P
pmax qa (3-4)
A
P M .c P P.e.c
pmin qa
A I A I (3-5)
P M .c P P.e.c
pmax qa
A I A I (3-6)
82
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
1 (3-7)
Vc . f c' .bw.d
6
Gaya geser yang bekerja pada penampang kritis sejarak
d,
Ditentukan sebagai berikut :
H c
Vu qa.netto .B. 1 d
2 2 (3-8a)
atau
B c
Vu qa .netto .H . 2 d
2 2 (3-8b)
83
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
.d f c' .b0. d
Vc s 2 . (3-10)
b0 12
1
Vc . f c' .b0.d
3 (3-11)
dimana : d : tinggi efektif pelat lantai
b0 : keliling dari penampang kritis, pada jarak d/2.
c : rasio dari sisi panjang terhadap sisi pendek dari
kolom,
daerah beban terpusat atau daerah reaksi
Untuk c < 2,
untuk kolom dalam :
1
Vc . f c' .b0. d
3
Vu qa.netto . B x H c1 d . c2 d (3-12)
(a). penampang kritis pada muka (b). penampang kritis pada dinding
kolom
Gambar 3.6. Penampang kritis pada muka kolom dan dinding untuk
momen
L c
M u qu .netto. . (3-13)
2 2
86
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
dimana :
qu.netto : tekanan tanah netto
(3-14)
Gambar 3.8. Pemasangan tulangan dalam arah pendek dan arah panjang
89
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Gambar 3.8. Penentuan luas A1 dan A2 pada tumpuan miring atau berundak.
d b. . f y .
l db (3-15)
4 f c'
Nilai ldb tidak boleh kurang dari 200 mm, atau ldb = 0,04.db.fy
Catatan :
91
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
lho koq iso reti jumlah pile e 12??? hehehe kuwi cuma ancang-ancang... carane
ngene
Jumlah tiang = Pu/Pt, misale 3484,638/650 kan kudune 5,36 atau yen dibulatke
6 bh, lha koq iso dadi 12 ki ukoro seko ndi??? hehehe goleki dewe jawabane,
kata kuncine "jajalen itung nganti bar yen nganggo 6 bh pancang"
Syarat jarak antar tiang (S) = 2,5 d <>
tebal pile cap dicoba 400 mm dengan susunan pancang 12 buah diameter
400mm seperti diatas,
bar iki nentokno efisiensi tiang
d = diameter tiang
s = jarak antar tiang
93
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
m = jumlah baris
n = jumlah tiang satu baris
oiya berhubung iki mau kan kebanyakan cara trial eror alias njajal njajal mulo
kuwi siapno itungan ning Ms exel (gawe tabele sing rapi ben disawang enak)
dadi yen eror kari ngubah ndase buntute bakal kerubah dewe :D
Beban yang diterima 1 tiang
P = Pu/1,05
= 3484,638/1,05
= 3318,703 KN
åP = P + berat pile cap + berat pedestal + berat tanah urug
= 3318,703 +(4,8.3,6.0,9.24) + (0,8.0,9.1.24) + (((4,8.3,6)-(0,8.0,9)).1.18)
= 4007,311 KN
åP ultimit = 4007,311 . 1,05 = 4207,67 KN
nah to saiki berarti wis ketemu, maksud dari itungan ng nduwur kuwi
94
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
rung bar iki.... seh mayan suwi... tapi leren sik wae ah... kesel... bar iki isih
ono kontrol geser 1 arah, 2 arah, geser ponds dan lain2nya.... mayan to.??? sak
mene jane wis mayan iki wis iso nggo mbayangke, cm urung wani yen nggo
final design :)) sampai berjumpa lagi saat ak nulis lanjutane iki meneh :p
By : Imron Maulana at 23.29
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
95
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
(Input Data)
96
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
(Analisa Perhitungan)
97
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
(Desain Tulangan)
98
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
99
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Kerusakan pondasi yang diakibatkan oleh gaya geser 1 arah ini biasanya terjadi jika nilai perbandingan antara nilai a dan nilai d
cukup kecil, dan selain itu, mutu beton yang digunakan juga kurang baik sehingga mengurangi kemampuan beton dalam
menahan beban tekan
101
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Retak pondasi yang diakibatkan oleh gaya geser 1 arah, biasanya terjadi pada jarak +/- d dari muka kolom, dimana d adalah
tebal efektif podasi
3. Mengontrol Kuat Geser 2 Arah (Geser Pons)
Bisa disebut juga dengan geser pons (punching shear), dimana akibat gaya ini, pondasi mengalami kerusakan disekeliling kolom
dengan jarak kurang lebih d/2
102
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Sekian…
Dan semoga bermanfaat…
Pada foundation atau pondasi telapak adalah pondasi yang biasa digunakan
untuk menumpu kolom bangunan, tugu, menara, tangki air, cerobong asap dan
beberapa bangunan sipil lainnya. Pondasi ini berbentuk papan yang terbuat dari
beton bertulang dan diletakan di atas tanah pada kedalaman tertentu dengan
dimensi dan ketebalan yang tertentu pula. Biasanya, pondasi ini dibuat dengan
dimensi yang lebih besar daripada kolom diatasnya, Hal ini bertujuan agar
beban yang diteruskan ke pondasi dapat disebarkan keluasan tanah yang lebih
besar dibawahnya.
