan mengatur kebutuhan SDM
berdasarkan beban ekonomis perusahaan.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 59
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan-pekerjaan
dilapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-
bahan kimia (asam alkali) tidak mengandung organisme yang dapat
memberikan efek merusak beton, minyak atau lemak. Memenuhi
syarat-syarat Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
SNI 2847:2013 dan uji oleh Laboratorium yang diakui sah oleh yang
berwajib. Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan
untuk dipakai.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 60
5. Pemakaian bahan bangunan harus sesuai dengan kebutuhan proyek dan
penggunaan bahan diprioritaskan pada bahan yang dating lebih dulu,
agar bahan yang disimpan selalu terbarui.
6. Biaya untuk pembelian bahan bangunan diusahakan seminimal
mungkin tanpa mengurangi kualitas bahan bangunan.
Ya
Ya
Ya
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 61
4.2.4 Penyediaan Peralatan Kerja
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 62
2. Tower Crane
Tower crane adalah salah satu jenis alat berat yang sering
digunakan untuk membangun gedung bertingkat atau jembatan. Fungsi
tower crane ini adalah untuk mengangkut material atau bahan maupun
konstruksi bangunan dari bawah menuju bagian yang ada di atas.
Sebelum mengunakan Tower crane sebaiknya memperkirakan
jadwal dan waktu pemakaian sebelum pelaksanaan agar dapat
mengefisiensi biaya pemakaian. Pada proyek banguanan bertingkat,
Tower crane pada umumnya digunakan untuk pekerjaan pengangkatan
tulangan, pekerjaan pengecoran, pengangkatan bekisting, dan
pengangkatan dinding precast. Tower Crane yang digunakan dalam
proyek ini yaitu Tower Crane MC-310.
3. Truck Mixer
Truck Mixer atau biasa disebut Concrete Mixer adalah alat yang
digunakan untuk mengangkut adukan beton dan batching plant ke
lokasi proyek. Adapun Truck Mixer yang digunakan dalam proyek ini
memiliki kapasitas campuran beton yang ditampung dengan ukuran
besar yaitu 7m3.
Pada saat pengecoran Truck Mixer yang membawa adukan beton
tidak boleh berhenti atau datang terlambat ke lokasi karena akan
mengurangi kualitas beton yang dicor satu dengan yang lainnya.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 63
Gambar 4. 3 Truck Mixer
4. Concrete Bucket
Concrete Bucket merupakan tempat yang digunakan untuk
mengangkut adukan beton dari Truck Mixer ke tempat pengecoran,
kemudian pengangkutan dilakukan dengan bantuan Tower Crane (TC).
Pada proyek ini mengunakan Concrete Bucket yang digunakan
memiliki kapasitas tampung beton yang berbeda, Concrete Bucket 1m3
digunakan untuk campuran beton 0,8m3 sedangkan Concrete Bucket
0,8m3 digunakan untuk campuran beton 0,5m3.
5. Bar-bender
Bar-bender adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan
baja tulangan sesuai dengan ukuran atau bentuk yang diinginkan.
Pembengkokan baja sendiri dapat dibedakan dengan 2 yaitu
pembengkokan baja yang digerakan dengan tenaga manusia (manual)
dan pembengkokan baja yang digerakan dengan tenaga listrik
(mekanis). Pada proyek ini digunakan jenis Bar-bender tenaga listrik
dengan kapasitas 32mm dan 42mm.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 64
Gambar 4. 5 Bar-bender
6. Chop Saw
7. Scaffolding
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 65
Gambar 4. 7 Scaffolding
8. Air compressor
9. Waterpass
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 66
Gambar 4. 9 Waterpass Laser
10. Excavator
Gambar 4. 10 Excavator
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 67
Gambar 4. 11 Pasengger Hoist (Alimak)
12. Forklift
Forklift adalah mobil berjalan atau kendaraan yang memiliki 2
garpu yang bisa digunakan untuk mengangakat pallet. Garpu forklift
pada umumnya kompatibel dengan pallet yang beredar di pasaran.
