Anda di halaman 1dari 14

PENURUNAN (SETTLEMENT) PADA

FUNDASI DANGKAL
UMUM
Penurunan fundasi akibat beban yang bekerja pada fundasi dapat
diklasifikasikan kedalam 2 (dua) jenis yaitu Penurunan Seketika
(Immediately Settlement) dan Penurunan Konsolidasi (Consolidation
Settlement).
Penurunan Seketika adalah penurunan yang langsung terjadi begitu
pembebanan bekerja atau dilaksanakan, biasanya terjadi berkisar dari 0
(nol) sampai kurang dari 7 (tujuh) hari dan terjadi pada tanah lanau, pasir
dan tanah liat yang mempunyai derajat kejenuhan (Sr%) < 90%.
Penurunan Konsolidasi adalah penurunan yang diakibatkan keluarnya air
dalam pori tanah akibat beban yang bekerja pada fundasi yang besarnya
ditentukan oleh waktu pembebanan dan terjadi pada tanah jenuh (Sr =
100%) atau yang mendekati jenuh (Sr% = 90 s/d 100%) atau pada tanah
berbutir halus. Penurunan konsolidasi yang terjadi dibagi menjadi dua
periode yaitu Penurunan Konsolidasi Primer dan Sekunder.
Didalam perhitungan penurunan yang penting adalah mengetahui besarnya
tegangan tanah (soil pressure) yang bekerja pada lapis/massa tanah yang
bersangkutan.
Persamaan besarnya penurunan total (St) yang terjadi adalah

St = Si + Scp + Scs

dimana :
St = Penurunan Total
Si = Penurunan Seketika
Scp = Penurunan Konsolidasi Primer
Scs = Penurunan Konsolidasi Sekunder

PENURUNAN SEKETIKA (IMMEDIATELY SETTLEMENT)


llustrasi penurunan seketika pada fundasi akibat beban yang bekerja dapat
dilihat pada Gambar dibawah ini
Rumus Penurunan Seketika (Immediately Settlement) dikembangkan
berdasarkan teod elestis dari Timoshenko dan goodier (1951), sebagai
berikut
Si = q.B 1 − μ2 Iw
Es
dimana
q = Besarnya tegangan kontak
B = Lebar fundasi
Iw = Faktor pengaruh yang tergantung dari bentuk fundasi dan
kekakuan fundasi (lihat tabel )
μ = Angka poisson (lihat tabel)
Es = Sifat elastis tanah (lihat tabel)
PENURUNAN KONSOLIDASI (CONSOLIDATION
SETTLEMENT)
Pada dasarnya penurunan konsolidasi diakibatkan keluarnya air pori dalam
tanah akibat tambahan tegangan pada tanah tersebut seperti terlihat pada
Gambar dibawah ini
Tabel Faktor Pengaruh Iw & Im
Flexible Rigid
Shape Center Average Iw Im
Circle 1.0 0.64 0.85 0.88 6.0
Square 1.12 0.56 0.95 0.82 3.7
Rectangle :
L/B = 0.2 - - - - 2.29
0.5 - - - - 3.33
1.5 1.36 0.68 1.15 1.06 4.12
2.0 1.53 0.77 1.30 1.20 4.38
5.0 2.10 1.05 1.83 1.70 4.82
10.0 2.54 1.27 2.25 2.10 4.93
100.0 4.01 2.00 3.69 3.40 5.00

Tabel Harga μ menurut jenis tanah


Type of soil μ
Clay, saturated 0.4 – 0.5
Clay, unsaturated 0.1 – 0.3
Sandy clay 0.2 – 0.3
Silt 0.3 – 0.35
Sand (dense) 0.2 – 0.4
Coarse (void) ratio = 0.4 – 0.7 0.15
Fined-grained (void ratio = 0.4 – 0.7) 0.25
Rock 0.1 – 0.4 (depends somewhat
On type of rock)
Loess 0.1 – 0.3
Ice 0.36
Conerate 0.15
Tabel Harga Es menurut jenis tanah

Soil Es
ksf Mpa
Clay 50- 250 2 - 15
Very soft 100 - 500 5 - 25
Soft 300 - 1000 15 - 50
Medium 1000 - 2000 50 - 100
Hard 500 - 5000 25 - 250
Sandy 200 - 3200 10 - 153
Glacial till 3000 - 15000 144 - 720
Loose 10000 - 30000 478 - 1440
Dense 300 - 1200 14 - 57
Very dense 150 - 450 7 - 21
Loess 200 - 500 10 - 24
Sand 1000 - 1700 48 - 81
Silty 1000 - 3000 48 - 144
Loose 2000 - 4000 96 - 192
Dense 3000 - 3000000 144 - 14400
Sand & gravel 40- 400 2 - 20
Loose
Dense
Shale
Silt
a. Penurunan konsolidasi primer

