Anda di halaman 1dari 118

Bab 6

Balok Lentur

6.1. Pendahuluan
Istilah balok lentur umumnya merujuk struktur yang ditempatkan
secara horizontal, dan dibebani pada arah vertikal, tlgak lururnya.
Untuk analisa struktur dapat dibuat model dengan jemen garis,
dimana dianggap perilaku lentur yang dominari. Kondisi seperti
itu dapat dipahami secara visuar dengan merihat perilaku bentuk
jembatan bambu dengan orang-orang yang Iewat
sebagai beban_
nya, sebagaimana terlihat pada gambar berikut.

Gambar 6.1 Jembatan bambu (National Geographic - Munshi 2O0g)


f.
Bambu-bambu tegak seperti kolom dan menjadi tumpuan bambu_
laybu horizontal yang berperiraku sebagai balok. Berat sendiri
balok dan beban orang-orang yang melewatinya adalah kondisi
beban yang dimaksud, yaitu tegak lurus elemen. Akibatnya, balok
menjadi terlihat lengkung. Itulah dampak yang mudah dipahami
oleh awam tentang balok dengan mekanisme lentur.

Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja


fika pembebanan relatif kecil, mekanisme lentur tidak mengubah
konfigurasi bentuk balok secara permanen. fadi ketika bebannya
hilang, balok akan kembali pada kondisinya yang semula. Jika itu
terjadi maka perilaku yang dimaksud disebut elastis. momen leltur l terjadi
a). Balok (model)
qava seser t sffi
r-"oa"Ln ) simultm
Mekanisme lentur bukanlah satu-satunya mekanisme pada suatu
balok yang dibebani. Untuk konfigurasi tertentu, mekanisme lain \ ,,
yang tidak mengandalkan mekanisme lentu4 bisa saja itu terjadi.
Untuk mengetahuinya akan diperlihatkan konfigurasi objek pada c). Balok(Beam)
situs prasejarah Stonehenge dari Inggris, sebagai berikut. P srrut (tekm)

h tie (tar&)

d). Balok real L4r=4 e). B alok titggl (D e ep - B eam)


Gambar 6.3 Dimensi balok dan perilakunya

Akibat perbedaan rasio bentang terhadap tinggi (L/h), maka peri-


lakunya dalam memikul beban menjadi berbeda. Bentuk geometri
balok biasa (Gambar 6.3bJ, beban dialihkan dengan mekanisme
lentur [Gambar 6.3c), sedangkan pada balok tinggi fGambar 6.3d)
beban dialihkan menjadi diagonal gaya tekan (strut) di sisi atas,
dan gaya tarik [tie) di sisi bawah tanpa terjadinya efek lentur.
Perilaku balok biasa dan balok-tinggi sangat berbeda. Hal itu jadi
Gambar 6.2 Situs praseiarah Stonehenge, Inggris fWikimedia - B. Gagnon 2007)
perhatian penting pada perencanaan struktur beton. Maklum cara
konstruksi keduanya tidak berbeda banyak, penampangnya sama-
Pada situs prasejarah gambar di atas, terdapat kolom-kolom batu sama berbentuk persegi dan umumnya tidak ada masalah terkait
dan balok batu. Pada kondisi seperti itu tentunya fenomena lentur kelangsingan elemen-elemennya. Kondisi itu akan berbeda jika
sebagaimana terlihat pada konstruksi bambu, tidak akan terlihat. diaplikasikan pada struktur baja, yang penampang baloknya tidak
Kalaupun ada maka proporsinya relatif sangat kecil sehingga tidak persegi tetapi berbentuk profil I (lihat Gambar 6.4a).
terlihat oleh mata telanjang. fika demikian, pasti ada mekanisme
lain selain mekanisme lentur yang menggantikannya. Mekanisme
seperti apa itu, tidaklah penting. Maklum pembahasan berfokus
pada elemen lentu4 yang mempunyai ciri-ciri fisik seperti yang
terdapat pada konstruksi jembatan bambu.
Dari dua contoh konfigurasi struktur bangunan yang disampaikan,
tentu dapat dicari parameter yang membedakannya. Ciri-ciri fisik
balok dengan mekanisme lentur fbambuJ, maka rasio panjang
bentang terhadap tinggi penampang relatif besari adapun balok
dengan mekanisme non-lentur fbatu) mempunyai rasio bentang
terhadap tinggi penampang yang kecil. Ilustrasi ciri fisik balok a). Detail profil-l built-up b). Transfer Trusses WTC
lentur (beam) dan balok non-lentur yang pada konstruksi beton (sumber http: / / 9lLresearch.wtcT.netJ
Gambar 6.4 Permasalahan dengan "balok tinggi" pada struktur baja
dikenal sebagai balok tinggi ldeep-beam) adalah sebagai berikut.

Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja


334 Bab 5. Balok Lentur 335
Struktur baja menggunakan produk hasil industri, yang terbatas 6.2. Pemilihan Bentuk Penampang
dalam menentukan dimensi profilnya. Ini memang kelemahannya Mutu bahan yang tinggi menghasilkan dimensi struktur baja yang
dibanding struktur beton yang relatif bebas dalam menetapkan relatif langsing dibandingkan struktur beton. Oleh sebab itu pada
ukuran atau dimensi. Pada struktur beton, membuat balok [biasa) perencanaan struktur balok baja maka tidak hanya evaluasi kon-
atau balok-tinggi (deep-beam), tidaklah ditemukan kesulitan yang disi tegangan, tetapi juga perlu evaluasi kondisi stabilitasnya juga.
berarti. Padahal di struktur baja, dimensi penampang umumnya Masalah stabilitas adalah permasalahan non-linier geometri maka
adalah tertentu, mengikuti standardisasi yang telah ditetapkan, parameter penampan& pertambatan lateral dan kondisi tumpuan
yaitu agar produksinya efisien. fika memakai profil baia hot-rolled sangat menentukan, sehingga perlu dievaluasi sekaligus.
maka kemungkinannya sangat kecil menghasilkan struktur yang Bentuk geometri penampang atau profil baja adalah parameter
berperilaku sebagai balok-tinggi. Kalaupun ada, hanya mungkin geometri yang paling mudah diakses. Karena hal itu menentukan
jika digunakan profil-I built-up seperti terlihat pada Gambar 6-4a- kinerjanya, maka langkah awal dan pertama perencanaan balok
Iika memakai profil-l built-up yang berperilaku balok-tinggi, maka adalah memilih bentuk penampang yang sesuai terhadap kondisi
aliran gaya tekan {strut) terjadi pada badan (web), berarti bagian beban dan pertambatan lateral yang ada. Adapun bentuk profil baja

I[TET
pelat badan yang relatif langsing berisiko mengalami tekuk' Jika yang umum digunakan sebagai balok adalah sebagai berikut.
bebannya besar, maka mengganti profil'l built-up menjadi rangka
batang (truss) tentu akan lebih efisien. Contohnya adalah struktur
"transfer trus.se.s WTC" [lihat Gambar 6.4b). Itulah mengapa semua
profil-l hot-rolled maupun built-up yang dibahas dianggap sebagai
balok lentur. Tentu saja untuk itu, balok harus mempunyai rasio
bentang dan tinggi, atau L/h yang nilainya relatif,besar. (b) (c) (d) (e)

Gambar 6.6 Konfigurasi penampang baja untuk struktur balok

Profil baja Gambar 6.6a menurut SNI 07-0329-2005 disebut baja


profil I-beam proses canai panas [Bj.P I-beam), atau profil I saja.
Profil bentuk ini di AISC [1993) dinamakan profil S. Ciri khasnya,
permukaan sayap bagian dalam membentuk kemiringan tertentu,
cocok dipakai sebagai balok pemikul mesin holsr [kerekan) pada
bangunan industri. Adapun profil pada Gambar 6.6b menurut SNI
07-717A-2006 disebut baja profil WF-beam proses canai panas
(Bj.P WF-beam) atau profil WF saja [WF singkatan Wide Flange).
Gambar 6.5 Profil l-girder built-up di Osceola County, Florida
[sumber http://m.metzbridges.comJ Profil serupa di Amerika disebut profil W IAISC 1993), di Jepang.
profil H (lls G3192), di negara-negara persemakmuran Inggris
Struktur I-girder built-up pada jembatan di Florida (Gambar 6.5) sebagai profil UB (Universal Beam). Pabrik lain bisa saja memberi
relatif tinggi, bandingkan dengan ukuran kendaraan di bawahnya. nama lain, oleh sebab itu perlu dicermati ukuran dan beratnya.
Meskipun demikian, karena bentangnya sedemikian sehingga L/h
relatif besa4 maka perilaku struktur yang dominan adalah lentur' Dari segi kekuatan terhadap momen lentur; pada berat yang sama,
OIeh karena itu prosedur desain balok lentur yang dibahas tetap profil WF mempunyai kinerja lebih baik daripada profil I sehingga
berlaku. Pada balok lentur; selain momen lentur maka yang harus sangat populer untuk pekerjaan konstruksi. Profil I dan profil WF
dievaluasi adalah gaya geser dan lendutan secara sekaligus. dibuat oleh pabrik baja melalui proses canai panas dengan digilas,
istilah aslinya hot-rolled, selanjutnya disingkat sebagai profil gilas
Kondisi berbeda jika profilnya tinggi, tetapi untuk bentang relatif untuk membedakan dengan profll built-up atatr tersusun. Karena
pendek, sehingga rasio L/h kecil. Perilaku struktur menjadi balok- produk pabrik, variasi dimensinya terbatas, tergantung pasar. Bila
tinggi, sehingga materi bahasan ini menjadi tidak memadai'

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


336
perlu dimensi berbeda, dalam jumlah yang tidak ekonomis jika tidak jadi menurun, maka pelat tekan perlu diperkuat terhadap
pesan di pabrik, maka dibuatlah profil balok tersusun dari pelat- stabilitas. Untuk itu mengapa balok simetri tunggal (Gambar 6.6c
pelat baja yang disambung dengan las [Gambar 6.6d). Profil balok atau Gambar 6.6e) diperlukan.
tersusun banyak dipakai pada konstruksi jembatan dengan beban
berat atau balok transfer pada gedung. Balok tersusun dari profil I dan profil U (Gambar 6.6c) populer
untuk balok tunggal pemikul mesin hoist, di sepanjang bentang
Profil I atau profil dengan sumbu simetri ganda, baik hasil proses dapat bebas dari rangka pertambatan lateral yang mengganggu.
canai panas atau profil tersusun buatan, jika dipakai sebagai balok Penempatan profil U dan profil I pada konfigurasi balok seperti itu
lentur adalah paling efisien, ditinjau dari sisi material. Itu terjadi cocok untuk struktur sederhana, dimana pelat tekan di sisi atas
karena sebagian besar volume material ditempatkan pada sisi-sisi menjadi cukup kaku pada arah lateral sehingga tidak hanya stabi-
Iuar [pelat sayap) sejauh-jauhnya. Dengan demikian, pelat sayap Iitasnya saja yang terjaga tetapi juga terhadap gaya kejut lateral
atas dan bawah dapat bekerja sebagai kopel gaya yang menahan selama mengoperasikan mesin hofsf [kerekan). Meskipun begitu
momen lentur. Adapun gaya geser akan ditahan oleh pelat badan. jarak bentangnya terbatas. |ika perlu bentang panjang yang bebas
Agar kekuatan material menentukan, maka balok harus dipasang pertambatan lateral maka profil tersusun kotak (box),lihat Gam-
pertambatan lateral yang cukup. Meskipun demikian bentuk profil bar 6.6f , dapat menjadi solusi yang efektif.
I mempunyai ketahanan yang rendah terhadap torsi, sehingga jika Untuk luas area pelat sayap dan pelat badan yang sama maka profil
dipakai memikul beban langsung, akan berisiko tinggi. Maklum kotak dan profil I tersusun memberikan kapasitas momen lentur
jika bebannya bergesen tidak terletak tepat pada bidang simetri, pada arah sumbu kuat secara sama besar. Profil kotak (box) hanya
akan timbul torsi selain momen lentur. Kondisi seperti itu tentu unggul terhadap profil I jika ditiniau dari kapasitas torsi dan momen
berbahaya. Untuk mengatasi maka struktur balok dengan profil I lentur arah sumbu lemah. Kedua hal itu penting jika dikaitkan
harus terdiri dari minimal dua profil yang dipasang sejaja4 diikat dengan stabilitas balok, sehingga jika digunakan profil kotak maka
rangka sedemikian sehingga dapat berfungsi sebagai pertambatan tidak perlu rangka pertambatan lateral yang khusus.
lateral sekaligus rangka kopel yang mengubah torsi menjadi gaya
yang menimbulkan lentur saja. Contoh, jembatan KA dengan profil Profil traja berongga lain, seperti pipa baja dan square-tube akan
I ganda [Gambar 6.7), menerapkan konsep yang dimaksud.
mempunyai karakter yang serupa dengan profil kotak sehingga
tidak diperlukan rangka pertambatan lateral khusus. Tetapi kedua
profil tersebut jika digunakan sebagai balok lentur tentu tidak
efisien. Pipa baja karena sebagian besar volume berkumpul pada
daerah garis netral [tengah). Untuk hal ini, maka square-tube akan
lebih baik kondisinya. Meskipun demikian karena pelat sayap sama
tebalnya dengan pelat badan, maka tentu saja penampang tidak
efisien memikul lentur. Keduanya lebih cocok jika digunakan untuk
elemen pemikul gaya tekan aksial. Profil-profil baja bentuk Iainnya
pada dasarnya juga bisa dipakai sebagai balok lentur, perbedaannya
pada tingkat efisiensi pemakaian material sekaligus penempatan
rangka pertambatan lateral yang harus disediakan.
|ika balok dengan profil baja direncanakan untuk memikul pelat
Gambar 6.7 Profil I tersusun ganda pada jembatan KA (http://cs.trains.com)
(http://cs.trains.coml
beton maka dengan menambahkan shear connecton sistem dapat
Bilamana pqrtambatan lateral khususnya pada pelat sayap tekan, diubah dari sistem balok biasa menjadi balok komposit. Sistem
tidak mencukupi, maka persyaratan stabilitas akan menentukan. balok komposit secara efektif menghilangkan kebutuhan rangka
Kapasitas dukung pelat tekan jadi lebih kecil daripada pelat tarik, pertambatan lateral khusus sebagaimana yang diperlukan pada
akibatnya kapasitas balok secara keseluruhan juga menurun. Agar profil baja sebagai balok biasa.

Bab 6. Balok Lentur WirJanto Dewobroto - Struktur Baia


339
6.3. Pengaruh Kelangsingan Elemen 6.3.2. Rasio Lebar-Tebal dan Klasifikasi
6.3.7. Tekuk Lokal dan Rasio Lebar-Tebal Klasifikasi profil adalah tahapan awal proses perencanaan struk-
Umum diketahui bahwa penampang balok baja terdiri dari profil tur baja. Cara tersebut dipakai untuk antisipasi terhadap bahaya
terbuka dan elemennya relatif tipis. Kelangsingan dapat diukur tekuk lokal f/ocal buckling) dari elemen-elemen penJrusun profil.
dari rasio lebar-tebal. Jika terjadi tegangan tekan, elemen berisiko Cara ini adalah langkah sederhana yang efektif, dimana rasio lebar
mengalami keruntuhan tekuk lokal [/ocal buckling), Gambar 6.8. terhadap tebal (b/tJ menunjukkan kelangsingan elemen pelat
sayap dan badan (web), yang kemudian akan dievaluasi berdasar-
kan kondisi kekangannya (restraint).
Elemen-elemen penyusun profil diklasifikasi sebagai [1] kompak,
[2] non-kompak, atau [3] Iangsing (ref. Tabte B4.1b AISC 2010).
Klasifikasi elemen pelat penyusun profil balok sangat penting
karena menentukan langkah hitungan dan formulasi yang dipakai.
Tabel 6.1 Klasifikasi elemen tekan batang memikul lentur (fa,Ie 84.1b AISC 2010)
rasio 1 1
EIemen lebar tomfatT nonkofipak/ Deskripsi penampang
tebal nonkompak latrgsing
Gambar 6.8 Tekuk lokal pada pelat badan dan sayap (sumber : internetl

Sisi lainnya, analisa struktur untuk mencari gaya internal struktur,


_p_ _p-,
sayap profil
!t r--=- lF Tit f+t
umumnya hanya memakai pemodelan elemen garis (Gambar 6.3aJ
sehingga kelangsingan elemen profil tidak terdeteksi. Tekuk lokal
tentu tidak bisa diabaikan. Keberadaannya mengurangi kinerja
gilas I-WF,
UNP dan ?'ee

sayap profil
o.38 la
\F,
1.0 l"
\F, LL -b-,t
struktur, bahkan bisa memicu kerusakan yang lebih besar. Bagai- ters usu n r-:-
!t /l-
ff\'
I-WF simetri
manapun juga telah disadari bahwa analisis struktur memprediksi ganda dan
o.38
tekuk lokal tersebut adalah tidak mudah (kompleks). tunggal \F"
b -f*
lengan profil
siku tunggal 2 o.s4
t \F"
E o.n, E
\F, r-1, t_L
sayap profil
ftr t
I.WF, UNP
E LJ+
ffiffiffiffiffi FEM b)
bJ Aktual
momen
sb.lemah
L
t
0.sB
'l
l-a
F,
L.O
\F,
al Simulasi
Gambar 6.9 Tekuk lokal pada penampang langsing (Maliaars 2008) lengan
profil Tee !t o.a4
r;
l" 1.03
lc
/-:- t$
&r
io
,l F" \F"
Simulasi numerik dengan FEM pakai elemen Shell (Gambar 6.9),
memang bisa memtrerikan solusi yang efektif' Tetapi prosedurnya
Note:
tidak cukup praktis jika digunakan dalam proses perencanaan ot t,:+f.liJt- tetapi 0.35<kc<0.76
rutin yang biasa. Untuk mengatasi masalah agar cara perencanaan lb) FL=o.7Fy ) web non-langsing dan.Sxr/Sxc >0-7
mudah dan'praktis maka dipilih cara klasifikasi penampang balok
yang didasarkan pada rasio b/t atau lebar terhadap tebal elemen- r'1
"
=r,.*lr29.5F,
a Sxc
) webnon-langsingdan Sxtf Sxc <o.Z
elemen penyusun profil balok sebagai tahap dasar.

Wirlanto Dewobroto - Strukur Baia


340 Bab 6. Balok Lentur
34L
Tabel 6.1 Klasifikasi elemen tekan batang memikul lentur (laniutan) Profil kompak merupakan konfigurasi geometri penampang yang
paling efisien dalam memanfaatkan material. Itu alasan mengapa
Eslo 1 A hampir sebagian besar profil WF hot-rolled buatan pabrik, masuk
EIemen lebar tomflat/ nonkoirpak Deskripsi penampang
tet al nonkompak /Imgsing pada kategori profil kompak. Karena kemampuan profil mencapai
badan
profil I
simetri
ganda dan
h
tw
3.76
l;
l:- s.70
r;
lL
tffl, ,-ffi, momen plastis, perilaku keruntuhannya bersifat daktail, sehingga
menjadi syarat penting bangunan tahan gempa. Meskipun begitu,
untuk penampang balok kompak yang khusus digunakan sebagai
UNP 1F, 1F, sistem rangka daktail [penampang plastis), maka kriterianya lebih
ketat, termasuk juga jarak pertambatan lateralnya (AISC 2010a).
h- f{t'l Penampang non-kompak mempunyai efisiensi satu tingkat lebih
badan
profil I
simetri
hc o,rll .,-' s.70 EF, kecil dibanding penampang kompak dan ketika dibebani serat tepi
tw
tunggal
(o.s+,!--o.on1'- 1l terluarnya dapat mencapai tegangan leleh, meskipun demikian se-
belum penampang plastis penuh terbentuk, profil akan mengalami
erap tekuk lokal terlebih dahulu. Oleh karena itu kapasitas momen yang
profil kotak
ketebalan
!t ,.r, E-
\F"
1.+
1F,
E dapat diandalkan pada penampang ini adalah M". Mr.
sama
Penampang langsing adalah konfigurasi profil yang tidak efisien
salap pelat -.b--
ditinjau'dari segi pemakaian material. Apalagi jika yang dipakai
pe nutuP/
!t 1121!-
r-=-
1.4 E ?i' adalah bahan baja bermutu tinggi. |adi saat dibebani sebelum

L
diaphragm
antar alat
!F, 1& tegangan mencapai kondisi leleh telah terjadi tekuk lokal terlebih
sambung dulu. Oleh karena keruntuhannya ditentukan oleh tekuk, yang
r--- sifatnya tidak daktail, maka penampang langsing tidak disarankan
hadan
E untuk digunakan sebagai elemen struktur utama, apalagi untuk
profil kotak
ketebalan
sama
L
t
2 42 l!-
\F"
s.7
1l& m! bangunan tahan gempa. Kapasitas momen balok adalah M . Mr.
Iadi klasifikasi penampang balok diperlukan untuk membedakan
D
o.o79- 0.319 perilakunya dalam memikul momen sampai kondisi inelastisnya.
prpa E
t Fy ,y Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan kurva hubungan momen
dan kelengkungan (curvature), pada Gambar 6.10.
Note : t'l M momen leleh pada serat terluar M momen penampang plastis.

Tabel 6.1 disalin dari Tabel 84.1b (AISC 2010), dan dipakai untuk
menetapkan klasifikasi elemen profil balok, apakah kompak, non-
kompak atau langsing. Profil balok disebut kompak jika b/t dari
keseluruhan elemen [pelat sayap dan pelat badan) memenuhi
klasifikasi kompak. Balok profil kompak mampu memikul momen
sampai serat terluarnya mencapai tegangan leleh, ketika diberi
momen lagi dapat berotasi lagi, sekaligus mendistribusi tegangan
ke serat penampang bagian dalam, sampai semuanya plastis [Mr)'
Kapasitas rotasi inelastis balok kompak minimal 3 kali kapasitas
rotasi elastid sebelum terjadi tekuk lokal. Balok struktur daktail
A
untuk bangunan tahan gempa, kapasitas rotasinya bahkan diper-
syaratkan lebih besar; yaitu 7 atau lebih (Chen-Lui 2005). Gambar 6.10 Perilaku penampang berdasarkan klasifikasi (Kulak - Gronding 2002)

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Strulcur Baja


342
6.3.3. Klasifikasi dan Perhitungan Kuqt Bqtqs Tabel 6.2 Prosedur desain balok lentur menurut AISC (2010)
Dari perilaku keruntuhan penampang terhadap lentur yang telah
Klasifi kasi kelngsi-rgm
diketahui, yaitu berdasarkan klasifikasi kompak, non-kompak dan bagian pada Bentuk
langsing. Maka tentunya dapat dipilih prosedur perencanaan yang Chapter F penampang sayap badan
sesuai. Itulah esensi strategi perencanaan balok AISC [2010).
Chapter F dari AISC [2010) menyajikan prosedur lengkap desain
balok lentur dengan profil baja sesuai klasifikasi Tabel 6.1, dimana
F2
++ C C Y LTB

balok memikul momen akibat beban yang terletak pada bidang


sejajar sumbu utama, dan sekaligus tepat di.pusat geser profil,
F3
T NC, S C LTB, FLB

kecuali jika ada pertambatan khusus untuk menghindari torsi.


Penampang dengan
pusat beEt (cg) dan
F4
+I C, NC, S C, NC
Y LTB,
FLB, TFY
pusat geser (s) sama
F5
{-r C, NC, S S
Y, LTB,
FLB, TFY

F6 C, NC, S N/A Y FLB

Penampang dengan
pusat b€Et (cg) tidak
F7
# C, NC, S C, NC Y FLB, WLB
berhimpit pada pusat
geser (s)
FB -o N/A N/A Y, LB

F9 C, NC, S N/A Y LTB, FLB

F10 N/A N/A Y LTB, LLB


Gambar 6.1 1 orientasi pusat berat (cg) dan pusat geser (s) pada profil baja

Sumbu utama profil tepat pada pusat berat, cg (centre of gravity),


orientasinya bisa berbeda dengan sumbu lokal (misalnya yang ada
pada profil L atau Z). Pemahaman tentang lokasi pusat geser profil
F11 OI N/A N/A Y, LTB

baja sangat penting, karena pada profil tertentu, Iokasi pusat berat Profil non-simetri Semua kondisi batas
F12 selain siku tunggal
N/A N/A yang ada
[cg) dan pusat geser [s) bisa tidak berhimpit Qihat Gambar 6.11).
Pada kondisi tertentu, meskipun pembebanan melalui pusat berat, Catatan : C klasifikasi kelangsingan elemen kompak
NC klasifikasikelangsinganelemennon'kompak
bisa juga terjadi torsi pada balok (misal profil C). ]ika itu terjadi S klasifikasi kelangsingan elemen langsing
maka prosedur perencanaan Chapter F (AISC 2010) belum meng- N/A tidak diberikan syarat kelangsingan elemen secara khusus
akomodasi secara otomatis, dan harus diantisipasi secara manual. Y kondisi batas terhadap Yielding Qeleh)
LB kondisi batas terhadap Local Buckling
Perencanaan balok berdasarkan Chapter F IAISC ZOLO) memakai LTB kondisi batas terhadap Lateral Torsional Buckling
FLB kondisi batasterhadap Flange Local Buckling
banyak .r-,.b, agar dapat memakainya secara tepat, telah dibuat LLB kondisi batas terhadap Leg Local Buckling
peta berdasarkan bentuk penampang dan klasifikasi kelangsingan WLB kondisi batas terhadap Web Local Buckling
TFY kondisi batas terhadap Tension Flange Yielding
elemen-elemennya sebagaimana terlihat di Tabel 6.2 berikut.

344 Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Strul<tur Baja 345


6.4. Perilaku dan Parameter Perencanaan Balok 6-4.2. Perilsku Keruntuhan Elemen Struktur
6.4.7. Umum Agar kondisi batas yang menentukan kekuatan balok lentur dapat
Struktur balok yang diberi beban sehingga menghasilkan momen dipahami dengan baik, maka langkah awal adalah mengetahui pe-
lentur murni tanpa torsi, yang terjadi jika bebannya terletak pada rilaku keruntuhan elemen struktur yang dibebani.
bidang sejajar sumbu utama (sumbu-x dan y pada Gambar 6.LZ)
dan resultan beban melalui pusat berat [cg) yang terletak segaris Elemen dengan tegangan tarik perilakunya relatif sederhana, se-
atau berhimpit dengan pusat geser (s). Profil dengan cg dan s bagaimana terlihat pada kurva tegangan-regangan saat mencari
yang tidak segaris / berhimpit, pada lokasi beban harus diberikan sifat mekanik material. Kuat tarik tergantung tegangan leleh (Fr),
bracing atau pertambatan lateral untuk menghindari torsi. yaitu ketika terjadi deformasi yang sangat besar pada kondisi be-
ban tetap. Kuat tarik pada kondisi seperti ini sangat penting kare-
Untuk mendapat gambaran pengaruh perbedaan pusat berat dan na menentukan daktilitas struktur. )ika pada kondisi leleh dan
pusat geser suatu profil baja yang dibebani, ada baiknya melihat beban tetap ditambahkan, material mengalami strain-hardening,
perilaku deformasi ujung profil UNP (channe[) untuk kantilever terjadi peningkatan daya dukung tetapi disertai fenomena necking
yang dibebani. Gambar 6.L2a dan b, beban terletak pada bidang (penampang mengecil), dan jika dipaksa terus akhirnya mencapai
sejajar sumbu utama [bidang vertikal) dan berhimpit pada pusat kuat maksimum atau lKruat ultimate (F,)'setelah itu terjadinya
geser sehingga hanya terjadi translasi ketika diberi beban P. Adapun fraktur (retak) mulai bisa terlihat dan akhirnya putus secara tiba-
Gambar 6.12c beban P diberikan sejajar sumbu utama, tetapi tidak tiba dan secara cepat (brittleJ, lihat Gambar 6.13.
berhimpit pada pusat gesec maka yang terjadi tidak hanya translasi Tegangan
tetapi juga rotasi [ada torsi yang timbul). Kondisi ini dalam praktek Tarik
lele}j. (J/ielding)

diatasi dengan memberikan bracing pada beban sehingga jika ada


torsi akan dilawan [diantisipasi).
stain hxdeaing

{rwi'\ -ts
olutis (Davebab
berilaku-daktail)
e16tis (linier)
f *rp*k"t.l
P6rpan angan

Gambar 6.13 Perilaku keruntuhan batang tarik baja daktail

Kondisi batas terhadap tegangan ultimate tidak digunakan dalam


ftl*."",.", perencanaan balok. Itu hanya dipakai untuk perencanaan eleryen
ierhadap gaya tarik aksial saja, yaitu untuk mengantiSipasi adanya
konsentrasi tegangan yang biasa terjadi pada detail sambungan'
Elemen dengan tegangan tekan mempunyai perilaku keruntuhan
lebih kompleks, meskipun kondisi batas material hanya memper-
I i hitungkan kondisi leteh. Maklum fraktur atau terjadi deformasi
a). b). c). dengan pemisahan material, tidak terlihat pada kondisi tegangan
Gambar 6.12 Pengaruh pusat-berat, pusat-geser dan beban terhadap perilaku kantilever
tekan. Kecuali ditentukan oleh kuat material (leleh), kondisi geo-
metri elemen (bentuk penampang dan pertambatan lateral) akan
Pada perencanaan balok: [1-] bentuk profil, [2] orientasi profil, berpengaruh, dapat terjadi tekuk atau keruntuhan struktur tanpa
[3] strategi penempatan beban, dan[4] keberadaan bracing atau mengalimi leleh terlebih dahulu. Tentu saja perilaku batang akan
pertambatan lateral, sangat menentukan kinerja ,/ kekuatan balok. semakin kompleks jika terjadi interaksi keduanya'

Bab 5. Balok Lentur


Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja 347
Untuk mempelajari perilaku keruntuhan elemen struktur dan pre- Itulah alasannya mengapa di perencanaan struktur baja, evaluasi
diksi analisisnya, lihat Gambar 6.14. terhadap kemungkinan adanya tekuk-lokal menjadi penting, yang
dilakukan melalui klasifikasi profil (lihat Tabel 6.1).
Dari berbagai perilaku keruntuhan, yang paling menarik tentunya
c
oG akibat perilaku pada kurva-6 (Gambar 6.14) akibat momen lentur
o yang dapat menghasilkan momen plastis penampang balok. Hal
m
itu akan terjadi jika tegangan penampang akibat momen mencapai
mateiat
tegangan lelehnya. Inilah kondisi batas maksimum kekuatan balok
!.ejZ_{) \ \-@penmpogprastis jika hanya non-linier material Qielding) yang diperhitungkan.
f7''zl-{n-rinis
11-. 6.4.3. Periloku Elastis-Plastis - Teori
Q';il:il-i;-"6*"'""'
)o
)n matemt
-,,..,, dan oenmeil
rtan g@meri I
fJ-1
I

=----fl tekuk lokal momen Untuk balok baja yang daktail maka saat diberi beban, mula-mula
v (l@al buckline) lenw
berperilaku elastis, jika beban dihilangkan maka kondisi geometri
Deformasi kembali pada posisi sebelum ada beban. |ika beban ditingkatkan
Gambar 6.14 Perilaku keruntuhan elemen struktur (Trahair et.al ZOOgJ terus, sampai leleh (o > or), perilakunya plastis. |ika beban hilang
akan ada deformasi sisa sehingga tidak kembali ke posisi semula.
Jika tidak ada kondisi yang membatasi timbulnya sifat non-linier *x Hubungan kelengkungan dan tegangan elastis balok **
material dan geometri, sehingga struktur berperilaku linier; yaitu
berupa garis lurus fkurva-1), maka besarnya deformasi akan pro- Untuk menghitung distribusi gaya internal atau tegangan di suatu
porsional dengan besarnya beban yang ada. Saat beban dikurangi penampang harus didasarkan pada deformasi. Untuk kasus balok
dan deformasinya kembali ke posisi semula, disebut elastis linier. sederhana berpenampang persegi, atau minimal simetri tunggal,
Kondisi elastis-linier pada struktur sesungguhnya hanya terjadi dan yang dibebani momen kopel pada bidang simetrinya, maka
jika beban relatif kecil, dan materialnya daktail. jika materialnya bentuk deformasi berupa garis lengkung (lendutan) yang terletak
sendiri non-daktail (getas) maka pada beban relatif rendah dapat di bidang yang sama (bidang simetri penampang).
saja terjadi keruntuhan [fraktur getas), titik 8 pada Gamb ar 6.74.

r-\
Anggapan bahwa struktur berperilaku elastis-linier ini umumnya t
juga dipilih untuk dipakai dalam pengembangan metoda analisa
struktu4 yaitu untuk memprediksi gaya-gaya dan momen internal
yang terjadi pada elemen selama pembebanan. Kondisi ini dipilih
karena metoda yang dihasilkan relatif sederhana dan mencukupi
untuk kebutuhan perancangan struktur.
Kenyataan, pada kondisi beban relatif besar; mendekati runtuh,
perilaku non-linier material dan geometri tidak bisa diabaikan.
Iika kondisi non-linier material saja yang terjadi, yaitu tercapainya
kondisi leleh pada baja, maka perilaku struktur seperti kurva-2.
Gambar 6.15 Balok melengkung dan penampangnya
Untuk non-linier geometri, yaitu terjadinya tekuk maka akan ber-
perilaku seperti kurva-3. fika kedua non-linier; yaitu material dan fika pada balok penampang persegi ditarik dua garis khayal m-m
geometri terjadi secara bersama-sama, akan ada pengurangan dan p-p vertikal di sisi samping, hasil eksperimental menunjukkan
kinerja struktui lihat kurva-S. Bahkan jika non-linier geometri bahwa garis khayal tadi akan tetap lurus saat melengkungnya dan
terjadinya pada level elemen penampang, yaitu tekuk-lokal, maka berputar dengan tetap tegak lurus terhadap sumbu memanjang
kinerja struktur akan berkurang secara drastis, lihat kurva-7. yaitu garis yang melalui n-n, (Gambar 6.15).

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja


Teori lendutan balok didasarkan asumsi bahwa tidak hanya garis Tinjau d,4, elemen luasan terkecil sejarak y dari garis netral n-n
m-m saja yang tetap lurus, tetapi juga keseluruhan bidang penam-
pang balok, yaitu tetap rata dan terletak tegak lurus sumbu, sama [Gambar 6.L6). Gaya hasil kali tegangan dan luasan dA, yait:u (Ey/
r).dA, merupakan bagian sistem pembentuk momen kopel sehingga
antara kondisi sebelum dan sesudah pembebanan. Teori ini telah resultan gayanya harus bernilai nol agar seimbang.
terbukti empiris dan memberikan hasil akurat untuk Iendutan dan
regangan serat pada arah memanjang balok. Asumsi dibenarkan
untuk balok lentur. Untuk balok dengan perilaku balok tinggr, jelas t?*:l!r*:o (64)
teori ini tidak bisa dipakai.
Momen luasan penampang terhadap garis netral sama dengan nol
Jika adalah jari-jari kelengkungan sumbu memanjang balok, dan
r menunjukkan garis berhimpit dengan pusat berat penampang.
dianggap sudut n-o-nt dan sr-nr-s' adalah sama, maka regangan
arah memanjang, e dapat dihitung sebagai berikut. Tinjau statis momen komponen gaya terhadap garis netral, yaitu
(Ey/r).M.y. Selanjutnya proses untuk keseluruhan penampang,
s,s' v
. .. . .(6.1) yang mana hasilnya harus sama dengan momen kopel lual M.
fffft r
fEr,az: EI. : M ..(6.sa)
Besarnya regangan e berbanding lurus terhadap jaraky dari garis f
Li,
momen aksl
netral, dan berbanding terbalik dengan jari-jati kelengkungan. -o.I#."tri
Perilaku elastis material balok dianggap mengikuti hukum Hooke. atau menjadi persamaan kelengkungan balok, r sebagai berikut
o 1M
,(:-:-::-:- .....,(6.5b)
E r EI,
Sehingga tegangan untuk serat arah longitudinal dapat dicari dengan t, : I yzdA, adalah momen inersia terhadap sb-x. Terlihat
kelengkungan berbanding lurus dengan momen dan berbanding
,:" ........(6.3)
r terbalik dengan kekakuan (EI*). fika rumus 6.3 dan 6.5b digabung :

Besarnya tegangan proporsional dengan jarak ke garis netral n-n, Mv ....t6.6)


secara keseluruhan bentuk distribusinya adalah sebagai berikut. I*
merupakan persamaan umum tegangan pada penampang sejauhy
dari pusat berat akibat momen lentur M.
Pada analisis struktur penting menghitung tegangan maksimum,
minimal untuk rnengetahui apakah kondisinya masih elastis atau
tidak (o < o,). Karena jika melewati batas elastis, maka hasilnya
menjadi tidak valid lagi. Untuk itu nilai y diambil tetap, yaitu serat
terjauh dari garis netral,ymar.s.
Gambar 6.16 Distribusi tegangan pada penampang balok persegi
M!-op" M
Posisi garis netral [khususnya untuk sembarang bentuk) dan jari- umoks -
I, s*
jari kelengkungan [r) adalah dua variabel yang belum diketahui. Itu
dapat dicari berdasarkan persyaratan bahwa gaya pada setiap serat dimana S* disebut modulus elastis. Besarnya S, tetap, tergantung
penampang balok akan menimbulkan momen kopel reaksi yang dimensi profilnya. Oleh sebab itu dapat dibuat data penampang
seimbang besarnya dengan momen kopel aksi, yaitu M. berdasarkan produk yang biasa dijumpai, dalam bentuk tabulasi.

Bab 5. Balok Lentur


Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja 351
** Perilaku plastis balok lentur ** Perilaku selanjutnya tergantung struktun jika termasuk kategori
statis-tak-tentu, maka meskipun terbentuk sendi plastis, struktur
Jika momen ditingkatkan, tegangan serat terluer akan mencapai tidak akan runtuh. Pengaruhnya hanya seperti pengurangan de-
tegangan leleh. Perilaku plastis dimulai sehingga deformasi yang
terjadi adalah permanen. Untuk itu diperlihatkan perilaku balok rajat ketidak-tentuan-statis saja. Struktur seperti ditambahkan pin
penampak kompak dan pertambatan lateral cukup, yang dibebani (pendel) tetapi tetap stabil. Itu alasannya mengapa struktur yang
sampai terjadi penampang plastis. menerus masih mampu menerima beban lebih meskipun terjadi
leleh pada penampangnya. Ketika ada tambahan beban, terjadilah
redistribusi momen. Kelebihan tegangan akan dipindahkan pada
i
I

bagian didekatnya yang masih elastis. Beban masih dapat ditam-


ss bah terus, sampai terbentuk sendi plastis di lokasi lain. Semakin
- ------\\_\\ banyak terbentuk sendi plastis, semakin daktail. Prosesnya akan
regangan tegangan berakhir ketika struktur menjadi statis-tertentu. Pada tahap keti-

s
tr A
A
17
V
E (av

E"
(0v
ka terbentuk sendi plastis lagi, struktur jadi tidak stabil [runtuh).
Terbentuk tidaknya sendi plastis tergantung dari karakter bahan
(a) kondisi elastis materialnya, apakah juga mempunyai kemampuan untuk meleleh
Uielding) atau tidak. fadi meskipun sama-sama disebut baja tetapi
I
jika kemampuan lelehnya rendah [seperti baja mutu tinggi) maka
Y pembentukan sendi plastis juga diragukan. Itulah mengapa tidak
(t)
][
seral luar
E"=- setiap jenis baja dapat dipakai. AISC [2010) membatasi material
baja dengan mutu F, < 450 MPa untuk dipakai sebagai balok pada
portal daktail yang direncanakan dkan mengalami sendi plastis.

ss
Y.

(c)
I

plastjs sebagian
A7 I Balok yang dibebani lentur pada kondisi elastis-plastis, perilaku
regangan penampang akan bersifat linier meskipun tegangannya
sendiri sudah non-linier (Gambar 6.L7c). fika diketahui regangan
leleh, yang merupakan batas dimulainya kondisi non-linier maka

<$
+T =k< plastis penuh
E>>€v

--/4=- #"=*
dengan melacak kondisi regangan tentu dapat disusun tegangan
penampangnya. Ini prinsip yang mendasari analisis penampang
dengan cara kompatibilitas tegangan-regangan. Pada perencanaan
balok standa4 umumnya tidak perlu analisis seperti itu yang relatjf
rumit, parameter yang penting adalah M"dan Mosaja.
Gambar 6.17 Pembebanan elastis-plastis akibat momen
M" ad,alah momen balok yang menyebabkan serat penampang sisi
Kondisi elastis berakhir ketika serat terluar penampang mencapai luar tepat mencapai leleh. Parameternya adalah S atau modulus
leleh [{) akibat momen M, (Gambar 6.77b). Selanjutnya perilaku elastis sehingga M"= S* x F. Adapun Mradalah momen balok yang
plastis mulai. ]ika terus dibebani, tegangannya konstan ({) tetapi menyebabkan adanya penampang plastis. Parameternya adalah Z-
ada ada pertambahan deformasinya (rotasi) sekaligus penyebaran atau modulus plastis sehingga Mo= Z*x F".
- leleh ke serat lain penampang. Akhirnya, semua bagian
tegangan
penampang mengalami leleh dan dibentuk penampang plastis Terkait fenomena elastis-plastis balok, disimpulkan : jika { mutu
[Gambar 6.17d). Pada kondisi seperti itu penampang balok sudah baja, maka S, (modulus elastisJ sebagai konstanta geometri kapan
tidak mempunyai kekakuan lentur. fadi ketika beban ditambahkan penampang tetap elastis, sedangkan Z* (modulus plastisJ sebagai
sedikit saja akan menimbulkan rotasi yang besar. Perilaku yang konstanta geometri yang menunjukkan kapan penampang plastis
seperti itu dikenal juga sebagai terbentuknya sendi plastis. mulai terbentuk (masalah stabilitas belum diperhitungkanJ.

Wiryanto Dewobroto - Strukur Baia


352 Bab 6. Balok Lentur
353
Untuk menjelaskan perbedaan d dan Z,akan ditiniau balok T ter- Penampang balok T disusun dari dua segmen persegi berukuran
susun dari dua segmen yang sama (50x100), dan disatukan jadi sama, 100 x 50. OIeh sebab itu, sumbu netral plastis tepat berada
balok dengan penampang bentuk T sebagai berikut. pada pertemuan ke dua segmen atauyp = 50 mm (Gambar 6.18).
Adapun Z* adalah jumlah nilai absolut statis momen luas segmen
o a or,-
--.l
"'F bagian atas dan bawahnya terhadap sumbu netral plastis. Adapun
perhitungannya disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 6.4 Perhitungan garis netral plastis balok T

No b h A. v, A,'lx-v,l
1 L00 50 5,OO0.0 2S 125.000.o
) 50 100 5,000.0 100 250,000.o
*l ", i-_ ', l*
\. 10,000.0 375,000.0

(b) Pemmpang-T (c) Plastis Z*atau modulus plastis penampang T adalah


Gambar 6.18 Penampang T dan batas tegangan elastis - plastis
Z * :
Z A,'lt p - t l= zz5,ooo'o mm3
Sumbu netral elastis berjaraky, dari tepi atas, akan membagi luas
penampang sedemikian sehingga terjadi keseimbangan statis mo-
M
o: Z * . Fy :375,OO0.0 F, Nmm
men luas penampang atas dan luas bagian bawah, sebagai berikut. Faktor bentuk (shapefactor) adalah Z* / S*sebagai berikut.
Tabel 6.3 Perhitungan garis netral elastis balok T
n : M o : Z* 375,000'0
"- ,r"- t--- zzo,zsgl -
1.703
No b h A. v A,*y t^ A, *(y.-y,)2
1 100 50 5.000.o 25 125,O00.0 I,O41-,666.67 7,O37,250.O Faktor bentuk (r1) menunjukkan besarnya peningkatan kekuatan
2 50 100 5,000.o 100 500,000.0 4.766.666.67 7,O37,25O.O ketika terbentuk penampang plastis. Semakin besar q berarti
I 10,000.o 625.OOO.O 5,2()8,333.33 14,o62,SOO.O
bahwa banyak bagian penampang belum "bekerja" maksimal saat
Properti penampang elastis dibebani elastis. Baru maksimal jika dibebani plastis, tetapi kondi-
I A,.v, 6',
si seperti itu deformasinya relatif besar dan bersifat permanen.
Faktor bentuk h) yang kecil menunjukkan penampang efisien
zA, ,ffi:62'5 mm dan ekonomis ditinjau dari pemanfaatan material. Berbagai faktor
la:tSO-62.5:B7.5mm bentuk (r1) diperlihatkan pada Gambar 6.L9.
I * =lt o +ZA,(y. - y,Y : 19,270,A33.33 mma
O Di.trsld 2.6
.s-.. =
1' -'19'270'433'33 :22o.238.1,0mm3
!t a7.5 a Rurd l.?d
I nccbnrr! l5O
M y = S *' Fy -22o,238.10F, N.mm MP
O Tub. 127
M,' M;
seratatas o":-.:= !, _22O'23A.1OF, x62.5 :o.714Fy I TF I.!4
L\'j,xtrfu
h
M !t
!2\u='S =, "
* --"o'.'1'
serat bawa oo= "-'
I 79,270,A33.33 -v

Sumbu netral,plastis adalah garis sumbu yang membagi luas pe-


nampang balok menjadi dua bagian yang sama besar. Pada bentuk o
penampang simetri ganda, sumbu netral elastis dan plastis akan 6-,
berhimpit. Pada penampang simetri tunggal, keduanya berbeda. Gambar 6.19 Faktor bentuk (4)berbagai penampang balok (Beedle 1958J

Bab 5. Balok Lentur Wiryanto Dewobrcto - Struktur Baia 35s


Sampai disini dipahami sifat-sifat penampang balok pada kondisi 6.4.4. Perilqku Elqstis-Plastis - Hitungan
elasfis dan plastis terhadap momen lentur. Sekaligus paham pula Untuk mempelajari perilaku balok lentur yang paling sederhana,
mengapa hanya penampang bentuk-bentuk tertentu yang dipilih sebaiknya mulai dari kondisi tegangan penampang akibat beban.
sebagai balok. Oleh sebab bentuk penampang umumnya tertentu Untuk itu dipilih profil kompa( agar dapat dibebani sampai leleh
maka tentunya akan lebih mudah dibuatkan rumusannya. tanpa terjadi tekuk lokal. Penempatan beban perlu diperhatikan
Tabel 6.5 Properti elastis-plastis penampang balok agar tidak terjadi torsi pada balok. fangan lupa untuk memberikan
pertambatan lateral yang cukup agar tidak terjadi instabilitas.
Penampang Properti elastis dan plastis penampang
Tinjau balok tumpuan sederhana, berat sendiri diabaikan, diberi
_iI r _ beban titik P pada L /3 dan Z /3 bentang sebagaimana terlihat.
I lr
II il r. --tr[rQ3 -F)+wF) dan s. : r * / yo
lllv"
dh--+"1 3 I rr=fiQ.tF +n#) dan s, =ryl@.sb) m
.

l'r
I
L/3

+'b1+"
rP
L/3
rP
L/3

lll-lir- *
I
z, : u(a -t)+o.2swh2 *#
i

zv=l'5Sv a)- Pemodclan Struktur


r -l---,*--__l
ltt
F- b ----i

---4--- t. :;(oa3-ar,3) dan S * : I * / !o rI


b). Lodutan lo^"."

llr ti: r
"
:$lfa -o'r,) drn s = t, /Qu)
j..._|i:::lli Iill:it
I c). Diagram gaya
t

gw

lEll
"
z.:|(ta2 . anz)
z y:+\bzd -azh)
I b.*i
Gambar 6.20 Konfigurasi beban dan diagram geser-momen
A: b{t + brt, + hw
Struktur yang dibebani berperilaku balok lentu4 ditandai dengan
t,:$4tl + urtr(a -|tr)+n*Q,*+h)l+ terjadinya lendutan. Meskipun tentu saja Iendutannya tidak mesti
lt:d-lo kasat mata, untuk beban hidup batasannya A-"*, s L/360,
!t: !q-|; n= yo-?i lz: !q-(t, **) Besarnya lendutan untuk konfigurasi struktur dan beban di atas
brtl + brt) + wh3 diperoleh dari rumus elastis sebagai berikut.
,. - + b{lyi + brtryl + why!
t2 PL3
O.5A- b"t. L^ox, =;rr7 (satuan meter atau milimeter) ..(6.8)
Yp=ff+tl dan lq=d-lp
z, = brt r(y o *i*(y, - t rY
it r)+ Kecuali [1] lendutan, akan timbul gaya internal pada penampang
zr: brtr(vn -!tr)+i*$o -r.Y balok sebagai aksi reaksi terhadap beban lua4 mencakup [2] gaya
geser, dan [3] momen. Ketiganya terjadi secara sekaligus, sebagai
Z*:Zt*Zz bagian dari mekanisme pengalihan beban. Oleh karena itu, untuk
suatu perencanaan struktur yang baik, harus mengevaluasi tiga
hal tersebut. Besarnya lendutan mengarah kekakuan struktu4,

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - StruLtur Baia


357
menentukan kelayakan terhadap kondisi layanan (serviceabiliqt) lmplementasi perhitungan momen inersia profil-I.
adapun gaya geser dan momen adalah komponen kekuatan balok
yang menentukan kelayakan terhadap kondisi keamanan (safety).
Gaya geser balok di Gambar 6.20 dapat dihitung sebagai berikut. T-r
I t=ao'
,
1 Yr:15
R=V= P (satuanNewton) .........(6.e) y"= 220.4
t-
I y,,= 250

l.

,l
Aliran geser [shea r flow) pada penampang balok adalah
netut
VO d : 5OO aan' yD= 485
q=i (satuan Newton permeter) .......t6.10) I

dimana I

I
Iz .....adalah gaya geser pada potongan yang ditinjau
Q ....adalah momen statis dari luasan, yang akan ditinjau gese4
t- -ro

terhadap sumbu netral.


Gambar 6.22 Penampang I simetri tunggal - parameter elastis
I momen inersia keseluruhan penampang terhadap
.......adalah
sumbu netral, berlaku juga untuk perhitungan momen lentur. Untuk perhitungan, profil I simetri tunggal fGambar 6.22) dibagi
3 segmen, yaitu: [I] sayap atas, [II] badan, dan [III] sayap bawah.
Momen lentur balok [Gambar 6.20) dihitung sebagai berikut. Selanjutnya dicari posisi garis netral terhadap titik referensi yang
meter) dipilih. Perhitungan disajikan dalam tabel, sebagai berikut.
M= +5 fsatuan Newton - .........(6.11)
Tabel 5.6 Perhitungan properti elastis penampang
Tegangan lentur pada penampang balok adalah *frr:.itJ(
No b h A, A,*y r'r'4
M 300 30 135,000
o: Iy [satuanMPa). .....(6.i.2)
I
II zo 440
9,000 15
8,800 250 2,200,oooL4L.973.333
675,OOO
7,7LO,20A
379,702.440 47o/o
1o/o
III 200 30 6,000 4A5 2.910.OOO 450,000 420.O74.960 52o/o
Simulasi, balok profil-l simetri tunggal d = 500 mm, broo = 3OO mm, v 23,aOO 5,245,OOO 143,O9a,333 4o7,491,,60A tOOo/o
bo,r= 2OO mm, t* = 20 mm, tr= 30 mm, P = 200 kN dan L = 8.25 m,
hasil M = 550 kNm dan V = 2OO kN serta AEI = 4,O1O,A25.A9 Nm3 , E
= 200,000 MPa, sehingga AI = 2.OO54L2946*101o mm.
n" =#= 22ozmm (garis netral terhadap referensi)

Pada balok, parameter momen inersia, f adalah kunci menentukan


lendutan, tegangan geser atau tegangan lentur penampang. Nilai I
I x= Z ro +Z Ai (y, - y tY = U3,9?8,3!j * gor,4s t,6oa =2lg{:,ejJ *-*
lSVo 9so/o TOOoh
balok akan dihitung secara manual (bisa juga memakai Tabel 6.5).
Untuk balok yang disusun dari beberapa bentuk penampang maka fika dipergunakan rumus penampang siap pakai Tabel 6.S, maka:
rumus transformasi I" = fo + Ay2 sangat membantu. A = btt r + b2t z + hw = 300. 30 + 200 . 30 + 44o. zo= 23,800 mmz
,4a, hv; +th)_
," _it,tl+
tzt.(a -az-tz)+ nwkr zoo.ao(s99at)+ ++o.zo(so+ qo)_
A - 1oo.so'z+ 23,eoo
rrr.*
v
sumbu trffifomasi i--------j-;-.
I !t:d- lo=279.6i lt:2o5.4; yz=264.6; h:-29.6
__ _ _ __11 -
| - - - - - - -'-': -?-- ----- i b{l + bzt-3 + wh3
1. - + brtryl + b;ryl + whyz,
Gambar 6.2 1 Transformasi penampang ^72

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Strulcur Baia


807,491,60A (a5.%)
1T.5MPa $3 N/mm
3oo. 303 + 200.303 + 20. 4403
+ OO. 3 0. 2 05 .42 + 2OO - 3 O- 264.62 + 2O - 44O. 29.62 -i--<-
L2 +++
3
379,7O2,44O (4O ) 42O.O7A,960 (44oA') 7,710,2OA l7o/o)
I 2mrlN

/" : 950,589,941- mma


Dari hitungan diketahui bahwa proses penJrusunan pelat-pelat
untuk digabung iadi profil I ternyata efektif sekali. Terlihat dari
sumbangannya sebesar 85%o besaran momen inersia. |ika diamati,
keberadaan pelat sayap sangat penting, kare4a pelat badan hanya 3z{N/mm 918.6 kN
menyumbang lSo/o saja. Dalam hal ini, fungsi utama pelat badan (a). tuamparg (b). I'esasan lmrur (c). Resulbndan kop€l Baya lntemal
adalah untuk menempatkan pelat sayap sejauh mungkin pada sisi Gambar 6.23 Distribusi tegangan lentur balok - elastis
terluar balok, selain juga tentunya untuk memikul gaya geser.
Dari distribusi tegangan, didapat resultan gaya-gaya internal yang
Kesimpulan sementara, untuk estimasi daya dukung balok dengan menghasilkan momen kopel. Selanjutnya akan dihitung prosentasi
profil I atau profil yang sejenis, maka menentukan dimensi pelat sumbangannya dalam memikul momen sebagai berikut.
sayap dan tinggi profil (jarak antar dua pelat sayap) sudah cukup.
M koo"t 7069.7 *205.8+91,8.6+ 264.9 +209.8+ L26.9+3bO.4* L66.4
=+
** Lendutan balok ** kopel pelat soyap kopel pelac bodan

Check lendutan (kekakuan), dimana AI = 2.005412946*1010 mm, Mkop.t= !63,441..4 + 96,594.2 = 55O,O75.6 kNmm=55O.OBkNm
karena I sudah diketahui, maka A = 27.1 mm < L/36O = 25 mm. sayop(84.3o/o) badan(\S-7o/o) profil-l {lOOVo)

Kekakuan balok dianggap memenuhi persyaratan umum. Untuk Keseimbangan momen terpenuhi : 550.09kNm:5505Nm
kasus lain, bisa saja persyaratannya beda, tergantung fungsinya.
Oleh karena itu untuk perencanaan perlu diperhatikan spesifikasi B e s a r nya m o m e n ko p e l re a ks,' t. J;T;",f; r::;';{; m pans
yang diminta, seperti misalnya untuk struktur jembatan pejalan " ",
balok, termasuk pembagian kerja" pelat sayap dan pelat badan juga
kaki maka lendutan ijin untuk beban hidup < L / 800. Tentu saja sama, sayap memikul + 85o/o dan sisanya dipikul oleh badan.
kondisi bebannya, juga beban dari pejalan kaki yang relatifringan. ** Tegangan geser balok - potongan a **
Alasannya, pejalan kaki sensitif terhadap lendutan, jika dirasakan
"besar", maka tentu saja orang menjadi takut melewati jembatan Gaya geser terjadi sekaligus bersama-sama dengan momen Ientu4,
tersebut. fadi persyaratan lendutan bisa subjektif sifatnya. keberadaannya harus dievaluasi sebagai bagian dari mekanisme
** Tegangan lentur balok - potongan b ** pengalihan beban pada balok. Simulasi berikut akan menunjukkan
bagian dari penampang yang berperan aktif memikul gaya gese4, V
Momen lentur mengakibatkan tegangan pada penampang balok, = 2OO kN. Adapun nilaiY /l = 2.LO396* 10-a N/mma
yang terbesar ada pada serat terluar dan nol pada sumbu netral. Tabel 6.7 Perhitungan distribusi tegangan geser pada penampang
Untuk material daktail (baja), nilai tegangan yang dihitung valid
jika berada di bawah tegangan leleh. Ini disebut kondisi tegangan .A Yt . .Qt,.r,tr vAl{!.,, :.:.;:.t liii
Elevasi
(mm") (mm) (mm!) , (N/,mrn)...r (ii iT'
elastis. Tegangan serat terluarnya dapat dihitung sebagai berikut. o o 220.4 o 0 300 0
55ox106 x2zo.4=12z.sMpa -30 9,000 205.4 1,444,600 388.94 300 1.30
tuP=Lv.^-
o-^-
I-'\'P
= 950,589,941 -30 9.OOO 205.4 1.848-600 38a.94 20 19.45
-220.4 L2,aOA L72.6 2.2LL.L22 465.2L 20 23.26
M '
o uot = 'l ! aot =
550x106 *(soo- 22o.+)= 161.8Mpa
-470
.470
6,O00
6.OOO
264.6
264.5
L,SA7,600
1.587.600
334.O2
334.O2
20
200
L6.70
1,.67
SS,S'S,S+, .500 0 279.6 o o 200 0
Catatan : Q = A"x Y,, shear flow = YQ/l dan t = VQ/It

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Strulcur Baja


360 36A
Distribusi aliran dan tegangan geser adalah sebagai berikut. terlebih dahulu sehingga sifat keruntuhannya daktair, atau
terjadi
lendutan yang besar. Itu umumnya mencukupi untuk jadi ,,tanda,,
F]'Q 0N/lrm agar dapat ditindak-lanjuti dengan segera. Keruntuhan
_ tt-L fatar dapat
dicegah. Kondisi bisa berbeda, jika kJruntuhan geser yang
mulai
terlebih dahulu, keruntuhannya getas, tidak diJahut.ri t."rrOrt".,
besar' Keruntuhan seperti itu bisa menyebabkan keyadian
iaial.
Pemahaman tentang perilaku daktail struktur penting.
Itu yang
menjamin keamanan bila terjadi pembebanan- berre;ih. untuk
beban yang pasti, tidak berubah maka konsep perencanaan
elastis
sudah cukup. pengetah uan perilaku daktail,,r.rrrr.rrry. didasarkan
\t-a4. pengalaman empiris saja. Maklum, konsep analisis siruktur
Et-w 7.67 ltfPa elastis
linier tidak bisa mengaksesnya. Adapun sifat daktair material baja
(ar. r-enampang @),Aliran ge*r dihasilkan dari perilaku setelah leleh atau inelastis.
(c). Tegangan geser

Gambar 6-24 Distribusi tegangan geser balok _ elastis Konsep perencanaan elastis hanya varid untuk kondisi tegangan
Dari simulasi analisis balok, distribusi tegangan lentur dan geser elastis, yaitu kondisi tegangan sebelum leleh. pada kondisi pem_
dapat dipelajari dengan baik. Momen lentur akan diambil alih oleh bebanan berlebih maka evaruasi inelastis penampang diperrukan.
kopel gaya dari pelat-pelat sayap. Adapun gaya geser diambil alih Untuk mencari penampang plastis [M,) langkah pertama adalah
pelat badan yang sekaligus berfungsi .,memeganf,,petat sayap. mengetahui lokasi garis netrat plastfs sejarak y^ d.ari sisi atas.
Pemeriksaan balok cara ini hanya valid jika kondisi beban daram Garis netral plastis sendiri adalah garis pembagiifias p".r.*p.rg
kondisi elastis, tegangan berum mencapai leleh, F... perencanaan menjadi dua bagian sama besar. Dari bentuk g"orrr"t.i diketahui
baja cara lama, dianggap memenuhi syarat jika tJgangan akibat garis tersebut ada di perat badan. |ika luas profil 238oo mmz
dan
beban rencana, lebih kecil dari tegangan ijin, yaitu luas sayap atas 300*30 = 9000 mm2 maka tinggi pelat badan di
atas
{ 75.f dengan
s.F = safety factor. Pada metode ASD (Ailowabre stresi Design) dari
garis netral plastis adalah y=(Z3AOO/Z_gOOq/rO L4S mm.
=
garis netral plastis dari sisi teratas : Jadi
AISC (1986) diketahui tegangan ijin lentur Ft= o.66F, yanf berarti lp= L4S+30 = 17S mm.
S.F = 1.5, sedangkan tegangan ijin geser Fu=-O.4 fnyingbe-rarti
S.F
selanjutnya berdasarkan posisi garis netral prastis maka distribusi
= 2.5 atau lebih besar 7.667 kali dibanding lentrir.-ltu-diharapkan tegangan plastis penampang dapat digambar dan dicari resurtan
agar keruntuhan lentur terjadi Iebih dahulu dibanding keruntuhan gaya penyusun momen kopel Moyang dihasilkan, sebagai
berikut.
gese[ yang tidak daktail. Kriteria tersebut tentu saia berlaku jika
tidak ada masalah instabilitas (tekukJ.
Jika digunakan mutu baja A35 F" = ZSO Mpa, balok yang dihitung
sebelumnya akan dicheck apakah memenuhi kualifikasiterhadaf
persyaratan ASD dari AISC [1986).
. Tegangan lentur maks. = 161.8 Mpa < Fu= 0.66
4,= 165 Upa,
yang digunakan sekitar g9olo dari tegangan ijin lefitur.
. Tegangan geser maks. = 23.26 Mpa < F,= O.4 F-= 100 Mpa,
yang digtrnakan baru sekitar Z3o/o dari tegangan ifin geser.
Berarti bahwa dengan konfigurasi beban rencana, risiko terjadi- (a). Penampeg (b). Tegangm plastis (c). Resultan da kopel gaya inteel
nya keruntuhan geser tidak ada. Keruntuhan lentur akan terjadi
Gambar 6. 2S Momen plastis

362 Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Strultur Baia


363
Hitungan disajikan dalam bentuk tabulasi sebagai berikut.
6.4.5. Stabilitas Terhadap Tekuk Torsi Laterql
Tabel 6.8 Perhitungan properti plastis penampang
Telah dipahami, struktur kantilever dengan profil UNp (channet)
No b h lv -v.l A.*lv -v I yang dibebani pada pusat berat [cg) mengalami puntir. Untuk
300 30 9,000 15 160.O 1,440,OOO menghindari, beban dipindah ke pusat geser (.f) (Gamba r 6.26).
2 20 1,45 2,900 LO2.5 7?.5 210,25O
3 20 295 5.900 322.5 L47.5 a70,2so
4 ?oo 30 6,000 485 310.0 r-,860,000
I 23,800 4,380,500

Jika digunakan rumus siap pakai untuk penampang I di Tabel 6.5 : P

z, : t
brt r(1t o - it r)+ !*(y, - r rY _ Sl
I

21 : 300. 30(1 7 s - +)+ +(77 s - 3oY : r,6so,2so melalui +-1. hanya


pusat geser lentur saia
zr: brtr(yn-)tr)+!*(yn -rrY Gambar 6.26 perilaku struktur kantilever dengan profil UNp
lq:h- /p:5O0-L75:325 Profil I simetri ganda, pusat berat berhimpit dengan pusat geser,
z 2 : zoo. 3 o(32s - sehingga tidak seperti profil UNR tidak mengalami puntir. r'akta
+)+ + O2s - 3oY = 2,7 30,2so
menunjukkan ternyata kantilever profil I dapat mengalami rotasi
Z * : Z t + Z 2 : 4,380,500 mm3
[puntir) dan bertranslasi arah lateral seperti pada Gamb ar 6.27.
fika F = 250 MPa ll:,aka Mo= Z,F"= 1095 kN.m, adalah kuat momen
maksimum balok dan hanya terjadi jika penampangnya kompak.
]adi check klasifikasi penampang diperlukan, sebagai berikut:
^ b,
-t : .-,-,-
300
Sayap = 5 <<< o3B,[E \ :10.75 ) sayap kompak.
2t.,. 2*30
h"/hP JE/\' 440.8/3sO^IEiL
, y t / E
Badan _ _a !1 31,
(o.s+g-o.oe)' (o.s+g -o.osf 1
dimana
)"":5.7\[W dan h" =2y,=44}.8mm; ho=zyp=35Omm
ur=l,Frf la =BSOkNm M, =1095kNm
karena h -44o -zz <<< E
wZO 3.43
1 =97 ) badan kompak.

Profil I simetri tunggal termasuk dalam klasifikasi profil kompak,


sehingga M,= M, jika tersedia pertambatan lateral atau bracing
yang cukup. Ketersediaan bracing adalah hal penting pada peren-
canaan balok baja, bahkan disitulah esensi perencanaan.
Gambar 6.27 Fenomena tekuk lateral pada kantilever (Trahair et.al 2OOg)

Bab 6. Balok Lentur


Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia
365
Kondisi bahwa penampang balok-l dapat berotasi sekaligus ber-
Untuk mengetahui parameter yang mempengaruhi Mu ditinjau
translasi lateral ini disebut tekuk torsi lateral (lateral torsional balok penampang persegi dengan pertambatan lateral pada titik
tumpuannya, jadi Lt= L. Balok diberi momen, M pada tumpuannya
buckling), atau istilah singkatnya tjTB. Ini teriadi jika kekakuan
secara simultan dan dengan arah saling berlawanan, sehingga
lateral penampangnya relatif kecil dibanding pertambatan lateral
yang tersedia. Sehingga seperti halnya batang tekan dengan {, dihasilkan momen lentur konstan disepanjang bentang (Gambar
6.29b). fika penampangnya ditinjau secara detail, maka pada sisi
maka balok dalam ini juga mempunyai M., fmomen kritis) sebagai
atas akan timbul tegangan tekan dan sisi bawah tegangan tarik.
faktor pemicunya. Dengan kata lain, selama beban yang diberikan
tidak melebihi M.. maka fenomena LTB tidak terjadi. Ini tentu Ketika beban M ditambahkan terus sampai Mo saat itu terjadilah
berbeda dari profil UNP yang langsung terpuntir saat dibebani. tekuk torsi lateral, balok mengalami deformasi arah lateral dan
berotasi cukup besar secara tiba-tiba (Gambar 6.29c), sehingga
Fenomena tekuk torsi lateral [LTB) ada]ah hal penting yang perlu
struktur menjadi tidak stabil dan memicu keruntuhan total.
diperhitungkan pada perencanaan balok, merupakan salah satu
kondisi batas geometri yang menentukan kuat lentur nominal.
Parameter geometrinya adalah [1] bentuk dan [2] dimensi profil,
serta [3] jarak antara pertambatan lateral atau lqteral bracing
[Lj yang dipasang untuk mencegah terjadinya LTB. (a). Balok lentur dengan beban momen di uiung

M (*)
(b). Bending momen diagEm

Gambar 6.28 Pertambatan lateral pada rembatan (c). Laterul toreional buckling (L'fB)
(sumber www.shortspansteelbridges.org)
Gambar 6.29 Stabilitas balok lentur
Gambar 6.28 memperlihatkan pertambatan lateral (bracing) yang Momen kritis yang menimbulkan LTB dapat diungkapkan sbb :
ditempatkan tegak lurus balok, berupa struktur rangka (rruss)
yang menghubungkan tiap-tiap balok. Dengan adanya struktur
truss tersebut, torsi yang timbul akan diubah dan dijadikan kopel
gaya antar balok yang terhubung tadi, sehingga yang terjadi hanya dimana
momen lentur biasa. Balok tidak terpuntir lagi tetapi bertranslasi E modulus elastis material baja,2OO 000 MPa
vertikal, yang berarti tidak terjadi LTB. |arak pertambatan lateral, 1.. momen inersia pada arah sumbu lemah.
tu jika semakin pendek maka semakin kecil risiko terjadinya LTB, G
v
modulus geser elastisitas material, 80 000 MPa.
tetapi konsekuensinya struktur menjadi semakin mahal' Mencari konstanta torsi penampang (tidak ada warping).
proporsi jarak I, sehingga risiko LTB menjadi minimum tetapi /
tetap ekonomis adalah prinsip desain balok lentur'
I bentang balok tanpa pertambatan lateral.

Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia 367


Bab 6. Balok Lentur
Ternyata momen kritis berbanding terbalik dengan jarak pertam- Penampang persegi solid pad,a struktur baja relatif jarang dipakai,
batan lateral (L = L), semakin rapat penempatannya semakin apalagi sebagai balok. Kalaupun ada, pastilah berupa pJrr.-pr.,g
besar M,,yang berarti semakin kecil risiko terjadinya LTB. Dalam berongga (hollow), yang termasuk penampang tertutup sehingga
hal ini, orientasi penampang balok dan arah pembebanannya juga perilakunya terhadap torsi sama seperti penampang ,ilia. O^l^
menentukan. Jika rumus 6.13 menunjukkan bahwa momen kritis kenyataannya bentuk penampang berongga juga tidak umum,
berbanding lurus dengan momen inersia sumbu lemah, I, maka maklum kesulitan daram detair sambungannya. Adapun bentuk
itu terjadi jika orientasi balok dibebani pada arah sumbu kuatnya. penampang baja yang populer adalah profil terbuka yang relatif
Secara umum momen inersia yang berpengaruh tentunya momen tipis, seperti profil I-WE, UNp, atau Tee. Untuk bentuk p".rl-p".rg
inersia tegak Iurus arah pembebanan. |adi jika penampang balok seperti itu parameter yang mempengaruhi momen kritis adalah :
orientasi pembebanannya di arah sumbu lemah, maka parameter.I,
akan digantikan dengan parameter 1", sehinggz M,, meningkat dan
risiko terjadi LTB menjadi kecil. Akhirnya yang menentukan adalah
Mr.:; rr,(u-EC-f)
kuat material [tielding), bukan stabilitas geometri [LTB).
dimana
Meskipun pembebanan balok hanya momen lentur murni, Gambar
6.3 dan 6.15, ternyata parameter kekakuan torsi penampang, G/ C* konstanta warping, yang merupakan fungsi bentuk dan
sangat penting. Parameter G [modulus geser) seperti parameter dimensi penampang profil tipis terbuka.
E (modulus elastis) yang tergantung material. Sedangkan / adalah
Gambar 6.31 menampilkan rumus nilai,/ (konstanta torsi) dan nilai
konstanta torsi, tergantung bentuk geometri penampang, fungsi-
C. fkonstanta warping) untuk berbagai penampang terbuka.
nya seperti parameter I, dan I, pada momen lentur.
*l L_,
Gambar 6.30 berisi nilai fkonstanta torsi) beberapa penampang
/ A2= bzt2 -r-i-i /- A2- h.t2
"
solid dan tertutup, kecuali pipa terbelah yang masuk kategori Ar- 4tr
! 1"1" ,/-A'=bt'
penampang terbuka. Pipa terbelah tersebut untuk menunjukkan h-J
l_ t-=-----l--r r tr
1_,-==1,){={_Lr,
apa yang dimaksud penampang tertutup dan penampang terbuka.

