Anda di halaman 1dari 54

9

REPORT
ANALISIS STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY
SULAWESI UTARA
METODE ANALISIS DAN DESAIN
2020 PERHITUNGAN STRUKTUR
LAPORAN
PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR SEPEDA MOTOR
BALAI BESAR KARANTINA PERTANIAN TANJUNG PRIOK
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

1. Pendahuluan

Laporan ini merupakan Laporan Perhitungan Struktur Gedung Sentra Promosi Essang yang
berlokasi di Essang, Kepulauan Talaud Regency - Sulawesi Utara. Dimana sistem struktur
merupakan Sistem Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen Menengah (Sway Intermediet)
analisa dan desain dilakukan dengan bantuan program ETABS 2016 V.16.0.2. Analisa dan
desain dapat dilihat pada lampiran.

2. Data Teknis Bangunan

 Sistem Struktur : Sistem Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen Menengah


 Ukuran bangunan : 9,42 m X 11,12 m
 Tinggi bangunan : 4,35 m
 Fungsi bangunan : Kantor
 Jenis struktur pondasi : Struktur beton bertulang, Pondasi Menerus Batukali
 Jenis struktur rangka : Struktur Beton Bertulang, portal terbuka
 Jenis struktur atap : Struktur Rangka Atap Baja Ringan dan Penutup Atap
Ringan IKO Shingle Bintumen
 Dimensi Struktur :
Sloof/ Tie Beam : 150X250 mm
Kolom : 150X250 mm dan 150X150 mm
Balok : 150X350 mm dan 150X250 mm
Pelat Lantai : 120 mm

3. Tinjauan Terhadap Gempa

Indonesia terletak di daerah jalur gempa yang cukup kuat, menurut Standar Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI
1726-2019.

Tata cara ini menentukan pengaruh gempa rencana yang harus ditinjau dalam perencanaan
dan evaluasi struktur bangunan gedung dan non gedung serta berbagai bagian dan
peralatannya secara umum. Gempa rencana ditetapkan sebagai gempa dengan
kemungkinan terlewati besarannya selama umur struktur bangunan 50 tahun adalah sebesar
2 persen.

Tidak tersedianya data tanah dalam analisis stuktur berasumsi jenis tanah lapisan atas ( 0 -
3 m) merupakan lapisan tanah lunak, maka Nilai Spektral percepatan di permukaan yang
berjenis tanah lunak diambil di Aplikasi Desain Spektra Indonesia di www.puskim.pu.go.id
dengan hasil sebagai berikut

1
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

Gambar. 1 Peta Lokasi Rencana Struktur Gedung Sentra Promosi Essang yang berlokasi di Essang,
Kepulauan Talaud Regency - Sulawesi Utara

2
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

Gambar. 2 Nilai Spektral Percepatan di Permukaan Tanah Lunak Lokasi Rencana Struktur
Gedung Sentra Promosi Essang yang berlokasi di Essang, Kepulauan Talaud Regency - Sulawesi
Utara

3
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

Berdasarkan Tabel diatas R Struktur Gedung Sentra Promosi Essang yang berlokasi di
Essang, Kepulauan Talaud Regency - Sulawesi Utara, menurut SNI 1726-2019 (pasal
4.1.2) jenis pemanfatan bangunan termasuk kategori resiko II dengan Faktor Keutamaan
1,00.

Variabel Nilai
PGA (g) 0,766
SS (g) 2,201
S1 (g) 0,841
CRS 0,000
CR1 0,000
FPGA 0,842
FA 0,800
FV 2,000
SMS (g) 1,760
SM1 (g) 1,682
SDS (g) 1,173
SD1 (g) 1,121
T0 (detik) 0,191
TS (detik) 0,955
Tabel Variabel Nilai Spektral Percepatan di Permukaan Tanah Lunak Lokasi Rencana Struktur
Gedung Sentra Promosi Essang yang berlokasi di Essang, Kepulauan Talaud Regency - Sulawesi
Utara (Sumber : puskim.pu.go.id)

4
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

Sistem struktur yang digunakan adalah sistem Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen
Menengah menurut SNI 1726-2019 (pasal 7.2.2 pada table 9 C.5) dinyatakan Koefesien
modifikasi Respon (R) = 5, Faktor kuat lebih (Ω0) = 3,0 dan Faktor Pembesaran (Cd) = 4,5.

Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada di atas
muka tanah, sedangkan struktur bawah adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada
di bawah muka tanah yang terdiri dari struktur fondasinya. Struktur atas dan struktur bawah
dapat dianalisis secara terpisah, dimana struktur atas dianggap terjepit lateral pada taraf
lantai dasar.

Arah pembebanan menurut SNI 1726-2019 (pasal 7.5) untuk mensimulasiakan arah
pengaruh gempa rencana yang sembarang terhadap struktur gedung, pengaruh
pembebanan gempa dalam arah utama yang ditentukan harus dianggap efektif 100% dan
harus dianggap terjadi bersamaan dengan pengaruh pembebanan gempa dalam arah tegak
lurus pada arah utama pembebanan tadi tetapi dengan efektifitas hanya 30%.

Analisis spektrum respons ragam menurut SNI 1726-2019 (pasal 7.9.1) akan dilakukan
dengan metoda analisis ragam spektrum respons dengan memakai spektrum gempa
rencana. Dalam hal ini, jumlah ragam vibrasi yang ditinjau dalam penjumlahan respon
ragam menurut metode ini harus sedemikian rupa sehingga partisipasi massa dalam
menghasilkan respons total harus mencapai sekurang-kurangnya 90%.
Akibat beban gempa dapat terjadinya goyangan maka gedung di atas permukaan tanah
harus mempunyai jarak pemisah terhadap perbatasan lahan sebesar 5,5 kali simpangan
maksimum yang dihitung atau 0,02 kali tinggi gedung.

Bagian dari gedung yang akan dibangun dekat gedung lainya yang berada di tempat yang
sama dan tidak direncanakan untuk bekerja sama harus dipisahkan dengan sela pemisah
(sela delatasi) minimal 5,5 kali simpangan maksimum atau 0,005 kali tinggi gedung
tergantung mana yang lebih terbesar tetapi tidak boleh kurang dari 75 mm. Perbandingan
antara simpangan antar tingkat dan tinggi tingkat yang bersangkutan tidak boleh melebihi
0,020 kali tinggi tingkat yang bersangkutan.

4. Standar Perencanaan

Standar perencanaan
 SNI Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, SNI 2847-2013
 SNI Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural, SNI 1729-2015
 SNI Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non Gedung, SNI 1726-2019
 SNI Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI
1727-2013
 SNI Persyaratan Perancangan Geoteknik, SNI 8460-2017

5
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

Standar referensi
 ACI Building Code Requirements for Structural Concrete, ACI 318M-11
 AISC Specification for Structural Steel Buildings, AISC 360-10

5. Pembebanan

Beban Rencana
Beban hidup akan direduksi sesuai dengan ketentuan Koefesien Reduksi Beban Hidup
menurut SNI Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain, SNI
1727-2013 faktor reduksi untuk jenis gedung pertemuan tidak diizinkan direduksi.
Untuk itu struktur dan pondasi ini selain direncanakan untuk memikul beban-beban vertical
akibat berat sendiri dan akibat beban-beban vertical lainya juga direncankan dapat menahan
kemungkinan beban gempa.

Beban Mati Satuan Berat Keterangan


Area Bangunan
Finishing dihitung terhadap 5 cm screed Kg/m2 105
Ceiling (Gypsum 9mm rangka hollow) Kg/m2 12
Beban Penutup Atap (Trimdek) Kg/m2 10
Beban Atap Baja Ringan Kg/m2 10
Beban ME/ Lain-lain Kg/m2 10
Dinding bata ringan (bata 10 cm + plester 1 cm x 2) Kg/m2 125 Beban garis/ Dinding
Interior
Kaca 10 mm Kg/m2 25,79 Beban garis
Beban Hidup Satuan Berat Keterangan
Hunian Kg/m2 200
* Beban khusus ME disesuaikan dengan kebutuhan

Kombinasi pembebanan
Menurut SNI 1726-2019 (pasal 4.2.2) bahwa Struktur, komponen-elemen struktur dan
elemen-elemen fondasi harus dirancang sedemikian hingga kuat rencananya sama atau
melebihi pengaruh beban-beban terfaktor dengan kombinasi-kombinasi sebagai berikut :