Tanah Normal konsolidasi


Cc . H Po + ΔP
Scp = (log )
1 + eo Po

- Tanah over konsolidasi


- Untuk Po + ΔP ≤Pc
C

eo - ∇e
∇D
eo

∇D

Pu Pc + ∇D Pc log p
Scp = Cr . H ( log Po + ΔP )
1+ eo Po
- Untuk Po + ΔP > Pc e

o0
∆o1

∆o2
∆P

P0 P C P 0 + ∆P log p

Scp = Cr H log Pc + Cc H ( log Po + ΔP )


1 + eo Po 1 + eo Pc
dimana :
∆P = Tambahan tegangan
eo = Initial void ratio
Cc = Compression Index
Po = efective overburden layer
Cr = Compression Index pada kondisi over konsolidasi
H = Tinggi lapisan yang mengalami konsolidasi
Pc = Preconsolidation Pressure
Besarnya tambahan tegangan (AP) pada lapisan tanah lempung tidak konstan
tergantung pada kedalaman yang ditinjau. Besarnya P akan mengecil dengan
bertambalmya kedalaman yang ditinjau terhadap dasar fundasi. Rata-rata
pertambahan tegangan dapat ditentukan dengan menggunakan rumus.
sederhana, yaitu

ΔP = 1/6 . ( ∆Pt + 4 ∆Pm + ∆Pb

Dimana :
ΔPt = Tambahan tegangan pada lapisan lempung bagian atas
ΔPm = Tambahan tegangan pada palisan lempung bagian. tengah
ΔPb = Tambahan tegangan pada lapisan lempung bagian bawah Metode
penentuan,besarnya tambahan tegangan, biasanya insinyur teknik fundasi
menggunakan metode pendekatan yaitu metode 2 : 1 seperti terlihat pada Gambar
berikut
Gbr. Metoda 2 : 1

Berdasarkan metode tersebut tambahan tegangan pada kedalaman z dapat


ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

ΔP = qo . B . L
(B + z) x (L + z)

Tetapi besarnya tegangan tanah yang bekerja pada setiap lapis tanah dapat
didasarkan atas cara elastis. Dua cara yang dikenal adalah cara Bousinesq dan
Westergard serta cara Newmark yang disajikan dalam bentuk grafik.
b. Penurunan Konsolidas Sekunder
Penurunan akibat konsolidasi primer dapat dihitung dengan persamaan sbb :
Scs = C' a H log t2
t1
dimana :
Ca = Δe
log t2 / t1

C' a = Ca
1 + ep
Harga ’ep’ dapat dicari dari gambar berikut ini :

OP ∆0

I1 I2

Gbr. Penentuan harga ep dari grafik konsolidasi


Contoh Soal :
Tentukan besarnya penurunan total yang terjadi pada fundasi seperti pada
Gambar pondasi berikut ini (berat sendiri diabaikan) :

Penyelesaian :
St = Si + Scp + Scs
Penurunan Seketika
1 − μ2 Iw
Si = q.B
Es
= 150 . 1 . 1 − 0,3
2

Si 1,2 = 0,0163m = 16,38mm


10.000
Dimana Iw = 1,2 (lihat tabel)
Penurunan Konsolidasi
Karena terjadi pada lempung normal konsolidasi sehingga

Scp = Cc . H . ( Log Po + ΔP )
1 + eo Po
Po = 2,5 . 16,5 + 0,5 (17,5 – 9,81 ) + 1,25 ( 16 – 9,81 ) = 52,84 kN/m2
ΔP = 1/6 . ( ∆Pt + 4 ∆Pm + ∆Pb )
qo . B . L
∆P = ( B + z ) x ( L + z )
150 . 1 . 2
∆Pt = (1 + 2 ) x ( 2 + 2 ) = 25 kN/m2
150 . 1 . 2
∆Pm = (1 + 3,25 ) x ( 2 + 3,25 ) = 13,45 kN/m2
150 . 1 . 2
∆Pb = (1 + 4,5 ) x ( 2 + 4,5 ) = 8,39 kN/m2

∆Prata2 = 1/6 (25 + 4 . 13,45 + 8,39) = 14,53 kN/m2

Scp = 0,32 2,5 Log (52,84 + 14,53) = 46,9 mm


1 + 0,8 52,84
St = 16,38 + 46,9 = 63,28 mm

Anda mungkin juga menyukai