Biasanya barang diletakkan di atas pallet, baru kemudian barang
dipindahkan atau diangkat. Berdasarkan cara pengoperasiannya,
forklift dibedakan menjadi 2 jenis yaitu manual transmission dan
automatic transmission.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 68
Peralatan yang dimobilisasi pada tahap awal adalah peralatan yang di
butuhkan untuk membangun fasilitas-fasilitas peroyek, seperti : Direks Keet,
Gudang, Pagar proyek. Peralatan yang di gunakan masih terbatas pada
peralatan ringan seperti alat-alat untuk pengukuran.
Dalam tahap pelaksanaan ada tiga target yang harus dicapai yaitu target
prestasi, biaya dan waktu. Dalam tahap ini memungkinkan sekali untuk terjadinya
perubahan metode kerja dan reshedulling. Dalam tahapan pelaksanaan juga harus
selalu dilakuan pengendalian biaya/keuangan dengan pengendalian bahan, alat kerja
maupun pekerja. Tahapan ini pengendalian waktu juga penting dilakukan dengan
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 69
merencanakan pekerjaan secara realistis, memperhatikan pekerjaan-pekerjaan
dengan kritis dan evaluasi kurva S. Pengendalian mutu juga penting dalam
pelaksanaan dengan memperhatikan spesifikasi teknis pekerjaan.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 70
Steel support
Wing nut
Kawat bendrat
Besi tulangan
2. Bahan yang digunakan :
Beton redymix
Phenolic
Sepatu lapangan
3. K3LMP :
Sarung tangan
Helm
Masker
Rompi
Kacamata
b. Tahap Pelaksanaan
1. Penulangan Kolom
Membuat gambar kerja untuk pembesian kolom
Membuat ijin kerja pembesian kolom
Team survey membuat marking as adan dimensi kolom yang
akan dikerjakan dilapangan
Besi tulangan dirangkai didalam site serta areanya terjangkau
dengan Tower Crane/Service Crane
Untuk menjaga kelurusan/vertikaliti besi tulangan kolom,
maka dipasang kawat penahan sementara pada bagian atas
dan bawah tulangan kolom dan juga memasang
konduit/sparing-sparing pipa atau block out, bila mana ada
pekerjaan terkait
Setelah pekerjaan penulangan selesai, kemudian seluruh
tulangan dicek kembali diameternya, jumlah dan jarak
sengkangnya
Sebelum pelaksanaan pengeciran lebih dulu dipasang beton
decking yang dikelilingi besi kolom dengan jarak maximum
1m kemudian membersihkan kotoran dan sisa kawat
Sebelum kolom ditutup bekisting dilakukan pengecekan
kembali dengan QC dan MK
2. Bekisting Kolom
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 71
Sebelum pemasangan bekisting kolom dioleskan mould oil
(menyiapkan kolom/pabrikasi)
Gambar 4. 13 Bekisting
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 72
Pengecekan dengan lot atau unting-unting dua sisi sebelum
pengecoran, saat pengecoran dan sesudah pengecoran.
Berikan perkuatan pada bekisting kolom berupa Steel
Support. Pasang baseplate pada lantai basement 1, beri
perkuatan berupa besi yang ditanam kedalam slab. Pasang
Steel Support pada Steel Waller
POT.1
BEKISTING KOLOM
Gambar 4. 17 Steel Support
Gambar 4. 18 Platform
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 73
Pengecoran kolom dengan menggunakan bucket cor dan
tremie, pastikan alat sudah di bersihkan sebelumnya.
Perhatikan tinggi jatuh cor dengan mengatur tinggi rendah
tremie dan backet cor agar tidak terjadi segregasi beton
(pemisahan split dan pasta beton) yang akan mempengaruhi
mutu beton.
Lakukan pemadatan beton menggunakan concrete vibrator,
jangan menggunakan disatu titik dalam waktu lama.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 74
TC/Service crane/Concrete
pump
Bucket cor
Tang/Gegep
Alas Triplek
Steel waller/Frame hollow
Tile rod ø16
Wing nut
PCH Vertikal 3M
PCH Horizontal 1,2M
PCH Horizontal 1,5M
PCH Horizontal 1,0M
Scafolding
Besi Beton
2. Bahan yang digunakan :
Beton
Paku
Kawat Bendrat
Phenolic
Beton Decking
Kawat ayam
Karung basah
Sepatu safety
3. K3LMP :
Sarung tangan
Helm standard proyek
Rompi standard proyek
Kacamata safety
Sefety Belt
b. Tahap Pelaksanaan
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 75
3. Memastikan pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan sudah
memakai APD yang sesuai dengan jenis pekerjaannya.