I = $rro*nl
!-"---i i.-_bf__i
l= |rtiu,*t!u,)
-L
E=r
l-
|<,iu*tjr't
.,- "'# . .r-***,
t ty

[- - L" --T-

J = Y.ta I=2 -l
.25a4 r=.u3p-s.so{(, r#)]
I

_J_
s
tr-
t.u? r,
e- ----+j-
tlb; +
untuk a>b t2b"2
^,2
'
7- bagim h+6h

I= $o*rrt I - |tzcu*tir,) I - |{tiU*titz*tir,)


^ h2b3t //2h+3b\
L-- -II- \T;-ou,l ..-nT' *" "*-*\ <t
n't, trdu',
^---ut.EEEl
Gambar 6.31 konstanta torsi dan warping penampang terbuka
t= |nn' l- fyoung 19a9J
2ttr(a-t)2(b-tr)z
,_-;t+b!-Tr--ii- Catatan : konstanta warping, C*pada profil Z dan Tee relatif kecil
'
sehingga dapat diabaikan (Gaylord et. al 1992) (*)
Gambar 6.3O Konstanta torsi (fJ penampang solid, tertutup dan pipa terbelah

Bab 5. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Bara


369
Meskipun awal mula sama, misal profil pipa, tetapi jika kemudian kekakuan torsinya puluhan kali lebih besar dibanding profil I pada
dibelah maka perilakunya berubah signifikan terhadap momen struktur baja. Apalagi jika struktur beton dan pelat lantai dicor
torsi. Maklum semula adalah penampang tertutup, yang mempu- secara monolit. Oleh karena itu pada perencanaan struktur beton
nyai kekuan torsi yang besa4 ketika berubah menjadi penampang jarang, bahkan tidak pernah ditinjau terhadap kondisi batas LTB.
terbuka maka kekakuan torsinya menjadi relatif kecil. Besarnya
momen torsi per-unit rotasi [kekakuan torsi) untuk penampang Selain besarnya kekakuan tor5i, perilaku deformasi penampang
yang bisa mengalami warping diberikan dalam rumusan berikut. yang terbuka dan tertutup ternyata berbeda. Penampang terbuka
yang diberi beban torsi akan mengalami warping. Sebagai akibat-
k,=+=91-
'eL .........(6.1s) nya, penampang tidak lagi sebidang [Gambar 6.34b).

Parameter G dan L nilainya konstan. Jadi kekakuan torsi hanya di-


tentukan oleh bentuk penampang. Sebagai illustrasi, akan ditinjau
silinder $ 75 mm dengan tiga variasi bentuk penampang, silinder
pejal, pipa (penampang tertutup) dan pipa terbelah (penampang
terbuka). Selanjutnya dihifung konstanta torsi, Iihat Gambar 6.32.

Z-.,'-\"")A
\ i \\
^.,,";--. "*.I_-. //
Gambar 6.34 Perilaku pipa tertutup dan terbelah akibat torsi

fika pipa dibelah (split) pada A, tegangan geser akibat puntir pada
\:l-l
l=/,ra
\y
|-u,r(ri-tl) l=3*,
pipa menjadi berubah, lihat Gambar 6.34a ke 6.34b. Hal itu bisa
terjadi karena gaya geser searah sumbu longitudinal tidak bisa
I= 49,70O,977.53 mma ! :2],66L28'1.35 n6a I= a46,6O7.66 ma menerus sehingga terjadi pergeseran arah longitudinal.
(D%t (r@%) (0.6%)

Gambar 6.32 Perbandingan kekakuan torsi pada batang lingkaran dan variasinya

ladi, penempatan material pada sisi terluar dan menerus adalah


penting karena menentukan besarnya kekakuan torsi. Dengan cara
sama ditinjau juga penampang persegi, bentuk yang banyak dipakai
di dunia konstruksi. Penampang kotak dan f mempunyai luasan
sama, tetapi berbeda kekakuannya terhadap torsi.
rso ___l
f-_
T- -t

I
I

140

_t Gambar 6.35 Warping pada pipa terbelah akibat pmtir


t- 2-25a4 a : 75 ,= H' :=i?. r = |rzrru*tlr,) Fenomena warping hanya terjadi pada penampang terbuka yang
l:7a,19't,4O6.25
(x.sr)
ma J mmn
= 24,010,000
0m%)
| = t22,333.33 mma
0.97%)
relatif langsing khususnya yang elemennya saling paralel hingga
Gambar 6.33 Perbandingan kekakuan torsi pada batang persegi dan variasinya
dapat menghasilkan kopel gaya ketika diberi momen torsi. Oleh
sebab itu, profil Tee meskipun termasuk penampang terbuka dan
Kekakuan torsi inilah yang membedakan karakter struktur beton, relatif langsing, efek warping-nya relatif kecil. Saat dibebani torsi,
yang umumnya memakai bentuk penampang persegi solid, yang yang dominan hanya torsi uniform atau torsi St. Venant.

370 Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Bara 37L


(a) Torsi unifom (b) Warping
(Tosi St. veomt)

Gambar 6.36 Perilaku penampang terbuka terhadap gaya puntir


Gambar 6.36 pada profil Tee yang dominan adalah torsi uniform,
warping dapat diabaikan fGaylord et.al !992), pada profil I terjadi
keduanya, yaitu torsi uniform (,fJ dan juga sekaligus warping (C*),
sebagaimana terlihat keterkaitan keduanya dalam rumus 6.14
Gambar 6.38 Crane dengan balok ganda (http://M.streetcrane.co.uk)
Pada penampang tertutup, momen torsi hanya menimbulkan torsi
uniform (torsi St. Venant), tidak ada warping. Meskipun demikian lenis crane balok ganda dipilih jika mesin pengangkat dipasang di
aliran tegangan geser pada penampang dapat menimbulkan kopel sisi atas. Maklum, jika tumpuannya di sisi bawah dan pembebanan
gaya reaksi yang cukup besa4 yang sangat efektif untuk memikul (gaya reaksi mesin pengangkatJ di sisi atas, maka saat balok ber-
momen torsi. Distribusi tegangan geser pada penampang tertutup gerak pada arah lateral akan rentan mengalami puntir; ini bukan
dan terbuka diperlihatkan pada Gambar 6.37 berikut. LTB. fadi untuk stabilitas sistem dipasang dua balok saling sejajar.
Meskipun begitu, masing-masing balok bekerja mandiri terhadap

dm-tr lentun tidak bisa dipasang lateral bracing karena mengganggu


mobilitas. Masing-masing balok memikul setengah kapasitas crane.
Maka untuk bentang dan beban besar, umumnya yang memenuhi
persyaratan hanyalah balok berpenampang kotak.
I I

(a) Pipa unrh (b) Pipa terbelah (c) Pelat pereegi (d) Profil IwF

Gambar 6.37 Distribusi tegangan geser akibat torsi murni pada penampang

Kondisi penampang berongga, yang mempunyai elemen menerus


[penampang tertutup) adalah bentuk penampang yang paling baik
terhadap momen torsi, sekaligus punya ketahanan tinggi terhadap
tekuk torsi lateral [LTB) jika dipakai sebagai balok lentur. Itulah
alasan, mengapa ketentuan F7 (penampang kotak) dan FB [pipa)
pada perencanaan balok menurut AISC (2010), tidak meninjau
keberadaan tekuk torsi lateral (LTB). Gambar 6.39 Crane dengan balok tunggal (m.nucleon.com.cn)

Balok profil ,kotak lebih optimal memikul momen lentur dibanding fika mesin pengangkat dapat dipasang di sisi bawah baloh risiko
profil pipa, juga berketahanan tinggi terhadap torsi sehingga tidak untuk terjadi puntir fkeseluruhan) ketika bergerak ke arah lateral
perlu lateral bracing.ltu alasan, mengapa bentuk itu dipilih untuk tentu tidak terjadi. Oleh karena itu crane cukup memakai sistem
dipakai sebagai balok cranekapasitas tinggi [Gambar 6.38). balok tunggal fGambar 6.39).

372 Bab 6. Balok Lentur Wirlanto Dewobroto - Struktur Baja 373


6.4.6. Bentuk Momen dan Faktor Cu 6.4.7. Pertambqtan Loterol Balok
Diagram momen untuk menghitung momen kritis terhadap tekuk Pertambatan Iateral atau lateral bracing adalah kondisi geometri,
torsi lateral [LTB) dianggap konstan linier sepan jang Lo (Gambar bisa berupa elemen atau struktur khusus tambahan, bisa elemen
6.29b). fika diagram momen tidak konstan atau momen gradien, lain yang terhubung pada balok, yang berfungsi mencegah balok
sehingga luasan momennya lebih kecil dibanding sebelumnya, mengalami tekuk torsi lateral [LTB). Agar bekerja sebagai laterql
maka tentunya momen kritis dapat ditingkatkan. Untuk itu rumus bracing, struktur yang dimaksufl harus dapat "memegang" kom-
LTB sebelumnya masih dapat dipakai, cukup dimodifikasi dengan ponen balok yang mengalami tekan, yang berpotensi LTB. Oleh
memberikan faktor Cr.1. Nilainya dihitung sebagai berikut. karena adanya lateral bracing tersebut, balok tertahan terhadap
terjadinya translasi lateral dan rotasi, menjelang momen kritis.
12.5,,M
cb ^.*l . (F1-11
Sistem pertambatan lateral bisa setempat atau menerus [lihat
z.slM ol+ +lu rl+slurl
^*l+zlu Gambar 6.4L). Untuk yang setempat, minimal harus dipasang pada
Adapun titik-titik tumpuannya. Adapun f,, adalah jarak antar pertambatan
lateral setempat sedangkan f, adalah bentang balok.
M^ot Mr M* dan M. adalah nilai absolut momen maksimum,

:r-I
momen di Y+ L, Yz L, d,an 3/+ L , dengan L sebagai jarak antara dua
titik tambatan lateral atau f,r. Sistem pertambatan lateral yang w
dipasang tentu saja bersifat "setempat" bukan menerus.
Contoh numeriknya
segmen ditiniau (a)Setepat
Setepat
(a) (b)Mre
Gambar 6.41 Kondisi pertambatan lateral pada balok

Garis putus-putus Gambar 6.41 menunjukkan mode tekuk lateral


yang bisa saja terjadi meskipun telah dipasang pertambatan. Pada
kondisi lainnya, dimana komponen balok yang mengalami desak,
yaitu elemen sayap dapat tertanam / "terpegang" baik oleh lantai
pelat beton (ada shear connector) atau pelat baja (di las), maka
dapat dianggap pertambatan lateral yang ada adalah menerus di
sepanjang balok, yang berarti tidak ada risiko untuk terjadi tekuk.
Kondisi itu dianggap mencukupi sebagai lateral bracing khususnya
jika baloknya mempunyai rasio pelat badan yang kaku, untuk balok
tinggi maka tetap diperlukan struktur bracing yang khusus.
Bendiog Momen Diagram Untuk menjadi lateral bracing maka yang penting adalah kemam-
Gambar 6.40 Momen gradien dalam penentuan C, puannya mencegah terjadinya perpindahan lateral dan sekaligus
perputaran pada balok. Selain itu, struktur bracing juga dapat di-
Untuk balok dengan momen konstan {unifurm) dan kantileve4,
manfaatkan sebagai struktur diaphragm, untuk mendistribusikan
maka nilai Cu= 7.O.lni adalah nilai yang konservatif (aman).
beban berlebih pada satu balok ke balok yang lain disampingnya'
NOTE : Perencanaan dengan program komputer (mis. SAP2000), Hanya saja jika beban berlebih itu ternyata ada di semua balok
dapat menghitung otomatis nilai Cu > 1. Padahal baloknya adalah maka tentu saja struktur diaphragm tidak berperan banyak dalam
kantilever; se'hingga hasilnya tidak sesuai ketentuan. Hal ini tentu meningkatkan keamanan balok. Efektif tidaknya lateral bracing
perlu menjadi perhatian karena pada dasarnya proses analisis dan untuk menjadi distributor beban berlebih (lokal) tentu tergantung
desain pada program komputer adalah berbeda algoritmanya. juga dari konfigurasi atau kekakuan tipe bracing yang dipasang'

Bab 6. Balok Lentur


374 Wiryanto Dewobroto - Strulftur Baia 375
Kadang-kadang untuk menentukan apakah balok telah tertambat
dengan baik atau tidak, tidak mudah ditetapkan secara awam.
Sepintas, bisa saja terlihat ada komponen yang "memegang" balok,
tetapi ternyata }ategorinya tidak tertambat [bisa berisiko LTB)
sehingga perlu dipasang lateral bracing. Section 5.4.1 IAS 4L00-
1998) memberikan petunjuk kondisi penampang tidak tertambat.
Peroindahan
tateral -].-_.l.*_
rL
_
rlc
Terputir r''l-H
(rot6i) ' I I
-t
Gambar 6.42 Sistem bracing pada iembatan baja melengkung (sumber : internet] Catatil: tidak ada tambatm di sayaP kritis, profil juga bebas berotasi
Gambar 6.43 Kategori penampang yang dianggap tanpa lateral bracing
Konstruksi baja profil-l lengkung horizontal (lihat Gambar 6.42),
keberadaan bracing yang dipasang tegak lurus di interval tertentu Untuk antisipasi adanya IUIB, lateral bracing harus dipasang pada
di sepanjang balok, tidak sekedar berfungsi sebagai lateral bracing sayap kritis, yaitu elemen sayap pada profil balok yang menerima
atau diaphra.grm untuk pembebanan berlebih saja, tetapi menjadi tegangan tekan. Maklum gaya tekan adalah penyebab adanya LTB,
kesatuan dengan struktur balok itu sendiri. Tanpa bracing, balok jika tidak ada gaya tekan, tidak ada bahaya LTB. Berbagai strategi
tidak bisa melengkung secara aman. Itu terjadi karena bentuk geo- pemasangan lateral bracing yang disarankan AS 4LOO-199A.
metri lengkung memicu momen torsi, baik akibat berat sendirinya
maupun beban hidup rencana. Oleh karena itu dalam analisis
strukturnya, elemen balok dan elemen bracing harus dimodelkan Pelat stiJfener
sekaligus, sebagai strukturgrid (2D) atau rangka ruang [3D).
Catatan : salah satu sayaP kritis
Oleh sebab itu, dalam memilih sistem struktur lateral bracing harus
mengetahui juga perilaku struktur yang dianalisis. Maklum jika (a) Tambatan di sayap kritis, rotasi tertahan efektif
fungsinya sebagai lateral bracing saja, maka keberadaannya tidak
perlu sampai dimodelkan pada analisis struktur. Bagaimanapun
juga lateral bracing bukanlah bagian sistem pemikul beban, tetapi
lebih kepada stabilitas balok. Jika memakai analisa struktur elastik
linier biasa, yang tidak bisa mengakses stabilitas struktu4 maka
memasukkan sistem bracing pada pemodelan strukturnya adalah (b) Tambatan di sayap kritis, rotasi tertahan sebagian (prtial)
pekerjaan sia-sia karena pasti tidak ada pengaruhnya.
Analisa struktur elastik-linier balok tidak memerlukan informasi
keberadaan lateral bracing, baru ketika tahap desain penampang
hal itu diperlukan. Oleh sebab itu tidak diperoleh gaya-gaya reaksi Fly-brace
yang terjadi. Untuk desain bracing maka beban rencana diambil (c) Tambatan di sayap tidak-kritis, rotasi tertahan efekfif
mengacu petunjuk yang ada, misalnya Appendix 6 IAISC 2O7O)
yang cukup \ompleks. Sedangkan Section 5.4,3 IAS 4100-1998) Lesmda
memberi petunjuk yang lebih sederhana, bracing dianggap memi- 6"= Smbmgmpin (sendi)
9 = Sambmgmmomm
kul gaya transversal sebesar O.O25 dari gaya tekan terbesar ele- C = Elemen sayap kritis (tekm)
men sayap (flange) kritis [elemen tekan) yang perlu ditambat. Gambar 6.44 Prinsip dasar pemasangan lateral bracing (AS 4100-1998)

376 Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Strultur Baia 377


Pemilihan sistem struktur untuk lateral bracing banyak mengacu Gambar 6.46 menampilkan sistem rangka yang berfungsi sebagai
pengalaman empiris yang telah sukses sebelumnya. Jadi mempe- pertambatan lateral pada jembatan dengan profil-I built-up. Tinggi
lajari sistem yang ada, seperti terlihat di Gambar 6.45 tentu akan profil menimbulkan risiko tekuk torsi lateral [LTB) yang besa5,
sangat membantu menemukan sistem yang paling sesuai. sehingga sistem rangka sebagai pertambatan lateral harus dipa-
:__t: :-JiL.- sang relatif rapat. Bandingkan dengan tinggi profil-I built-up-nya.
r-
,,,--5f-.--;J i * "-f ll@T- I
ilc lE____J llE=
ll '
il' ffizq --

F.-
JL JL- --]L-rotasi _]L
il

Pertambatan moerus

KKE_ffi
Latera.l dan lateral saia

latsal dm robsi

Legei-da
C = sayap kritis
- elemen yang ditambat

Iry.]h**
Literal dan.otasi Lateral saia

Pelar Pengaku
I Tf--n-

Gambar 6.46 Pertambatan Lateral pada konstruksi jembatan (sumber internet)

JF_ \ Balok yang ditambar


T
-Iitik tetap
fika sistem rangka hanya dipakai sebagai pertambatan lateral saja,
tentu dalam analisis struktur tidak ada gaya-gaya yang dipikul.
Maklum, fungsinya hanya untuk stabilitas struktur utama, profil-I
built-up. Meskipun begitu, untuk desain tidak boleh sembarangan.
Menuju ke Ingat, menurut AS 4100-1998 sistem rangka perlu direncanakan
Profil siku l'engikat
titik tetap terhadap gaya transversal sebesar O.O25 dari gaya tekan terbesar
elemen yang ditambat. Tetapi, jika pemasangan sistem rangka begi-
tu rapat, maka volume bajanya tentu tidak kalah dibanding volume
Potongan balok di lapanga baja struktur utama. f adi kalau dipakai sekedar untuk stabilitas saja
(bukan pemikul utama), maka dengan volume yang besar tersebut
t perarpensaku tentu suatu saat akan dipertanyakan efisiensinya.
m--
I ll l-z eada tumnuan
Agar efisien, perencana dapat memanfaatkannya sebagai struktur

.
| il1
L-.,-.lL--.1 Baut anskur
Kolom
Fly-brace
(satu atau dua sisi
sekaliBus)
pemikul lantai. Perhatikan balok memanjang kecil yang ditopang
sistem rangka, yang akan bersama-sama balok utama memikul
/ffi lantai. Keuntungannya, bentang struktur lantai menjadi pendek,
Potongan balok di tumpuan sehingga tentunya lebih ringan. fadi sistem rangka yang dipasang
Gambar 6.45 Macant-macam pertambatan lateral balok (Gorenc et. al 2005) fGambar 6.46) tidak sekedar pertambatan lateral saja, tetapi juga
sistem strukturnya itu sendiri. fadi sistem tersebut relatif efisien.

37A Bab 5. Balok Lenmr Wiryanto Dewobroto - Sruktur Baja 379


6.4.8. Lendutan dan Kondisi Batas Layan
Meskipun ketentuan batas kekuatan (limit state of strengfh) untuk 6.5. Kuat Lentur Nominal
perencanaan balok telah dipenuhi, yang berarti segi keamanan 6.5,7. Umum
telah memuaskan, tetapi struktur masih perlu dievaluasi terhadap Dari hasil klasifikasi berdasarkan rasio lebar-tebal elemen profil
ketentuan kondisi batas layan (limit state of servicebilify). Ini tidak balok lentur; yaitu sayap (flange) dan badan (web),lihat Tabel 6.1,
terkait faktor keselamatan, tetapi untuk menjamin bahwa pada selanjutnya dapat dipilih prosedur perencanaan LRFD yang sesuai
kondisi beban rencana struktur tidak menimbulkan permasalahan [Tabel 6.2). Semuanya itu mengacu penuh Chapter F IAISC ZOTO).
bagi pemakainya dan bisa berfungsi sesuai rencana, Untuk memudahkan rujukan balik, maka acuan untuk tiap rumus
tidak diubah, masih sesuai dengan aslinya. Strategi penulisan ini
Masalah atau tidak berfungsinya bangunan dapat disebabkan oleh dipilih karena menyadari bahwa prosedur perencanaan balok
kerusakan lokal, lendutan besal vibrasi yang mengganggu atau struktur baja relatif kompleks dibanding struktur beton. Maklum
hal lain yang tergantung pemakai. Hal itu termasuk juga penyebab desain beton bertulang umumnya berkutat pada kuat penampang
kerusakan non-struktu4 misalnya pergeseran Iaterai yang tidak ultimate, yang umumnya juga terbatas pada penampang persegi.
menyebabkan struktur rusak, tetapi keramik jadi retak_retak. Selain itu pada balok beton bertulang tidak pernah atau sangat
Risiko kerusakan seperti yang dimaksud, di era sekarang semakin jarang dibahas risiko terjadinya tekuk torsi lateral karena balok
banyak frekuensinya. Maklum tersedianya komputer yang canggih umumnya menjadi satu dengan pelat Iantai di atasnya.
maka prediksi analisis strukturnya akan semakin teliti, meskipun Prosedur perencanaan balok struktur baja relatif lebih kompleks,
tidak berarti kondisi beban yang digunakan untuk memprediksi karena bentuk penampang yang dapat dipakai relatifbanyak, ada
itu juga telah mengantisipasi semua di masa depannya. Itu berarti profil bentuk I, WF; C, T , kotak atau pipa. Elemen profilnya juga
hasil desain "mepet" atau "pas". Ditambah lagi dengan mutu bahan relatif tipis dan itu menyebabkan permasalahan, yaitu tekuk lokal.
material yang semakin tinggi, sehingga jika hanya dievaluasi ter- Selain itu, tidak mudahnya membuat konstruksi monolit pada
hadap ketentuan kekuatan (tegangan) akan menyebabkan struk- struktur baja menyebabkan sistem pertambatan lateral (bracing)
tur relatif langsing dan ringan. Faktor-faktor seperti itu di sisi lain dan sistem sambungannya menjadi penting, harus diperhitungkan
menyebabkan faktor redaman struktur jadi berkurang sehingga karena mempengaruhi kinerja maupun perilaku keruntuhan.
berisiko tinggi untuk terjadinya vibrasi. Untuk mengatasinya maka
evaluasi dan membatasi besarnya lendutan yang terjadi sangat Prosedur desain yang kompleks seperti itu tentu berdampak pada
membantu mengatasi permasalahan. langkah perhitungan dan rumus, yang tentunya akan lebih banyak.
Materi pada code terbaru IAISC 2010) atau yang sebelumnya
Besarnya lendutan yang terjadi pada balok ditentukan oleh detail telah terbukti cukup lengkap mengantisipasi berbagai variasi
dan maksud pemakaian struktur tersebut. secara historis, batas struktur balok yang ada. Hanya saja memang, materi pada code-
lendutan balok dibatasi lebih kecil dari L/360 terhadap kondisi nya disusun kompak dan ringkas sesuai topik yang relevan saja,
beban hidup nominal (tanpa beban terfaktor), untuk balok atap yang kadang kala jika tidak dipahami dengan baik akan terkesan
syaratnya lebih ringan, L/24O. Menurut petunjuk ASCE-7 (200S), seperti terpotong-potong. Itu terjadi karena untuk suatu profil
balok yang melendut sebesar L/3OO fkantilever sebesar L/1SO ) yang berbeda, bisa saja prosedur perhitungannya persis sama, dan
sudah akan tampak secara visual dan akan menyebabkan kerusak- itu kemudian pada codehanya cukup ditulis sekali saja. Selanjutnya
an finishing bangunan (cladding bocorl. Lend,utan balok lebih yang ditulis tersebut akan dirujuk berulang-ulang. Hal itu tentu saja
besar dari L/ZOO akan menyebabkan pintu dan yang semacamnya dapat membingungkan jika tidak memahami konsep perencanaan
menjadi tidak berfungsi. balok secara menyeluruhnya. Sebagai contoh, untuk perencanaan
balok lentur dengan profil I-WF, baik yang simetri ganda ataupun
Jika akibat berat sendiri [beban mati) iuga menyebabkan lendutan
yang besari rriaka ada baiknya digunakan lawan lendut (camber). tunggal, dengan berbagai variasi rasio lebar-tebal elemen-elemen
penyusun profil maka langkah-langkah perencanaan lengkap dapat
Jadi dalam hal ini balok pada saat pembuatan dibuat melengkung
ke atas, jadi ketika dibebani maka lendutan akhir tidak besar. dirangkai berdasarkan prosedur pada Ch a p ter F IAISC 20 LO) dalam
satu bagan alir.

Bab 5. Balok Lentur


WlrlFnto Dewobroto - Struktur Baia
381
Inilah prosedur desain lentur balok profil I-WF yang dimaksud. 6.5.2. Persyaratan Balok
Secara umum dapat dinyatakan bahwa kuat lentur rencana balok
(lentur) memenuhi persyaratan jika :

Dab PeEmf ng LWF


d. h, bf, k, tf. r.
Fy. E, Lb dan Cb
Mus 0bMo
Kondisi Batas Keruntuhan:
PreFdi PenamBf,g
y = yietding dimana
AEa. Iu. Iry. Sx. Sy, LfB = lateral toreional buckling
V\n,
u. ry, J. Zx. Zy FLB = flange local buckting Mu kuat Ientur perlu atau momen maksimum hasil kombinasi
IFY = tension flange yietding
'___ _
j_____ ''_____'
beban sesuai ketentuan LRFD (ASCE 7-7O).
profil terhadap bahaya tekuk lok.l
0u faktor ketahanan lentur; sebesar 0.9
Mn kuat lentur nominal balok ditiniau terhadap berbagai kon-
Elemen tidak-kaku
(u n stiffe n
ed e le me nt s) disi batas (material atau geometri) sesuai prosedur pada
ketentuan F2 - F8 IAISC 2010).
langsing Ketentuan ini tidak memasukkan pengaruh fatig. Jika hal itu cukup
=s dominan, perencanaan harus mengacu Appendix 3 (AISC ZOLO),
dimana tegangan dihitung terhadap beban kerja fanalisa elastis),
b raslo elemen WEB
lw. ).Dw, k
: dan tegangan maksimum yang diijinkan adalah 0.66 F-_. Itu perlu
karenifatig adalah fenomena pada pembebanan siklik (berul"rg],
/_pw<l_w3)-N
dirnana frekuensi dan besarnya beban mengakibatkan fraktur (re-
tak) pada kondisi tegangan rendah (elastis). |ika itu terjadi, maka
__l_ akibat beban berulang retak dapat bertambah besar dan akhirnya
memicu terjadinya kerusakan fatal.
Dalam memperhitungkan kondisi batas geometri, atau stabilitas,
khususnya terhadap LTB maka tumpuan balok harus disediakan
lqteral bracing atau pertambatan lateral. Bila perlu bahkan pada
pembebanan terpusat (bila ada), maka untuk menghindari timbul-
nya momen torsi akibat eksentrisitas beban, harus dipasang
bracing atau sistem struktur khusus untuk mengantisipasi.
web : C. NC
nange = C. NC. S fika kuat lentur balok telah memenuhi Chapter F (AISC ?OLO),
maka kuat geser juga harus memenuhi Chapter G IAISC 2010). Itu
perlu karena struktur balok (tergantung konfigurasi beban), mo-
men lentur dan gaya gesernya terjadi sekaligus pada penampang.
Pada balok lentur; umumnya gaya geser tidak dominan. Meskipun
AISC . F3
Mn(LTB) demikian perencana harus memastikan bahwa kuat geser balok
Mn(FLa)
punya keamanan yang tinggi terhadap beban. Maklum keruntuhan
geser sifatnya tidak daktail dibandingkan keruntuhan lentu4, yang
umumnya didahului deformasi besar terlebih dahulu. Akhirnya
jika persyaratan kuat balok memenuhi, jangan lupa persyaratan
kekakuan atau lendutan perlu dievaluasi juga berdasarkan kondisi
Gambar 6.47 Alur perencanaan balok lentur dengan profil I-WF beban kerja, bukan beban terfaktor atau ultimqte .

Bab 6. Balok Lentur \^/iryanto Dewobroto - Struldur Baia


6.5.3. ProfiI-I dan U Kornpak (AISC - F2) dengan mencari Lo atau jarak pertambatan lateral maksimum
Note : Doubly symmetric compact l-shaped members and channels untuk menghindari tekuk torsi Iateral (UIB) sebelum penampang
bent about their major axis plastis terbentuk sempurna, dapat dihitung sebagai berikut :
Ketentuan berlaku untuk profil kompak, I-simetri-ganda dan UNP, fF
dibebani pada sumbu kuat dan melalui pusat geser. Khusus profil
Lo:r.76rrlt .....(AIScFz-s)

UNP, jika beban tidak bisa berhimpit pada pusat geset maka perlu dimana
ditambahkan bracing atau semacamnya untuk mencegah torsi. E modulus elastis baja = 200,000.0 MPa
F" kuat Ieleh minimum, tergantung mutu baja, MPa
r" radius girasi balok terhadap sumbu lemah
fika L, adalah jarak pertambatan lateral yang dipasang pada balok,
maka untuk Lo. Lo diperoleh :
Mnp=M .... . (Arsc F2-1J
Fbt
Fhghu&ne Profil kompak untuk balok pada kondisi ini, paling efisien dalam
pemakaian bahan, khususnya profil hot-rolled yang mempunyai
a). b). c).
mutu sama, antara elemen badan dan elemen sayapnya.
Cambar 6.48 Spesifikasi penampang untuk prosedur AISC-F2
Bila Lu > Lr, tetapi ingin tetap efisien, maka ditetapkan batasan Z.
Ketentuan F2 adalah prosedur perencanaan balok yang dianggap
paling sering dipakai untuk perencanaan strul<tur sehari-harinya, , yaitu jarak pertambatan lateral maksimum sedemikian sehingga
serat terluar penampang fsayapJ bisa mencapai leleh. Kondisinya
khususnya profil baja hot-rolled, yang umumnya profil kompak
seperti pada penampang non-kompak. Adanya residual .sfre.s.s atau
Pada ketentuan ini, kuat lentur nominal penampang, M, diambil tegangan sisa pada elemen terdesak akibat proses pembuatan
dari nilai terkecil yang dihasilkan kondisi batas [1] material leleh ternyata berpengaruh dan akan mengurangi kapasitas penampang
(momen plastis), dan [2] tekuk torsi lateral. sehingga harus diperhitungkan. Besarnya tegangan sisa tersebut
Kondisi-kondisi batas yang menentukan kuat Ientur balok.
ternyata bervariasi tergantung prosesnya, peraturan lama (AISC
1999 dan sebelumnya) menetapkan tegangan sisa sebesar 69 MPa
[1] Material LeIeh (Momen Plastis) (profil hot-rolled) dan LL4 MPa (profil buatan dengan lasJ.
Kuat batas leleh [Y = yielding) Penelitian terbaru menunjukkan, besarnya tegangan residu pada
sayap terdesak dapat ditentukan sebesar 0.3F, sehingga tegangan
Mn= Mo= F" Z*. (AISC F2-1J
efektif yang dapat dimanfaatkan adalah sebesar 0.74 (AISC 2O05).
dimana Dengan demikian nilai I. dapat dihitung sebagai berikut :
Mn kuat lentur nominal balok, Nm
MP momen lentur penampang plastis, Nm
Fv kuat leleh minimum, tergantung mutu baja, MPa
Z modulus plastis penampang terhadap sumbu kuat, mm3
dimana
/ konstanta torsi , mm4
[2] Tekuk Torsi Lateral S" modulus elastis penampang terhadap sumbu kuat, mm3
Alih-alih menghitung besarnya M,, yang menyebabkan terjadinya ho jarak antara titik berat elemen sayap, mm
tekuk torsi lateral [LTB), yang besarnya pasti tidak akan melebihi
atau minimaf sama dengan Mr. Oleh karena itu, Iebih baik dimulai profil I atau WF simetri ganda, c = 1.............. ... .. . (AISC F2-8aJ

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - struldur Baia 385


profil UNP, Kapasitas lentur nominal penampang kompak dapat digambarkan
":!h" . . (Arsc F2-8b)
dalam kurva hubungan Mn - Lu atau kuat lentur nominal dan jarak
..2: {t- ... (AISC F2-7)
pertambatan lateral sebagaimana terlihat pada Gambar 6.49.
'" S* ..

Untukprofil I nilai C,,,:*t,.ni sehingga rj:!trn"f S,


Nilai ro cukup akurat dengan hanya memperhitungkan radius
girasi pelat sayap tekan ditambah 7/6 tinggi pelat badan (web), xcu
iMp
sebagai berikut:
E
zc
,r,:ur/
J
N--
|ika Io = f,, maka Mn= O.7 S*F, , yaitu momen nominal efektif yang u Ca- 7.0 (Kuat Dma)
menyebabkan tegangan leleh pada serat desak terluar dari profil. o
Iika Lo < Lb < L. , maka kapasitas lentur penampang nominal I Lo I
perencuaan--+- Lpaia
berbandinglurus, O.7 S F <M <Mp dihitungdenganinterpolasi Plastis I Mr"- I inelastis t-Ts i elastis LTB
-
linier sederhana sebagri U"u.ia,it. Jdak antar titik Pertambatan Lat*al, L6
Gambar 6.49 Hubungan il,l, - Zu balok penampang kompak (AISC 2010)
. (Arsc F2-2)
fadi penampang kompak mempunyai kuat lentur ,lVI maksimum
adalah Mo , atau kuat lentur peuampang plastis, yang tergantung
Suatu hasil perencanaan yang baik, selain aman juga ekonomis. Itu mutu bahan bajanya. Itu tercapai jika jarak pertambatan lateral, Z,
tercapai jika bahan material dapat dimanfaatkan secara efisien. memenuhi persyaratan O < Lb< Lp,
Kondisi batas kekuatan material [yielding) harus menentukan dan
itu hanya dicapai jika balok profil kompak mempunyai Lus L,, |ika jarak I, bertambah, sehingg^ Lr. Lb 3 L" kuat lentur nominal
berkurang secara linier sampai Mn = O.7Fy S*. Suatu kondisi yang
jika terpaksa dimana Lu, L, maka penampang sebelum mencapai memperhitungkan tegangan residu pada penampang sedemikian
kondisi leleh akan mengalami tekuk terlebih dahulu, suatu kondisi sehingga elemen desak terluarnya mencapai tegangan leleh. fika Z,
yang tidak efisien dalam pemakaian bahan material dan sebaiknya > Z" maka kuat lenturnya tidak ditentukan lagi oleh mutu baja, yang
harus dihindari. Pada kondisi tersebut kapasitas'balok ditentukan berarti suatu kondisi yang tidak efisien atau ekonomis lagi.
oleh terjadinya tekuk [LTB) dan dihitung sebagai berikut.
Balok penampang kompak yang jarak pemasangan pertambatan
Mn: Frr's* t Mo ........ (AISC F2-3) lateral Lu , Lo maka kapasitas lenturnya dipengaruhi stabilitas.
'seperti
Pada kondisi itu, kapasitasnya masih dapat ditingkatkan
conzE
.,, - -l----lT
, khususnya jika bentuk momennya tidak merata. Itu terjadi karena
(Lo\ rumus momen kritis yang menyebabkan instabilitas atau tekuk,
l.;, disusun dengan asumsi bahwa bidang momennya konstan untuk
sepanjang pertambatan lateralnya, lihat Gambar 6.29b. Padahal
Cu adalah faktor yang dipakai untuk memperhitungkan pengaruh untuk beban umum, momen diagramnya tidak konstan, misalnya,
momen grad[en (momen tidak konstan). Pada perencanaan yang balok tumpuan sederhana, dimana momen tumpuannya nol, dan
konservatif, dapat dianggap momen kritis penyebab LTB bernilai momen maksimumnya di lapangan. Itulah yang disebut momen
konstan sepanjang titik-titik pertambatan lateral (Zr). Untuk itu gradien. Pengaruhnya diwakili oleh faktor C, dihitung mengikuti
nilai C, = 1 . Nilai ini juga dipersyaratkan untuk balok kantilever. ketentuan AISC F1-1.

Bab 5- Balok t-entur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia 347


Tabel 6.9 Parameter Balok: JIS - Metric Unit (F,24O MPa)
Jika balok menerima momen gradien, maka untuk nilai maksimum Sumber: Nippon Steel & Sumitomo Melal
momen yang sama, total momen di sepanjang balok akan lebih kecil
Notasi d x b"x t-..x't, Berat z 0.M; +q!.
dibanding momen konstan. Itu juga berarti, risiko terjadi tekuk dxb- kEltu rmm, l t,eliflai.l kN:m-
torsi lateral (UIB) menjadi lebih kecil. Dengan kata lainnya momen 90Ox3OO 304 {918x3o3x19x37 304.0 73.26(l 2.464 7.744 139.4 3.4 71.4 535,OOC 2,5L2
kritis yang menyebabkan stabilitas terganggu [LTB) juga akan 243 H9l2x3(J2xagx34 283.0 72,227
70.174
2,640
2.494
L,672 136_1
126.5
3.4
3.3
10.9
10.o
491.OOC 2.364
).o74
240 H9OOx3OOx15x28 2AO.O 1,343 404,OOO
meningkat, yang berarti kapasitas lentur nominal balok akan dapat 2to 210.O 8,634 1,865 7 144 117.2 3_2 9.4 339.OOC L.922
"bertambah". |adi dengan menetapkan besarnya nilai Cu, l sesuai SOOx3OO 234 H808x3o2x15x3O' 234.O 9.287 2,OOe r,236 101.8 3.4 11.O 334,OOO LA62
dengan bentuk momen gradien yang terjadi, kapasitas lentur balok 207 H8OOx3OOx14x26 207.O 7,995 1 727 1.O54 95.2 3.4 10.3
ga
2A6,OOO 1,513
4.597
88 ,1792x300x74x22* 1aa.o 7.O44 7,527 934 90.8 3.3 24a.OOO
untuk Lu, Lo dapat dicari. Tentu saja peningkatannya tidak boleh TOOx3OO LA2 H7OOx3Oox13x24 170.0 6.249 1.350 847 7L.O 3.5 LO.7 197,OOO 1,310

lebih besar dari kapasitas penampang plastis (Mr). 63 H692x3OOx13x2O* 163.0 5,414 7,t69 723 67.4 3.4 10.o 15a.OOO 1-.295
60Ox3OO 170 H594x3O2x14x23* 170.0 5-O17 1_OA4 673 51.5 3.6 11.5 134,OOO 1.198
6.5.4. Tabel Bqntu Perencanoan Profil-I Kompak 7 H588x3OOx12x2O 147.O 4,309 931 543 4a_3 3.5 10.4 114,OOO 1,015
133 HsRrYqmrl 2x17* 3.782 477 509 45.9 .L 10) ga_9()0 1-OO5
Dengan mempelajari tiap parameter yang mempengaruhi bentuk 5OOx2OO 1()3 H 6OOx2OOx 1 lx 1 7
133_O
103.0 2,a63 614 375 56.1 2.7 6.5 75,600 950
kurva pada Gambar 6.49 dapat diketahui jika kuat lentur profil-l 93 Hsc6xl qgx1Or15' 92.5 2.535 544 332 52.3 )7 6.2 55-6()0 a5a

kompak yang efisien ditentukan oleh parameter : M, atau Z* ; dan 5OOx3oo 1-25 H48ax3OOx11x18 125.C 3.100 67()
s75
422
36'
32.4
3()_7
3.6
3-5
11.3
1()-5
68,900
54.100
773
763
111 H482r3OOx11x15' 111.C 2,663
jarak pemasangan pertambatan lateral, Lo dan L, yang nilainya 200 88 H5OOx2OOx1Ox16 gg.2 2.096 453 274 37-7 2.2 6q 46-aOO 720
dipengaruhi oleh konfigurasi penampang dan kuat leleh. 7a H496xL99x9x!4 77.9 1.436 397 244 35.2 2.2 6.5 40,4o0 644
4SOx3OO 1)1 H44t)x3OOx11x18 72r.O 2,724 549 372 26.2 3.7 L2-O 54,7o0 69?
Baja profil-l relatif murah jika diproduksi massal, umumnya itu 45Ox2OO 75 l4qoxrOOrgYla 74.9 1-.627 350 217 29.2 )a 6.4 32-900 543
saa
65 {445x199x8x12* 65.1 1.393 301 186 26.8 2.2 6.5 24,1o0
berupa profil-l hot-rolled produksi pabrik baja lokal atau impor. 40Ox4oo 505 lag8x4a2vAsx7O 605.O 14,38s 3,LO1 t ao1 22.9 5.6 62.7 29a,OO0 3,227

Jika demikian, dimensi profil-l hot-rolled yang dimaksud tentunya 415 H458x417x3ox5O 415-O 9.464 2.O45 7,227 21.5 5.5 43.6 147-OOO t.979
t,233
berukuran standar ukurannya tertentu, agar produknya efisien' 243 H42ax4O7\2Ox35 283.0
232.O
6,239
4.954
1.348
1,070
433
664
20.7
20.')
5.3
s2
30.2
24.7
119,OOO
92-AO0 1.O73
232 H414x4OSx18x28
7/I9
lika dapat dihitung terlebih dahulu parameter-parameter penting r72 H40Ox4OOx13x21 L77.O 1.6()0 778 494 20.1 5.2 19.3 65,0O0
40Ox3Oo 105 H39Ox3OOx1Ox15 105.O 2,776 447 290 20_o 3.4 1-2.7 37,9()0 562
pasti akan memudahkan perencanaan. Adapun parameter penting 4oOx2OO 65 H4OOx2OOx8x13 65.4 L2A6 274 L74 22.2 ?1 70 23-500 467
yang dapat dihitung dan ditabelkan adalah Zl bMn iMn Lrdan L" s6 H396x199x7x11 s6.1 1,088 2ZS 147 20.3 2.3 6.6 19,800 3Sq
135 H35Ox35ox12x19 135.O 2,493 539 347 as.4 4.5 t7.a 39.aOC 605
berdasarkan rumus berikut. 35ox35O
15Ox25O 7A H34Ox25ox9x14 74.1 1_360 294 186 15.5 3.1 10.1 21,204 447
35ox175 49 HaSOxL7Sx7x71 49.4 a4l 7a2 113 16.9 2.O 6.7 13,500 353

-Y!- dimana
M" s 0M" agar efisien : SuO.7S*F" <0M,1duZ,Fr, 3OOx3oo
4L
93
H346x17 4x6x9*
H3OOx3OOx1Ox15
41.2
93.0
589
1.465
423
749
315
774
93
207
412
15.1
11.4
11_9
2.C
3.9
2.4
s.7
L4.O
a.o
11.OO0
20,204
11,100
299
4Z)
339
3OOx2oo 56 H?94r2OOxBx12 56.O
150 37 13OOx15Ox6.5x9 36.7 522 113 70 12.6 1.7 5.1 7.zLO 247
{tv, 32 {298x149x5.5x8* 32-O 455 9a 61 LL.6 7.7 a.9 6.?20 236
937 202 124 7.4 3.2 L2.7 10,700 a)a
(duM F,,s.) 25Ox25O 72 {25Ox25Ox9x14 72.O

0M, :arlrr*,
- 0ho.7
(Lo - r"t)=0,r, 25oxl7S 44 1244x775x7x71 44.O s35 116 71 a-1 2.2 7.5 6.040 246
(L, - Lp) 25Ox725 29 {25Ox125x5x9 29.O 352 76 47
47
9.2
a_6
L.4 4.6
4.3
3,950
3,450
216
a79
2S 4) A?x1 ) 4xsxga 2s.L 305 66 1_5

2oor2OO 50 {2oox2OOxBx12 49.9 513 111 70 5.0 )6 to-9 4.720 230


30 {1 g4x15Ox5x9 29.9 296 64 40 5.1 1.9 6.6 2,630 168
2OOx15o
2OOxlOO zr l2oox1OOxs.5x8 2L.O 200 43 27 6-1 t.2 3.9 1.420 158
AM,= Co(OoMr- BF'(Lb- L) < bbMe 18 {194x99x4.5x7* 18.0 770 37 23 5.7 1.2 3:6 1,540 124
775xL75 40 HL75\175x7.5x71 40.o 360 7A aq 3-a 2.3 10.o 2,900 189
46
04, = 0, 0.6Fy A* C berdasarkan Section G2 IAISC 2010), dan 175x9O 1 {175x9Ox5x8t 14.0 152 33 20 1-1 3.4 1.214 126
15Ox15o 3l H15Ox15Ox7x1O 31.O 240 52 32 2.7 1.9 9.r 7,620 rq1
dengan meni:tapkan sebagai profil-l hot-rolled. lSOxlOO 21 H148x1OOxgx9* 21-O 151 33 20 3.0 1,2 s.4 1.OOO !24
74 74.O 98 27 13 3.5 o.9 3.2 665 104
15ox75
Selanjutnyi profil-l hot-rolled produk pabrik baja di ]epang dan l2gx1-25 24 H125x125x6.5x9 24_O 149 32 20 1-9 1-6 4.2 a39 L17
di Indonesia, yang umum dipakai, akan dihitung dan hasilnya lOOxlOO t7 H1OOx1OOx5x8' 77.O a4 1A 11 L.2 1.3 7.4 374 a6

disarikan dalam beberapa tabel berikut. Catatan : profil bertanda E * " tidak selalu diproduksi, perlu order khusus '

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia 389


Tabel 6.10 Pammeter Balok ; WF - JIS G 3192 Metric Series (F,24O MPa) Tabel 6.10 Parameter Balok: WF - JIS G 3192 Metric Series (F..240 MPaJ - laniutan
sumber : hnpi//ww.jfe-$eel.co.jplenlproduds/shapes/catalog/d1e-101.pdf (aks€530 5ept. 2013) Sumber : htp://M.ife-*eel.co.ip/en/products^hapes/@talog/d1e-1O1.pdd(akses 30 sept. 2O13)

Large Width Medium Width

Notasi d x b.x t-..x t. Berat z oM_ 0M, BF L L I 0% Notasi d:xb,x.t-:*'t; rB,eral t\;z".rtl $x
kg/m kElm @t kN-m kN-m KN m m m. KN
)'7 A
45Ox3oO 142 '446x3O2x13x21 742.O 3,226 697 437 3.7 !3.2 55,OOO 435
4OOx4OO 505 *498x432x45x7O 605.0 14,385 3,\O7 1,801 22.9 5.t 62.8 298,OOC 1.22-,
r27 2.72a 589 26.2 3.7 54.700 697
44Ox3OOx11x18 12L.O ?72 72_O
415 '458x417x3Ox50 41S. O 9.462 2.045 7.227 21.5 5.! 43.5 187.00( 1,979 ) )27 747 35 110 45 qOO 6)S
103 '434x299x10x15 l03.o 4qa 313
243 428x4O7 \2Ox35 283.0 6,239 1,341 833 )o7 5.: 3() 1 119-OOt 1.23!
105 390x3OOx1Ox15 105.O 2,0L2 434 276 20.o ?.7 Lt,7 37,9o,0 s62
232 414x4OSx18x28 274.O 4-954 1-O7( 654 20.7 5.2 24.7 92,80( 7,O73 *"t6r2ggvCrla 922 _946 1S-1 ?.7 32-9()() soo
92 7 3SS 2SA 11_3
2oc '4O6x403x15x24 200.o 4,207 90s 572 20.5 s) 27.4 7a.oo( 935
35Ox25O 7A 34Ox25Ox9x14 7S.L 1,360 294 185 15.5 3.1 10.1 2t,2AO 441
19i '4OOr4O8x21x21 r97 .O 3.92( a47 526 ?0.1 5.0 20.9 70,90( 1,21C
6A 3AGx249x8x1-2 67.6 1.153 251 159 1-4.7 3.1- 9.3 14,100 347
77' 494 20.7 s.2 65.50( 749
772
16'
4OOx4OOx13x21 L72.O
164.O
3,50( 19_3
3OOx2OO a t298xz0ax9x!4 6,4_A s63 2()4 130 42.3 2-S a-a 13-1()() 345
'394x4OSx18x18 55 294t2o0x8xl2 55.8 823 L7a Ltz 11.9 2,4 8.O 11;1OO 339
147 '394x39Ex11x18 L47.O Profil non-compact or slendet
r388i4O2x15x15
250xl75 M )Mx77Sa1\77 44.6 s35 116 7Z a-1 2.2 7.5 6_O40 246
140 140.O 40 1.9 2,630 168
'774
2OOx15O 30 194x15Ox6x9 29.9 295 64 5-r. 6-5
3SOx35O L57 '355x352x14x22 157.O 2,92i 632 394 15.I 4.6 19.( 47,10(
73t '35Ox357x19x19 154.O 2,70t 5a: 363 15.: 44 1a I a2.3o( 954 small Width
t3l 350x35ox12x19 13S.O 2.49i 53{ 341 L5.4 4.5 17.4 39,80( 605
L29 '344x354x16x16 129.0 Profil non-compact or slender
113 2rrv?ravlnvlE 113.O 2.O70 44 286 14.9 4. 15 32,800 495
6OOx2OO L32 +612x202x13x23 L32.O 3,778 816 495 52.8 2.2 7-3 101,OOO L,146
105 33ax351 3xL3 105.O Profil non-comoact or slender
114 .6OGx2O7xa2x2O 114-O 3.317 7L6 435 60- 2-2 5.9 44.300 L.O47
3OOx3OO 105 304x3O1 1x17 105.O 66! 361 22t 11{ 1! 1S.3 23.20C 4A2
103 5OOx2OOx11x17 103.0 2,863 614 175 56-1 2:a 6-6 75-6()0 sso
105 3OOx3O5 15 10s.o .57 341 212 11.4 3.7 15.0 21,300 64t rS96x199x1Ox15
92 92.4 2.535 548 332 s2.3 2.1 6.2 66;6OO a5a
93 3OOx3OOx1Ox15 93.0 465 31€ 207 11.4 3.S 14.O 20.200 432
SOOx2oO 102 *5061201x1 1x1 g ro2.o 2.462 s32 227 40-o 2.? 7.4 55_SOO ao2
86 '29ax299xqx14 86_0 ,35 3 292 1a( L7.2 3.! 11i 1a-60c 3a(
*294x3D2x12x72 88 5OOx2OOx1Ox16 88.2 2,096 453 274 aa7 2.2 6q 46 8()0 7)O
83 ea4 Profil non-comoact oa slender
7A '495x199x9x14 77.9 1.436 397 244 35.2 2.2 6.5 40,800 643
25Ox25O a2 '25ox255x14x14 81.5 1,O1s 2L9 13( 7E 3. 13-9 11.40C 504
45Ox2OO 88 *4\6x)07taoxa7 47.9 1-945 420 260 31.3 2.3 7.4 39:8OO 657
? EOr?SOxgx14 71.4 937 zo2 7.4 3.i 12.7 10,70c 12t
75 45Ox2OOx9x14 74.9 1 6)1 f50 2a7 25.2 2.4 6-A 32-90{) sa3
6( '248x249x8x13 65.9 459 146 11t 7.7 3.t 12.C 9,450 28( q14
63 *445x199x8x12 65.1 1.393 301 146 26.4 2.2 6.5 28,100
& '244x252x7Lx7.L 63.8 Profil non-comoact or slender
7S 74.9 7.444 321 200 23.7 2.4 7.5 27,200 524
2OOx2OO 66 | 208x2O2x1Ox16 65.7 698 151 93 s.c 2.( L4.1 6.S3t 30c 4OOx2oO '4o4\20lx9xas
65 4OOx2OOx8x13 6\L 1 )96 27A 74 22.2 2.3 7.O 23-500 461
56 +
20Ox204x12x12 56.2 55: 119 74 4.5 2.: 11.8 4,94( 348
55 *396x199x7x11 55.1 1.088 235 4 20.3 2.3 5.5 19,800 399
50 Toox)ooxBxl 2 49.9 513 111 70 5,C 2.t 10 ! 4.720 234
*354x175x8x13
35ox175 58 s7 _7 99S 2as 34 ta.2 2.1. 6_S 16.OOO 404
17Sx1 75 4A 1 75x175x7.5x11 40.4 36C 7A 49 3.4 10.( 2,90( 189
49 350x175x7x11 49.4 a4L 782 13 15.9 2.O 6.1 13;500 ?q3

Medium Width
4t 41.2 649 149 93 15-1 2.O 5.7 11,OOO 299
3OOxlSO 37 3OOx15Ox5.5x9 16.7 522 113 70 1)6 1.7 s_1 7.2aO 247
Notasi d x brx t*x t, Berat z dM_ 0M" BF L L I 6V 32 r298x149x5-5x8 32-O 4s5 9A 61 11.6 7.7 4.9 6,?20 236
Catatan : profil bertanda " * " tidak selalu diproduksi, perlu order khusus
d\b lq/m le/m kN-m kN-m KN cm KN
.
9OOx3OO 304 r918x3O3x19x37 3t)4 13.25( 2.464 t,748 39.4 3.4 L1.4 535.0O( 2,572
243 912x302x18x34 243 72,227 2,*( 7.6t2 36. 3.4 10.s 491.OO( 2,364
Profil-l hot-rolled standar fIS dari Nippon Steel & Sumitomo Metal
240 9oox3Oox16x28 240 10,L74 2,794 L,343 26.s 3.3 10.( 404,OOr 2,O74
210 r89Ox299x15x23 2ao 4,634 1,455 1.134 t7 3.2 9.4 339-OO( 7,922 [Tabel 6.9) semuanya berklasifikasi kompak. Produk ]FE Steel
aOOx3oo 2g *816x303x17x34 264 10,434 2,254 1,388 105.( 3.5 aLt 378,O00 1,998 Corp. (Tabel 6.10) menyediakan alternatif ukuran lain lebih banyak,
9,247 2,006 7.236 101.t 3.4 11.( 334.OO0 7,462
234 '8O8x3O2x16x3O
207 aoox3OOx14x26 207 7,995 1,727 1,068 95.2 3-4 1().: 286,OO0 1,613
tetapi ada yang berklasifikasi non-kompak dan baru dibuat jika ada
188 r 792x3Dox74x22 148 7.O4A 7.52L 934 90.I 3.3 9.I 24A,OO0 7,591 pesanan. Itu bukti jika profil I hot-rolled umumnya berklasifikasi
TOOx3OO 272 r7O8x3O2x15x28 212 7,344 1,586 9A: 75.1 3.5 11.! 233.OO0 7,529
kompak agar efisien. Profil standar flS [fepang) banyak dibuat di
ta2 7oox3OOx13x24 ra2 6,249 1,350 841 7L.< 3.5 10.; 197,OOC 1.31C
l.5: '592x3OOx13x2o 163 5,474 1,169 723 67.1 3.4 1().0 16a.OO0 r,295 Indonesia oleh PT. Krakatau Wajatama atau PT. Gunung Garuda.
774 '594x3o2x74x23 170 5,O77 1,O44 675 51.5 3.€ 11.5 134,OOC 1,198
l4'7 588x3OOx12x20 147 4,309 931 583 48.3 3.5 10.7 I14,OOI 1,O1€ Data desain profil I-hor-rolledyang khusus, merk dagang NSHYPER
13: S82x3OOx12x17 133 3,742 477 50s t5.9 3.4 10.1 98,90C 1,0O6
BEAMTM dari NSSM, juga telah disiapkan (Tabel 6.76). Itu dapat
t47 791 496 34.3 3.i 12.3 925
5OOr3oo 747
125
'494x3o2x13x21
488x3OOx11x18 L25
3,664
3,10C 67C 422 32.4 3.( 11.3
81,700
6a-90c 773 dijadikan pembanding mendapatkan dimensi profil I yang efisien.
111 4a2x3OOx11x15 111 2.663 s75 351 30.7 3.5 1().5 58,30C 764 Adapun ketersediaannya di Indonesia ditangani PT. Nippon Steel
... dilaniutkan ke halaman berikut and Sumitomo Metal Indonesia, salah satu sponsor buku ini .

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - struktur Baia 391


Tabel 6.1 1 Parameter H-Beam (F,240 MPa) Tabel 6.14 Parameter Balok : I - SNI (F- Z4O Mpa)
sumber : PI Krakatau wajatama (sesuai standai Jls G3192-2005) Sumber : SNt O7-O329"2mS

Notasi d x brx t-x t, Berat z 0M" oM. BF L L bv


Notasi d x h"x.t;x,fi Ee.r.aI ::,2- fiiSMJ. t*_u;i; f,iBf!
kc,/m mm kg,/m kN-m kN-m KN KN
'mm ,':ira!.,.
H 100 t7 lOoxlOOx6xB a70 a4 1a 11 t.2 1-3 7.4 374 86
I roo 1OOx5Ox4.Sx6.8 a-3 40 4.7 5.2 4.4 o.6 3.O L77 6S
H 125 24 125x125x6.5x9 24.O L49 32 20 1.9 1.6 4.2 839 7L7
1OOx75x5x8 12.9 64 13.4 4.4 L.2 1.O s.4 2at 72
H 150 31 15Ox15Ox7x1O 31 0 240 52 32 2.7 1-9 9-1 1.620 151
! a2s 125x75x5.5x9.5 16-1 98 z!.r a2.a 2.O o.g 2.O 538 99
H 17S 40 175x175x7-Sx11 40.0 360 78 49 3.8 2.3 10.0 2,900 189
H 200 50 2Oox2OOxax12 49.9 513 111 70 5.O 2.6 10.9 4.720 230
I 74o 140x56x5.6x8.6 L4.3 96 2().7 )s 2.9 0.8 3.6 s71 113
I 1So 15Ox7sxs.5x9-s 17_7 124 26.7 15.3 3-2 o-9 L7 819 lag
15Ox125t8-Sr14 36.2 270 sa-2 3S-3 2.5 1.6 10-8 1.76
Tabel 6.12 Pammeter Wide Flange (F,2a0 MPa) LA4
Sumber : PI Kmkatau Waiatama (sesuai standar rlS G3192-2m5) I 18o 18Ox1OOx6x10 23.6 204 45O 7 4.6 r.2 4.9 I _670 156
I 2oo 2OOxgOx7-Sx11.3 26.O 257 54.2 12.7 6-2 1-O 4.5 2.L40 2a6
Notasi d x brx t-x t, Bemt Z oM- sM" BF L L I 0v 2OOxlOOx7x10 26.O 247 53_3 32-5 6.1 L.2 4-6 77(l 202
d ks/m kclm kN-m kN-m KN m B cm' KN 2OOx15Ox9x16 5()-4 5()s 109.1 67.O 4-A 1-9 10.8 4,46,0 259
w100 9 lOOrSOxSxT 9.3 42 9 5 1.4 .6 3.1 178 72 I 2So 25OxL2Sx7.Sx12 \ 38.3 466 too-7 62.O 9.3 1-5 s.5 5-1AO 270
w125 13 125x60x6x8 13.1 74 15 10 2.1 7 3-5 ?94 104 25Ox125x10x19 ss_s 661 142.4 s6.4 4.3 1-5 4.3 7,31O 360
w150 14 15Ox75x5x7 14.O 98 27 13 3.5 .9 3.2 642 108 I 3so 35Ox1SOxax1 48.3 7ao 153-3 94.4 13S 1.8 6.1 9.44O 246
27 148x1OOx6x9 21.O 150 32 20 3 1.2 s.4 981 2A 3sox1sox10x18.5 65-5 954 2(16.a L26.3 12.4 1.8 8-O 12,7o,0 432
w175 18 175x90x5x8 1a.o 152 33 20 4.6 1.1 3.4 L,172 26 35Ox1sox11.5x22 76_S 1106 234.9 L4S.O t2.a 1-a 9.5 L4,700 497
w200 18 I gCrggrd qx7 1a o 770 37 23 s.7 1.1 3.6 1.494 2A I 35o 35Ox15Ox9x15 s8.5 944 242.6 130.4 19.3 L.7 6-O 15.200 4\t
2OOx1OOx5.5x8 21.0 43 )7 6.1 1-1 3.9 1.761 5a 35Ox15Ox12x24 47.2 1447 3L2.6 lRq a 17.5 1.4 a.a 22.40rl 60s
fo l94x15Ox6x9 29.9 296 64 40 5.1 1.9 6.5 2,5a5 68 l 4oo 4OOx15Ox1Ox18 7)O 1363 294.3 L79.4 26-L 1.7 5.1 24,700 576
w250 25 248x124xSx8 25.1 10s 66 41 a-5 t.4 4.3 3.374 79 4OOx15Ox12.5x25 55.4 a789 346-4 234_4 24.6 t-.8 8.O 24-1o0 720
29 250x125x6x9 29.O 352 76 aa 9.2 L.4 t6 3 Agq 16 | 450 4OOx175x11x2O 9t.7 1646 364.3 223.6 24.6 2.1 7.5 39,2o0 634
450xl7sxl3x26 11E O 2444 527.9 321.L 31_3 4.7 48,800 842
Tabel 6.13 Profil hot-rolled Wide Flange Shape (F"24O MPa) I 600 600x19Ox13x25 133.O 3,7L4 ao2_o 497.O 6L.2 2.1 7.3 94.400 1)1
Sumber : Brosur PI. Gunung Garuda 5OOx19Ox16x35 a76.O 4.457 I Oqao 636.O 58.6 2_2 9-3 1qo ooo L3a2
Notasi brxt-x t, Berat BF L L Catatan : semua profil I di atas adalah profil "kompak,'
dx Z 0M" sM. L 0v-
kE/m ke,/m kN-m KN.M N m m mr KN

lOOxLOO 17 1OOx1OOx5x8 L7 .O a4 18 11 t.2 1.3 7.4 374 a6


125x725 24 125x125x6.5x9 24.O 149 32 20 1.9 1-6 4.2 439 L17 Tabel 6.15 Parameter profil I
PI Krakatau Wajatama (sesuai Srandar
- Beam (F., 24O Mpa)
150x75 74 lSOx 75xSx7 14.O 9a 2L 13 3.5 o.9 3.2 666 108 Sumber : JtS G3192-2m51
lSOxlOO 27 148x1OOx6x9 21.7 151 33 20 3.O t.2 s-4 1.O20 L2A
15Ox150 3l 1sox15Ox7x1O 31.O 240 52 32 2.7 1.9 9.7 7,620 151 ::Notasi d x b.x t-.:x.L . B6rhL: :;Z:' t6Mr $I-d*: iBE J,.i 3,",Ii.!
--l-Er
1 75x 175 4() 175x175x7.5x11 ao4 360 7S 49 3.4 2.3 10.o 2,900 189 .i:d'x be6t 6& :*Elm'::i r*IN# l!ffif tsitrfit$x+
2OOxlOO 18 198x 99x4.5x7 18.2 L70 23 5.7 1) 36 r.sao t2a I 1OOx8 lOOxSOx4-5x6 a 8.34 40 9 5 4.4 0.6 3.O L72 64
2OOx1OOx5.5x8 )7 3 200 43 6.1 L,2 3.9 7,a40 158 flZOxLl !20x5gx5.!x7.7 11.1 64 ta a 2.7 o:? 3-3 331 8A
2OOxlSO 31 194x15Ox5x9 30.6 296 & ao s-1 1-9 6.6 2.675 168 fl40x74 14Ox65x5.7xa.5 t4z 96 2L L2 2.9 o.a 3.6 579 L,4
2OOx2Oo 50 H?oox2OOxax12 49.9 513 111 70 5.O 2.6 10.9 4,720 )10 fl6OxTa 160x74x6.3x9-5 47.9 !37 3() 1a tg o.9 3.9 944 446
25OxL25 25 248x724xsxa 25.1 305 66 4L 8.5 1.5 4.3 3,540 179 f 150x18 180x82x6.9x1o-4 21.9 1aa 47 25 5.O o.9 4.2 L,460 L79
30 25ox125x6x9 29.6 352 76 47 9.2 L6 4.OSO 216 f2OOx26 2OOx9Or7.Sx11 ? 26.2 25L 54 33 6-2 1.O 4.5 2.162 26
150 32 298x149x5.5x8 32.O 4SS 9a 67 11.6 L.7 4.9 6,320 236
1") 35ox1SOx6-5x9 36.7 s22 113 70 12.6 77 s.1 7.21O 247 Note : Dalam menggunakan nilai 0V^ dari tabel desain di atas, perlu
3OOx3OO 93 3oox3OOx1Ox15 s30 1.465 315 201- aL.4 3.9 14.0 20,200 432 diperhatikan bahwa nilai $" = 1.00 karena dianggap profil l-hot-
47 346x77 4x6x9 41.4 649 149 93 151 2.O s.7 11-100 299
35Ox175
50 35Ox175x7x11 49.6 441 782 113 16.9 2.O 6.1 13,600 3S3 rolled,llhat Section G2.7(a) - AISC 2O7O.
4oox2OO 55 396x199x7x11 56.1 1,088 235 147 20-3 2.3 6-6 20.ooo 399
66 aOOx7OOx8x13 55.O 7.246 27a L74 22.2 2.3 7.O 23,700 467 Perhitungan section property kecuali nilai I* dari profil I atau WF
4OOx4OO 772 4OOx4OOx13x21 L72.O 3 600 714 494 20.1 5.2 19.3 66,600 749 dianggap hanya terdiri dari elemen-elemen persegi saja, penebalan
76 t.621 350 29.2 2.1 6-a 33-500 543
45Ox2OO 45Ox2OOx9x14 76.O
ag6 2-O96 453
2L7
2.2 6.9 a7 300 7)O
antara sayap dan badan diabaikan. |adi nilai dari tabel di atas akan
SOOx2OO 90 5OOx2OOx1Ox16
6OOx2OO 106 600x2OOx11x17 106.0 2,a63 618 175 56 1 2.7 6.S 77.600 950 lebih kecil dibanding tabel profil dari brosur pabrik. Khusus nilai
6OOx3OO 151 588x3OOx12x2O rs1.o 4.309 931 5a3 48.3 3.5 10.8 118,OOO 1,O16 I* tidak dilakukan perhitungan, tetapi diambil langsung dari tabel
ToOx3OO
aoox3OO
145
210
7OOx3oox13x24
8OOx3OOx14x26
185.O
210-O
6,249
7.995
1,350
1.727
241
r,o6a
71.O
95.2
3_5
3.4
,"o.7
10.3
201.OOO
292,OOO
1.310
1 61q
profil brosur pabrik, yang telah memperhitungkan penebalan
9OOx3OO 243 9OOx3OOx16x28 243.O to,17a 2,t94 I 143 726.5 3.3 10-o 411.OOO 2.O74 sehingga nilainya adalah apa adanya, yang lebih besar.