1. 1,4 D
2. 1,2 D +1,6 L + 0,5 (Lr atau R)
3. 1,2 D +1,6 (Lr atau R) + (L atau 0,5W)
4. 1,2 D +1,0 W + L + 0,5 (Lr atau R)
5. 1,2 D +1,0 E + L
6. 1,2 D +1,0 W
7. 0,9 D + 1,0 E

Akibat adanya pengaruh beban gempa horizontal dan gempa vertical maka sesuai SNI 1726-
2019 (pasal 7.4.2.3) maka kombinasi akibat beban gempa menjadi :
5. (1,2 + 0,2 SDS) D + ρ QE + L

6
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

7. (0,9 - 0,2 SDS) D + ρ QE

Keterangan :
D = Beban mati L = Beban hidup
Lr = Beban hidup atap E = Beban gempa
W = Beban angin R = Beban Hujan
QE = Gaya gempa horizontal ρ = Faktor Redudansi Struktur (utk str ini 1,3)
SDS =Parameter perc resp spectral pada periode pendek (utk str ini 1,00)
Pada bangunan Ini Beban Gempa Lebih Dominan maka Beban Angin dapat di abaikan, kecuali untuk atap
tetap di perhitungkan.

6. Bahan Struktur

Struktur Beton
Beton
Mutu beton f’c adalah yang dipakai adalah mutu beton berdasarkan kekuatan tekan silinder
dalam umur 28 hari. Digunakan mutu sebagai berikut :
 Mutu beton f’c=21MPa (K-250) untuk Tie Beam/ Sloop, Pelat Lantai, Balok dan Kolom.

Baja Tulangan
Mutu Baja Tegangan leleh Tegangan leleh
Tulangan minimum, fy (Mpa) minimum, fy (kg/cm2)
390 (ulir) 390 3900
Tulangan ulir digunakan digunakan untuk semua elemen struktur.
Struktur Baja
 Mutu baja = BJ 37 (Fu = 370 Mpa dan Fy = 240 Mpa)

7. Analisis dan Desain Struktur Bangunan

7
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

Gambar. 3
Pemodelan Bangunan Gedung

8
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

9
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

10
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

11
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

12
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

13
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

14
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

15
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

Gambar. 4Desain Penampang Bangunan Gedung

16
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

Gambar. 5Analisis Gaya-gaya Dalam Elemen Struktur Bangunan

17
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

18
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

19
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

20
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

21
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

22
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

23
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

24
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

Gambar. 6 Analisis Struktur Beton Bertulang-Tulangan Utama

25
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

26
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

27
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

28
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

29
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

30
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

Gambar. 7Analisis Struktur Beton Bertulang-Tulangan Sengkang

31
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

C. Perhitungan Pondasi
FZ Pondasi Dimensi Kedalaman
Story Joint Label
kN Type mm mm
BASE 8 163,015 Batukali 700X250X700 700
BASE 9 51,778 Batukali 700X250X700 700
BASE 10 51,689 Batukali 700X250X700 700
BASE 11 176,829 Batukali 700X250X700 700
BASE 14 27,367 Batukali 700X250X700 700
BASE 15 28,350 Batukali 700X250X700 700
BASE 18 28,293 Batukali 700X250X700 700
BASE 19 29,384 Batukali 700X250X700 700
BASE 23 193,416 Batukali 700X250X700 700
BASE 24 117,755 Batukali 700X250X700 700
BASE 25 105,625 Batukali 700X250X700 700
BASE 27 173,162 Batukali 700X250X700 700
BASE 30 143,995 Batukali 700X250X700 700
BASE 31 140,430 Batukali 700X250X700 700
BASE 32 129,312 Batukali 700X250X700 700
BASE 44 102,724 Batukali 700X250X700 700
BASE 45 110,035 Batukali 700X250X700 700
BASE 46 106,737 Batukali 700X250X700 700
 Detail perhitungan pondasi lihat pada Lampiran 3
Dalam Analisis Pondasi Tidak Tersedianya Data Tanah, sehingga kedalaman Tanah Keras Di
asumsikan 0,70 m. Maka dari itu disarankan dilakukan pengujian tanah untuk memastikan
kondisi tanah. Sebelum melaksanakan pekerjaan pondasi pada bangunan harus menyerahkan
hasil sondir”

Gambar. 8 Titik Perletakan Pondasi

32
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

8. Penutup
Laporan ini merupakan laporan perhitungan struktur Proyek Struktur Gedung Sentra
Promosi Essang yang berlokasi di Essang, Kepulauan Talaud Regency - Sulawesi
Utara. Apabila kemudian hari terjadi adanya perubahan pelaksanaan struktur yang tidak
sesuai dengan laporan ini maka harus dilakukan pengechekan dan perhitungan kembali.