4. Pasang alas triplex untuk dudukan baceplate agar permukaan lantai
tidak rusak.
5. Pasang perancah PCH system untuk support bekisting balok dan
pelat lantai.
6. Lakukan marking elevasi ketinggian dan posisi balok dan pelat
lantai oleh tim surveyor.
7. Pasangan girder C 150x65x4m untuk support balok dan pelat lantai
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 76
12. Bersihkan permukaan bekisting dari debu dan sampah sisa potongan
kayu.
13. Beri form oil pada permukaan bekisting balok dan lantai
14. Pasang beton decking untuk menjaga selimut beton, kemudian instal
besi balok yang telah terangkai.
15. Instal besi lapis satu pada lantai, kemudian instal besi lapis dua, jaga
dengan kaki ayam.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 77
Gambar 4. 24 Pengecoran Balok Dan Pelat
22. Tentukan elevasi top pelat lantai dengan pipa jidar/relat. Cek dengan
waterpas level dan bak ukur.
23. Ratakan dengan cangkul dan garuk kayu lalu ratakan permukaan
beton dengan profil alumunium.
24. Gosok dan haluskan permukaan beton saat beton mulai mengering
dengan roskam.
25. Lakukan curing beton menggunakan karung basah pada permukaan
beton untuk menghindari hidrasi beton yang terlalu cepat.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 78
26. Ketika beton sudah umur 7 hari, lepaskan bekisting balok sisi
tembereng dengan hati-hati agar dapat dipakai berulang.
27. Lepas Girder PCH vertikal, girder CNP 150x65 dan bekisting tepat
berada dibawah lantai.
28. Sisakan PCH vertikal dan kwikshor yang menumpu pada balok.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 79
4.4.3 Pekerjaan Struktur Tangga
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 80
ketinggian/elevasi scaffolding sesuai ketinggian yang telah
direncanakan.
c. Memasang mainframe sebagai struktur utama dari scaffolding
itu sendiri.
d. Memasang cross brace sebagai pengaku dan pengikat antar
mainframe untuk menjaga struktur scaffolding tetap kokoh dan
berdiri tegak.
e. Memasang u-head jack sebagai penyangga balok suri-suri. Selain
itu u-head juga berfungsi untuk mengatur ketinggian dan
kemiringan bekisting
f. Memasang plywood dengan kemiringan yang telah direncanakan
sebagai dasar plat tangga. Selanjutnya di pasang plywood pada
bagian kanan dan kiri tangga untuk cetakan tanjakan.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 81
b. Pengangkutan baja tulangan menggunakan alat berat truck dari
lokasi los besi ke lokasi proyek
c. Selanjutnya pengangkutan baja tulangan siap rakit ke area yang
dekat dengan tangga yang akan dipasang
d. Merakit tulangan utama pada tangga
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 82
balok, kolom, pada pekerjaan pengecoran tangga terdapat langkah
teknis yang harus dipersiapkan yaitu :
a. Pengecekan tulangan dan kondisi bekisting yang sudah siap. Hal
ini dilakukan oleh seorang QC (Quality Control)
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 83
c. Pengujian test slump dan kuat tekan beton. Pengujian test slump
bertujuan untuk mengetahui nilai kelecakan suatu beton segar.
Pada pekerjaan pengecoran tangga ini tidak dilaksanakan.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 84
c. Longgarkan u-head dan bongkar plywood secara hati-hati
d. Buka balok suri-suri kemudian hallow dan bongkar scaffolding
e. Setelah proses pembongkaran bekisting, maka selanjutnya
pengecekan hasil cor yang dilakukan oleh QC. Jika ditemui hasil
cor yang kurang bagus, maka selanjutnya dilakukan perbaikan
sesuai dengan instruksi yang QC berikan.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 85
Gondola
Besi galvanis siku bracket
2. Bahan yang digunakan :
uk. 60x80x150x4mm atau
60x80x50x4mm.