Bab 5. Balok Lentur \^/iryanto Dewobroto - Struldrr Ba.ia


392 393
Tabel 6.16 NSHYPER BEAMTM (F"?aOMPa) Tabel 6.16 NSHYPER BEAMTM lF.Z4O Mpa) - lanjutan
Sumber : hsps://M.nssmc.com/produd/etaloldownload/pdf^men-nw.pdf (akses :.1 Feb. 20161 Sumber : htpi://ww.nssmc.com/produd/6tatoldownlo'ad/pdflxO04en-nw.pdf (akse5 11 Feb. 2016)

Notasi d x b.x t-.x t. z LD L I


dxb,
BeEt 0M, 0M. BF
LN m m
0v"
KN
Notasi 4th;Fij*:tt lSH,lilrrz.fiI
ffi {lw lEl
412 1OOOx4OOx22x6or L1) 20,01! 4,324 2,664 155.1 4.e 1S.2 a80.466 2.4s7 359 ,5Ox4OOx19x35 359 L6,423 3.534 2.257 41
13S t4.9 704.96t 2_33S
388 1OOOx4Oox22x36* 388 18,61I 4.O22 2.46, 156.3 4-S 14.4 415.92C 2.AS 3es ,5Ox4OOx19x32 335 75.479 3_343 ? 1168 134.1 4( L4.t 649.68t 2-33S
365 1OOOx4OOx22x32* 365 t7 _20s 3 _7ri 2.26t 154.S 4.4 11.7 750.2\) 7R5 311 95Ox4OOx19x2a 311 14.723 3 051 L,A7C 131.5 4.4 13.4 549-32! 7 t?q
347 1OOOx4OOx22x28' 341 15.744 z.4a( 2 06-, 151 ; A) 1? l 683,451 2,457 293 95Ox4OOx19x25 293 1A Og' 2,425 1,730 12a.: 4.3 12.9 s41 aai 2,339
391 1 OOOX4OOx 1 9x4o' 1S1 1q ?gr I 1A( 2,6U 150.( 4.7 15.3 860.999 2.462 HY95Ox4OO 339 ,5Ox4OOx16x36* a3g L6,24! 3,509 2.20i 124.! 4.8 ta9 692,O41 r,974
167 1OOOx4OOx19x36 367 L7,97a 3,442 2,40; 150.( 4.e 14.5 795.947 2.461 344 ,5Ox4OOx16x32 314 14,89( 3.2LE 2.0L 127.t 4a 14.7 632,29e L.97(
343 1OOOx4OOx19x32 343 L6.552 3.575 2.207 748.1 4.5 13.7 '729.757 2.46t 290 )5Ox4OOx16x2a
HYIOOOx4OO
. 290 13.523 2.927 1_41! 72A.5 4.e 13.4 57L.462 1.97(
319 1OOOx4OOx19x28 319 15 11: 3.26( 2.OO: 745.( 4.4 13.l 662.427 2.46i 242 ,5Ox4OOx16x25 272 12.49a 2.698 1.67i t)7.! 4\ a2., 525,r17 1-.97(
301 lOOOx4OOx19x2S 301 14-O3i 3-O3i 1.444 141 4.? 12.1 611 16' ) 46t )sa )5Ox OOx16x22 254 44.45(. 2.473 t.szt 117 1 4.3 72.5 47A.149 4.97(
34S 1OOOx4OOx15x36' 34S 17 .12( a 74) ) ata 7A) < 4t tL I 77\ q6 2,O74 372 )5Ox35Ox22x4o' 372 15_9()! 3.651 ) )41 746.4 4.4 13-1 7o0.769 2.7rl4
121 lOOOx4OOxl 6x37 q?1 1S agE a 44. ) 1L. 141 ( 4.7 13.t 709.251 2.O74 352 95Ox35Ox22x36* 352 15-75€ a 40i 2,O71 747.9 3.9 ,.2.a 65O-65€ 2 aoa
)s7 1OOOx4OOx16x28 297 t4,45 3,127 1,94t t37 4.5 13. &1.39( 2.O74 331 A(nv?<nvrrvA, 331 t4 sg€ 3,15: 1,90! 147.6 3.8 12.) 99q 6)t 2,7o!
279 1OOOx4OOx16x25 279 13,36( 2,AAC L.783 133.: 4.4 a2 sa9_73: 2.O74 310 Oqnvt<dvrrYra ?10 L3,43r 2,907 7..743 ,45-7 3-6 ta.t sLa 6il 2,709
260 1OOOx4OOx16x22 260 L2.262 2.645 1.52! 124. 4.3 L2.i 837.42( 2.O74 352 95Oxa5Orlsr4o 352 15.335 3.521 2.174 14()-S 4. 13l 644,30( 2,335
381 1OOOx35Ox22x4O' 381 14.o9! 3-90! 2344 164.! 3-9 13 7AA.2S! 2AS 331 ,5Ox3sox19x36 331 75,178 3.278 2.O47 144.1 4( 12.9 633,731 2.33!
360 1OOOx35Ox22x36r 360 15-aa! 3.647 2 2a4 165-i 3t l)r 71) )41 2,85i HY95Ox35O 110 ,5Ox35Ox19x32 3XO 14.O1( 3.O2( 1.as! 141 t 3.! 12.2 542.23t 2.33!
340 1fi)Ox3SOx22x37' 340 15 65r 3 3C! ) od) il 17 t1( 675,26i 2,a57 zag )5Ox35Ox19x2a 289 42.a,3, 4.77i 1 -68€ 139.i 3_t 11.€ 529.aOl 2.33!
319 1Omx35Ox22x2a* 319 74 4)1 3 1lf t A6a 161 11 6L7,292 2,85A 274 95Ox350x19x25 274 Lt.947 2.579 1-S5S 7?6 t 1.7 11 449.452 2.33!
?sq lmrSEOrl qrao' ?sq 7a 4K 1 771 2,32: 4.4 13 768,78( 2,462 289 ,sox35Ox16x32 249 73.421 2.A99 1 aqa 134.1 4.0 t2.i 564.4s1 1.97(
338 1OOOX35Ox19x36 33a t6,237 3,507 2,L51 158.( 3.9 t2.! 7t2,26! 2.462 258 9sox35Ox16x2a 264 44.23i ?il, 1 6?n 131 3.9 11.( 511.938 t.s7(
HY 1OOOX35O 314 1OOOX35Ox19x32 314 15,OO: 3,241 9a( 1S5.S 3.a 11.! 654.761 2.462 253 ,5Ox35Ox16x25 2S3 71 a4t 2,ME 1,501 LzA.: 3.8 aLi 474.62) a _qa(
297 1OOOX35Ox19x2a 297 13.75t 2.972 ,ao: 154.( 3.7 11.: 596_26; 2.46' 237 95Ox35Or16x22 247 10 4)t 2,2s3 1-,377 124.! 3.7 10-I 430.7'rS 1 9a(
281 1OOOx35Ox19x25 247 12_81t 2.765 .651 150.( 3.€ 10-! s51.747 2.45) 341 95Ox3OOx22x4o* 341 1S OR: 3,254 L,96-, 156-5 3.3 11-! 677.908 ) 70.
296 1OOOX3SOx15x32 296 t4 -34e 3-()9! 91t 144.3 t 4-C 11.! 634.267 ).o7 a 323 95Ox3OOx22x36* z)a 74 7L7 3,O48 1,832 154.4 3.1 10.! \7\.41t ) aoc
275 1OOOX35Ox16x28 275 13-O9( 2.42i 74( 145.( 3-! la.t s7s-23i 2.Oa A 305 qSOxSOo\))x4) + 306 13,13( 2,43( t.694 1S4.7 3- lt)! 537 lR 2,709
259 1OOOx3SOx16x2S 2Sg t2 a4 2 62i 60t 744 3' 11( 510 10t ) oaa 2Aa 95Ox?OOxTTYrti 2aa t2,t4\ 2.62' 1.554 457.4 3-t gf 8ZA 1 4( 2,709
242 1mx35Or15x27 ?4? 11 1Af ) 47( L,46( 136.; 3.( 10.( 484,80I 2,O74 3)O 95Ox3OOx19x4o 320 14.515 3.13! 1.914 449.e 1t 11.6 60L,44a 2,335
349 4{ r- 16 1at ]U: 146 ( 3.2 11 696,O3! 2,457 303 95Ox3OOx19x35 303 13.533 2.92! \.774 451.) 3! 10.9 55a,51: 2.339
332 1OOOx3OOx22x36' 332 15,14t 3,272 95 777. 3.2 10.( 548,56! 2,851 HY95Ox3OO 285 95Ox3OOx19x32 285 12.s42 2.704 r 51e lq1 I 3.t 10.3 574.79a 2.339
315 1OOOx3OOx22x32' 315 L4 111 3.04t .81 177. 3.1 10.( 600.27 2.451 267 95Ox3OOx19x28 267 ta.s41 2 Aqa 1,49i 149.8 3.1 9.8 470.27i 2.3?1
297 1OOOx3OOx22x28r 297 13.05t 2.422 -55 1.75. 3-( 9-! 551.14! 2-451 254 95Ox3OOx19x25 254 10 7Rt 2,33( 1,349 t47.! 3.( 9.A 435.35! 2.??<
124 1OOOx3OOx19x4O' a2g 1S.S4t 3 357 o4( 767 -,
a4 t7 1 676 S7' ) 46) 264 l5Ox3OOxl 6x37 264 11,953 2,542 1.583 t42.7 3_3 1()-3 497,40E !,97(
t10 1 OOOIlOOxl qr16 110 14 SOi a 1at I gol 16R t ?i ro I 67R qqr 2,462 246 ,sox3OOx16x28 246 70,942 2.363 7,444 440.7 3.2 9.' 4S) 41 A 1-,970
HYIOOOx3OO 292 1OOOx3OOx19x32 292 L3,454 2,906 1,753 154. 3.2 10.( 579,773 2,462 233 ,5Ox3OOx16x25 233 70.174 2.194 1-331 138.1 3.1 9.4 418,138 7.97C
275 1OOOx3OOx19x28 12.398 2,674 1.603 166.1 3.1 9.I 530.114 2.462 220 ,5Ox3OOx16x22 220 9.40I 2.O32 1.22( L34.5 3.C 9.1 383-401 1.97C
262 1OOOx3OOx19x25 262 11.59! 2.505 1.449 63 3.O f.i 492.374 2.462 249 ,5Ox25Ox19x4O' 249 72.6q! ) 74) 1,65 L62.1 2.7 9.5 518.54O 2-339
270 1OOOx3OOx16x32 270 12.797 2.764 7.591 5a 3-3 10. s59.27) 2.O7 4 274 )5Ox25Ox19x35 274 11 aat 2,55t 1,53I 164.5 2.6 4.9 4A3.2AA 2.na<
2S3 1OOOx3OOx15x28 253 11 724 2 534 1.5 39 ss 1.) 9.t s()9.oa! 2 .l74 260 )5Ox25Otlgx32 )60 11 04. 2,392 1,424 155.5 2.6 a-4 447.?At , ??(
239 1 OOOI3OOxl 612S 21q 10 q)? 2 ?5€ 1 A)A \) q1 g 170 47. ) o7l 245 )5Ox25Ox19x28 245 10,25( 2,274 1.301 164.4 2.! a_o a1n 7sl 2,33I
226 1OOOx3OOx16x22 226 10,111 2,784 1,307 48 3.C 8.! 432,rAl 2.O74 HY95Ox25O 2a5 )5Ox250x19x25 235 9.629 2.O40 L.2L9 163 2 aa a*) *v. 2,331
296 1Ooox25ox19x4O' 296 13,52C 2.942 L.767 t42.1 2.? 9.1 584.35! 2,462 239 95Ox25Ox16x32 239 10.444 2.265 1-35! 1s4.s I ) 8-5 429,9601 97(
242 1OOOx2SOx19x36' 242 12.767 2.754 L64a La4.' 2_6 8,( 544-914 2.462 224 95Ox25ox15x28 224 9.551 2-OaS 7 )\11s3.8 I 2 8.Ol 392,a90 97(
267 1OOOx25Ox19x32' 267 11.9()5 2.572 t.s2( 144-; 2.5 a.) so4.7a4 2.461 213 95Ox25Ox16x25 213 9.O21 1 q4( t,151 1s1.81 2.5 7.71 364.644
253 1 OOOxTSOxl gY2A' )\a l1 oti )4tu 1 ao? 1R3 . )A 7t 451 S51 ) 46) 202 )5OX2SO\76x2? )o) a3a7 LAl2 1,0701 148.81 2.4 7.41 3?6.O27 a 97(
HYIOOOx25O 242 1O(X)x25Ox19x25 242 10,3a1 2,242 1,30! 81.! 2.4 7. aa) RA( 2,462 395 )OOY4OOY))tAO 395 7,458 3,777 2,129 123.5 | 4.7 16.4 693,191 2,566
245 1OOOX25Ox15x32' 245 tL,24E 2.430 L.464 172.1 2.6 f.i 4A4,ZA3 2,O74 377 ,OOX4OOx22x35' 377 L6.272 3.50i 2,757 t24.4 4.6 15.4 541,860 I 2,566
234 1OoOx25Ox16x28' 237 10.36! 2.24( 1-33S L70.1 2.5 7.1 442.93( 2.O74 344 )OOx4OOx22x32* 348 74.954 2.23( 7,94L t24 4.5 14.5 5A9.5271 2.56e
220 1OOOx25Ox15x25 220 9.704 2.O9C 1-244 167.1 2_S 7.1 41t-45' 2.O74 324 )OOr4OOx22x2a' 324 13.544 2.95t 1,802 | r22.91 4.3 73.7 s36,1841 2.56e
)09 lOOOx25Ox16x22 209 9.O3S 1.95t 1.144 164.1 2.4 7.1 379.574 2.O74 376 ,OOx4OOx19x4o 376 16-9s4 I 1 66) 2,2A31 719.4 16.4
.81 679.4o71
HY9OOx4oo
4o4 l5Ox4OOx22x40r 404 1e 7). 4,O4t ) Lgt 1?g r 4( 15 724 614 ) 704 352 )OOx4OOx19x36 ]q7 15,5981 3,391 2,109 I 120.5 4-71 15.4 627.66e1 2.276
380 380 t7,407 3,75!. 2,3L7 t40. 4.5
' 725,8a3 2,709
95Ox4OOx22x36r 14.! 324 )OOx4OOx19x32 32a t4,43ol 3.L77 t.9321 120.2 4.61 14.5 \74 C)Ol ) )16
HY95Ox4OO 3S6 95Ox4OOx22x32* 355 r5,o6t 3.477 2.t23 139.! 4.4 L4.7 667.O71 2.704 304 ,OOx4OOx19x28 304 13.1sol 2.44C 1,75\ 118.3 4.s l L3.7 527 1s3 I 2,27e
312 95Ox4OOr22x28 332 14.722 3-14( 1.933 137.( 4.3 a3.t 607.18t 2.705 286 ,OOx4OOx19x25 245 a2.aa2t 2.6? 1,613 115.8 4.41 73.2 480.153 I 2.216
383 l5Ox4OOx1 9x4O 3Af 18 15i 1 92) ) 444 a14 t 4l 1S 767.77( 2 _lAa 332 )OOX4OOr16x35 332 15,184 I 3,28C 2,067 115.4 4.91 15.4 673.4771 1_45(
'
NSHYPER BEAMTM masih bersambung. NSHYPERBEAMTM ... masihbersambung...

Bab 5. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Strulftur Baja


395
Tabel 6.16 NSHYPER BEAMTM (F"ZaO MPa) - lanjutan Tabel 6.16 NSHypER BEAMTM (F"24O Mpa)
Sumber: hnps://ww.nssmc.com/produd/c.taloldownlo6d/pdflKoo4en,nw.pdf {akses lt Feb.2016)
_ lanjutan
Sumber: htps://www.nssmc.com/p.odud/catatog_aowiolalpailXOo+"i-n*.pat
(akses x1 Feb. 2016)
d x brx t*x d xbrxt*x

9OOx3OOx19x32

HY9OOx3OO

NSHYPER BEAMTM NSHYPER BEAMTM . . . masih bersambung. ..

Bab 6. Balok Lentur Wirlanto Dewobroto - Struktur Baia


Tabel 6.16 NSHYPER BEAMTM (F" 240 MPa) - lanjutan Tabel 6.16 NSHYPER BEAMaM (F"24O MPaJ - laniutan
sumber: htps://wtw.nssmc.com/produd/cataloLdownload/pdflKm€n'nw.pdf (.kses 11Feb.2o15) Sumber: htps://M.nssmc.comlprodud/catalog-downl;ad/pdtlxoo4en-nwpdf (akses 11 Feb. 2O1E)

x brx t*x
206 lOOx25Ox16x28* 206 7.61A 1-646 996 ao7 9 )7 8.7 263,597 1659
195 8OOx25Ox15x25 195 7.Oq4 1.S?i 9)) 107 4 2.6 8.3 244.Oaa 1659
143 ennYr<nvlAv, 1At 6 56q I A1t 447 105.t 2.! 7.9 224.aot 155S
194 qOOxTSOxlarrRa 194 7,341 1,58( 970 103.1 2.t 4.7 256.733 74\)
13? BOOX25Ox14x25 143 6,413 r,472 496 702.4 2.i a_3 246.979 t4s
HY8OOx4OO 772 8OOx25Ox14x22 t72 6.279 1.356 420 aoo.7 2.( ao 216 CO7 145
t7t 8OOx25Ox12x25a 177 5.531 1.414 459 95-9 )t AI )29 q4A 7241
160 8OOx25Ox12x22* 160 5.991 4.295 793 q4-9 2a 3( 2o9,706 t24t
313 75Ox4OOx16x36 * 313 42.42( 2.648 1.649 71 A 5r 17. 4o,4,92( 155r
2a9 7SO\400x16x32 * 249 aa.o7r 2.aq) I 505 794 4-9 16.7 373,r9' 1555
265 7<nvrnnvt <w2a 265 1001i ) 167 I ?57 79.A 4.8 15.( 336-53! 1955
HY75Ox4O( 24-' ,Envrnnvr av)< 744 q )1( 1,9a9 1,244 7A.A 4.7 1-4.2 304.65( 155!
)'75 )aq 10,83; 2,34L 1.443 76.8 5.O L6.2 36V.A1i 1361
)sa 75Ox4OOx14x2a * 254 9,771 2,11L 1.33: 76.7 4-9 15_( 331-()6i 1361
236 75Ox4OOxl4x25 * 236 8,96! 1.93€ t.227 7S.C 4.4 44.3 302-93! 1 q61

285 75Ox3sox16x36 2a5 10.43! 2.24C 1-.46t ao-t 4.3 1S-1 a6? 9s! 1555
264 75Ox35Ox16x32 264 9.924 2.444 1-334 42.2 4.2 14C 1al 9)' 1555
75Ox35Ox16x28 243 9.OO2 7.941 a.zao 42.5 4-7 13.C 300-1 7t 1 555

HY8OOx35O HY750x35O 227 75Ox35Ox16x25 * 227 4.304 1.794 7.472 aa.7 4-O 7)4 275,785 1555
253 75Ox35Ox14x32 253 9.54S 2.O93 1.317 79.7 41 1A C. 326,548 1361
232 75Ox35Ox14x28 222 4.761 1-agi I 18t 79t A' 13.C 294,55A 1351
247 75Ox35Ox14x2S 277 a.05r 174 1 oaq 739 4.7 12.4 270,069 1361
257 75Or3Oor15x36' 257 s 554 ) oB. 1 2at 44.8 3.t !2.8 317,O71 155I
)19 ,5Or3OOx15vt, )49 g 7a\ 1,89! L,172 85.6 3.5 11-9 290.65! 15S!
))1 75Ox3OOx16x2A 227 7,991 t,72( 1,063 47.2 3.4 11.( 263.64t 155!
8OOx35Ox14x25 204 75Ox3OOx16x25 208 7394 1,59t 979 a6-7 3.3 1()-: 242.92 155!
194 75Ox3OOx16x22' L94 6.799 1.46t 495 as.3 3-) 1()-t 221.261 1551
HY75Ox3O0
22A 75Ox3OOx14x32* zza a-54C 1.A4a 1.150 a3-6 3-6 11-! 2AA.)74 l36l
t97 7SOr3OOx14x25 197 7.1s3 1-54! 95r a3s 1.4 10.: 237,204 1361
143 7 SO\?OOt1 4x)) r 1Al 6 54q 1,4t4 477 8X.9 3.3 10. 2L6.OO2 1361
170 75Ox3OOx14x19i 770 5,947 L2A3 744 79.i 3.2 9.5 494.43i 1361
1a6 75Ox3OOx12x25* 186 6.908 1.492 93: 79_1 3-5 1(}-! 2?a.4At 1166
172 75Ox3OOx12x22* 472 6-300 1.361 a4) 74.( 1.4 10 r )70 1?t t76E
159 75Ox3OOt12r19+ 159 s.648 7.))a 76( 7\? 3.3 9.6 L84,422 1165
279 7SOx25Oxl 6x?6* ))q 4,265 7,745 1,09: 90.5 2.1 10.5 27L75a 1555
274 75Ox25Ox16x32 2L4 7,626 1,647 1,OO€ 92.t 2.a 9.7 249.39C 155!
aOOx3OOx19x22 r 199 75Ox25Ox16x2A 199 6,981 1.508 91( 94.C 2.) 9.O 227.10A 155!
1aa 75Ox25Ox15x25' 1a8 6,497 1.402 447 93.! 2.) 8.6 21O.056 155!
t77 7SOx25Ox16x22 777 5.99t 7.296 777 92.5 2.t 4.2 192.709 155!
203 75Ox25Ox14x32* 2o3 7.397 1.596 944 99.7 ).9 g, )u oo9 1351
HY75Ox25O 1aa t5Ox2SOx14x28 1aa 6.74( 1.A56 ag: gol )t 9.7 227 537 1361
777 lSOx)5Ox14r75 177 6 )!t 1,349 424 89.9 2.7 8.( 204,34C 1351
166 tSOx25Ox74x22* 166 5,749 L,242 753 aa.7 2.7 4.2 146.444 1361
aoox3OOx14x32
155 75Ox25Ox14x19* 155 5.247 1.133 6a2 45.5 2.6 7.4 t69.OAe 1361
156 t5ox25oxl2x25 166 5-OOl 4.296 ao1 45.4 2.4 a-€ 1 ga 6?! 116(
155 75Ox2SO\72x22 155 5-499 1.14t 77rl a4c )a It 1 RO gRf 1166
744 7qox2SOx1 2xl g t4t 4 Cgi I 07. 557 41.6 2.7 7.a 163,O34 1166
8OOx3OOx12x22
127 Tmvrnnvrrvta 137 t1 741 ) s14 1 56C 704 LA 14.5 363,153 1996
313 70Ox4OOx22x32 313 to,775 2,327 t,438 71.9 4.7 17.1 332.96e 1996
289 7OOx4OOx22\28* zag 9,4o7 2,714 1.,305 72.3 4.6 15-a 302_OOC 199€
lY7Oox4oo 322 7OOx4OOx19x36* 322 11.435 2.47C t.s42 64.7 4.9 14.4 356 971 t7)a
294 7OOx4OOx19x32r 294 40.477 2.26) r.471 70t 4A 17 (, 325,535 7724
)74 TOOx4OOrlgx?R* )7A s 496 7 osl t,274 70., 4.7 L5.7 295,!23 4724
307 7OOx4OOx16x36* 307 11,139 2,406 1,515 55.5 5.1 ta.4 350.775 1452

NSHYPER BEAMTM ... masih bersambung... NSHYPER BEAM"M ... masih bersambung...

398 Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja


399
Tabel 6.16 NSHYPER BEAMTM ({ 2a0 MPa) - laniutan Tabel 6.16 NSHYPER BEAMTM (F,Z4O Mpa) - tanjutan
Sumber : hfrps://M.nssmc.coh/produd/cataloLdownlo'ad/pdflK@en-nwpdf (akses 11 Feb. 2016) Sumber: htps://M.nssmc.com/produd/catato1_dow^td.d/pdtlxoeen-nw.pdf (akses 11 Feb. 2016)

Notasi d-x'\;x,.t;x',s, *#;.i slt


7OOx4OOx16x32+ 222 7OOx25Ox16x35* 222 7.554 7.61) 1,OOl 76.t 2.9 t, .2 237,621 7,452
7OOx4OOx16x28r 204 7OOx25Ox76x32* 20a 6.56) 1,504 92C 79.3 2.9 1r)) 212,927 7.432
I
193 7OOx25Ox16x2a 193 5 36: 1,374 437 80-a 2.' 9.4 793,758 1.452
I TOOX4OO\76X22' | 2)3 782 7OOx2sox16x25i tA) s qoq 7,276 774 41.1 )7 a.s 179.065 a.4si
I 7t 7OOx25OxL6x22 a 177 5,45( 7.777 709 ao-6 )C 4.4 164.O98 t.4s)
i xvzooxaoo
98 TOOx2SOxaAYa) 19a 5,76( t.46( 901 76.1 2.9 10.3 204.64( 1.27C.
231 l7OOx4OOx14x25' a3 7OOx25Ox14x28 183 6.L5( 1.33( sat 774 2.9 9.4 149_3()r 7.27a
:
7OOx4OOx14x22 a 72 7OOr2\O\14x)\ !72 5,69I 1-231 75t aa( 2.8 4.9 774.44t 7.27C
HY7O0x25O 151 OO\2Sot1 4t) ) * 5a!
1

l 7OOx4OOx12x25+ 7 L61 5.23: 1.131 77 1 2.7 4.4 159.39: 7.?7(


7OOx4OOx12x22' 1SO /OOx25Ox14x19* 150 4.769 1.O3t 6)t 75.( 2.( 8-O 144.O1e 1 )a(
t7a 7OOx25Ox!2x28* 173 5.944 1 )3c 794 74., 2.4 9_! 184.A5q I Oac
762 7OO\25OXL2rZS t62 s.4a( 1,18s 734 74.4 2.5 a-! 169,91C 1,08S
50 7OOx25Ox12x22 150 s_o)(. 1,O44 668 73.5 2.4 8! L54,6A8 1.OaS
139 7OOx25Ox12r19 139 4,549 983 601 7 1-.7 ar t39,1A4 1.O E
LzA 7Oox25ox12x16a 728 4,O75 88C 533 6a-a 2( 7.6 123,396 1.OAS
724 TOOx2SOxqxl s 124 4,227 972 57C 649 )c 8.1 131.931 416
712 ZOOx25Ox9x16 L72 3.74a ao8 501 61 7 2.a 7.4 L75.944 aa6
151 ZOOX2OOxl4x28* 161 5.215 a.a2t 541 a5a 2-2 7.4 157.67',t L27A
ls2 7Ooxzooxl4xz'' 152 4_8St 1.o4' 5?1 46.2 2.7 7.4 145-99t I )7(
I TOOx2OOx!4x22* 743 4.44e 97( q7. 45.( 2.7 5-6 134_1 ()1 I )7(
l3s 7OOxzOOx14x19+ 135 4.72) Rga 527 a4.a 2.( 5-3 127 99A 1 ra(
151 7OOx2OOx72x28 151 5_OO' LOA2 662 81.C 2.3 7.4 1\a ))( x,oag
142 7OOx2OOx12x25 142 4 64? 1,OO3 6LA 41.5 2 7.( 14r,421 1,08S
HYTOOx2OO 133 7OOx2OOxl2x22 t31 4,274 923 s59 aa.2 2.',t 6t 129,39( 1.Oa9
724 7OOx2OOx12x19* 724 3,903 443 s06 79.4 2.1 6. 177,145 1.OAS
115 7OOx2OOx12x16* 115 3,527 762 452 77.\ 2.O 6-O lo4.67E 1_Oa!
114 7OOx2OOx9x22 118 3.951 8St s)< 72.! 2.31 6.7 122.33a 81f
109 ZOOX2OOx9xl9 109 3.57t 771 671 77.7 2 6.4 109.49€ 81r
7oox3OOx22x32r 99.5 TOOx2OOx9x 1 6 99.6 3-19! 6qr a)( 64.: 2.7 6. 9r.))c 8X(
47.6 7OOx2OOxgxl2 47.6 ) 67. 57a 34! 63.1 2.ol s 79;97C 81(
225 ;5Ox3OOx16x1, 225 7,30C L.578 974 62.1 3.5 L3.2 210,318 1.344
204 ;5Ox3OOx16x2a 208 6.53€ 4.433 aa6 64( 3.5 12.t 190.546 7 a4,,
1qa i5Ox3OOx16x25 L94 6.L2a a.424 81€ 4.4 3.4 11.3 175-363 L,348
7OOx3OOx19x28' 181 55Ox3OOx16x22 141 \ 614 7,213 744 63.9 3-3 10.7 159,87i 7,348
198 55Ox3oOx14x2a 198 6,46C 1,395 470 62.1 3.6 7?1 LA7,O53 L.479
HY55Ox3Oo
145 55Ox3OOx14Y?si 185 5.948 L.2AS 799 6)A 3.s l 11.3 771.763 4.179
777 35Ox3OOx14x22' 171 5.43C 7.473 727 61 q 3.41 10.6 155-154 LaTS
lSa t5Ox3OOx14x19* 158 4.908 1.O60 65) 60.t 3.3 10. 14().253 I _a1a
HY70Ox3OO 7OOx3OOx16x25 t75 i5Ox3OOx12x25 775 5.76A 1.24( 7At 60.1 3.61 11.3 154-153 1-O11
2 65Ox3OOx12x22 t62 s.2a 1,13: 701 59.5 3.5 ao.7 152_Aqt 1,011
144 65Ox3OOx12x19 148 4,72C L,OzC 635 57.9 3.4 ,o 1 116 Aaa 1,O11
135 55Ox3OOxl 7x1 6 135 4,L49 905 559 55-3 3.3 9.6 120,Oga 1,O11
200 6SOx2sOY1611? 200 5.31a 1.36! 835 55.6 2.91 lo,9 L79.737 a341
7OOx3Oox14x22i 186 65Ox250x16x28 146 5.765 a-245 760 68.41 2.Al 9.91 153.44S A.ZA'
17\ q<OY?5Or1 6Y2q 175 5-346 1_15! 7021 69.1 2.Al 9-3.| 150-93S 4.44,,
764 55Ox25Ox16x22* 1M 4.9231 105 6431 69.O1 2.71 a.al 7"1
L76 35Ox2sox14x2a' 176 5,589 | 1,20 7441 66.1 2-91 9-91 15S-gs2',l lac
165 i5ox25Ox14x25 16S s lBEl 117( 68s I 56.71 2.81 9.3 747,3351 L79
HY65Ox250
]-54 i5Ox25Ox14x22' 154 73sl !,o21 626l| 55.s I 2.4 4.7 134,/i641 l,!79
7OOx3OOx12x16' 142.!14 443 i5Ox25Ox14x19* 143 308 I 931 s64 55.3 2.7 8.3 r2t.!3.4]l L-a79
L67 i5Ox25Ox12x28 L67 5_413 1_15! 724 63.3 3.C 10.o1 156.4s91. :O1
156 i5Ox25Ox12x25 156 ga6I 1 07i 6591 63.a 2.9 9-3
745 ;5O\25O\72x22 14s I 555 984 608 63.s1 2_8 8.81 30,7541 1,O11
133 i5Ox25Oxr.2x19 133 127 89C s47 62.a1 2A 8.31 t7.5t41 1.011

NSHYPER BEAMTM masih bersambung.. NSHYPER BEAMaM . . . masih bersambung ...

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


400 404
Tabel 6.16 NSHYPER BEAMTM (F_ 240 Mpa) _ laniutan
.htps://M.nssmc.com/p,odud/catatola"*,iloIaf
parf iru"i-n*iji'i"I*.
Tabel 6.16 NSHYPER BEAMTM (F"Z4O Mpa) _ lanjutan
r. r"o. rorul sumber: hftps://ww.nssmc.comlproduct/catatoLdow;toid/pdflKooae-n-nw.pdi (akses
11Feb.2016)
Notasi dx brxt-x t, BeEt z 0M, 0M, BF L, L I
kglm DM
0v" Notasi
@3 kN-m kN-E KN h m @.
HY65Ox25O KN
722 55Ox25Ox12x16r 122 3.642 7C5 4at 600 z.e 7.4 104,O11 1.O11 114
154 55Ox2OOx14x2a. 154 4.714
6OOx2OOx12x19 114 3,155 6a2 473 sc6 2.L 6.7 91 910 933
1,019 61a 7)a 2.2 7.r 132.85i 7.77e 105 sOOx2OOx12x16* 105
t46 55Ox2OOx14xrq. t46 4-3A!
2,43) 613 36i 57.a 2.O 6_! 7) COt 933
94) s7) 73.3 2.2 71 122.908 1 179 110
137 t5Ox2OOx14x22* 137 4M. HY6OOx2OO 110 3,239 70c 4a( s3.8 2.3 7) 46,425 70n
474 s25 73.5 2.7 5.S 172.764 100 'OOx2OOxgx22
iOOx2Ooxqxls q9r
i5Ox2OOx14x19. 100 2.9LA 62( 53.2 2.i 6t 77,472 70a
L2a t2a 3,705 ao1 aaE 72.9 2( 6.S 102-41 6
145
t,779 91.5 ;OOx2OOx9xl 6 91.5 2-59S 96( 344 51_5 2.i 6.4 68.32( 70(
55Ox2OOx12x28 I45 4.542 941 602 68-;
135 55Ox2OOx12x2S 136 4.20S so, 555 65.1
2.2
2.2
7.8 129 15c 1.O11 79.5 iOOx2OOx9x12 79.s 2.75t 466 2a1 47.' )( 55-a2r 70(
HY65Ox2OO 727 35O\2OOx12x2)
7.3 119,308 1.O11 2t3 55Ox3OOx16x32 273 s.g1x 1,272 793 41.4 3.7 15.3 L44.26! I,140
727 3.85S R?' so7 69' 2 5.9 109,O54 1-O11 195 i5Ox3OOx16x28 195 5.36 qC 13.7 13(].627
114 65Ox2OOx12x19 1,X,58 7ta 44.( 1 14n
118 3-52 761 459 63!
110 55Ox2oox1 2xl 6' 110 3.a7a 586 401 67.1
2.7
2.(
6_5
61
1.O1 LAz ;5Ox3OOx15x25 aa2 4 qat 7.O67 65() u\ 3.( t2.7 a20.aoa I 14(
47,93( 1.O11 164 ;5Ox3OOx16x22 164 4 qnc 974 501 ue 3.5 11.8 1o9.3)6 1 1At
113 65Ox2OOx9x22 113 3,s89 775 4g 53.1 2-3 7( 103.491 758 a97 55Ox3OOx14x2a* 727 5,239 1.732 L)6
104 55Ox2Ooxgx19 704 3,241 7M
70-, 3.7 13_i a2g 61t .99a
43t 61.! 2.2 6.( 92.a5S 774
95.1 55Ox2OOx9x16 95 1
55Ox3OOx14x2s 7aa 4,8L3 a.o4c 64l 4?r 3.5 12-4 118 0r1 998
2,88I 624 382 s9.7 27 82.O29
83.1 aal
160 55Ox3OOx14r22* 160 4347 948 slc 43.8 3.( 14.) to7,767 99I
249
i5Ox2OOx9x12 2.473 s21 31.3 5S_' )( 5.a 67.2\A 75t HY5SOx3oo L47 i<nv?nnwl rvl o 747 3.9M as, 52t 43.4 3-! 1{)c 96 0s, 998
iOOx3OOx19x36r 249 7 _4L5 7,602 9a4 51.3 3.( 15.7 195,311 1.477 180 i5Ox3OOx12x28* 180 5.11 I 10c
6OOx3OOx19x3? * 232 696 41-.3 3-t L26.60t a5s
6.417 1 47? 904 5t.! 3.6 74.2 179,40t 4.477 166 t5Ox3OOx12x25
274 6OOx3OOx19x7c. 274 6.2aA
165 4,688 1,O13 631 42.7 3l 12.( 115,938
1,341 422 55.1 3.5 72.4 163,O17 7.471 152 ,5Ox3OOxL2x22 ts2
gY2s. 4,2531 919 s77 42.r ?rE 11.7 105.OO7
201 5OOx3OOx1 2oa I s 7a9 1.242 7SA ss 7 3.t a2 1 50 ao. 7.47a 139
279 6OOx3OOx15x32 279 I 6,6oi 7,42e
_1 i5Ox3OOx12x19 139 :,ers I 424 516 42.7 3.I 10.9 93.a1s I
aa5 51.8 3.) 74 175.55! 4t t2s
600x3OOx16x28 207 5,9a9
1 1.2 ;5Ox3OOx12x16 azs 336tI 728 453 4rl7 3.A to.2 823s71
7.294 ao 53.4 3-€ l)t 15A-992 7,244 L27 55Ox3OOx9x19 * 127 3,6L7 7a1 49-, a9a
5OOx3OOx15x25 laa 5,523 1.193
3.7 10.! 90.46t. 642
7 54.7 3.5 146.24( 11? 55Ox3OOx9x16 *
6OOx3OOx16x22 775
1,244 113 3,767 644 4at aa. 3.6 to.2 642
5,0s1 1-O9 677 54.1 3a 71.2 133.2 r F 7,244 188 55Ox25Ox16x37 188
5.841
5.O891 1.O9S 674 M.2 3.( 72.6 1.140
HY6OOx3OO 193 L,262 78 s2 3.7 72.4 156 309 1,Oa! 173 55Ox2SOx16x2a L73 4.6301
779 6Oox3OOx14x2S* 1.OOa 673 46.2 2.4 11 ? L.t4t
] 17 5.37 1,150 723 52.6 3.( 11 -9 L62 t5Ox2sox16x25* I 9).
74x22. ) 766 4,8971 1.0581
1.OaS 162 4.257 56€ 47.A 2. 10.5 LO2.A6! 7.14C
657 52.51 3.5 130.3541 1.os!
11 151 t5Ox25Ox16x22* I 151 3 g2R RA' 47.4
3oox14x19. I 1s2 1,4171 9s4l 5A( 7.71 116-94a1 r oRc 165 i5Ox25Ox14x28
51-7 2.2 9.7
6OOx3OOx12x2a
165 4,50A 974 60i 45 3.0 11.3 1()9-S?! 998
1AA s,6931 7741 50.2
6OOx3OOx12x2S 777 I s,zzol
1,23O1
tlzef zosl qrr
754 550x25Ox14x25 154 4,156 essl sqr 46.7 to.4 LOO,7A7 99{
so.a 3-71 77.91 14o7ool L43 55Ox25Ox74x22 L43 3,8001 8211 sos 46.7 2.9
72x22
6OOx3OOx12x19
15 4-74 1,O24 643 | sO.8 tsl rr.1l r?rcI.+ * HY55Ox250
t32 550x25Ox14x19 L32 3,4401 7$l 4s4 45.5 2.A 9 42,653
99t
994
| 4,2se )l
6OOx3OOx12x16. ' + 933 l55Ox25OxL2x28 l1s8l !,zeQl 94 591 43.A 3.1 1 1o7.5161 ass
3,771 )t 933 55Ox25Ox12x2S 146 4,O31 871 543 44.5 3.ol 70.4 ss.essl
6OOx3OOx9x19 * f--
135 55Ox2SOx12x22 135 3,672
6OOx25Ox15x32 I rsa 5,593 72 55Ox2Sox12x1g t)4
793
7L5
493
442
45.O 2.el 9.6 89,66s I

44.4 2.el
6OOx25Ox16x2a I tzs 5,18a 113 55Ox25Ox12x15* 113 94 635 3901 43.61 2_' a
6OOx25Ox16x25r t 168 4,804 55Ox25Ox9x22 723 3.4g( 752 4751 4a.91 ?1 9-7
70,94-.
86.42
5OOx25Ox16x22. 4,416
I-1s7] 2 55Ox25Ox9x19 tt2 L72l 6'72 4241 47.61 3.0 9.0 77.o6Ll
1 5,O40 L Losel G72l ss.1l 3.ol 1o-s 3
150
149
l160l 4,653 I r,oosl 61el s6.ol ztT ,€ l-;;;i;il- 135 55Ox2OOx14x2s 145 5OO I 756 4S9l 50.1 I 2.3
8.4
4.2 gg-sazl sqn
L25 550x2OOx74x22* 26 2791 695 42tl s1.o 2_2 aF n91l ooa
HY6OOx25O 137 5OOx25Ox14x19 t37 3 86< I
435 50s 5s.6 2.71 L77 5sox2OOx14x19* LL7
162 iOOx25Ox12x28
935 l 634 381 I s1.1 I
L62 4,492 1-O57 6ssl
1Sl 5OOx25Ox12x2s
s3.c 3.Ol 10 130-70s 1-27 55Ox2OOx12x25 t27 I .37s I a). 44al 4A.t .3t 4.2 81.458 a5!
151 4.501 97) 505 53.9 3f 933 11A 55Ox2OOxl2x22 118 I 3,091 I 668 4091 4Sa 3I 7.6 7432e
12x22 140 4.701 8a7 550 s4. 2.91 9. 93s HY55Ox2OO 109 55Ox2OOx12x19 109 2,804 I 606 36t t9a 2l 7.A 67
25Ox12x19 t29 3 70; 801 494 s3.31 97 gsn 100
|

iOOx25Ox12x15i 717
933 100 i5Ox2OOx72x76. I st4l s43 Z)"J 4a.21 2.1 6.t
3,302 7141 43€ 85,553 933 106 ;5Ox2OOx9x22 105 I z,sssl 62( 391 45.01 2.4 7.C 74.o2\ @t
;OOx25Ox9x19 115 3,47a Tsol 47 4r.or 93,572 70c 95.9 ;5Ox2OOx9x19 96.9 I 2.60a1 56! 35( M-91 2-3 7 ffi
;OOx25Ox9x15 1n4 3.062 G61 4t
I 7r}c 8A.O t5Ox2OOxgx16 88.0 I 2.3131 5{)( ?o, 43.A1 2"2 6-6'l
149 ;OOx2OOx14x2a 149 4,239 916 55
| 1.Oa( 76.O 55Ox2OOx9x12 76-0 I L.9741 47 251 40.4 2-a 1l 1642
140 ;OOx2OOx14x25 I

131 ;OOx2OOx14x22.
140 3,934 8501 5 ,08! 207 ;OOx3OOx16x32* I zozl:;,2*l : 135 704l rs.rl s.al 8T 16,34C 1-.O37
I 131 :,szs l 783 | 472 61.8 i 2.11 7 )l 189 l: ;OOx3OOx15x28 18ei, 1,753 .,o2 $71 ?'4.71 3Jf14T 105.34
HY6OOx2OO ;OOx2OOx14x19+ I 123 3,313] | 7761 42a 515J- vil-;i1 s4^858 1
HYSOOx3OO
77s l: ;OOx3OOx16x25
I

I 7sI 3nl
|

944 s86 J rs.rf 3-6Tj ,JT


r62 ;OOx3OOx16x22 162 s87l 851 s33 3.sTl .(
131 ,OOx2OOx12x25 131 3.743 a77l 50 s8.sl ,GA ss-aas I g?t ;OOx3OOx15x19*
I

14e
|

I ses I 7771 47sl


I

'6rt 3-41
]6.31 .(
88 ogq
79,12(
L,O37
L.O37
OOx3OOx14x2ai 182 | 1,655 | tooS l+.ol :.sl
6281 103,891 907
NSHYPERBEAMTM ... masihbersambung NSHYPER BEAMTM masih bersambung. ..

+o2 Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - StruLtur Baja


403
Tabel 6.16 NSHYPER BEAMTNT (F" 240 MPa) - laniutan
sumber: hfrps://M-nssmc.com/produd/cataloldownlo:ldlpdflKoo4en-nw.pdf (akses 11Feb.2016) Tabel 6.16 NSHYPER BEAMTM (F"Z O Mpa) - lanjuran
Sumber : htps://ww.nssmc.com/produd/catatog_downto'ad/pdflxoeen-nw.pdi (akses 11 Feb. 20X6)
dxb-xt x :z:
Notasi d x,brx't;4't1 $!4i i0_lB; rE[,], Itrli*strffi*
dxb, :.h{r; 'ftN!fft
134 1OOx3OOx12x22+ 134 2.475 627 391 20.9 3.4 a4.r 5r,7fl 622
sOOx3OOx14x22* I 155
72\ lOOx3OOx12x19* t2s
141 l5OOx30Ox14x19' i 141 HY4OOx3O0
2.561 554 344 27.! 3.7 lq r 46,749 622
lto 4OOx3OOx9x22* 13() 2,7a< 60n ,42 20.7 3-S 1A t so,58! 467
SOOX3OOX12x28* i 175
716 4OOx3OOx9x19* 16 2 46', 533 340 20.i 3.9 lq, 44,96a 467
H Y500x3OO t2t 40Ox2SOx72\22* 21 ) 4Sc s31 332 21.9 3-1 7)) 43,845 622
110 4OOx25Ox12x19' 10 ) )ni a7t 297 22_E 3.( 11 ( 39,248 621
3OOx12x19 i 134 1t
113 4OOx2SOx9x22* 2,364 s11 32! 20.4 a) t2.i 42.721 46-,
101 lOOx25Ox9x1g* 101 , 1nq 455 2At 2a.s 1) 10 ( 34.062 464
104 lOOx2OOx72t22 704 2,O43 447 272 23.1 )4 f.i 35.9a2 62t
94.9 lnnY?nnvl ,vl o qaq L,447 398 245 24.2 )7 4.7 32.347 62i
a6.o tnnwrnnvl avtA a6.o 1,635 3S3 2lt 24( 2 7.a 24.590 6))
5Ox14x25' Y4OOx2OO 95-4 lOOx2OOx9x22 95.4 L.94' 427 26a 22 2.: 9.7 34.ASt 46i
46.4 tOOx2OOx9x19 86.4 7.743 17( 23e 22.4 a_5 31 161 467
774 4OOx2oox9x15 77.4 1.534 3? 207 23.2 2.4 7.7 27,344 461
654 4OOx2OOx9x12 65.4 1.24. )7( t61 22.6 2.' 5A 22,O58 46-,
HY5OOx25O

Note : NSHYPER BEAMTM adalah merk dagang profil baja produk


khusus Nippon Steel & Sumitomo Metal [http:/ /www.nssmc.com).
Keistimewaannya, ukuran tinggi dan lebar profilnya tetap, kelipa-
tan 50 mm. Hanya ketebalan profil ke arah dalam yang bervariasi,
I 500x200x14x25 *
sehingga sangat membantu untuk tata ruang. Tipe profil ini popu-
ler di |epang dan sukses diproduksi sejak 20 tahun yang lalu.
113 :sOOx2OOx12x22 t 113 2,7
HY5OOx20O 5OOx20Ox12x19
5OOx2OOx12x16'
57.413

5OOx2OOx9x12

45Ox3OOx12x16r
450x25Ox12x28 (a). Konvensional (b) NSHYPER BEAMTM
45Ox25Ox12x25
126 l4SOx2SOx72x22 57.712
SOx12x19'
4SOx2
Dua jenis profil baja l-hot-rolled Jepang dengan variasi dimensinya
45Ox25Ox12xL6' yang ditawarkan. Informasi lebih lanjut, lihat Bab l,.khususnya
116 l4sox25Ox9x22
terkait "Teknologi Rekayasa Konstruksi Baja di Jepang".
450x25Ox9x19

fika ketersediaan profil Jepang di atas sulit, alternatif dapat dipilih


profil H-Beam built-up dari PT. CHC. Tidak semua ukuran ada stock,
harus pesan dahulu dan dibuat manual. Variasi ukuran dibuat dari
45Ox2OOx12x16'
45Ox2OOx9x22 kombinasi pelat 5.5, 6, 7, A, 9, 17, 12, 76, L9, ZZ, 25, 2A,32, dan 38
mm. Karena ukuran pelat terbatas, maka hasilnya ada profil non-
kompak, tidak seperti hot-rolled yang kompak semua. Selain itu
NSHYPER BEAMTM kapasitas geser ultimate profil built-up sedikit lebih kecil dari profil
hot-rolled. Tabel untuk profil built-up PT. CHC di halaman berikut.

Bab 6- Balok Lentur


404 Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia
405
Tabel 6.17 Parameter Balok : H-Beam Built-up (F"24O MPa) Tabel 6.\7 Parameter Balok: H-Beam Built-up {Fy24O Mpa) - lanjutan
Sumber : Brosur PI Cigading Hebeam Centre Sumber : Brosur PT. Cigadin8 Habeam Centre

Notasi
dxb. kalm
2L
d x brx t*x

2OOx1OOx5.5x8
t, BeEt

70 90
z
20()
oM.
kN-m
oM,
kN-m
27
BF
KN
5-1
L
m
1.1
L
m
3.9
I
1,76L
0v"
KN
143
Notasi
dx b. kE/m
42
d xb,t<.!r4 t, ,Eiiint: l:Z;:

lOOx2OOr6xq 41.93
@f:
w
i*t*irli:r
Profil non-comDact or slender
23 2OOx1OOx6x9 23.O9 222 48 ?9 61 7.2 4.2 1.944 1S6 51 lOOx2OOx6xl2 5r.o7 ao5 774 111 x1.8 2.5 7.9 11.O10 233
2OOxlOO aq
)7 2OOx1OOx7x11 27.43 263 57 l5 6.0 t.2 2 )q6 181 5a ,OOx2OOx9x12 57.4O 463 186 116 12.6 2.4 7.9 11,535 350
30 2OOx1OOx8x12 30.39 2aa 62 38 5.9 1.2 5.3 2,447 zo7 70 3OOx2OOx9x16 69.4O 1,O70 237 1-45 12.2 2.5 9.6 14.362 350
24 2oox12SxS-Sx8 24.O4 ?49 s2 32 5.5 1.5 4.9 2,130 743 45 3OOx225x5x9 a\ a7 Profil non-compact or slender
27 2OOx125x5x9 26.63 265 57 36 s7 1S 5.3 2_3SS 1S6 56 lOOx225x6x12 55.78 492 193 724 11.5 2.9 4.9 12,255 233
2OOx125 3OOx225
32 2OOx12Sx7x1 1 3r.75 315 68 42 5.6 1.5 6.2 2,744 141 63 ,OOx225x9x1,2 62.51- 94q 205 129 12.2 2.7 9.O L2,7aO 350
35 2OOx125x8x12 35_10 344 74 46 5.5 1.5 6.? 3,O18 zo7 76 3OOx225x9x16 76.O4 L,744 256 161 aL9 2.9 10.4 15,977 350
27 2OOx15Ox5.5x8 18 )77 60 3A 5.4 1.8 6.0 2.499 143 49 3OOx25Ox6x9 49.OO Profil non-compact or slender
to 2OOx150x6x9 30.16 304 56 42 54 1.9 6.4 2.766 156 60 tOOx25Ox6x12 60.49 974 2L1 136 7L.2 3.2 10.0 13-500 233
2OOx L50 7\ 1 )75 141 57
26 2OOx15Ox7x1 1 26.06 367 79 50 5.3 1.9 3OOx25O 3OOx25Ox9x12 67.22 1_O35 224 t47 11.9 3.1 1().o 74,O25 350
40 2OOx15Ox8x12 39.4 1 4(]0 86 54 5.3 1.9 8.1 3,549 207 75 3OOx25Ox9x14 74-79 7 167 252 160 11.4 3.2 11.0 15,834 350
30 2OOx175x5.5x8 30.32 315 6A 43 s-2 2.2 7.O 2.467 143 a2 3OOx25Oxgx16 a2.36 L29a zao 777 t76 r.2 12.L 77.597 350
34 2oox175x6x9 33.69 3s1 76 4a s) 2.2 7.5 3.476 1S6 53 3OOx275x6x9 52.53
2OOx175 181
40 )mx17Sx7r11 4()-34 449 91 57 5.2 2.2 4.7 3,77L 6S 3OOx275x6x12 65.20 Profil non-compact or slender
4S 2OOx17Sx8x12 a4 q) 457 99 62 5.1 2.2 9.5 4,080 207 3OOx27s 72 3OOx275x9x12 74.93
33 2OOx2OOx5.5x8 33.46 80 3OOx275xgx14 ao.2a 7,264 274 174 L!.6 3.5 \2.7 L7.267 3SO
P106l non-compact or slender
2oox2OOx6x9 37.22 a9 lOOx275x9x16 44.64 L.417 3()5 L94 11.4 3.5 13.3 49.206 350
2oox2OO
45 )OOx2mr7x11 44.70 477 lo2 64 5.0 2.6 10.0 4,263 191 56 ]OOx3OOx6x9 56.06
4,610 207 Profil non-compact or slender
49 2OOx2OOx8x12 49.23 513 111 70 5.O 2.6 10.9 70 3OOx3OOx6x12 69.91
23 250x1OOx5.5x8 23.O6 269 5a 35 s.7 1.7 3-4 2.931 17a 79 iOOx3OOr6x14 79.L4 7,3!2 283 183 10.9 4.O 13.2 18.195 231
25 7sox1OOx6x9 25.45 294 64 39 10.0 1.1 3.6 1-239 194 77 iOOx3OOx9x12 76.64 Profil norFcomoact or slender
25Ox1OO 3OOx3OO
30 25Ox1OOx7xll 30.18 3S4 76 46 10.2 1.1 4.7 3,835 227 a6 3OOx3OOx9x14 a5.7A 1,358 29s 188 77.4 3.9 13.3 18,700 350
2SOx1OOx8x12 33.53 38a 84 50 1().3 1_1 4.3 4.177 259 95 3OOx3OOxgr16 94.92 7,525 329 270 77.2 3.9 74.6 20.42t 350
26 250x125x5.5r8 26_20 377 69 43 8.9 1.4 AL 3 q17 l7a 702 3OOx3OOx12xL5 101 77 1.579 347 2!5 11.5 3.8 14.4 27.302 467
29 25Ox125x6x9 )a.92 3S2 76 47 9.2 L.4 4.6 3,893 194 115 lOOx3OOx12x19 115.28 1.4o8 390 245 11 3.9 17.7 24,336 467
25Ox125 g1
34 25Ox125x7x1 1 34.49 6)O 55 9.4 1.5 5.1 4.621 37 35Ox15ox6x9 47.27 6)6 135 84 16.4 4.7 4.4 9,6aO 272
3A 2SOx125x8x12 38.24 459 99 61 9-S 1-4 5-5 5.O2 t 259 M 35Ox15Ox5x12 44.O7 76A 166 ao4 17.4 1.8 5.3 L2.OLa 272
3sox15O
29 25Ox150x5.5x8 29.24 366 79 50 8.3 1.8 5.3 4,\O2 774 s2 ]5Ox15Ox9x12 51.92 a4a 183 x11 19.3 1.6 5.4 t2.aaa 404
33 25ox1SOx6x9 32.57 406 aa 5S 4.6 1.8 5.6 4,547 194 51 35Ox15Ox9xl.5 60.77 7,O29 222 137 19.1- 1.7 6.2 15,aOa 404
25Ox15O 62 s.407 227 47 3sox17516x9
39 2SOx15Ox7x11 34.41 485 10s 65 8.9 1.8 40.76 702 752 95 15.4 2.O 5.7 10.944 272
43 25Ox15Ox8x12 42.96 s31 115 77 9.O 1.8 6.5 s,472 259 49 35Ox175x6x12 44.72 459 188 119 16.5 2.1 6-3 13,732 272
3sox175
1) 2SOx175x5.5x8 32.44 47 89 s7 a-o 2.L 6.2 4.684 774 57 350x175x9x12 55-53 949 205 726 ta.2 2.O 6.3 14,599 404
36 25Ox175x5x9 35.O5 460 99 63 8.3 2.1 65 s.200 794 67 35Ox175xgr16 57.O5 1,153 257 155 18.1 2.7 7.4 14.041 404
25Ox175 6,193 44 ]5ox2OOx6x9
43 250x175x7x11 d3 13 sq1 119 75 8.5 2.2 7.3 227 44.29 Profil non-compact or slender
4g 2SOx175x8x12 47.66 602 130 81 4.5 2.\ 7.8 6,722 259
35Ox2OO
53 35Ox2OOx5x12 53.43 971 2to 133 15.9 2.5 7.? 1S Ma
36 25ox2OOx5-5x8 35.62 51 35Ox2OOxgx12 61-34 1,O5() 227 747 17.3 2_3 7_1 16,313
Profil non-compad or slender
40 25Ox2oox6x9 39_54 73 l5Ox2oox9x16 73.33 !,296 280 775 17.4 )a 8.5 20,274
25ox2OO 6,979 227 4A ]50x225x6x9 47.82
47 25Ox2OOx7x11 47.45 617 133 84 a.3 2.5 8.4 Profil non-compact or slender
52 2SOx2OOx8x12 52.37 673 145 92 a-3 2_S 9.O 7.573 259 58 350x225x6x12 5a- 14 7 07) 232 148 L5.4 .a a.) 77,161 272
350x225
42 25ox25Ox5.5x8 41_90 66 35Ox225x9x12 66.05 1,152 249 156 16.7 7 8.2 74,o27 408
47 25Ox25Ox6x9 46.64 Profil non-compact or slender ao 350x225x9x16 79.61 430 309 194 16.8 .a 9.5 22.507 404
25ox250 52 35Ox25Ox6x9 52.3S Profil non-comoact or slender
56 2SOx2SOx7x1 1 55.08
62 25Ox25ox8x12 6a.79 815 176 7L2 7.9 ?) 11-3 9.273 259 63 35Ox25Ox6x12 648s I 7,773 253 163 5.1 3-2 9.2 LA,A76 272
35 3OOx15ox5x9 ,4.47 sa2 111 69 L2.3 L.7 5.1 5,838 2az 35Ox25O 35Ox25Oxgx12 70.76 | 2s3 271 t77 16.2 3.O 9.2 79,742 404
L) 3oOx1SOx6x12 41.65 633 L37 a6 12.7 1.4 5.8 8,520 233 78 I 35Ox25Ox9x14 78.32 | 7,409 304 792 16.5 1 9.9 2-2721
3OOx15o t.7 350 a6 8s.89
4a lOOx15Ox9x12 4a.38 690 t49 91 13-A 5.9 9,046 35Ox25Ox9x16 | 1,5@ 334 zL4 L6.4 1 ao.7 24.740 I
57 3OOx15Ox9x16 s7.24 443 ta2 LL2 L3.2 ,a 7.1 11.t32 350 55 350x275x6x9 s4.49
3a 3OOx175x6x9 38.40 574 t2s 79 7L.7 2.L 5.O 7 797 )33 6A 35Ox27sx6xl2 67.56 Profil non-compact or slende.
46 3OOx17Sx6x12 46.36 779 15s 9A 12.2 2_2 6.8 9,765 233 35Ox275 75 5Ox275x9x12 75.47
3OOx175 13 2.O 6-9 10.290 350 a4 l5Ox275x9x14 83.82 527
53 looYl 7Sxqx12 s3.09 776 168 104 1 | 330 210 16.7 3.4 o.e I 24,24a I 408
66 3OOx175x9x16 65.52 957 207 L2A 12.6 2.7 8.3 12.747 t5() 92 ]50x275x9x15 e2.77 I 697 367 233 15.O 3.5 1.8 | 26,s72ll 40a

H-Beam Built-up masih bersambung,.. H-Beam Built-up ,. masih bersambung. ..

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struldur Baia


406 407
Tabel 6.17 Parameter Balok : H-Beam Built-up ({ 2a0 MPa) Ianiutan Tabel 6.L7 Parameter Balok; H-Beam Built-up (FyZ4O Mpa)
Sumber : Erosur PI Citadina Habeam Centre
_ lanjutan
Sumber: Brosur pT. Cigading Habeam Centre

Notasi d x brx t*x t, BeEt z 0M" 0M" BF L L I 0v- Notasi d x brx t*x t, Bemt z r,{Mo OM.r.l BF &. 4"
kslm kN-m kN-m KN KN dxb
'P. 'l{
i-;# .ffi i,-ov.
hm kN-; kNimll kN-
58 35Ox3OOx6x9 54.42 51 4OOx3OOx6x9 50.77
Profil non-comt)act or slender
72 35Ox3OOx5x 12 72.27 7S 1OOx3OOx6x12 7 4.62
Profil noh-compact or slender
a2 35Ox3OOx6x14 81.50 567 338 74.9 4.O 72.O 25.397 a4 4OOx3OOx5x14 43. as 7,429 39s 256 79 3.9
lSox3Ooxgxl2 ao.1a Profil slender 84 4OOx3OOx9x12 ga 71
350x3OO Profil noh-comoact or sl
89 35Ox3OOx9x14 a9.31 64A 355 75.7 3.8 2.O 26,226 404 93 4OOx3OOx9x14 92.84 1,933 417 )6e 20.5 3.7
4OOx3OO 17.7 3s,153 467
9a 35Ox3OOx9x16 94.45 1.431 395 75.7 3.9 3.O 29.205 408 702 4OOx3OOx9x15 101.94 2.744 464 )q6 20.8 3.8 14.9 39,L47 467
106 lSOx3OOx12x16 106.42 1.907 442 259 16.2 3.7 3.1 30-oo9 544 111 40Ox3OOx12x16 111 13 2.249 446 305 27.7 3.6 a2.o 40 ?qq 622
L20 35Ox3OOx12x19 119.99 2 779 471 296 1S.9 3.4 4.4 34.29\ 544 725 4OOx3OOx12xl I 724.70 2,55s ss4 a4q 21.5 3.:7 13 -3 46,748 622
62 35Ox325x6x9 61.95 138 lOOx3OO\72x22 L3a.26 2.475 6)1 397 20.9 3.4 14.4 57,776 622
77 35Ox325xsx 12 75.94 t-52 lOOx3OOx12x25 15 1-a3 3.140 68"1 432 20.7 3.9 15.6 57,08a 622
a7 350x325x6x14 45.99 Profil non-compact or slender 64 lOOx325x6x9 64.3\
a5 35Ox325x9x12 84.89 79 lOOx325x6x12 79.33
35ox325 a9
95 3SOx32Sxqx14 94.41 4(X)x325x5x14 a9 15 Profil non-compact or slender
105 35Ox325x9x15 704.73 964 424 272 15.5 4.2 14.1 31 4ea 408 8a 4OOX32Sx9x72 84.42
113 35Ox325x12x15 772.70 2.O40 447 279 15.0 4.7 L4.2 32,242 544 98 4OOx325x9x14 98.34
4OOx325
727 35Ox325x12x19 1)7 4\ 2 336 505 319 15-5 4.2 16-1 35.90() s44 104 lOOx325x9x16 104.26 2.302 497 318 20.4 4.2 t2.9 42.O9A 467
65 35Ox35Ox6x9 55.48 477 1OOx325x12x15 147.47 ) ao? 519 324 24.2 AO 1i n 43.344 622
a2 35ox35Ox6x12 81.69 LZ) tOOx325x12x19 732.L6 2,746 593 375 21.1 4.7 L4.4 49.594 6))
92 35Ox35Ox6x14 s2.4s Profil non-compact or slender 747 4OOx325x72t22 145-SO 3,Oa3 666 20.6 4.2 16.1 56,650
I

90 35Ox35Oxgx12 89.50 162 4OOXZ2Sxl2x2s 151.64 3,4L4 73A 465 9.8 4.2 1a.o
100 35Ox35Ox9x14 100,30 68 4OOx35ox6xg 67.44
111 35Ox35Ox9x16 111.O1 2,O98 453 297 a.6
15 3 a\) 33.671 404 a4 4OOx35Ox5x12 44.o4
119 3SOx35Ox 12x16 114.94 z.\74 470 294 t5.7 4.4 75.4 34,475 544 95 4OOx35Ox6x14 94.a4 Profil non-compact or slender
93 lOOx35Ox9x12 93.13
3sox35Ox 1 2x19 1 34.90 2.493 539 147 15.4 4.5 77.4 39.505 s44
ao4 1OOx35Ox9x14 1()3.43
7 4OOx2OOx6x9 46.64 Profil non-compact or slender
s5 4OOx2OOx6x12 55.78 1.143 247 157 20.3 2.4 6.9 zo,7za 311
115 AOOX35Ox9x16 714.\4 2,455 530 344 20.7 4.5 13.9 45 -O49
1OOx2OOx9x12 64.87 1.249 270 767 22.6 2.2 6.8 22,O57 467
724 lOOx35Ox12x16 1)1 6C 2,557 552 3go 20.8 4.3 74.
65
740
4OOx2OO 77 4OOx2OOx9x14 70.86 1,392 301 7a7 2t 1 )z 7.2 24.729 /l67 lOOx35Ox12x1g 139.61 2,927 632 401 20.8 4.5 15.6
156 tOOx35OxL2x22 155.53 3.297 711 4SO 20.3 5 17.4 59,544
77 4OOx2OOx9x15 76.46 1.534 331 207 23.2 2.4 7.7 27,344 467 622
177 COOx35Ox12x25 777.45 3.649 7Aa 498 19.5 .6 9.5 55,901
85 4oox2OOx12x16 86.O1 1,635 353 276 24.6 2.3 7.4 24.590 622
71 4OOx375x6x9 77.37
95 4OOx2OOx12x19 94.87 1.841 398 245 24.2 2.3 4.7 32,345 622
89 lOOx375x6x12 88.75
50 4OOx225x6x9 50.18 Profil non-comDact or slender
100 1OOx375x6x14 100.34
60 4OOx225x6x72 50.49 L,260 272 774 19.5 2.4 7.8 22,947 311
9a lOOx375x9xX.2 97.a4 Profil non-compact or slender
70 loox22Sxgx12 69-Sa 1.366 295 LaA 27.6 2.6 24.376 467
109 4OOx375x9\!4 109.33
4oox225 76 4OOx225x9x14 76.36 t,527 330 207 22.2 2.7 4.2 27.327 467 4OOx375
121 4OOx375x9x15 L20.42
4oOx225x9x16 43.74 t.687 364 229 22.4 2.7 8.8 30,295 467 lqo 4OOx375x12x16 429.97
92 40ox225x12x16 92.29 1.749 346 238 23.6 2.6 8.9 31,541 622 lta 40Ox375x12x19 147.O7 3,10a 671 427 20\ .8 76.7 56.499
702 4OOx225x12x19 102.33 2,O22 437 277 23.3 2.7 9-a 35.797 622 764 lOOx37Sxl2x22 164.L7 3,499 756 4ao )oo 4.9 79.7 63.5
54 4OOx25Ox5x9 53.77 Profil non-comDact ol slender 181 1OOx375x12x2q r97.27 3,883 439 531 1q ? 5.O 20.9 70.
55 4OOx25Ox6x12 65.20 1.375 297 191 19.1 3.1 8.7 25,246 311 75 lOOx4OOx6rg 74.90
74 4OOx25Ox9x12 74.29 7,4a2 320 201 20.9 2.5 4.6 26.575 467 93 lOOx4OOx6x12 91.46
4OOx25O a2 4OOx25Ox9x14 41.85 L,662 359 226 21.5 3.O 9.2 29,946 467 105 lOOx4OOx6x14 105.83
a9 4OOx25Ox9x16 49.42 1Ml 394 2S1 21.4 3.1 9.4 33.245 467 4OOx4oo 10q 4OOx4OOx9x12 102.5 Profil non-compact or slender
99 lOOx25Ox12x16 98.57 1,942 420 267 ))2 ).9 s-9 34.491 622 115 40Ox4OOx9x14 74.42
110 lmx2SOx12x19 109.74 2.203 476 297 22.6 3.O 11.O 39,247 622 L27 1OOx4OOx9x16 27.70
57 tOOx275x5x9 s7 ?a 136 lOOx4OOx12x16 35 25
ir nd Ez4s1T
I

70 1OOx275x6x12 59.91 Profil non-compaqt or slender 155 1OOx4OOx12x19 I 154.53 3,2a9 710 4s3 I ro.zl : 5s-eE6l*
79 lOOr275x9x12 79.OO 773 1OOx4OOx12x22 t72.AO 707 80t s10 I- .s3Tl .Tl 6ril
Etl- il-n Bl
I

4OOx27S 87 4oox275x9x14 R7 aq a.797 3aa 246 20.9 3.4 70.2 32.555 467 191 rcOx4oox12x25 I 191.O8 4,778 | 88e J
,2iT 74,703l 622
,

95 1OOx275x9x15 95.70 7,994 43t )44 27.2 aa 10.4 35.196 467 145 I, lOOx4OOx15x22 J
8,4.44 1,893 I a2a s21 I o.2 I ri totl: *,gir'il a29
105 IOO\)7\x72xa6 1(M.45 2.096 453 243 22.2 3.3 10.9 37,442 622 2O3 l, [OOx4Oox15x25 I 2o2s3 I 4,240 915 szs I e.5 I.21 2sl- z5l32T" :829
777 40Ox275x12x19 717.24 2,344 q15 a2a 22.O 3.4 12.7 42.694 622 221 ]OOx4OOx16x28 I 2?..O2 4aao 1,OO2 ezs 8.e Il .3Tt 5rTl iIoE8f
I | I

H-Beam Built-up masih bersambung... H-Beam Built-up masih bersambung.

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


Ta bel 6.1 7 Parameter Balok : H - Beam Built_up (F" 24O Mpa) - lanjutan
Sumber: Erosur PI CiSading Habeam Centre
Tabel 6.17 Parameter Balok: H-Beam Built-up (F"24O Mpa) - lanjutan
Sumb€r : Erosur PI Cigadina Habeam Centre
Notasi d x brx t-x t, BeEt z 0M- 0M, BF, L L I 0v"
ke/m mh lq/m kN'm
Notasi d x brx't-x,t, Beaitr; ,,.2, :S.lt-4rll$Ml:
KN m KN
4OOx4Oo 245 4OOx4OOx15x37 dxb cm!'
24s.13 5.152 1.115 695 77.9 5_3 28.8 97,947 429
49 45Ox2OOx6x9 97 45Ox35Ox9x12 96-66
49.OO Profil non-compad or slende. Profil non-compact or slender
58 45Ox2OOx6x12 s8 14 LO7 45Ox35Ox9x14 1o7.37
1,323 285 141 25.0 2.4 6.6 26.49) 350
58 45Ox2OOx9x12 54.40 1.460 315
114 45Ot35Oxqr15 LLa.O7 2,824 610 391 25.2 4.4 13 I 54,240 s25
794 24.2 2.7 6.S 28,825 s25
45Ox2OO 74 45Ox2OOx9x14
45Ox35O 128 4SOx35Ox12x15 128.40 2.955 534 404 26A 4.3 L3.7 60,056 7o0
74.40 7.627 350 277 29.2 )a 5.8 12.25A 52S
ao 45Ox2OOx9x16 1-44 45Ox35Ox12x19 144.32 z.a7s 72q 452 26.8 4.4 L4.3 64.?94 700
80.39 \,7a2 385 239 29.6 2.3 7.2 35_624 525 160 16(].24 3,790 819 519 26.5 4.5 15-a
9l t5 Ox2OOx 1 2x 1 6 90.72 1.913 411 252 31.a 2.2 7? 37,454 700 'SOx3SOaa2r22
77,2aO 700
10{) 15Ox2OOx12x19 99.5a 2.aaa
r76 45Ox35Ox12x25 t76.16 4.199 907 575 25A 4\ 174 85,514 700
464 244 34.7 2.? 7.9 700 a4 t5Ox375x6x9 73.73
53 l5Ox225x5x9 52 53 Profil non-comoact or slender
63 l5Ox22Sx6xl, 91 tSOx375x6x12 91 11
62.A5 1.45S 37A 200 24.7 2.7 7\ 29,770 3so 103
73 l5Ox225x9x12 73.11
15Ox375x6x14 1o7.69
1,591 344 213 26_9 2.5 7.4 37.703 525
450x225 80 450x225x9x14 101 l5Ox375x9x12 1()1 37 Profil non-compact or slender
79.89 7.77 4 343 239 27.9 2.6 7.4 35,586 s25 113 l5Ox375x9x14 Lr2.A6
87 45Ox225x9x16 46.67 1.956 422 265 2A.S )7 4.2 39,396 s25
97 45Ox225x12x16 97 00
t24 45Ox375x9x15 724.35
2,Oa7 451 277 30.4 2.5 4.3 41.222 700
to7 45Ox22Sx12xl I 135 15Ox37Sx12x16 134-64
707.O4 2.352 soa 374 30.4 2.6 9.O 46,725 700
55 l5Ox25Ox6x9
ts2 15Ox375x12x19 t5L7A 3,540 773 492 26.4 4.7 15 -4 73,213 700
56.O6 Profil non-compact or slender
169 +5Ox37Sxr2x22 16a.88 4.(]26 470 553 26 4.8 16.9 43,322 7o0
68 45Ox25Ox6x12 67 \6 1,586 343 279 23.3 3.1 4.3 32.6,49 350
7a l5Ox25Ox9x12
146 l5Ox375x12x25 1as_94 4.464 9@ 613 25.4 4.9 7.4.7 91.165 700
77.a2 7.722 372 232 25.9 2.9 a-3 34,581 525
45Ox25O a5 l5Ox25Ox9x14
l5Ox4OOx6x9 77.26
45.39 |.927 476 262 26.9 3.O 4.7 38,914 525 96 45Ox400x6x12 95.a2
93 45Ox25Ox9x16 92 SS 2,129 460 290 27.6 3.O 9.2 43.165 525
103 45Ox25Or1 2x1 6
108 45Ox4OOx5x14 104-19
103.28 2.260 4aa 302 29.2 2.9 9.2 44,997 700 105 45Ox4OOx9x12 106.08
114 45Ox250x12x19 114.49 2,556 552 344 29.4 3.O 10.1 51,139 700 P.ofil non-compact or slender
450x275x6x9 18 45Ox4OOx9x14 118.36
59.60
72 45Ot27 5x6x72
45Ox4OO 131 45Ox4OOx9x16 130.63
72.27 Profil non-compact or slender
83 5Ox275x9x12
t7 45Ox4OOx12x12 116.50
42.53
45Ox275 90.88
4l 45Ox4OOx12x15 140.96
2.O79 449 2A4 26.2 3.3 9.6 42.)4) 525 59 45OX4OOx12!19 159-24 3,7a5 818 s22 26.O 5.1 16.5 77.627 700
45Ox275x9x16 99.23 2.303 497 315 26.8 3.4 10) 46,934 525 7A 45OX4OOxL2x22 L77.SL 4,26L 920 547 25.4 5.2 1a- 1 a7.164 700
110 45Ox275x12x16 109-55 2,437 s25 324 2A.a 3.2 to.2 48.760 700
722 15Ox275x12xr I 45OX4OOx12x25 195.79 4.730 t.o22 651 25.7 5.3 20.0 96,a16 700
121.95 2.767 595 373 2A.6 3.3 11.1 55,s54 7o0
63
a1 45Ox42SxEx9 ao 79
15Ox3OOx6x9 53.13
7a l5Ox3OOx5x12 P.ofil non-compact or !lender 101 4'Ox425x6xl2 100.53
76.98
a6 LL4 4SOx429x6x74 113.64
l5Ox3OOx5x14 86.21 ?.osq { 453 294 23.s 3.9 10.6 43,691 350 111 15Ox425xqx12 aao.79
a? 45Ox3OOx9x12 a7 .24 Profil non-compact or slender
96 45Ox3OOx9x14
t24 45ox425x9xI4 123.45 Profil non-compact or slender
45Ox3OO
96.38 2.232 442 306 25.5 3.7 10.5 45,570 52s 4SOx425 L37 [SOx425x9115 136_91
r06 45Ox3OOx9x1.5 10s.51 2,476 535 347 26.2 17 11.1 50,703 52S 127 45Ox425xlzxL2 LZ7 31
116 45Ox3OOx12x16 115.84 2,607 563 353 27.6 3.5 ta.2 s2.s29 700 147 45Ox425x12x16 L47.24
L29 1SOx3OOx12x19 129.47 2.966 647 403 27.9 3.7 a2.2 59,969 700 167 45Ox425x12x19 166.-ro
143 45Ox3OOx12x22 142.97 3,319 777 452 27.5 3.8 13.4 67,796 700 L73 450x423x12x22 173.20 4,496 977 627 25.5 5.6 19.3 a5_s31 70o
1.57 l5Ox3OOx12x25 155.54 3,66a 792 499 26.7 3.8 14.4 74.272 700
67 15Ox325x6x9
206 45Ox425xL2x25 205.60 4,996 1.O79 649 24-9 5_6 24.2 1o2.a67 700
83 45Ox45Ox6x9 41.42
a2 450x325x6x12 81.69
105 45Ox45Ox6x12 tos.2a
45Ox32Sx6x1 a 97.70 Profil non-compact or slender
119 45Ox45Ox6x14 119.18
92 50x325x9x12 91.9s
116 4SOx4SOx9x12 115-50
to2 5Ox325x9x14 101.87
45Ox32 S t29 EOx4SOrqxla 1?g ?s Profil non-compact or slender
t72 5Ox325x9x16 77.79 2.650 572 366 25.7 4.1 72.1. s447) 25 45Ox45O L43 45Ox45Ox9x16 143.19
50x325x12x16 122.72 2,747 601 374 27.O 3.9 a1 56298 700
150x325x12x19
|
t26 45Ox4SOx12x12 t26.O2
737 16 A7 177 68s 433 27.3 4 3.3 54-383 7o0
I I
154 5Or4SOx12r16 1S3-S 2
752 15Ox325x12x22 51.61 3,555 764 48s 26.9 4.7 14.6 72,nA 700
| I I 774 5Ox4sox12x19 774.t5
156 150x325x12x25 66.3s 3,933 850 537 26.2 4.2 16.1 79,863 700
I |
195 45OX4SOxL2x22 794.74 4.722 1.o22 65S 2S) 5.9 20.5 97,444 700
70 1sox35Ox6x9 70.19
215 45Ox45Ox12x25 2ts.41 5,26L 1,135 727 24.6 6, 22,6 104.114 700
45Ox35O a6 15Ox35OxGx12 86.40 Profil non-compact or slender
51 50Ox2oox5x9 51.35 Profil non-comoad or slender
97 r5Ox35OxGx14 97.20 soox2OO
60 SOO!2OOx6x12 60.49 1,511 326 205 29.9 2.3 6.4 33,975 3A9
H-Beam Built-up masih bersambung. H-Beam Built-up masih bersambung.