Lampiran
 Lampiran 1. Respons Spektrum Gempa
 Lampiran 2. Perhitungan Tebal Pelat Lantai
 Lampiran 3. Perhitungan Pondasi
 Lampiran 4. Perhitungan Beban Atap

33
LAMPIRAN – I
(RESPONS SPECTRUM GEMPA
WILAYAH ESSANG )
RESPON SPEKTRUM GEMPA TANAH LUNAK WILAYAH ESSANG

Variabel Nilai
PGA (g) 0,766
SS (g) 2,201
S1 (g) 0,841
CRS 0,000
CR1 0,000
FPGA 0,842
FA 0,800
FV 2,000
SMS (g) 1,760
SM1 (g) 1,682
SDS (g) 1,173
SD1 (g) 1,121
T0 (detik) 0,191
TS (detik) 0,955
Lamp.1.2 RS GEMPA.TXT
Program Respons Spektra Peta Gempa Indonesia 2019
(C) Copyright Puskim-PusGeN-ESRC, 2019-2020

Nama Kota : ESSANG


Bujur / Longitude : 126.735859 Degrees
Lintang / Latitude : 4.464367 Degrees

Kelas Situs : SE - Tanah Lunak

PGA = 0.766221 g
PGAm = 0.842843 g
CRs = 0.000000
CR1 = 0.000000
Ss = 2.201194 g
S1 = 0.841102 g
TL = 12.000000 detik
Fa = 0.800000
Fv = 2.000000
Sms = 1.760955 g
Sm1 = 1.682205 g
Sds = 1.173970 g
Sd1 = 1.121470 g
T0 = 0.191056 detik
Ts = 0.955280 detik

----------------------------------
Time (sec) Value (g)
----------------------------------
0.000 0.4696
0.050 0.6539
0.100 0.8383
0.150 1.0226
0.191 1.1740
0.200 1.1740
0.250 1.1740
0.300 1.1740
0.350 1.1740
0.400 1.1740
0.450 1.1740
0.500 1.1740
0.550 1.1740
0.600 1.1740
0.650 1.1740
0.700 1.1740
0.750 1.1740
0.800 1.1740
0.850 1.1740
0.900 1.1740
Page 1
Lamp.1.2 RS GEMPA.TXT
0.950 1.1740
0.955 1.1740
1.000 1.1215
1.050 1.0681
1.100 1.0195
1.150 0.9752
1.200 0.9346
1.250 0.8972
1.300 0.8627
1.350 0.8307
1.400 0.8010
1.450 0.7734
1.500 0.7476
1.550 0.7235
1.600 0.7009
1.650 0.6797
1.700 0.6597
1.750 0.6408
1.800 0.6230
1.850 0.6062
1.900 0.5902
1.950 0.5751
2.000 0.5607
2.050 0.5471
2.100 0.5340
2.150 0.5216
2.200 0.5098
2.250 0.4984
2.300 0.4876
2.350 0.4772
2.400 0.4673
2.450 0.4577
2.500 0.4486
2.550 0.4398
2.600 0.4313
2.650 0.4232
2.700 0.4154
2.750 0.4078
2.800 0.4005
2.850 0.3935
2.900 0.3867
2.950 0.3802
3.000 0.3738
3.050 0.3677
3.100 0.3618
3.150 0.3560
3.200 0.3505
3.250 0.3451
Page 2
Lamp.1.2 RS GEMPA.TXT
3.300 0.3398
3.350 0.3348
3.400 0.3298
3.450 0.3251
3.500 0.3204
3.550 0.3159
3.600 0.3115
3.650 0.3073
3.700 0.3031
3.750 0.2991
3.800 0.2951
3.850 0.2913
3.900 0.2876
3.950 0.2839
4.000 0.2804
4.050 0.2769
4.100 0.2735
4.150 0.2702
4.200 0.2670
4.250 0.2639
4.300 0.2608
4.350 0.2578
4.400 0.2549
4.450 0.2520
4.500 0.2492
4.550 0.2465
4.600 0.2438
4.650 0.2412
4.700 0.2386
4.750 0.2361
4.800 0.2336
4.850 0.2312
4.900 0.2289
4.950 0.2266
5.000 0.2243
5.050 0.2221
5.100 0.2199
5.150 0.2178
5.200 0.2157
5.250 0.2136
5.300 0.2116
5.350 0.2096
5.400 0.2077
5.450 0.2058
5.500 0.2039
5.550 0.2021
5.600 0.2003
5.650 0.1985
Page 3
Lamp.1.2 RS GEMPA.TXT
5.700 0.1967
5.750 0.1950
5.800 0.1934
5.850 0.1917
5.900 0.1901
5.950 0.1885
6.000 0.1869
----------------------------------