Dynabolt ø12 x 75-100mm
Mur baut ø12mm galvanis
Skrup jp 8x1”, 8x1.5” dan
6x1/2” galvanis
Alumunium profil mullion
Alumunium profil transom
Alumunium sok
Alumunium join
Sprigot ‘Z’ alumunium
Sprigot kecil t=15mm
Karet /seal back up mullion
Kaca stopsol classic dark
blue t= 8mm
Sealent struktural
Sepatu lapangan
3. K3LMP :
Sarung tangan
Helm
Masker
Rompi
Kacamata
Sabuk pengaman/body
harnes
b. Tahapan Persiapan
1. Pastikan pelaksana dan petugas K3 sudah berada dilokasi.
2. Pastikan pekerja sudah menggunakan APD
3. Pastikan APK (lifeline, safety deck, penutup void, railing safety
line) terpasang
4. Ijin ketinggian dan lifting
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 86
5. Pertama kita pastikan bahwa gambar kerja (shop drawing) sudah
di approved atau gambar tersebut sudah benar-benar sudah pasti
dan tidak mengalami perubahan.
6. Dengan melihat gambar kerja, langkah selanjutnya kita
menentukan titik awal/titik pendoman/titik as pada lebar
curtainwall, dengan mempergunakan bantuan-bantuan/pinjaman
garis-garis tanda marking agar tidak mengalami kesulitan, tanda-
tanda marking tersebut bisa berupa as kolom atau garis pinjaman
untuk menentukan akhir/finish tepian bangunan. Titik tersebut
berguna untuk menentukan ukuran jarak tiap-tiap modul
curtainwall yang sesuai dengan gambar kerja.
c. Tahapan pelaksanaan
1. Pastikan pelaksanaan dan semua pekerja telah menggunakan APD.
2. Marking posisi horizontal, layout mullion (insert marking dengan
theodolith)
3. Mengukur jarak sesuai dengan gambaran kerja yang telah disetujui
4. Pasang embeded sesuai jarak dan pastikan dinabolt terpasang
sempurna.
5. Pasang mullion (jalur vertikal) pada bracket menggunakan mur
baut
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 87
7. Pasangan shock mullion untuk sambungan
8. Pasangan transome (rangka horizontal)
9. Pasang cover mullion (rangka vertikal)
10. Pasang backing rod menggunakan double tape
11. Bersihkan transome sebelum dipasang kaca
12. Pasang ganjelan untuk kaca (setting block)
13. Siapkan kaca sesuai dengan cutting sizenya
14. Periksa kaca dipasang tidak cacat atau tergores
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 88
dibutuhkan untuk pelaksanaan lebih cepat, sehingga bangunan dapat segera
difungsikan.
a. Tahap Persiapan
Tower Crane 3,5 Ton
1. Alat yang digunakan :
Cain Blok
Waterpass Panjang
Peralatan Las
Panel Precast
2. Bahan yang digunakan :
Cat Zhincgromate
Sepatu lapangan
3. K3LMP :
Sarung tangan
Helm
Masker
Rompi
Kacamata
b. Tahapan Persiapan
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 89
Gambar 4. 39 Detail Sambungan Chain Blok ke Angkur
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 90
8. Setting dinding precast sehingga dinding precast terpasang dengan
benar.
9. Saat men-setting dinding precast, pantau vertikalitas dan
horizolitas dinding menggunakan waterpas
10. Las joint fixing dengan braket yang tertanam di panel
11. Semua panel harus diletakan vertikal dan horizontal pada tempat-
tempat yang sudah ditentukan sesuai dengan PC elevation.
12. Setelah dilas maka bagian-bagian baja yang telanjang harus dicat
anti karat (zhinchromate).
13. Pekerjaan pengelasan harus dikontrol dengan benar dan harus
dilakukan oleh welder yang telah berpengalaman.
14. Lakukan langkah 1 s/d 13, sehingga seluruh diding precast
terpasang semua. Sebelum dan sesudah selesai pekerjaan setting
dan pemasangan PC panel, segera check waterpass/auto level
secara keliling pada lantai yang bersangkutan.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 91
4.6 Pelaporan Pengawasan
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 92
2. Pengawasan Tahap Pengecoran
a. Lokasi Pengecoran.
b. Kekentalan adukan ready mix (Slump).
c. Pemadatan menggunakan vibrator.
d. Finishing agar permukaan beton rata.