Karena dimensi ukuran dari pondasi dibuat lebih besar daripada kolom
diatasnya, maka secara fisik terlihat seperti alas kaki atau sepatu kolom,
sehingga pondasi ini bisa disebut juga sebagai pondasi kaki pelat atau “foot
plate”
104
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Secara geometrik, bentuk dari pondasi telapak ini dapat dibuat dengan dua macam bentuk, yaitu dengan bentuk bujur sangkar
atau persegi panjang.
Pondasi dengan bentuk bujur sangkar biasanya digunakan jika beban yang bekerja pada pondasi berupa beban tekan sentris
(P) dan tanpa momen (M), (atau jika ada tapi momennya kecil). Namun apabila beban yang bekerja pada pondasi berupa beban
tekan sentris (P) dan momen (M) secara bersamaan, maka biasanya digunakan pondasi persegi panjang.
Lho mengapa demikian ?
Lihat ilustrasi berikut,
105
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Nah, kira-kira lebih sulit mana, menggulingkan pondasi di gambar 1 atau pondasi di gambar 2 ?
Dari sini saja sudah terlihat mengapa harus digunakan pondasi berbentuk persegi panjang. Untuk beban tekan sentris, pondasi
dengan bentuk bujur sangkar cukup stabil menahan beban. Namun, apabila selain beban tekan ini ada lagi beban momen (M)
yang menyebabkan penggulingan seperti gambar diatas, maka bentuk pondasi harus disiasati agar bisa menahan
penggulingan, dengan cara memperbesar salah satu sisi bagian pondasi yang lemah atau tidak aman terhadap beban yang
menggulingkannya.
106
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Dan tentu saja, selain luas penampang yang diperbesar, ada faktor lain yang juga harus dijadikan perhatian agar pondasi yang
kita buat nantinya aman dan stabil terhadap beban yang bekerja. “Aman” dalam artian tidak ngguling, tidak nggeser dan tidak
ambles yang mengakibatkan kerusakan struktur dibagian atasnya, seperti kolom retak, dinding retak, keramik lantai pecah-
pecah dan lain sebagainya.
Apakah faktor tersebut?
Faktor tersebut adalah “daya dukung tanah”.
Kekuatan atau daya dukung tanah sangat menentukan besar dan kecilnya ukuran pondasi. Sebagai contoh untuk jenis pondasi
telapak tunggal, semakin kuat daya dukung tanah, semakin kecil ukuran pondasi yang direncanakan. Sebaliknya, semakin
lemah daya dukung tanahnya, maka semakin besar ukuran pondasi yang akan direncanakan. Untuk tanah dengan daya dukung
lemah, sebaiknya tidak menggunakan pondasi ini, karena desain area penampangnya pasti akan besar sehingga tidak efektif di
pelaksanaan dan boros di keuangan. Sobat bisa menggunakan alternatif pondasi lain seperti pondasi sumuran atau bahkan
tiang pancang jika daya dukung tanahnya sangat rendah sekali.
Terus bagaimana caranya agar kita bisa tahu bahwa tanah tempat pondasi tersebut diletakan mempunyai daya dukung yang
kuat?
bisa melalui beberapa usaha, seperti,
- Sobat bisa merujuk pada peraturan bangunan setempat yang dikeluarkan oleh lembaga terkait.
- Pengalaman tentang membuat pondasi yang sudah ada, atau keterangan yang berkaitan dengan pondasi disekitarnya.