Page 4
LAMPIRAN – II
(ANALISIS DESAIN PELAT LANTAI)
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
DAK LANTAI 1,38 m X 1,96 m (TEBAL 120 mm)

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )


PLAT LENTUR DUA ARAH (TWO WAY SLAB )

A. DATA BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton, f c' = 21 MPa


Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 390 MPa

B. DATA PLAT LANTAI

Panjang bentang plat arah x, Lx = 1,38 m


Panjang bentang plat arah y, Ly = 1,96 m
Tebal plat lantai, h= 120 mm
Koefisien momen plat untuk : Ly / Lx = 1,42 KOEFISIEN MOMEN PLAT
Lapangan x Clx = 53
Lapangan y Cly = 23
Tumpuan x Ctx = 98
Tumpuan y Cty = 77

Diameter tulangan yang digunakan, = 8 mm


Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm

C. BEBAN PLAT LANTAI

1. BEBAN MATI (DEAD LOAD )

No Jenis Beban Mati Berat satuan Tebal (m) Q (kN/m2)


1 Berat sendiri plat lantai (kN/m3) 24,0 0,12 2,880
3
2 Berat finishing lantai (kN/m ) 22,0 0,05 1,100
3 Berat plafon dan rangka (kN/m2) 0,2 - 0,200
2
4 Berat instalasi ME (kN/m ) 0,2 - 0,200
Total beban mati, QD = 4,380
2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD )

2
Beban hidup pada lantai bangunan = 200 kg/m

2
QL = 2,000 kN/m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
DAK LANTAI 1,38 m X 1,96 m (TEBAL 120 mm)

3. BEBAN RENCANA TERFAKTOR

2
Beban rencana terfaktor, Qu = 1.2 * QD + 1.6 * QL = 8,456 kN/m

4. MOMEN PLAT AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Momen lapangan arah x, Mulx = Clx * 0.001 * Qu * Lx2 = 0,852 kNm/m


Momen lapangan arah y, Muly = Cly * 0.001 * Qu * Lx2 = 0,369 kNm/m
Momen tumpuan arah x, Mutx = Ctx * 0.001 * Qu * Lx2 = 1,577 kNm/m
Momen tumpuan arah y, Muty = Cty * 0.001 * Qu * Lx2 = 1,240 kNm/m
Momen rencana (maksimum) plat, → Mu = 1,577 kNm/m

D. PENULANGAN PLAT

Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = 0,85


Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, → b1 = 0,85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0233
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [ 1 – ½* 0.75 * rb * fy / ( 0.85 * fc') ] = 5,4981
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts +  / 2 = 24,0 mm
Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 96,0 mm
Ditinjau plat lantai selebar 1 m, → b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / f = 1,971 kNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,21386
Rn < Rmax → (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -  [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) ] = 0,0006
Rasio tulangan minimum, rmin = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan, → r= 0,0025
As = r * b * d =
2
Luas tulangan yang diperlukan, 240 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 *  * b / As =
2
209 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 240 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 200 mm
Diambil jarak sengkang : → s= 200 mm
Digunakan tulangan, 8 - 200
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 *  * b / s =
2
251 mm2
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
DAK LANTAI 1,38 m X 1,96 m (TEBAL 120 mm)

