G FOR
CONTRACTO
R
Curriculum Vitae
Andrik Sugiarto
2019 - Skrg
5 PM Hotel Labersa Toba
2018
4 SOM Terminal Eksekutif Dermaga Merak
2017
3 SEM RSUD Konawe Sultra
2 2013-2016
Staf Teknik - SEM Proyek Ciputra World Surabaya
1 2011-2012
Staf Teknik Proyek Donggi Senoro LNG
Sasaran
Pembelajaran
1. Memahami pekerjaan tanah dan pondasi
2. Mampu menganalisis resiko yang mengakibatkan kegagalan konstruksi
dan merancang tindakan pencagahan
3. Mampu memperkirakan jenis dan ukuran pondasi yang akan digunakan;
memeriksa keamanan dan stabilitas dari gedung.
4. Mampu menganalisis design precast, prategang dan analisa elemen pelat
saat pengangkatan
5. Mampu merancang temporary structur sesuai kebutuhan
Rule Of This
Section
APAKAH PENGETAHUAN
ENGINEERING UNTUK
KONTRAKTOR ?
Membuat Metode
Pelaksanaan
Optimasi/Value Engineering
Tanah Pondasi
Galian
Timbunan Basement
qc
LF
FR
25
13.5 m
28.5 m
qc ≈ 200 kg/cm2
HASIL SONDIR
N > 40
HASIL BORING
-Metode Galian
-Sistem Penahan Tanah
-Strutting/ground Anchor
-Dewatering
-Sistem monitoring
GALIAN BASEMENT PADA TANAH LUNAK
SOLUSI
15
STRUKTUR DI ATAS TANAH LUNAK
PERILAKU STRUKTUR PADA TIMBUNAN DI ATAS TANAH LUNAK
R ig id s tr u c tu r e
(s u s p e n d e d p la t )
= 0
Tim b u n a n Rigid
d Tim b u n a n
structure
S e te la h K o n s o lid a s i
V e r y s o f t to s o f t la y e r V e r y s o f t to s o f t la y e r
disarankan
F le x ib le s tr u c tu re
= d
Tim b u n a n Flexible
d Tim b u n a n
structure
S e t e la h K o n s o lid a s i
V e r y s o f t to s o f t la y e r V e r y s o f t t o s o f t la y e r
STRUKTUR DI ATAS TANAH LUNAK
KERUSAKAN PADA BANGUNAN AKIBAT STRUKTUR DI ATAS TANAH LUNAK
Indikasi tanah bersifat ekspansif (swelling) dapat dilihat dari data hasil tes atterberg,
sedangkan besarnya swelling pressure harus diadakan tes swelling tersendiri.
18
Tanah ekspansif pada kondisi kering
Bentuk crack
Dinding retak
STRUKTUR DI ATAS TANAH EKSPANSIF
KERUSAKAN PADA BANGUNAN AKIBAT STRUKTUR DI ATAS TANAH EKSPANSIF
SKETSA ALTERNATIF 1 :
PELAT LANTAI DASAR
TANAH YANG
DISTABILISASI
TANAH EKSPANSIF/
SWELLING
PONDASI DALAM
Sheet pile
Bored pile
Diaphragma wall
• BETON
• BAJA
PERSYARATAN SHEET PILE :
Soldier pile
Secant pile
ACUAN PEMILIHAN
TYPE
CONTINUOU
SECANT PILE SOLDIER PILE
S PILE
Kondisi tanah normal Kondisi tanah labil
( clay ) ( berlumpur ) Kondisi tanah jelek
SPT 10 – 15 SPT 0 – 10
MAT dalam
1 5 2 6 3 7 4
Tiang Sekunder
Tiang Primer
GROUND ANCHOR PADA SECANT PILE GROUND ANCHOR PADA SECANT PILE
B. STRUTTING :
Pekerjaan strutting merupakan salah satu lintasan kritis karena sangat berpengaruh
pada pekerjaan struktur diatasnya, sehingga praktis akan mempengaruhi jadwal/
waktu pelaksanaan, sequence kerja, dan tentunya akan sangat berdampak
terhadap biaya pelaksanaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih konstruksi strutting adalah
konstruksi tersebut bersifat sementara, kemudahan pelaksanaan , biaya yang harus
dikeluarkan dan ketersediaan material di pasaran.
Umumnya dipakai material IWF namun karena alasan tersebut diatas , bisa juga
diganti dengan material pipa black steel.
3 4
Keterangan :
1,2,3,& 4 Detail Pertemuan Strutting Dengan Waller Beam
1 2
3 4
PP KNOWLEDGE CENTER
PONDASI TOWER CRANE
JENIS – JENIS TOWER CRANE
BERDASARKAN PONDASI
STATIC BASE TRAVELING BASE
CLIMBING BASE
PENEMPATAN TOWER CRANE
PONDASI TERPISAH BASEMENT
DI ATAS BANGUNAN
PONDASI TOWER CRANE
• Jenis pondasi TC :
– Pondasi Dalam
(tiang pancang/bored pile)
– Pondasi Dangkal
(untuk pondasi di atas tanah yang bagus)
43
PONDASI TOWER CRANE
Berat sendiri
counterweight
beban
Kondisi TC :
Tekanan
In Service angin
Out of Service Berat
sendiri
Beban yang bekerja pada pondasi TC
bisa diperoleh dari brosur atau
dihitung sendiri.
