Anda di halaman 1dari 5

Bored Pile

A. Latar Belakang

Pondasi adalah bagian terpenting yang mendukung kestabilan bangunan berfungsi


meneruskan gaya dari segala arah bangunan di atasnya ke tanah.

Bor Pile adalah tiang pondasi yang sejenis dengan pondasi dalam yaitu berbentuk
tabung yang mempunyai fungsi meneruskan beban struktur bangunan diatasnya, mulai dari
permukaan tanah sampai dengan lapisan tanah paling keras yang ada dibawahnya.

Sketsa pondasi bored pile

B. METODE PEKERJAAN BORE PILE

Dalam melaksanakan pekerjaan bore pile hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
1. Jenis tanah
Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap kecepatan dalam pengeboran. Jika tipe
tanah pada lokasi yang berpasir atau tanah basah maka akan sangat mudah longsor
sehingga sangat sulit dalam proses pengangkatan mata bor setelah pengeboran. Salah
sedikit bisa mengakibatkan kelongsoran pada lubang yang telah dibuat.

2. Level muka air tanah


Level muka air tanah sangat menentukan tekanan terhadap mata bor dan dinding
sumuran. Jika level air tanah sangat dangkal maka sumuran yang dibuat akan sering
mengalami kebanjiran yang akan berakibat sumuran akan mudah longsor dan mata bor sulit
menekan akibat tekanan air menuju arah keatas.

3. Kondisi area pengeboran


Untuk area yang tergenang air, sangat tidak disarankan untuk menggunakan pondasi
sistem bore pile. Hal tersebut diakibatkan karena berpengaruh terhadap faktor air semen
pondasi bore pile. Penempatan mesin bor juga sangat sulit pada posisi genangan.
4. Proses pelaksanaan pengeboran :
4.1. Pekerjaan Persiapan
a. Marking dan penomeran pengeboran
b. Pembuatan bak penampungan yang berfungsi sebagai tepat penyimpanan
sementara air buangan dan tempat pencampuran air dengan tanah liat
sebagai media pembantu dalam proses pengeboran.
c. Pompa air kotor.
d. Material pendukung (tanah liat dan beton readymix).
e. Perakitan tulangan baja.
4.2. Pengeboran
Berdasarkan kondisi tanah, system pengeboran basah diusulkan untuk pekerjaan
pengeboran dalam proyek ini. Air digunakan untuk menghancurkan material tanah dan
mengurangi gesekan dalam lubang.

Langkah langkah pengeboran dijelaskan sebagai berikut :


I. Pekerjaan Pengeboran.

Pengeboran dengan sistem dry drilling


tanah dibor dengan menggunakan mata bor spiral dan diangkat setiap
interval kedalaman 0,5 meter. Hal ini dilakukan berulang-ulang sampai kedalaman
yang ditentukan.
Pengeboran dengan sistem wash boring
tanah dikikis dengan menggunakan mata bor cross bit yang mempunyai
kecepatan putar 375 rpm dan tekanan +/- 200 kg. Pengikisan tanah dibantu dengan
tiupan air lewat lubang stang bor yang dihasilkan pompa sentrifugal 3. Hal ini
menyebabkan tanah yang terkikis terdorong keluar dari lubang bor. Setelah
mencapai kedalaman rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata bor
dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap
berlangsung terus sampai cutting atau serpihan tanah betul-betul terangkat
seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi
sudah disiapkan di dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat dari
lubang bor. Dengan bersihnya lubang bor diharapkan hasil pengecoran akan baik
hasilnya.
Pengeboran menggunakan cross drill dibantu dengan semprotan air (air berlumpur)
yang mengalir melalui lubang batang yang difungsikan untuk menghancurkan
tanah sehingga tanah dapat diangkut keluar lubang. Pembersihan tahap
pertama dilakukan dengan penyemprotan air selama10 menit
setelah kedalaman perencanaan tercapai.
Untuk memastikan kondisi lubang telah bersih digunakan bor spiral yang
berfungsi untuk membawa dan memotong tanah sisa yang tidak dibawa oleh
air. Dengan system ini, diharapkan bahwa semua sisa pengeboran bias terangkat. Tahap
ini adalah langkah terakhir dari pengeboran.

II. Pekerjaan Pemasangan

a. Pemasangan pipa trime sesuai dengan kedalaman lubang yang dibor


b. Pasang baja tulangan yang dirakit
c. Pembersihan akhir dengan menyemprotkan air bertekanan selama 10 menit
melalui pipa trime untuk membersihkan lubang dari endapan lumpur.

III. Pekerjaan Cor

Sistem pengecoran bore pile setelah pekerjaan pembersihan terakhir


dilakukan, mengikuti langkah langkah sebagaiberikut :

a. Langkah pertama dilakukan dengan kantong plastik yang diisi dengan


campuran beton untuk memisahkan campuran beton dari endapan lumpur didalam
pipa trime.

b. Kantong plastic dimasukkan pada kedalaman 1 meter dari corong trime sampai
tenaga pengecoran siap untuk melakukan pengecoran secara konstan.
c. Setelah tenaga pengecoran siap, campuran beton diisi kedalam lubang pipa
sampai kepermukaan saluran dan kemudian tas plastic bias dilepas. Pada saat
yang sama, campuran beton yang dimasukkan mendorong air lumpur di luar
pipa trime keluar.

d. Pengecoran dilakukan dengan bantuan vibrator untuk membantu aliran


campuran beton kedalam tidak ada udara yang terjebak dalam campuran beton.
e. Jika campuran tidak bias turun lebih jauh, dengan kata lain permukaan
campuran beton di dalam lubang bor telah meningkat cukup jauh. Maka pipa
trime bias ditarik perlahan-lahan sambil terus menuangkan campuran beton.

f. Penarikan pipa trime harus dijaga sehingga ujung bawah pipa tetap terendam 1
meter di dalam campuran beton. Pipa trime bias diangkat jika campuran beton
telah naik lebih dari 3 meter di bawah pipa trime. Pengecoran dapat dihentikan jika
campuran beton sampai kepermukaan lubang (meluap) dan benar-benar bersih
dari lumpur atau kotoran lainnya.

g. Tahap-tahap pengeboran diatas dilanjutkan ke titik-titik pengeboran yang lain


sesuai dengan nomor pengeboran yang telah ditentukan.

Kelebihan pondasi bor pile :

Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang membahayakan


bangunan sekitarnya.
Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang (pile cap).
Kolom dapat secara langsung diletakkan di puncak bored pile.
Kedalaman tiang dapat divariasikan.
Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium.
Bored pile dapat dipasang menembus batuan, sedang tiang pancang akan kesulitan bila
pemancangan menembus lapisan batuan.
Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung bawah tiang dapat dibuat lebih
besar guna mempertinggi kapasitas dukungnya.
Tidak ada risiko kenaikan muka tanah.

Kekurangan pondasi bore pile :

Pengecoran bored pile dipengaruhi kondisi cuaca.


Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak dapat
dikontrol dengan baik.
Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di sepanjang badan bored
pile mengurangi kapasitas dukung bored pile, terutama bila bored pile cukup dalam.
Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau tanah
yang berkerikil.
Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah, sehingga
mengurangi kapasitas dukung tiang. Tetapi dapat di atasi dengan penyedotan menggunakan
mesin sedot air.
Akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak dilakukan, maka dipasang
temporary casing untuk mencegah terjadinya kelongsoran.

Anda mungkin juga menyukai