- tanya tukang (tidak dianjurkan, tapi boleh dicoba sebagai bahan masukan dan bertukar fikiran)
- Pengujian atau pemeriksaan tanah, baik di laboratorium atau di lapangan ---> ini yang paling di rekomendasikan
Nich sob… akibatnya jika pondasi sampai mengalami pergeseran atau penurunan yang melebihi batas toleransi.
Catatan :
1. “spreadsheet perencanaan pondasi telapak persegi panjang”, adalah seri lanjutan dari spreadsheet perencanaan pondasi
tapak yang sebelumnya telah membahas mengenai “spreadsheet perencanaan pondasi telapak bujur sangkar”
2. Untuk spreadsheet “perencanaan pondasi telapak persegi panjang” ini penulis tetap mengandalkan microsoft excel sebagai
platform nya, selain dikarenakan pengoperasiannya yang relatif mudah, excel juga memilki kekuatan di bahasa ‘macro-nya’ dan
bisa dikolaborasikan dengan visual basic sehingga hasilnya betul2 memuaskan.
Screenshoot Spreadsheet
(Input Data)
108
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
109
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
110
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
(Hasil Perhitungan)
(Hasil Perhitungan)
111
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
(Hasil Perhitungan)
112
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
(Desain Tulangan)
3. Spreadsheet ini dalam analisanya tidak memperhitungkan pengaruh eksentrisitas kolom terhadap pondasi, jadi seandainya
pengaruh tersebut diperhitungkan, sobat harus menghitungnya sendiri.
4. Tidak seperti “spreadsheet perencanaan pondasi telapak bujur sangkar”, Untuk spreadsheet “perencanaan pondasi persegi
panjang” ini ukuran kertas, margin, dan layout nya sudah diatur sedemikian rupa sehingga hasilnya bisa langsung dicetak dan
tidak perlu di setting lagi.
Data struktur :
K1 = 25/25
f’c = 20 Mpa
fy = 320 Mpa (U-32)
Hasil dari analisa STAAD didapat
Pu = 323,276 KN
Mu,z = 1,659 KN.m
Mu,x = -0,103 KN.m
Mu,y = 0,017 KN.m
dari data tanah :
Berat tanah = 17,20 KN/m3
Kedalaman 1,6 m dari MT, adalah = 2 kg/cm2 = 196,133 KPa
Desain ukuran pondasi dan tulangan yang dibutuhkan?
Penyelesaian :
1. Buka spreadsheet “Perencanaan pondasi telapak persegi panjang”.
2. Masukan data rencana ke spreadsheet sesuai dengan data diatas.
113
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Untuk data pondasi kita coba dan kita rencanakan sebagai berikut :
- B X L = 125 cm x 150 cm.
- Selimut beton (sb) = 75 mm (karena berhubungan langsung dengan tanah)… lihat SNI 03-2847 pasal 9.7.1
- Besi tulangan direncanakan dengan ukuran 13 mm (ulir 13)
- Untuk nilai αs = 40 (karena kolomnya adalah kolom dalam, maka konstantanya adalah 40)
catatan :
αs = suatu konstanta yang digunakan untuk menghitung Vc yang nilainya tergantung pada letak fondasi
40 = kolom dalam
30 = kolom tepi
20 = kolom sudut
- Tebal fondasi (ht) = 0,3 m = 30 cm
- Tebal tanah diatas pondasi (ha) = 1,6 – 0,3 = 1,30 m
3. Jika data sudah di inputkan dengan benar, sekarang coba lihat laporan singkat perhitungan di bagian bawah input data. Untuk
itu geser scrool mouse ke bawah.
114
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Disini terlihat, bahwasanya pondasi dengan ukuran 1,25 x 1,50, tidak bisa diaplikasikan, karena tegangan tanah yang terjadi
dibawah pondasi melampaui daya dukung tanahnya. Walaupun daya dukung pondasi terhadap beban okey, namun tetap saja
pondasi dengan ukuran sekian tidak boleh dilaksanakan karena pondasi bisa mengalami penurunan, sehingga bisa
membahayakan struktur diatasnya.
4. Sekarang geser scroll mouse kebawah lagi untuk melihat tegangan tanahnya.
115
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Garis tegangan tanah (warna biru) diatas garis daya dukung tanah (warna merah). ini menunjukan tegangan tanah melampaui
daya dukung tanah yang di izinkan, sehingga ukuran dimensi pondasi harus diperbesar
5. Sekarang kita ganti ukuran pondasi menjadi 1,30 m x 1,60 m, dengan tebal 0,30 m
6. Jika sudah, sekarang geser scroll mouse kebawah untuk melihat laporan singkatnya. Hasilnya sebagai berikut :
116
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
117
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Daya dukung tanah lebih besar dari tegangan tanah yang terjadi. Ketahanan beton pondasi cukup kuat atau lebih besar dari
gaya geser 1 arah dan 2 arah, serta daya dukung pondasi aman terhadap beban yang bekerja (Pu > Pu,k). Sehingga pondasi
dengan ukuran (1,30 x 1,60) m dengan tebal = 0,3 m bisa untuk diaplikasikan.
