2
CONTOH SOAL 1 :
Sebuah sistem pelat lantai komposit terdiri dari W 18 x 35, dengan jarak antar
beam 9 ft dan mensupport perkerasan plat lantai dengan tebal 4,5 inch. Panjang
bentang balok 30 ft. Terdapat beban tambahan selain berat slab sendiri , yaitu
berat partisi 20 psf dan beban hidup 125 psf, Baja yang digunakan A992 dan
kekuatan beton f’c = 4 ksi.
Periksa apakah beam interior dapat digunakan jika tidak menggunakan penyangga
sementara. Asumsi full lateral support selama konstruksi dan beban kontstruksi 20
psf, anchors steel nya cukup untuk menerima perilaku full komposit.
3
Jawab:
4
- Beban yang bekerja setelah beton mengeras (after the concrete cures) :
Spasi balok
5
Dari tabel profil
6
Lihat bab 5
(Beam)
7
Lihat
bab 6
8
STEEL HEADED STUD ANCHORS
(SHEAR CONNECTOR)
- Gaya geser horizontal (Vh) yang di transfer antara steel dan concrete sama dengan
gaya tekan pada concrete (C)
- Gaya geser horizontal (Vh) harus dipilih terkecil antara :
As.Fy atau 0,85. 𝑓 ′ 𝑐 atau 𝑄𝑛
A .F ′
- Jika s y dan 0,85. 𝑓 𝑐 yang menentukan, berarti terjadi aksi full komposit dan
jumlah shear connector yang diperlukan diantara momen maksimum dan momen minimum
𝑉ℎ
adalah 𝑁1 = 𝑄𝑛
Untuk stud connector yang digunakan pada beam komposit , kekuatan tarik Fu = 60 Ksi
- Untuk balok diatas perletakan sederhana dengan beban merata diperlukan 2N1
shear connector
- Ketika bekerja beban terpusat maka sejumlah N1 stud dipasang antara beban
terpusat dan titik momen =0 (seperti pada gambar dibawah ini)
Ketentua lain yang diperlukan untuk stud
connector:
1. Diameter maksimum = 2,5 x tebal flange
2. Jarak longitudinal minimum = 6 x diameter
stud
3. Jarak longitudinal maksimum = 8 x diameter
stud
4. Jarak transversal minimum = 4 x diameter
stud
5. Untuk semua tipe shear connector, tebal
concrete lateral minimum = 1 inch
6. Tidak ada batasan untuk tebal concrete 11
vertical
CONTOH SOAL 2 :
Rencanakan shear connector untuk sistem lantai pada contoh soal 1 (slide 3).
Jawab:
12
13
14
15
DEFLEKSI (DEFLECTION)
- Setelah deformasi awal terjadi, deformasi jangka panjang akan terjadi secara
perlahan-lahan dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
- Defleksi jangka panjang akan terjadi secara perlahan-lahan dan dalam waktu
yang cukup lama.
- Defleksi jangka panjang dapat diperkirakan, teknik yang biasa dipakai adalah
dengan menggunakan pengurangan luas transformasi concrete sehingga
diperoleh momen inersia yang lebih kecil dan defleksi yang lebih besar.
- Pengurangan luas di hitung dengan menambah konstanta pada n (rasio modular ,
biasanya digunakan 2 n) 17
DEFLEKSI (DEFLECTION)
- Untuk konstruksi yang tidak diberi penyangga , ada 3 momen inersia yang harus
dihitung :
1. Is , yaitu momen inerisa dari profil
2. Itr, yaitu momen inersia dari penampang komposit, dengan menghitung b/n
untuk defleksi akibat beban hidup dan defleksi awal yang disebabkan oleh
beban mati yang bekerja sesaat setelah concrete mengeras
𝑏
3. Itr yang dihitung dengan untuk defleksi jangka panjang
2𝑛
18
CONTOH SOAL 3 :
Hitung defleksi untuk sistem lantai pada contoh soal 1 (slide 3).