3. Pengawasan Tahap Pasca Pengecoran
Pengawasan pada tahapan ini juga perlu dilakukan karena dapat
mempengaruhi kualitas pengecoran. Pengecekan disetiap sisi hasil
pengecoran, guna memeriksa kerapihan hasil pekerjaan pengecoran.
Selain itu dilakukan juga penyiraman untuk menghindari retakan pada
pelat akibat panas dari beton.
Masalah ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang nantinya dapat
meningkatkan daya saing serta memberikan kepuasan bagi pelanggan. Untuk
mendapatkan hasil yang baik, maka salah satu yang harus diperhatikan adalah
pengawasan mutu baik bahan maupun pekerjaan yang akan dipakai.
Pengawasan mutu bahan bukan hanya saat bahan material yang dipakai masuk
ke dalam proyek, akan tetapi pengawasan mutu juga harus di tes kualitasanya.
Produk akhir yang tidak memenuhi syarat diperbaiki atau tidak dipakai
sama sekali sedangkan untuk produk akhir yang telah memenuhi standar dan
telah diverifikasi ulang diserahkan kepada pelanggan. Berdasarkan standar
yang telah disepakati bersama, pelanggan akan melakukan penilaian akhir dan
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 93
menutuskan apabila produk akan diterima atau tidak. Adapun upaya
pengawasan mutu bahan dan pekerjaan yang dilakukan dalam proyek ini
yaitu:
b. Pengujian slump
Banyaknya air yang digunakan dalam adukan beton harus cukup
dan tidak boleh melebihi yang disyaratkan. Waktu mengadukan beton
harus diambil tetap dan normal, sehingga menghasilkan beton yang
homogen tanpa adanya bahan-bahan yang terpisah satu sama lainnya.
Tes ini bergunakan untuk mengetahui indeks kekentalan serta
kerapatan bahan coran beton ready mix yang akan digunakan dalam
pekerjaan struktur agar tidak terjadi kesalahan dalam proses
pembangunan gedung.Kekentalan adukan beton harus ditetapkan
menurut percobaan “Standard Test Method for Slump of Portland
Cement” ASTM C143 dan atau SNI 03-1972-1990 : Metode Pengujian
Slump Beton.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 94
Gambar 4. 43 Slump Test
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 95
Gambar 4. 44 Tes Beton 7 Hari
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 96
pengawas. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarikan,
kekuatan luluh dan pepanjangan yang dialami besi yang digunakan.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 97
Perlunya pelatihan untuk setiap pekerjaan yang berkaitan
langsung dengan mutu pekerjaan yang berlangsung. Pelatihan dengan
mengundang pakar terkait pekerjaan tersebut untuk berbagi
pengalaman cara penanganan yang benar dan sesuai terhadap pekerjaan
konstruksi yang dilakukan agar didapatkan hasil yang maksimal
terhadap pekerjaan tersebut.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 98
Dalam pengawasan serta pengendalian waktu pada proyek ini mengacu
pada kurva S yang telah direncanakan sebelumnya. Walaupun mengalami
sedikit perubahan dalam pelaksanaannya yang disebabkan berbagai macam
kendala, pekerjaan tetap tertata dengan baik. Pengawasan waktu pelaksanaan
pekerjaan juga dapat dipantau melalui laporan pekerjaan baik harian,
mingguan maupun bulanan.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 99
Rencana Anggaran Pelaksanaan yang mana selisihnya dengan
Rencana Anggaran Biaya dalam dokumen kontrak merupakan
keuntungan kontraktor, setelah dikurangi dengan pajak, biaya
tidak langsung, biaya overhead dan biaya-biaya lain.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 100
1. Safety Induction yang dilakukan terhadap para pekerja pada saat
pertama kali datang di area Proyek untuk memberitahu bahaya apa saja
yang akan timbul dan cara penanganan keadaan darurat.
2. Safety Briefing yang dilakukan oleh petugas K3L setiap pagi sebelum
semua pekerja mulai bekerja, untuk mengingatkan mengenai bahaya
apa saja yang akan timbul saat bekerja sekaligus menanyakan dan
memeriksa kesehatan pekerja.