Tulangan pondasi didesain :
Sejajar Arah Panjang : D13 – 139 (Jika dikonversikan ke parameter jumlah, maka jumlahnya ada = 11 buah)
Arah melintang (di jalur pusat) : D13 – 164 (Jika dikonversikan ke parameter jumlah, maka jumlahnya ada = 9 buah)
- Arah Tepi (kanan) : D13 – 450 (Jika dikonversikan ke parameter jumlah, maka jumlahnya ada = 1 buah)
- Arah Tepi (kiri) : D13 – 450 (Jika dikonversikan ke parameter jumlah, maka jumlahnya ada = 1 buah)
Mungkin sobat bingung dengan format penulisan penulangan diatas, biar tidak bingung, sobat klik tab sheet “Desain Tulangan”.
(Lihat hasil penulangannya dalam bentuk grafik)
118
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
7. Sekarang kita cek panjang penyaluran tegangan tulangan, untuk itu klik tab sheet “Hasil Perhitungan”. Geser scroll mouse
ke bawah sampai di halaman 9
119
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Perhatikan notasi yang saya beri kotak warna biru, didalamnya ada kotak yang berwarna orange. Kotak tersebut adalah kotak
input data yang harus di isi untuk mengetahui panjang tegangan tulangan yang terjadi.
Adapun penjelasan notasi tersebut diatas adalah sebagai berikut :
α = Faktor lokasi penulangan
- 1,3 jika tulangan berada diatas beton setebal ≥ 300 mm
- 1,0 untuk tulangan lain
(karena beton segar dibawah tulangan (selimut beton) adalah = 75 mm, maka α = 1)
β = Faktor pelapis
- 1,5 jika batang atau kawat tulangan berlapis epoksi dengan selimut beton kurang dari 3 db atau spasi bersih tulangan kurang
dari 6db.
- 1,2 jika batang atau tulangan berlapis epoksi lainnya
- 1,0 jika tulangan tanpa epoksi
(karena tulangan kita tanpa epoksi, maka nilai β = 1,0)
γ = Faktor ukuran batang tulangan
- 0,8 jika tulangannya D19 atau yang lebih kecil
- 1,0 jika tulangannya D22 atau yang lebih besar
(karena tulangan yang kita pakai adalh D13, maka γ = 0,8)
c = Spasi antar tulangan atau dimensi selimut beton (diambil nilai terkecil)… (mm)
( c = 75 mm)
Ktr = Faktor tulangan sengkang, Ktr = (Atr x fyt) / (10 x s x n)
(Untuk penyederhaan, boleh dipakai Ktr = 0)
λd = Panjang penyaluran tegangan
λd > 300
Catatan :
Penjelasan secara lengkap mengenai notasi2 ini, sobat bisa merujuk ke SNI 03-2847, pasal 14.2.3
120
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Karena panjang penyaluran λd = 267,90 < 300, maka tidak memenuhi persyaratan, untuk itu tulangan diganti dengan diameter
16 mm (D16).
Sehingga λd = 329,72 > 300… (Ok!)
Oleh karena terjadi perubahan pada rencana ukuran batang tulangan, maka hitungan dan hasil desain tulangan secara
keseluruhan berubah.
Berikut adalah hasil desain setelah terjadi perubahan ukuran tulangan (lihat gambar bawah) :
Rencana dimensi pondasi = (1,30 x 1,60) m, tebal = 30 cm
Penulangan pondasi :
Sejajar Arah Panjang : D16 – 211 (Jika dikonversikan ke parameter jumlah, maka jumlahnya ada = 8 buah)
Arah melintang (di jalur pusat) : D16 – 254 (Jika dikonversikan ke parameter jumlah, maka jumlahnya ada = 6 buah)
- Arah Tepi (kanan) : D16 – 450 (Jika dikonversikan ke parameter jumlah, maka jumlahnya ada = 1 buah)
- Arah Tepi (kiri) : D16 – 450 (Jika dikonversikan ke parameter jumlah, maka jumlahnya ada = 1 buah)
121
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
122
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
123
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Proses membuat Pondasi Rumah 2 Lantai untuk rumah yang telah saya bangun dan belum juga
selesai dilakukan secara bertahap. Ini adalah pengalamman unik pribadi dan mungkin Proses
membuat Pondasi Rumah 2 Lantai yang saya lakukan tidak sama dengan kaedah keilmuan teknik
sipil yang pernah saya pelajari, dikarenakan kondisi keterbatasan dan kemampuan finansial sekarang
ini.