E. KONTROL LENDUTAN PLAT

Modulus elastis beton, Ec = 4700*√ fc' = 21410 MPa


Modulus elastis baja tulangan, Es = 2,00E+05 MPa
Beban merata (tak terfaktor) padaplat, Q = QD + QL = 6,380 N/mm
Panjang bentang plat, Lx = 1380 mm
Batas lendutan maksimum yang diijinkan, Lx / 240 = 5,750 mm
3 3
Momen inersia brutto penampang plat, Ig = 1/12 * b * h = 144000000 mm
Modulus keruntuhan lentur beton, fr = 0.7 * √ fc' = 3,188651753 MPa
Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec = 9,34
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = 2,348 mm
Momen inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :
Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = 20596328 mm4
yt = h / 2 = 60 mm
Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt = 7652764 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :
Ma = 1 / 8 * Q * Lx2 = 1518759 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
4
Ie = ( Mcr / Ma )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * Icr = 15808209865 mm
Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup :
de = 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 0,001 mm
Rasio tulangan slab lantai : r = As / ( b * d ) = 0,0026
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
z= 2,0
l = z / ( 1 + 50 * r ) = 1,7685
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :
dg = l * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 0,002 mm
Lendutan total, dtot = de + dg = 0,002 mm
Syarat : dtot ≤ Lx / 240
0,002 < 5,750 → AMAN (OK)
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
TOREN 1,1 m X 2,0 m (TEBAL 120 mm)

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )


PLAT LENTUR DUA ARAH (TWO WAY SLAB )

A. DATA BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton, f c' = 21 MPa


Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 390 MPa

B. DATA PLAT LANTAI

Panjang bentang plat arah x, Lx = 1,11 m


Panjang bentang plat arah y, Ly = 2,00 m
Tebal plat lantai, h= 120 mm
Koefisien momen plat untuk : Ly / Lx = 1,81 KOEFISIEN MOMEN PLAT
Lapangan x Clx = 67
Lapangan y Cly = 20
Tumpuan x Ctx = 68
Tumpuan y Cty = 68

Diameter tulangan yang digunakan, = 8 mm


Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm

C. BEBAN PLAT LANTAI

1. BEBAN MATI (DEAD LOAD )

No Jenis Beban Mati Berat satuan Tebal (m) Q (kN/m2)


1 Berat sendiri plat lantai (kN/m3) 24,0 0,12 2,880
3
2 Berat finishing lantai (kN/m ) 22,0 0,05 1,100
3 Berat plafon dan rangka (kN/m2) 0,2 - 0,200
2
4 Berat instalasi ME (kN/m ) 0,2 - 0,200
Total beban mati, QD = 4,380
2. BEBAN HIDUP (LIVE LOAD )

2
Beban hidup pada lantai bangunan = 1000 kg/m

2
QL = 10,000 kN/m
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
TOREN 1,1 m X 2,0 m (TEBAL 120 mm)

3. BEBAN RENCANA TERFAKTOR

2
Beban rencana terfaktor, Qu = 1.2 * QD + 1.6 * QL = 21,256 kN/m

4. MOMEN PLAT AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Momen lapangan arah x, Mulx = Clx * 0.001 * Qu * Lx2 = 1,745 kNm/m


Momen lapangan arah y, Muly = Cly * 0.001 * Qu * Lx2 = 0,518 kNm/m
Momen tumpuan arah x, Mutx = Ctx * 0.001 * Qu * Lx2 = 1,765 kNm/m
Momen tumpuan arah y, Muty = Cty * 0.001 * Qu * Lx2 = 1,765 kNm/m
Momen rencana (maksimum) plat, → Mu = 1,765 kNm/m

D. PENULANGAN PLAT

Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = 0,85


Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, → b1 = 0,85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0236
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [ 1 – ½* 0.75 * rb * fy / ( 0.85 * fc') ] = 5,5643
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts +  / 2 = 24,0 mm
Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 96,0 mm
Ditinjau plat lantai selebar 1 m, → b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / f = 2,206 kNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,23938
Rn < Rmax → (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -  [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) ] = 0,0006
Rasio tulangan minimum, rmin = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan, → r= 0,0025
As = r * b * d =
2
Luas tulangan yang diperlukan, 240 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 *  * b / As =
2
209 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 240 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 200 mm
Diambil jarak sengkang : → s= 200 mm
Digunakan tulangan, 8 - 200
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 *  * b / s =
2
251 mm2
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
TOREN 1,1 m X 2,0 m (TEBAL 120 mm)