3. Tool Box Meeting yang Dilakukan oleh Pelaksana, QC, Petugas K3L
& Bagian yang terkait sebelum memulai suatu pekerjaan untuk
menjelaskan cara / metode pekerjaan yang sesuai berikut target
pekerjaan pada hari tersebut serta mengingatkan dan mempersiapkan
pengamanan dan keamanan area kerja maupun pekerja itu sendiri.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 101
Gambar 4. 50 Tool Box Meeting
5. Safety Morning yang dilakukan oleh petugas K3L setiap jum’at pagi
sebelum semua pekerja mulai bekerja, untuk merefresh para pekerja
setiap minggunya dengan beragam kegiatan ± 60 menit.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 102
Gambar 4. 52 Safety Morning
1. Evaluasi Pekerjaan
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 103
Dalam mengevaluasi hasil pekerjaan maka kontraktor
mengadakan pertemuan secara rutin, pertemuan yang dihadiri baik oleh
pimpinan proyek maupun pengawas pelaksana.
Selain pertemuan rutin, site meeting juga diperlukan guna untuk
membahas masalah teknis dalam pekerjaan dilapang dan dihadiri
langsung oleh pihak-pihek yang terlibat dalam pelaksanaan proyek ini.
Rapat koordinasi juga perlu, guna membahas masalah-masalah
yang bersifat teknis maupun non teknis yang tidak dapat dipecahkan
dilapangan. Pertemuan ini dihadiri oleh pemilik proyek, kontraktor
serta pengawas proyek dan bersifat isidential.
2. Laporan Pekerjaan
Untuk memudahkan pengendalian komunikasi proyek, pihak-
pihak yang terlibat dalam proyek ini juga diharuskan membuat laporan.
Laporan yang dibuat pada proyek ini baik harian , mingguan
maupun bulanan pasti memilki peranannya masing-masing. Laporan
harian guna memudahkan pengontrolan hal-hal yang bersifat teknis.
Laporan mingguan guna untuk mengevaluasi pekerjaan sedangkan
laporan bulanan guna memudahkan pemilik proyek untuk mengetahui
perkembangan proyek.
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 104
4.7 Pelaksanaan Kerja Praktek
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 105
BAB V
5.1 Kesimpulan
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 106
Saling berkoordinasi dengan staff kabag jaminan mutu dan
bagian Quality Control pihak supplier material/pekerjaan
Membuat laporan hasil uji, laporan pekerjaan, laporan mutu
bulanan proyek maupun evaluasi sasaran program mutu.
Melakukan tes pengecekan mutu dengan teknisi laboraturium.
Menginspeksi hasil pekerjaan konstrusi maupun kedatangan
material yang sesuai dengan RKS.
3. Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dilapangan cukup
baik pengawasan, pengecekan maupun kegiatan-kegiatan yang dilakukan
guna meminimalisir resiko kecelakaan pada pekerjaan.
5.2 Saran
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 107
DAFTAR PUSTAKA
Nawy, Edward G., 2008. Beton Bertulang: Suatu Pendekatan Dasar. Terjemahan oleh
Bambang Suryoatmono. Bandung : PT. Refika Aditama.
Sejekti, Amien. 2009. Metode Kerja Bangunan Sipil Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Dokumen Pribadi, 2017. PT. Waskita Karya, Metode Pelaksanaan Pekerjaan Waskita
Rajawali Tower
Dokumen Pribadi, 2018. PT. Waskita Karya, Laporan Harian Proyek Pembangunan
Waskita Rajawali Tower
Dokumen Pribadi, 2018. PT. Waskita Karya, Laporan Mingguan Proyek Pembangunan
Waskita Rajawali Tower
Dokumen Pribadi, 2017. PT. Waskita Karya, Laporan Bulanan Proyek Pembangunan
Waskita Rajawali Tower
Dokumen Pribadi, 2018. PT. Waskita Karya, Shop Drawing Proyek Pembangunan Waskita
Rajawali Tower
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2011 Tentang : Perubahan Atas
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang :
Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 108
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang : Perubahan Kedua
Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 Tentang :
Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 172 Tahun 2014 Tentang : Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010
Tentang : Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah
Laporan Kerja Praktek Proyek Pembangunan Gedung Kantor Waskita Rajawali Tower | 109