47.O Bab 6. Balok Lentur Wir]anto Dewobroto Strulcur


- Bara
4LL
Tabel 6.17 Parameter Balok : H-Beam Built-up {F"24O MPa) - laniutan Tabel 6-L7 Parameter Balok : H-Beam Bul'lt-up (Fy24O Mpa) - lanjutan
Sumber: Brosur PI CiAadinA Habeam Centre
Sumber: Brosur PI Cigadin8 Habeam Centr€

Notasi dxbrxt*xt, BeEt z 0Mo 0M, BF L L 0v- Notasi d x brx t.x'tn Bemt ',L.':
dxb ks/m kN-h
l9lt[i]l l$!4i: iPrff 'il#iilirltiilAj#lii
KN m m cm' KN ke/fr @f .lktifrit kN-m rilldili
67 5OOx2OOx6x14 65.58 1,695 366 232 31.4 2.4 6.7 3a-334 3Ag 776 tOOx3OOx15x25 L76.24 4,373 944 546 a6 13.7 t3.7 96.a37 1.O37
7) iOOx2OOx9x12 77.93 1.681 363 222 34-3 )1 6.3 36,677 s83 5OOx3OO 190 5OOx3OOx16x2a 149.62 4.753 7 0)7 637 3.7 74.9 14.9 105.349 L,O37
78 SOOx2OOx9x14 77.93 1.462 4rl2 244 35.6 2.2 6.5 40.962 583 207 5OOx3OOx15x32 207.45 s,253 1,135 704 3.8 16-a 16-a L16,346 r,o37
AA iOOx2OOx9x16 83.93 2,O42 44L 273 35.5 2.3 5.9 45.152 543 69 5OOx325x6x9 69_O2
95 5OOx2OOx12x16 95.43 2.206 476 249 396 )1 6.9 47,744 778 84 5OOx325xGx12 44.o4
104 sOOx2OOx12x19 ao4 )9 2,46a 533 326 40.0 2.2 s3.442 774 94 5OOx325x6x14 94_06 Profil non-compact or slender
113 ;OOx2OOx12x22 113.14 2,727 589 362 39.5 2.3 a1 s9 793 778 95 5OOx325x9x12 95.44
122 5OOx2OOx12x25 722.OO 2.943 @4 19-1 3a.'4 )a 8.8 65,570 778 105 5OOx325x9x14 105.40
5S 5OOx22Sx6x9 s4-49 Profil non-comoact or slender 115 50Ox32Sxgx15 115-3? 3,O10 5so 415 4.O 11-5 11-S 5a,616 583
65 ;OOx225x6x12 65.20 7,657 354 227 2A_7 2.7 7.2 67 SA8 389 130 iOOx325x9x19 130.21 3.450 745 477 4.1 LZ.5 12.5 78,86s 543
72 5OOx225x6x14 72.O4 1_465 404 )\7 30.3 2.7 7.6 42,468 349 5OOx2OO 145 5OOx325x9x22 145.()9 3.446 839 537 4.2 13.5 13-6 aa.as2 543
77 iOOx22Sx9x1 2 76.64 r,827 395 243 !2.6 2.5 7.1 4(]-244 sa3 160 5OOx325xqr25 159.98 4,375 932 596 4.3 t4.a 749 94,578 583
83 5OOx225x9x14 83.42 2.O32 439 273 34-O 2.6 7.A 4 oqa 583 74) tOOx325x12x19 141.58 3.511 7AO 492 40
5OOx2 25 L2.4 12.4 81.330 774
90 5OOx225x9x16 90.27 2 2aS 483 302 35.O 2.6 7.8 49,869 543 156 iOOx32sx72x22 156-32 4.O4) 473 552 4.1 13.5 13.5 9L.22) 77A
l02 ;OOx225x12x16 101.71 2,399 518 3L7 37.7 2.5 7.5 s2.434 77e \77 iOOx325x12x25 L77.06 4,467 965 610 4.7 t4.s 14 c 100,4s6 778
112 sOOx225x12x19 ttt.75 2.697 542 359 34.2 2.6 4.4 59,339 778 186 iOOx325x15x25 1a5-05 4.669 1.OO9 6)A 4.O 1-4.9 14.9 103.a94 t.()37
122 SOOxZ25\72\22 1)7 7A ) qqo il6 400 37.9 2.7 9.1 66.O71 77A 201 iOOx325x16x2a 2()0.61 s.oa4 6U
1,O98 4.O !6.2 16-2 113_155 7,O37
112 ;OOx225x12x25 131.81 3,279 704 439 37.O 2.7 10_o 72.627 774 220 ;OOx325x16x32 220.O7 5,62a L,2T6 757 4-7 1a-3 14.3 125,120 1,037
58 SOOx25Ox6x9 58.42 Profil non-compact or slender aa ;OOx35Ox6x9 77.55
70 5OOx25Ox5x12 59 91 L,ao4 390 249 27.4 3.0 8.1 4Lr27 349 89 5OOx35Ox6x12 44.75
78 5OOx25Ox6x14 77.5'l 2.035 440 242 29.4 3_1 a-5 46.603 189 100 5OOx35Ox6x14 99.55 Profil non-compact or slender
81 5OOx25Ox9x12 41.35 7.974 4)6 265 31.2 2.4 a.o 43,at7 583 100 5OOx35Ox9x12 100.19
89 5OOx25Ox9x14 88.92 2,202 476 298 32.7 2.9 a_3 49.232 543 111 5OOx35Ox9x14 1 1()-90
5OOx25O 96 5OOx25Ox9x16 96.49 2.429 525 330 1a_7 3.0 8.7 54,555 583 122 tOOx35Ox9x16 121.67 3,203 692 443 30.7 4.4 12.5 73,303 583
104 5OOx25Ox9x19 LO1.84 2,765 597 377 34.5 3.1 9.4 62.372 583 138 5OOx35Oxgx19 137.67 3-679 795 510 31.6 4.5 13.5 44.363 543
108 5OOx25Ox12x16 107.99 2,593 560 345 36.2 2.4 4.7 57.1 1a 774 154 5OOx35Ox9x22 153.73 4,748
5OOx35o
896 575 31.a 4.6 t4.7 95,139 583
119 SOOx25Ox12x19 119-20 2.925 632 192 36.8 2.9 9.4 64,437 774 470 iOOx35Ox9x25 L69.79 4,672 996 639 31-3 4.6 16.O 105,63s 583
130 iOO\2SOx72x22 130.41 703 438 36.6 3.0 10.2 72.359 778 133 ;OOx35Ox12x16 133.11 3.357 727 459 32.4 4.2 t2.5 75.a65 774
L42 5OOx25Ox12x25 L47.62 3.576 772 442 35.8 3-1 ta) 79 6aS 749 ;OOx3.5Ox12x19 l49.03 3,439 429 s25 33.3 4.3 13.S a5.a2a 77A
62 5OOx275x6x9 61 95 165 ;OOx35Ox12x22 164.95 4,304 930 590 33.3 4.4
Profil non-compact or slender L4.6 97,570 778
75 5OOx275x5x12 74.62 181 5OOx35Ox12x25 14o.87 4.764 1.029 653 32.4 4.5 15.0 107.974 774
83 5OOx275x6x14 a3_o7 2,205 476 307 24.7 3.4 9_4 50,737 t89 195 5OOx35Ox16x?S 195.45 4,966 7,O73 67r 34.2 4.3 15.1 110.951 103
85 5OOx275x9x12 85.06 Profil non-comoact or slender 212 5OOx35Ox16x28 277.60 5.414 1.169 732 33_4 44 L7.5 L20,962 103
94 5OOx275x9x74 94.47 2.372 s12 323 31.7 3.2 9.) s3 166 583 233 5OOx3Sox16x32 212.57 6,OO2 7,296 a10 31.9 4.5 19.7 133-895 103
5OOx275 103 5fi)x275x9x16 to) 77 2,622 566 358 32.7 3-3 9.7 59,242 s83 76 5OOx375x5x9 76.Oa
115 50Ox275x9x19 115.30 2.993 647 410 33.5 3.4 10.4 67.470 543 93 iOOx375x6x12 93.45
t74 5(X)x275x x16 L14.27 2.747 602 374 3S_ z_2 s.7 61.aOS 779 10s ;OOx375x6x14 105-()5
127 SOOx275x 2\1q 126 66 3 1Sa 6t1 a)s 1q 7 3-3 10.4 70,335 774 Profil non-compact or slender
1()5 ;OOx375xqx!? 104.90
139 5OOx275x Zx22 139.05 3.516 759 476 35.5 3.3 11.3 74.647 77A 116 iOOx375x9x14 116.39
15 l. 5OOx27Sx 2x2S tst.44 3.473 s37 s2s 344 1A 7)A 86,742 778 LzA ;OOx375x9x16 27.49
65 5OOx3OOx6x9 65.48 145 iOOx375x9x19 45.L3 3,907 844 s43 31.2 4.4 a9-460
14-5 5a?
Profil non-compact or slender
79 5OOx3OOx6x12 79.33 L62 ;OOt375x9x22 162.35 4,4L7 953 513 31.3 4.975.7 LOL,427 543
a9 SOOt3OOx6x14 ga s5 2,37s 513 332 2a.L 3.8 10.3 54,472 389 5Oox375
77 ;OOx375x9x25 76.60 4,909 1,O50 6A2 31.O 5.O 17.2 142_693 sa3
91 5OOx3OOx9x12 90.77 Profil non-compact or slender 39 iOOx375x12x15 39.39 Profil non-comoact or slender
100 ;OOx3OOx9x14 99.91 2.542 549 344 30-a 3_5 10-1 s7-501 sa3 55 iOOx37Sx12x19 156.49 4,067 479 558 32.7 4.7 14.5 92,325 778
l09 ;mx3OOxqx15 log os ) c15 60c ?94 11 q aa 10 6 6? qzq 543 74 iOOx37Sxa2x22 73.S9 4,567 947 629 32.a 4.8 t5.7 ro3,797
5Oox3Oo
123 ;OOx3OOx9x19 122.75 3,222 696 444 32.8 3.8 11.5 73,367 583 91 iOOx375x12x25 90.69 5,051 1,093 595 32.3 4.8 47.1 144.9-77 'r7a
135 5OOx3OOx9x22 136.45 3.623 742 499 3.4 12.5 t2.s a2.564 543 206 ;OOx375x16x25 205.58 5,263 7,737 744 33.7 t.7 7.2 118,OO8 1,O3.7
1SO ;OOx3OOx9x2S 150 17 4 ()19 a6g 554 3.9 13.6 13.6 97,321 s83 223 ;OOx375x16r2a 742_59 s,745 r,241 779 32.A 4.4 14.8 12a-769 t_037
734 5OOx3OOx12x19 L34.L2 3.382 ?37 459 3.6 tL.4 11.4 75.432 774 45 ;O0x375x16x32 245.73 6,376 1.377 463 31-4 4.4 24.2 1JI2 _670 o?7
144 5Oox3OOx12x22 147.64 3.779 416 s14 1.7 12.i 1?4 %91t 779 111 iOOx4OOx6x14 1()-54
SOOx4oo Profil non-compact or slender
t6l 5OOx3OOx12x2S 161.25 4,L70 901 567 3.8 13.5 13.6 91,799 774 L34 iOOx4OOx9x16 34.77
H-Beam Built-up .. masih bersambung... H-Beam Built-up masih bersambung.

47.2 Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Strulitur Baja


4L3
Tabel 6.17 Pammeter Balok: H-Beam Built-up (Fy24OMPa) - laniutan Tabel 6,L7 Parameter Balok: H-Beam Built-up (F,Z4O Mpa) - lanjutan
Su6ber: Brorur Pl CiSading Habeam Centre Sumber: Brosur Pl Cigading Habeam Centre

Notasi d x brx t*x t, BeEt z 0M 0M, BF L Lr t 0% Notasi d x brx t-x t, a6;il ,ZS; tri.M:: +i
kN-m kN-m KN m m KN dv b. rldit!iti-:
153 ;oox4OOx9x19 s2.sa 136 893 s77 30.8 2 15.5 95,358 583 267 ;0Ox475x16x28 255.55 7.066 1.s26 964 6.2 24.7 159.995 L_O37
727 5OOx4OOx12x12 121.31 295 5O0x475x15x32 295.47 7.474 L,707 L,O7S 30.o 6.3 27 _L 177.769 L,O37
133 5OOx4OOx12x14 133.49 Profil non-compact or 5lender 159 ;OOxsOOxqx16 t59 79
746 ,OOx4OOx12x16 a45.57 777 iOOxsOOx12x16 L70.79
4,296 928 s92 32.2 5.5 97.423 778 Profil non-compact or slender
L64 5OOx4OOx12x19 153.95 5.O 194 iOOx5OOx12x19 193-74
142 SOOr4OOx12x22 142.22 4.830 1.043 566 32.3 5.1 6.8 110,O45 7-14 277 ;OOx5OOx12x22 216.76
5OOx4OO 774
201 5OOx4OOx12x25 200.50 354 7.157 734 31.9 2 18.3 l22,Oza 240 5OOx5OOx12x25 239.75 6,545 L,414 909 30. 6. 23-1" so.257
179 5oox4OOx16x19 t79.32 4,509 974 612 33'-3 4.8 ts.7 101,110 1,037 186 5OOx5OOx15x15 145-35
t97 5OOx4OOr15x22 797.40 5.O38 1,O48 685 33.5 4.9 7.O tt3,246 1.o37 209 5OOx5OOx16x19 209.15 Profil non-compact or slender
215 5OOx4OOx16x25 215.49 s60 1-201 756 33.2 5.0 18.4 12s,066 1,O37 232 SOOXsOOxl6x22 237.91
5OOx5OO
244 5oox4OOx16x28 233.58 5,O75 1,312 a26 32.4 s.1 20.1 136,575 1.O37 25S sOOx5OOx16x25 2\4.74 6,74a 1,45'7 927 31.6 6.5 23.2 1q3 295 1,o37
254 5OOx4OOx16x32 257 .69 6.757 1.458 976 31.O 5.2 22.7 t37,M4 r o37 274 5OOx5oox16x28 277.54 7,397 1.594 1_O15 31-O 6.6 25.4 167,AO2 t.o37
115 ;oox425x6x14 116.04 308 5OOxsOOx16x32 307.93 4.244 t,7a2 LLzA 29.8 6.6 2a.6 146_543 1-O37
140 ;OOx425x9x15 140.45 221 SOOXSOOx19x19 220.83
Profil non-compact or slender
160 5OOx425x9x19 160.04 4 iOOx5OOxl9x22 243.49
a26 5OOx425x12x12 126.O2 Profil non-compact or slender 266 5OOx5OOx19x25 266.14 6.ASg L,490 94L 37.O 6.3
23.5 15S.s73 7,23L
139 SmxA2Sx12x14 13a.99 249 ;OOr5OOr19x2g 28S-aO 7,544 1,630 1,O2a 3L.4 6.4
25-6 169.990 L,237
152 5OOx425 2x 15 151.95 319 ;OOxsOOx19x32 319.01 8.391 L412 1.141 3(}-3 6S za.7 188,515 L.23L
171 5OOx425x 2xa9 777 47 54 i5Ox2OOx6x9 53.7t Profil non-compact or slender
5OOx425 a7.9 1 15.373 778
191 5OOx42Sx 2x22 190.46 5.O93 1,100 704 31.9 5.5 63 ;5Ox20OxGx12 62.25 7 706 369 231 35.O 2.3 6-2 42.016 L2*
2to 5Oox425x 2x2S 2ao.3l s-654 r_227 747 31.5 5.6 19.5 129,O45 778, 69 i5Ox2OOx6x14 64.94 1,910 4L2 260 37.O 2.3 6-S L7 a4) 42a
757 ;OOx425x16x19 786.77 Profil non-comoact or slender 7\ i5Ox2OOx9x12 75.47 L.914 4L3 257 40.4 6.7 45,654 642
206 ;OOx425x 6x22 206.O4 s.301 1,14s 723 33.1 s.3 14.1 119_534 7.O37 81 ;5Ox2OOx9x14 81.46 2.774 457 280 42-6 2.2 6.3 50.494 642
55Ox2OO
225 ;OOx425x16x25 225.30 s.457 1.255 799 32.7 5.4 19.6 L?2,723 I O37 a7 ;SOx2OOxgxl6 47.46 2,313 500 30a 43_A 2.2 6-6 56,O53 642
245 5oox425x16x28 244.57 6,405 1,384 473 31-9 5.5 2L.4 t44382 1,O37 100 55Ox2OOx12x16 100.14 2.574 543 327 4A) I 6.6 s9,538 855
270 5OOx425x15x32 270.25 7.725 1.539 959 30.6 5.6 24.2 76(J.219 1.O37 109 55Ox2OOx12x19 109.OO 2.5O4 606 368 49.O 2.2 7.O 67.O1_7 ass
122 5OOx45ox6x14 727 53 114 5SOx2OOxa2\2) 7as 3,O9r. 66a 409 4A-9 2.3 7.6 74.321 855
t47 SOOx45Ox9x16 746.73 127 55Ox2OOx12x25 L26.77 3.375 729 448 4AO 3 4.2 aL,45a 8Ss
168 5OOx45Ox9x19 157.50 61 55Ox25Ox6x9 60.77 Profil non-comoact or slender
31 soox45Ox1 2x12 130.73 Profil non-compact or slender 7a 55Ox25Ox6x12 72.77 2,O29 43a 279 32.4 3-O 7.9 50,700 42A
4l 5OOx45Ox12x14 r44.44 ao 5sox25Ox6x14 79.93 2.245 4q4 316 34.5 3.0 4.2 57.40o 424
SA 5OOx45Ox12x16 15a.23 a5 ;5Ox2SOxgx12 a4 Bg 2,237 493 299 36.9 2.7 7.7 54_339 642
79 5oox4SOx12x19 178.85 94 i5Ox25Ox9x14 94.25 2.4a9 538 33S 3a-a 2.4 8-1 60,956 642
5OOx45O 122.667 774
199 5OOx45Ox12x22 199.49 s.355 1_157 742 31.6 5.8 19. 5SOx25o 100 ;5Ox25Ox9x16 1()0-o2 2.740 s92 377 40.2 2.9 8.4 67.473 6'42
220 soox4SOx12x25 22O.72 s,951 1,285 423 1L.2 5.9 20.7 136,143 774 111 i5Ox25Ox9x19 L.37 3,LLz 672 424 4L.6 3.O 9-O 77.067 6L)
194 ;OOX 5Ox 16x19 194.23 Profil non-comoact or slender 550x2sox12x16 L12.70 2,941 635 390 43-6 2.4 8ra 70,947 855
275 5OOx45Ox16x22 214.67 5.564 t,202 767 32.6 5.6 1S.1 125.427 7.O37 124 55Ox25Ox12x19 r23.97 3.309 7rs 442 44.4 29 Rq ao,4t6 855
235 5oox45Ox16x25 235.11 6,154 1.329 a42 32.3 5.7 20.8 139,180 1.037 135 S50x25ox12x22 135-12 3.672 793 493 45.O 2.9 9.6 89.665 455
256 soOx45Ox15x28 255.56 6,736 1,455 920 31-5 s.a 22.4 152,188 r,o37 746 55Ox25Ox12x25 145.33 4,O37 a7L 543 44.5 3.O 1()-4 98,698 455
243 5OOx45Ox16x32 )42.41 7_500 1.620 702 30.3 5.9 25.6 64.993 1.037 68 55Ox3OOx6x9 67.44
Profil non-compact or slender
t27 5oox47Sx5x14 127.O3 a2 55Ox3OOx6xl 81 59
153 5OOx475x9x16 1S3.O1 91 i5Ox3OOx6x14 90.92 2.660 575 371 32.5 3.8 10 7,45A 424
775 iOox475x9x19 74.96 94 ;sOx3OOx9x12 94-31 Profil non-compact or slender
135 ;OOx47Sx72xl2 ras.M Profil non-compact or slender 103 ;5Ox3Ooxgx14 103.44 2,464 519 390 36.4 3.5 9-a 7L.0L4 6A
150 ;oox475x12x14 49-94 55Ox3OO ;5Ox3OOx9x16 !72.54 3.167 644 434 37 -9 3.6 10.2 7a,aaz 642
165 5OOx475x12x15 164.51 L26 t5Ox3OOx9x19 426.29 3.617 741 497 3qa 7 10.9 90,460 642
5OOx475 r2s isox3OOx12x16 29.26 ? 359
186 5oox47Sx12x19 186.32 724 453 40.7 3.4 ro.2 42357 455
204 5OOx475xl2x22 204_13 5.519 !,2!4 780 31.3 6.2 2().1 1ZA.94a 778 139 ;5Ox3OOx12x19 34.43 3,813 424 516 42-a 3.5 10.9 93,41 855
230 5oox475x12x25 229.94 6,244 1-350 856 30.9 6.3 zt.9 L43,200 77a 752 i5Ox3OOx12x22 1S2.39 4.253 919 \77 42.5 3.5 t.7 105,OO7 85s
702 sOox47Si15x19 201.69 Profil non-compact or slender 167 i5Ox3OOx12x25 166.96 4,6a8 1,013 637 42.1 1.7 t2.6 15-934 a5s
243 5OOx475r16x22 223.37 s.s27 1_259 799 32.3 6.O 20.2 131-109 r_o37 75 i5Ox35ox5x9 74-90
5sox35o P.ofil non-compact or slendel
245 5OOx475x16x25 244.93 6,451 1,393 as4 32.O 6.1 22.O !46,237 1,037 91 i5Ox35Ox5x12 s1

H-Beam Built-up masih bersambung... H-Beam Built-up masih bersambung. ..

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


47,4 47,5
Tabel 6.17 Parameter Balok: H-Beam Built_up (FyZ4OMpa) _ lanjutan
Sumb€r : Brosur pf. CiSading Habeam Centre Tabel 6.17 parameter Balok: H_Beam Built_up (Fy24O
Mpa) _ laniutan
Sumber: Brosur pI CigadinS Habeam Centre
Notasi !dxbrxt-xt, BeEt z 0M, 0M, BF L L I 0v"
Rs/m kN-m kN-m
Notasi d x brx tnx t, Bemt Z1: 6M., .0M: BFr LJL;
KN m KN
, )>uxJ5uxbx14 kslm hm ke/m ":lJ-:*r!iili$#v'1.
kN' m ':.riiil! I

I 104 55Ox35Ox9x1 2 Profil non-compact or slender


103 6OOx3OOx5x16 102.51 3,2A7 7LO 10.1 91.O36
116 467
A 55Ox35Ox9x14 114.4 5OOx3OOx6x19 116.3s 3,7a5 81a
725 98 )Ox3OOx9x12
s30 LO.7 ro5,7t4l 467
x16 L25.74 594 776 496 36.3 4.3 72r) 97.A4 ract or slend er
90,292 642
74 55Ox35ox9x19 747.20 iOOx3OOx9x16 116.11 3,s29
i 4.721 890 57! 37 .9 4A 12.8 103.a5a 642 762 44.2 3.6 9.9 95,618 7o0
757 5Ox9x22 57.26 4,642 130 ;OOx3OOx9x19 429.4) 4,O22 869
1,O03 644 38.5 4.5 13.4 t77,771 642 6OOx3oo 552 46.4 3.7 1().5 109,552 700
55Ox35Ox9x25 73 1) 5,156 744 60Ox3OOxgx22 143.52 4.S10 974
55Ox35O 1.1 14 775 38.5 4.6 t4q 130.052 642 621 47.4 3.7 rt.2 123.792 700
55Ox35Ox12x1 6 37.42 130 6OOx3OOx12x1 6 L29.97 3,77L
3,795 420 516 3a-E 4.1 L2.O 93.767 85s 415 s05 47.8 3_4 9.8 100,199 933
S5Ox35Ox12x19 s3.74 ?1t 933 144 ;oOx3OOx12x19 143.54 4,259 920 575
4 549 40.1 4.2 12-A aoa )14 8S5 49.4 3.5 to.4 113 gqo 933
170 55Ox35Ox12x22 69 56 4,434 t.o4a 757 600x3OOx12x22 157.10 4.742 L,O24 643
662 40.7 4.3 137 L20,349 a5s so.8 3.6 11.1 127.4a9 933
186 550x35Ox12x25 185.58 177 5OOx3OOx12x2s L70.57 5,220
5.244 1,154 732 40-5 aa 14.a 133.177 855 1.12a 709 50.8 3.7 11.9 140,700 933
202 55Ox35Ox16x25 202.74 s,594 77 sOOx35Ox6x9 77.26
1.208 7SS 42.5
4.3 14.9 137,344 1.140
18 550x350x16x28 93 5OOx350x6x12 93.46 Profil non-compact or slender
277.89 6.O92 1.316 823 47.8
4.3 16.1 149.719 7,!40
2x32 238.a5 115 i0ox35Ox6x15 Lrs.O7
6_510 1,405 490 38.3 4.6 1a.o 161-932 855
134 55Ox4OOx9x16 137 .70 707 ;OOx35Ox9x12 LO7.26
Profil non-comoact or slender
156 55Ox4OOx9x19 156.12 4.625 729 iOOx35Ox9x16 728.67 3_996 863
999 645 36.a 5.1 14.8 lL7.2S7 642 551 42.r 4.3 !1.7 | a0e,263 I 7OO
!26 6OOx35O L4S 5()(,x350x9x19 144_73
55Ox4OOx12x12 126.O2 4,574 9aa 533 44.4 4.4
Profil non-compact or slender 161 5OOx35Ox9x22 L60.79 5.146
1SO 55Ox4OOx12x16 150.38 1,t72 7t4 4\7 4.5 43.2 747.57s I 7oo
169 55Ox4OOx12x19 168.56 4.422 443 iOOx35Ox12x16 L42.53. 4.23A
t,o42 563 34.7 5.O 74.7 L20.643 855 915 574 45.2 4.O 11-6 113,84s I 933
ra7 55Ox4OOx12x22 146.93 5,475 1,a70 746 39.4 5.1
15a l6OOx35Ox12x19 15a.45 4,811 1.O39 655 47.4 4_)
55Ox4O0 15.8 135,591 855
20s 55Ox4OOx12x25 20s.27 6,OOO 1.296 427 39.3 5.1 77 1
774 l60o,x35c,xr2x22 474.47 s,37a 1,762 735 44.\ 4-3 13.1
t50,4L7 455 190
1a6 55Ox40Ox16r19 185.60 l6OOx35Ox12x2s L90.29 5.939 1,2a3
5-0a4 1,O98 688 40-s 47 14.9 125-OA7 7,740 813 44.7 4.4 14.0
2M 55Ox4OOx16x22 203.6a 84 5OOx4OOx6x9 84.32
5,67L L,225 770 41.1 4.9 15.9 140,OlO L,140
222 55Ox4OOx16x2S 2)1 77 103 5OOx4OOx6x12 102.aa
6,250 1.3SO 850 41.O 5-O 17.7 154,583 1-14()
240 55Ox4OOx16Y?a 239.a6 5.423 724 iOOx4OOx6x15 127.63 Profil non-compact or slender
1,474 92a 40.4 5.0 18.5 154.411 L,L4O
264 55Ox4OOx16x32 147 iOOx4OOx9x12 116.68
263.97 7,575 1.536 103 39.O 5.1 20.7 187,25r L,740
55 600x2OOx6x9 56.06 147 5OOx4OOx9x16 t44.23
Profil non-comoad or slen.lpt
6OOx4OO
65 6OOx2OOx6x12 65.20 1 909 472 257 404 2.2 6.1 5 1.OSO 467
160 5Oox4OOx9x19 I 159.65 s,r26l 7,Lot I trql +z.olii114) 74r,632 700
6OOx2OOx6x16 77.19 t7a
2,353 508 321 44.8 2.4 6_5 63,745 467 159.959 700
a7 6OOx2OOx9x19 46.52 2.91a 630 390 53.2 2_1 6.a 77.472 700
155
l6oox4oox12x16 | 15s.09 Profil
5OOx2oox9x12 6OOx4OOx12x19 L73.17 ,1s8i 7361 4s.s 4.9ll74.2 I 145,0591 e33
79.OO 2,158 466 241 47.8 2.0 5.9 55,828 700
91 6OOx2OOx9x16 90.99 792 60Ox4OO\L2x22 197.64 6,O74 ,zgg I a2a I 46 s soT1slT1642s6f ,33
6OOx2OO 2.595 550 344 51.5 2.2 6.4 68,326 700
5OOx2OOx9x19 99.99 2,918 530 390 532 2.3 6.8 77.472 700
2LO 50Ox4OOx12x25 209.92 6,658 ,aza) grslqt.t slTl5lTlgr^os4T ,33
iOOx2OOx9x22 108.98 58 550x2O0x6x9 54.42 Profil non-comr rct or slender
3,239 7o0 436 53.a 2.3 7.2 46,425 700
105 6OOx2OOx12x15 104.85 2.837 613 367 57.3 2.O 5.3 72.90a 9f3
58 65Or2OOx6x12 67.56 2,11g 4s8 I 2a4l 46.r ,T EoT 6r.11?T sos
6OOx2OOx12x19 113.71 3,155 642 473 58.5 2.7 6.7 a 1.910 933
80 55Ox2OOx6x15 79.74 2,602 sGT 3s4l s13 -T 64T ?6.1rsT so'
723 6OOx2OOx12x22 t22.56 3,477 7SO 457 s9.o 2.2 7.2 90,722 933
a9 65Ox2OOx9x19 aa-88 3,24! zool qzzl aLg -T G"6T ,rs6sT ?s8
131 5OOx2OOx12x25 r3: 42 3.743 977 501 5a-5 2_1 7.7 99.346 933
a3 42.53 2,413 s2tl 3131ss.2 2.Ol 5.8 I 67.zsol 7se
53 5OOx25Ox6x9 53-13 Profil non-comDact or slender
95 94.52 t,88A 5241 3a2l sea ,lT 62T sr^orrt ?s8
75 600x25Ox6x12 74.62 2.262 499 310 3'7-21 2.9 7_7 6t,424 467
65Ox2OO LA4 103.52 1,24! I
7oo 4321 61-.s -T 6.sT ,rsosT ?s8
90 5OOx25Ox6x16 a9.95 2-42() 609 390 41.4 3.1 8.3 77.39a 467
113 22 t12.s2 1,5a9 77sl 4811 63.1 z-rT ?rT1os,ar1T=;
110 55Ox25Ox12x16 109.56 I 3.632
101 iOOx25Ox6x19 ao7.u 3,234 694 449 44.7 3.2 8.4 49,o75 467 6(}-o 2.6
a8 5OOx25Ox9x12 44.42 2.510 542 334 42.9 2.7 tLa.42 I 1)1 890 s47 62.3 2.a 8.3
7.6 66,202 700 L27
1()4 6OOx25Ox9x16 55Ox25Ox 2x22 7.27.27 f,556 9SA 508 63-5
6OOx2So
103_SS 3,062 651 413 47a 2.9 8.1 8L.972 700
| 2_g 8.8
115 600x25Ox9x19 114 gO 136 35Ox25Ox 2x2S 136.13 I 4_9a6 L,O77 669
3,470 7SA L71 49.O 3.O a-6 93,512 700 63-8 2.9 743,735 1-O11
L26 50Ox25Ox9x22 145 i5Ox25Ox12x28 744.98 | 5,473 1.169 724
t25.25 3.87s 437 528 50.o 3_O 9.2 104,808 700 63.3 3.O 156.459 1,O11
117 6OOx25Ox12x16 65 55Ox25Ox6x9 65,.4A
La7.4a 3,304 774 436 51.5 2.7 4.1 a6-5S3 933 77 55Ox25Ox6x12 76.9a
r29 6OOx25Ox12x19 L2e.62 3,707 ao1 494 53.3 2.A a-5 97,950 933
.5()2 s40 34L 42.112.el 7.6 73i3oT sos
140 6OOx25Ox12x22 92 55Ox25Ox6x15 92.30 I 3,109 672 429
139.83 4-106 aa7 550 54.O 2,9 9.1 109.105 933 47.7 3_O
151 65Ox25o
sOOx25Ox12x25 151_04 4,501 972 5()5 53.9 3.O 9-A 420.o21 933 92 ;5Ox25Ox9x12 giss Tazqe-l
70 6OOx3OOx6x9 70.79 604 370 49.2 2.6 dat
iirl 7 I
6OOx3OO
a4 5OOx3OOx6x12 84.O4
Profil non-compact or slendei lgt lt ,5ox25ox9x16
I ;5o"r5orr"1,
I 107.08 I 3 ,39S I 733 I 4s6 I ,-sT ztl 93,110 758
H-Beam Built-up
118 1 718.44 | 3 ..1"1 82s i !al s6.s I 2.e I s.4 | 111;7837
I

7SA
masih bersambung. ..
H-Beam Built-up

+L6 Bab 6. Balok Lentur Wirjanto Dewobroto - Struktur Baia


47.7
Tabel 6.17 Parameter Balok: H-Beam Built-up (F"24OMPa) - lanjutan Tabel 6.1,7 Parameter Balok; H-Beam Built_up (F"24O Mpa) _
tanjutan
Sumber : Srosur PI CiaadinA Habeam Centr€ Sumber: Brosur pT. Cigading Habeam Cehtre

Notasi
d xb- kslm
d x brx t*x t,
hm
BeBt z 0M.
kN-m
0M_ BF
KN
L L I 0v" Notasi d x brx:lil<,t-, ,.lqPlrd z: .QMiir di.,i.s.i
cm' KN dxb ke iiilrinl .ri.r;iii
13{) 55Ox2SOx9t t29.79 4,24t 925 542 58.4 3.0 8.9 125.191 7St 98 7OOx2OOxgx16 98.06 3.193 690 420 68.3 2.1 I qz >ta
L22 65Ox25Ox12x 6 122.72 3.642 795 444 60.( 2.6 7' 104 01 1 1,01 707 7OOx2OOxgx19 107.Os 3,574 772 47\ 71.7 2.2 109.a95 815
55Ox25Ox12x 9 33 33 47) Bqa s47 62.3 2.t 8.3 1L7,574 1.011 116 7OO\2OOx9x22 115.OS 3,9s1 454 529 72.9 2.1 122.339
55Ox25O 145 i5Ox25Ox z> 2 7M.54 4,556 984 608 63.5 2.4 4.8 t30.754 1.O11 t25 7OOx2OOx9x25 125 O\ 4,326 934 541 73.7 21
g! 7.1 134_55s 816
156 65Ox25Ox 2x25 1 S5.75 4.94e t.o7-, 659 63.t 29 L43,735 1,011 774 7OOx2OOx12x16 414 )7 3.527 76) 452 77.5
TOOx2OO 2.O 5.O LO4,678 1,O49
167 6SOx2SOx 2x)g 166.96 5,413 1,16! 72a 63.3 l.o 10.( LS6.45a 1,O11 7)a 7OOx2OOx12x19 123.13 3.903 843 506 79.A 2.1 6.3 777,1,49 1_Oa9
182 55Ox25Ox 2x32 181.91 s.974 L,29C 80! 61.4 3.1 1().! 773.O2r I 011 132 7OOx2OOxa2x2) 131.98 4.27A 923 559 A1 ) 2.7 6.6 L29,396 1.O49
73 6SOx3OOx6x9 72.55 14t 7OOx2OOx12y?\ 140.a4 4.641 1,003 511 81.s 2.2 7.O
Profil non-compact or slender 14x,,427 1-OA9
i6 6SOx3OOx6x12 86.40 150 7OOxzOOxL2xzg 749.69 5,OO7 L.Oa2 66) 81.O 2.3 7A 753.226 1,Oa9
105 55Ox3OOx6x16 104.86 3.61( 7at s04 45.a 3.7 9-9 104.291 sos L62 7OOxzOOxLZx32 151.SO 5,489 1.146 7)9 79.2 2.1 8.1 L64.627 1,O89
119 55Ox3OOx6x19 1 14.7 1 4 asl agt 5A 48.t 3.8 o.4 124,97L 505 6a 7OOx25Ox6x9 67 A4
101 65Ox3OOxgx12 101.37 Profil non-comoact or slender 79 7OOx25Ox6xa2 79.33
q7 1a4 79) 95 7OOx25OxEx16 94.66 Profil non-compact or slender
120 65Ox3OOx9x15 119_64 3.90! 443 531 50.( 3-5 758
133 65Ox3OOxqx19 133 35 I Aa< 959 50I 53.I 3.( 70.2 t30.702 758 106 ZOOX25Ox6xL9 106.1s
65Ox3OO 95 /OOx25Ox9x12
147 65Ox3OOx9x22 L47_06 4.977 !.o74 68: 55.: 3 10.4 46.491 7S8 95.4a 3,O92 668 407 55.9 2.6 aa 94.177
IOOX25Ox9x15
816
135 65Ox3OOx12x16 134.54 4.14! 9()5 5S! ss! 3 9.5 20,093 o1 711 14o.6) 3,740 aoa 501 6L.7 2.4 7.a L75.944 816
1d3 6qOx?OOv1 7x1 g 148.25 4,72( I,O20 635 s7.s 3,.1 10-1 36.43 .o1
122 7OOx25Ox9x19 7)1 q7 4,221 q7) 570 64.9 2.9 4.1 131.931
7OOx250 133 7OOx25Ox9x22 133.32 4,697
r62 55Ox3OOx12x22 161_8 1 s.24) 1.133 701 59.! 3-: to.7 s2.454 .o1 1.O1S 638 67.1 3.O 8.6 147.6?0 815
175 55Ox3OOx12x25 175-34 6t 7.24C
145 zOOx25Ox9x25 144.67 5.169 L,L 704 64.2
9.7 7Ai 60 3.( 11.3 68,16 o1 3.O 9.1 163-Oas 816
1)7 ,OOx25Or12x16 125.83 4,O75 880 533 6a-a
189 65Ox3OOx12x28 1a8.94 6,2aa L,357 854 59.I 3 L2.L 183.559 .ol 2.6 7.6 123.196 1,089
138 7OOx2SOx72x7q 138.04 4.549 983 601 7aa
207 65Ox3Oox12x32 207.O3 6.96: 1-504 947 54.( 3.t 13.3 203.61C -o1 2.7 a.o 139.1 Ra 1,Oa9
6SOr3SOx6xg 79 61
!49 7OOx25Ox72x)) 749.25 5.O20 r,oa4 658 73.5
BO 2.A 8_5 754,6Aa 1.Oa9
Profil non-compact or slender 160 7OOx25Oxa2\25 160.46 5,485 1.18s 734
96 65Ox35Ox5x12 95.82 74.4 2.9 a-9 169,910 1.O49
772 7OOx25Ox1,2x28 474.67 5,94a 1.24S 799 74.3
tt7 6SOx35Ox6x16 tt1 .42 4.723 a9 s79l 43. 4 11.6 r24.37 sos 2 184.a55 1-OA9
147 7OOx25Oxt2\32 I 1a6 67 6,ss7 1.446 883 73.7
1r.1 65Ox35Ox9x12 110.79 Profil non-compact or slender 3-O 10.3 204.352 1,Oa9
75 IOOx3OOx6x9 I 74.qo
132 65Ox35Ox9x16 132 20 4,47( 953 60€ 4A.i 4. 7.4 L30.274 754 as Ioox3oox5x12 j SA.ZS
744 65Ox35Ox9x19 t44.27 5_O3! .oa8 69( 51- 1 4.1 2.O t49.62C 758
707 /0Ox3OOx5x15 707.22 Profil non-compact oa slender
55Ox35O 764 65Ox35ox9x22 1&.33 5,662 784 53.( at 2 158,591 758
127 7OOx3OoxGx19 L27.06
747 65Ox35Ox 2x16 L47.24 4,69f .o74 634 52.7 4-( 1.3 136.174 ,ol 105 7OOr3OOx9x12 104.90
163 55Ox35Ox 2x19 153-15 5 32( r49 724 54-! 4. 1S 15S,35r ,o1
179 65Ox35Ox 2x22 L79.OA 5,937 a1c 56.t ! 12.6 774,!54 ,01
123 lzoox3ooxgxte
I rzg.rs i 4,2a7 I 926 | sA2 I 57.4 I 3.s I 9.5 I ].Zq.eez I ete
195 65Ox3SOx 2x25 195-OO 6.549 .41S a9€ 37.4 4.4 13 -4 192_59C .o1
/uux300x9x19 I 136.a8 4,a6a | 1,os1 I
I sos I so.g I s.e I 9.9 T 1s3,r6sT 316
65Ox35Ox 2x28 2to.92 7 154 545 98( s7.3 t4 210,650
TOOx3OO 151 7OOx3OOx9x22 I rso.sg 5,443 T 1:t?6 I
| 747 1*3 13.7 I LO.4 1 1D;;11-
211
65Ox35Ox 2x32 232.L5 7.952 7L8 1.O9C 55.4 4.I
14.3
15.6 234.t92
,01
.o1
7OOx3OOx9x25 I 164.30 I 6,013 L,299 azt I sa Ii.,T 1.O

t7 65Ox4OOx5x9 a5_64
7OOx3OOx12x15 l 13e.3s I 4,622 998 614 I Gs 3.3 I l2-tta I Loes
3oox12x19 752.96 196 L.722 696 56, T 3.aT
105 65Ox4OOx6r12 105.24
130 65Ox4OOx6x16 129.98 Profil non-compact or slender
7OOx3OOxI2xz2
tuux30ux12x25
l
I 180.09
1GG.s2 I
5,766 7.24 lTzel
t,367 L 8s7
ees T,-1, ro.3 79,979
120 SSOxzUX)x9x12 120.21
I 6,330 I 59. 3.5 I to L94,4o0
t94 | /uux3()()xLzx28 I 193.65 6,8a9 I 7,4qq 935 59.9
I
3.5 I 276.4A4
145 65Ox4OOx9x16 L44.76
163 65Ox4OOxgx19 163.14 5.63t 1.218 784 49.4 5.( 13.4 164.538 752 a2 7oox35Ox5x9 47.97
65Ox4OO t82 6SoY4ooxSx22 1A1 5() 6 36! 7 171 aai sa.t q 74.C rso 2s1 7q5 9a TOOr?SOr6Y7) 94.17
160 6sOx4OOx12x16 159.80 Profil non-comDact or slender 120 7OOx35Ox6xt5 149-74 Profil non-compact or slender
t7a 55Ox4OOx12x19 174-Oa 5-919 .27t all s2.( 4.t 13_7 174.269 1_O11 135 7OOx35Ox6x19 13S-ga
195 6SOx4OOx12x22 195.35 5,628 43 911 54.I a( 14.5 195,85r 1,011 7aa 70Ox35Ox9x12 '114 a)
l1s 65Ox4OOx12x25 274.63 7.33C .5a31 1.01c 55.! 5.( rs.4 2L7.OL 1.O11 136 7OOx35Oxgx16 L35.74 434 7,O44 663 54.4 4.1I .2
231 6Sox4OOx12x2S 212 9() 7 3a( sa: 1.O1( ss-4 s-( ls.a 247 _O7-, 1-O11 7OOx35O 752 7OOx35Oxgx 19 151.aO 515 1,191 760 sa-o 4.3 I 7
257 65ox4OOx12x25 257.27 7,33t 1,58 1,O1( 55.4 5.( 15.4 2r7,Ot', 1,011 158 zOOx35Ox9x22 167.86 I 149 r,33? 855 506 4.4 I 2.3
7OOx2OOx6x9 60.77 144 7OOx35Ox9x25 183.e2 i,457 7.441
I | 951 62.2 4.4 I l.o 224,O24 a15
70 7OOx2OOx6x12 69.91 as) ruux35oxt2x16 1s1.9s i,169 r,177 695 59.3
Profil non-compact or slender
| I 3.9 I .o 160.831
TOOx2OO a2 7OOQOOx6x16 82.10 158
)1 7OOr2OOx6x19 91.23 ta4 'oox35Ox12x22 183.7s I ;,572 L,407 aa7
ro0x35Ox12x25
35 7OOx2OOx9x12 85.O6 2,6791 579 345 63.1 2.Ol s.6 79,976 816 200 tss.77 | 174 1,550 9AO 66A 4.3 l1 l.a
H-Beam Built-up masih bersambung.. H-Beam Built-up masih bersambung, . .

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struldur Baia


47-A 4L9
Tabel 6.77 Parameter Balok : H-Beam Built-up (F"24O MPa) - lanjutan Tabel 6.17 Parameter Balok : H-Beam Built-up (FrZ4O MPa) - lanjutan
Sumber: Arosur PI Ciaading Habeam Centre Sumber : Brosur PT. Cigading Habeam Centre

Notasi d x brx t-x t, BeEt z 0M, 0M, BF L L 0v_ Notasi d xbrx t*x:t, Eciat z $-rrljl ri9BIi .PI.: Ii: L. . rl_ i.i.:
dtb. kN-m kN-m KN m m KN *Nji l tN::l iu:
216 7OOx35Ox12x28 275.63 7,830 1,691 7.O72 66.9 4.3 13.5 244.773 I OAS 140 75Ox3OOx9x19 L40.42 5,307 7,146 723 58.5 3.5 9.7 179.394 a7s
700x 3 5O
237 7OOx35Ox12x32 236.86 8.695 1.878 1.191 66.3 4.4 744 )75 gn7 1,089 154 7SOx3OOx9x22 154.72 5.926 7.24O aa2 74.6 1.6 to) )o7 1/Ir) 475
89 7OOx4OOx5x9 89.03 154 z5Ox3OOx9x25 157.43 6,540 7,473 899 73.6 3.7 70.7 222,973 475
108 TOOX4OOx6x 2 l07 s9 t44 75Ox3OOx12x16 L44,LO 5.O70 1.095 677 71-.5 3.2 9.1 766.337 1.166
32 TOOx4OOx6x 6 1a) 14 75Ox3OO 154 75Ox3OOx12x19 t57.67 5.544 7.229 760 75.3 3.3 96 744,422 1,166
Profil non-compact or slender
s1 TOOx4OOx6x 9 1SO.a9 177 75Ox3OOxl2x22 r7L.23 6,300 1,361 447 7A.O 3.4 10.0 210,138 L,\66
24 TOOx4OOx9x 2 723.74 185 75Ox?OOx12x25 1a4.ao 5.908 7.492 933 79.4 3.5 10-5 2?L.4AA 1_166
4E TOOx4OOx9x 6 144.30 194 7sox3OOx12x28 194-35 7.54O 1.622 1.O14 ao.5 3.6 11-1 252.475 7.166
157 7OOx4OOx9x19 766.71 6.762 1-33 1 as6 ss.9 50 t? s 198,O34 816 276 75Ox3OOx12x32 2L6.45 8,305 1,794 L,729 80.3 3.7 12.O 279,ag8 1,166
TOOx4OO 145 7OOx4OOxg\1) 1AS 1? 5,935 7,494 966 58.5 5.1 t4.2 223,504 816 84 75Ox35Ox6x9 a4.32
)M 7OOx4OOx9x25 203.55 7,707 1,663 I,O74 60.3 5.2 L4.9 248.574 416 1()1 75Ox35Ox6x12 100.53
165 7OOx4OOx12x16 14.51 Profil non-comoad or slend,
122 /5Ox35Ox5x16 L22 13 Profil non-compact or slender
183 7OOx4OOx12x19 782.79 6.490 1.402 aa1 60.o 4-a 13-3 20s.247 1,O89 138 75Ox35Ox5x19 138.33
201 TOOx4OOx 2x22 2()1.O5 7 .257 1-564 996 62.5 a9 14 0 230,562 1,O49 118 ,5Ox35Oxqx12 at1.s6
219 TOOx4OOx 2t2\ )19 aa a 01a 1 77) 1 10? ao 5.O 14.8 255,379 1.Oa9
139 75Ox35Ox9x16 t39.27 5,270 1,138 720 60.4 4.1 11.O 174,637 a7s
)19 TOOX4oox )t)R 237.61 8,77L 1,894 1,208 64.6 5.1 15.7 279,742 1.O49
155 75Ox3SOx9x19 1S5.33 6.OO2 1.296 426 65.1 4.2 ta.4 204.7a'6 a7s
262 TOOx4OOx 2\32 251.98 9,764 2,109 1.346 64.3 5.1 17.0 311.528 1-Oa9
177 15Or?5Orgx7? 177.29 6.7)7 7.453 929 6A_4 a1 7)O )10 494 97\
75Ox35O
63 75Ox2OOx6x9 63.13
LAl 75Ox3sox9x2S 747.45 7,446 1,608 1,031 70.6 4.4 12.6 255,777 475
72 75Ox2OOx6x12 72 27
Profil non-compact or slender 757 z5Ox3sox12x16 156-56 5.657 7,222 75a 66.8 3.9 lt).4 147.490 1.166
75Ox2OOx6x16 44.45
773 rSOr3SOx12x19 a72.SA 5-342 7.379 452 70.4 4-O 11-3 213_aog 1.166
94 75Ox2OOx6x19 93 -S9
189 /5ox35Ox12x22 188.50 7,ro7 L,534 965 73.9 4.7 11.4 239,296 7,t66
90 TSOx2OOxqxl 2 Bg 60 2 9\7 649 379 71 q 1.9 5.5 94,O62 875
204 t5Ox35ox12x25 204.42 7,874 1,688 1,066 75.4 4.2 !2.4 264.352 1,166
10) 75Ox2OOx9x16 101.59 1,509 754 460 77.2 2.7 5.9 773,976 875
22(J r5Ox35Ox12x28 22f).34 4.s21 1.440 1.165 76.4 4-3 13_1 2aa.9a3 1.156
111 75Ox2OOx9x19 110.59 3,918 846 519 80.7 2.2 724.622 a7s
242 75Ox35Ox12a32 )4a \7 9.453 2.O42 r_)9s 76.9 d_a t4.a a2a.a67 a _766
75Ox2OO 120 75Ox2OOx9x22 119.58 4.325 934 577 83.1 2.2 6.S 143 -O24
91 75Ox4OOx6x9 91.39
729 75Ox2OOx9x25 128.58 4.724 1.O21 634 44.5 2.3 5.9 s7 s75
119 7SOx2Oox12x15 1a-98 l-495 441 497 aa.5 1.9 5A 2a )29 110 75Ox4OOx6x12 109.95
1 66
135 /SOx4oox6x16 134-69
124 75Ox2OOx12x19 127 .44 4.299 929 555 91-3 2.O 6.1 17 .646 66 Profil non-compact or slender
137 7 SO\2OOX7) x) ? 1?5 5R d 6cg 1 015 61? 9?) ?1 64 5r,422 66 153 75Ox4OOx6x19 153.25
727 /5Ox4OOx9x12 727.24
746 75Ox2OOx12x25 145.55 5,O95 1,101 568 94.O 2.2 6.8 65,754 66
154 7SOx2OOx72x28 754.40 5.488 1.185 724 94.0 2.2 7.7 79.454 55 752 7SOx4OOx9x16 151-33
165 75Ox2OOx12x32 166.27 6.OO7 1-29a 796 92.6 2.3 7.7 97.360 56 770 75Ox4OOx9x19 170.25 6,696 7,446 924 62.7
4.9 L3.2 230,174 a7s
70 75Ox2SOx5xq 7()-19 75OX4OO 149 7SAx4OOx9x22 1a4.66 7.524 7.626 r.o47 5.0
65.1 13.4 259.556 475
a2 75Ox25Ox5x12 81.69 207 75Ox4OOxgx25 207.O4 a,353 1,404 t,764 644 5.1 74.5 244,642 475
Profil non-compact or slender 159 75Ox4OOx12x16 169.22 Profil non-comoact or slender
97 75Ox25Ox6x15 97.O1
109 75Ox25Ox5x19 104.50 188 75Ox4OOx72x79 147.50 7.076 1.529 964 67.6 4.7 13_O 239.197 7.'.L66
99 75Ox2Sox9x12 99.O2 3.40() 734 445 62.9 2.5 7.7 11().403 a7s 206 75Ox4OOxl2x22 205.77 7,902 L,707 1,O42 70.4 4.4 13.6 264,454 1,166
474 75Ox2SOxqx16 1 14- 1S 4.O96 aa5 s45 69.4 2.7 76 I as.s?g 475 224 7SOxAOOx]-2xzs 224.O5 4.720 t,aa4 1.198 72.9 4.9 7.4.3 297,2a7 1.155
7)6 T5Ox2SOxgxI g 125.50 4,613 sg6 6)1 71? z.a 8.0 154,O10 475 242 75Ox4OOx72x28 )42.32 9.S31 2_O59 4.342 74.7 5_O 15-1 azs.49a 1.166
75Ox25O 737 750x25ox9x22 136.85 5,125 1,107 694 76.7 2.9 8.3 772,142 475 267 75Ox4OOx12x32 266.59 10,602 2,290 1,46L 74.3 3.7 16.3 362,437 x,165
148 75Ox2SOx9x25 14a.ZO 5.634 L.277 766 77.9 3.O 8.a 190.O44 a7s 65 BOOX2oox6x9 65.44
1.32 75Ox25Ox12x16 131-54 4.443 964 sa4 74.2 2.5 7.5 444.743 1.166 75 8O0x2OOx6x12 74.62
Profil non-compact or slender
143 75Ox25Or12r19 ra2.7s 4 993 1.O7S 657 a1-6 2.7 7A 163-Oaa 1,166 a7 8OOx2OOr6x15 86.41
,5d 7 \Ov? SOtl )\) ) 153.96 5,499 1 1AA 7ao MN )9 4.2 140,980 1,156 95 BO0YTOOX6YIS 95-94
165 75Ox25Ox12x25 155.17 5,O01 r,296 801 85.4 2.4 4.5 198,623 1,156 93 8OOx2OOx9x12 93.13 3,246 707 474 80.3 1.9 5.4 tog,566 933
1.76 750x25Ox12x28 t76.35 6,499 1.404 477 85.8 2.9 9.1 215.965 1.155 1()5 SOOI2Ooxgx 1 6 105.12 3.a36 a29 500 46.7 2.O 5.a T32.332 933
191 75Ox2SOx12x32 191_33 7.rs6 1.546 962 45.1 3-O 9_a 234.629 1- 166 :€Oox2oo 114 BnOr2OOrqrl q 114 1) 4.)74 q2z s64 9()_5 2-a 6.1 149_O99 933
75Ox3OOx6x9 77 _26 123 8OOx2OOx9x22 x23.11 4,709 L,O17 625 93.6 2.2 6.4 165,504 933
91 75Ox3OOx6x12 gt 11 112 8OOx2ooxgx2S L32.L7 5.141 1.110 647 95.6 2.3 6.7 ta7.a49 933
o 75Ox3OOx5x16 109.57 Profil non-compact or slender 124 8OOr2OOx12x16 123.69 4.)74 q24 5/l3 too.2 1-9 s.7 t4a.6s7 4.24/l
75Ox3OO
723 75Ox3OOx6x19 t23.42 133 8OOx2OOx12x19 132-55 4,71O 1,O77 605 103.4 2.O 6.O 160,161 t;244
108 75Ox3OOx9x12 to8.M 1/l1 qOOx2OOx12x22 144.40 5-134 1.11t) 667 105.4 2-L 6_2 776.406 t-244
127 7SOx3oOx9x16 726.77 4.543 t.ot2 633 64.4 3.4 9.3 157.O43 a7s 150 8OOx2OOx12x25 150.26 s,s63 1,202 727 LO7.2 2.7 6.6 t92,396 r,244
H-Beam Built-up masih bersambung. H-Beam Built-up masih bersambung.. .

42() Bab 5. Balok Lentur


42A
Tabel 6.17 Parameter Balok : H-Beam Built-up (Fr24O MPa') - lanjutan 'fabel 6.L7 Parameter Balok: H-Beam Bul/t-up (Fy24O Mpal
Sumber: Erosur PI CiSadinB Habeam Centre
_ lanjutan
Sumber: Brosur pT. Cigading Habeam Centre
Notasi d x brx t-x t, BeRt z 0M" +M, BF LD Lt I 6V Notasi d:ii,hirtt ;;x,;,t, BaviC:
drb I@/m hm kN-n kN-m KN m
s9
KN
w6 iiiidiii{
3OOx2OOx12x28 159- 11 5,944 7,293 747 107.6 2.2 6.9 204.132 \.244 191 3O0x35Ox9x25
7t 8OOx2OOx12x32 L70.92 6.540 1.473 465 706.7 2.3 7.4 ) )s.7))
7,244
190.99 4.o47 7,738 1,113 79.3 44 t2.2 933
a67 3OOx35Ox12x16 467.37 5,160 1.331 422 74.6 3.8 10.6
75 8OOx2OOx16x25 174.67 6.12 5 1 1)a 780 20.6 2.0 6.5 206,454 1,659 t,244
777 8OOx35Ox12xl g 777.29 5.936 4qa 934 79.3 4.O 11.1
8OOx2OOx15x2E 183.34 6,537 L,472 839 20.4 2.O 6.8 221.4s9 1.559 247,O97 7.244
193 8OOx35Ox12x22 193.21 7.7rl\ 664 L,O44 42.9 4.1 11.5 276.305 L,244
95 8OOx2OOx16x32 194.49 7 .Oaz 1.530 915 a-a )1 7? 242,O77 1,659 209 8OOx3sox12x2S 209.13 8,469 t.829 1,153 85.5 4-2 72.L 305,052
7) 3OOx2OOx16x38 212.22 7,Aaa !,704 7,026 74.7 2.2 4.2 271.42a 1.659 1,244
80Ox35O 225 BOOX35Ox12x28 225.O5 9-226 1,993 7,260 a7.r 41 L2.7 333.343 4.244
73 8OOx25Ox6x9 72.55 246 3OOx35Ox12x32 246.24 ro,22? 2,209 1.40() a7 _a 4.3 13.6 370-361 t,244
84 8OOx25Ox5x12 44.o4
g9 Profil non-compact or slender 234 BOOx3sox16x25 233.54 9,O31 1-951 7 2rj6 92.a 4.O a2.o 319,1 15
3OOx25Ox6x16 99.37 1,659
249 lOOx35Ox16x28 249.24 9.74O 2,772 L,3t2 94.1 4.a t2.6 347.O77 1-659
111 8OOx25Ox5x19 110.45
270 ]OOx35Ox16x32 270.25 70,768 2,326 t.45(] q4a 4.2 13.4 383-551 1.559
o3 8OOx25Ox9x12 1()2 55 3,779 ao3 445 70.3 2.5 7.O 128,195 933 302 8OOx3sox16x3a ,o1.71 12.237 2.642 1-,652 92.5 4.3 1S-O 437,O49 1.659
18 3OOx25Ox9x16 t77.64 4,463 964 s93 77.5 2.7 7.5 156.922 933 94 lOOx40Ox6x9 93-74
29 8OOx25Ox9x19 129-O3 5.015 1-Oa3 673 a2-o 2A 7.8 17a,o7a 933 LL2 3OOx4OOx6x12 142.10
40 3OOx25Ox9x22 140.38 5,s65 \,202 752 45.5 2.9 a.2 194.9(M 933 727 3OOx4OOx6x16 137.05
752 8OOx2SOx9x25 157.74 5_109 1.320 429 a7.9 3-O a.s 219.40a 933 156 Profil hon-compact or slender
3OOx4OOx6x19 155_60
8OOx25O 36 lOOr2SOrl 2xl 6 r36 7s 4,905 1,060 636 a8.o 2.5 7.3 L54,247 1.244 131 SOOx4OOx9x 1 2 130-a1
47 BOOX25Ox12x19 747.46 5.452 LtTa 71-5 91.9 2.6 7.7 149_139 1.244
155 8OOx4OOx9x16 155-36
59 8OOx25Ox12x22 154-67 5.994 1.295 793 94.9 2.7 ao 209 7116 7,244 774 8OOx4OOxgx19
qOOx2SOxl L73.74 7.242 L,564 1,OO2 69.6 4.9 x3.o 26s,O15 933
70 2x2s 169 aa 5 S?1 1,411 459 96.9 2.8 4.4 229,94A t,244 192 aOOx4OOx9x22 192.t9 8,132 1,757 1-.729 73.7 5.O 13.5 29A-aoz
181 8OOx25Ox12x28 141.O9 7,065 t,526 945 97.9 2.9 8.4 249.469 1.244 277 210.6L
8OOX4OOx9x2s 9,O16 t.947 a.2ss 76-7 5.1 74.
196 8OOx25Ox12x32 196.04 7.769 t.674 1-043 97.4 2.9 9.4 27S.9ZS 7.)44 SOOx4OO L74 8OOx4OOx12x16 173.93 Profil non-comoad or slender
1% lmx25Ox15x25 194.29 7,O94 532 922 LO7.4 2.6 8.3 2M,O70 1,659 792 8OOx4OOx12x19 792-27 7,678 1,658 L,O44 75 -4 4.6 12.8 276.O76
205 3OOx25Ox16x28 205.32 7.674 1,646 996 107.9 2.7 4.7 263.597 1-559 210 gOOt4OOx12\22 210.48 4,561 1.449 t.770 79.3 4.4 3.3
220 8OOx25Ox16x32 220.O1 4.311 1-79S 1.O93 107.1 2.A 9.3 2a9,22s L,659 229 BOOx4OOx12x25 224.76 9-434 2,O39 1,295 a2.1 4.9 13.9 342,604 7,244
242 8OOx25Ox15x38 242.O5 9,336 z,ot7 r,235 103.9 2.9 10.4 325,635 1,659 247 247 -O3
8OOx4OOx12x28 1o,307 2,226 1.444 a3.a 5.O L4.6 375-OaO
77 8OOx3OOx6x9 76.61 277 BOOx4OOx12x32 27r.40 11,455 2.474 1.57a 84-8 5.1 15.6
93 8OOx3OOx5x12 93.46 253 gOOr4OOx1 5v 7 q 253.r7 10_ooo 2,160 L34A aa_3 4.6 13-a 355,667 1,559
772 8OOx3OOx5x15 111 93 Profil non-compact or slender 277 3OOx4OOx16x2a 27r-_26 10,861 2,945 1.470 89.9 47 L4.5 3a8.AOa 1,6s9
126 8OOx3OOx6x19 r25.77 295 6x3 2
SOOx4Oox 1 295.37 7L,997 2_591 1,629 90.5 4.9 15.S 430,464 1,659
3OOx3OOx9x12 111 97 332 lOOx4OOx16x38 331.54 t3.67q 2,955 t.a6 I a9.o 5.O L7.3 492.256 1"659
130 8OOx3OOx9x16 !30.24 5.090 1.100 686 7L.6 3.4 9.1 141.512 933
100.81
44 8OOx3OOx9x19 143-95 5.754 1.244 743 7 6.4 3-5 9.S 207 rls7 933 722 lOOx45ox5x12 12L.72
58 8OOx3OOx9x22 1s7.55 6,427 1,387 a7a 80.2 3.5 9.9 232,203 933 150 loox4sOx6x16 149.61
71. 8OOx3OOx9x25 171.36 7 _O7A 1.529 977 82.9 3.7 to.4 256.953 933 77 lOOx45Ox6x19 r70.52 Profil non-compact or slender
SOOx3OO 49 8OOx3OOx12x16 144.41 s,533 1,195 729 80.1 3.1 9.O 192,836 1,244 140 |OOx45Ox9x12 140.23
62 8OOx3OOx12x19 152.38 6.L94 1.338 824 44.5 3.3 9.4 214.1 18 l-244 168 lOOx45Ox9x16 a67 9)
76 8OOx3OOx12x22 175.94 6.a'49 7.479 919 a7 .9 3.4 9-A 243.OO5 1.244
189 lOOx4SOx9xlg 18a.69
190 8OOx3OOx12x25 189.51 7,500 1,620 1,O11 90.2 3.5 LO.2 267,sOO 1,244 209 iOOx45Ox9x22 209.46 a-9aa 7,947 L,255 77.5 s.7 15.3 332,1o2 933
203 8OOx3OOx12x28 203.O7 4.145 1.759 1.102 91-6 3.6 to.7 291.505 1.244 30 iOOx4SOx9x25 230.24 9,9a4 2.157 1.397 74 7 5.8 16.0 359.609 933
227 8OOx3OOx12x32 22! 16 4,998 1,944 7,222 91.9 3.6 11.5 323,144 t,244 80Ox45O a6 lOOx45Ox12x16 746.49
214 8OOx3OOx15x25 273.92 8.053 t.742 1,Og 98.8 3.3 10.1 2a1.563 1.659 207 Profil non-compact or slender
8OOx45Ox12x19 207.1-2
))7 8OOx3OOx16x28 227 aO 4.699 I.479 1 154 99.4 1.4 10.6 1()5.334 I 65S 224 80Ox45ox72\22 227.75 9,4!7 2,O34 L,296 76.5 5 15.1 342.90'4 I 24A
245 8OOx3OOx15x32 245.13 9,540 2,067 7,272 99.7 3.5 11.4 335.438 1.559 249 3OOx45Ox12x25 24a.3A to,406 2,248 7,437 79.4 5_6 1S_a 380,156 2M
272 8OOx3OOx15x38 27LAa 1().744 2.329 1.443 97.2 3_5 12.7 3ALA42 1 -559 269
I

3OOx45Oxl2x28 269.01 | 11,388 2,460 1,576 81.3 7 6.5 415.818 I


a7 8OOx35Ox5x9 46.68 297 3OOx45Ox12x32 296.52 72,684 2,740 757 42.5 s.8 I L7.7
103 8OOx35Ox6x12 102.8a
124 8OOx35Ox6x16 24.49 Profil non-compact or slender
273 3OOx45Ox16x25 72.79 r.o,969 2,369 ,490 84.e I 3l Ls.7 | ,ei;:sn ,559
293 oox45ox16x2q I 293.24 | 1L,941 | 2,579 ,627 85.6 I .41 4l 30.s4s I
141 BOOX35Ox5x19 40.69 32o OOx45Ox15x32
8OOx35O I 320.49 L3,226 | 2,457 \ao1 87.s ;.5 I 7.6 I
727 21.39
-]_ tr]-
1

8OOx35Ox9x12 351
B(x)I3SOxgxl6 47 AO s 7ra -23S 779 67 ao 1()4 7()6 101 933
I OOx45Ox16x3a 361.37 75,L27 | 3,267 2.069 86.4T1 ffifi
143 r _S
68 5Ox2OOx6x9
I 67.44
159 8OOx35Oxgx19 154.86 6.500 1,404 492 72.5 4.2 Lt.2 235,036 933 77 5Ox2OOx6x12 76-94
I Profil non-compact or slender
175 lOOx3SOxgr22 174.92 7 .2-17 4.s72 1.O(M 76.4 4.3 ta.7 255-503 933 8e 18 5Ox2OOx6x16 89.15
H-Beam Built-up masih bersambung. H-Beam Built-up ... masihbersambung...

422 Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


Tabel 6.17 Parameter Balok: H-Beam Built-up (F"24OMPa) - lanjutan Tabel 6.17 Parameter Balok: H-Beam Built-up (F"24O Mpa.) _ laniutan
Sumber: Brosur Pl CigadanB Habeam Centre pI Cjgading Habeam Centre
Sumber : Brosur
dxb-xt x x brx t_x
2oox5x19 I 98.30

109 l85Ox2OOx9x16 108.65 ) 4.774


118 l850x2OOx9x19

85Ox2OOx12x25

12x38 I 218.5O

Profil non-compact or slender

85ox250x12x15

Profil non-compact or slender

8SOx3OOx12x19

H-Beam Built-up masih bersambung. . . H-Beam Built-up masih bersambung. .