E. KONTROL LENDUTAN PLAT

Modulus elastis beton, Ec = 4700*√ fc' = 21538 MPa


Modulus elastis baja tulangan, Es = 2,00E+05 MPa
Beban merata (tak terfaktor) padaplat, Q = QD + QL = 14,380 N/mm
Panjang bentang plat, Lx = 1105 mm
Batas lendutan maksimum yang diijinkan, Lx / 240 = 4,604 mm
3 3
Momen inersia brutto penampang plat, Ig = 1/12 * b * h = 144000000 mm
Modulus keruntuhan lentur beton, fr = 0.7 * √ fc' = 3,207802986 MPa
Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec = 9,29
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = 2,334 mm
Momen inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :
Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = 20479440 mm4
yt = h / 2 = 60 mm
Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt = 7698727 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :
Ma = 1 / 8 * Q * Lx2 = 2194792 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
4
Ie = ( Mcr / Ma )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * Icr = 5351565256 mm
Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup :
de = 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 0,002 mm
Rasio tulangan slab lantai : r = As / ( b * d ) = 0,0026
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
z= 2,0
l = z / ( 1 + 50 * r ) = 1,7685
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :
dg = l * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 0,004 mm
Lendutan total, dtot = de + dg = 0,007 mm
Syarat : dtot ≤ Lx / 240
0,007 < 4,604 → AMAN (OK)
LAMPIRAN – III
(ANALISIS DESAIN PONDASI)
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG - ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTAR

FZ Pondasi Dimensi Kedalaman


Story Joint Label
kN Type mm mm
BASE 8 163,015 Batukali 700X250X700 700
BASE 9 51,778 Batukali 700X250X700 700
BASE 10 51,689 Batukali 700X250X700 700
BASE 11 176,829 Batukali 700X250X700 700
BASE 14 27,367 Batukali 700X250X700 700
BASE 15 28,350 Batukali 700X250X700 700
BASE 18 28,293 Batukali 700X250X700 700
BASE 19 29,384 Batukali 700X250X700 700
BASE 23 193,416 Batukali 700X250X700 700
BASE 24 117,755 Batukali 700X250X700 700
BASE 25 105,625 Batukali 700X250X700 700
BASE 27 173,162 Batukali 700X250X700 700
BASE 30 143,995 Batukali 700X250X700 700
BASE 31 140,430 Batukali 700X250X700 700
BASE 32 129,312 Batukali 700X250X700 700
BASE 44 102,724 Batukali 700X250X700 700
BASE 45 110,035 Batukali 700X250X700 700
BASE 46 106,737 Batukali 700X250X700 700

Dalam Analisis Pondasi Tidak Tersedianya Data Tanah, sehingga kedalaman Tanah Keras Di asumsikan 0,7
m, Maka dari itu disarankan dilakukan pengujian tanah untuk memastikan kondisi tanah, Sebelum
melaksanakan pekerjaan pondasi pada bangunan harus menyerahkan hasil sondir”

193,416
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG - ESSANG,
KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA

PERHITUNGAN FONDASI MENERUS


BATUKALI

DATA TANAH
Kedalaman fondasi, H= 2,00 m
Berat volume tanah, g= 17,60 kN/m3
Sudut gesek dalam, f= 34,00 
Kohesi, c= 0,00 kPa
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 6,00 kg/cm2
DIMENSI FONDASI
Lebar fondasi Atas, A= 0,25 m
Lebar fondasi Bawah, B= 0,70 m
Kedalaman fondasi, H= 0,70 m
Lebar kolom arah x, bx = 0,15 m
Lebar kolom arah y, by = 0,15 m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 40
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG - ESSANG,
KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
BAHAN KONSTRUKSI
Kuat tekan beton, fc' = 20,8 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 390 MPa
Berat beton bertulang, gc = 24 kN/m3
BEBAN RENCANA FONDASI
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 195,000 kN

Kapasitas dukung tanah


qa = qc .(((A+B)/2) x H))) ( dalam kg/cm2)

qc = tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi ( kg/cm 2 )