- Langkah awal dalam merencanakan system lantai adalah menentukan tebal slab yang
merupakan fungsi dari jarak beam.
- Pada materi ini, tebal slab dan jarak beam dianggap telah diketahui
- Langkah dalam perencanaan dengan kondisi konstruksi tidak disangga adalah
sebagai berikut :
1. Hitung beban momen terfaktor yang bekerja sebelum dan setelah concrete
mengeras
2. Pilih profil untuk trial
3. Hitung kekuatan rencana profil dan bandingkan dengan momen terfaktor yang
24
bekerja sebelum concrete mengeras. Hitung panjang yang tidak dibracing jika
PERENCANAAN (DESIGN)
- Hitung panjang yang tidak dibracing jika formwork tidak memberikan lateral support,
jika profil tidak memenuhi pilih yang lebih besar.
4. Hitung kekuatan rencana penampang komposit dan bandingkan dengan beban momen
terfaktor total. Jika konstruksi komposit tidak memenuhi, pilih profil lain.
5. Cek kekuatan geser profil
6. Rencanakan shear connector
a. Hitung Vh, gaya geser horizontal pada pertemuan steel dan concrete
b. Bagi gaya tersebut dengan Qn, kapasitas geser dari sebuah connector untuk
mendapatkan jumlah shear connector yang diperlukan. Jumlah ini akan terjadi
aksi parsial komposit, jumlah shear connector bisa dikurangi. 25
7. Cek lendutan.
PERENCANAAN (DESIGN)
- Tugas utama dalam prosedur trial and eror adalah pemilihan profil
- Sebuah rumusan yang akan memberikan luasan steel yang dibutuhkan bisa
dikembangkan jika tinggi beam sudah diasumsikan
- Asumsikan aksi full komposit dan PNA jatuh pada slab (sperti pada gambar dibawah
ini)
26
- Kekuatan rencana bisa dituliskan sebagai :
27
- Selain mencari luasan steel yang diperlukan, kita juga menghitung berat steel dengan
asumsi setiap panjang 1 ft steel mempunyai volume As/144 ft3 dan berat steel 490
lb/ft3
𝐴𝑆
𝑤= 490 = 3,4. 𝐴𝑆. 𝑙𝑏/𝑓𝑡
144
3,4𝑀𝑢
3,4𝑏𝑀𝑎 𝑤= 𝑙𝑏/𝑓𝑡
𝑤= 𝑙𝑏/𝑓𝑡 atau 𝑑 𝑎
𝑑 𝑎 𝑏𝐹𝑦 2 + 𝑡 − 2
𝐹𝑦 2 + 𝑡 − 2 28
- Mu dalam in-kips
- Fy dalam ksi
- d, t,a dalam inch
- Kedua persamaan tersebut membutuhkan asumsi tinggi beam dan perkiraan nilai a/2
- Perkiraan tinggi stress blok (a) hanya memberikan nilai eror yang kecil, sehingga efek
terhadap estimasi nilai As juga kecil
- Sebagai asumsi disarankan a/2 =1
29
TUGAS
1.Sistem lantai full composit menggunakan W 12 x 16, balok lantai
mensupport plat lantai dengan tebal 4 inch. Jarak antar balok 6 ft dan
panjang bentang 25 ft. Beban yang bekerja terdiri dari beban konstruksi 20
psf, beban partisi 15 psf, dan beban hidup 125 psf. Baja yang digunan
A922 dan f’c = 4 ksi. Periksa apakah balok tersebut memenuhi spesifikasi
AISC?
a. Gunakan LRFD
b. Gunakan ASD
30
TUGAS
2. Merujuk pada soal nomor 1, tentukan :
a. Hitung defleksi yang terjadi sebelum dan sesudah beton mengeras
b. Jika beben hidup mengakibatkan defleksi melebihi L/360. pilih profil
baja lain dengan LRFD dan ASD.
TERIMA KASIH