424 Bab 6. Balok Lentur wlDanto Dewobroto - Struktur Baia


425
Tabel 6.17 Parameter Balok : H-Beam Built-up (Fr 240 MPa) lanlutan Tabel 6.17 ParameterBalok: H-Beam Built-up
{F"24OMpa) - lanjutan
Sumber : Brosur PI Cigading Habeam Centre Sumber: Brosur pI Cigading Habeam Centre

dxb-xt x il:Notasi d'x b;x"t-;x.:t; iiBad{f :;.)Zt:t:i: .6M ,,st.E' iB;


kzld ,'m t.iri3 )ktr{1ii#! kil.ml
138 ,OOx3OOx9x15 137.s5 5.93R L,2A3 795 469 3.3 8.9 236-61A 1,050
151 )OOx3OOx9x19 151 3s 6,694 1.446 905 92.9 3.4 9) 269,27A 1_050
850x450x12x32 165 9OOx3OOx9x22 765.74 7.443 1,60a 1,O13 9a-o 3-5 9.6 30L4a7 1,050
9OOx3OOx9x25 774.94 8,1a8 L,769 7.720 102.O 3.6
85Ox45O 9.9 333.247 l,OsO
lOOx3OOx12x16 154.13 6,503 1.405 850 98.5 4.7
3.O 252,967 1,400
9OOx3OOx12x1 9 L71.7a 7.257 1,566 959 7o4.O 3.2 9.0 245.297 4.40rj
a5 )OOx3OOx12x22 185.43 7_9S3 1,726 1.O66 1()4 6 3.3 9.4 3L7.t67 1,400
9OOx3OO 199 )OOx3OOx12x25 199_Oa a,-/30 1,8a6 7.17 7 712.2 3.4' 9.8 348,600 7,400
273 ,OOx3OOx12x28 2L2.73 9.462 2,O44 r,275 114.8 3_5 to.2 379,592 1.400
Profil non-compact or slender 237 )OOx3OOx12x32 230.93 10,429 2,253 1.412 116-6 3.5 10.8 420.2a5 1,400
226 gOOx3OOx15x25 225.94 9,453 2.O42 7,240 724.5 3.2 9-6 369,O7r 1.856
239 9OOx3OOx15x7a 239.40 10.474 2,79A 343 126.S 33 10.o 399.533 1.466
257 9OOx3OOx16x32 257.35 L7,728 2,404 .477 727.A f.4 10.6 439.711
712.27 1,856
275 9OOx3OOx15x36 275.30 L2,O74 2.608 ,6LO 727.4 3.5 11-3 479,O30
121.33 1.a65
2a4 ,OOx3OOx16x3a 2a4.27 L2.543 2,709 ,675 126.7 3-5 77.7 498.406 1,866
92 ,OOx35Ox6x9 91.S4
103 9OOx35Ox5x12 107.52
30 9OOx3 5Ox6x 1 5 729_62 Profil non-compact or slender
!46 9OOx35Ox5x19 145.93
9OOr2OOx12x22
129 9OOx35Ox9x12 724.64
150 9OOx35Ox9x16 150.19 6,646 7,435 900 41.4 3.e I
166 9OOx35Oxgx19 166.36 7-530 7,627 ,o29 a7
143 | 9oox35ox9xz2 782.52 8,409 1,816 15S
199 I soox3soxgx2s 19a_69 9,242 2,OO5 t,2at 97_3 4.3 I
777 9OOx35Ox12x15 70.77 7.217 1,S58 955 91.2
2OOx16x32 9OOx35O
747 9OOx3sox12x19 146'.79 8,OaA 1,747 7.O42 97.O 3 70.7 322.
203 9OOx35Ox12x22 202_a1 4,959 1,935 7,204 101.9 4.O 11. 359,
219 9OOx35Ox12x25 218.83 9.424 2,122 r,332 105.4 11.5 396.46s
235 9OOx35Ox12x28 234.A5 10,583 2.107 1,454 10a.7 12.o
256 9OOx350x12x32 236.27 11.a1a 2,553 1,615 111-O
246 9OOx35Ox16x25 245.69 10,545 z,z7E 1,407 t6.2 7L.4
262 9OOx35Ox16x28 267 52 11,395 2,461 1,522 14.6 4.O
243 9OOx35Ox16x32 2A2.63 12.577 2.704 1,580 420.4 12-6 500.o12
304 9OOx3sox16x36 303.74 13,679 2,944 1,835 20.5 13.4
314 9OOx35Ox16x38 t4.29 14.141 3.O53 912 120.O 13.8 569.041 I

n7 9OOx4OOx6x12 L7.36
9oox25Ox12x19 1.67 9OOx4OOx5x19 160.94 Profil non-compact or slender
9OOx25Ox12x22 138 9OOx4OOx9x12 434.7?
163 9OOx4OOxgxl6 162.83
181 ,OOx4OOx9x19 141.37 8,367 L,ao7 1.153
83.8 .8 72.6 343.O25 1,O50
2o0 )OOx4OOx9x22 199.90 9,375 2-O25 89.3 1.9 13-O 385,302 1,O50
L,29A
274 ,OOx4OOx9x25 278.44 10.376 2,247
7,447 93.8 t.o 13.5 424,976 1.O50
9OOX4OO 143 )OOx4OOx12x16 143-41 profil non-compact or slender
202 9OOx4OOx12x19 201.8 4,925 Leza I L,2061 91.9 I 1.5
220 9OO,4OOr12x22 20.19 9,925 z,tqq I r.ssr I gz.o I 7 a mt.9a2 I
,OOx4OOx 1 2x25 234.5a 10,918 ,35S I L,4*l o7.2 | .8 13.3 I t44
25 ,O0x4OOx1?x28 I t56.97 1,903 s71 I 633 I Lo4.2l 9
2a7 ,OOx4OOx12x32 I : .87.49 ):3!207 | 2,8$l 1,817 I 105.8 | ,o ;ao-agg I r ti.dt
265 ,OOx4OOx16x25 I 16s.44 1,640 | 2,574 | s52 I 10.1 I .5 13.2 I t64,800 I 466
,OOx4OOx16x28 | : t83.64 t2,676 ) z,zzs I 701 I 12.8 | t.6 13.7 l iosrzgTi 466
,OOx4OOx16x32 | : lo7.9t 13,905 | 3,Oo4 I t,saa I t4.s I r.8 14511 tso313l1 466
H-Beam Built-up masih bersambung, H-Beam Built-up masih bersambung

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


426 427
Tabel 6.17 Parameter Balok: H-Beam Built-up (Fy24OMPa) - laniutan 'fabel 6.77 Parameter Balok : H-Beam Buitt-up
Sumber: Arosur PI CiSadinS Habeam Centre
{Fr24O Mpa) - lanjutan
Sumber : Brosur PI Cigadine Habeam Centre
Notasi d x brx t-x t, BcEt Z oM. 0M_ BT L L I 0%
.Notasi dx,brxt
dt b, kc/m
332
mm
gOOx4OOx16x36
gOOx4OOx15x38
kzlm
332.1 8 15.144
kN-m
3.240
kN-m
2 r]67
KN
115 4 4q 75.4 614 477
KN
1,865
dxb
210
mm
)5Ox25Ox12x32
7:t, 18emt:l ::,.2::.::,

210.39 9.699
0M; 6y;
I
E;=Tfi;;
2.O95 1,295
#ffiffiffi
138.9 2.A E6 406,777 t.477
344 l& 31 15 ala 1 &11 2,749 115 I 4.9 15.9 539,676 1.866 2L3 )5Ox25Ox16x2s 272.57 1,76t 151.8 2.\
9.O27 1.94q 77 364.64A 1.97rl
106 9OOr4SOx6xg 105.80 224 95Ox250x15x28
9SOx2so 223.6 9-651 2,085 L.25L 153_a )E 8.O 392.a9() L,970
L27 9OOx45Ox6x12 tz6.a4 234 ,5Ox25Ox16x32 234.39 lo 494 2,265 1-359 754 9 )7 8.5 429.960
776 9OOx45Ox6x19 17s.95 253 ,5Ox250x15x36 253.18 11 ?10 2,443 1.445 as4 4
Profil non-compact or slender 2.a 9.O 466.267 L,970
148 9OOx45Ox9x12 r47.60 267 )5Ox25Ox16x3a 260.57 L7,720 2,537 7.542 153.6 2.4 9.2 444.32A L,970
775 9OOx45Ox9x15 t7s 47 27 )sox3Oox5xg a6 a4
195 9OOx45Ox9x1 9 r96 3a 101 )5Ox3OOx5x12 aoo 77
)17 9OOx45Ot9x22 277.24 10,341 2,234 t,440 46.5 5.6 L4.A 428.709 .o50 133 95Ox3OOx6x1s Profil non-compact or slender
1
133.29
238 9OOx45Ox9x25 238.19 11.469 2.477 1.502 91.1 s.7 15.3 476.447 1.O50 t23 95Ox3OOx9x12 r22.72
196 9OOx45Ox12x16 195.05 741 95Ox3OOx9x16 t4L.L7 6.379 t37a 451 94.9 a)
Profil non-compact or slender 8-a 267.407 1_104
9OOx45O 217 9OOX4SOx12x19 215-41 155 95Ox3OOx9x19 154.90 7 772 1,550 964 101-q 3.4 9.1 303.952 1-t o9
234 9OOx45Ox 2\22 237.57 10.49() 2.352 I 493 93? sa 14 6 444,390 1,400 169 )5Ox3OOx9x22 154-7() 7 q7) t,722 LOa2 to1 1 3.5 9-4 340.O2() 1,108
2Sa 9OOx4sor )x)\ ?54 ee 1) O11 ) \qa 1 654 97.5 5.5 15.1 492,794 1,400 1p,) ,5Ox3OOx9x25 142.49 8,760 7.892 1.196 Ll2.O 3.5 9.4 375.6a" t,Loa
279 279.09 L3,124 2,a35 t,472 100.8 5.5 15.7 539.328 1,4(}0 163 15Ox3OOx12x15 162 97 7,OL! 1.5L4 913 108.3 3.O a-6 286 atl
95Ox3OO t,471
307 9OOx45Ox 2x32 306.77 14,595 3,153 2.O20 103.6 5.7 16.6 601_139 1.400 190 ,sOx3OOx12122 190.a7 8.587 1_455 1 14) 119.5 3.3 9.2 354,612 L.477
245 9OOx45 Ox 1 6x2 5 245.19 t2.734 2.750 7.723 105.4 s.2 15-O 512.565 1-466 204 ,5Ox3OOx12x25 203.a2 9.364 2.O)a L,254 !23.7 q6 393.a3a
3-4 t:477
305 9OOx45Ox16x2a 305.76 13.437 2.949 1.479 108.4 5-3 15.5 559_354 1-455 2t7 95Ox3OOx12x28 277.47 10.143 2,797 1,364 126.9 3.4
q5 10.o 424.597 L.477
333 9OOx45Ox15x32 333-19 15-295 3.304 2-Oas 11()-7 16 5 620 51S 1 866 236, 95Ox3OOx12x32 23s.67 1 1 -164 2,4,-2 1,510 129-6 fs 10.5 474-222
361 9OOX4SOx 1 6x3 6 16r).6) 16 739 3 616 ) )47 111 S s6 t7\ 680,700 1,866 232 ,5Ox3OOx16x25 232.26 to,L78 2,]-ga 1.331 13a I 3.1 9-4
aaa mx450r16rtR ?74 1? L7,456 3,77r 2,387 111.3 5.5 18.0 710,317 1.466 246 ,5Ox3OOx16x2a 245-72 LO,942 2.163 t,Mo L40.7 3.2 9.4
73 95Ox2OOx6x9 72.62 264 95Ox3OOx16x32 261 6a 11,953 2_Sa2 1,583 142 7 3.3
a2 95Ox2OOx6x 2 81.81 Profil non-compact or slender 242 ,5Ox3OOx16x36 )41 6) 12,955 2.79s L,724 L42.9 3.4
103 95Ox2OOx6x 9 703.27 29t 95Ox3OOxl6xaS 290.59 13.452 2.906 L,793 142.5 3.5
104 95Ox2OOx9x 2 1()3-76 4.141 903 526 109-a 1.4 s.2 165.139 I 108 94 95Ox35Ox6x9 93.95
116 9SOr2OOx9x 6 11S A3 4 aas 1 055 629 717 7 1g s6 1q7 61) 1,108 110 95Ox35Ox6x12 110.25
125 95Ox2OOx9x 9 124.88 5,409 1,158 705 723.7 2.O 5.8 227,599 1,108 144 95Ox35Ox5x19 144-30 Profil non-compact or slender
L34 95Ox2OOx9x22 133.94 5,930 L,28L 747 t27.a 2.7 5.O 245,272 1,108 az2 95Ox35Ox9x12 t22.20
L43 95Ox2OOx9x25 742.99 6.MA 1.393 85s 131.6 2.2 5.3 26a.533 1_108 1\A 95Ox35Ox9x16 lql 75 7,r27 1,539 962 aa.7 3.9 LO.4
134 95Ox2OOx12x16 137.59 5.517 t.492 591 139-2 1.4 s.4 215.953 1.477 L70 ,5Ox35oxgr1g 169.91 8.O63 1.742 1,099 95.5 4.O
95Ox2OO a47 )SOx2OOt12x19 146-SO 6.Oe3 1 BO3 786 141 5 1g s6 )40 \6a 1 477 146 ,5Ox350x9x22 146-Oa 4.992 1,942 r,233 101.6 .2 1.1 387,394
155 )5Ox2OOx12x22 155,41 6,546 L,4L4 a40 747.2 2.O 5.9 253,a64 477 202 )5Ox35Ox9x25 202_24 9_916 2,L42 1.366 1()6-6 ) 1.5 429.102
7U 95Ox2OOx12x25 t64.32 7,O55 1,524 913 150.2 2.O 6.1 286,858 t.477 a76 )5Ox350x12x16 a7s.sa 7,759 1,676 L,O24 100.0 .5 LO.2 2
173 95Ox2OOx12x28 173.23 7.567 1.633 945 152.1 2_7 6.4 309_544 1.477 95Ox35O L92 95Ox3sox12x19 797 53 8,686 l-876 1,159 106.3 3.8
145 )SOt2OOx12x32 1AS 11 4.230 7.77e 1.OAO 153-2 22 67 e3g-33? 1 A77 208 95Ox350xl2x22 207.55 9.60a 2.O75 L,292 11.9
r93 )5Ox2OOx16x25 L92.76 7,465 1,699 990 !72.9 1.9 6.O 311,158 1,970 224 95Ox35Ox12x25 223.57 to.s24 2,273 1,424 t46.4 4.O 1.3 447.327
201 ,5Ox2OOx16x28 201.44 8,360 1,4O6 1,O51 773.9 2.O 6.2 333,366 r,970 240 95Ox35Ox12x2a 239.s9 11 a1? 2,470 L,554 20.o L 1.8 488.127
273 95Ox2OOx15x32 213.11 9,015 7,947 1.154 173.8 2.O 5.5 352,515 L.9"70 267 ,50x350x12x32 260-95 72,637 2,730 724 23.O 2 2.4 54
225 95Ox2OOx15x35 224.74 9.664 2.O47 7.245 772.1 2.7 7.O 391.143 1.970 252 950x3sox16x25 252 01 Ll,334 2.444 1,501 474.6)7
28.5 3.8 1-_2 r,970
237 )SOx2OOx16x38 23t)-55 9.947 2.157 1.29() 770.6 2.1 7.2 LOS.263 1 970 264 95Ox3Sox16x2a 267.a4 72.233 2.642 1,630 31.6 E11 q?t L,970
9
ao )5Ox75Ox5xq as 7a 249 95Ox35Ox16x37 288.95 L3.422 2,499 794 134.L 4-O 564,AS,' 1,970
9l )sox25Ox6x12 91.29 Profil non-compact or slender 310 95Ox35ox16x36 310.06 14.500 3,754 953 134.9 616,A76 1.970
118 )5ox25ox6x19 114-28 42L ,5Ox35Ox15x38 320.61 15-13s 3,280 2,O45 1-34-7 2 3.3 642.447 1.97(]
113 )SOx2SOx9x12 713.24 4.743 1.O2S 610 94.4 2.4 6.4 191.536 1.108 101 ,5Ox4OOx6x9 1()1-(l5
1)A ,5Ox25Ox9x16 724.47 5.632 7.247 740 1()3-a 2.6 7.2 2?2.SaO 1-104 120 ,5Ox4OOx5x12 aaq.71
740 lSOxTSOxSxlS 139 ag 6 ?94 1 359 a?6 11()-O 27 74 )62.776 I 108 163 ,5Ox4OOx6x19 16? ql Profil non-compact or slende.
95Ox25O 151 lSOr2stugY, 1S1 q) 6 qq1 1 SOI q?, 11S4 )a 77 )9) il6 1 10R a42 )5Ox4OOxqr12 741 ER
153 )5Ox25ox9x25 L62.74 7,6M 1,642 L,O25 11q 7 )q 8.O 1)? 1)1 I 10t 166 )sox4ooxgx16 166.39
150 )5Ox25Ox12x16 150.23 6,264 1,353 802 r20.4 2.4 7.O 251,450 t,477 145 95ox40ox9x19 184.92 947 933 1,230 91.21 I rEidiil-
s?iT, c]- t,;T; ruTre
J

162 95Ox25Ox12x19 161.51 6.977 1.494 a97 125.a 2.5 7.' 28].739 t.477 2o3 ,5Ox4OOx9x22 203.45 | .o,o13 I ,.L6sT L3A4 I . I rnq
173 9SOx25Ox12x22 172.79 7 _567 L.6?4 991 130.4 2.6 7.5 311_234 1.477 222 | l5Ox4OOx9x25 I 22L.99 | 1 .1,073 | re2 1,536 | 102.6 I
| .iT
I.33IE serll
IM lSOx2SOxl 2x2S aa4.o7 4.217 4.774 1-Oa3 134-1 2.7 7.4 34()_344 1.477 188 | ,5Ox4OOx12x16 | 1cq.15 I Prcfil non-compaqt or slender
195 lSOrTSOr )\)R tgs ?5 I A\) 1 C1) 1 17S 136 t )a a1 369 ()74 1 477 207 )5Ox4OOx12x19 l ro6.s4 | 9,57L I 2,067 | 1,290 | 100sTl r.sl : 12,T, toilr?o._lJ t7a
H-Beam Built-up masih bersambung. .. H-Beam Built-up masih bersambung,..

424 Bab 6. Balok Lentur Wlryanto Dewobroto - Struktur Baia


429
Tabel 6.17 Parameter Balok : H-Beam Built-up (Fy24O MPa) - laniutan Tabel 6.17 ParameterBalok: H-Beam Built-up (F"24OMpa) _ lanjutan
5umber: 8.osur PI CiSadint Habeam Centre Sumber : Brosur pI Cigading Habeam Centre

Notasi d x brx t-x t, BcEt Z oM. 0M. BF L L I 0v- No;tasi d x bra t-x,t;
kN-m kNn KN KN dib l4/d
#M.*l[l&0
'Jal,(ln:1 t:d?ili?,rtkiB*i:
2)S nSOx4OOx12x2 2 2)4 9a 10 629 2 )q6 | 441 106 3 L6 7)6 454 e60 I 474 200 1OOOX25Ox12x2a 200-o9 9,477 2.o47 1,255 150 2 a.o 414.8a9 1,555
243 lSOr4mrl7r7S )L1 1) rr 6ao ) q)a r qga l11l 47 1? 1 soo e17 1 477 215 lOOOX25Ox12r32 2ls.13 70.372 2.240 7,382 153_s 2 4.4 456.949 1,55s
262 95Ox4OOx12x28 261.77 t2,724 2,748 7,743 114-a 4.8 13.6 547,645 1,477 219 1OOOX25ox16x75 218.83 9.704 2,O96 L-244 767 7.5 417,452 2,O74
286 95Ox4OOx12x32 286.23 14.105 3.O47 1.939 118.2 4.9 14.3 609.112 t.477 1OOOx25O 230 1OOOX25Ox16x28 229_92 70,369 2.240 1,339 770.4 2. 7.A 442,930 2-O74
95Ox4OO 272 9SOx4OOx15x25 271.76 t2.490 2.594 1.672 121-5 4.5 12.9 525.1t7 t.970 245 IOOOX25Ox16x32 244.7a t7.24a 2.44O 1,464 172 2 4.2 444.2A" 2,O74
7qo 9SOx4OOx16x2A 2Ag 96 13 S23 2 921 r.419 124.9 4.6 13.4 s71.462 1 970 250 IOOOX:5ox16x16 259.sO 42.721 2,67A L5A7 172.3 2.7 4.7 524,93s 2,O74
314 qSOr4OOtl 6Y1, 114 7? 14 BqO 1)16 ) o7? 1)7 I 4a 141 617 7q6 1 q70 267 lOOOx25Ox16x38 266-a9 72,554 2.712 a 64A L71.7 2.A 8_g
339 95Ox4OOx16x36 33a.50 t6,245 3,509 ) )o1 r)xq 49 14.9 692,O47 r 970 126 1OOOX3OOxgx12 126.27
545,OOO 2.O74
Profil non-compact or slender
351 95Ox4OOx16x38 350.63 16,918 3,654 2,297 1 2A-9 4.9 15.4 721,5o4 r,970 745 1OOOX3Ooxgx16 744.66 6_a32 L,476 90a 103.2 3.2 4.7 300,430 1,166
1()4 )SOx45Ox6x9 108.17 158 LOOOX3OOx9x19 154-46 7,674 1.658 1_O3' 110-4 3.3 9.0 34LO7A 1.166
429 )5Ox45Ox5x12 29.27 a72 LOOOX3Ooxgx22 772.25 8.511 1,838 1.153 115.A aa 9.3 347-222 L,156
174 )SOx45Ox6x19 7e.32 186 IOOOX3OOx9x25
Profil non-compact or slender 186.05 9.343 2,O7a 1.273 122 ) 3.5 9.6 420.466
r s1 )SOx4SOxqxl 2 51 16 1,!66
168 1OOOX3OOx12x16 167.67 7,534 1.627 977 118.6 3.0 8.4 323,tO6
179 ,5Ox45Ox9x16 79.O3 1.55S
141 1OOOX3OOX12x19 L47.26 8,368 7,4o7 1,099 125.O 3_1
200 )5Ox45Ox9x19 199.93 8.8 353.33s 1,555
195 1OOOX3OOr12x7? 194.91 9.197 1,986 1.219 130.a x.2
221 )5Ox45Ox9x22 220.84 11.O34 2.383 1.535 94.2 5.6 L4.6 442,!42 1.108 lOOOx3oo 9.1 403,055 1.555
209 LOOOx3OOx12x25 20a-56 lo,o20 2.164 1-13A 135.6 3.3
242 )5Ox45()x9x25 241.74 12.229 2-64L 1_706 99-5 s.7 15.1 s36.Oa1 1.104 9.4 442.3o0 1.55S
222 lOOOX3OOX12x2a 222.2L 10,a3a 2,341 1,455 L39.4 3.4
2()1 ,5Or4SOx12x15 2t){).79 9.4 48L.O42 1,5s5
Profil non-compast or slender 240 1OOOx3OOi12x?? 240.47 77.92a 2,575 1.609 142.9 3.5
95Ox45O ))2 lSOr4SOx12x19 22a 39 10-3 531-943 1,555
qoo-734 2X9 1OOOX3OOx16x25 234_5a LO,923 2,359 1.424 152.2 3.1
242 )SOxaSOvl 7!?, )4) 11 11 650 7 515 I Sg4 102 0 s? 14 1 1 477 9-2 470,479 2.O7A
q4 252 lOOO!3OOxl6x2a 252.O4 L!,729 2,534 1,539 155.4 3.2
263 ,5Ox45Ox12x25 263.O7 12,836 2,773 L,764 107 0 ta q s54 106 I la1 9.6 509.Oa3 2.O7A
270 LOOOX3OOxl5x32 269.99 12_797 2,764 1,691 154_1 3.3
244 9SOx45Ox12x28 283.83 14,O1S 3,O27 1,933 110.9 5.5 15.4 607,L69 L,477 10.1 ss9.272 2,O74
2AA LOOOX3OOX16x36 47.94 13,856 2,993 1_44() 59.O 3.4
472 9SOx4SOx12x32 311.51 15.s74 3.364 2.ts4 114.5 5.6 15.2 675.558 L.477 1O:5 608,610 2.O74
297 LOOox3OOx16x3a 296.97 14.3a2 3,105 7,91.4 54.9 3.4
29) lSOx4SOx15r2S 291-5? 13-646 2.944 1.442 115-1 5-2 1-4-7 574_5()6 L.970 10.9 632.963 2,O74
q3 rs 2 136 tooox350x9x12
)r2 ,50x45Ox15x28 ?oc 14 C14 ?2m 2 0()9 1 19-7 63(I.946 | _970
q q70 757 1OOox35Ox9x16 | 1S7.3O 7,619 t,026
340 950x45Ox15x32 339.Sr 16,359 3,534 2,227 1)) sa 16 0 6qq 7!1 1 7,646 95. 3.9 10.3 339,164 1.166
367 95Ox45Ox16x36 356-94 17.890 3.864 2.442 L24.4 5.5 16.9 767,266 1,970
773 1ooox35ox9x19 I 173.47 4.606 1,8s9 t,t70 103.7 .o 10.6 345.796 L,t66
341 95Ox45Ox16x38 3ao.55 18.6S1 4.O29 2.544 124.5 5.6 17.4 aoo,570 1,970 1ooox35ox9x22 | 1a9.G3 9.547 2,O77 1.312 ro.4 | 4.1 11.0 433-aea 1,166
107 r OOOX2Ooxgxl 2 107.31 4.574 975 s65 120.7 1.7 s.1 746.472 1.156 1OOOX3sox9x25 205.80 7O,s62 | 2,2A1 7,4s2 76-0 I 4.2
119 1OOOx2OOx9xl6 t1933 \ )\7 I 136 674 124-9 1.9 s-s 247.963 1.165 180 OOOX35Ox12x16 180.25 a,szr I t,tgz 7,O94 109.1 r.elro.olaer
g,:oo
128 1OOOx2OOx9x19 724.44 5,810 1,255 755 134.8 2.O 249,642 7,766
272
1OOOX35Ox12x19
17s6.27
272 29
| I z,oog I 1,237 15.0 hsTlor f4orog .555 f
137 1OOOx2OOx9x22 137.49 6.350 L.374 835 140.1 2.7 5.9 275,99r 1,166 1OOOx35O 22 70.272 2,2\9 t,37A 122 3. ro.a I ass,es
147 1OOOx2OOx9x2S 146-55 6.905 1.492 913 144-5 2.2 6.2 3()2.o11 1.155 tOOOX35Ox12x25 224.37 7,239 2,42A 1,5t7 27 4
742 1OOOx2OOx12r16 L42.33 5 950 1 247 744 1S1 5 1A 5-3 245-639 1.S55 lOOOx35Ox12x28 244_33 2,199 2.634 655 31
151 1OOOx2OOx12x19 15t 24 6,504 1,405 422 158.2 1.9 )41 agq 1 qss 266 tOOOX35Ox12x32 26S.69 3,470 2,909 1,435 35. 4. t2 I

I 2s8.33 | 2,74 L-z,szz


150 1OOOX2OOx12x22 160.15 7.O45 .s22 901 162.3 1.9 5.4 297,A34 1,555 lOOOX35Ox16x25 1,604 t47 3.
l 11.O 530,306 2.O74
IOOOx2OO tOOOX35Ox15x28
169 1OOO!2OOx12x25 159-()5 7-543 1_638 974 165.7 2.O 5.O 123.446 1.555 + | 274.76 L 13,O90 L2.a27 zto I 45.O 3.9 11 575.237
17R 1oOOx2OOx12x2a 177.97 4.117 753 1.OSS 164_2 2.1 6.2 344.736 1.555 .OOOX35Ox16x32 | 2es.27 | 14,346 3,099 r,sra I 48 4.O 11.9 6?4.
190 1OOOx2OOx12x32 lCq AS a 423 9()6 1.155 170.O 2.7 6.6 3a1_959 1.555 15,591 I 3,358 I 2,093 I : t49.8 I q.t I p.a I agi,ze6f 2-oA
199 1OOOx2OOx16x25 199.O8 8,485 ,833 1 065 1q2 1 1q 59 cq? ()2s ) o74 327 1OOOX35Ox16x38 325.93 76.210 f3^sof ,lsot t49.9 lat I 12 C I z>n ota I t ann
204 1OOOx2OOx15x28 207 .AO 9.O08 946 1,139 193.4 L.9 6.1 )76,777 2,O74 745
)79 27q.43 9.700 1.23a 193.9 6.4 409,294 2,O74 770 Profil non-comDact or slender
1OOOt2OOx15x32 .o95 2.O 1OOOX4OOX9x15 159-94
231 I OOOi2OOxl 5x36 231 06 10.346 243 1.334 192.7 2.1 6.4 441.259 2.O74 148 lOOOX4OOX9x19 .88.48 9.53a 2,060 1,30a I 9a.a 4.7 12.3 I 432.514 1-166
237 ooov2OOxl 6v18 q6 a7 10 726 3l 1.492 191-5 2.7 7.O 457 .O37 2.O74 207 LOOOX4OOX9x22 207.O1 to_663 2,303 I r.4771 os.7 4.8 12.7 446_4SZ 1,156
rL7 1OOOX25Ox9x12 LL6.79 q 107 104 654 l03-7 2.4 6.7 216.457 1-166 226 LOOOx4OOx9x25 2zs.ss I 1,787 2.545 | ,632 | 1.5 4.9 13J 539,720
132 1OOOX25Ox9x16 t32.O2 6,O44 306 791 1111 )s 7a ?61.6S6 1 166 193 1OOOX4OOX12x16 D2.A9 | Profil
143 1OOOx25Oxgx19 L43.45 6,742 456 493 120 0 )a 295 t60 1 165 :IOOOx4OO 2tt I oOOx4OOx12x, s 21,1.2a I 1o.232 2,210 I 37s I
155 1O(X)x25Ox9x22 154.87 7,435 ,606 994 125.9 )a 7.6 1)1 6n7 I 166 23o J oOOx4OOx12x22 zzg.et I 1.34a 2,4sL I L,537 | 15.4 4-6 12.5 504_
1OOOx25O r56 1OOOX25Oxgx25 165.30 4.t24 .755 1.093 130.9 2.4 7.9 361,439 1,156 248 | oOOX4OOx12x25 24a.o6 | 2,455 2,691 | 1,697 | 7.2 4.7
,l:l:.
lSS rillt)r2SOx12x16 154.97 6.747 1.4s7 460 L32.2 2.3 6.9 244,372 1.555 266 | DOOX4OOX12x28 zes.as I .3_560 2,929 | ,855 I 25.7
166 1OOOX25Ox12x19 166 2\ 7 .416 1.6()6 960 134.O 2.5 7.1 3r7.617 1_5S5 297 lr )OOx4OOx12x32 I
zgo.gt l: .s,o1t l -,244f ll
Lq"? 29.9 4-9 4.O 681,916 1,555
174 1OOOx25Ox12x22 177.51 I 171 7 7q4 1 060 143-1 2.6 7.4 3SO_4SO 1_5SS 278 278.Oa I i 360 2,885 | 7a3 I 33.3
149 1ooox25Ox12x25 188.41 a,ao1 1,901 1 1qA 147 A )7 77 7s2.473 ,.sss ---|. |

16x28 2e6.2A | 1
44s! I
.4 2.7 549,733 2-O74
l,tzt I e4o I 7.3 5 3.1 647.390 2.Oa4
H-Beam Built-up masih bersambung. .. H-Beam Built-up masih bersambung,

Bab 5. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


430 431
Tabel 5.17 Parameter Balok : H-Beam Built-up (F),24O MPa) lanjutan Tabef 6.17 Parameter Balok : H-Beam Built-up (F"Z4O Mpa) - lanjutan
Sumber: Brosur PI CiSadint Habeam Centre Sumber : Brosur pI CiSadinB Habeam Centre

Notasi d x brx t-x t, BeEt z sM- oM" BF L L I 0v- Notasi d x brx t_x t, Beiat Z 0,lvll igMi:. ilBF, .llil r:irI*;lfltrilftI{i
kglm MD kN-m KN KN ks/m ":L':,
kN.fr ' :: kN iriliiri:i
321 1OOOx4OOx16x32 320.55 15,895 3,433 2,145 141.0 a7 lt a 709,251 ) o1a 762 1O5Ox3OOx9x19 762.O7
LOOOx4O0 345 1OOOx4OOx16x36 344.42 77.326 3.742 2.347 142.9 4.8 t4.5 775,961 2,o74 L76 105Ox30Ox9x22 L75.A7 Profil non-compact or slender
3S7 1OOOx4OOx15x38 3s6.9s 18_038 3.896 2.446 143.3 4.4 14.9 808,8a8 2.O74 a90 lO5Ox3OOx9x25 149.60
155 I mor4soxqxl7 7\4 77 17) tO5Ox3OOx12x16 172.36 I,O72 7.744 1.O43 129.2 2.9 8.3 362,115 1,533
183 1OOOX45Ox9x15 182.58 Profil non-compact or slender 145 1O5Ox3OOx12x19 185.93 4,949 1.933 1 771 136.1 3.1 4.7 406,621- 1,633
203 1OOOX45Ox9x19 203.49 199 1O5Ox3Oox12x27 'J.99.49 9.a27 2.1)1 1,29a !42.4 3.2 90 450,502 1-533
224 1OOOX45Ox9x22 224.39 11 739 2,S36 1,630 102.0 5.5 t4.4 539,069 L,766 273 1O5Ox3OOx12x25 213.06 10.688 2,309 7,423 t47.4 3-3 q? 494.062 1_533
105Ox3OO
245 1OOOX4SOx9x25 245.30 12.999 2.808 La72 108.0 5.6 14.8 599,147 1,166 105Ox3OOx12x28 226.62 11.549 2,495 7,547 152.3 3.4 9.6 537.OO3 1.533
)o6 1OOOX45Ox12x15 2()5.53 244 lO5Ox3OOx12x32 244.37 12.649 2,747 1,709 155.5 3S 10.1 593.457 1-63?
Profil non-compact or slender
226 1mox4SOx1)x1C )76 29 245 lO5Ox3OOx15x25 245.22 1 1,6a8 2,525 1.519 766 9 3.1 9.1 527.395 2,177
247 1OOOx45Ox12x22 247.O5 1) 4)a ) 6ga 1 696 110-9 5.3 14.2 550.912 1.S55 259 l05Ox3OOx16x2a 254.70 L2,537 2,70a t.647 770.6 3.2 9.4 569.740 2,777
1OOOx45O
264 1OOOX45Ox12x25 267.41 13,676 2,954 1 ea1 1165 s4 1A6 620.541 1 S5S 277 1O5Ox3OOx16x32 276 37 73,662 2.95L 1_801 L74.! 3.3 9-9 62s,4rO 2,177
249 1OOOX45Ox12x28 244.57 14.92! 3,223 2,05s 727 2 5.5 15.1 679,50? 1 SSS 294 1O5Ox3OOx16x36 294.37 74,777 3.192 1,959 175.7 3.4 10.4 680,184
316 1OOOX45Ox12x32 3 15.25 L6.567 3.s79 2.249 t25.7 5.6 15.9 756,906 1,555 303 1O5Ox3OOx16x38 303.28 75.332 3,372 2,O37 L75.9 3.4 10.6 707,237
298 1Omx4sox16x25 297 .43 14.579 3.1-49 1.963 127.7 5.1 14.4 il9.160 2.O74 139
318 1OOOX45Ox16x28 ?14 40 1S 412 3.415 2.140 437.4 5.2 14-9 707.543 2.O74 150 105Ox3sox9x16 160.46
345 1OOOX45Ox15x32 345-43 taru 1 764 ) 172 13S.4 \.4 75.7 744.240 2.O74 177 IU50x35Ox9x19 76-S3 Profil non-compact or slender
373 1OOOX45Ox16x36 373.26 19,062 a 117 ) 6110 a17.7 16-S 459_637 2.O74 193 L05Ox35Ox9x22 192.59
347 1OOOX45Ox16x38 386.97 19,855 4,297 2,772 138.2 5.5 16 g Rg6 851 ) o74 209 l05Ox35ox9x2s 704 6s
111 1o5Ox2OOx9x12 110.47 185 t05Ox35Ox12x16 744.92 8.a99 L.922 L,766 114.5 3.6
t23 losox2OOxqx16 12).94 207 LO5Ox35Ox12x19 200.44 9.929 2,745 1,376 725.9 4.7
132 1O5Ox2OOx9x19 131.99 Profil non-compact or slender 2r7 105Ox35Oxl2x22 216.76 10,9s2 2,366 1-.465 L32.7 3.8 10.5 5o8.734
105Ox35o
141 1O5Ox2OOx9x22 141.O5 2aa 1O5Ox35Ox12x2S I 232-64 11,969 2.5a5 1.642 13a.5 4.O 1.O
15(} 1O5Ox2OOx9x25 150.10 249 TOSOx3sO\a2x2a I )aR6o 12,980 2.4O4 7,757 743.3 4.O
L47 1 OSOx2OOx12x16 t47 .O7 6.418 1.346 797 168.6 1.7 5.2 276,576 1,633 270 LO5Ox3sOx12x32 I 269.83 14.314 3.Oga 1;948 144.1 4.2
156 1O5Ox2OOx12x19 1SS 9A 5.990 1.510 8ao 173.5 1.8 5.5 305.629 1.633 265 LO5Ox35Ox15x25 I 264.94 72.969 2,ao7 1,708 754.5 3.7 10.8 sa3,o7z 2.L77
65 1O5Ox2OOx12x22 154.89 7 S5g 1 633 963 174.O 1-9 5.7 334.339 1.633 241 tO5Ox3sox15x28 2ao.6a 13.96A 3,O77 1.851 154-A qa 1-.2 642.a72
o5ox2OO
774 1O5Ox2OOx12x25 173.80 4,t25 1,755 MS 141.4 2.O 5-9 262.704 1.533 302 05Ox35Ox15x32 301.65 75,290 3,303 2.O40 t62.e 3.9 1.7 70a.343
143 105Ox2OOx12x28 L42.71 8,687 7,876 725 184.8 2.O 51 ?co 73s l 633 323 105Ox3sox15x36 a)2.62 16,602 3.5a6 2.2)6 155.1 4.O 72,3
195 1 OEOX?OOx1 2x32 194.S9 9.432 2.O37 237 187.3 2.7 6.4 427,597 1,533 333 L05Ox35Ox16x38 333.11 77.254 3.727 2,317 165.6 4-a
205 1O5Ox2OOx15x25 205.40 g 125 7.97L 747 212.7 1.8 5.7 396.O42 2.777 144
2t4 1O5Ox2OOx15x28 274.12 9,675 2,O90 )?o 713 9 1.9 6.O 423.476 2.177 173 tO5Ox4OOx9xl5 t73.O2
226 1O5Ox2OOx16x32 225.75 10,404 2,247 323 214.9 z.o 6.3 L\9 \AA ) 777 191 105Ox4OOx9x19 197 U
I osox2OOx16x35 237.34 11.\27 2.403 ,426 274.2 2.O 6.5 49s,O32 2,L77 270 L05Ox4OOx9x22
Profil non-compact or slender
209.86
243 1O5Ox2OOx15x3a )a1 ag 11.446 2.441 .476 21-3.2 2.7 6.8 512,559 2,t77 22A L05Ox4OOx9x25 24.27
120 1O5Ox25Ox9x12 120.35 797 105Ox4OOx12x!.6 797.44
136 1O5Ox25Ox9x15 135.58 216 1OsOx4OOx12x19 2L5.76 10,908 2,356 7,462 114.S .4 1.9 507-613 1-633
147 1OSOx25Or9x19 747 .OO Profil non-compact or slender 244 105Ox4OOx12x22 234.O3 2,O83 2,610 1.533 a2\ \ 5 12.3 566.866 1,633
15a l05Ox25Ox9x22 1S4.43 252 I05Ox4OOx12x25 252.31 3,250 2.A62 ao1 131.6 6 2.7 625.476 1,633
170 IO5Ox25Ox9x25 l69 as 271 l05Ox4OOx12x28 270.5A 74.471 3.113 g6R L36.7 4.7
160 IO5Ox25ox12x16 159.71 7 )AS I 565 920 f44.6 2-3 6.4 319.346 I.633 295 LO5Ox4OOx12x32 294.95 5,947 3,445 I L87 L41.9 el 1a 759,324 :.633
a7l 1O5Ox25Ox12x19 170.99 7,970 t a)1 10)6 1qo 7 2.4 7.O 356-125 1.633 2AS 105Ox4OOx16x25 2a4.57 74,250 3,O7a 7,497 145.4 .^l )s
1O5Ox25O
ta2 1O5Ox25Ox12x22 142.27 8.590 t,877 1130 156.3 )\ 71 152./l71 1.633 LO5Ox4OOx16x2a 302.66 15,399 i z,zza
I

I z,oez I 150-O sl 2.9


6sa,749
7r.6.oo4T
I t.777

194 losox29Or12x25 193.55 9.405 2,O32 L234 167.2 2.6 a6 a)8 1AS 1 6?3 327 l05Ox4OOx16x32 326.77 76,9L9 | 3,655 | 2,279 I t54-6 .6 1 3.5 tgt.zzt I

205 t05Ox25Ox12x28 204.43 10_114 2.146 1336 165.1 2.7 7.4 463,472 1 633
220
225
1o5ox25Ox12x32
1oSOx25Ox16x25
)lq e7
))\ 13
11.061
10 406
2349
2_244
1470
133()
15a.7
].44.7
2.4
2.4
4.2
7.4
510,525
461,779
1,633
2,477
363 lOsOx4OOx16x3a *zsif L9,777 i,14il- ,5r8I t5a-o ."t r4.s-,i- tor qrs l;
236 105Ox25Ox15x2a 236.24 11 105 2-399 4430 447.6 2.5 7.7 496,609 2,L77 ra6 .O5OX4SOxgx16 1R5 SR
251 1OsOx25Ox16x32 251.O3 12,033 2,599 7562 190-1 2.6 4.1 542.474 2.177 206 .05Ox45Ox9x19 206-35
766 1OSOx2SOx16x36 255.82 12,952 2,794 L692 lgo a )7 a-s sa7.5()a 2.177 227 .O5Ox45ox9x22 227.L3 Profil non-compact or slender
273 tGOx2SOx16x38 273.21- 13.409 2,495 1757 190.5 )a 97 609.ASA 2.a-77 244 .05Ox450x9x25 247_90
130 l05Ox3oox9x12 129 a3 10 05Ox45Ox12x16 2ao.o4
1O5Ox3OO Profil non-compact or slende,
t48 1O5Ox3OOx9x16 1AA 2) 237 05Ox4sox12x19 )no 6a
H-BeamBuilt-up masihbersamlaung. H-Beam Built-up masih bersambung. . ,

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


432
Tabel 6.17 Parameter Balok : H-Beam Built-up (Fr24O MPa) - lanl'utan Tabel 6.17 Parameter Balok : H-Beam Built-up (F"24O Mpa) - lanjutan
Sumber: Brosur PT. Citading Habeam Centre Sumber : Brosur pI Cigading Habeam Centre

d x brx t-x Notasi d,x b;x tlx;t; .Bet.rt:: :a2.. lEFr ttrsiti{r,!
ltl$rlfi: i$.*,t:i: L;;;4
ilxb. LEilriniir "L[
l
13.2 13 265 11OOx3OOx16x28 264.9A 13.36S 2.447 77U 786.4 3.1 9.2 634.446 z,zaL
z8,a 11OOx3OOx16x32 2a2.at 14.546 a 7a) 1,913 190.5 3.2 9.7 695 971 2,287
11OOx3Oo
qol 11OOx3OOx16x36 300.65 ts.7az 3,395 2,O79 792.9 3-3 10_1 756,4L4 2,2A7
1O5Ox45Ox12x32 310 11OOx30Ox16x3a 309_56 16 301 3,521 2,162 193.4 3.4 aoa 786,3L0 2,2a7
15,531 143 11OOx3SOxgx12 a42-\Z
L64 11OOx35(lxgx16 154 00
1ao 11OOx3sOxgx1q 180.O6 Profil non-compact or slender
195 t1OOx35ox9x2, 79b.L2
242 L1OOx35ox9x25 2L2.tA
lgo L1OOx35Ox12x16 149.63 9.492 2.OqO L,239 128.3 3-5 9-a 450,858 1,711
206 11OOx3Sox12x19 205-S5 10 s1) 2,244 1,398 136.2 3.7 1(]_)
Profil non-compact or slender 221 11OOx35Ox12x22 ))1 47 11,646 2.516 1-.554 143-5 3a 10.5 565.222
11OOx35O 7
237 11OOx3SOx12x?s 237-39 72,714 2.746 L70A tso o 3.9 10.8
253 110Ox3sox12x28 253.31 13.775 2.97\ 1 A6' 155-4 4.O Lt.2 677.O1V 7 711
275 11OOx35Ox12x32 274.54 15-141 3.279 ) 06) 161.1 4-L t1--7 L,7Ll
11OOx2OOx12x19 )71 11OOx3sox16x25 271--22 13-415 2,98,4 L,474 r6a-2 3.7 to.6 660 0)E 2.25L
2a7 11OOx35Ox16x28 246-96 1A-465 3,21,1 1.955 473.O 3-a 11 () v.44,947 2.2AL
304 11OOx3SOx16x32 307.9? 1 6-7SS 3.511 2.164 177.9 3-9 11 5 7A7,,,gA 2.2A7
629 11OOx3sox15!36 6)g 91 L7,634 3.ao9 2.360 1AO-9 40 L2.O 85a,342 2.2A1
339 llOOt3SOxI 6rlR 339.39 18,319 3_957 2.456 181 A 4.O t2.3 893.501 2.251
152 11OOx4OOxgx12 152.O0
177 11OOx4OOx9x16 t76.56
195 11OOx4OOx9x19 r94.97
Profil non-compact or slender
2L3 11OOX4OOx9x22 213-39
232 l1OOx4OOxgx2S 231 Rl
202 11OOx4OOx1rYl 6 202.19
11OOx25Ox9x16 220 11OOx4OOx12x19 220.47 r1.599 2.505 1 5SO L27.9 4.3 11.8 563_A7s 7.711
11OOx25Ox9x19 )29 t1.OOx4OOx12x22 234.74 42.432 2.772 1 710 13S.S 4.5 12.2 629.446 | 771
257 1LOOx4OOx12x25 257.O2 14-OSA 3,036 L,907 L42.3 4.6 t2.s 6qa 679 L,717
275 11OOx4OOx12x2a 275.2q L5,276 3,300 2.O42 144.O 4.7 72 _q 737,47a L.7L7
300 llOOx OOxI ?x?, 299.66 16,890 3.64A 2.31.3 ls4_a A? 13.5 84L.4L1 L.71L
1 1oox2sox12x19 294 1OOx4OOx16x25 290.85 15.160 3.275 2.Oa? 158.O 4.3 L2.3 732.266 ,.244
30s 11OOx4OOx16x28 304.94 15.356 3-S3S 2 797 163.2 4.4 L2.7 795 -4AA 2.221
333 L1oOx4OOx15x32 333.OS 17.964 3 3AO 2,4t5 168.5 4.6 13.3 87A.475 2.2A1
357 1 lOOx4OOx 15x36 357.47 19-S4q 4,223 2,640 L72.1 4.7 13.9 95()-269 2,247
11OOx25Ox12x32 369 1 lOOx4OOx 1 5x3 a a6g_22 20,337 4,393 2,75L L73.2 4.7 44.2 1000 6q, 2,2A7
11oOx25Ox16x25 161 11OOx4SOxqx12 161 4)
189 tlOox4SOxqx 1 6 189-12
1 1oox25Ox16x32 2ao L1OOx45Ox9x19 209.89
)47 L1OOx45Ox9x22 244.66 Profil non-compact or slender
251 11Oox4soxgx25 251-.4?
11OOx3OOx9x12 2LS 1OOx45Ox12x16 214.75
235, l1OOx4sox 2x19 2t6-34
256 aOO\aSOx72v)) 255.O1 4,O18 3.O28 1.905 129.4 s.2 4-a 693,069 LTrt
277 lOOx4qox )Y)\ 276.64 5,401 3.327 2.706 26.4 .3 L) 765;9La !.7La
297 lOOxaEOxl 2rr* 297.27 16,777 3.624 2.304 142.4 4 t4 7 437,939 L:7aL
325 1OOx45Ox12x32 324.74 18.599 4.O17 2.564 a4a.'I s 1q 3 L.'LA
11OOx3oO
31O I l1OOx45Ox16x25 110.47 16,504 3,565 2,2t2 150.1 5-O 14.o 804,50S 2.)
331 | Lr.OOx45Ox16x28 330.92 7,467 3,459 2,405 s5.6 1 t4.4 875.a69
358 | L1OOx45Ox16x32 3Sa.t7 19,672 4,249 2,666 61.4 3 15:n 965.752 L:141
231.33 342 1OOx45Ox16x36 342.43 t,464 4,636 920 155.3 .4 15.s I 1062:197 ,]2a1

15Ox2oo 114 15Ox2OOx9x12 77.a6 Profil non-comoad or slender


H-Beam Built-up masih bersambung. . . H-Beam Built-up masih bersambung. .,

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


Tabel 6.17 Parameter Balok: H-Beam Built-up {Fr24OMPa) laniutan Tabel 6. 1 7 Parameter Balok : H-Beam B u i I t-u p (F 24O Mpa) _ lanjutan
Sumber : Erosur PI Citading Babeam Centre "
Sumber : Brosur pT. Cigading Habeam Centre

Notasi d x brx t*x t, BeBt z 0M, 0M" BF L L I ov"


k!/m kN-m KN cm' KN
130 I 15Ox2Oox9x16 129-45
139 115Ox2OOx9x19 138.85
Profil non-compact or slender
t4a 1 1SOx2OOx9x22 t47.44
157 115ox2OOx9x25 1 a4
S6.
197 11sox2OOx12x16 156.66 7 479 1.S94 909 200.9 L.7 5.1 354,508 1 7aa
165 r 1sox2OOx12x19 16S.52 8,0O7 r,730 1,OO1 2()6- 1 1-a s_3 3ao.566 r.7aa
174 115Ox2OOx12x22 174 17 a-533 1.455 1.092 21L 2 1.9 5.5 aas.249 LTaa
115Ox2OO 192 1 15Ox2OOx12x25 192.O4 9,255 1-999 1.442 2 15.9 1.9 5.7 4a3,494 1.744
204 I 1 SOx2OOx12x28 203.89 9,474 2,t33 t,27L 219-a 2-O 5.9 524,167 1,7a8
213 115Ox2OOx12x32 272 74 10_593 2.310 389 223.7 z.t 62 s61.242 1.744
2a9 1 15Ox2OOx16x2S 218.63 10,455 2 260 299 255.O 1.8 5.5 493,924 2 3aS
227 115Ox2OOx16x28 227.30 11.071 2,391 385 2\7 .4 1.8 5.7 s27 139 2,385
11.473 2.S65 ,501 259.4 1.9 6.0 q70-461 2_345
239 1 15Ox2oox16x32 238.85
250 1 1SOx2OOx16x36 250.41 12,669 ) 717 1.614 259.8 2.O 6.3 673,944 2,38s
255 115Ox2oox16x38 2S5.18 13.O65 2,822 1,670 259.3 2.O 6_S 635.427 2.385
ta1 115Ox25Oxgx12 127.24
L42 I 1 SOx25Oxgx15 r42.4L
154 1150x25Ox9x19 153.75 Profil non-compact or slender
165 115Ox25Ox9x22 165.11
t76 115Ox25Ox9x25 176.46
169 115Ox25ox12x16 169.22 a.286 1.790 L.O44 L70.9 2.2 66 396-949 1.744
1ao 115ox2SOx12x19 180.43 9,082 1 962 1-151 177.7 2.4 6.9 44L,332 I 7gA
192 115Ox25ox12x22 191.64 9.474 2,133 L,276 tza ) 2.5 7.1" 4A5-239 LTAA
115Ox25o
202.85 10 661 2-303 1.390 190.0 2.6 7.4 q)A 672 1-7aa
203 115Ox25OxL2x25
2t4 1 1 SOx2SOx12x28 214.06 L7,445 2,472 1 503 19S-O 2.6 7.6 57L,634 1,788
229 115Ox250x12x32 )29.O1 12.442 2.696 1,652 200.2 )7 7.9 624.148 t,7aa
238 115Ox25Ox15x25 23A.25 11,471 4.s64 1.507 220.3 2.4 7.2 573,O39 2 3aS
249 115Ox2SOx15x28 249.24 L2.647 2,73L 1,518 224.7 2_S 7.4 6L5,279 2385
264 115ox250x15x32 263.97 3,662 2-951 7.764 227.9 2.5 7g 670.442 2-3aS
279 115Ox250x16x36 27a.67 14,674 3,170 1,908 230.O 2.6 8-1 725,672 2,385
246 11SOx25Ox16x38 2a6.Or 1S.174 3.278 1,979 230.3 2.7 8.3 752.764 2.385
L37 1 1SOx3Ooxgx12 136.70
155 115Ox3OOx9x16 754.97
169 11SOx3OOx9x19 168.58 Profil non-compact or slendet
142 115Ox3OOx9x22 142.38
196 115Ox3OOx9x25 196.O9
142 115Ox3OOx12x16 181.78 9.193 1.946 1.L79 15r..7 2.4 4.2 444.397 1.748
195 I 15Ox3oox12x19 195.35 10,156 2,L94 1-320 159.5 3.0 8.5 502,098 7SA
209 115Ox3OOx12x22 204.91 1 1.115 2,407 L,460 166.8 3-1 4.7 sss.229 7AA
1150x3OO 12,o6a 2.607 1.598 t73.4 3.2 9.0 607 .747 1.744
222 115Ox3OOx12x25 222.48
236 115Ox3OOx12x28 236.O4 3,O1 2,477 1.735 179.O 3.3 9.3 659,774
254 115Ox3oox12x32 )\4 13 14.27 7 3.O83 1,915 185.O 4.4 9.7 724.209 7Aa
258 1 15ox3OOx16x25 257.a8 3,278 2-a5a 775 197.9 3.0 a.a 652.153 2.385
277 115Ox3OOx15x28 277.26 4,27 3,O70 .450 202.6 3.1 9.1 704 aag 2-345
2A9 115Ox3OOx16x32 2gs.o9 15.450 3,337 ,o2? 207.5 3.2 9.5 770,903 2,385
?o7 115ox3OOx16x36 3()5.93 15 6A0 3_603 2.202 210.6 3.3 9.9 437 .401 2.3a5
316 t 1SOr3OOx16x38 315.44 17,297 I 3,29! l ?2qq L?11.s._l_3!_l__19.?-l_CZ9 | 2,38s
L46 1150x35oxgx12 t46.12
164 115Ox35Ox9x16 r67 S3
5Ox35O 144 I 1qOr35Oxqx19 183.59 Profil non-comPact or slender
200 115Ox35Ox9x22 199-65
2L6 11SOx35Ox9x25 213.77
H-Beam Built-up masih bersambung. ,,

Bab 6, Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


437
Tabel 6.17 Pammeter Balok : H-Beam Built-up (F"24O MPa) - Ianiutan Tabel 6,L7 Parameter Balok: H-Beam Built-up (F"Z4O Mpa) _ laniutan
Sumber: Brosur Pl CiAadinS Habeam Centre Sumber : Erosur pI CiFdinE Habeam Cenrre

Notasi d x brx t-x t, B€mt zl bM, I


0M.l BF LI L I 0% Notasi d:*pry.:t;!l; ',P!:x?! ;Z.t; io,t-1,*Ii'!B *Ji#ffi j
kelm kN-m kN-m KN kEle
d\b. kg/m I I KN

t97 12OOx2OOx12x28 196.79 10,489 I 2661 ,47|l 238 2.Ol s.8l s34,39: L.E66 3()0 I2OOx35Ox15x28 299.7A 76,727 3,672 2.199 202.8 3.7 to.7 872.A7( 2,4At
209 12OOx2OOx12x32 203 60 r.347 | 451 I r,47Ol 242.4 .ol 6.11 583,261 1 -46€ 320 12OOx35Or16x32 320.49 74,24t 3.94L ).a72 209.2 3.8 11_ 1 9Sg 6rr
12OOx35O 2.4a8
225 12OOx2OOx16x25 224.97 1,15S I 2,412 381 I 277.8 I sl s.sl s47.99r 2,488 341 l.2OOx35Ox15x36 34!.47 19_7St 4,267 2,634 213.4 3-! 11.6 1.o45.223 2..42
12OOx2OO 234 12OOx2oOx16x28 233.58 1.798 I s48 | L,4721 2ao.5 1.81 s.7l 584,302 2.44t 3S) l.2OOx35Ox15x38 351.95 20,50r 4,430 2.741 275 t 4.4 11 a.oa7.57c 2,4a8
245 l2oox2OOx15x32 245.13 2.637l, 2.730 593 I 242.9 1.91 5. 632,L27 ) 4At 158 [2OOx4sOr9x1 16a.49
257 12OOx2OOx16x36 256.69 3,47O1 2,970 1,7721 za3.t 2.o I 6. 679.244 2,44t 196 2OOx45Ox9x16 196.18
262 12OOx2OOx15x38 262.46 3.8sS I 2,999 777 83.7 2.O I 6.: 7rl2.642 2.44t 217 1 2OOx45Ox9x19 216.95
131 12oox25ox9x12 130.81 23a 12OOx45Oxgt22 237.72 Profil non-compact or slender
146 12OOx25Oxgx16 145.94 259 t2OOx45Ox9x25 254.50
157 12oox25Ox9x19 197 _29 Profil non-compact or slender 224 l2OOx45Ox12x16 224-17
169 t 7ooi25Ox9x22 15a.64 245 t2OOx4sox12x19 z44.AO
1ao 12Oox25Ox9x25 1ao.oo 265 l2OOx4Sox72x22 265.43 ts.671 3,385 2,72C 144.a 5-1 13.6 84L.463l a.A6,C
12OOx45O
173.93 a.a2s 1.907 1,10I 1a4-9 2.2 6.5 419,72E 1-46€ 246 12OOx45Ox12x2s 246.06 t7,146
L74 12oox25Ox12x16 3.7a2 2.?41 757.7 5.2 13.9 92A_AO! 1,85€
r2OOx25Ox12x19 185.14 9,66( 2.O87 1.23C r92.( 2_i 6-8 488.182 1,46( 307 12OOx4sOx12x23 306.69 18.693 4,O38 2,558 764-4 s-3 74.3 L,O15.247 1.45€
185
1-351 194.: )t a( q36-137 1.46( 334 l2OOx45(X12x32
195 12oox25Ox12x22 195-3S 1().44t 2,264 334.20 20,697 4,469 2.845 t72.5 5.4 7.4. 1.129.O41 1,866
12OOx25O 11.311 2.443 1,471 205.: 2.5 7.3 583,59', 1,866 323 12OOx45ox16x2s 323.03
20s 12(x)r250x12x25 204.56 14,50! 3.998 2.46,A Lv4.4 4-a 13. 979,507 2.4AA
219 12OOx25Ox12x2a 2Ls.77 12,13C 2.62C 1.549 21o.1 2.G 7.5 630-565 1,a66 343 12OOx4sOx16x28 343.4a 20.oot 4.32t 2,644 141.r 5-O 1,O55.148 2.4AA
234 12oox25Ox12x32 )44.72 13.21S 2,855 t 74l 216.7 2.7 7.4 692,426 1.a6€ 374 l.2OOx45Oxl6x32 370.73 21,,9a1 4,744 2-962 1Aa f 2 14.6 1.777.95A 2,44e
12oox25Ox16x25 244.53 t2,634 2.729 1,598 239.1 2.3 7.4 634,293 2,442 398 12OOx4sox15x36 397.99 23,94C 5-47 3,249 794.2 5.3 15.2 t,2a9,ta2 2Aat
245
2S6 12Oox25Ox16x28 2S5.56 13,439 2,903 r.7ts 243.4 2.4 7.1 640.471 2,4a1 472 I2OOx45Ox16x38 411.61- 24.924 5,384 3,38' 196.3 5-3 15.5 7.344.20i 2-4AA
12OOx25Ox15x32 270.25 14-50( 3,133 1,868 247.2 2.5 7.4 741,292 2.44t
270
2A4.95 15,56( 3.362 2,OL9 250.! 2.8 a.( aoL264 2,44t H-Beam Built-up Finished.
285 12OOx250x15x36
)92 12oox25Ox16x38 292.29 16,093 3,47e 2.O94 25t.t 2.6 B 830.932 2,44t
140 I 2oox3OOx9x12 140.23
159
172
12OOx3OOx9x16
12OOx3OOx9x19
15a.50
17).21 Profil non-comPast or slender
Profil I built-up [Tabel 6.17) menyediakan banyak sekali variasi
186 1 2oox3OOx9x22 185.91 ukuran dibanding profil I hot-rolled (Tabel 6.9 - Tabel 6.L6). Tetapi
200 \99.62 ' jangan salah, variasi ukuran profil I built-up yang begitu banyak
12Oox3OOx9x25
3OOx12x16 ra5 49 9.77t 2,LL2 7,249 163.( 2.t 8.1 495-80i 1,46t itu
9 200.o6 10,78, 2.329 1,397 L7L.T 3.0 a.4 554,43S 1.456 adalah teoritis, tidak semua diproduksi (ready-stolg. ;aai pertu
274 12OOx3OOx12x22 213.62 11,784 2 S4S 1.543 179.6 31 a.'1 612.469 1,856 dipesan dan dibuat terlebih dahulu secara khusus.
12oox3oo 2oox3OOx12x25 227 19 72.74( 2,760 1 5aa 186.7 3.2 8.9 659.49! 1,466
240.75 73,7 7 7 2.975 1,a31 L92.9 3.3 9.2 7)6 7at 1.456 Pada sisi lain, adanya bermacam-macam variasi ukuran tadi tentu
247 12Oox3OOx12x28
3,25r 2-O2C L99.7 ai 801,591
9.6 1,466
259 12OOx3OOx 2x32 25A.84 15,O84
1 416 2L4.2 A7720-595 2,484 memudahkan perencana mendapatkan ukuran profil yang efisien.
24 I2oox3OOx16x25 2@.16 14.103 3,O4( 3.O

274 12oox3OOx16x28 277.54 1S.OaC 3.257 !,957 219.4 3.O 9.O a7 6.644 2.444 Hanya saja dari banyaknya variasi flihat Tabel 6.t7), banyak juga,
295 12OOx3OOx15x32 295.37 76,375 3.537 2,t43 ))s.o 4.2 9.4 a50,458 2.4aa
yang berklasifikasi non-kompak atau langsing, yang tentu saja itu
313 z7 L7,667 3,815 2.327 228.9 1-! 9.4 923,243 2,488
313
322
12OOx3OOx15x36
1 2oox3oox16x38 322 t2 18_300 3,953 2 41'' 230.2 3.3 1O.Ol 9s9,2s1 2,4a9 tidak efisien jika dipakai dengan pertambatan biasa saja. Tabel 6.17
150 12oOx35Ox9x12 149.55 minimal bisa membantu para perencana memastikan bahwa hanya
771 12OOx35Ox9x16 171.O6
Profil non-comPact ot slendel
profil kompak yang dipakai.
ta7 12oox35Ox9x19 187 t2
203 12oox35Ox9x22 203.14
219 12OOx35Ox9x25 219.25
2oox350x12x16 199-O5 70.723 2,37t 1-391 148.9 14 9-€ 551.884 1,86€
199 1
12OOx35O 2L4.97 11.904 2,57! 1.561 157.4 3.( 10.( 52().69S 1,865
2L5 12OOx35ox12x19
13,OA( 2.a25 L,13C 166-: 3.i 10.3 688,80C 1.a6(
231 12oox35ox12x22 230.89
246.41 L4.245 3,07t 1-90€ L73.1 ?., 10_6 756,201 1 a6t
247 12oox35Ox12x25
263 1roox35Ox12x28 262.73 ts.4t2 3,32! ) ola 180.5 3.9 10.9 a22.901 1,A6(
3.662 2,291 1S7-9 4.O 11.3 910,756 1.a66
244 12OOx35Ox12x32 2a3.96 16,953
)s3.78 15,571 3,363 2.033 196.€ 1-t 10_3 806,497 ).4AA
244 12OOx35Ox16x25

H-Beam Built-uP masih bersambung...

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struldur Baja


438 439
Tabel 6.18 Parameter Balok : WF - ASTM 46 lnch Series (F"24O MPa) Tabel 6.18 Parameter Balok : WF - ASTM A6 lnch Series (F,Z4O
Sumber : hfrp://M.ife-steel.co.jplen/produds/shapes/catalot/d1e-1O1.pdt (aks-es 30 Sept. 2o13)
Sumber : htrp://M.ife-steet.co.jplenlproduds/shapes/catatog/d1e_1Oi.ddf
Mpa) _ laniutan
(akses 3O Sipt. ZOr!t
Notasi d x b.x t-..x t, BeEt z BF L L I 0v_
lbs,/ft ls/m kN-B
0M_ 0M,
kN-m KN m m cm' KN
Notasi
lbs/ft
d x:b;x.t..;x't". BJmt,
m6 s
Z
,fr"
4'M-r sM; BF' [] ilj] i'lf:{
l:'.ttN ri
w92O x 420 393 95Ox427x3 1x55 5as 27.790 5-473 t.s7a 134.S so 21 6 I 140 0()f 4,28! W61O x 32S 34) 446x476x39x63
t3!lHrii!&
572 11.03€ 2,3U 1,38' aa.7 5.5 60. 2o,4.OOn
or 3s9 950x425x28x51 534 24,520 5,296 3,244 135.9 5.O 20.o 1,O30,OOC 3.83( 311 435x472xn6*\a
2,505
463 9,ao4 2,17a 4.244 17.t 5.4 54.5 180,OOO 2.255
W36x1-6 % 324 942x422\26x47 4aa 22.426 4.844 2.977 135.6 5.O 18.7 932.OOC 3.52i W36O x 41O 283 425x4O9x33x53 422 8,903 1.922 1,134 17.3 5.4
,^ 447 )o 494 a 4)6 ) 711 t1) 7 5.0 77.4 843,OOC 3,224 or 2\7 416x4o5x3Ox4A
50.7 160.OOC 202A
383 7.940 L,775 LO24 t7.) 5.3 45.(
280 928x422x23x4O 477 19,!24 4,13 I 2,551 131.3 4.9 17.O 7A2.OOt 3,O7 t W74 x 76 233 4O7x4O4x27x44
741.OOn 7797
q2lx420x2ax37 347 7 140 7.542 929 15.8 5.3 4L.t t5a2
260 347 17 .SO4 3.741 2.344 127.4 4.9 76.2 71S.OOt 2 7g\ 27L 399x40lx25x4O
125,OOO
31A 6,194 1-341 838 L6.7 5.3 37.9
245 916x419x2Ox34 355 16,160 3,497 2,166 L24.6 4.9 15.5 658,OO( 2,53I 110_OOO 7436
193 393x399x23x37 288 5.a,47 1,262 770 165 5.2 3S.O 99.aO(
230 912x418x19x32 342 15.147 3.24O 2.O38 t27.6 4.8 15.1 521.OOC 2.49: 1302
175 387x398x21x33 262 5,190 1.727 69C 16.6 5.2 37.)
W92O x 310 210 932x3O9x21x3S t13 13.5()2 2.944 1.776 147.9 3.4 11-2 saa-oot ) a1t 48,900 aa70
159 38Ox395x19x3O 237 4,634 1.OO1 620 L6.4 5-'
or 194 927x3o8x19x32 2a9 72,359 2,669 7,620 L42.! 3.3 10.7 505,0O( 2,53C 24.4 79.OO0 104(
745 375x3 x77\)c 216 4.261 920 574 16.2 5.2 26.6 71 10A
w36 x 12 ra2 923x3O7x18x3O 271 44.575 2_500 1.S19 134.1 3.3 10.4 470.OOC 2.39) 91a
W35O x 37O 732 172x374'76x26 497 3,774 a1s
170 919x3O6x17x26 253 10,299 2,?25 1,344 132 1 3.2 9.9 436,O0( z,2s( 5lC 1,6.4 4.9 23.5 63.500 451
or 120 368x373x15x24 L79 3.453 748 47C 16.4 A9
150 915x305x17x26 238 10.215 2.206 L,337 73L.2 3.2 9.9 405.OO( 2.24( 21.9 57.2(lC 795
W74x14 Y2 109 364x377x13x22 762 3,724 675 427
15() 911x3(}4x16x24 224 9.45L 2.O47 7.237 12s.6 4.2 9-6 175.OOt 2.Og! 16.2 4.5 20.2 51,400 641
99 36Ox37Ox12x2O 147 2,A23 51() 347 16.1 4.4 7e7
135 903r304x15x2O 201 8,152 1,763 x,053 115.6 3.1 9.2 324,OOa 1,950 46.100 622
90 356x369x11x14 734 2.527 546 34A 15-9 4.8
\^/84O x 4OO )47 913x411x32x58 s77 25.463 5.500 3.337 722.2 4.9 22.6 1-O10.OO( 4.20') 77.3 4a.so( 564
W31O x 31O 190 365x322x27x44 283
or 354 9O3x409x3Ox53 32-7 23,790 5,OO9 3,O50 722 1 4.8 20.9 914,OOC 3,901
5,O56 1.O94 ila 13.1 4.2 3a-1 74,70C a4a9
or 170 356x319x24x4O 253 4,489 970 5ao L2.a 4.2
W33x15r/" 314 893x406x26x48 474 20,596 4,M9 2,730 120.0 4.8 19.1 813,OOC 3.343 34.5 68.4oC 1230
WLz x az 1s2 348x317x22\36 226 3.9aC 860
297 885x404x24x44 434 14.76L 4.O52 2.496 11a.6 4-a 47.9 735.OOt 3.059 518 12.) 4.7 31. 59,500 7ro2
135 341x315x2Ox32 202 3,49A 7s6 464 L2.7 4.1- 27.5
263 977\AO1Y?)YAO 392 16,919 3,655 2,259 116.5 4a !6.7 659,O0( 2,778 51,700 942
120 333x313x1ax2a 179 3,01a 692 400 12.6 4.7
24t 868x403x21x36 359 L5,397 3,326 2.058 113.8 4.7 15.8 590,0O( 2.62! 24.L 44.50o 863
106 327x31Ox16x2s 158 2.64i 572 354 42.\
221 g62x401xa0x32 429 13.43S 2.944 1.444 111-3 4.6 14-9 535.OOt 2.443 4.O 27.5 3a.aoa 753
96 323x309x14x23 743 2,401 s19 323 t2.4 4.O 19-8
201 855x4OOx18x29 299 L2,440 2,647 1,569 106.O 4.6 14.2 480,OO( 2,276 34,60C 651
a7 318x308x13x21 130 2,769 458 293 12.3 4.C
W76O x 3aO 326 823x39Ox29xS2 485 19.344 4.147 2.544 9a.o 4.7 21_4 694_OO( 3.437 18.3 30.700 595
79 31,4x307xl2x1s r17 1.949 427 265 12.)
ot 292 a13xta7x26x47 a14 17 )94 3.7?S 2 287 973 t.6 19 6 619 OOr aou 4.O 16.8 27.SOO 543
72 311x3O6x11x17 LO7 L,740 376 234
96.6 4.5 t7.a 12.2 3.9 15.3 24,7oc 493
W3O x 15 267 803x385x24x42 3aa 15,407 332A 2,045 544,00( 2,775 65 3O8x3O5x1Ox15 96. 1,534 331 277 72.7 3_9 13.9 22.L0C 4AA
235 795x382x21x38 349 13.703 2.960 1.431 .4 4.5 16.S 487.OO( 2.4oA
277 7A6x3A4x2Ox33 414 12 114 2.62a a.622 q2.') 4-q 153 L2A OOt ) 26,4 WF - ASTM 4'6 Finished
191 779x382x18x30 244 10,910 2,357 1,465 49.2 4.5 14.5 3a2,OO( 2,Otg
173 773x387x47x27 257 9.471 2.432 4.326 46.2 4.4 13.4 342.OOt 1.492
W69O x 350 194 714x355x19x34 249 10,2 13 2,206 7,367 75.4 4.3 15.4 326,OO( 1,954
or 178 7O5x358x18x3O 255 9.1 3a t.974 1.225 73.4 4.2 74.4 292.OOt 1-43(
W27 x 74 161 7O1,x356xL7x27 240 8,258 L7A4 1,108 72.2 4.2 13.5 252,OOC 1,71(
746 596x355x15x25 277 7.520 1.624 1.O15 69.O 4.2 13.O 235.OO( r.50:
W61O x 325 2)q 661x11Ax24xM 340 1 1-O1() 4.374 1.450 5().9 4.O 19.3 314-OOt 2.24t
or 207 553x33Ox22x4O 307 9,497 2,138 1,310 50.8 4.O 17.6 2A4,OO( z,o6a
)wz4xazr/' t92 647x329x21x37 245 9,149 1,976 L.2L4 60.7 4.O 16-5 260,OO( 1,957
476 641x327x19x34 262 a-304 1.795 1,104 60.o 3.9 15.4 237.OO( t.75t
762 535x329x18x31 242 7 634 1 550 10)1 q93 3S 14.5 71 5 00t 1 64(
L46 628x12ar17x28 2ta 5.901 1,491 924 54.2 3.9 13.6 191,OO( 1,537
131 622x327x Sx24 195 5_929 1-241 798 55.1 3.9 12.5 167_OO( L.34t
L77 6 6x325x 4x22 174 5,392 7,765 7)7 sa.o 1A 11 9 147-OOr 1 24)
104 6 1x324x 3x19 155 4 7L7 1,018 535 5t.2 3.8 !1.2 L29,OO( 7,t4t
W610 x 23O 94 6 7x23Ox 3x22 140 4.O74 aa1 s39 6()-5 2.6 a-2 112.OOf 1_15I
or 84 5 Zx229x 2xzo 725 3,693 794 449 s7a 2.5 7.9 98,50( 1,05I
w24x9 76 6O8x228x 7x17 113 3.r97 691 423 54.2 2.5 7.4 87,401 963
5a 6O3x228x lx15 102 2.914 629 383 51.9 2.4 7.2 76,20C 955
W3m x 410 500 49ax432xS6xA9 744 17.159 ,4.706 2.O76 20.o s.7 a7-3 342.OO( 4-O1t
oa 455 483x428x51x82 679 15,371 3,320 L,A7a 19.3 5.7 80.3 299,OO( 3,54;
\^/14 x 15 426. 47 4x424x48x77 633 14.190 3.065 1.746 19.1 5.5 74.4 274,OO( 3.27t
398 465\421x45x72 593 73,O72 ) g?a 1 6)0 1a a 5-6 6S5 2SO-OOa 3-O1!
370 455x418x42x68 552 72,069 2.607 1,50s 18.3 5.5 55.7 226,OO( 2,752

WF. ASTM A6 masih bersambung.. .