A = lebar fondasi Atas (m) = 0,25 m
B = lebar fondasi Bawah (m) = 0,70 m
H = Kedalaman fondasi Atas (m) = 0,70 m
Luas Penampang = 0,3325 m2
Tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi, qc = 6,00 kg/cm2

Kapasitas dukung ijin tanah, qa = 195,51 kN/m2

Tegangan tanah maksimum yang terjadi pada dasar fondasi :


2
qmax = 195,510 kN/m
qmax > qa → AMAN (OK)
LAMPIRAN – IV
(ANALISIS PEMBEBANAN ATAP)
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

LAMPIRAN 4.1

LAPORAN PERHITUNGAN PEMBEBANAN RANGKA ATAP

1. Pendahuluan
1.1 Data Teknis
▪ Lebar bentang : 9,45 m
▪ Faktor Sudut kemiringan atap : 1,3
▪ Profil rangka atap : Rangka Baja Ringan
▪ Penutup atap/ Plafond : Genteng IKO Shingle Bintumen, glasswool, alum.foil
▪ Instalasi ME : Lampu/ tanpa instalasi lainya

2. Peraturan dan Referensi


2.1 Peraturan Dasar
▪ SNI Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung, SNI 2847-2013
▪ SNI Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural, SNI 1729-2015
▪ SNI Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non Gedung, SNI 1726-2012

2.2 Peraturan sebagai Referensi Desain


▪ ACI Building Code Requirements for Structural Concrete, ACI 318M-11
▪ AISC Specification for Structural Steel Buildings, AISC 360-10

3. Pembebanan dan Kombinasi Pembebanan


3.1 Intensitas Beban Rencana
▪ Beban Mati/ Dead Load
Berat sendiri (otomatis dihitung oleh program ETABS 2016)
Penutup Atap +Alum Foil = 4,72 m X 0,25 kN/m2 X 1,3 = 1,536 kN/m
Lampu + instalasi (estimasi)* = 4,72 m X 0,04 kN/m2 X1,3 = 0,245 kN/m
Gantungan dan Plafond = 4,72 mX 0,21 kN/m2 X1,3 = 1,289 kN/m
Rangka Baja Ringan = 4,72 m X 0,23 kN/m2 X1,3 = 1,411 kN/m
= 4,481 kN/m
* Jika lampu + instalasi lebih berat dari estimasi ini maka perhitungan harus di check
ulang

▪ Beban Hidup/ Live Load


P = 100 kg/m = 1,00 kN/m

▪ Beban Angin/ Wind Load


Berdasarkan SNI-1727-2013 beban angin yang digunakan dalam desain SPBAU
sebesar 0,38 kN/m2 untuk atap.
Beban Angin = 0,38 kN/m2 X 4,72 m X 1,3 = 2,33 kN/m

1
LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR
GEDUNG SENTRA PROMOSI ESSANG
ESSANG, KEPULAUAN TALAUD REGENCY - SULAWESI UTARA
___________________________________________________________________

3.2 Kombinasi Pembebanan


Berdasarkan beban-beban diatas maka Menurut SNI 1726-2019 (pasal 4.2.2) bahwa
Struktur, komponen-elemen struktur dan elemen-elemen fondasi harus dirancang
sedemikian hingga kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh beban-beban terfaktor
dengan kombinasi-kombinasi sebagai berikut :

a. 1,4 D
b. 1,2 D +1,6 L + 0,5 (Lr atau R)
c. 1,2 D +1,6 (Lr atau R) + (L atau 0,5W)
d. 1,2 D +1,0 W + L + 0,5 (Lr atau R)
e. 1,2 D +1,0 E + L
f. 1,2 D +1,0 W
g. 0,9 D + 1,0 E
Akibat adanya pengaruh beban gempa horizontal dan gempa vertical maka sesuai SNI
1726-2012 (pasal 7.4.2.3) maka kombinasi akibat beban gempa menjadi :
5. (1,2 + 0,2 SDS) D + ρ QE + L
7. (0,9 - 0,2 SDS) D + ρ QE

Keterangan :
D = Beban mati L = Beban hidup
Lr = Beban hidup atap E = Beban gempa
W = Beban angin R = Beban Hujan
QE = Gaya gempa horizontal ρ = Faktor Redudansi Struktur (utk str ini 1,0)
SDS =Parameter perc resp spectral pada periode pendek

Anda mungkin juga menyukai