Proses membuat Pondasi Rumah 2 Lantai saya lakukan setelah gambar desain rumah selesai
dibuat. Perencanaan yang baik bagi saya mempunyai bobot 50 % dari keberhasilan untuk mencapai
100 % tujuan kita. Tahapan Proses membuat Pondasi Rumah 2 Lantai yang saya lakukan adalah
sebagai berikut, dan setiap momen proses pekerjaan akan ceritakan lebih detail berdasarkan
pengalaman yang saya alami.
Pada daftar tahapan Proses membuat Pondasi Rumah 2 Lantai diatas tentunya lebih banyak
dilakukan oleh ahlinya yaitu pak tukang dan pekerja. Namun, ada beberapa tahapan pekerjaan yang
pernah saya coba diantanya Proses pekerjaan penggalian pondasi, wal hasil dampaknya luar biasa.
Tidak ada 10 % yang saya selesaikan malah lebiih dari satu minggu badan pegal-pegal dan harus
urut dengan biaya 1 hari orang kerja (HOK).
124
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Pekerjaan yang berhasil 100 % dari tahapan Proses membuat Pondasi Rumah 2 Lantai adalah proses
menyiapkan kerangka besi penyambung tapak pondasi, yaitu kerangka segi empat besi stek untuk
kolom beton ukuran 20 cm x 30 cm. Pekerjaan itu saya kerjakan secara bertahap atau di cicil di pagi
hari sebelum berangkat kerja, sore hari sepulang kerja terkadang dilanjut sampai malam dan setiap
hari libur.
Untuk lebih jelas tentang Proses membuat Pondasi Rumah 2 Lantai yang saya lakukan bisa anda
baca secara bertahap setelah selesai saya tulis tahapan Proses membuat Pondasi Rumah 2 Lantai
dalam daftar diatas. Semoga pengalaman saya menjadi referensi bagi anda.
125
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Advertisements
Hal—Hal-Penting-Sebelum-Pekerjaan-Cor-Beton-Pipa
Menyiapkan Kebutuhan Besi untuk Pekerjaan Sloof, Kolom Tiang dan Cor Dak
Pekerjaan Pemasangan Mal Kolom atau Papan Cor untuk Kolom Tiang
126
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Pekerjaan Pemasangan Mal Kolom atau Papan Cor untuk Kolom Tiang
Menyiapkan Kebutuhan Besi untuk Pekerjaan Sloof, Kolom Tiang dan Cor Dak
Hal—Hal-Penting-Sebelum-Pekerjaan-Cor-Beton-Pipa
daftar pekerjaan rumah 2 lantai, gambar pekerjaan pondasi 2 lantai, membuat pndasi cor secara
berthap, membuat pondasi rumah dua lantai, pondasi pembuatan lantai kerja
Kategori: Fokus Kegiatan, Pondasi Rumah 2 Lantai Di Tulis Oleh NewsMaker 1:02 am 2 Komentar
1411 Views
Terimakasih Atas Kunjungan Anda, Jika ada pertanyaan dengan senang hati saya akan
Menjawabnya.
127
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Name (required) Mail (required) Website
Submit
Bisa membuat gambaran buat adx besok lok mu buat rumah.. kayak a’a
Reply
o NewsMaker says:
Reply
Advertisements
Silahkan masukan email anda dan aktifkan, untuk mendapatkan info terbaru via email:
128
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas
Prof. Zaidir, Dr.Eng Konstruksi Beton II Pertemuan XV
100 menit
Kirim
Satriamadangkara sedang ?
Artikel Terbaru Minggu Ini
o Cara Mengolah Tanah untuk Tanaman Jagung Manis
o Harga Bibit Jagung Manis Bonanza F1 dan Hibrida Jambore
o Bisnis Budidaya Jagung Manis
o Bisnis Ayam Kampung Pedaging
o Striping atau Warna Terbaru Facelift Yamaha Byson
Kategori Tulisan
Arsip Tulisan
129
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Andalas