440 Bab 6. Balok Lentur WirJranto Dewobroto - Strulfirr Baia


44A
Tabel 6.19 Parameter Balok : ASTM - Metric Unit (F"24O MPa) Tabel 6.19 Parameter Balok : ASTM - Metric Unit (F.24O Mpa')
Sumbe.: NiDDon Steel & Sumilomo Metal Sumbe. : Nippon Steet & Sumitomo Metal

Notasi d x b.x t--.xt. Bent Z 0M- 0M. BF L L I 0v- Notaii d x $"1.t;x;t, z i6lrrj .:",l
dxb lbs/ft kN-m KN m m m' KN dxb lbs,/ft Emi
.E9raJ
'lkili
'o,Ivr;
*N-!rn l
:F.F}
N;
ii;iti1[!&:li!,
r .ih*. ;ri ffi
*v;
il4ox 16 7092x424x4\xa) aa2 5 44,4U 9,672 5,757 774 4.9 27.5 2.O76.93C 6.35S W3Or15 112 773x381\77x27 257.4 9.477 2,132 L.326 46.2 AA 13,8 ??q nr6 L-7o3
sof. LO58x417x39x7O 748.5 37,524 8,106 4.85I 774.5 4.8 23.4 1.71S-7AS 5.398 74A. 220 )
W3Ox1O.5 779x266x17x3o 8,t74 L,766 7.O74 1(1() q 2.9 9-a 279 _OOA 1-go;
431. 1048x412x34x60 641.4 3r.743 6_857 4- 13! 173.8 4.7 20_a t.Lad La1 4 611 L32* 77Ox268\76x)s 1q6 4 7,065 t.s26 926 96.L 2.9 9.1 24a.OO( L,77t
397i 1O4Ox4O9131x56 s90.4 29.212 5-31C 3 S2t 172 ( L) lq 1,316.49t
1 4,178 t24' 766x267x15x22 144.5 6.325 1.366 a2a 91.8 2.4 4.7 2)4 0N 1,65r
362t 1O3Ox4O7x28rS1 s?a 7 26 1n9 s 691 3,47 169.3 4.7 17.8 1.182.093 3.738 115r 758x266x74xA9 L72.6 5.549 I 1gg 724 45.5 2.4 a3 )n6 no( 1.52t
1)a lO)O\AOa\) StAs lR) ) 23,483 5,O72 3,10! 165.2 4.7 16.5 1.044.661 3-30s 759x266x14x19 L60.7 5_S49 1199 724 45.6 2.4 4.3 186,OOC L.S2t
297 7012x4O2x24x42 442.O 27.545 4.654 2.a5: 153.( 4.6 15-6 954.64C 2.14t 99* 753x265x13x17
412.2
147.4 4,996 1,o79652 ao.2 )a 8.1 L67.OOC 4.41(
277 1OO8x4O2x21x4O 20,o47 4.339 2.641 156.6 4.7 15-2 893_552 a4 90r 7Sox264xl2xls 13q 9 4,466 955sa2 747 2.7 7.4 151.OOC a.2q(
249 1 OOOX4OOx 1 9x 35 170.6 17 .972 3-aa2 2.404 1SO-0 l6 la q 7qs qa1 2,462 W27xL4 2!7 722x3s9x2lta,l 322.9 ]7,522 2.449 1.536 75.7 4.3 16:V ?7.J.oo1 2,1A3
215 )9Ox4OOx17x31 32{)-O 15 55? 3 35q ) oat 140.1 4.6 13.7 683,518 2,74t 494 744\?q'7v1 gv?A
199 tg2x6mrlTt)7 t3,914
244.7 10.236 2.277 L,370 75.3 43 15-a 116 00( 1,954
295.1 3,O14 1,86t 134.2 4.5 13.1 6os.a42 2.764 774 7O6x358x18x30 2&..9 9.134 1,974 1,225 73.a 4.2 lL6 292,OOC 1.430
W4Ox12 392. 1056x314x36x54 583.4 27,646 5,980 3-52) 194.9 3.4 16.0 a-229.912 4.927 161 7O!x356xA7x27 239.6 a,255 L7A4 1.104 72.2 4) 13.5 262.OO( t.7t(
331 1036x3Ogx31x54 492.6 23-O6C 4-941 2.954 193.7 3-3 It-8 1.O11 aO1 a 16) 146 696x35Sx15x2s )7'r 1 7,520 1.624 1-O15 690 4.2 13-O 235_OO( 1-5t)a
327 1O36x3O8x3Ox54 446.6 22.797 4.921 ) 92( 1q) a i? 73.7 1.0O2.535 4,O28 W27x10 129 7O2x2gLxagt)g 192-O 5.3s8 t.?73 941 79.3 2.9 9.6 199,OOC 1,516
294 tO2613()5x27rag 6?7 q zo,4!4 4,409 2,634 189_: 3.3 12.7 893_685 3-59C 144 693x256x74x24 L69.7 5,566 1.)O) 737 75.5 2.9 9-O 171 00( L,391
274 lO2Ox3(Nx25x46 413 7 19,218 4.151 2.481 taa.0 3.3 42.2 835.963 r.4?7 ao) 588x254x13x21 151.a 4.974 1,061 650 72.O 2.5 R5 152,OOC L.248
264 1O15x303x24x44 392.9 La.t26 3_915 2.352 143-9 3-3 11-8 79()-OS! I 16C
94 684x254x12x19 139.9 4,46L 964 591 6a-1 22 4.2 137.OO0 1.442
235 1OO8x3O2x21x40 349.7 15.215 3.5()2 2.a18 17s.9 3-3 11_2 706.141 ) 7d7 84 678x2S3x12x16 12S-O 3,932
ql 849 516 64.5 2.7 7.A 119.OO0 1.172
2t7 1OOOX3OOx19x36 314_O 74.5O2 3 132 t9() 16a t 10 6 628,59C 2,462 W24xL2.7S L92 647x329x2ax37 )as a 9,L49 1.976 4.244 6rl.7 4,O 16.5 260.OO( 1-SS:
143 )9()x3OOx17x3O )7? 1 12,316 2,660 1,61: L57.4 3.2 9.9 528,80€ 2.1a1 776 64Lx32"rt1gY1A 261.9 8,308 4.795 1-1()4 60. o 3.9 15.4 217.OO( I aqt
167 )8Ox3OOx17x26 249.5 11,101 2,398 1,44! 151.2 3.1 9.4 454.250 2.159 162 635x329x18x31 24L.1 7-634 1_6SO L,O27 59.3 3-9 14.5 21S_OOr 1)ili
149 )7Ox3OOx16x21 22r.7 9.423 2.O35 a.2t) 134.4 3_O 4.9 390.293 2.O71 146 628t328\17x28 247.1 6_9()1 1 4q1 924 58-2 3.9 13:6 191,OOC 7.53')
W35x16.5 652. 1043x445xSOx9O 970.3 47.563 ao.27a 6.O7i 14S-9 s-t 1a1 7 096 001 6,755 t?1 622x?27xasx24 194-9 s-g7q L2a7 794 56.1 3-9 1)\ 167.OOC
529. 1x437x41x74
1O1 747 2 17 g3S a lgd a q1t 45.5 5.2 27.7 L.642.74t 5,372 L17 616x325x14x22 774 7 5,392 1,165 727 54-O 33 11.9 t47,OOA 1.247
497. l99x435xAAx5a 7)4 ) 34,674 7,477 4,503 145.4 5.1 25.6 r,447,752 4.92C 154 I qc
104 611x324x 3x1g 4,717 1.O14 635 s12 Ll.2 129.Oo0 a.a4a
u1 ,87x431x35x52 656.3 31,235 6,747 4,O82 L45.3 5.1 23.4 1.332.377 4 _477 W24x9 103 623x229x Ar)q 153.3 4,573 9aa 60,4 63.O 2.6 8.7 125_OO0 1 2\6
395. 975x428x31x56 587.8 27.799 6.OO4 3.65t 143.9 5.O 21.3 ,..179.415 3-9 17 94 618x23Ox 3x22 139.9 4.O47 aa3 sao 60a 2.6 4.2 112-OOO 1 lq'
361 965x425x28x51 537.2 25.O24 5.405 3.31t 142.3 5_O 49.7 L.056.27) 3 SO2 a4 612x229x 2x2O 125.O 3.693 794 aag s7.a 2.5 7-9 9a-50(
330 957x422x26x47 497.1 22.49C 6.94A 3.03i 40.8 5-0 la 5 961 21( ))\ 76 608x228x11x17 113.1 3.797 6gl 423 54.2 2.5 '7.4 87 40(
1,058
963
302 ) 44x42 1x) 4x41 uqa 20,979 4,519 78t 37.6 5.O L7.5 873,524 2,949 58 tot.2
5O3x228x11x15 2 97A 629 383 51.9 2.4 7) 76,LO( 955
242 )43x422x23x4O 419.7 19,525 4,217 2.60: 36 4.9 16.8 811.846 2.411 W24x7 503x179x11x1s q7.a
62 2,492 536 319 sa.7 1g 5.5 54.50( 9S!
262 936x420x21x37 3a9.9 77.a77 3.46C 2.391 31.9 4.9 16.O 74(].475 2.547 55 S99x178x1Ox1 I 81.9 2,777 470 s4a
2AO r.7 5-3 56-10( a6!
247 931x419x2Ox34 367.6 15.503 3.555 2.21( 2A.A 4.S 15-4 6ao-52C 2 4a2 W27xl2.2S 142 S77x31 Ar2l v19 270.4 7.a37 1.692 oa7
a 45.5 3.9 14.3 197.OOC 7 7L.
237 927x418x19x32 343.4 15.S09 3.3SC 2 0a( )\.6 a2 14 q 677 7)C 2,243 66 571x316x19x35 247.O 7.720 1.5?A 948 45.2 3.9 17.O 178.OOf L,562
)\6 iS1 x31 Ox74x4a 141 0 16 Z4(. 1 637 1q rss 6 3.4 L2.7 590,034 2,95A 56Ox318x18x29 214.4 6.031 1 ?O1 ao5 45.2 3-a a4.a 151,OOC 1,452
232 ,43x3O8x22x4O 345.3 75,227 3,2aa 99( s2 3.4 11.9 620,455 2,6A9 2 559x316x17x26 196.4 s 4)) L77 725 M.9 3.4 41.7 14 00a
1 1,359
2to 932x309x21x35 315.5 13,602 2,93€ 77( 47 _9 3.4 tL.2 547,401 2.537 551x315x1Sx24 141_6 4 9?? o66 664 43.7 3_a 130 I 2? non 1 1qr
194 927x308x19x32 28,4.7 12.359 2,669 r,6zt 142.7 3.3 LO.7 496.68C 2.243 L 546x313x14x22 165.2 4.490 970 606 42.6 3-7 72.3 111 00n 1,10
7a2 923x307x18x30 270.4 71.57e 2.50C 51 38.1 3.3 10.4 463.774 2.1"53 101 543x312x13x2o 1SO-3 a 096 aa3 552 4L.4 2.7 177 101 ono 1,O1(
770 919x3O6x17x2a 253-O 10.79S 2-333 .41 33.5 3.3 10.1 431.265 2.O25 w2ka.25 93 549t2l4xast2A 13R 4 3,638 746 477 49.7 n6
2_4 8,6,2U 1.la(
160 t15t3OSx17x25 234.1 1()-21S 2_206 1 33i 31 1.) 9q 40a-s()6 2 (116 83 544\242\aa\)1 123.5 3,r47 580 415 47.4 24
q11r3Mx1612a 7-9 75,35( 1.O1I
150 ))a ) q as1 2,O47 r,2!) )\6 3.2 9.6 372,741 1,8a9 73 54Ox2lLx12xL9 104-6 2,445 615 376 461 )1 7.5 66.aOC 93!
135 903x304x15x20 200.9 a,162 1,753 ,o6: 15.6 3.1 9.2 377,408 1.755 1
6A 537x2AOxL1.\l7 101.2 2.552 5S1 ?1A 44_7 2.3 7.2 61.
W33x 15.75 247 858x4O3x21x36 358.6 15.397 3.326 .o5t 13.8 4.7 15.8 590.71s 2.362 ,:!
62 533x2O9x1Ox15 92.3 2.3S5 50s 3l ? 4L.9 2.3 7.O
832x4O1x2Ox32 324.9 1 3.2 15 2.454 76t o3.3 4.7 15.2 446_34C 15 ssI 528x2Ogx1Ox13 a1_9 2,O29 438 267 39.4 2.2 6:6 4-7.600l t6c
201 855x4OOx18x29 299.1 72.459 2.697 .671 106.2 4.6 14.2 473.067 .99
A/33x11 5 169 859x292x17x31 251.5 10-195 2.2(l2 34S 119.5 3.2 10.4 342-161 1.493 W21x6.5 57 535x167x10x17 a4-a 2,09a 453 27s 47.O 1.4 5-6 as tool a7n
1\) 8S1x294x16x27 226.2 9-OA2 962 agt 173.7 3.) 9.9 z37.OAA 765 50 529x166x1Ox14 7 4.4 7,824 394 236 45.0 1.7 s.2 41,OOO I 76
141 M6x2g?Yl Sr?a 70c a a 168 76A o7( 104 ? a) 95 fo1 lsq 6ts 44 52Sx16s!9x11 6s.s L,SO2 323 193 4()-5 1.6 4-9 3s,1ooT
I I 680
130 847x292x75x22 193.5 7,643 55 ,ooi 105.5 3.1 9-2 274,743 635 W18x11 311 557x305x39x7O 462.4 23A9 .676 -5S1 34-3 ?R ?66 rml- 1il
118 ]5x292x14x19 775.6 6.750 ,45E 88: 94.0 3.O 8.9 243.406 .515 ?83' j 555x3O2x35x64 427.2 1,131 2,404 t,404 33.9 3.8 33,2 2s7.OOOI
A/3Ox15 235. 795x382x21x38 349.7 13.703 2.950 1.a31 94.4 4.5 16.S 481-315 2.L64 .i.
258' 545x299x33x5a 343.9 9,964 Ls2 267 34-O 3.7 29.a z:o-oool q9r
IR6x3a4x2Ox33 314 0 1) 13{ 2 621 1 6?' s27 4S 15 3 4)7.6q5 ) .on7 234* 535x295r29xS4 344.2 9,010 946 156 33-2 3.7 27.5 zoa oml ,4
191 r79x382x18x30 )9i ) 10,910 2,351 t,46: 89.2 4.5 14.5 377,38C LA77
ASTM - Metric masih bersambung ASTM. Metric masih bersambung.

Wiryanto Dewobroto - Strukur Baja


442 Bab 5. Balok Lentur
443
Tabel 6.19 PaEmeter Balok : ASTM - Metric Unit (F"Z4O Mpa) - laniutan
Sumber : Nrppon Steet & Sumiromo Metal Tabel 6.19 Paramerer Balok : ASTM - Metric unit (F"Z4O Mpa) _ lanjutan
Sumber : Nipoon Steel & Sumitomo M.ref
Notasi d x brx t-x t, BeEt Z sM- 0M. BF L ,t I
r 6v_
d\ b. lbs/n mm lq/r 'kN-m S-m KN m m KN
W18x11 211 525\294x27x49 314-O a-osa 7 7A7 1,O44 33.1 3.7 24.9 rao.ooo 2.O41
92 577x291x)axu 245.7 7,167 r.s47 933 33.2 3-6 ))7 161,OOO L,787
75 5O9x289x23x40 260.4 6.4aO 1-4t)0 447 33.3 3.6 20.1 t44.OOO 1_646
15a. 50Lx287x2\x37 23S 1 5,884 L,277 774 32.9 3.5 ta.7 127 .OOO 1,515
741 495x285x19x34 212.4 5.333 7.t52 70622.7 35 17.2 11S,OOO 1,354
130. 489x284x17x3o 193 -5 4.693 1,014 62532.9 3.5 15.3 103.OOO 1.197
119. 482\286x7 7 Y) 7 !77.7 4,292 927 572 32.4 3-5 14-3 91,350 1,180
r05. 475xZE5x15x2 157 .7 3.779 416 50'7 I2:3 3S 13. 79,800 1,O28
97. 472x283xL4x22 144.4 1.M1 744 453 31.9 3.4 t2.2 72.900 952
46. 467x282x12x20 128.0 3.O68 663 416 3().6 3.4 11.5 53,800 ao1
76. 463x280x11x17 113.1 2.629 s6a 357 29.6 3.4 10.5 55_700 733
W18x7-5 5S 4mr191x1Or16 81-9 1,815 392 247 32-4 2-2 6-A 37 ?qO 662
50 457x19Ox9x14 74.4 1.592 344 at2 3()6 )7 6.4 33,500 592
Wl.8x6 46 459x154x9x1S 5a.s 7 4lO ?11 189 34.L L.7 5.2 29-900 s9s
40 455x1S3x8x13 59.5 7,247 269 t64 31.7 1-6 s.o 25,700 524
W16x1O.25 7a 42Ox262xL2xL9 114.6 2.434 s26 32S 24.9 3.2 11.1 45,350 726
67 415x26Ox1Ox17 997 2,L22 45a 249 23.7 3.2 10_3 39-9()() sga
W16x7 s7 417x181x11x18 84.8 1,599 367 225 27.1 2.1 7_1 31,700 661
50 413x18Ox1Ox15 74.4 1.505 32S 2()() )6A 2.7 6.a 27,600 595
45 41Ox179x9x14 67.O 1,327 285 L76 25.3 2.O 6.4 24.600 531
LO 407x178x8x13 59.5 1,202 260 151 24.O 2.O 6.7 21.aOO 469
v1/16x5.5 31 4O3x14Ox7x11 46.1 asa 145 113 242 l5 4.5 19,600 406
26 399x14Ox6x9 34.7 709 153 94 2r.4 1.5 4.3 12-500 34S
W14x15 580x471x95x130 t202.o 29,986 6.477 3.457 23.3 5.2 135.7 663.a42 7 141
730 57Ox454x78x125 1046-o 27.25r 5_aa6 3-173 23() 6.O 124.2 597,OOO 6,402
655 55Ox448x72x11S 949.6 24,254 5,239 2,851 22.7 6.O 114.0 518.OOO s.702
60s 531YU7t661106 900.3 27,591 4.664 2.567 2L.2 s.9 104.4 4S1.OOO q.o47
s50 514x437x6Ox97 818.5 L9.2t2 4-15O 2.304 20.6 5.8 95.4 392,OOO 4,447
soo 498x432x55x89 7M1 77,759 3,706 2,O76 20.o 5.7 47.3 342.OO0 4.O16
455 483x428x51x82 677.7 15,3f L 3.320 La78 19.3 s.7 ao-3 299.OOO 3,547
426 47 4x424x48a77 534.O 14.190 3.O65 1746 19.1 5.6 74.5 275,OOO 3.276
394 465x4 l\45\72 sg? i t3,o72 2,424 L,620 18.a 5.6 69.S 250.OOO t_o13
370 455 9x42x68 550.6 12.O95 2.613 1_504 14.3 5.5 559 )27 rl00 2,752
342 446x4 6x39x63 509.O 11.O36 2 194 7 397 18.1 5.5 60.7 204,OOO 2,505
311 435x4 2x36xS7 462.4 9,804 2,!7a 7,244 77.8 5.4 54.5 1ao-ooo 2.255 Profil non-compact or slender
283 425x4O9x33x53 427.2 8.903 7.923 1.138 17.2 5.4 so.7 150.OOO , o20
257 416x4O6x3Ox48 382.5 7.940 t.7 ts 1.O24 17.2 53 4q6 141 000 1,797
233 407x4O4\27x44 146.7 7 74r] 1,s42 929 16.8 5.3 4t.a 125,OOO 1.5a2
211 399x4O1x25x40 314.0 6,394 1,381 838 L6.7 5.3 37.9 111-OOO t-436
193 393x399x23x37 287.2 s.441 4.262 16-5 s.2 35.O 99,aOO 1,302
176 387x398x21x33 261 I 5 1gO L,12t 690 16.6 5.2 3t.2 89,OOO 7,L70 Catatan : tanda (*) bahwa ketersediaannya tergantung pesanan
159 381x395x19x3O 236.6 4,649 1,O04 622 16.5 5.2 24.3 79.1()0 1.O42
145 37 5t394x17 x28 215.4 4.261 920 s74 16.2 s2 )66 71 )OO 918
W14x14-S 132r 372x474x16\26 196 a a 776 a1q i
510 16.4 4.9 23.5 63,700 457
120. 368x373x15x24 17a.6 3,463 744 470 15.4 4.9 2L.9 s7.3so 795
109. 364x371x13122 162.2 3.124 675 427 16.2 t.9 )o2 51,500 541
99. 35Ox37ox12x2o 147.3 2.422 61() ?a7 161 4.4 ta.7 46,2o0 622
90. 356x369x11x1.8 133.9 2,527 546 344 15.9 4.8 t7.3 41_600 s64
W14x6.75 38 358x172x8x13 55.5 992 214 133 1A.a 2.O 63 16,OOO 4t2
1A 955x171x7x1 2 so.5 496 193 t27 L7.A 2.O 6.L 14,100 358
30 352x171x7x1O 44.6 774 158 704 16.9 1.9 5.7 12-100 3SS
W14x5 26 353x128x6x11 34.7 646 14() a5 ra s 1.4 4.3 to,200 30s
ASTM Metric masih bersambung

444 Bab 5. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


445
Tabel 6.20 Universal Beam: BS - Mefiic Unit (F"24O MPa) Tabel 6.20 Universal Beam: BS - Metric Unit (F"24A MPa) - lanjutan
-
Sumber: Nippon Steel & Sumitomo Metal Sumber : Nippon Steel & Sumitomo Matal
lt

Notasi d x b.x t.-.x t, BeEt z 0M- 0M. BF L L I 0v- Notasi d,x:b;*'46;1, P,crFj *krr dtill:iil $l*rilrlffi it ri

ii

dxb. kelm Im kr/m cmi kN-m kN-E KN D m cm' KN kgl6 j .0A:;l ,i:'llal :kikiir |:6#:;1 :1

UB1O16x3O5 1O55x314x35x64 543.4 27,646 5,980 3,522 194.9 3.4 16.O 1.240,O00 5.474 UB4O5x14O 46 4OZxL42x7xfl 46.O 866 La1 tt4 24.O r.5 4.6 L5,7OC 40c
193 1O36x3O9x31x54 492.6 23-O5C 4.941 2.953 t93.7 3_3 13-8 1-O30.OOC 4.629 39 398x142x6x9 39.O 7L4 754 94 21.4 1.5 4.3 12.50( 344 tl

ta7 486.7 22,445 4,934 U8356x171 67 163x17319x16 67.L L,207 261 L62 1q7 ).o 7.1 19_5()( 47(
1O35x3O9x3Ox54 2,934 192.1 3.4 13.8 1.O20,OOO 4,476
s7 358x172x8x13 s7 _o 992 21-4 133 1A.a 2.O 6.3 15,00( L7i
t37 \O26x3O5x27x49 437.O 20.474 4.41O 2.634 189.3 3.3 72.7 910.OOC 3.949
114 1O2Ox3(Mx25x46 471 7 a9 274 4 1S1 2 447 1aa.o 3.3 a2) as3 00c 3 als 51 35sxa72x7xL2 51.O 900 794 122 17 -7 2. 6.1 14,10( 35t
45 ?s1 x1 71x7r1O 45.O 775 L67 104 15.4 1.9 \7 12_10( 3S,4
393 1O16x3O3x24x44 392.7 18,125 3,915 2,3s2 183.9 3.3 11.8 808,OOO 3,511
U8356x127 39 353x125x7x11 39.1 666 144 aa 19.6 L.4 4.2 10,20( 35(
349 1OO8x3O2x21x4o 745 4 15.215 3.502 2.1 1A r7s.9 3.3 4L.2 723-OOO t.()4a
14 5()' ,,732 33 33 a49xA25x6x9 33.1 547 118 72 17.6 1-3 .4.O 8.25( 30i
114 1OOOX35Ox19x36 314 1,90' 168.8 10.6 6rt4,OOC 2,736
UB3oSx165 s4 31Ox167x8x14 s4.o 451 LAA 115 13.9 2 70 11.70( 35i
272 99Ox350x17x31 272.3 12,579 2,777 1,553 158.O 3.2 10.0 554,OOO 2.424
249 980x35Ox17x25 244.7 11.101 2394 1.445 tst-.2 3-1 9.4 441-OOC 2.399 46 aO7tL66x7\12 46.1 7)g ts7 9A 1-?.4 2. 6.4 9,90( 30!
4() 3o3x165x6x1O 40.3 604 130 a2 12,4 2- s-9 a,50( 261
222 97Ox35ox16x21 222.O 9,423 2,O36 1,277 138.4 3.O a.9 408,OOO 2,23s
UB254x146 43 2&x147\7x13 43-0 564 L23 77 9.6 1.4 6.6 6 aAC 261
U8914x419 384 92lx42ax2ax37 3aa.o 17-53€ 3.748 2.349 727.3 4.9 1-6.2 720.OOO 2.745
g1 2x419x1 gr3? 37 255x146x5x11 37.O 476 103 65 9.2 1.8 5.9 5,540 22
t43 343 ! 15 211 1.24C ).o ) 121 q as 151 626-OOf ) ags
UA914x3O5 249 927x3OBx2Ox32 289.1 72,545 2,7tO 1,538 144.4 3.3 to.7 504,OOO 2,670 31 2S1r145x6x9 31.1 399 a6 54 4.8 t.7 s-4 4.44( 2t
30 2O7xl34x6x1O 30.0 316 6a 43 5.9 1.7 5.9 2,90c t'r1
253 918x3O6x 7x28 253.4 10.743 2.329 L.4t7 133-2 3.3 1()-1 436.OOC 2.247
2S 2O3r133x6x8 25.L 260 55 35 5-a 1.6 s-2 2,34( L75
224 91Ox3O4x 6x24 224.2 9,436 2,038 r,23e 725.4 3.2 9.6 376,00( 2,O97
UB2O3x1O2 23 2O3x1O2xSxq 23.1 227 4A 30 6.1 12 a2 2.to( 14e
201 9O3x3O3x 5x2O 200.9 E,744 1.759 1,O60 115.8 3.1 9.1 32s,OO( 1,950
UC3S6x4O6 634 475x424x48x77 633-g 14_2?O 3.O74 1,751 L9.2 5.6 74.6 )'r\.oo( 3-243
UBa3ax292 226 851x294x 6x27 226.5 9-Oa2 1.952 1.198 lt?-7 3.2 9_9 340.OOO 1.951
ss1 456x4a9x42x64 551.O a2 aao 2.62(l 1.513 18.4 5.5 65.7 227;OO( ) as,
194 841x292x 22 193.4 7,643 1,651 1,OO2 105 5 ?1 9) ,79 0()r 477
1
a67 437x412x36x58 467.O 9,944 2,L57 t.266 a7.9 5.4 ss.3 1a3,OO( 2,265
t76 835x292x14x19 775.9 6,754 1,458 883 9a-o 3.O 8.9 246,OOC 1,543
393 419x407x31x49 393.O a,L77 L,766 1,O53 17 _1 s_3 46-S a47.OO< 7.47(
UA1 62x267 197. 77Ox258x15x25 196.8 7.r]64 1.526 926 96.1 2.9 9.1 240.OO0 t.774
g7 340 4O6x4O3x27x43 339-9 6.942 1.504 909 16.9 5.3 toa 123-O(x a.s7a
L73 762x267xl4x22 173.O 6,151 7,325 810 aat )_9 205-OOO 1 536
247 394x399x23x37 2a7.7 5,859 7 266 773 16.5 5.2 34.9 99,90( 1,30:
t47. 754x265x13x18 146.9 5,18€ 1,120 679 81.5 2.4 8.2 169,O00 1,411
235 381x395x18x3O 235.7 4.623 999 620 166 4.2 24.2 79.4O( 9aI
134. 7Sox26.x72x7.6 133.9 4.64i 1.OO4 608 76.O 2.7 7.9 151.OO0 1.295
zo2. 375x375xL7x27 2()1 9 3.951 455 533 16.5 4.9 24.3 66-3S( 91I
UB6a6x254 170 693x256x15x24 770.2 5,674 r,22s 747 77.7 2.t s 17().OOO 1.497
a77' 368x373x14x24 L77.O 3,438 742 467 15.3 4.9 2L.A 57,rOC 741
752 588x255x13x21 752.4 4,928 1,055 5s2 77.9 2.4 4.5 150,OO0 1,288
362x37axl2x2l r52.9 2,964 640 406 16.1 4.9 L9.4 4a,60c 62l
14(] 684x2S4x12x19 140.1 4.467 9il 591 68.1 2.4 4.2 135,0O0 LTAZ
gfi 729* 356x369x10x18 129.O 2.507 540 346 1\ 7 4.9 t7.2 40.20c 513
725 678x2SZx72xl6 t2\ 2 3 a'/l9 s16 64.5 2.7 7.4 114-OOO 1.1-72
243 365x322x27x44 2A2.9 5-O66 1-O94 648 13.1 4.2 34.1 48,90( t.411
UB61ox3Os 238 636x311x18x31 238.1 7 315 1,540 975 50.5 3.7 73.7 209,000 1,649
240 3E3x318x23x38 240.O 4,248 918 551 a2-9 4_2 32.6 64,zo0 1,169
779 62Ox3O7x74x24 1.79.O 5_535 1.196 745 56.1 3.6 77.7 153.0O0 1.250
gs2 198 340x315x19x31 194- 1 3.3a4 73L 446 L2.7 47 26-5 so_90c 930
149 612x3O5x12x20 149.2 4,593 992 627 51.9 3.5 101 125.647
154 327x3l7xL6x25 158.1 2 655 s74 355 72.5 4 2L-5 34,70c 753
U 851Ox229 140 617\23ox73x22 139.9 4.O78 881 539 60. 2.4 4.2 112,O00 1,155
137 321x3Oqx14x22 136.9 2,307 497 310 12.4 4- 19-1 32.80C 641
725 612x229x12x20 t2s.7 3.593 794 449 57.4 2.5 7.9 94.600 1.OS8
114 315x307x12x19 aa1.9 t.9s7 423 266 L2.? 4 161 2-1.70C SM
113 604x228x11x17 113.O 3,r97 691 a)1 54.2 2.! AA 87,3s0 s6c
101 5O3x228x11x15 101.2 2.914 629 383 51.9 2.4 7.2 75,4O0 955 97 3o8x3OSx1Ox15 96.9 1,534 332 2rl t2.7 3.9 13.9 22,20C dM
Uc254x254 LO7* ?57x259x13x21 ao1.r 1,503 325 201 4.2 3.4 14.5 L7,50C 50c
U 8533x21O t)) \A\x77)x71\)7 122 0 3 1S5 642 4t5 4a.c 2.4 7.4 76.OO0 1.O20
89r 260r?5611Ox17 84.9 1.185 256 161 a.) 3.3 1S.O L4.35C 374
109 54Ox2 1 lx12x19 109.O 2,445 51! 375 46.1 2.3 7.9 56-aO0 933
73* 254x255x9x14 74.7 972 270 133 8.1 3A 12.4 11.4()( 329
101 537x2 1Ox1 1x17 101.O 551 338 44.7 2.3 7.2 51,500 451
UC2O3x2O3 a6 222x2o9x13x27 a6.1 9A7 213 130 5.3 2.7 LA.4 9,45( 418
)) S33x2Ogx1Or15 92.1 2-356 509 313 41.! 2.3 7.t 55.200 764
s-4 2.7 14.6 7,62t
a2 528x209x1Ox13 o29 43t )67 39.4 2.2 6.( 47.500 750 7t 2LOx2OGxLOxlT 71-.O 7go 168 104 311
50 21Ox2O6x9x14 5()0 640 138 85 s.3 2-7 12.A 6.42( 212
U8457x191 a2 460x191x1Ox16 82.O .815 392 247 32.4 2.2 6.t 37,100 662
2Zi
\2 2o5x2O4x8x13 52.O 577 l2s 7a 5.2 2.7 11.6 3,26(
aa 457x190x9x15 74.2 .574 361 223 31.( 2.2 5.€ 33.350 592
46 7o?x2O3x7x11 46.t 446 105 67 s.2 2.6 10.1 4,57( 205
67 453x19Ox9x13 67.) 497 323 199 2q.) 2_7 6.! 29.400 sa7
UC152x152 17 162x154x8x12 47.O 315 6A 4 3.1 2 10.3 2.2r( 14,
U8457xL52 a2 466x15Sx11x19 82.1 ,a2a 393 238 37.2 1.7 5.! 36,600 734
10 1sBx1S3x7x9 30.0 239 s2 3 3.2 1.9 8.0 7,75( 15!
462x154x1Ox17 74.2 .623 351 2t3 3S.I 1-.7 5.! 32.700 665
23 152x152x6x7 23.O 183 40 )q 3.O 1_9 6.4 1.25( 131
67 458x154x9x15 67 .2 435 310 1ag 33-9 a.7 5-! 2a-90c 594
t74' 4r6 4.7 20-4 51.O(x t.o4{
60 455x153x8x13 59.8 1,247 269 tu 31.7 1.5 5.( 25,500 524
1 S2'
361x379x2Ox20
356x376x18x18
a-74.9
152.0
3.100
2,748
670
594 371
L6.2
15.9 4-6 18.6 44,OO< 921
4SOx1 S2xax1 1 s2.3 1.10() 238 143 30.1 1.6 4.7 21.40C 518
133. 352x374x16x16 133.O
UB4O6x178 74 413x18Oxlox16 74,2 1,506 325 20c )6A 21 6.1 27 .3SC 595 Profil non-compact or slender
109* 346x371x13x13 10a.9
67 4O9x179x9x14 67.! 1.3 15 244 t75 25.2 2.O 6.4 24,350 53[
60 406x178x8x13 60.1 198 259 15t 23.9 2.O 6.2 27.600 468 BS Metric masih bersambung...
BS - Metric masih bersambung.

446 Bab 5. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Strulitur Baia 447


Tabel 6.20 Universal Beam: BS - Metric Unit (F,24O MPa) - laniutan 6.5.5. ProfiI Badan Kompak (AISC - FS)
Sumber: Nippon Steel& Sumtomo M'etal
Note : Doubly symmetric l-shaped members with compactwebs
Notasl d xb.xt-..xL Bent z sM- 6M_ BF L L .I 0v" and noncompact or slenderflanges bent about their major
' dxb. ka/m mm kelm kN-m kN-m KN m KN
axts
UBP3OSx3OS 223 338x326x3Ox30 223 3526 743 468 2.4 4.O 29.5 5233€ 1.327
145 328x324x26x26 145 2976 642 349 2.1 1-S 2t6 4)247 1085 Ketentuan F3 adalah untuk melengkapi ketentuan F2, digunakan
r49 319x3 15x21x21 L49 2343 506 311 2.2 3.9 19.9 32705 a5c
t26 312x3 13x18x18 L26 1959 423 262 2 3-a 17.4 27045 7ot untuk kondisi penampang yang sama, yaitu profil I simetr"i ganda
110 fOAx31 1 xl 5x1 5 110 1693 356 224 2.O 3.8 15.2 2320C 611 dan dibebani pada sumbu kuat. perbedaan pada ps .artaf
95 3O4x309x13x13 95 .rsio
a8 3O2x3OBx12x12 aa Profil non-cgmpact or slender
Iebar-tebal pelat sayap pada klasifikasi non-kompak atau langsing.
79 299x3O6x1 1x11 79
BS Metric Finished l--p*dasoFa
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I

il

rl

Gambar 6.50 Rasio lebar_tebal web dan sayap untuk prosedur AISC_F3

Gambar 6'5oa memperlihatkan profir hot-roiled wF zsoxLZSx6xg I


{1" 7!.9
Mfa) yang rasio lebar-tebal pelat badan dan sayap sesuai
klasifikasi kompak, perencanaannya memakai prosedu. alSc-rz. I

fika dipakai ketebalan pelat sama (untuk sayap maupun badan), ii


hanya konfigurasi lebar sayap diubah, diperletai menjadi 250 mm
[Gambar 6.50b) maka klasifikasi sayap adalah .rr.r-ko*p"k. fika fi
diperlebar lagi jadi 520 mm (Gambar 6.50c) klasifikasi rlf
menjadi langsing. Untuk perencanaannya tidak bisa lagi ".y"pry
mlmakai ilfl

prosedur AISC FZ tetapi harus memakai prosedur AISC-F3. nfl

iil
Ilustrasi di atas digunakan untuk memberi gambaran sederhana
1tr
bagaimana chapter'F (AIsc 2010) dipakai, laitu menganrisipasi
berbagai variasi profir yang dibutuhkan. Tentu sa;a profii-I dengan ;ff1
,llll

sayap non-kompak atau langsing tidak tersedia sebagai profil hot-


rolled dari pabrik baja, umumnya profil buitt-up dengin tas. ,ffi

r{fl

Adanya ide memperlebar profil balok pada sayap tiI[


[Gambar 6.50) ilt
tentunya bukan tanpa arasan. umumnya didasarkan pengetahuan
elastis-linier sehingga seorang insin5rur memahami tut.rt brt *" rl$

profil I sangat efisien dipakai sebagai penampang lentu4 tegangan


trfl
terbesar terjadi di serat terluar maka agar efisien, p..r"riprt".,
bahan juga pada daerah tersebut.
;ffi

Bab 6. Balok Lentur Wil]anto Dewobroto - Struktur Baia lfiil


449 {fil

dffi
Prinsip elastis linier penampang dapat dengan mudah diwakili Faktor jarak pertambatan lateral
[zuJ tidak terrihat pada kurva
oleh parameter A (luas penampang), sebagai indikasi banyaknya Gambar 6.51, karena kondisi yang-a'itinlau adalah
kondisi batas
bahan material yang dipakai. Parameter I, [momen inersia sumbu stabilitas tekuk lokal pada pelat sayap
IAISC Z01O), seJangkan
kuat) menunjukkan kekakuan dan sekaligus indikasi kekuatan tekuk torsi lateral pada penampang adalah kondisi
batas stabilitas
penampang terhadap momen lentur. lika o/o peningkatan I" lebih balok secara grobar' Masing-misin! kondisi batas pe.t,,
ai...atrari
besar terhadap 7o peningkatan A menuniukkan efektifnya langkah secara tersendiri, dan dicari yang paring dominan
yang dipilih. Tentu saja dalam kaca mata elastis linier saja yang
1'*.r,.r,t.rk..r;.
Pada kurva, kuat lentur M-nyang maksimum adalah Mr,
menentukan. Pelajari sifat penampang dalam tabel berikut. yaitu jika komponen sayap "o,-i11l,
berklasifikasi kompak. ]ika tidak, maka
Tabel 6.21 Properti balok dengan perbedaan kelangsingan sayap besarnya M^. atau dengan kata lainnya tidak,akan terbentuk
Yr,kondisi
No b. D t tt A (mm'z) I.(mma) ratio penampang pada plastis penuh [M,), padahal adanya hal
1 125 250 6 9 3,642 lOOo/o 38.929.334 lOOo/o 1.OOO itu, maka perilaku daktail suatu strukt". arfirt dih".;;k;;ierladi.
) 250 250 7L,6ts,OA4 184o/o 1.136 Pada bangunan tahan gempa, struktur yang daktail
6 9 5,892 7620/o adalah sangat
t42,216,304 t.237 pentin& sehingga penampang kompak selalu dipilih
3 520 250 6 9 1o.752 295o/o 3650/o untuk elemen
pada sistem pemikul lateral. Sedangkan penampang
nonkompak
Tabel 6.21 berisi properti penampang balok dengan penambahan untuk beban gravitasi saja, yang kondisi uuurnny" reiatifteitentu.
lebar sayap sesuai Gambar 6.50, sehingga terjadi juga peningkatan Motivasi peningkatan kekuatan, yang menyebabkan dimensi
kekuatan dibanding volumenya [nilai ratio). Khususnya jika kon- profil
diubah menjadi sebagaimana digambarkan tabel 6.2 1, yaiiu profil
disinya memenuhi kriteria elastis linier (kondisi batas material). kompak jadi profil nonkompak, tentu hanya dibenarkair jika
Pada situasi tertentu, ternyata kondisi batas geometri atau stabili- akan
dipakai untuk pembebanan gravitasi, yang mana daktilitas
tas dapat saja menentukan, sehingga situasinya jadi lain. Seperti bukan
menjadi persyaratan utama. pada konteti ini yang dipentingkan
diketahui bahwa penambahan lebar pelat sayap,iika tidak disertai adalah dapat memenuhi kriteria kekuatan dan kekafuan
sa;a.
penambahan tebal, maka kelangsingan atau rasio lebar tebal pelat
akan berubah. Ingat, pelat langsing jika menerima gaya tekan akan Jika profil diubah menjadi penampanglangsing, perlu diperhatikan,
karena masalah stabiritas akan menentukin. Bisa saja paaa
berisiko untuk tekuk, yaitu tekuk torsi lateral dan tekuk lokal' tonaisi
tegangan rendah, balok telah mencapai kapasit , _"kri_umnya,
Untuk mendapat gambaran bagaimana pengaruh kelangsingan pe- sehingga struktur menjadi tidak efisien.
lat sayap pada profil I simetri ganda dengan pelat badan kompak,
dapat dilihat kurva hubungan M^dan kelangsingan sayap ()")'
Profil nonkompak atau bahkan profil langsing bisa saja menjadi
konstruksi efisien, yaitu jika terdapat sistem pertambatan lateral
yang relatif murah tetapi efektif, seperti misalryza jika
bagian sayap
z. desak dapat ditanam atau menyatu denga, perat lantai lari
Mp beton
rt bertulang (balok komposit). pada kondiii teisebut tentunya
dapat
E o.7Fv Sx dianggap Lt = O, dan tidak terjadi juga risiko tekuk lokal.
z fika-kondisinya seperti itu, pastilah kurva Gambar 6.51 menjadi
tidak valid lagi. Meskipun demikian, kurva tersebut dapat dipakai
q)
rl sebagai petunjuk bahwa membuat modifikasi dimlnsi profil
6 tidak bisa sembarang' Hanya efektif jika rasio Iebar tebal masih
v dalam kategori kompak. Kalaupun terpaksa rnrt L.t"go.i-.ro.r_
'0 Lpf X4 kompak dapat juga d.ipirih tetrpi tentu saja hasirnya" t<urarig
efisien,
Kelangsingan SaYaP, 7" = b7/ 2ty sedangkan memperlebar sedemikian sehingga menjadi"elemen
Iangsing sebaiknya dihindari karena sangat tidak efisien.
Gambar 6.51 Pengaruh kelangsingan sayap terhadap kuat lentur (AISC 2010)

Bab 5. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


450
Tetapi jika ternyata hal itu tidak dapat dihindari lagi, yaitu terda- 5.5.5. Profil Bodan Non-Langsing (AISC - F4)
pat pelat sayap dengan kategori non-kompak dan langsing maka Note : Other l-Shaped members with compact or noncompact webs
ketentuan berikut menentukan. bent about their major axis.
Kuat lentur nominal penampang, M, diambil dari nilai terkecil yang Ketentuan ini berlaku untuk profil-I simetri ganda, dengan pelat
dihasilkan akibat kondisi batas [1] tekuk torsi lateral, dan [2] badan non-kompakyang dibebani pada sumbu kuat, adapun pelat
tekuk lokal elemen sayap tekan. sayapnya bisa di semua kategori, yaitu kompak, non-kompak atau
langsing.
Kondisi-kondisi batas yang menentukan kuat lentur balok.
Ini juga berlaku untuk profil-I simetri tunggal, dengan pelat badan
[1] Tekuk Torsi Lateral kompak atau non-kompak yang dipasang pada tengah-tengah
Tekuk torsi lateral mengikuti ketentuan F2.2 (AISC ?OLO) pelat sayap (sebagai sumbu simetri), dan dibebani pada arah sumbu
kuat. Klasifikasi pelat sayap bisa apa saja.
Jika L, < Lo tidak ada tekuk torsi lateral, tetapi perlu check elemen
sayap tekan terhadap tekuk lokal.
lika L, < Lus L. maka bbk {Mtu
. (, -r \l kuat)

Mn= ,rl,o-(*o-o.7Fys.)l :ll=r, ......(Fz.z) I


;f
\"' "p)l
)ika L, > L. maka
Mn: Frr.S* < Mp .... tF2-31

[Z] Tekuk Lokal Elemen Sayap Tekan


[a) penampang dengan profil sayap nonkompak simslEbnsEd

,.:1,,-(uo-ozr,,.)(#+]l (F3.1)

[b) penampang dengan profil sayap langsing


o.9Ek_s.
M.,,= _____;:____4_ .. .. ... (F3_2)

^"
dimana
Gambar 6.52 Rasio lebar-tebalweb d.an sayap untuk prosedurAISC-F4
7t =1y'2b,/t,
\or= \o batas kelangsingan sayap kompak [Tabel 6'1) Gambar 6.52a menampilkan profil WFZ50x125x6x9 (F"24O MPa)
klasifikasi kompak sesuai prosedur F2 (AISC 2O7O), disampingnya
L,f =l,batas kelangsingan sayap non-kompak dengan tebal pelat sama dimodifikasi jadi profil l-built-up simetri
k.:4f Jt4; dan 0.35< k,so'76 ganda (Gambar 6.52b), sehingga pelat badan jadi non-kompak.
fuga untuk profil simetri tunggal dan pelat badan tidak langsing
h adalah jarak yang didefinisikan pada Tabel 6.1 (kompak dan non-kompak) seperti di Gambar 6.52c d,an 6.52d
maka perencanaannya memerlukan ketentuan F4 ini.

452 Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


Ketentuan F4 dipakai untuk profil I built-up dengan pelat badan Faktor plastifikasi pelat badan, R ditentukan dari
tidak langsing. Jika langsing maka perlu memakai ketentuan F5. .

Meskipun demikian AISC memberi catatan, bahwa profil I built- rka dan *^t
up pada ketentuan F4 ini dapat dihitung juga sesuai ketentuan F5. +>0.23 [=^,* ^
Hasilnya akan lebih konservatif (User Note AISC 2010).
Ketentuan F4 atau F5 diperlukan karena disadari, jika pelat sayap
Rrr=h ...... (F4-9aJ

dijauhkan saru sama lain, akan dihasilkan peningkatan kekakuan


yang signifikan. Untuk penjelasannya dipakai tabulasi data sehingga ltzrg.23
diperoleh nilai numerik berapa besarnya peningkatan tersebut. Iika dan
,Lrzr- maka
Profil yang dievaluasi adalah profil WF25Oxt25x6x9 (acuan) dan
profil I 800x125x6x9 [hasil pengembangan). Untuk itu, dihitung
luas penampang [A) dan momen inersia [I,) sebagai berikut.
'fabel 6.22 Properti balok dengan perbedaan kelangsingan badan
.-:l#-w-rwx)l=# G4eb,

No b, D t tt A (mm'z) I,(mma) ratio Itka ?<0.23 maka


1 t25 250 6 9 3642 TOOo/o 38,929,334 TOOo/o 1.00
ly
2 L25 800 6 I 6942 79\o/o s97,O66,634 L578o/o 7.95 Rr" =7.0."... ......... (F4-1oJ

Dari Tabel 6.22 dapat diketahui bahwa hanya dengan meningkat- dimana
kan material sebanyak 1,97o/o-nya saja ternyata dapat dihasilkan 7 = h"/t_
peningkatan kekakuan sebesar 7518o/o. Itu berarti efektif sebesar
7.95 kali dari yang sebelumnya. Strategi pengubahan pelat badan, lr* = l,\, batas
\* batas
kelangsingan web kornpak (Tabel 6.1)
= kelangsingan web non-kompak (fabe1 e.f]
lebih efektif dibanding pengubahan pelat sayap. Itu juga berarti
ketentuan ini (F4 dan F5) akan lebih populer dibanding F3. h"-..1.......... dua kali jarak dari sumbu netral (c.g) ke permukaan
Untuk ukuran profil I yang memenuhi ketentuan F4, maka kuat sebelah dalam dari pelat sayap yang mengalami tegangan tekan
lentur nominal penampang, M. adalah nilai terkecil dari kondisi pada penampang built-up. Lihat notasi yang digunafan pada
batas [1] elemen sayap tekan leleh, [2] tekuk torsi lateral, [3] tekuk Gambar 6.53 dimana sisi atas adalah tekan.
lokal elemen sayap tekan, dan [4] elemen sayap tarik leleh.
Kondisi-kondisi batas yang menentukan kuat lentur balok. T Z',-
A!
[1] Elemen Sayap Tekan Leleh lr
I
hp/ 2

M, : RorM : RprFyS *, .... (F4-1) --2


sumbd netral plastis
",
dimana A = A.+ Ar+ a*
Myc = momen leleh di sayap tertekan, N-mm At*
Untuk pelat sayap tekan kecil, nilai Ro" = L - L.6, Untuk hasil Distribusi tegangan elastis Distribusi tegangan plastis
konservatif maka nilai R-- , A-2A^
pc = 1. Untuk pelat sayap tekan yang
h"= 2 ( y-ts") np= --t*-
besar maka nilai R <1. ts6<!<d-tn 2AcaA s(Aw+ 2Ac)
Gambar 6.53 Distribusi tegangan elastis-plastis (AISC Z01O)

Bab 5- Balok Lentur WirJanto Dewobroto - Struktur Baia


455
[2] Tekuk Torsi Lateral Radius girasi efektif untuk tekuk torsi Iateral dihitung
dari
Jika l, < L, tidak ada tekuk torsi lateral. (a) untuk profil I-WF dengan sayap tekan berbentuk persegi
Jika L, < Lb< L.maka
T
M^:ctl Ro,M", -lRo,M",-Frs*.f+ll <Rp,My". ....tF4-z) ,,(?**"_
t \u'-uP))
Jika Lu > L. maka dimana
Mr-Fo.Sr.3RorMr, ......... - --l- h.t*
....(F4_3) aw - br"t ,,,.--. -.... . .. (F4-L2)
r" .

dimana br. lebar sayap tekan [mm)


Mrr:FrS*.. ........(F4-4) tr" tebal sayap tekan (mmJ
. .. jarak antara titik berat elemen sayap, mm
!, .....
,:coT'E
'cr - -) h, jarak
dua kali dari sumbu netrai tc.g) ke permukaan
Iro)- sebelah dalam pelat sayap yang mengalami tekan pada
l. ., .l penampang built_up. Lihat notasi yang digunakan pada
Gambar 6.53.
;ika Ir" / Iy<O.23 maka nilai /= 0
(b) untuk sayap tekan dengan tambahan profil UNp atau pelat
dimana penutup (cover-plateJ maka
Ir. = momen inersia sayap tekan terhadap sb. Y [mma)
r, = radius girasi komponen sayap tekan akibat lentur
ditambah
Besarnya tegangan { untuk Sn / 5,, > 0.7 maka 1/3 luas pelat badan (web)yangmenerima tekan akibat momen
pada sumbu kuat saja, dalam mm.
Ft = O.7 F, ...... (F4-6a)
a- = adalah rasio dua kali luas perat badan yang menerima
Untuk S* / S*. < 0.7 maka tekan
akibat momen pada sumbu kuat saja
F, =F..s*t F ..... ""[F4-6b] catatan : untuk profil I dengan pelat sayap tekan persegi
maka r,
' 's*" =0.5 Y""" dapat didekati secara cukup akurat sebagai berikut
b"-
r _ ____-___J9_
farak pertambatan lateral, Z, untuk kondisi batas leleh,

tr:t.t.,^[t/& ......... (F4-7) ,1"?-i"-)


[3] Tekuk Lokal Elemen Sayap Tekan
farak pertambatan lateral, f,. untuk kondisi batas elastis, Kriteria ini tidak berlaku jika sayap tekan klasifikasinya kompak.
Jika tidak kompak, maka pengaruhtekuk lokal sayap i.t"r, a"pra
L, =1.e5r,+l*- tl \2 *a.ze(!r\' dihitung sebagai berikut :
S *rho ) \E )
[a) penampang dengan profil sayap non-kompak

Mn = Ro.My" -(R,"M,, - r,t.) (#+l .(F4-13)

Bab 5. Balok Lentur Wirjanto Dewobroto - Struktur Baia


456 457
dimana [4] Elemen Sayap Tarik Leleh
Besarnya tegangan F, untuk Sn / S*, > 0.7 maka [a) fika d. ] S," kondisi batas tarik leleh tidak berlaku.
Ft=O.7 F" ......(Fa-6aJ [b) Jika S", < S*" maka
Mn= R*Mn= RptFySo
Untuk Sn / S*, < 0.7 maka ....(F4-15)
Faktor plastifikasi pelat badan yang terkait dengan
kondisi
Ft- : F,,xor-26.5 Fy"""'
...... "'(F4-6bl pelat sayap yang mengalami leleh, R, dapat-ditentukanbatas
'S*. dari
rumus sebagai berikut : '
Faktor plastifikasi pelat badan, Ro. ditentukan dari
Jikah"/ g*! Xpn makaR r= Mr/M", (F4-t6a)
Jika Lz2o.23 dan L< to* maka lika h"/ f_> 1,r* maka
R--=
PL M",
Mo .....(Fa-9a) .-:l#*-(#,)(#*)1=h (F4.16b,

I!' ,o.23 d, h' dimana


Jika ty
maKa h'
'";>/2w 1:
tw
*^-=ly--(y--rlf
PL ^-^,* ll=g. (F4-eb) Lo
Lo- = batas kelangsingan web kornpak
[Tabel 6.1)
lM", \Mr" )lA*-Le* )) M$
X*= L, batas kelangsingan web non_kompak (Tabel 6.1)
/Y'
'Iika Iy
<0.23 maka
s*r:L dan .s," =Jl
Ro. = 1.0 .... (F4-1oJ
yt jarak serat tarik terluar ke garis netral (c.g)
[b) penampang dengan profil sayap langsing y" jarak serat desak terluar ke garis netrat
[c.gJ

',:f#L
dimana
....... (F4-14)

k.:-+
" dan 0.35 <k,<0.76
Jnl'*
, b,
2tt
Xrf = Lo batas kelangsingan sayap kompak dTabel 6.1)
X,r = X, " batas kelangsingan sayap
non-kompak [Tabel 6.1)

458 Bab 6. Balok Lentur


459
6.5.7. Profil Badan Langsing (AISC - FS) Kuat lentur nominal, M diambir nilai terkecil dari kondisi batas
Note : Doubty symmetric and singly symmetric I-shaped members [1] elemen sayap tekan rereh, [2] tekuk torsi lateral, [3] tekuk rokal
with slender webs bent about their maior axis elemen sayap tekan, dan [4] elemen sayap tarik leleh.
Ketentuan ini berlaku untuk perencanaan profil-l simetri ganda dan Kondisi-kondisi batas yang menentukan kuat Ientur balok.
tunggal, yang dibebani pada arah sumbu kuatnya, serta mempunyai [1] Elemen Sayap Tekan Leleh
pelat badan dengan klasifikasi langsing. Konfigurasi profil-l yang
memenuhi kriteria ini, jika dibandingkan dengan kriteria profil se-
belumnya diperlihatkan pada Gambar 6.54. dimana
rl pltdu a'str? I,{@ur ar*-F. Rrn = faktor reduksi kuat Ientur ditentukan dari
f-
I Ip -1--i IP I
-F-p,uurArsc-Fs /-\
:; ::; I !.-t r-l+1=r.o
l";f.i"?Iff":"ffi1,
lrl,l R,*:t- ::
I200+300a_ F,
.. . (Fs_6)
[r_ \ )-
h"_ . .. dua kali jarak dari sumbu netral (c.g) ke permukaan
sebelah dalam pelat sayap tekan. Lihat notasi di Gambar 6.53.

[2] Tekuk Torsi Lareral


lika Lo < I, tidak ada risiko terjadi tekuk torsi lateral, jika tidak
maka pengaruh tekuk torsi lateral dapat dihitung sebagai berikut
Mn=RonFuS*" .....'... .....(F5-2)
Jika Lo < Lb< tr, maka

r.,:cufr"-(rril(#)]=
Sedangkan jika 1,, > Z. maka

,",:M+sFr,.. ... (Fs-4J


ILul
[+'/
dimana
c).
. (F4-11)
Gambar 6.54 Rasio lebar-tebal web dan sayap untuk prosedur AISC-FS ,,(?**"_
Bentuk profil-I yang memenuhi kriteria F4 dan F5 (AISC ZOLO)
sering disebut juga sebagai plate-girder, merupakan balok built-up aw =,h't* <Lo.o ...(F4-L2)
y..rg di..t gkai dengan sambungan las. Karena relatif tinggi, untuk bf"tf,
memenuhi kriteria balok lentuL maka implementasinya perlu br" = lebar sayap tekan
bentang yang panjang. Oleh sebab itu tipe balok ini umumnya ,,,
= tebal sayap tekan
dipakai untuk konstruksi jembatan. +.

Bab 6. Balok Lentur WirJanto Dewobroto - Struktur Baja


464
Iarak pertambatan lateral, I, untuk kondisi batas leleh 6.5.a. ProfiI-I dan U pada Sumbu Lemah (AISC _ F6)
fE . Note : I-shaped Members & channers Bent qbout their Minor Axis
,
L-:1.1n .rlr,
l- ....(F4-7)
Ketentuan ini dipakai untuk perencanaan profil I dan uNp yang
Jarak pertambatan lateral, f,. untuk kondisi batas elastis
dibebani pada arah sumbu lemahnya.
aE
L"=r.r,_l
' _
'\o7Fv ........ (Fs-sl

$6"
[3] Tekuk Lokal Elemen Sayap Tekan s'.g
Kriteria ini tidak berlaku jika sayap tekan klasifikasinya kompak,
selain itu maka pengaruh tekuk lokal sayap tekan dapat dihitung
sebagai berikut :
Cambar 6.55 Konfigurasi beban dan penampang balok pada prosedur
AISC_F6
Mo= Ron Fo Sr" .... (F5-71
Kuat lentur nominal ll4 terhadap sumbu lemah, diambil dari nilai
terkecil yang dihasilkan akibat kondisi batas [1] material Ieleh
[a) penampang dengan profil sayap non-kompak [momen plastis), [2] tekuk Iokal pelat sayap.
0.,:l ,, -(o.zr,)'l ^- ^" )l "' (Fs-8) Kondisi-kondisi batas yang menentukan kuat lentur balok.
L \'"r - )il )) [1] Material Leleh (Momen plastis)
dimana Kuat batas leleh [Y = yielding)
- b,J Lor= Lp batas kelangsingan sayap kompak
2_
Lo= L, batas kelangsingan sayap non-kompak
Mn= M, = F"Z" < 7.6 Fy+ .......... (F6-1)
^:; -- r Informasi lebih lanjut, lihat Tabel 6.1 dimana
5 = krat leleh minimum, tergantung mutu baja, Mpa
[b) penampang dengan profil sayap langsing Z, = -od.rlr.rs plastis penampang terhadap sumbu lemah, mm3

- o.gEk,
'cr z :2 [2] Tekuk Lokal pelat Sayap
Il-l br 1
[a) ]ika elemen sayapnya kompak maka tekuk lokar tidak terjadi.
lztr )
[b) Untuk elemen sayapnya non-kompak maka.
dimana k.:4f Jilt- dan 0.35< k,<o.76 | ( t t \1
M,:lMo-lM,-o.7Fysy).1+ll .......(F6-2)
L \n,r-^x ))
(c) Untuk elemen sayapnya langsing maka.
[4] Elemen Sayap Tarik Leleh
(a) ]ika S',2 {. kondisi batas tarik leleh tidak berlaku. Mn= FoS" . tF6-3)

(b) fika.S,,< S,. maka dimana


Mn= F".Sr ...,..(F5-10)

Bab 6. Balok Lentur Dewobroto - Struktur Baia


5.5.9. ProfiI Persegi atau Box (AISC - F7)
E _ o.69E
Note : Square and Rectangulqr HSS and Box-Shaped Members
tcr- - -2
{bl Kriteria di bagian ini untuk perencanaan profil berongga persegi
t_l atau bentuk kotak, simetri ganda, yang dibebani pada salah satu
l'r ) sumbunya. Klasifikasi pelat badan tertentu, yaitu kltegori kompak
.b atau non-kompak, sedangkan klasifikasi pelat sayap tir" ,u_ru,
tf baik kompak, non-kompak maupun langsing, menurut klasifikasi
rasio lebar-tebal pada Tabel 6.1.
1" -= ). batas kelangsingan sayap kompak [Tabel 5.1)
Untuk memberi gambaran bentuk profil persegi yang dimaksud,
)-rJr
-= )" batas kelangsingan sayap non-kompak [Tabel 6.1) maka visualisasi memakai pelat 6 mm dan 9 mm di-pertihatkan
b lebar elemen sayap [mm) sesuai Tabel 6'1, yaitu se- pada Gambar 5.56. pada gambar terlihat adanya dummy, suatu
paruh lebar sayap profil I atau WF, atau lebar penuh struktur bantu untuk mendistribusikan beban terpusat agar tidak
sayap profil UNP. menimbulkan kerusakan lokar pada eremen sayap profil berongga
t. tebal elemen sayap [mm)' persegi. Ingat keberadaan dummy opsional, tidak menambah atau
.s modulus penampang elastis [mm') terhadap sumbu mengurangi kekuatan profil berongga persegi yang dimaksud.
v
lemah, untuk profil UNP diambil nilai minimumnya'

l_
I

Gambar 6.5d Simulasi konfigurasi profil kotak untuk prosedurAISC-F7

Kuat lentur nominal penampang profil kota( M diambil dari nilai


terkecil yang dihasilkan akibat kondisi ratas Jil material leleh
(m_omen plastis), [Z] tekuk lokal pelat
pelat badan, semuanya pada kondisi lentur"ayap,
[3] tekuk lokal
murni.

Bab 6. Balok Lentur Wlryanto Dewobroto - Struktur Baia


Kondisi-kondisi batas yang menentukan kuat lentur balok' 6.5.70. Profil Pipa (AISC - FS)
Note: Square and Rectangular HSS and Box-Shaped Members
[1] Material Leleh (Momen Plastis)
Kriteria pada bagian ini sesuai untuk perencanaan profil berongga
Kuat batas leleh [Y = Yielding) bentuk lingkaran atau pipa, dengan rasio D/t O.4i E/Fy.
=
Mn= M, = F, Z .... [F7-1) Kuat Ientur nominal penampang profil pipa, Mn diambil dari nilai
dimana terkecil yang dihasilkan akibat kondisi batas [1] material leleh
(momen plastis), [2] tekuk lokal.
F, = kuat leleh minimum, tergantung mutu baja, MPa
[1] Material Leleh (Momen plastis)
Z = modulus plastis penampang terhadap sumbu lentul mm3
Kuat batas Ieleh (Y = yielding)
[2] Tekuk Lokal Pelat SaYaP Mo= Mo = F"Z ..... (FB-1)
(a) lika elemen sayapnya kompak maka tekuk lokal tidak terjadi' dimana
[b) Untuk elemen sayapnya non-kompak maka : 4,= ku.t leleh minimum, tergantung mutu baja, Mpa
Z= modulus plastis penampang terhadap sumbu kuat, mm3
Mn:Mp-{u,-r")(3'?+\E-+.ol<u,
't tr\E ) .....(Fz-z)

[2] Tekuk Lokal


[b) Untuk elemen sayapnya langsing maka. [a) fika penampangnya kompak maka tekuk lokal tidak terjadi.
M =F S (F7-3)
(b) Untuk elemen penampangnya non-kompak, maka
dimana ( o.ozrs \
{ modulus penampang efektif, berdasarkan lebar efektif sayap,
,,:l-@{*o" ......... (F8-2)
b. Yang ditentukan dari
)t
[c) Untuk elemen pipa atau dinding yang langsing, maka
" =\.ezt.
b. El r-ljg E).0
'1F,1 b/tr Mn= F...S....... ......
lF, ]
(F8-3)
dimana
[3] Tekuk Lokal Pelat Badan (web) _
Ir :-
0.33E
"*:@j " [F8-4)
[a) ]ika elemen pelat badannya kompak, tekuk lokal tidak terjadi'
S = modulus elastis penampang, mm3
[b) Untuk elemen pelat badannya non-kompak, kuat lentur balok
harus dihitung sebagai berikut: f, = tebal pipa, mm

Mn:Mp -lMo-F,srtf o.rou].,p-o.73'l


-,,[-.--- rM, .. ...... (F7-s)
t_\ E

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


466
6.6. Kuat Geser Nominal Gambar 6.57 memperlihatkan perilaku pasca
tekuk pelat badan,
dengan
6.6.7. Umum _pelat pengaku tegak kltika dibebani. Fenomena bentuk
Elemen penampang balok, seperti pelat sayap dan badan, didesain diagonal yang berhenti pada tiap pelat pengaku
tegak itulah
terhadap momen lentur sesuai ketentuan Chapter F (AISC 2O1O). disebut tension field action. Adapun bentut menggelombang yang
arah tegak lurusnya merupakan dampak adanya pada
Pelat sayap pengaruhnya signifikan terhadap kapasitas lenturnya. ,".i"f. p.fril
Maklum, dari kedua elemen sayapnya saja dapat dihasilkan kopel Pemasangan perat pengaku tegak untuk setiap jarak
gaya yang besar dalam mengantisipasi momen luar yang terjadi. tertentu,
P":r.r--r-:rma dengan pelat sayapnya, mengh".ittr., pelat badan
Adapun fungsi terbesar pelat badan adalah memikul gaya geser. terbingkai pada ke-empat sisinya. eaaa
Setelah kapasitas momen lentur memenuhi ketentuan Chapter F, jika pelat badan reratif langsing, makatonrigurasi seperti itu dan
saat menerima tegangan
maka pelat badan (web) harus dievaluasi juga untuk memenuhi geser dapat mengalami tekuk di arah diagonalnya.
ketentuan Chapter G - Design of Members for Shear (AISC 2010). atif,"try.,
kekakuan pelat badan pada arah diagonal m-enjadi'hilr"g.-U"t,rf.
Secara umum kuat geser rencana memenuhi persyaratan jika : mempertahankan keseimbangan, timtull ah,,tension jiei;'
pada arah tegak lurus diagonal tekuk tadi. a;don"
Mekani"_. iu.;r.ry,
v,< o"v^ {6.1,7) seperti diagonal tarik pada struktur rangka batang
1rrrr";.----'
dimana Uraian tentang mekanisme pengalihan gaya geser
memanfaatkan
Vu gaya geser batas, atau gaya geser terfaktor maksimum dari fenomena "tension field octiin,,dapat ailihat pada
Gambar 6.58_
berbagai kombinasi sesuai peraturan beban. pelat pengaku tegal
(tr@flflee stifferer)
f , faktor ketahanan ges€r = 0.9, kecuali profil hot-rolled yang pelat sayap
mengikuti ketentuan G2.1a (AISC 2010) yaitu 0, = 1.0
V, kuat geser nominal balok yang dapat dihitung sesuai
ketentuan Section G2 atau Section G3 (AISC 2010).
AISC [2010J menyediakan dua opsi perencanaan terhadap gese4
yaitu : [1] Section G2 sebagai cara umum, yang tidak memanfaat-
kan kuat pelat pasca tekuknya; [2] Section G3 cara khusus karena
dapat memanfaatkan tension field action, fenbmena kuat pelat arah diagonal
tekuk pelat
pasca tekuk. Cara ke-Z khusus karena hanya bisa dipakai jika pelat
badan terbingkai di-empat sisinya, horizontal oleh pelat sayap dan Gambar 6.58 Mekanisme pengalihan gaya geser pelat
vertikal oleh pelat pengaku tegak (transverse stiffener)' pasca tekuk
Mekanisme pengalihan gaya pada balok seperti yang
terjadi pada
struktur rangka batang (truss), yaitu pelat _l.ru.irn.
"ryrpgaya tekan g"y
tarik dan tekan, pelat pengaku tegak menerima-
pun pelat badan menerima gaya tarik dalam , ad,a_
uentut ,.tension fierd
action". Jadi pemasangan nelat pengaku tegak
berperan sangat
penting dalam membangkitkan mekanirm" tersebut.
Itulah "tension fierd action" yang ada di section G3 (AISC
Adapun Section G2 (AISC zo,of merupakan ketentuan
zoro).
yang konservatif, karena mengevaluari k.rrt geser
alternatir
nominal balok
berdasarkan kondisi batas leleh dan kondisibrtr"
yang diatur melalui koefisien
tekuk- F;Iat,
Gambar 6.57 Kondisi geser pelat pasca tekuk (NASA, Langley Research Center) geser pelat bad,an, C".