PONDASI TOWER CRANE
Temporary Metode
Structure Konstruksi
QUALITY TARGET
a. Plin
a. Plin pada
pada pertemuan
pertemuan Penyebab yang dominan 1. Cek kerapatan antar
antar balok
antar balok dan
dan pada kegagalan balok panel pada sudut
pertemuan balok
pertemuan balok adalah keluarnya air bekisting
dengan kolom
dengan kolom semen. 2. Cek kerapatan &
Penyebab kegagalan produk kerataan sambungan
b. Plin
b. Plin pada
pada sambungan
sambungan panel.
balok:
panel
panel 3. Jarak siku diperpendek
- Kerapatan antar panel
c. Permukaan
c. Permukaan pada sudut bekisting. menjadi 60 cm.
bergelombang
bergelombang 4. Diberi perkuatan
- Kerapatan & kerataan dengan formtie dari besi
e. Permukaan
e. Permukaan bertutul
bertutul sambungan panel. ulir dia 16 mm untuk
f.f. Geripis
Geripis pada
pada sudut
sudut - Kondisi material balok h ≥ 70 cm sejarak
balok
balok (plywood,kayu). 60 cm
- Kebersihan permukaan
plywood.
BEKISTING
Kaki kolom :
-tidak geripis & keropos
-Air semen tidak keluar
QUALITY TARGET
Rapat
Bersih
Mortar
BEKISTING KOLOM
POTENSIAL PENYEBAB ACTION
PROBLEM POTENSIAL PLAN
a. Geripis
a. Geripis pada
pada sudut
sudut Penyebab yang dominan 1. Kerapatan antar
kolom
kolom pada kegagalan kolom panel pada sudut
b. Geripis/keropos
b. Geripis/keropos pada
pada adalah keluarnya air semen bekisting
kaki kolom
kaki kolom pada dudukan bekisting. 2. Cek kerapatan &
c. Plin
c. Plin pada
pada sambungan
sambungan Penyebab kegagalan produk kerataan sambungan
panel
panel kolom lainnya : panel.
d. Kepala
d. Kepala kolom
kolom yang
yang - Kerapatan antar panel pada 3. Dudukan bekisting
tidak bersih
tidak bersih sudut bekisting & kerataan ditutup adukan mortar
e. Terjadi
e. Terjadi lubang-
lubang- sambungan panel. 4. Jarak antar sabuk
lubang/honeycomb
lubang/honeycomb - Sumbatan pada kaki kolom kolom diperpendek
pada permukaan
pada permukaan (dudukan bekisting). 5. Kebersihan
f.f. Permukaan
Permukaan - Kondisi material permukaan plywood
bergelombang
bergelombang (plywood,kayu). dan pelumasan
g. Permukaan
g. Permukaan bertutul.
bertutul. - Jarak antar sabuk kolom. 6. Pembersihan kepala
- Kebersihan permukaan kolom dgn benar
plywood dan pelumasan.
- Kebersihan kepala kolom
sebelum pengecoran
BEKISTING KUALITAS RENDAH
Balok Balok
Kolom Kolom
Tidak ada sengkang dalam
blok hubungan balok kolom Sesuai SNI 2847-2002
DETAIL SENGKANG TIDAK MEMENUHI
SYARAT
135°
Retak struktur
balok
FAKTOR PENYEBAB :
Penambahan air pada
campuran beton ??????
Kekuatan Bahan
Hasil Crushing Test umur 28 hari dari Hasil Crushing Test umur >28 hari dari
sample yang dibuat oleh adhimix. sample yang diambil secara acak di
Mutu beton = 251/0.83 = K-302.4 lapangan.
kg/cm2 Mutu beton = K-133.9 kg/cm2
44%
PENGARUH POSISI TULANGAN TERHADAP
MOMEN KAPASITAS
Tul D10-100
20
ly 80
4 4 20
5 5
o o
lx Mu = 22.82 kN.m
Tul D10-100
20
Ly/Lx <2 : two way slab 50
Ly/Lx >2 : one way slab
Mu = 15.28 kN.m
Plat dengan spandek = one way
slab Pengaruh posisi tulangan
Momen Kapasitas
Berkurang 33 % !!!!
Standard Penulangan Struktur Tahan
Gempa
Mutu baja tulangan
Penggunaan baja tulangan dengan mutu 300 MPa dan 400 MPa
diperbolehkan dengan persyaratan :
Kuat leleh aktual berdasarkan pengujian tidak melampaui
kuat leleh yang ditentukan sebesar lebih dari 120 MPa.
fu
1,25 fy = Kuat leleh
baja
fy fu = Kuat tarik
baja
DETAIL PENULANGAN
135°
DETAIL PENULANGAN
PENYALURAN DAN PENYAMBUNGAN TULANGAN
db = Diameter tulangan
ln = Panjang bersih balok
PENYALURAN DAN PENYAMBUNGAN TULANGAN
A. SAMBUNGAN LEWATAN
b KONDISI 1: KONDISI 2:
b
Spasi tulangan Spasi tulangan
transversal dapat transversal minumum
diperbesar mjd 150 H 100mm dan
H
mm maksimum 150 mm
b≤¾H b>H
PERTEMUAN BALOK-METAL DECK
Wiremesh
rmaga Kariangau
DESAIN JOINT PRECAST
CL
1. JOINT BALOK - KOLOM
Aspek desain yang harus
diperhatikan adalah :
1. Panjang penyaluran tulangan
(Ld)
2. Jumlah & jarak sengkang pada
joint kolom harus sesuai
dengan perencanaan untuk
menjamin daktilitas joint ketika
terjadi gempa
Dengan Ld untuk tulangan tarik
Mengacu pada PBI 71 hal. 74
1
Ld = 0.07 A. sau / s bk >
0.0065 dp. sau
CONTOH VISUALISASI
JOINT BALOK - KOLOM
Stek plat 10 cm
Tulangan U-50
(wiremesh)
Alternatif 1 Alternatif 2
JOINT PLAT - BALOK
Lifting hook
Langkah Kerja
Pembesian
Langkah Kerja
Curing
Langkah Kerja
Hasil Pengecoran