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


468 469
6.6.2. Kuat Geser' Normql (AISC - GZ) Khusus untuk profil ree dengan sayap satu sisi saja, maka tahanan
Note : Members With lJnstiffened or Stiffened Webs pelat badan terhadap tekuk berkurang, sehingga i,= 1.2.
Kuat geser nominal, 4 pelat badan dari profil simetri tunggal atau Pengaruh kelangsingan pelat badan h/t* terhad,ap koefisien geser
ganda-, atau profil UNP, yang direncanakan tanpa memanfaatkan pelat badan,
fekuatan paica-tekuk, ditentukan dari kondisi batas akibat leleh !ry^g pada dasarnya faktlr reduksi mengantisipasi
tekuk, dapat dilihat pada kurva berikut.
dan tekuk akibat geser sebagai berikut :
Q 1.0 ada pelat
legaku bgak
vn= 0.6 FyA* c"-... ... . (c2-1) fr ymg dipsang rapat
0.,
E
Dimana,A*=dt-adalahluastotalpelatbadan'Adapunkoefisien
geser pelai badJn, C, pra. dasarnya adalah faktor reduksi untuk o
o
r 0-5
i-rengantisipasi teriadinya tekuk di pelat badan, sebagai berikut : s
ta) Pelat badan profil-I hot-rolled iika h/t*s 2'24(E/Fr)% maka
0,=1.0dan C,=1.0.
o
""(c2-2) Sz oo

[b) Profil yang tidak memenuhi persyaratan di atas, tapi simetri Kelangsingan p elat ba dan, h/tu
ganda atau tunggal maka C, ditentukan dari kelangsingan Gambar 6,59 pengaruh kelangsingan terhadap nilai C,
pelat badan atau rasio h/t*dalarn tiga kategori'
Nilai c, berkorelasi langsung dengan kuat geser nominal, jika ter-
Irka h/t*< L.7O(kF/F")% maka kuat geser nominal
dibatasi adanya Ialu langsing pengaruh tekuk menjadi dominan sehingga terrihat
'leleh
paha pelat badari, tidak ada pengaruh tekuk' pada kurwa kekuatannya drop, tidak efisien jika didesain menurut
C =1.0 ketentuan Section Gz IAISC zoLo). Untuk itu sebaiknya mengikuti
ketentuan section G3 IAISC zolo) yang memanfaatkan fenomena
iika 1.10(k.E/F,)". h/t* < 1.37 (kF/F")% maka kuat geser nominal "tension field action" pasca tekuk pelat untuk kinerja lebih baik.
mulai dipengarluni oleh tekuk yang teiiadipada pelat badan' ** Persyaratan pelat pengaku tegak
- Transverse Stiffeners **
C,=1.10[k,f/F")h + (h/t-) ""(G2-4)
Untuk h/t_ 2.46(E/Fy)h. atau jika Z, menurut Section G.2 dengan
=
iika h/t*> 1.37 (kF/F")% maka kuat geser nominal ditentukan oleh 4 = S telah mencukupi, yaitu (V,. OV^), maka tidak diperlukan
terjadinya tekuk elastis pada pelat badan' pemasangan pelat pengaku tegak.

r _ l.51k"E .. .... (G2-sl |ika persyaratan tidak terpenuhi, khususnya jika pelat badannya
(n1 t*f r" relatif langsing, kuat geser nominal dapat dltingkatkan memakai
peJat pengaku tegak dengan jarak a, dan a/h < 3 agar nilai k >
Adapun h adalah jarak bersih antara pelat-pelat sayap dari profil-l sehingga nilai C, akan meningkat pula. Meskipun demikian pelat
5,
b u i li- u p, j ika profi I - I h o t- ro I I e d dikurangi lagi
den gan teb al fil I e t' ,pengaku tegak tidak boleh sembarangan,
harus punya kekakuan
Koefisien tekuk pelat, k,untuk profil-I tanpa pelat pengaku tegak atau momen inersia minimum agar efektif kerjanya, yaitu:
dan kelangsingan pelat badannya h/t*< 260, maka k = 5'O' Jika
ada
i 1,, > btli ..
pelat peng-amlegit< untuk tiap jarak a dengan syarat a/h < 3 ' maka
r;2_7)

koefisien tekuk Pelat menjadi : dimana


'5 (G2-6)
k"=5+ i = ,2'5,. -2>o.s .. . (c2-8)
1'Jff \a/hf

Bab 6, Balok Lentur


470 Dewobroto - Struktur Baia
471
Notasinya dan ketat. Panas yang diakibatkannya menimburkan risiko fatig,
yaitu timbulnya fraktur pada tegangan yang reratif rendah
o b adalah nilai terkecil dari jarak pelat pengaku, a atau tinggi ketika
dibebani siklik, suatu hal y"rg ,r-r- paaa tonstruksi jembatan.
bersih pelat badan, h Ditelaah lebih lanjut, fatig terjadi padi daerah dengan t.jr.rg".,
. I* adalah momen inersia pelat pengaku. |ika dua sisi [ganda) tarik transien. Itu alasannya, mengapa detail pelat plngakri tegat
ainitung terhadap sumbu tengah pelat badan, jika satu sisi diberi jarak terhadap pelat sayap tr.ik 6Xrl.k_b.o.rainglOOZl.
[tunggal) dihitung pada bidang kontak terhadap pelat badan'
pelat pengaku tegak (transverse stiffener) dipasang pada titik-titik
di antara tumpuan, disebut )uga intermediate transverse stiffener.
Bentuk detail pelat pengaku tegak usulan Kulak - Gronding (2OOZ)
seperti pada Gambar 6.60. Untuk pelat pengaku yang tepat di atas
tumpuan, meskipun bentuk mirip tetapi berbeda prinsip kerianya'
Oleh karena itu perlu dibahas secara tersendiri'
F€hr fenEaku t%Jk

Gambar 6.61 Balok dengan pelat pengaku tegak (www.steelconstruction.info)

Pemasangan pelat pengaku tegak pada balok umumnya digunakan


juga sebagai pelat sambung untuk sistem pertambatan
lateralnya.
sayap bawah t.ik Jadi banyaknya lubang-rubang pada Gamb ar 6.6L adarah untuk itu.
(a) Pelat pengaku tegak tunggal dan memeiang (b) Pelat pengaku tegak ganda
6.6,3, Kuot geser - pelat badan langsing (AISC _ Gg)
Persyaratan khusus agar ketentuan ini berlaku adalah tersedianya
hibn8
sumbu "bingkai" pada pelat badan, yaitu sisi horizontar oleh keberadaan
,/'- "--*'*-.
| /-
pelat sayap dan sisi vertikal oleh pengaku tegak. Tetapi tetap
ft /_41,". l'-rF; boleh diterapkan jika ketentuan berikut terjadi, yaitu :
tidak
_r/ / ' /41 peLat tuEgar pelat gmda
I l,)-
-l y.,=lb3t t"t=+[(2b+t,,,13-C]t r Panel-panel ujung elemen batang dengan pelat pengaku tegak.
(c) Potongm a -a o Jika q/h > 3 atau q/h > LZ6O /(h/t*)lz
Gambar 6.60 Alternatif detail Pelat pengaku tegak o fika 2A*/(Ar,+ An) > Z.S atau
Pelat pengaku tegak dapat dipasang pada satu sisi atau keduanya' r |ika h/ br" atau h/ br, ,6.0 atau
Adapun momen inersianya dihitung pada sumbu netral berbeda.
Pelat pengaku satu sisi umum dipilih jika akan dipasang pengaku dimana
memanlang (longitudinal stiffener), yang menerus [tak terpotong) ,4r. = luas pelat sayap tekan i Ar= lu^. pelat sayap tarik
seperti pelat sayap, tetapi itu tidak ada ketentuan di AISC [2010),
bahkan AASHTO i2010) juga telah mengabaikannya [White 2012)' ,br" = lebar pelat sayap tekan i bn= lebar pelat sayap tarik

Pemasangan pelat pengaku umumnya memakai las, yang relatif ;i'fika hal-hal tersebut dijumpai maka ketentuan section G3 ini tidak
praktis dan ekonomis, dibandingkan baut' Tetapi penggunaan las [,ii'bi", or*rrakan. Balok harus direncanakan berdasarkan ketentuan
,Section cZ IAISC ZOLO) yang lebih konservatif.
mempunyai dampak negatif jika tidak dilakukan kontrol seksama

Bab 5. Balok Lentur Dewobroto - Struktur Baia


472 473
Balok yang dapat memanfaatkan fenomena pasca tekuk tension sedangkan untuk h/t*, 1.37 (kF/Fy)% maka
field action, maka pengalihan beban ke tumpuan mekanismenya
ekuivalen dengan struktur rangka batang [truss). Pelat pengaku
bekerja sebagai batang tekan, dan diagonal tension field action ** Syarat tambahan pelat pengaku tegak - Transverse
menjadi batang tariknya, seperti terlihat pada gambar berikut. Stiffeners **
bahng tepi batang tekan Pelat pengaku tegak pada mekanisme tension field action, selain
didasarkan ketentuan G2.2 (AISC ZOLO), harus memenuhi syarat
terhadap batasan kelangsingan dan kekakuan. Itu terjadi karena
pelat akan menerima gaya tekan, yang berisiko terjadi tekuk.
(a). Rmgka ekivalen (t1t),, <o.se E/F"",

I"r>l"rr+Q"r, -\rrfml
dimana
--;- rasio lebar-tebal pelat pengaku
t- - "lf
(b / t)
I -:- t (b).Kondisipa*atekuk ",
Gambar 6.62 Mekanisme keria tension field action Fr,, tegangan leleh minimum pelat pengaku [MpaJ
Ingat, mekanisme tension field action baru akan bekerja jika pelat I"t momen inersia pelat pengaku. ]ika dua sisi fganda) dihitung
badan mengalami tekuk. Jika pelat relatif kaku dan tidak terjadi terhadap sumbu tengah pelat badan, jika satu sisi [tunggal)
tekuk, maka kondisi batas material yang menentukan [leleh). Oleh dihitung terhadap bidang kontak padapelat badan [mmr)
karena itu, batas atas kuat geser nominal pelat badan profil-l dengan Istt momen inersia minimum pelat pengaku untuk ketahanan
tambahan pelat pengaku, adalah sama dan tidak lebih besar dari terhadap tekuk gese4 yaitu l,rr= b t*3i (Pers. GZ-7) (mmr)
kuat geser nominal profil-1, tanpa pelat pengaku. Lihat, persamaan
G2-1 denga. C,= 1 dan G3-1 memberi hasil yang sama.
In, momen inersia minimum pelat pengaku untuk ketahanan
terhadap tekuk geser + tension field action sekaligus, yaitu
Pelat badan relatif kaku, jika h/t*. 7.1-O(k"E/Fy)# maka kuat geser
- oleh adanya leleh pelat badan, tidak ada tekuk ;
nominal dibatasi r*r=h-# (?]" (mmo) ........
40 ls )
(c3-s)
V, = 0.6 FrA* ....... (c3-1)
F tegangan leleh minimum pelat badan [MPa)
fika langsin g, h/t* > L.Lo(kF/F")% maka pengaruh tekuk dominan
sehingga mekanisme tension field action timbul dan dimanfaatkan'
V, kuat geser perlu terbesar panel pelat badan [NJ

v,=o.6F,A*l
rl
lr.
c, +----ft
I
..'(c3-2)
v,1

V"z
kuat geser nominal terkecil sesuai Section GZ.1 (N)
kuat geser nominal terkecil sesuai Section G3.2 (N)
' 1.15J1+la,'hf
| p., nilai terbesar dari Fr*/F"ndan 1.0
l,.a,iir"un
I akibotbkuk .--+
I
I

\ c.nsion lieldaction )

Nilai C diambil sama seperti pada Section GZ (AISC 2010J dimana


u ntuk kondi si 1.7 o (k F / f
)v' < h /t n s 1.37 (k,E / F")% maka
C,= \.7O(k,E/Fy-1x + (h/t*) ......tc2-4)

WirJEnto Dewobroto - Struldur Bara


474 Bab 6. Balok Lentur 475
6.7. Reaksi Tumpuan dan Pengaruh Beban Titik Gambar 6.64 menunjukkan berbagai-macam pelat pengaku, yaitu
Note: /1 O. Flanges and Webs with Concentrated Forces [1] pelat pengaku tumpu (bearing stiffener); [2] peiat ujung (end_
6.7.7. Umum
plate); [3] pelat pengaku tegak (transverse stiffner); [4] pelat pe_
Adanya beban terpusat atau gaya reaksi pada perletakan balok' ngaku tegak dan tumpu; [5] pelat pengaku memanjang (longitu_
menimbulkan konsentrasi tegangan tekan atau tarik pada pelat dinal stiffenerJ. Bentuk pelat pengaku tidak terbatas persegi saja,
jika perlu kekakuan Iebih besar maka profil siku dapat digunakan.
sayap dan badan, yang umumnya relatif tipis' Jika tidak dihitung
a"prt menimbulkin kerusakan lokal, yang memicu keruntuhan' l-_
I --:/
Untukstrukturdenganbebanrelatifbesar,misalnyajembatan,
pemasangan pelat pengaku lstiffener) akan sangat membantu'

Gambar 6.65 puntir pada balok di tumpuan

Terkait keberadaan pelat pengaku tumpu atau pelat ujung, tidak


ada ketentuan khusus, kecuali bahwa tumpuan balok harus bebas
dari instabilitas lateral dan puntir. oleh sebab itu ketentuanlLo.T-
Unframed Ends of Beams and Girders (AISC 2010) mensyaratkan,
jika tidak ada tambatan khusus di tumpuan, perlu dipasang pelat
ujung atau semacamnya untuk mencegah puntir [Gambar 6.66).
Gambar 6.63 Detail fumpuan iembatan (Sumber: internetJ
C= elemq sayap kritis (tekm)
Balok pada Gamb ar 6.63 memperlihatkan pelat pengaku tumpuan
stiffener)'
lA"oriig stiffener), dan pelat pengaku tegak (transverle
pelat uiug
tebal
Xeaurrq,ra sepintas mirip karena sama-sama vertikal' meskipun las pada pelat

f..ngsi.,y" beda' Pelat pengaku tegak untuk meningkatkan tahanan syap


bawah
atas dm
pengaku
a.fft pelat badan terhadap gaya geser, sedangkan pelat konsentrasi
pelat tumpu kaku
tumpuan juga berfungsi sama, tetapi terhadap adanya
gaya atau-UeUan terpusat, baik secara langsung (beban) maupun
Potongm B - B
yang tidak langsung [reaksi tumpuanJ'
Potonge
pipa dilas

ffi
Potongan A-A
Gambar 6.66 Kondisi tumpuan yang bebas instabilitas lateral dan

Gambar 6.66, contoh sistem tumpuan balok yang dianggap bebas


puntir

Gambar 6.64 Macam-macam pelat pengaku (Gorenc et'al 2O05) dari kondisi instabilitas lateral dan puntir [Gorenc et. al 2005J.

Bab 6. Balok Lentur


476 Dewobroto - Struktur Baia
Pelat pengaku dipakai juga untuk sambungan pertambatan lateral. 6.7.3. Leleh Setempat Pelqt Badan
Adapun konfigurasi balok tanpa pelat pengaku adalah yang paling Leleh setempat yang terjadi pada pelat badan bisa diakibatkan
ekonomis fCarter 1999, Troup 1,999). Oleh sebab itu, perencanaan oleh gaya tarik atau tekan terpusat. Untuk gaya tekan dan pelat
balok selalu mulai dengan konfigurasi tanpa pelat pengaku, dan baru badan yang langsing, bahkan sebelum Ieleh terjadi, bisa mengalami
dipasang jika dibutuhkan. Itupun sebaiknya pelat pengaku dipakai instabilitas setempat [semacam tekuk) yang disebut crippling.
sekaligus sebagai sambungan bracing. Profil balokyangsudah kaku Fenomena leleh dihindari jika beban terpusat ({) dibatasi sesuai
maka keberadaan pelat pengaku tidak akan berpengaruh banyak. kuat rencana pelat badan (rpR,) terhadap leleh, se6agai berikut.
Agar pemasangan pelat pengaku efisien, maka setiap kondisi batas
kekuatan yang dipengaruhi oleh konsentrasi gaya aksi flangsungJ
P,sQR, dimana P,=QR,...... ..t83-11
atau reaksi tumpuan [tidak langsung), perlu dievaluasi. a) jika konsentrasi gaya dapat tersebar pada bagian pelat badan
Kondisi batas yang dimaksud adalah sebagai berikut. dengan panjang lebih dari d fiihat Gambar 6.6aa), maka :

6.7.2. Bengkok Setempat Pelat Sayap R=F


n yw tw\
(5k+1.)
b'""" ....0LO-2)
Beban terpusat besar [P,) pada pelat sayap, akan mengakibatkan b) jika konsentrasi gaya terbatas penyebarannya, dengan panjang
pelat bengkok setempat (flange local bending),,lihat Gambar 6.67. kurang atau sama dengan d [lihat Gambar 6.68b), maka :
R,= F*t*(2.5k + l)... ..... g1o-31

dimana
o 1.00 faktor ketahanan terhadap leleh pelat badan
R, kuat nominal terhadap leleh setempat pelat badan INJ
k jarak sayap luar ke penebalan kaki pelat badan [mmJ
lb panjang tumpuan, > k jika posisinya di ujung (mm)
F tegangan leleh minimum pelat badan (Mpa).

Gambar 6. 67 Bengkok pada pelat sayap fCarden et. al. 2006)


t tebal pelat badan [mm)

Fenomena ini dihindari dengan menambah pelat tumpu atau pelat Detail tumpuan balok merupakan contoh implementasi ketentuan
pengaku tegak, atau membatasi beban terpusat ({) sesuai dengan ini terhadap adanya konsentrasi gaya tekan tidak langsung, haqil
kuat rencana pelat sayap({R,) terhadap bengkok, sebagai berikut. dari reaksi perletakan balok.
P,,= Q Rn dimana P,= Q R, .... ... (83-1)

R, = 6.25Fyft| aan Q = O.g ...... (J10-1)


dimana
Fo spesifikasi tegangan Ieleh material pelat sayap
tt tebal pelat sayap dari balok dengan beban terpusat
Jika panjang pembebanan yang menyilang pelat sayap kurang dari
O.15 br0ebar sayap), maka ketentuan ini dapat diabaikan.
fika beban terpusat terletak pada daerah pelat sayap yang kurang Gambar 6.68 Tegangan tekan akibat reaksi perletakan balok
dari 10 trdari ujung balok, maka R, direduksi menjadi 50%o.

Bab 6. Balok Lentur 479


Selain tumpuan, maka pada kondisi beban terpusat langsung pada Untuk pelat badan yang mengalami gaya tekan, jika relatif tebal
balok, baik yang menimbulkan tegangan tekan maupun tegangan bisa terjadi leleh, jika relatif langsing bisa terjadi crippting. Tetapi
tarik juga menimbulkan fenomena leleh pada pelat badan yang selain itu ternyata bisa juga terjadi tekuk (buckling). Untuk tahu
harus dievaluasi, lihat Gambar 6.69. bagaimana ke tiga fenomena itu bisa terjadi dan apa perbedaannya,
maka petunjuk visual berikut tentu akan sangat membantu.
)l n f ret *l -r Ftlat rutnPu f1-a o,
\/ pcnycbrran 5;aya t_fj
) -' _-a
,-
I

i-'
:tl
[a) leleh
1
I

l
f-fi o.

;-: l
t_lj I

1 | aclar to?ue! (nksit

I
Gambar 6.69 Tegangan tarik dan tekan akibat konsentrasi gaya (aksi / reaksi)
(c) crippling
Adanya pelat tumpu kaku di bawah beban terpusat berpengaruh
Gambar 6.71 Kerusakan pelat badan terhadap gaya tekan terpusat fBraun 2O10)
pada kekuatan pelat badan, karena distribusi tegangannya lebih
besar. Jika kapasitas pelat badan tetap tidak mencukupi, maka Fenomena crippling balok dengan beban terpusat tidak terjadi jika
penambahan pelat pengaku tegak atau pengaku tumpu (bearing kuat nominal pelat badannya memenuhi kriteria sebagai berikut.
s tiffe n e r) akan mengatasi masalah.
P,= Q R, dimana P,= Q R,
6.7.4. "Crippling" pada Pelat Badan dimana
Fenomena crippling terjadi di daerah yang sama dengan terjadinya
leleh setempat akibat gaya tekan terpusat, dan ini hanya terjadi jika Q = O.75 faktor ketahanan terhadap lipatan pelat badan
pelat badannya langsing. Leleh adalah non-linier material sedang Adapun R, kuat nominal terhadap bahaya crippling di pelat badan.
crippling adalah non-linier geometri (stabilitas). Bahkan awalnya Untuk beban terpusat yang Ietaknya > d /Z dari tumpuan, maka :
istilah ini mengacu pada fenomena leleh pelat badan, tapi sejak versi
awal LRFD (1986) fenomena ini dipisah IAISC 2010). Fenomena L, yr_),'l @r!,
n":oetilr.=li)l;)
crippling pelat badan balok hasil uji di laboratorium (Garden et. al. (r1o.4)
2OO6) diperlihatkan pada Gambar 6.70 berikut. )f-;
Untuk beban terpusat yang letaknya < d/2 dari tumpuan, maka ada
dua kriteria, yaitu
lika Iu/d < O.2

lika Iu/d > O.2

Gambar 6. 70 Fenomena crippling pada pelat badan (Carden et. al' 2006)

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


48A
dimana 6,7.6. Tekuk ke Samping Pelat Badan
d tinggi total balok (mm) Ketentuan f 1O-6 dan I1O-7 IAISC ZOLO) untuk antisipasi terjadi-
nya tekuk ke samping pelat badan akibat beban terpusat di sayap.
lb dimensi panjang tumPuan [mm) Ketentuan ini berkembang dari hasil observasi keruntuhan tidak
Fenomena crippling terjadi karena kekuatan pelat badan di bawah diharapkan pada uji balok fsummers-Yura 1982, Elgaaly 1993).
pelat sayap balok yang dibebani, tidak cukup. Untuk menghindari Konfigurasi uji balok, beban pada pelat sayap atas yang ditahan
maka pelat badan tersebut perlu diberikan perkuatan setempat. secara lateral. Akibatnya pelat badan mengalami tekan, menerus
Perkuatan setempat yang dimaksud bisa berupa pelat pengaku ke pelat sayap di bawahnya. Ketika gaya tekan kritis terlampaui,
tegak, minimal separo tinggi balok, atau bisa juga pengaku pelat terjadilah tekuk pelat sayap ke arah samping (lihat Gambar 6.72).
badan ganda. Detail yang dimaksud bisa dilihat pada Bab 8' Beban terpusat

6.7.5. Tekuk Pelat Badan


Ini bagian dari fenomena balok dengan beban terpusat sehingga
pelat badannya mengalami tekan. Pada kondisi tersebut, jika pelat
trda., aman terhadap leleh dan crippling maka fenomena tekuk
pelat badan secara keseluruhan bisa saja teriadi (Gambar 6'71.b)'
Oleh sebab itu perlu dievaluasi secara seksama' Gambar 6.72 Pelat badan tekuk ke samping

Fenomena tekuk setempat pelat badan balok dengan beban terpu- Untuk menghindarinya beban terpusat perlu dibatasi, sehingga :
sat, tidak terjadi iika kuat nominal pelat badan memenuhi kriteria
P,s 0 R, dimana P,= <f Rn .. . (83_1 ArSC)
sebagai berikut'
dimana d = 0.85 faktor ketahanan untuk tekuk ke samping pelat
P,<QR, dimana P,=QR,..... "'(83-11
Adapun R,, kuat tumpu nominal batas terhadap tekuk ke samping
Adapun kuat rencana, OR, terhadap tekuk pelat badan adalah' pelat. Untuk kondisi pelat sayap desak tertambat secara lateral
,ors fii-
R.__''"-\'' v* dan { = 0.9.
"h
..... (J1o-8) maka R,dapat dihitung iika (h/t*)/(Lb/br) < 2.3 , sebagai berikut :

- f .:'l ,
Jika beban terpusat terletak pada daerah di ufung balok
dengan hlt* )- |
jarak kurang dari d/2 rnaka kuat nominalnya direduksi 50%o' *,:'J,r."lt+o.+[
"n- 'lr,irt-
h2 L-'" " o10-6)
))
D _7k'-W ....010.s)
fika kuat tumpu perlu { melebihi kuat tumpu nominal yang ada
h yaitu fR,, maka pertambatan lateral setempat pada pelat sayap
Fenomenatekukterjadikarenakekuatanpelatbadantidakcukup. tarik harus dipasang, atau sebagai alternatifdiberi sepasang pelat
Untuk menghindari maka pelat badan perlu diberikan perkuatan pengaku (tra n sv e rs e stiffe n e r-).
setinggi p.ofil.,y", bisa berupa pelat pengaku tegak atau pengaku
pelat badan ganda Penuh' fika kondisi pelat sayap desak bebas, tanpa pertambatan lateral
maka kuat tumpu nominal terhadap tekuk ke samping pelat dapat
dihitung itka (h/t*)/(Lb/b) < L.7 , yaitu:

..=+1,.(#),] uLo7,

Apabila rasio (h/t*)/(Lb/b) lebih besar dari ketentuan masing-


masing di atas, maka tekuk ke samping tidak terjadi faman).

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


|ika kuat tumpu perlu P,, melebihi kuat tumpu nominalnya $ R,, 6.8..Contoh Rancangan Balok profil-I
pada kondisi ke dua ini, maka pertambatan lateral setempat yang 6.8.7. Kantilever: F2
mengikat ke dua pelat sayap, tarik dan tekan, harus diberikan. Kantilever WF 450x20Ox9x1_4, bentang 7.5 m, baja Bf 37, beban
Adapun notasi untuk rumus J10-6 dan f 10-7 adalah:
terfaktor merata dan terpusat. Berat sendiri diabaikan, pada tiap
beban terpusat dipasang pertambatan lateral dan pelat pengaku.
C.= 6.62 x 106 MPa jika M,. Mrpada lokasi beban dihitung Hitung Demand Capaciet Ratio (R,/QR,) menurutAISC (ZO-LO).
C,= 3.3! x 106 MPa jika M,>- M"Pada lokasi beban dihitung Jawab:

h, jarak bersih antar pelat sayap [ntm), dikurangi tebalfillet t. Pemodelan struktur dan beban, serta gaya-gaya internal (gaya
geser dan momen), diperlihatkan pada Gambar 6.74 berikut.
untuk hot-rolled; atau jarak antar baut (fasteners) atau jarak
bersih antar pelat sayap jika dipakai profil buatan dengan las.
Lb, jarak terjauh (mm) antar pertambatan lateral sayap pelat
atas atau sayap pelat bawah, visualisasi pada Gambar 6.73 .
wF 450.200.9.14
_l-rol_i,
Lu= L I tg'
ilL
wF 450.200.9.14
Lu= L

Gambar 6.74 Konfigurasi Kantilever dan Ukuran penampang

Properti profil WF450x20Ox9x 14 sebagai berikut :


La= L
E= 200,000.0 MPa 1* = 335x106 mma
G = 80,000.0 MPa Iy= l8'7xLO6 rrtrr,a
Bl 37 > F"=24OMPa S, = 1488.9 cma
A = 96.8 cm2 Z*= 762L.5 crn3
La=L/z %br/tr= 2.14 J = 47.2 cma
h/t*= 46.A9 C-= 888,698.8*106 mm6

3. Klasifikasi penampang gilas (hot-rolled) sebagai berikut.


)"or= O.38(E/F,)% = 11.0 ),,r= L.O(E/F,)* = 28.9
X = titik dengan pertambatm lateral %br/tr=2.1 '. Lor ) profil sayap kompak
Gambar 6.73 Panjang pertambatan lo - unruk perhitungan tekuk pelat ke samping
)"r*= 3.76(E/F,)% = 108.5 )"*= 5.7O(E/F")% = L64.5
Jadi yang namanya tertambat secara lateral untuk kasus tekuk h/t*= 46.9 <<
pelat badan ke samping adalah jika pelat sayap keduanya fatas dan Xe* ) profil badah kompak
bawah) benar-benar tertambat secara bersama. .'. profil WF termasuk klasifikasi "kompak" > FZ IAISC 2010).

Bab 6. Balok Lentur Dewobroto - Struktur Baja


485
4. Parameter LTB berdasarkan ketentuan F2 (AISC 2O7O). Rangkuman adalah:
rr= (1"/A)* = 43.95 mm
Lo=1.76-43.95(E/F)h =2233 mm = 2.2m. . (Fz-s)
ru2=(Ir.C*)h/S* ...... (Fz-7) Segmen 2:
M":325.625 M":2OO
(\87 O OO O 0 x 88 8 69 8.8x7O6)h/1 4888 89
r u2 = ) .o = 5 2. 3 3 mm QM" =3so.24a OM" =342.63 <pM":314.53
Rr :0.930 R:: O.584 R::0.209
c = 1 dan ho= 45O - -J-4 = 436 mm ..... (Fz-8a)
Gambar 6.75 Demand Capaciqt Ratio (R"/OR,) - cara manual

t. =1s5r-.-"- .... (Fz-6) 7. Kuat geser nominal profil WF 45Ox2OOx9xL4 :


o.7 F" \l S *h A*= d.t*= 450x9 = 4050 mm2
+_:-
h = d - 2tr= 459 - 2xL4 = 422 rnm
e = Lss*12.3 3 xz 00000 1 1o.z *i,+o1=1-zL,4xo.4 ** untuk profil-l hot-rolled
nrrrrr*, -- h./t*<(2.24(E/Fy)
,--l 14BBBB9*436
lJ v\ 14BBBB9*436l \ 200000,
:o.oss
46.9 < 64.7 maka 4,=7 dan C"- L
.....(G2-2)

tfV,= Q.0.6F"A.C, . rc2-L)


L,= 121,480.4x0.055 = 6685.4 mm = 6.7 m
QV,= 7.OxO.6x24Ox4O50x1.0/1000 = 583 kN
5. Kuat lentur penampang pada kondisi plastis [maksimum).
Mo= Z*Fr,= 162749Ox24Ox7O'6 = 389.2 kN.m
** jika dianggap sebagai profil-I built-up, maka +, = 0.9
Koefisien tekuk geser pelat badan, k, adalah
6. Evaluasi rasio kekuatan (M,,/ 0M,) yang ditinjau untuk setiap h/t*=46.9 <260 )4=S.
jarak bebas pertambatan lateral [segmen) sebagai berikut : Koefisien geser pelat badan, C, dihitung sebagai berikut
Segmen 1: M. = 325.625 kN.m. ...Lo1r.r-1 < Lp(2.2,,) L.7O(k,E / Fy)% = 1.10(5x E / F")Y = 7 L.O
QM,= QM o= 0.9x389.16 = 350.2 kN.m.. ........ tF2-1J Karena h/t*.71.0 maka C,= L.O .. (G2-3)
RatioR, = M,/ QM,=O.93 < 1 > OK. Kuat geser nominal profil-I built-up
rpV,= tl,O.6F"A*C, .(G2-t)
Segmen 2: M, = 2OO kN.m .......Lp(z.zm). Lu(r.r^) < Lr(d.zm1
QV,= O.9xO.6x24Ox4O5Ox1l1000 = 525 kN
t , (r.-r-\l
,, - col e -o.7Fys, ) l# ... tF}-z) Kuat geser perlu diambil dari reaksi tumpuan % = 87.5 tN
\". "p))ll='o
M p -\M
L Check persyaratan kuat geser balok kantilever
Co= 1.O untuk struktur kantilever fkondisi konservatifJ. QV,= 525kN >>>>>> V,= 87.5 kN ... .(O$
M,=38O.7 = Mo ) ,lM,= 0'9x380.7 = 342.6 kN.m R,=V,/4V,=0.767 < 1>OK
Ratio R, = M, /QM,= O'584 < 1 ) OK'
Catatan : Kantilever dengan profil WF 45Ox2OOx9x14 memenuhi
Segrnen 3: M, = 65.625 kN.rn ...Lp(z.zn). Lo(r.r-) < Lrft.7m) kriteria kekuatan. Agar memenuhi kriteria perencanaan lengkap
*z+o*t+aeasg 3.s-2.233'll perlu juga dievaluasi juga terhadap kekakuan, yaitu besarnya len-
u-" :l zes _( rrr- o.z ).f dutan maksimum terhadap beban hidup. Karena beban balok pada
L' \ too )\6.68s-2.233)) =.u, kondisi ultimate (beban terfaktorJ, maka spesifikasi beban di atas
M,= 349.5 < Mp > QM,= 0.9x349.5 = 314.5 kN.m tidak Iangsung dapat dipakai. Perlu informasi kondisi beban kerja
Ratio Rr= M, / (bM,= O.2O9 < 1 ) OK. atau kondisi beban tidak berfaktor.

Bab 6. Balok Lentur


WirJEnto Dewobroto - Struktur Bara
6.8.2. Kantilever : Tabel 6.8.3. Balok l-gilas : FZ
Kantilever baja WF 45Ox2OOx9 x 14 bentan g 7 .5 m (Gambar 6.7 4), Profil baja UB 1016x3 OSx493,berat492.6ke/rn,adalah profil gilas
akan didesain ulang memakai "tabel bantu". (hot-rolled) yang ukurannya mengacu Bristish Standard
iasl tetapi
buatan Nippon Steel & Sumitomo Metal, |epang, sehingga mrtu Uri,
Jawab i
juga memakai standar ]IS : SM400A dengan rrz+s MFI. profil
baja
Profil baja I, khususnya yang profil gilas mempunyai ukuran yang uB dipasang untuk struktur balok sederhana'dengan pertambatan
tertentu akibat produk industri. Umumnya parameter penting pe- Iateral (lateral bracing) dan beban titik sebagaimana ierrihat pada
rencanaan telah dihitung terlebih dahulu [lihat Tabel 6.9 - 6.2O). gambar berikut. Berat sendiri diabaikan.
Profil baia I yang dipakai untuk kantilevec'relatif cukup populer; profrl UB 1016 x 305 x 493
karena datanya dijumpai pada beberapa tabel sekaligus, yaitu: (hot-rolled)

. Tabel 6.9 Parameter Balok: JIS - Metric Unit latdal brrcing


. Tabel 6.10 Parameter Balok: WF - JIS G 3192 Metric Series
, Tabel 6.13 Parameter Balok : hot-rolled Wide-Flange Shape
2m i

z BF L L 4m--i
Notasi d xb.xt-..xt. Bemt oM- 0M, ov"
Gambar 5.76 Konfigurasi batok profil UB dan pembebanannya
dxb ke/ mm kslm m" kN-m kN-m KN m m cm' KN
74.9 t,621 350 277 29.2 2.3 6.8 32,900 sa3
45Or2OO 74 9 H45ox2OOx9x14
ggxgxl2 186 26.4 2.2 6.5 28.100 514
Pertanyaan :
65.1 1 65.1 1.393 301

|adi, perhitungan Demand Capacity Ratio (R,/$R,) dapat dilakukan


7. Hitung parameter balok QMo, Lo dan L"
secara mudah dan cepat, sebagai berikut: 2. Hitung parameter momen gi.adien, y^itu Cu
3. Dari konfigurasi di atas hitung beban p, mZksimum.
Segmen 1: M. = 325.625 kN.m Lo(r.,-) < Lp(2.2tt)
4. Mana yang menentukan, kapasitas momen atau geser,
QM,= QMr= 350 kN.m
5. Check profil terhadap beban terpusat maksimum.

R,:M,/rbM,:0.930 < 1 )OK |awab:


\/] = a7.5 Xtg .... QVn= 583 kN [R, = 0.15) ) OK Profil UB 1015x305x493 mungkin asing bagi sebagian insinyur.
Jangan kaget, nama produk adalah hak produsen atau standar baja
Segmen 2: M, = 2OO kN.m ....--.. Lrzz.sm)'Lo(r.u-) < Lr(d.sm) yang dirujuk. Bahkan sering, antara nama dan ukurannya ternyata
tidak berkorelasi langsung. |adi ukuran detairnya, sebagli berikut.
OM,= CbklMr- BFxI Lb- L)), kantilever Co= L.O
QM,, = 1.0x[350 - 29.2x(2.5 - 2.3)) = 344.16 kN.m Profil UB 1016x305x493 mutu F"245 Mpa
< 1 )OK E = 2OO,OOO.0 MPa
Rr= Mu/ $M,,=O.581
G = 80,000.0 MPa
Segmen 3: M. = 65.625 kN.m .. ' Lp(z.sm)' Lo(r.r^) < Lrg.onl A = 629.2 cm2
QM,,= CbkiMe - BFxI Lb- L)), kantilever Co= l.O I %br/tr= z.96
h/t*= 39
OM,= 1.0x[350 - 29.2x( 3.5 - 2'3)) = 314.96 kN.m I

I* = 1,030,000. cma Iy= 26,800. crn+


Rr=Mu/QM,=o'2o7 < 1)oK lr
I

_L d = 19,800. cm3 Sy= L,74O. cm,


I
Catatan : adanya tabel bantu perencanaan (Tabel 6.9 - 6'20) akan
membuat insinyur tidak berfokus pada proses perhitungan saja, oleh sebab itu penting memastikan apakah profil baja yang dipilih
tetapi akan berpikir lebih "dalam" terhadap parameter-parameter dapat disediakan oleh kontraktor nantinya. profil uaja trrus-us,
luga
penting yang ada, sehingga dihasilkan desain balok yang optimal' perlu order khusus. f ika jumlahnya sedikit, menjadi mahal.

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


488 449
1. Menghitung parameter profil untuk perencanaan.
Tidak semua parameter perencanaan terserlia pada tabel pro- '3:{=ffig/$ffi) r.,=g1.5*-'.......(userNoteArscF2)
fil dari pabrik. Kadangkala dijumpai juga notasinya tidak sama atau yang lebih konservatif menurut AISC, sebagai berikut
dengan rumusan yang dipakai' Ini terjadi karena rujukannya h=d -2t r:928 mm
berbeda, misalnya, tabel profil dari Jepang yang juga diadopsi
fts :
PT. Gunung Garuda [lndonesia), mempunyai notasi Z,berbeda
arti dari notasi sama pada AISC (2010). Insinyur harus tahu hal
tersebut. Sepele tapi jika Ialai, bisa menimbulkan masalah.
h : d - 2t, : 1036 - 2x 54 : 928 mm I : *(z+ s43 * 309+ 3 t3 " 987)= 42,77 9,241.. mma
1. = ut(t(au-n')n*F)
r. : ;(:oe(l 0363 - e28r ) + 3 I x s2*) =1.01 I 8 x l0ro mma
r" =t.gsr,"-t-.1 l' *
o.7Fy S*ho u
Catatan : nilai I, hasil rumus di atas lebih kecil dari data tabel
karena bagian penebalan antara sayap-badan tidak dihitung. A : 7.9 5 * 7 8.6 *
## : 17 a,7 4o.s
z. : bt(d _t)+ o.25wh2
:30g * 54(1036 5a)+ 0.2 5 * 3L* 9282:23,059,828' mm3
Z * - 42,179,24L.*1 42,779,241.*L
19,800,000. * 981 19,BOO,OOO. *
Kuat lentur penampang pada kondisi plastis [maksimum). 981
2.175x1O-3
Mo= 2,.4, = 5650 kN.m
3.172x7O-3

L,= 178,74O.5xO.O727 = L2,994.4 mm = 13 m


Check klasifikasiprofil UB 1016x305x493.
Xrr= o'38(E/Fr)% = 1o'86 )",r= 7.o(E/F)h = 28'6' Hitung faktor Cu untuk memasukkan pengaruh bentuk momen
antara dua pertambatan lateral [tinjau segmen b-c_dJ.
%b/tr=2.96 .. Lor ) profil sayap kompak
X
r* = 3.7 6(E/Fr)h - 1o7 .4 L*= 5.7OIE/F)h = 162.9 Mn= Mr= l.$P
h,/t*= 30 << ) profil badan kompak dan
^.e.
.'. profil UB termasuk klasifikasi "kompak" t F2 (AISC 2010J' '-4m 2fr 2fr
4m _--i M^ok"= Me= 3P

4. Parameter LTB berdasarkan ketentuan F2 (AISC 2010)'


,":{rlA:65.3mm
(AISCF2-sl
to:t'zo'rrfslE=3282mm=3'3m'
c=1dan h,=1036-54=982mm """'(AISCF2-8al
trE z6.a*rq'*ga:r .. .....(User Note AISC F2)
f
vw- - 4 -- 4 = 6.45x l_013 mm6
/- - 4!1'- sszrx:os3xs+ : 6.4x lol3 mm6 .
r-*:--fr- .... [Young 1989)
----zi
co:z*u--@r1.*-oor.uru={r}f,-:L.Og
-, - 'lli : 6;-roGr,ro" ) r:- :B1.3mm .....
'6 - s" I9,8oo,ooo.
..... (AISC F2-7)

Bab 5. Balok Lentur


Wiryanto Dewobroto - Struktur Bara
49a
Crippling pelat badan (Web Crippling): di tengah bentang.
7. Momen nominal terhadap kondisi batas Tekuk Torsi Lateral.
Untuk F, S- = 3396 kN.m, maka -a r z. rr.s I
R,:o.Btz-lt*=ilfl r---------:_
Lop.r,,1.Lo1o *)3 L,(ts,,) dan O.7
. . .. (l1o_41
u,=cr,luo-Q,,to_.o.zr,r")(*+)l 3Mo ....
)lnr"_*
(F2.2)
Q = O.75 ..... (J1o.3l

M, = 1.09 [5 65 o- [5 650-3 396) x (a-3 .3) / (L3-3.3)) = 598 t


karenaM >> M makaM =M = 5650kN.m
Tekuk kesamping pada pelat badan (Web Sidesway Buckling)
8. Kuat Ientur balok : ditentukan oleh kondisi leleh dengan anggapan, beban titik pada sayap tanpa pertambatan
M,= QM,= 0.9x5650=5085 kN.m dan pertambatan lateral terpasang Iengkap, atas dan bawah.
jikaP=P,,dan M,,nkr= 3Pmaka M-rk"=M,) P =1695kN.
Cleeck (h/t_)/(Lu/br)=3o/(4ooo/309)=2.3 > t.7 . (J10.4b)
9. Kuat geser balok : profil UB LO1,6x305x493. maka ketentuan tekuk ke samping dapat diabaikan.
Pelat badan profil gilas h/t*= 30 << 2.24(E/Fy)'b = 64 maka 0, Tekuk pelat badan (Web Buckting) :
= 1.0 dan C"= !.O .......... (cz-z) _liEw
241l*Y
R:
"h dan<p=0.9. ..010_8)
Kuat geser nominal pelat badan profil UB gilas
QVn=c1"0.6F, A* C, ... . ... (Gz-1) z+'tr' JNowE *
dR,-n = g.g * *; = 4Bs4 kN
QV,=t.OxO.6x245xLO36x31xl/1,OOO = 4721 kN >>> Y*^*= P/2
ladi beban titik maksimum, P = P,= a695 kN didasarkan pada
kuat lentur profil UB sampai plastis, pada kondisi yang jauh 11. Terakhir check kondisi batas layan (limit state of servicebiliet).
dibawah kapasitas geser [tidak menentukan). t.ggrp P, = 1695 kN akibat beban hidup, maka p = p,/LF,
dimana LF adalah faktor kali beban terhadap beban fridup,
10. Check kuat pelat terhadap beban terpusat P = Pu= 1695 kN. yaitu 1.6. fadi beban hidup terpusat p = 1060 kN.
Tahap ini perlu jika ingin dihindari pemakaian pelat pengaku
di bawah beban terpusat, atau mengontrol apakah beban tadi , pL3 1,060,000.x Lz.ooo.3 18.5_mm << L- mm
360 -33.3
=
^:- 4aEl 4gx2oo.ooo.x1.o3x1o1o
dapat berpindah bebas. Kondisi batas berikut akan ditiniau.
Bengkok setempat pelat sayap (Flange Local Bending) :
Kesimpulan : balok profil rtB 1016x305x493 (hot-rolted) rnernd-
Rn= 6.25 F"rtt' ... (J1o-1)
nuhi persyaratan perencanaan untuk memikul pu= L6gS kN tanpa
Q= O.9 ....... 010.1) perlu pelat pengaku.
QRn-, = O.9x6.25x245x542 / TOOO = 4019 kN

Leleh setempat pelat badan (Web Local Yielding) :


ambil lebar tumpuan beban lu= Yzb, = 155 mm, dan tersebar
lebih dari d Iihat penjelasan Gambar 6.68a), maka
R,= F*t*(sk + Ib) ........0to-2)
0= 1.0. .......1JLo.2)

QR,.r= 1,.Ox245x54x[5x84 + 155)/1000 = 7607 kN

*+liryanto Dewobroto - Strulrur Baja


Bab 6. Balok Lentur
492
6.8.4. Balok I-gilas : Tabel 6.8.5. Balok I-Built-IIp : F3
Pakai "Tabel Bantu" untuk evaluasi balok UB 101-6x305x493, berat Balok built-up r 700x300x7x12 baja F.z4o Mpa, berat sendiri dia-
492.6 kg/rn, mengacu Bristish Standard. Mutu baja standar )lS : baikan, posisi lateral bracing dan bebah titik terlihat di bawah.
SM40OA dengan Fy24S MPa. Pertambatan lateral (lateral bracing)
dan beban titik sesuai Gambar 6.76 sebelumnya.
fawab: Lm--
^l

Profil baja gilas tipe UB telah dibuatkan Tabel Bantu, yaitu Tabel T
6.20, oleh sebab itu perhitungan manual yang cukup panjang se- 700
belumnya tidak diperlukan lagi. Tabel yang dimaksud adalah.

Notasi
Tabel 6.20 Universal Beam: BS - Metric Unit

d x b.x t--.x t, BeBt z 0M" 0M,


({ 240 MPa)

BF L L I 0v-
I
kglm mm ks/m kN-D kN-m KN cm KN

U 81O16x305 583' 1O56x314x36x64 543.4 27,646 5,98C 3.522 194.! 3 15.( 1,240,OO0 5,471 Gambar 6.77 Konfigurasi balok dan dimensi penampang
493 1o36x3O9x3 1x54 492.6 23,O6C 4,94t 2,953 193.7 3 13 1,O30,OO( 4,623
1O36x3O9x3Ox54 446.7 22,445 4,934 2,934 192.1 1.4 13 1.O20.OO( 4,476 Pertanyaan :

437 1o26x305x27x49 437.O 20,4t4 4.470 2.634 189.: 3 t2 910,OOC 3,989


r,iarak bracing pada kondi si L, dan L"
gM
474 1O2Ox304x26x46 4L3.7 19,21 4,151 2,48a 188.( 3.3 L2.2 853,O0( 3,419 ].
2. litunS
Hitung faktor C, dan berapa beban p,mhksimum.
393 tO16x3O3x24x44 392.7 18,126 3,915 2,3s2 143.9 3_3 11.8 808.OO0 3.511
3. Check profil terhadap beban terpusat maksimum.
Jawab :
rabe, bant, *"-j;";':' ;;;;,;;;],.,.,,, dipakai
adalah F"= 245 MPa. Moillfikasi yang dibuat adalah : 1,. Properti I built-up 7OOx3OOx7x12 mutu F"Z4O Mpa.
Lo= 3.3 mi L, = 13.8 m; BF = 793.7 E = 2OO,OOO.0 MPa I*= 1,O32.3x106 mma
G = 80,000.0 MPa Ir= 54'o,Lo6 mm4
QM o = QZ.. F"= O.9x23,O60,000' x 245 x 1x 10-6 = 5085 kN'm A = t1,9.32 cmz S*= 2,949.4 crn3
Dari konfigurasi balok untuk segmen tengah yang menghasilkan %b/tr= 12.5 Z*= 3,276.5 cm3
momen maksimum, diketahui Lu= 4 m dan Ca= 1.O9 h/t.= 96.6 J = 42.3 cma
karena Lpp.sn). Lo(o.o^) < Lr{ts.am) maka :
NilaiM =Z .F = 3276.5E3x24O/1E6 = 786.4 kN.m
QMn= cb(+Me- BFx( Lo - L)) < 'lMo ladi rflufo= i.s*"M, = 7O7.7 kN.m
QM,= 1.09x[5085 - t93.7x( 4 - 3.3)J = 5395 kN'm > {M 2. Check klasifikasi penampang I built-up.
Jadi M,= QMn= QMo = 5085 kNm. k,:ffi=# =0.4 , simetri ganda maka.F, = 0.7 Fy
Karena M ,,o* = Y+ PL sedangkan M -or =
, M
)"rr= oSa(E/F)h = LL.O )"o= O.95(k"E/F")% = 20.7
maka P = P, dimana P,= 4M,/L = 4 x 5O85 / L2' Xr >rtb/tr=72.5 > ) profil
?"0, sayap non-kompak
P"= L695 kN << sama dengan sebelumnya >> \.0-= 3.76(E/F")% = l-08.5 )"*= 5.7O(E/FI)* = L64.5
Karena Vu= rfVn= 4625 kN >>> Pugaya geser tidak menentukan. h/t*=96.6 << ,'p* ) profil badan kompak
Kesimpulan : "Tabel Bantu" memberi kemudahan dalam analisis Profil fWF b u ilt- up 7 O O x3 O O x7 x 1 2 b erdasarkan klasifikasinya
dan perencanaan struktur baia, maka harus mengikuti ketentuan F3 IAISC ZOLO).

Bab 5. Balok Lentur


494 'Wirjanto Dewobroto - Struktur Bara
495
3. Kondisi-kondisi batas untuk "tekuk torsi lateral" balok sesuai Kondisi batas : Tekuk Torsi Lateral
ketentuan FZ.2 (AISC 2070). Untuk Lp1s.+,,1<Lr,s+,,1< L4s^1 dan o.7F"{= 49S.S kN.m, maka
rr,= ,/A)% = 67.4 mm
(l
Lo= 1.76 r"(E/ F")k [Arsc F2-s)
u,:coluo*(ro-o.7Fysx)
L (r"-Lp)) f++ll sMo. ...(Fz-z)
L, = 1.7 6*67 .4(2OOOO0 /24O)h = 3424 mm = 3.4 m
M,, = 1.o 9 (7 a 6.4 - (7 A 6.4 - 49 5.5) x {4 -3.4) / (9 -3.4)) = 823.2 > > M
c*, =+(d -t s)z .tr.b13 :+(zoo-1,2)z *12+3003 :6.39*1012mm6

r,,2=lIr'C*)a/S* ......(AtscFz-7) Kondisi batas: Tekuk Lokal Sayap


r,.2= [5 4 x 1 06x 6. 3 9 x 1 0 1 2)% /2,9 49.4x 7 O3 = 6298 profil-f sayap non-kompak, thbr/r=Xr=').2.5, )_or= 11.0 dan
r*= 79.36 mm )-,, = 20.7. Nilai 0.7F 9la:
{ = 495.5 kfV.ni
c= l dan h"=7OO - -J-Z
= 688 mm .........(ArscFz-8a)
t ( s.-s-. \)
,,=l*r-(Me-o.7Fys.)l#
\+r-^pr )lll
........ (F3_1.)
L. : L.95r," E
* o.7 Fy
Jc L
S *ho
---__]- M, = (7 B 6.4 - (7 B 6.4 - 49 5.5) x (L2.s - t t) / {z o.7 - t L))

7. Kuat Ientur balok : ditentukan oleh Tekuk Lokal Sayap


I

42.3+Lo4*1 l( M,= SMn= O.9x747.4=667.3 kN.m <<<< 6Mp=7O7.7 kN;n


- /
t:r,-T-rr
42.3*1.04*t )' ---( o.z*240\2
\2,949.4*10' *688 \\2,949.+* 105
+688' \ 200,000.0 /
jikaP= P,danM-ok,= 3Pmaka M^ok,= M,) P=|ZZ.4kNdengan
anggapan kuat lentur balok yang menentukan.
L,= 144,228.6x0.049 = 9,O27.2 mm = 9.0 m
Kuat geser balok : profil IWF built-up
Kondisi batas LTB dimana Lo = 3.4 m dan L.= 9.O rn
Koefisien tekuk dan geser pelat badan, k, dan C, adalah
4. Hitung faktor C, untuk memasukkan pengaruh bentuk momen h/t*=96.6 <260 )4=S.
antara dua pertambatan Iateral (tinjau segmen b-c-d).
-rro.ror L.7O(k,E/Ft)k= 71.O dan 1.37(k"E/F")r,= BB.4
karena h/t* > L.37(kF/Fy)% maka kuat geser balok ditentukan
Mn= Mr= l,$P oleh terjadinya tekuk elaitis pada pelat badan..
dan
MMARS=M-=3P ^ 1.5Lk..8 1.5t +5+200000
2m 7m B Lv = ;----:*- :O.674
\h/qf Fy e6.62 +z4o
Kuat geser nominal pelat badan profil f built-up
6V =6 O.6Fy Aw Cv "' "{Gz-L)
QV,=O.9 xO,6xZ 40 x7 O Ox7 xO.67 4 / LO OO =428 kN >>> v *^*= p / Z
9. Beban terpusat maksimum, P = P,= 222.4 kN didasarkan pada
ct: 12.51M^^*l
,... r kuat lentur profil I built-up terhadap tekuk lokal
,, Sedangkan kuat geser profil tidak membatasinya. sayap tekan.
(F1-1)
2.slM
^*l+zlu ol+ +lr,r ,l+zlu rl
1-2.5*3P Pengaruh konsentrasi tegangan pada profil fWF akibat beban
co: =2714=1.ss
_{,0.
terpusat P = Pu= 222.4 kN, dan perlu tidaknya pelat pengaku.
2.5*3P +3*2.5P +4+3P +3*2.5P 34.5P

496 Bab 6. Balok Lentur Dewobroto - Struktur Baia


Tahap ini perlu untuk menghindari perlunya pelat pengaku di 6.8.6. Balok l-gilas pengganti : Tabel
bawah beban terpusat, dan agar beban tersebut dapat berpindah Konfigurasi profil built-up sebelumnya, yaitu IWF Toox3ooxTxLZ
bebas. Untuk itu, setiap kondisi batas berikut perlu ditinjau. akan digantikan profil hot-roiled mutu setara (F..24o Mpa). Berat
sendiri diabaikan, lokasi bracing tidak diubah, i"" diberi beban
Bengkok setempat pelat sayap (Flange Local Bending) :
berdasarkan beban maksimum yaitu p, = 228.5 rrrl.
Rn = 6.25 Frr tt' . .. (J1o-r.) ";::l:T*,
Q = O.9 ....... 010.1) ,-,-.':i
t,:1.. vofit t btNlld
/-
QRn_, = o.9x6.25x24ox122 / 1.ooo = 194 kN rfr
-... i -
Pelelehan setempat pelat badan (Web Local Yielding):
ambil lebar tumpuan beban ln = Yzb, = 150 mm, dan tersebar
lebih dari d Qihat penjelasan Gambai 6.68a), maka Gambar 6.78 Konfigurasi balok dan beban terpusat p, Z2g.S kN
Rn =Fywrw\[5k+/.)....
o, ""(110-2)
=

Q=7.O. .......{110.2) Jawab :

QR,.r= L.OxZ4Ox7x[5x20 + 150)/1000 = 420 kN 7. Agar kinerja konfigurasi balok dengan profil hot-roiled tidak
berbeda jauh dibanding profil built-up sebelumnya, maka be_
berapa properti data lama harus dipertahankan, yaitu :
Crippling pelat badan (Web Crippling) : M,= 685.4 kN.m I* = 103,230 cma Cn= l.Og
lokasi beban ada tengah-tengah bentang, maka V,= 172.8 kN.m A = 779.32 crn2 eu,= 94.3 kg/m
2. Tahap berikutnya pemilihan profil IWF hot-rolled, yaitu profil
flS standar (Tabel 6.9J dan NSHYPER BEAMr [Tabel 6.76) yang
Q=o.75 .....010.3) memiliki properti data M, dan /, yang lebih besar.
dR,, =0.7s"+ffil1 *i#(#)"-j- Jrrt*t "= 343.1 kN profil JIS standar (Tabel 6.9)
{liiNptasi d x'b.\,t._x,t.,:: '.:fl Z:. 0M.' dM: BEI riilIifi iiiiti!#,r#*8ffi d
600x3oo I 147 H588x3OOxL2x2O L47.O 4,309 93r 583 48.3 3.5 ro.e I rra,ooo h,ore
Tekukke samping pada pelatbadan (Web Sidesway Buckling) L^r^a maka $ M, = C b(+ M p-BF x (L o- L,)) = 1. o 9 x [9 3 1 -48. 3 x (4-
dengan anggapan, beban titik pada sayap tanpa pertambatan !, gSr tN.m >> M,) ok
3. 5)) =
dan pertambatan lateral terpasang lengkap, atas dan bawah, ?88:.f ]]_OM, sehingga 6M,=cpMo=
Profil H588 lebih berat t56o/o daii profit IWF 7OO ftamaJ
Check (h/t*) / (Lb/br)=96.6/ (4000/300)=7.2 > L.7 ....... (J1o.4b) profil NSHYPER BEAMTM (Tabel 6.16J
maka ketentuan tekuk ke samping dapat diabaikan.
Tekuk pelat bqdqn (Web Buckling) :
lokasi beban ada tengah-tengah bentang, maka $_M,=L.o9x(772-77.Lx(4-2.2))=7s2 kN.m >> M,) ok
z+ti^[er* !'" !,-y*:
Profil HY70O beratnya 7L6o/o berat profil
^"h 01o-81
IWF 7OO
Profil IWF hot-rolledyang dipilih tergantung ketersediaan. fika bisa
dR*n:g.9.'*"Wd x 76 kN diperoleh, maka profil NSHYPER BEAMTM (Hy7OOx2OOx9x19J yang
-la=
relatif lebih ringan adalah pilihan yang ekonomis tetapi efisien.
Kesimpulan : balok profil I TOOx3OOxTxLZ (built-up) perlu pelat 3. Profil pengganti HY 7OOx2OOx9x19 INSHyPER BEAMTMJ. fika
pengaku sayap untuk mengantisipasi beban terpusat maksimum. tidak ada, bisa dipakai H588x300xl2x?O (|IS standard).

Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja


498 Bab 6. Balok Lentur
6.8.7. Balok I-BuiIt-Up : F4 3. Kondisi batas leleh di sayap tekan, sesuai F4-1 (AISC ZOLO).
Balok dengan profil f 1000x200x7x72 built-up, mutu F"24O MPa, Mn= Ro,M*= Ro.Frs*"
berat sendiri diabaikan, lokasi pertambatan lateral (bracing) pada ......... tF4-11
Faktor plastifikasi pelat badan, Ro. dihitung sebagai berikut
gambar; dan hanya ada beban terpusat P,, di tengah bentang.
1",= l/12x1,2x2OO^3 = 8x106 mma /,, = 16.0x106 mma
(i",/t";0.5) 0.23 dan (h./t-= L3g.4J [1o_ = 108.5) maka
I =
:l
"n'-1M""
r^" !--( !--r1S ^ - ^* ll.g. """'(F4-eb)
lr*-' l14--4- ))=4
Mr= Z*{, = 969.2 kN.m
M""= S*5 = 822.6 kl.m
Mr/ M".= 1.18
n . : I r.ra - (r.ra- t{ l-12." - :?91'll : r.,)B << Mo / M"
L '\164's-108'5/-l
Gambar 6.79 Konfigurasi balok dan dimensi penampang maka
Pertanyaan :
M,= 7.O9x822.6 = 888.4 kN.m . . (F4-11

1. Hitung kapasitas lentur M,dan beban P,maksimum. t. Kondisi batas "tekuk torsi lateral" sesuai F4 (AISC 2O1O).
2. Hitung kapasitas gesen clV,terhadap 7, hasil di atas. bf,
(F4-11)

112 \****
z(,
fawab: (. dc hod
I
1. Properti I 1000x200x7x72 (built-up) mutu f, 24O MPa d=t o0to mm h,= d - fr= 988 mm
E= 200,000.0 MPa I*= L,7L3.8 x106 mma b-= fi-= 200 mm; h=h=d-ztr=976mm
G = 80,000.0 MPa Iy= L6.OxLO6 mma
A= (h..t) / (br" tf") (976x7) 7 lZooxtZl= 2.847
A = 1-76.32 cm2 S*= 3,427.5 crn3
200
%b/t,= 9.3 Z*= 4,038.2 cmz =4B.O2mrrr
h/t*= 1.39.4 J = 34.2 cma J12(ffi*a#z;!E#6d)
memakai rumus pendekatan lain yang diusulkan AISC, yaitu
= Z-. F,.= 4,O38,2O8.O xZ4O/1E6 = 969.2 kN.m
Nilai M-pxy
ladi QMo= O.9 xMp = 872 kN.m rr :-ffi bft :_::=- 2OO : 47.35mm, ... mirip.
2. Check klasifikasi _penampang I built-up. ,!t2$+!a* ),,t721L+2.847 / 6)
a =0.34 , diambil 4 = 0.:s, dengan Fr= o.7 Fy |arak pertambatan lateral, tr, untuk kondisi batas leleh
k" =-L: ./13e.4
Jn/t* Lo=ttrrJE/rr:1525mm:1.5m . G4-7)
)"rr= o3a(E/F")* = lL'o 7".r= 0.95[k E/F)t1= 79-4 farak pertambatan lateral,.L" untuk kondisi batas elastis
thb/tr=8.3 < xef ) profil sayap kompak
\.r*= 3.76(E/F")% = 108.5 7.*= 5.7o(E/F")* = L64-S ...... (F4-81

hr/t-= L39.4 >> )"e* ) profil badan non-kompak


Profil I 1000x200x7x12 (builf-up) berdasarkan klasifikasi Simetri, So = S*" = S iadi So/S*,> 0.7 maka F"= O.7 F, .. {F4-6a)
sayap dan badan akan mengacu ketentuan F4 (AISC 2010J. A = 1.95x47.55x200000 /(O.7xZaO) = ]-LO,384.

Bab 6. Balok Lentur Dewobroto - Struktur Baia


501
1.01.10-4 7. Evaluasi dampak konsentrasi tegangan akibat
beban terpusat.
s3$- /k#itF.,-l*azo(gf Bengkok setempat pelat sayap (Flange Local Bending)
tt'
:

I
--:-- r'oz'to I 477'to "
:, =::t
Q=o'9
F,t .. . (r1o-1)
0.0478 """'(tLo'L)
L,= 11O384xO.O478 = 5276 mm = 5.3 m QRn_, = O.9x6.ZSxZ4OxLZz / TOOO = 194 kN
P, (223.3 kN) > 0R -r ... << perlu pelat pengaku >>
Faktor plastifikasi pelat badan,&. = 1.08
Faktor bentuk momen co= t'o9 (lihat soal sebe lumnya) Lel-eh setempat pelat badan (Web Local yielding):
Untuk Lpyt.sm)' Lu(o.o^) 3 L('u^)' maka 3T!il lebar tumpuan beban lu = yzb, = 100
-ri,-d", tersebar
t (r.-r-)l Iebih-dari d flihat penjelasan iamAal A.OBa), maka
R, = F*'t*15k + /r) dan { = 1.0 ....
F.s*. ) r ...... (Ito.z)
\"':
u
^
= c ol Ro,M r, -(R*M r,- ll< no,M ..... . (F4-2)
L -p)_) QRn.= 7.Ox24Ox7x(SxZO + IOO)/LOOg = 336 kN
Ro.Mr,= \.O8x822.6 = 888.4 kN.m P,(223.3 kN) .. dR,, .. << aman >>
FrS*.= O-7x24ox3427.5x1O-3 = 575'8 kN.m Crippling pelat badan (Web Crippting) :
M, : 1.oe[BBB.4 - (BBB.4 - szs.eX#)]. * o, *,, lokasi beban ada tengah-tengah t.rrt..rg, -rk,
menentukan >>
M,= QM,= O.9x744.2= 669.8 kN'm <<<< QMr= 872 kN'm Q = O.75
karena M u= 3P maka P = 223.3 kN tt :"roo(l 010.3)

Catatan : evaluasi "tekuk lokal elemen sayap tekan" tidak perlu dR_ - :o.zso.Bx7zl,-* ),t I @oooo"r4o"tz :302 kN
karena pelat sayap berklasifikasi "kompak", adapun terhadap _1_999_l looo[12J IV-,
o.o2s4 L-;r:_ -
-] %rl-
"leleh elemen sayap tarik" tidak perlu karena simetri ganda
5. Kuat geser balok : profil I built-uP
Koefisien tekuk dan geser pelat badan, k, dan C, adalah T.k"k kesamping pada pelat badan (Web Sidesway Buckling)
dengan anggapan, beban
h/t*= 260 ) k, = 5.
'J.39.4 < titik pada sayap tanpa p;.ar_;;;r"
dan pertambatan lateral terpasing leng-kap, atas dan
7.LO(k,E/Fy)h= 71.O dan 7.3V(k,E/F)%= 88-4 bawah.
Ch1ck.(h/t)/(Lo/br)=t3s.4/(4ooo/Zoo)=,7 2 1.7
karena h/t* , L.37 (k"E/FyJ% maka kuat geser balok ditentukan maka ketentuan tekuk ke samping dapat diabaikan.
010.4b)
oleh terjadinya tekuk elastis pada pelat badan'.
Tekuk pelat badan (Web Buckling) :
1'51+5:200000 :o.32 .
c.= ,r'571:E -
' (n;t*f 1.39.+" +24o
.......... (G2-s) Iokasi beban ada tengah-tengah bentang, maka
r,
o _zqt'*W
""--- )^.
OanQ=O'9
Kuat geser nominal pelat badan profil fWF built-up h ' .tJ10-81

QV,=Q,O.6FrA*C, '... '. [G2-1]


.. 6n*:o.9xzt!.!41wru x *lo=Ss t<tt
QV,=O.9 xO.6x 2 40 x 1 0 0 0 x7 xO'32 / LO O O = 29 O kN >>> V,=YzP,
Beban terpusat maksimum, P,= 223'3 kN, bersumber pada
kuat lentur profil IWF built'up terhadap tekuk torsi lateral' pulan : balok profil I 1000x200x TxLZ (built_up) perlu pelat
Sedangkan kuat geser profil tidak membatasinya. iu sayap untuk mengantisipasi beban terpusat maksimum.

Bab 6. Balok Lentur


502 Dewobroto - Struktur Baia
503
6.8.8. Balok I-BuiIt-Up: F4 (non-kompak) 3. Kondisi batas sayap tekan leleh ketentuan F4-1 (AISC 2010).
Balok dengan profil I 1000x350x7x1-2 built-up, mutu Fr24O MPa, Mr= Ro.M".= R..F"S"" ......... tF4-1)
berat sendiri diabaikan, lokasi pertambatan lateral (bracing) pada Faktor plastifikasi pelat badan, Ro. dihitung sebagai berikut
gambac dan hanya ada beban terpusat P, di tengah bentang'
Ir,= 1/12x1-2x350^3 = 42.88xtO6 mma I"= g5.gx106 mma
tl",/lr= 0.5) r 0.23 dan (h"/t_= 139.4), (\r*= 10g.5) maka
fz

2-'-l R,.:l
"pc !t--(y--r)( - ^-^o* )"1=ra " ""'(F4-eb)
proftl I (built-up) lrr" lr", )l^*-4- ))= ,rn
lOOOX35Ox7xl2
Mo= Z* {, = 1396 kN.m
M""= S*F"= L244kN.m
M, / M",= L.LZ

*,, =lr.r,-(t.tz-r{ !-'-n


!-!?91_)l: r.o 5 <<Mo/ M""
L \'64.s-108.5/l
maka
Gambar 6.8O Konfigurasi balok non-kompak dan beban di tengah bentang Mn= 1.O5x7244 = 1306 kN.m .... tF4_1)
Pertanyaan :
Kondisi batas "tekuktorsi lateral" sesuai F4 (AISC ZOLO).
7. Hitung kapasitas lentur M,dan beban P,maksimum'
2. Hitung kapasitas gese[ 0V, terhadaP 7, hasil di atas.
|awab: ,r(y-*"-*)
1. Properti I 1000x350x7xl2 (built-up) mutu { 24O MPa.
d=1,000mm h=d-t.=98gmm
E = 200,000.0 MPa I,= 2,592.3x106 mma bo= b[= 350 mm; h"= h,= h
/, = 85.8*106 mmn
- Ztr= 976 rnm
G = 80,00O.0 MPa a*= (h't*) / (bft'tr.) = (976x7) / (3SOxLZ)= 1.627
A = LSZ.32 cmz {=5,184'7cm3 350
r.t::=90.4mm
%b/tr= t4.6 Z-= 5,816.6 cm3
h/t*= 739'4 51.5 cma
,/ =
/rz(ffi+rg.#*)
memakai rumus pendekatan lain yang diusulkan AISC, yaitu
= Z- . F.. = 5,816,608 .Ox24O /1E6 = 1396 kN.m
Nilai M-Pxy r.
Jadi SMo= O.9 xMo = 1256 kN.m \ =;ffi5;= b 35o
... mendekati.
f built-up.
@:Be.6mm,
2. Check klasifikasi penampang farak pertambatan lateral, untuk kondisi batas leleh
^L,
k.:-#:
" Jhlt*
,1: : :0.34 , simetri ganda maka { = O.7 Fy
a/139.4 t"o=t.trrr[t/$ =ZBTLmm=Z.9m .........tF4_7)
Lrt= o.38(-E/F)h - Ll.o 7",r= O.9S(k"E/Fr)h = 19.1
Jarak pertambatan lateral,.L" untuk kondisi batas elastis
Lx . %b/tr=L4.6 <L,r ) profil sayap non-kompak
r-;2
)"o*= 3'76(E/Fr)% = 108.5 X*= 5.7O(E/F)* = 164.5 L, =L,95rtL +a.zal lll
\.r*. 139.4 <X* ) profil badan non-kompak S *"h, I E,/
.h/t*= A
Profil I 1000x350x7xLZ (built-up) punya klasifikasi "sayap non-
Simetri, S*, = S*. = .S jadi Sn/S*"> 0.7 maka Ft = O.7 F, .......F+-oa)
kompak" dan "badan non-kompak" sehingga perencanaan balok
akan mengacu pada ketentuan F4 IAISC ?OLO). A = L.95x9O. xZOOOOO / (O.7 xZ4O) = 2O9,BS7.L

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja


504 505
e.ro-' 7. Beban terpusat maksimum, P,= 334 kN, bersumber pada kuat
I r nr*rna Ientur profil terhadap kondisi batas tekuk lokal sayap tekan.
- I
B:l-+ll
s1s.to;----_ l( s1.s*104 )'
- --(o.z*zqo\' Sedangkan kuat geser profil tidak membatasinya.
115,184.7*103*9BB
l
rf[s,ra+.2*r0r+988.1
rt. +
\ 200000 / 8. Evaluasi dampak konsentrasi tegangan akibat beban terpusat.
--------------:J
I I totlto-" +'?7'to-6
Bengkok setempat pelat sayap (Flange Local Bending) :
-l
,.= R,= 6.25 Fyf.tfz dan Q = O.9 ...... U10-11
Faktor plastifikasi pelat badan, Ro. = 1.05 QR,-, = O.9x6.25x24Ox722 / LOOO = 194 kN
Faktor bentuk momen Cn= L.Og Qihat'soal sebelumnya)
-l+b./61
Untuk LpG.gm)' Lo(o.o-) S Lr(ro.)' maka Leleh setempat pelat badan (Web Local yielding),lebar tum_
I {r.-r-)l
,,:rulR*M",-(Ro,Mr,-F.s*.)
puan /, - Yzbr= L75 rnrn, tersebar >> d (Gambar 6.6gaJ, maka
\". "p))ll=*r,rr,
......(F4.2) Rn= F"*'t-(Sk + l) dan { = 1.0 ....
L ...... glo-2)
R*M",= L.OSxlZ44 = 1306 kN.m flR,-z= L.Ox24Ox7x(5x20 + 175)/IOOO = 462 kN
F"{.= O.7x24Ox5784.7 x].O'3 = 871 kN.m
u, : t.osla06 - (1 306 - B ? i(#)l= R *M r" ) M,= 130 6 kN.m Crippling pelat badan (Web Crippling) :beban di tengah, maka
5. Kondisi batas "tekuk lokal sayap tekan" sesuai F4 IAISC 2010). ... (110-41
Penampang dengan profil sayap non-kompak
0= 0.75 ..... (I1o.3l
Mn:Ro"My,*(R,,M,,-Frs,. r(#+) .. (F4-13)
t-

M, = 1306 - (r.306 - 871)(#f#) ,**,=o.rrffil ,.*1f( *)" 2OOAOOx24OxL2


= 329 kN
M,= 1173 kN.m . .<< menentukan >> o.o294 L r.zs 9071.1
Mu= $Mn= 0.9x1113 = 1001 kN.m <<<< SMo= 1256 kN.m
karena Mu= 3Pu maka P = 334 kN
Catatan : evaluasi terhadap "elemen sayap tarik leleh" tidak Tekuk ke samping pada pelat badan (Web Sidesway Buckling)
perlu karena profil simetri ganda, sisi tekan menentukan. kondisinya dianggap sama seperti balok sebelumnya, maka :
Kuat geser balok : profil I built-up Check (h / t*) / (L b/ b
r)=t39.4 / (4OOO /35O)=t2.2 > 7.7 .. .. . 01o.4b)
Koefisien tekuk dan geser pelat badan, k, dan C, adalah maka ketentuan telirrk ke samping dapat diabaikan.
h/t*= L39.4 < 260 ) k, = 5. Tekuk pelat badan (Web Buckling) t
l.7O(k"E / Fy)* = 7 t.O dan t.37 (k,E / Fy)* = 88.4 lokasi beban ada tengah-tengah bentang maka
karena h/t*, 7.37(k"E/Fy)%maka kuat geser balok ditentukan z+t'-lEp
-';
oleh terjadinya tekuk elastis pada pelat badan. 4= - dang=o.9. .o1o-8)
^ = -;----<;-: 1.5L *5"200000 :U,'i.
1.51k..8 -------------=-t-.- Q= o'9
Lv .. tc2-5i
\ilt*f F" '139.4'+24o dR,-r : err@Wx rrk = 53 k trt

Kuatgeser nominal pelat badan profil fWF built-up


QV.=rP,o.6FrA* c" ..... '.. (c2-11
>>> Kesimpulan : balok profil I1000x350x7x\2 (built-upJ perlu pelat
QV,=O.9*O.6x24Ox1OOOx7xO.32/7OOO = 29O kN V,=!zPu
pengaku untuk mengantisipasi beban terpusat maksimum.

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struldur Bara


507
5.8-9. Balok I-Built-Up : FS (trkompak) Profil I 1,2OOx2OOx7x12 klasifikasi "sayap kompak" dan "badan
Balok dengan profil f 12OOx20Ox7x72 built-up, mutu F"24O MPa, langsing", perencanaannya mengacu ketentuan F5 IAISC 2010J.
berat sendiri diabaikan, lokasi pertambatan lateral (bracing) pada
gambar; dan hanya ada beban terpusat P, di tengah bentang. 3. Kondisi batas "tegangan leleh pada sayap dengan gaya tekan"
(Compression Flange Yielding) sesuai FS (AISC ZOLO).
Ron = faktor reduksi kuat lentur ditentukan dari
o\
Pa I 2oo + 3ooa,. (!.-r.rE_]=,.o
R-:r-.= F, [.1,.
...(Fs-6r
2* \ )
-l profil I (builtup)
lzOOx2OOx7xl2 br,= br= 200 mm; h = h"= d - Ztr= !L76 rnrn
a*= (h't*) / (br,'t) = (LL76x7) / lzOOxlZ)=3.43. ...(F1-tz)
/-\
p,.:1------3:!3-.l"lu
Ps _u., /3 |:o.r,=1.o ... ... (Fs-6)
1200+300+3.43[ 7 \ F" )
_ = R__F-.S-._= O99x24Ox44O4/LOOO=7O46.4
M npgyxc kN.m ........ (Fs-1)

4. Kondisi batas "tekuktorsi lateral" sesuai F5 (AISC ZOLO).


Gambar 6.81 Konfigurasi balok badan langsing dan beban di tengah bentang Mn= RonFoS*" . .... (Fs-z)
Pertanyaan : d ='l,2OO mm ho= d - tr= 1188 mm
1. Hitung kapasitas lentur M,dan beban P,maksimum. 200 :46.5 mm
2. Hitung kapasitas geseL 07, terhadaP 7, hasil di atas' ": Jrz(i#+"P*"#g-)
r- (F4-11)

|awab: memakai rumus pendekatan lain yang diusulkan AISC, yaitu


1. Properti I 1-2OOx2OOx7x72 (built-up) mutu 5 24O MPa. ,,' :-L:----i!9--__-.= : 46.Lmm, ... mendekati.
E= 200,000.0 MPa .I = 2642.4x106 mma l,ttz(t *Eo*) .112\1+3'43/6)
G = 80,000.0 MPa .Iv = 16.0x106 mma
A = L3O.32 cmz S = 4404 cm3 farak pertambatan lateral, Z, untuk kondisi batas leleh
%b/1= e.3 Z = 527L.4 cm3 Lr:1.t,r"[s/4=147omrn:1'47rn ...'...{F4'7)
h/t*= 169 J = 36.5 cm+ t,:o'rrr[E/o.7F" =4997mrn:Sm, . ....'. (Fs-s)

Nilai M, = Z*.F"= 5277.4 x24O/!E3 = 1265 kN.m Untuk Lp(1.azn)' Lo(*.o^) 3 Lur^r' maka
ladi $Mr= O.9 xM, = 1139 kN.m I f,-.-r-)l ..
2. Check klasifikasi penampang I built-up.
p,, =culr, -(o ar,)-l
L
: "p))ll=r,
\"'
... (Fs-3)

k":-+:=-+:0.31 , simetri ganda maka { = O'7 Fy


' Jh/t_ v16B
Faktor bentuk momen Co= 7.O9 (lihat soal sebelumnya)
Xof o3A(E/F)h = Ll.O f .(z--ta't\1
l'br/tr=8.3 < Xo,
X,r= o.95(k"E/Fr)% = 18.3
) profil sayap kompak
F,.=t.oelF, -(0.3&)|.;j;Jl:0.8s6& (Fs-3)

Mn= RrnF""S*,= 0.99x0.856x24Ox44O4/Looo = 896 kN.m


7"r*= 3.76(E/F)% = 108.5 7"*= 5.7O(E/Fy)h = L64.5
h/t*= L68 >> X* ) profil badan langsing M,= $Mn = 0.9x896= 806 kN.m ....6M, = 1139 kN.m

Bab 5. Balok Lentur


508 Wiryanto Dewobroto - Strul<tur Baia 509
karena M
"=
3P maka P = 269 kN t- t_
Catatan : evaluasi terhadap "tekuk lokal elemen sayap tekan"
tidak perlu karena pelat sayap berklasifikasi "kompak", juga
dRn *.;t4 I+i#(+)''
t:o.rs"q#l l!ry:2e6
-L----l;-l--;;,-
kN

terhadap "leleh elemen sayap tarik" evaluasi tidak diperlukan P,(269 kN) < dR,-3 [296 kN) ... << aman >>
karena bentuk profil simetri ganda
Tekuk kesamping pada pelat badan (Web Sidesway Buckling)
5. Kuat geser balok : profil I built-up
kondisinya dianggap sama seperti balok sebelumnya, maka :
Koefisien tekuk dan geser pelat badan, k, dan C, adalah
Check (h/t*)/(Lb/br)=t6a/(4000/2oo)=8.4 > L.7 01o.4b)
h/t*= 1,68 < 260 ) k, = 5.
maka ketentuan tekuk kesamping dapat diabaikan.
1.1O(k,E/Fy)h= 71.O dan 1.37(k,E/Fy)*= 88.4
karena h/t*, 1.37(kF/Fy)% maka kuat geser balok ditentukan Tekuk pelat bqdan (Web Buckling) :
oleh terjadinya tekuk elastis pada pelat badan. lokasi beban ada tengah-tengah bentang, maka

^ 1,.57k,,E 1.51*5*200000
Lv=;--- =----------;-:-:o.zz ..........tG2-5J *"h-z+f-W dan Q = 0.9 . ......... (J1o-B)
\hlt_r- Fy 't *
68" 24O
Kuat geser nominal pelat badan profil fWF built-up dR,-, : u*gW*,&o = 43'7 k N
ct'V"=Q"O.6F,A*C" ........ (G2-1)

QV"=O.9xO.6xZ4Ox12OOx7xO.22/1000 = 235.5 kN >>> V,=YzPu


Beban titik maksimum, P,= 269 kN, dari kuat lentur profil Kesimpulan : balok profil I LZOOxZOOx7xL2 (built-up) perlu pelat
terhadap kondisi batas tekuk torsi lateral, kuat geser profil tidak pengaku untuk mengantisipasi beban terpusat maksimum.
membatasi kapasitas dukungnya.
7. Evaluasi dampak konsentrasi tegangan akibat beban terpusat.
Bengkok setempat pelat sayap (Flange Local Bending):
Rn= 6.25 Fyr't; dan Q = o.9 .... (J10-11

QRn-, = o.9x6.25x24oxl22 / Tooo = 194 kN

Pelelehan lokal pelat badan (Web Local Yielding),lebar tumpu-


an 1, = ly'zbr= 1gg mm, tersebar >> d 0ihat Gambar 6.58a), maka
Rn= F*'t*(Sk + 1r) dan Q = 7.o . (,10-3)

QR,.,= l.OxZ4Ox7x[5x20 + 100)/1000 = 336 kN


P, (269 kN) << 0R,.2
Crippling pelat badan (Web Crippling) :
lokasi beban ada tengah-tengah bentang, maka
.. . 010-4)

Q = o.75

510 Bab 6. Balok Lentur


Wiryanto Dewobroto - Struldur Baja 511
6.8.70. Balok I-BuiIt-Up : FS (t, non-kompak) -up 1 2 0 0 x 3 5 0 x 7 xLZ klasifikas i sayap non-kompak
Bal ok I -buil t

Balok dengan profil f 1200x350x7xl.Z built-up, mutu F"24O MPa, dan badan langsing, sehingga perencanaannya
t
akan mengacu
pada ketentuan F5 IAISC 2010).
berat sendiri diabaikan, lokasi pertambatan lateral (bracing) pada
gambar; dan hanya ada beban terpusat P, di tengah bentang. J. Kondisi batas "tegangan leleh pada sayap dengan gaya tekan"
(Compression Flange Yielding) sesuai F5 IAISC ZOLO).
Ron = faktor reduksi kuat lentur ditentukan dari
/-\
o*
R-^:r -
--Pa l2oo+3ooa-
,, llr_ t., l+l=I.0....
F,
..........(Fs-6)
[r- \ )
z---1 br,= br= 350 mm; h = h,= d - 2tr= 1L7 6 mm
profil I (built-up)
120Ox35Ox7x12
a*= (h't ) / (br,'t) = (!L76x7) / (35OxL?)= 1.96. ...(F4'12)
lat*al bracing
L.e6 /-\
Ps j. _
R_^: lrLr6 _s., l3_l:o.ss6<1.o .........
1200+300+1.95[ 7 \f" )
(Fs_6)

I
M,= R*F"S*.= O.996x24ox652L/LOOO=1559 kN'm """"' (Fs-1)

4. Kondisi batas "tekuktorsi lateral" sesuai F5 (AISC 2010).


d = Lzoo mm dan ho= d - tr= 1188 mm
Gambar 6.82 Konfigumsi balok badan langsing dan sayap non-kompak
bf" 350
Pertanyaan :

*7.s6 *
lrf,1200
aa 71762 )
1. Hitung kapasitas lentur Mudan beban P,maksimum. 6 1L88* tzoo )
2. Hitung kapasitas gesen {I/, terhadap I/, hasil di atas. I [
rt : BB'4 mm
Jawab:
memakai rumus pendekatan lain yang diusulkan AISC, yaitu
1. Properri I 1200x350x7x12 (built-up) mutu X 24O MPa.
I*= 3,972.6x106 mmn .' : -Jt-:---i!g-. :87.7mm, ... mendekati.
E= 200,000.0 MPa *Io-) ,ltzlt+reo1o)
G = 80,000.0 MPa 1v = 85.8x106 mm4 /tz(t
|arak pertambatan lateral, I, untuk kondisi batas leleh
A = 166.32 crr:.z { = 5521 cmr to :tl,rJEE :2Bo7 rnrn:Z'8r,;, """"
lbbrltr= 14.6 Z*= 74Lo cmz G4-7)

h/t*= 169 / = 53.8 cma farak pertambatan lateral, tr" untuk kondisi batas elastis
Nilai M, = 2,.F"= 7470x24O/|OOO = 1778 kN.m L,:o'rr"[E/oiT:9582mm:9'6m. ...(Fs-s]
Jadi SMr= O.9 xM, = 1601 kN.m Untuk LpG.an)' Lu(r.o^) 3 Lr(r.u^), maka
2. Check klasifikasi penampang I built-up.
r",:colr,-brr,)(t:
k :-L:-L v168 =0.31 , simetri ganda maka F" = O.7 Fy
' Jh/t* L -?ll=*
\"' "P))
rFs-3)

)"or= o'38(E/Fr)* = 1.1'o )'.r= 0.95(k"E/F)tt = 18.3 Faktor bentuk momen Cn= l.O9 [lihat soal sebelumnya)
4
Lot' 'Ab/tt=74'6 < L,t ) profil sayap non-kompak r.,- : r.osl p,. --b.ze..{ -2'B ).1 : o.rnrr,, """'[Fs-3)
| ' ''\ss_ :a1)):u'e+/rv
Xo*= 3.7 6lE/F)% - 1o8.5 )"*= 5.7O(E/FI)* = 754.5
Mn= RonFoS*. ...... (F5-2)
h/t*= 168 >> )"- ) profil hadan langsing

5L2 Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja 513


M,= O.996*0.947x24Ox6521/LOOO = 1476 kN.m QR,-r= 7.Ox240x7x(5x2O + 175)/1,Oo0 = 462 kN
5. Kondisi batas "tekuk lokal sayap tekan" sesuai F5 (AISC 2010).
Penampang dengan profil sayap non-kompak Crippling pelat badan (Web Crippling) :
:F -v.J,. It+'o-tt):0.85F y....... lokasi beban ada tengah-tengah bentang, maka
F
'cr - t ) -0.3F ..... (Fs-B)
IfA.L11 )-v.orl
M,= R*F,,{.. ...... (Fs-7)

M, = O.996*0.85x240x6527/7OOO = 1325 kN.m


TI
Q R, _t : x
Mu= <!Mn = 0.9x1325 = 7193 kN.m <<<< QMo= 1601 kN.m z
l t * #Jr: (+
zoooooxzao"r
0.75 r ooo!3:z )'' IJ =3I7 k N
karena M,= 3P, maka P, = 398 kN o.o294 L l.r9 I sozr.r

Catatan : evaluasi terhadap "elemen sayap tarik leleh" tidak


perlu karena profil simetri ganda, sisi tekan menentukan.
Kuat geser balok : profil I built-up Tekuk kesamping pada pelat badan (Web Sidesway Buckling)
Koefisien tekuk dan geser pelat badan, k, dan C, adalah kondisinya dianggap sama seperti balok sebelumnya, maka:
h/t*=L68 <260 ) k,= $.
L.LO(k"E/Fy)h= 77.O dan 1.37(k,E/Fy)*= 88.4 Check (h/t*) / (Lb/b)=L68 /(s000l350)=L4.7 > 1.7 ....... (110.4b)
karena h/i*, L.37(k"E/Fy)% maka kuat leser balok ditentukan maka ketentuan tekuk ke samping dapat diabaikan.
oleh terjadinya tekuk elastis pada pelat badan. Tekuk pelat badan (Web Buckling) t
Vv -
l.slk,E _ 1.51x5x2O0000 lokasi beban ada tengah-tengah bentang, maka
1n1t*)t r, 1682 x24o z+f _lE{
p- =------J--- r"- dan P = 0.9 . . 01o-B)
Kuat geser nominal pelat badan profil I4lF built-up "h
QV,=5,O.6F" A* C" .........(c2-r.) QR^--:@W* rah =43'7 tN
QV,=O.9xO.6x24OxL2OOx7xO.22xLO-3 = 235.5 kN nilainya men-
dekati besarnya beban titik fnaksimum yaitu V,=YzP, [199 kN)
7. Beban terpusat maksimum, P,= 398 kN, ditentukan oleh kuat Kesimpulan : balok profil f 1200x350x 7xLZ (buitt-up) perlu pelat
lentur profil terhadap kondisi batas tekuk lokal sayap tekan, pengaku untuk mengantisipasi beban terpusat maksimum.
kuat geser profil tidak mempengaruhi.
Evaluasi dampak konsentrasi tegangan akibat beban titik.
Bengkok setempat pelat sayap (Flange Local Bending) :
R,= 6.25 F"r.tf d,an Q = O.9 ...... (l1o-1)
QR,-r= O.9x6.25x24Ox722 / 1.OOO = 194 kN

Leleh s'etempat pelat badan (Web Local Yielding),lebar tumpu-


an 1u = Yzbr= 175 mm, tersebar >> d [lihat Gambar 6'68a), maka
R_n = F-..'tw\ (5k + 1,)
tN o,
dan 0 = 1.0 . 010-2)

Bab 6. Balok Lentur


5L4 Wiryanto Dewobroto - Struldur Baja
515
6.8.77. Balok I-Simetri Tunggal (BuiIt-Up) Tabel 6.23 Properti penampang elastis (unit : mm)
Balok/-simetri tunggal (built-up), mutu baja F"=24O MPa, dimensi No b h A. yi A,*y, I. A,*(yn,yi}a
L0o0,rx300ronrXZooro,,,x7,*rx16r,r,rx7Zr*,. Pertambatan lateral dipasang 300 L6 4.AOO 8 38,400 ro2,400 802,948,800
di tumpuan dan di tiap jarak 4 m, beban titik P, di tengah bentang, II 7 972 6,4O4 502 3,415,608 535.692,524 49,158,900
berat sendiri diabaikan, lihat Gambar 6.83. III 200 L2 2,400 994 2,385,600 28,800 799.O29.600
, L4,OO4 5,839,608 535.A23,724 1,651,137,300

I ey' 5'A39'60A-- 417 mm (garis netral dari tepi atasJ


Y'=TA\ = :,4,oo4 : +1/mm Lga.snerl
l--z- I
profil I (built-up)
I
L
single sifretj/ I* =ZI,*ZA,(v"- v,)'
I
lateral bracing
I
I
^#++l
:
. 53 5,A23,7 28 + 1,65 L,137,3 0 o : 2 1A 6,9 6 L,O28 mma
Z4.Soh 7S.5 LOOVo

l, : f (s oo3 * L6 + 73 * 97 2 + 2o o3 " L2): 44,027,783 mma

------r---- Sumbu netral plastis, adalah garis yang membagi luasan profil
I

[r_o*
Gambar 6.83 Balok built-up simetri tunggal
sama besar.laraknya,y, dihitung dari tepi atas terluar, yaitu:

v, :@ - b r.,' t r-,) / t * *' r., : (vY -3oo rc) / 7+ 16 : 3 3o'6 mm


*
Pertanyaan :

1. Hitung kapasitas lentur Mudan beban P,maksimum. Profil dibagi oleh garis sumbu netral plastis menjadi 4 segmen
2. Hitung kapasitas geset 07, terhadap 7, hasil di atas. :2 atas dan 2 bawah, sehingga statis momen segmen terhadap
sumbu netral plastis, Z-dapat dihitung.
Jawab: Tabel 6.24 Properti penampang plastis (unit: mm)

1. Perhitungan properti penampang balok f-simetri tunggal. No b h A, Y, Z I:=i3.bt?L


I 300 16.O 4.800 322.6 1.548,480 409,600

I
Fy II 7 314.6 2,202 L57.3 346,375 35.969
I III 7 657.4 4,602 324.7 1.5L2,677 75,163
v.hp:314.6
IV 200 L2.O 2,400 663.4 L,592,160 115,200

ffi x !4,OO4 +,999,692 635,932

669.4 l! fika digunakan rumus siap pakai untuk penampang I di Tabel 6.5 :

l_ Z1

yo : Y#L
lSt, - |tr)+ i*(y o - t rY
= brt
+ \ : ruHw+ 16 : 330.6 mm
a. kondisi elastis b. kondisi plastis
Zt : 3oo
* 16(s s o. o rro)* (zz o.e rcf : t,as +,ea o.t
Gambar 6.84 Parameter hasil hitungan penampang lentur - | -
Profil I simetri tunggal dibagi dalam 3 segm,en, yaitu: [] sayap !q:d - !p = 1000-330.6--669'4
atas, [ll] badan, dan [III] sayap bawah. Dari perhitungan dapat Z, : b2t,(y, - |4)+ !w(y, - hY dimana
dicari surhbu netral elastis dan plastis Qihat Gambar 6.84).
l(oas.+ - rzl : z to +z z t.z
Z z = 20 o
* LZ(a as.+ g)*
-
Perhitungan mencari sumbu netral elastis terhadap titik acuan
Z * = Z r + Zz : 4,999,658 mm3
tepi atas paling luar adalah sebagai berikut.

516 Bab 5. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia 5L7


E = 200,000.0 MPa I*= 2787 'Ox106 mma 4. Kondisi batas tekuk torsi lateral sesuai F4.2 IAISC ZOLO).
bf" 300
6 = 80,000.0 MPa I = 44.OxLO6 mma =80 mm
A = 166.32 cm2 C* = 5245 cm' n(g*i,*S) ltz(ffi*r*- #*)
%b s,/ tr" =3oo / (2x16)= 9.38 {, = 3751 cms dimana
%b ft/ tft = 2oo / (ZxLZ)= 8.39 Z*= 5ooo cms d = 1000 mm ho= d - (tr,+ t*)/2= 986 mm
h/t*= 139 I = 63'6 crn+ br" = 300 mm; h = d - (tr.+ t*)= 972 mm
M-= Z-. F.. = 5000 x24O/\OOO = 1200 kN.m tr"= 16 mmi h"= Uo- to)xZ= 802 mm
ilr.= i-".br= 52+5 xz+oltooo = 1259 kN'm a_
h-t... =:--=
802+7
<7O
* =---:-!-=
bsrtp 300+16
1.L7 .(F4-12)
Check klasifikasi penampang I-simetri tunggal (built-up).
k- - -L
-c :0.34 diambil k_c = 0.35 rumus lain yang diusulkan User Note - AISC, adalah
Jh/t*J(1000-16-12)/7 bf" 300
5,, /S *, =3751,152+5=O.72> O.7 maka{=O.7Fy
check sayap desak [sisi atas).
)"or= o.38(E/Fr)% = 11.0 )".r= 0'95[k"E/F)tt = L9'4 farak pertambatan lateral, Z, untuk kondisi batas leleh
1Ab7/ty, =9.38 . Lrt ) sayap atas kompak ro =t-t .JEE :zS4o mm = 2.5 m ..... .. (F4-7)
check pelat badan profil /-simetri tunggal (built-up)- farak pertambatan lateral, I, untuk kondisi batas tekuk torsi
: :s.7 oJ EE lateral pada kondisi inelastis
f, t.zzs | 4*
uL
: o.ss3 ; --764.s
o,,n:W
^"*=..t M 0.0eJ\z
-
'l12fl?
,,= (o.s+*o.ssa, _-.r=z.tzs,{E/ry >4*
_o.os)" L- =7.esr. ' -l I *
FL\ S*,4
*e.ze(!r)'
\E )
to.s4ri AB
karena Xo*, )"* -+ maka 7"o*= X* = 165
h/t* = 139 < x* ) pelat badan terklasifikasi tidak langsing Sn/Sn = 0.7 maka Ft= A.7 Fy .. . ........ (Fa-6a)

Dari klasifikasi ini penampang f-simetri tunggal dapat dihitung 4 = 1.95*80*2OOOOO / (O.7*240) = 185,7 L4.
dengan ketentuan F4, tetapi ketentuan F5 juga dapat dipakai
tetapi hasilnya lebih konservatif. Keduanya akan dibandingkan'
o.o48a7
========= KUat lentUr mengagq F4 - AISC ZO[O ==========
Kuat lentur balok ditentukan oleh nilai terkecil dari kondisi batas
[1] leleh sayap tekan; [2] tekuk torsi lateral; [3] tekuk lokal sayap L,= L85,7L4.xO.O48O7 = 8927 mm = 8.9 m
tekan; dan [4] leleh saYaP tarik.
3. Kondisi batas leleh sayap tekan, sesuai F4.1 IAISC 2010). Dari hitungan sebelumnya Rr,-M", = 72OO kNm dan Ca = L.Og
sehingga untuk Lp6.sm). Lu.r.o^1 ! L,(r.r^), maka
Mn= RorMr"= Ro.Frs*, ... (F4-1i
Faktor plastifikasi pelat badan,R . dihitung sebagai berikut M, =ctl*r"rr, Ro"My. .......
-,lRp"My" -FrS*"\*))3 {F4-2')
Ir,= 1/72x16x3003 = 36x106 mma Iy= 44.OxLO6 mm4
FtS*, =O.7 *24O*5245 / 1-OOO:881.2 kN.m
(l*/1, .0.82) > 0.23 dan (h,/t*= 139) .(Lrn= 165) maka
M = L.oel72oo - ( lzoo - BB1.2X#)7= * r, r r"
Ror:MofMyc ..... ..(F4-ea) ^
M M n =7227 I RpsM y, ) Mn : RwM y" = 1200 kN-m
M,: Ro,M -- ,2Mr,'Mp 12oo kN'm " (F4-1)
",

518 Bab 5. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Strultur Baia 519


5. Kondisi batas tekuk lokal pada bagian sayap tekan tidak perlu 5. Kondisi batas leleh sayap tarik karena S S*.
dievaluasi karena dimensinya masuk pada klasifikasi kompak. ,< maka
Mn =Fy -9xt .. G5_7O)
6. Kondisi batas leleh sayap tarik, perlu dichek karena S,, . S,. , M,= 24O*3757/IOOO = 9O0.2 kN.m . ..<< menentukan >>
Mn= R*M, = RorS s* .(F4-1s)
6. Dari berbagai kondisi b-atas, yang menentukan leleh
karena h,/t*= tro- maka Ror= Mo/M* .......(Fa-16a) di lana !,= 6M,= o.9x9oil.Z I ero kNm. oa.i tsayap tarik
struktur dan kondisi pembebanan, diketah"i o"nfigura"i
Rrr= Mo/Mn= Z*/S*r= 1.3333
beban terpusat maksimum di tengah bentang
i,= Sflr.ni.rgg"
Mnptyt
= R .M = 1.3333x900=1200kN.m , i,= 2ig-yN
7. Dari tiga kondisi batas yang ditinjau, hasilnya sama M, = QMn= ======= Kuat geser mengacu Chapter G _ AISC 2OLO
=======
0.9x1200 = 1080 kNm. Dari analisis struktur dimana Mu= 3Pu 7. Kuat geser balok : profil I simetri tunggal (built_up)
maka beban terpusat maksimumnya adalah P, = 36O kN. Koefisien tekuk dan geser pelat badan, t,
h/t* = 139 < 229 a." C, aili^n
========= Kuat Ientur mengacu FS - AISC lQlQ ==========
5. Hitung
--? .! .- 77.o ujtrs t.iang;irgr., p"r"t
badan, yaitu 1.10(k-,E/i"y, = Zan t.3z(i,',i74rfr-: ,r.n.
Kondisi batasnya masih sama seperti ketentuan F4 sebelumnya. Selanjutnya karena 7.37(kF/Fy) _.L"'t rri {lru. batok
?/r._ a
dibatasi terhadap tekulielastis
3. Kondisi batas leleh sayap tekan, sesuai F5.1 (AISC 2010). a&grn faktor reduksi.
/- _'1.5Lk,8
1.51*5*2OOOOO
dari hitungan sebelumnya diketahui bahwa " @/t*fi --::r.24o :0'326 . G2-s)
a*= 7.77 < 10.. ....{F+-1.2)
Kuat geser nominal profil f-simetri tunggal (built_up)
maka faktor reduksi kuat lentun R* ditentukan dari
^ r
:
Ql,=Q,O ,6f, A* Cu =g.g*O.6x24Ox7OOOxZ xO.iZOxtO_i .
-\
Ron=l-"-frr.-[*-tr,ltJsr.o . . . . (c2-1)
...(Fs-6) QV,=299kN >> V,=yzpu [1g0 kN) .<< ok >>
t? _1_ t.t7 uy_s., ,, - r.o+ 8. Beban terpusat maksimum, pu= 360 kN, didasarkan
( 7 "" tlE):
_( -'" ' = i.o
I 2oo+3oo'1.1 7
) lentur profil sampai kondisi 6atas lereh paaa petat pada kuat
s&p1..it.
M-= R--F..S,-= 7x24Ox5245/1000=1559 kNm
npgyxc ...... (Fs-11 9. Evaluasi dampak konsentrasi tegangan akibat
beban terpusat.
4. Kondisi batas tekuk torsi lateral,sesuai F5.2 IAISC 2010). lenqkok setempat nelat sayap (Flange Local Bending)
;
dari hitungan sebelumnya diketahui bahwa Rn_= 6.25 Frr.tf dan 0 = 0.9..... ..... ..... 010_1)
rr = 80 mm . . ........ (F4-11) QR,, = O.9x6.2Sx24OxL62
Ct= 1,O9 ....-... (LihatContoh6.S.5tentangBalokl-built-up:F3)
/ TOOO = 346 kN
P, (360 kN) >> oR,_l
Lo:7.7rrJtl\ :254omm:2.5m ........ (F4-7)
,Leleh setempat pelat badan (Web Local yielding),lebar tumpu_
]arak pertambatan lateral, I. untuk kondisi b4tas elastis ?n u
I = ly'zbr= 159 mm, tersebai >,
d (lihat Gambar 6.6gaJ, maka
L,:r'r,,ti/uzry:a672mm:8.7m'..... .........(Fs-s) Rn = F"-'t*(Sk + l) dan <!
= 1.0 . ... """' {tlo'z)
Untuk Lpe.s m)' Lo(r.o
-) 3 L,G.z maka !'iro,!*r.6;z+or7*(s*zo + LSo)/7ooo = +zo r.N
^) ' P, (360 kN) << OR -z
<< ok >>
r,,=colr,-o.3Fy(f+)]=Fy. ..'.(Fs-3) Crippling pelat badan (Web Crippling) :
Iokasi beban ada di tengah_tengitr Ueiiang,
F,, :
t.oslFy - BFy(#*)] = t.ora, maka Fo= F" mata
Mn = Rrn FnS," ...... (F5-2)
uLo-4)
M = 7x24Ox5245/7OOO = 1259 kN.m

Bab 5. Balok Lentur


520 Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia
52a
Q = O.75 6.8.72. Bolok l-Simetri Tunggal Tinggi (BuiIt-Up)

QRn-z:0.r, r+ ' t j#(:-)'


,..1 _ = 348 kN
Balok f-simetri tunggal tinggi (built-up), mutu baja F"= Z4O Mpa,
mensi 1 40 0.rx3 0 0 ru,"rxZO O roorx7 r*rxL6 ru,rxL2 r*, Pertamliatan lateral
o.o?94 L
ir#l
r.r: )
lJ2a*f*
toqq.t
di
dipasang pada tumpuan dan di setiap jarak 4 m, beban titik p.. di
P,(360 kN)..0R,_3[348 kN) ..... <<perlu perkuatan >> tengah bentang, berat sendiri diabaikan, lihat Gambar 6.85.

Tekuk ke samping pada pelat badan (Web Sidesway Buckling)


kondisinya dianggap sama seperti balok sebelumnya, maka :
Check (h/t*)/(Lb/b)=739 /(+000/300)=LO:4 > 7.7 ....... (l1o.4b)
maka ketentuan tekuk ke samping dapat diabaikan.
;z**l
Tekuk pelat badan (Web Buckling) :
lokasi beban ada tengah-tengah bentang, maka
, -z+t'*r[4
R"=--i- r^- .r - n o
dan$=0.9. .010-81 il
i!
i-+-._---i--+*__--i--4m
dtR,- =*.4ffi-x rcta=52.8 ktl

Gambar 6.85 Balok built-up simetri tunggal


Kesirnpulan: penampang balok profil I-simetri tunggal (built-up) Pertanyaan :
100 0,rx 3 0 0 ror,.,xZ O O
r*.,x\ 6 rr.rxlZ ke kuata n d itentukan o I eh I el eh
ror,.,x7 r.r,,
pada pelat sayap tarik. fadi penambahan lebar dan tebal pelat sayap L. Hitung kapasitas lentur M,dan beban {maksimum.
atas (desak), tidak akan mempengaruhi. Z. Hitungkapasitas gesec 07, terhadap I/, hasil di atas.
Dari dua ketentuan analisis AISC (2010) yang tersedia, diketahui :
Jawab:
Mengacu F4 maka $M.= 1080 kNm 1. Perhitungan properti penampang profil f-simetri tunggal.
Mengacu F5 maka QMn= 810 kNm
Ketentuan F4 dapat dipakai karena penampangnya tidak langsing.
Maklum, ketentuan F4 akan memanfaatkannya'sampai terbentuk
I-n
I t--
trq

I t" 4= 581 h= ({3


penampang plastis penuh. Meskipun begitu ketentuan F5, khusus
penampang langsing, dapat juga dipakai. Baloknya akan dianggap ,.[ y _t I
--r"[
sebagai penampang langsing, sehingga kinerjanya dibatasi sampai l"
terjadinya leleh pada serat tarik. Itu juga berarti bekerjanya pada
kondisi elastis saja sehingga hasilnya lebih konservatif. Meskipun
relatif tidak ekonomis, tetapi kondisi itu [elastis) kadang kala perlu
IA $",
;
elstis
Fy

jika permasalahan lendutan atau fatig menjadi kriteria penting. a. kondisi b. koudisi platis
Gambar 6.86 Parameter perhitungan penampang Ientur

Profil I simetri tunggal dibagi dalam 3 segmen, yaitu: [I] sayap


atas, [II] badan, dan [III] sayap bawah. Dari perhitungan dapat
dicari sumbu netral elastis dan plastis flihat Gambar 6.86).

Bab 6. Balok Lentur


522 Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia
523
2. Check klasifikasi penampang I built-up'
Adapun perhitungan untuk mencari sumbu netral elastis terha- 4 , :0.285diambilk-=O'35
dap titik acuan [tepi atas paling luar) adalah sebagai berikut.
r,
K" -=774 :-@16-t ti? c

S*r/ S*,= 6025/7964 = 0J6 > 0'7 maka F'=


Tabel 6.25 Properti penampang elastis (unit: mmJ o'7 F"
No b h A. 4Y' I A, (v"-v.)' check sayaP desak (sisi atasJ'
I 300 1,6 4_aoo a
702
38.400
6.742.OO4 1.5O6.534.667
LOz.+OO 1.699.320.000
94.724.4O4 Xrr= O.3}(E/Fr)h= irL.O X,r= O'95(k"E/Fr-)* = L9'4
II 7 137Z 9.604
kompak
III 200
s
t2 2,400 1394 3,345,600 28,800 1.501.634,400
iuo/rr"=9.38 < Lpt ) sayap tekan di bagian atas'
16,804 10.126.008 r..506.665.861 3,295,OA3,204
check pelat badan profil l-simetri tunggal
(built'up)'
,, =#:*# = 603 mm (garis netral dari tepi atas) ; ; 4:sto,{zf r1:164's
ff:rcs fi-r.r+t t.rn
I,:ZI"*l,l,tt"- l)' W ,r:*++ffi=tsz
, = h,lhrJrlF" =:(os+*r'ors-o'os;-
'-pw
: * ?ZE,jP3Z9 1,74e,065 mma
(o's+fi-o'oe)'
I x !,s o 6,6 6s,86 1 a = 3,8 0
31Vo 69oh 1 OO%r
h/t-= Lg6 >> pelat badan terklasifikasi langsing
x* )
dan pelat badan
l, : ; (ao o' * L6 + 73 * t37 z + 20 03 * tz): ++,o zs,2u6 mrna Dari klasifikasi ini, yakni pelat sayap kompak hanya dapat
langsing -.X. pt"fif p""'*ptttg I-simetri tunggal
Sumbu netral plastis, adalah garis yang membagi luasan profil dihitung dengan ketentuan F5'
sama besar. )ika jaraky, dihitung dari tepi atas terluar, maka Flange
3. Evaluasi tegangan leleh pada sayap tekan (Compression dari
t r:l*y- tr.,-t r* *r r-,: (,6901- 3oo " to)yz +to=530.6 mm Yielding). Faktor reduksi kuat lentu[ R* ditentukan
:

',.,)/
Selanjutnya profil dibagi oleh sumbu netral plastis, sehingga ,. (l--s.rE)=t.o ...'..(Fs-6)
terdapat 4 segmen: 2 atas dan 2 di bawah. Hitung statis momen Ron -1- 1200+3OOo* \t* 'l
nY
)
segmen tersebut terhadap sumbu netral plastis sebagai nilai Z-. b.Ic = 3oo mm; h"= Ao- \)x2= 1174 mrn
'fabel 6.26 Properti penampang plastis (unit: mmJ
aw
No b h A. z l,=cb/3
bptp 300+16
/r\
I
II
300
7
16.O
51-4.6
4.800 522.6 2.508.480 409,600
3.602 257.3 926.795 58.836 Rrn =1- *-+#Tirl'1"-r., tr- ):oseaa < 1'0 " ' ' " "(F s-6)

g'.A.O29
III
IV zoo
7 457.4
L?.O
6,OO2 424.7
2.400 a63.4
2.573.O57
2,O72,L60 1S.200 Mn= Ron FrS*"= O'996ax24Ox7964 /LOO0=1905
kN'm " " "' (Fs-11

t L6.AO4 a;oao,492 64L,665


4. Kondisi batas "tekuktorsi lateral" sesuai FS (AISC 2010J'
E= 200,000.0 MPa I = 48O2x706 mma i = Laoo mm dan ho= d - (tr.+tft)/z = 1386 mm
G = 80,000.0 MPa Iv = 44xLO6 rr.ma
A = 168 cmz S = 7964 cm3
_:-: br. :--::&-=77
'' trltrr "'(F4-1U

l5 b r,/ ty, =3o o / (2xL6) = 9.3 g Sxt = 6025 cm3 l,rl*,*"&)


{rz(im**.r:t#f;oo)
memakai rumus pendekatan lain yang diusulkan AISC' yaitu
%b ft/ tn = 2oo / (2xL2)= 8.33 Z = 8O8O cm3 r
', - @$j
f- . ::
h = d - (tr,+ tp =1372 mm J = 68.2 cma ,lrz1r,t.zt1a1
h/t*= 196 tr, untuk kondisi batas leleh
Jarak pertambatan lateral,
M-=pxy Z-.. F.. = 8080x24O/LOOO = 1939 kN.m Lo:t.v,JEi|:Z445rrlrr-:2'4 m ""' "' (F4-7)

ycxcyS--. F-.= 7964x24O/IOOO = 1911 kN.m


M..-=

Wiryanto Dewobroto - Strulftur Baia


525
Bab 5- Balok Lentur
s24
farak pertambatan lateral, tr. untuk kondisi batas elastis
Lr:zr.rr"fe/AZry:A346mm=8.3m ...(Fs-s) k, =s*G;ff=s*7fu2=z.as ..... lG2-6)

Untuk Lpe.+ m)' Lu(r.o < Lr@.s m)


' maka L.5l*7.3_5*2OOOOO _
^) c,. =,1.5\r!E _ o.24
\hlqf Fy 7e6'+24o
r,,=colp"-(o.zr"1.lb:!.']l=r, ... .. . (Fs-3)
Kuat geser profil f built-up dengan <<pelat pengaku tegak >>
L )) \u,-up
Faktor bentuk momen Co- L.O9 Qihat soal sebelumnya) t n tv y w v

xO.6x2 x1 40 x7 xO.24xLO-3
r,, : r.oelF, - o.3Fy(a*l)] = r..0o13 {, , maka F",= F" QV,= O.9 4 O O

Mn= RrnF..Sr. ..... (Fs-z)

M,= O.9968x24Ox7964/7OOO = 1905 kN.m


5. Kondisi batas "leleh pada sayap tarik" sesuai FS (AISC zOtO) pelat pengaku tegak
perlu untuk profil I simetri tunggal, karena S"r. S*" maka satu sisi (6 x 50)
Mn= Frsxt .......(Fs-1o)
Mn= 24Ox6O25/LOOO = 1446 kNm ..<< menentukan >>
Mu= QMn= O.9x1446 = 13O1kNm <<< $Mo = 1745 kN.m
karena M,= 3Pu maka P, = 434 kN
Catatan : evaluasi terhadap adanya "tekuk lokal sayap tekan" a. l(onfigurui batok deogm pengaku tegak b. Profil simetri-tmg€El
tidak perlu karena elemen sayap berklasifikasi kompak. Gambar 6. 87 Rencana perkuatan geser

6. Kuat geser balok : profil f simetri tunggal built-up Penambahan "pelat pengaku tegak" pada balok meningkatkan
Koefisien tekuk dan geser pelat badan, k, dan C, adalah kapasitas geser sebes ar 3OS /2Oa = L.47 kalinya.
h/t*= 796 <260 ) k, = $.
8. Kekakuan minimum pelat pengaku tegak agar berfungsi :
7.7O(k"E / Fy)h = 71.O dan L.37 (k,E / Fy)* = 88.4
karena h/t*- 1.37(k"o/Fy)%maka kuat geser balok ditentukan I"r> b t-3i ..(G2-7')

oleh adanya tekuk elastis pelat badan. dimana


. 2.5 2.1 _r-^ .._ n
1.51+ 5_+ 200000 :o.164
-t =--z:--: ^ L.4sa'" -z:-0.82>0.5, makaT = Q.5
E
...(Gz-B)
c" = ,7.sL!:E _ (c2-sl
(h,t*)'F" 1.96'"2+o @lh)"
Kuat geser nominal profil IWF built-up D adalah nilai terkecil dari a atau h, iadi b = 7372 rnm
6V =rb O.6F A C ........ (c2-L) Ist > Isl =btw'si =7372x7^3x0.5 = 235,298rntna
QV,= O.9 x O.6 xZ 4 O x 1 40 O x7 x O.7 6 4xL O'3
Momen inersia pelat pengaku tegak satu sisi - 6 x 50 mm,
sehingga f,, = 6 mm dan b", = 50 mm
7. Kuat geser ditingkatkan dengan << pelat pengaku tegak >>, L/3xb"r^3xt"r= 1/3x5o^3x6= 250'000 mm4 >> Ir, min
I..r,d" =
dipilih pelat satu sisi ukuran 50 x 6 mm, yang dipasang untuk
tiap jarak'2.0 m flihat Gambar 6.87) sehingga memenuhi syarat Jadi ukuran pelat pengaku tegak memenuhi syarat kekakuan.
a/h = 2OOO / 1372 = 1.458 < 3.0. 9. Evaluasi dampak konsentrasi tegangan akibat beban terpusat.
Bengkok setempat pada pelat sayap (Flange Local Bending) :
Nilai koefisien tekuk pelat, k,menjadi

Bab 5. Balok Lentur


s26 Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia
R^= 6.25 Fyf.t; danO.9Q = ..... (J1o-1) 3. Rang kum an Perb and ing an Konfig urasi Balok
6, 8. 7
Dari L2 [dua belas) contoh rancangary 9 (sembilan) diantaranya
QR,-, = O.9x6.25x24OxL6z / TOOO = 346 kN mempunyai konfigurasi sama, yaitu balok bentang 72 rn, beban
P,(434 kN) ,tt QR,., . .. << perlu pelat pengaku>> terpusat di tengah, juga pemasangan lateral bracing yang sama.
Karena pada rancangan tersebut yang dihitung adalah { atau
Leleh setempat pelat badan (Web Local Yielding),lebar tumpu- beban batas berdasarkan konfigurasi dan dimensi profil I maka
an 1, = 1y'zbr= 159 mm, tersebar >> d [lihat Gambar 6.68a), maka tentu dapat diketahui konfigurasi mana yang paling efisien.
Rn=F*'t.[Sk+1r) dan$=1.0... ......'010-2) Tabel 6. 27 Rasio kapasitas terhadap berat profil

QR,.r= 7.Ox24Ox7x[5x20 + 150)/1000 = 420 kN


. :., :::
!# B€ratl lq" ' P't .:f,{S:i {r[[w1iii
No Profil :.:...,::.,,
<< perlu pelat pengaku >> K-/*ffild'e;i)j rllili{ifi lffItllf
P,(434 kN) > 0R,-2 terid,*:, HfiffiI#SK
1 UB 1016x305x493 629.2 493 5085 1695 59.2 24.6 Gilas 6.76
Crippling pelat badan (Web Crippling) : 2 I 7OOx3OOx7xL2 11,9.3 94 685 229 LL.2 20.4 Built-uD 6.77
lokasi beban ada tengah-tengah bentang, maka 3 HY 700x200x9x19 138.9 109 702 234 13.1 17.9 Gilas

+ =o.a,i[,-r](?)"] ,p* 4
5
I lOOOx2OOxTxLZ
I 1000x350x7x12
6 I l2OOxZOOx7xLZ
1,76.3
L52.3
130.3
97
120
to2
670
L097
739
223
366
246
11.O
L4.4
L2.3
20.3
25.4
20.L
Built-uD
pengaku
pengaku
6.79
6.80
6.41
7 I 12OOx350x7x12 L66.3 130 L3L9 440 15.5 24.2 pengaku 6.42
8 LOOOx3OOxZOOxTxL6xLz L66.3 130 1080 360 15.( 23.1 1-sym. 6.83
9 1400x3OOx20Ox7x 15x 12 16a.O L32 1301 434 15.€ 26.3 1-sm. 6.85

lika W, adalah berat total balok fpelat pengaku dan bracing tidak
dihitung), dan { adalah beban terpusat ultimate yang dapat dipi-
kul maka rasio { terhadap I4l, tentunya dapat menjadi petunjuk
Tekuk pelat badan (Web Buckling) t Ada pelat pengaku tegak seberapa efisien profil balok tersebut dalam memikul beban. Nilai
yang diperlukan untuk kuat geser maka dianggap aman' tertinggi adalah 28.6 dihasilkan oleh profil gilas dan juga 28.2 oleh
profil I built-up yang simetri ganda dan lebar sayap paling besar.
Karena pada lokasi beban terpusat { tidak diberi pertambatan
lateral khusus, yang ada hanya di titik b dan d [Gambar 6.85) Pada tabel juga terlihat, bahwa pemakaian profil f simetri tunggal
maka ada risiko terjadinya "tekuk ke samping pelat badan" atau belum tentu hasilnya lebih baik dari profil Isimetri ganda. Lihat dan
Web Sidesway Buckling. Untuk itu perlu evaluasi (Section lLO.4 bandingkan profil I simetri ganda tinggi LZOO mm [130 kglrpJ dan
- AISC 2010) dan karena kondisi pelat sayap tekan tidak diberi pada profil f simetri tunggal tinggi 14OO mm (L32 kg/m), terlihat
tambatan terhadap rotasi (bisa mengalami rotasi) maka dapat profil I simetri ganda memberi hasil yang lebih baik.
memakai ketentuan (h/t*)/(Lb/Dr), yaitu : 6.9. Balok Komposit
6.9.7. Pendahuluan
lh/t*)/(Lb/br) = L96/(4000/300) = L4.7 > t.7 yang lebih besar
dari ketentuhn pada peraturan maka tekuk ke samping tidak Sampai tahap ini telah dibahas cukup detail tentang perencanaan
perlu dikuatirkan, dapat diabaikan. struktur baja balok profil L Kinerjanya relatif efisien jika masalah
instabilitas dapat dicegah dengan baik, yaitu yang terkait dengan
Kesimpulan : balok profil f 14o0,rx300 ror,'xZOOruorx7 r*rxL6rn"rxt2r*r. [1] tekuk Iokal elemen; dan [2] tekuktorsi lateral.
built-up.simetri tunggal ditentukan oleh kuat geser nominalnya fika diperhatikan, banyaknya prosedur perencanaan balok I, yaitu
sehinggi perlu pemasangan pelat pengaku tegak satu sisi' Perlu F2 - F5 (AISC 2010), adalah untuk antisipasi instabilitas tekuk lokal
pelat pengaku sayap untuk antisipasi beban titik maksimum' di pelat sayap dan badan. Kondisi ideal terhadap tekuk lokal adalah
jika memakai penampang kompak. Prosedur perencanaan mengacu

Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


s2a Bab 6. Balok Lentur
529
Chapter F2 (AISC ZOTO), yaitu analisis terhadap kondisi batas leleh dek-baja (steel-deck) di bagian bawah pelat bersifat opsional. Dek-
dan tekuk torsi lateral. Meskipun balok kompak ideal, tetapi masih baja itu sendiri adalah lembaran baja tipis cold-formed bergelom-
bisa mengalami masalah instabilitas menyeluruh, yang disebut bang [berusuk) untuk struktur lantai mupun struktur atap.
tekuk-torsi-lateral (Loteral Torsional Buckling). Untuk itu perlu Dek-baja umum dipakai karena dapat berfungsi sebagai bekisting
diberikan pertambatan lateral atau ikatan angin atau bracing. permanen untuk pengecoran beton, sekaligus menjadi tulangan
Agar pemasangan bracing efektif, sistem perlu terdiri dari minimum positif pelat beton itu sendiri. Ingat, untuk sistem pelat seperti ini
dua atau lebih balok, yang dipasang saling sejajar. Pada konfigurasi perilakunya adalah pelat satu arah.
seperti itu, bracing dapat ditempatkan sedemikian rupa sehingga Shear stud atau shear connector sangat penting agar sistem dapat
risiko tekuk-torsi-lateral dapat teratasi. Ketika terjadi torsi, yang berperilaku sebagai balok komposit. |ika itu tidak ada, fungsi pelat
memicu terjadinya kondisi instabilitas secara global, akan dilawan beton pada sistem balok hanya sekedar bisa digunakan sebagai
atau diantisipasi oleh kopel-kopel gaya dari ke dua balok tersebut. pertambatan lateral saja. Untuk itu, baja profil I untuk balok dapat
Itu esensi perencanaan balok baja profil f kompak secara umum. direncanakan berdasarkan ketentuan F2 - F5 (AISC ZO1O) yang
Khusus struktur baja pada bangunan gedung atau jembatan, maka telah dijelaskan sebelumnya, dan bukan sebagai balok komposit,
mayoritas balok, memikul lantai pelat beton bertulang. Oleh sebab 6.9.2. Lebar Efektif Pelat Lantai
itu keberadaannya dapat dipakai sebagai pertambatan lateral. Sistem lantai beton bertulang yang bertumpu di atas balok baja
Cara ini cukup jitu mengatasi masalah instabilitas global, sehingga profil I, umumnya berperilaku sebagai sistem pelat satu arah.
sistem struktur balok menjadi optimal (ekonomis) hasilnya. farak bentang pelat atau b, adalah jarak dari as-ke-as balok-balok
Dalam perkembangan, diketahui bahwa pelat beton tidak hanya saling berjajar yang digunakan sebagai tumpuan pelat tersebut.
bisa dipakai sebagai bracing. Karena kaku dan kuat, dapat dipakai fika pada pelat sayap balok profil I dipasang shear stud atan shear
juga sebagai elemen strul<tur itu sendiri, yaitu pemikul gaya tekan. connector sehingga tertanam pada pelat beton bertulang secara
Tetapi, cara ini hanya efektif jika dipakai di balok dengan momen memadai, maka pelat beton bagian atas, dan baja profil l di bagian
positif, dimana sisi desak terjadi di bagian pelat beton. Konsep bawahnya, dapat bekerja menjadi satu kesatuan sebagai balok
balok yang memanfaatkan dua bahan material berbeda, yaitu komposit. Terhadap momen positif, maka kopel gaya tekan akan
[1,] pelat beton bertulang dan [2] profil baia, sehingga keduanya dipikul oleh beton dan kopel gaya tarik akan dipikul baja. Pada
bekerja sebagai satu kesatuan, disebut balok komposit. kondisi seperti itu, semua luas penampang profil baja menerima
tegangan tarik, sehingga tidak ada masalah stabilitas. Itu berarti
luasan tarik bertambah, adapun tegangan tekan akan diambil alih
penampang beton. Sebab itu wajar jika kinerj a balok komposit dapat
meningkat drastis dibanding kinerja balok biasa (nonkomposit).
Mempelajari perilaku pelat beton yang menerima gaya tekan, hasil
penelitian menunjukkan bahwa tegangan tidak merata sepanjang
pelat tersebut. Bagian pelat beton yang menempel pada profil baja
mengalami kondisi tegangan tekan paling besar; dan semakin ke
tengah bentang, tegangannya semakin kecil. Lihat Gambar 6.89a.

Gambar 6. 88 Komponen-komponen balok komposit (sumber ; internet)


Untuk keperluan perencanaan, menghitung besarnya kopel tekan
di pelat beton, maka bentuk distribusi tegangan disederhanakan
Gambar.6.88 memperlihatkan komponen-komponen utama dari menjadi berbentuk linier. Tegangan maksimumnya masih sama,
balok komposit, yaitu [1] baia profil I di bagian bawah; [2]pelat tetapi lebar pelat diperkecil, dianggap sebagai lebar pelat efektif
beton bertulang di bagian atas; dan l3f shear srud atau sheal yang memikul tegangan tekan atau b. flihat Gambar 6.89b).
connector, yang berfungsi untuk menyatukan keduanya' Adapun

Bab 6, Balok Lentur


Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja 531
6.9.3. Shear Connector
Gambar 6.88 memperlihatkan komponen penting balok komposit,
yaitu shear stud, atau disebut juga sheqr connector atau steel
anchor. Fungsinya untuk menahan gaya geser yang menyebabkan
pelat beton di atas profil baja, tidak bergeser satu sama lain [lihat
Gambar 6.90a). fika tidak diberikan shear connector akan terjadi
pergeseran (lihat Gambar 6.90b). Adanya pergeseran (A) secara
lateral menunjukkan bahwa keduanya, pelat beton dan profil baja,
tidak lagi menjadi satu kesatuan, sehingga tidak bekerja lagi sebagai
(a) (b)
balok komposit. Balok profil baja bekerja sendiri, sedangkan pelat
beton bertulang di atasnya hanya bekerja sebagai beban.
Gambar 6. 89 Lebar efektif pelat sebagai elemen tekan

Untuk menentukan lebar pelat efektif, b. dari balok komposit


maka perlu diketahui bentang pelat atau iarak antar balok, b :
dan bentang baloh tr itu sendiri. Mengacu ketentuan I3.1a (AISC
2O7O), Iebar efektif pelat beton adalah iumlah kumulatif lebar -: (a). dengan shear connector (b). tanpa srear connecdr

pelat efektif untuk tiap sisi pelat terhadap garis as balok, yang Gambar 6.90 Perilaku pelat beton di atas profil baja balok
besarnya adalah nilai terkecil dari ketentuan berikut :
Pada Chapter I - Design of composite members (AISC 2010) istilah
. O.LZSL dihitung dari jarak as-ke-as tumpuan balok. shear connector tidak dipakai lagi, diganti jadi steel anchor. Jangan
. O.sb dihitung jarak as-ke-as balok sisi terdekatnya. bingung, pada prinsipnya itu mengacu pada objek sama. Chapter I
IAISC 2010) memakai istilah steel anchor karena pembahasannya
. jarak as balok ke tepi luar pelat adalah tentang elemen komposit secara umum, tidak hanya balok.
Ketentuan AISC [2010) di atas berlaku untuk pelat lantai yang fadi- untuk itu perlu sistem yang dapat mengatasi tidak hanya gaya
panjang bentang tiap sisi ke balok terdekatnya berbeda-beda. geser seperti di balok, tetapi juga gaya tarik. Intinya steel anchor
Padahal untuk kondisi umum, balok-balok tersebut tentunya akan adalah elemen khusus dari baja yang dapat bekerja menyatukan
ditempatkan secara seragam, atau berjarak sama di tiap sisinya. elemen beton dan elemen baja menjadi satu kesatuan sehingga
Itu tentunya untuk kemudahan pelaksanaan dan pengawasan di dapat direncanakan sebagai struktur komposit.
lapangan. fadi untuk kondisi seperti itu, maka lebar efektif, b. dapat Khusus di balok komposit, jenis gaya yang ditahan agar keduanya
dihitung sebagai nilai terkecil dari ketentuan berikut: [beton dan baja) bisa menjadi satu kesatuan adalah gaya geser.
. O.25L dihitung dari jarak as-ke-as tumpuan balok. AEh gaJa geser

. D yaitu jarak as-ke-as balok-balok pendukung pelat. --


. O.sb + jarak dari as balok ke tepi luar pelat beton.
Ketentuan D. atau lebar efektif untuk digunakan pada pelat desak,
yang terjadi pada bagian lapangan akibat momen positif. Untuk
Baja persegi Prcfil UNP
tumpuan yang menerima momen negatif maka lebar efektif terse-
but tentuya tidak berlaku. Gambar 6. 91 Macam ienis steel anchor {Rankovi6-Dreni6 20O2J

Untuk bagiin tumpuan bilamana baloknya menerus, maka bagian ]ika mengacu fungsinya, bisa dijumpai bermacam jenis steel qnchor.
tersebut dapat direncanakan sebagai balok biasa, dan bukan balok Hanya saja, jika mengacu AISC (2010) steel anchor hanya terbatas
komposit. Hasilnya cukup konservatif (aman). shear stud dan potongan profil UNP, dengan konfigurasi tertentu.

Bab 5. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


532 533
Shear stud (Steel Headed Stud Anchors) Pemasangan shear-stud umumnya dilakukan di lapangan, apalagi
jika digunakan lantai kompositdengan dek-baja. pengelasan de.rgan
Shear-stud yang dibahas di AISC [2010) adalah jenis Sfeel Headed
alat khusus, juga karena di bagian sfud sendiri sudah dipersiapkan
Stud Anchors, jenis sfud dengan bagian kepala yang lebih besar'
Gambar 6.92 memperlihatkan jenis sfud yang dimaksud dan cara ferule dan elektroda, maka tentu hasilnya akan lebih dapat dijamin
mutunya dibanding cara pengelasan tradisional biasa.
pemasangannya pada suatu proyek jembatan di USA.

(a) Shear stud (Nelson UKJ (b) profil UNp (pashan 2006)
Gambar 6.92 Shear stud sebagai steel anchor (m.stalwart-tech.com) Gambar 6.94 Cara pemasangan Steel Anchor

Untuk detailnya akan diperlihatkan dua jenis shear-stud di Gambar Kondisi pengelasan sfud sangat berbeda dengan steel-anchor dari
6.93, yang besar [kiri) adalah yang dimaksud. Adapun shear stud potongan baja UNP. Untuk yang ini harus dilas dengan cara biasa
kecil tapi dengan ulir drat [kananJ ada]ah stud ienis yang lain. seperti perakitan struktur baja secara umum. oleh sebab itu mutu
pemasangannya tergantung ketrampilan ahlinya semata.
Diameter shear-stud yang biasa dipakai S19 mm; $22 rn:m dan
S25
mm (ref. Nelson Stud Welding). Diameter lebih kecil, $13 mm dan
$16 mm, biasanya digunakan untuk konstruksi beton pracetak.
Bahan materialnya terdiri dari baja kadar karbon rendah dengan
kuat tarik F, 6,0 ksi minimum [ref. SWF shear stud) atau
minimum [ref. SMD shear stud).
{ +50 Mpa
Penentuan diametersfu dyangdapat dipakai, tergantung tebal pelat
dasa4 yaitu { stud 3 2.5 x tebal pelat dasar untuk pengelasannya.
Boleh lebih besar dari batasan tersebut jika stud dipasangnya pada
bagian pelat sayap, yang tepat di atas pelat badannya. panjangstud
dari pelat dasar sampai ujungnya 1".,o I 4 x $ stud .

Gambar 6. 93 Bentuk sheor srud sebelum dipasang (http://ljtechnologies'co'in) Kuat geser nominal shear-stud tunggal, e, yang tertanam pada pelat
Cincin putih yang terlihat, terbuat dari bahan keramik, namanya beton solid atau pelat beton komposif dengan dek-baja, dapat
ferule. Itu diperlukan untuk melindungi panas tinggi saat penge- dihitung memakai rumus baru AISC (ZO10) sebagai berikut.
lasan, agar hasil las sempurna. Setelah selesai, ferule dapat dihan- Q,: o.5A,o.! Jfl < RsRpAsaFu
curkan agar teriadi kontak langsung beton den6ian bajanya. ...... tr8-1)

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja


534 535
dimana R, = 0.6 untuk kondisi:
Pelat beton komposit dengan dek-baja, arah rusuk tegak lurus
A,o luas penampangshear sfud (mm2J balok, dan tebal beton arah lemah €*id-ht ( 50 mm;
E, modulus elastisitas beton O-O43w,1s t/5"' ^t^, 47OO{f,'
[MPaJ untuk beton normal Shear stud pelat komposit dengan dek-baja, yang orientasi rusuk-
F, kuat tarik minimum shear stud (MPa) nya tegak lurus balok, maka luas penampang beton yang memikul
gaya geser menjadi berkurang karena adanya rongga. Kondisi itu
R dan R adalah parameter untuk memasukkan pengaruh pelat mempengaruhi kuat geser dari stud yang dipasang.
UEton kofiposit dengan dek-baja, yang diatur agar hasil desainnya
setara dengan code internasional lain. MaklurrL rumusan code lain
mirip, hanya ada reduksi faktor d = 0'8 [di Kanada)' atau bahkan
lebih rendah d = O.O (Eurocode 4),lihat Commentary AISC [2O10)'
Selanjutnya besarnya parameter R, dan R, adalah sebagai berikut
Gambar 6. 95 Pengaruh orientasi rusuk dek-baja tegak lurus profil balok (AISC 2010)
R, = 1.oO untuk kondisi
[a). Pelat beton bertulang biasa tanpa dek-baja. Shear stud di- Pada dek-baja modern [pelat baja tipis mutu tinggi) versi tertentu,
las langsung pada pelat sayap dari profil baloknya. ada rusuk kecil di tengah, untuk pengaku. Akibatnya shear-stud tidak
bisa dipasang tepat di tengah, agak bergeser. Itu menyebabkan kuat
[b). Pelat beton komposit dengan dek-baja, arah rusuk tegak geser stud di arah tertentu menjadi berkurang, ada arah lemah dan
Iurus balok. Hanya satu shear stud dilas di bagian rusuk'
kuat [Gam.bar 6.95). Parameter e-,._n. digunakan untuk membatasi
(c). Pelat beton komposit dengan dek-baja, arah rusuk sejajar kapan dianggap kuat dan kapan lemah, y?itu €-ia_n, = 50 mm.
profil balok. Rusuk memenuhi kriteria rasio lebar dibagi
tinggi > 1.5 dan shear stud dilas di bagian tersebut. Ketentuan tentang R, dan R, dapat ditabulasikan sebagai berikut.
Rs = O.85 untuk kondisi Tabel 6. 28 Bantuan praktis menentukan R, dan Ro

[a). Pelat beton komposit dengan dek-baja, yang arah rusuk


tegak lurus profil balok. Selanjutnya ada dua shear stud
yang dilas di bagian rusuk tersebut.
Memakai dek-baja yang rusuknya paralel
[b). Pelatbeton komposit dengan dek-baja, arah rusuk sejajar dengan arah profil balok
balok. Rusuk memenuhi kriteria rasio lebar dibagi tinggi . w"/h, > 1.5
kurang dari 1.5 dan shear-srud dilas di bagian tersebut'
Rs = O.7O untuk kondisi Memakai dek-baja yang rusulonya tegak Iurus
Pelat beton komposit dengan dek-baja, arah rusuk tegak lurus profil balok. Jumlah shear stud pada setiap
balok. Ada 3 atau lebih shear stud yang dilas di bagian rusuk' rusuknya
. 1 (satu)
Rp = O.75 untuk kondisi : (nilainya berbeda dibanding AISC 2005) . 2 (dua)
(a). Pelat beton bertulang biasa tanpa dek-baja. Shear stud . 3 (tiga) atau Iebih
dilas langsung pada pelat sayap dari profil baloknya'
Catatan
[b). Pelat beton komposit dengan dek-baja, yang arah
:

rusuknya tegak lurus profil balok, dan mempunyai tebal


w" lebar rusuk (rib) dan h" tinggi rusuk
'- shear-stud tunggal
beton arah lemah €-id-ht 2 50 mm;
t jika e-,._n. > 50 mm maka R, O.75
(c). Pelat beton komposit dengan dek-baja, arah rusuk sejajar =
profil balok.

WirJanto Dewobroto - Struktur Baia


536 Bab 6. Balok Lentur 537
Rumus untuk memprediksi kuat geser shear-srud didasarkan dari Ada syarat dek-baja harus disambung ke profil baja maksimum
hasil riset empiris. Akurasinya tergantung kesamaan detail renca- setiap 450 mm IAISC 2010). Sambungan bisa memakai sheqr-stud
na dengan detail sampel uji empiris yang dijadikan rujukan. ladi yang ada, jika tidak cukup dapat ditambah las titik (spot weld).
untuk pelat beton komposit dengan dek-baja, maka penempatan
shear-stud harus memenuhi ketentuan minimum sebagai berikut. Menurut ketentuan I3.2d.(1) dari AISC (2010) seluruh gaya geser
horizontal pada interfoce profil baja dan pelat beton harus dianggap
dipikul keseluruhannya oleh angkur baja: stud atau C-channel.
2'(5O mm) min.
Untuk balok komposityang dapat direncanakan sebagai penampang
h, < 3' (75 mm)
plastis. Jumlah sfud dihitung dari gaya geser nominal, V', dibagi
1/z'(38 mm) min. dengan kuat geser nominal stud tunggal, Q^ . |umlah sfud tersebut
dapat dipasang secara merata (unifurm) antara titik momen positip
/2" (13 mm) min. maksimum dan titik nol, kecuali jika terdapat beban terpusat yang
2'(5O mm) min. besar IAISC 2 010). Nilai I/'dari hitungan balok komposit cara plastis
Ir' < 3'(75 mm) di atas hasilnya tentu konservatifjika diterapkan pada perencanaan
1 tYr' (38 mm) min. balok komposit dengan profil pelat badan non-kompak.
2'(5O mm) min.
Untuk balok sederhana, perlu dua kali jumlah di atas agar terpasang
lengkap, dari tumpuan kiri sampai tengah bentang, dan lanjut ke
2'(50 mm) min.
tumpuan kanan. Itu diperlukan karena arah aliran geser terhadap
h' < 3" (75 mm) sumbu simetri balok, saling berlawanan (Gambar 6.97).

2'(5O mm) min.

2'(5O mm) min.


h, < 3'(75 mm)
panah menunjukkan arah alimn gess
122" (38 mm) min.
2'(5O mm) min. Gambar 5. 97 Aliran geser shear stud balok sederhana

fika diperlukan jumlah shear-studyang cukup banyak, harus dipa-


sang sedemikian sehingga jarak antar stud tersebut tidak kurang
dari 6d. fika diperlukan bisa dibuat staggering sebagai berikut.

WWY
2" (50 mm) min.

Gambar 6.96 Persyaratan pendetailan shear-stud dengan dek-baja (AISC 2010)

Pemasangan shear-stud pada profil balok yang rnemakai dek-baja,


bisa dibuat lubang terlebih dahulu, atau bisa juga langsung dilas di
atasnya. Panas las yang timbul biasanya tidak sulit untuk menembus Gambar 6. 98 Ketentuan pemasangan jarak antar shear-stud
dek-baja tipis. Tetapi jika tebalnya t > 1.5 mm (lapis tunggal) atau t Evaluasi pemasangan shear-stud di lapangan dengan uji bengkok
> 1.2 mm flapis gandaJ, maka cara pemasangan dek-baja tersebut pakai palu atau pipa (Gambar 6.99). fika terbentuk sudut + 30" dari
perlu mengikuti ketentuan pabrik. vertikal dan sambungan las tidak rusah dianggap kondisi baik.

538 Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


Y 6.9.4. Filosofi Perencanaan Lentur Balok Komposit
Telah dibahas [1] lebar efektif pelat beton; dan
[2] shear-stud.
Keduanya jika dapat disinerjikan dengan barok p.olii r, yang telah
dibahas sebelumnya secara detail di bagian pertama bab ini, dapat
tb) dibuat sistem struktur baru yang disebut balok komposit.
Gambar 6. 99 Uii pemasangan shear-stud di lapangan
Keunggulan balok komposit adalah terjadi peningkatan kekuatan
Kondisi shear-stud yang bengkok akibat proses pengujian ini tidak dan kekakuan sekaligus. Jadi untuk profil r yang rim", dapat diha-
perlu diluruskan lagi karena tidak mengganggu kinerja. silkan bentang balok yang lebih besa4, atau untuk bentang yang
Shear Connector dengan profil UNP sama maka beban yang dapat dipikulnya akan lebih besai. tragi
arsitek itu keuntungan, untuk spesifikasi sama, tinggi balok lebih
Potongan UNP (hor-rolled) menurut AISC (2010) dapat dipakai kecil. Volume rirang yang dapat dimanfaatkan menyadi lebih besar.
sebagai shear-stud pada pelat beton biasa, tanpa dek-baja. Kuat
geser nominal shear-connector dengan potongan profil UNP dapat Untuk perencanaan yang konservatif, perilaku komposit dianggap
dihitung sebagai berikut hanya terjadi di bagian balok yang mengalami momen positif ii;a.
Pada balok menerus, ada bagian yang mengalami momen negatif
e"=os(tt +o.st*)t,Jffi ..........(r8-2) sehingga pelat beton di bagian atas mengalami tarik, bagian tekan
dimana di bagian bawah dialami profil baja r. oleh sebab itu untuk peren-
lo panjang potongan UNP sebagai shear connector (rnm) canaan maka efek balok komposit diabaikan saja, dianggap balok
biasa. Untuk analisis yang teliti, maka keberadaan tulanginbala di
E, modulus elastisitas beton O.O43w,rs t/7"'^t^u 47OO {f"' pelat beton dapat dimanfaatkan. Tetapi konfigurasi tulingan baja
untuk beton normal (MPa)
di bagian tersebut perlu didetailkan secara khusus.
t* tebal pelat badan profil UNP [mmJ
tt tebal pelat sayap profil UNP [mm) Analisis kapasitas momen balok komposit, relatif lebih sederhana
dibanding balok profil r biasa. Itu terjadi karena masalah stabilitas
Potongan UNP itu sendiri disambungkan pada balok dengan cara yang harus dievaluasi menjadi berkurang. Bagian pelat sayap yang
pengelasan. Kuat rencana sambungan lasnya tidak boleh kurang dari menyatu dengan pelat beton menyebabkan problem tekuk lokal
kuat gesernya, Q^, selain itu juga perlu diperhitungkan pengaruh dan tekuk torsi lateral dapat diabaikan. Tinggal pelat badan yang
eksentritas yang terjadi pada profil UNP itu sendiri. tidak terpengaruh dan masih perlu dievaluasi terhadap stabilitas.
Pemakaian profil UNP sebagai shear-connector juga sering dijum- Kuat lentur terhadap rnomen positif
pai pada konstruksi jembatan atau bangunan, lihat Gambar 6.100.
Kuat lentur rencana momen positif QuM, ditentukan dari kondisi
batas leleh {$r= o.9) tetapi dibatasi oleh stabilitas pelatbadan. oleh
sebab itu perlu juga dievaluasi kelangsingan elemennya.
Untuk pelat badan dengan h/t*< 3.76{(E/Fy) --+ kompak
' Pelat badan berklasifikasi kompak tidak berisiko terhadap sta-
bilitas, seperti tekuk lokal atau tekuk torsi lateral. profii baja
dapat dibebani sampai kondisi plastis. fadi kapasitas lentur
balok komposit, /tt[, dihitung berdasarkan momen plastisnya.
Hitungannya relatif sederhana dan tidak terpengaruh tahapan
beban. Selanjutnya dibandingkan hasilnya dengin kondisi be-
Gambar 6. 100 Aplikasi profil UNP pada balok komposit (Shariati et.al. 2011) ban perlu terfaktor [beban batas / ultimate).

s40 Bab 5- Balok Lentur


Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja
54A
Untuk pelat badan dengan h/t*,9.76{(E/Fy) -+ non-kompak Pemberian lawan lendut atau cqmber pada baloh hanya efektif
. Pelat badan berklasifikasi non-kompak atau langsing' Berarti jika diberikan pada balok bentang panjang, yaitu jika terdiri dari
segmen-segmen yang disambung. fadi pada tiap sambungan dapat
ketika dibebani sebelum mencapai kondisi plastis atau tega-
ngan leleh, akan mengalami kegagalan stabilitas, tekuk lokal,
diberikan deformasi yang berlawanan dari lendutan yang akan
terjadi nanti. Pada balok yang relatif pendek, yaitu jika digunakan
terlebih dahulu. Untuk mengatasinya maka perencanaan balok
elemen tunggal (tidak ada sambungan), maka memberikan lawan
dilakukan dengan menganggap balok pada kondisi elastis saja,
lendut seperti itu adalah tidak mudah. Pada kasus tertentu itu bisa
yaitu memakai penampang transformasi elastis atau cara n.
dikerjakan dengan cara pemanasan. Hanya saja jika tidak hati-hati
Prosedur sama seperti perhitungan lendutan balok komposit,
dan sembarangan (tanpa pengalaman) maka cara pemanasan bisa
hanya berbeda dalam hal faktor beban' Pada kondisi elastis,
merusak, atau menghasilkan deforynasi yang tidak sesuai rencana.
setiap tahapan beban perlu dievaluasi sendiri, bertahap dan
Untuk kondisi seperti itu, mengevaluasi lendutan balok terhadap
dijumlah dengan superposisi. Prosedur perhitungannya relatif beban keseluruhan tentunya akan lebih praktis dan dapat menjadi
lebih panjang [kompleks) dibandingkan cara plastis'
solusi yang ekonomis dan tidak berisiko. Persyaratan lendutan
Profil balok dengan pelat badan kompak umumnya dijumpai pada maksimum balok terhadap beban total bisa diambil <L/25O.
profil baja hot-rolled atau profil gilas, yang dijual di pasaran' Jika
Sekali lagi perlu diingatkan, bahwa persyaratan layan akan sangat
profil hot-rolled t-tdak mencukupi, misalnya balok bentang panjang tergantung fungsi ruang dan kebutuhan dari pemakainya. )adi bisa
maka alternatifnya adalah memakai profil balok built-up yang bisa
subjektif sifatnya. fadi petunjuk yang diberikan ini hanya sebagai
saja berklasifikasi kompak atau non-kompak.
patokan saja jika tidak ada persyaratan lain yang lebih ketat.
Gaya geser balok komposit
Evaluasi lendutan dilakukan pada kondisi elastis, yaitu terhadap
Perencanaan balok komposit terhadap gaya geser ternyata tidak kondisi beban kerja [tanpa faktor beban). Pada balok komposit
berbeda dibanding balok biasa. Itu terjadi karena kekuatan geser dimana kondisi komposit tidak serta merta terjadi, yaitu hanya
ditentukan oleh kuat geser profil balok baja itu sendiri, yaitu pelat terjadi jika pelat beton telah mengeras, maka lendutan pada balok
badan. Pelat beton dalam hal ini tidak memberi pengaruh apa-apa' harus ditinjau pada tahapan-tahapan yang berbeda. fika balok
juga dipakai sebagai perancah, maka tentu efek komposit belum
Itu juga berarti kuat geser yang dihasilkan dari shear-stud tid,ak bekerja. Balok direncanakan seperti balok biasa untuk memikul
ditujukan untuk meningkatkan gaya geser balok komposit, tetapi
berat sendiri struktur; berat beton basah dan beban hidup kons-
hanya sarana untuk menyatukan pelat beton bertulang dan profil
truksi yang terjadi. Efek komposit baru dievaluasi jika beton telah
baja I terhadap kapasitas momen lenturnya'
mengeras/kuat, yaitu terhadap beban hidup rencana. Kedua tahap
Lendutan balok komposit dihitung terpisah dan saling dijumlah dengan cara superposlsi.
Meskipun telah memenuhi persyaratan kekuatan, balok komposit Kekakuan balok komposit dapat dicari dengan cara n atau penam-
harus dievaluasi iuga terhadap persyaratan,layan atau kekakuan. pang elastis transformasi. Ini seperti perhitungan kekuatan balok
Umumnya itu berkaitan dengan lendutan struktur. Kondisi beban komposit pada kondisi pelat badan berklasifikasi tidak-kompak.
yang dievaluasi tentu saja semua. Hanya saja, untuk kondisi beban
Hal penting memprediksi lendutan balok komposit adalah adanya
mati jika ada permasalahan lendutan yang besar' Itu dapat diatasi
efek rangkak (creep), terjadi pertambahan lendutan pada kondisi
dengan memberikan lawan lendut (camber). fika demikian, maka
beban konstan seiring dengan waktu, Ini umum pada konstruksi
hanya lendutan dari beban hidup saja yang perlu dihitung. Secara
beton dan bisa diatasi dengan tulangan ganda atau desak, maklum
umum, persyaratan lendutan maksimum terhadap beban hidup material baja tidak mengalami rangkak. Selanjutnya strategi dari
adalah < L/360. Untuk kondisi tertentu, tergantung fungsi lantai
ACI, khususnya untuk memprediksi lendutan jangka panjang dari
yang akan digunakan, misalnya lantai yang berisi alat-alat instru-
balok komposit akan digunakan sebagai rujukan. Uraian diberikan
men yang peka, maka bisa saja diperlukan persyaratan lendutan
langsung pada contoh penyelesaian kasus.
yang lebih ketat, misalnya L/8OO, dan lain sebagainya.

Bab 6, Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struldur Baia 543


6.9.5. Penampang PLIISTIS Balok Komposit Gaya geser V'dari 'beton pecah'atau'profil baja leleh, sama dengan
Momen plastis hanya terjadi jika pelat badan profil baja komposit resultan gaya tekan dan tarik, yang ditulis sebagai berikut.
memenuhi ketentuan h /t* < 3.7 6{G/Fy) atau klasifikasi kompak. . Resultan gaya tekan maksimum C = O.B5 f"'A"
Momen plastis diperoleh dengan menganggap bahwa penampang . Resultan gaya tarik maksimum T = F"A"
balok komposit dalam kondisi plastis. Untuk penampang profil
baja cukup jelas, kondisi plastis adalah jika tegangan pada keselu- untuk menghitung momen plastis balok komposit dicari posisi
ruhan penampang mengalami leleh atau F. Baik tegangan tarik sumbu netral plastis, yang tergantung proporsi C dan T. Ada tiga
maupun tegangan tekan. Untuk pelat beton yang diperhitungkan kondisi distribusi tegangan plastis yang mungkin terjadi, yaitu:
adalah jika mengalami tekan. Bila yang terjadi tarik, maka kekuat- . Case-a: jika T< Csb. netral plastis di dalam pelat beton
annya diabaikan. Untuk beton tekan, kondisi plastis ekivalen jika . Cqse-b : jika T > C sb. netral plastis di baja -+ pelat sayap
keseluruhan penampang mengalami tegangan merata O.85f"'. . Cqse-c: jika I > C sb. netral plastis di baja -+ pelat badan
Terkait perhitungan luas penampang tekan beton, jika digunakan
pelat komposit dengan dek-baja, maka orientasi penempatannya << Case-a >>
terhadap arah rusuk, akan menentukan luas efektif yang dapat
dimanfaatkan. Untuk arah rusuk tegak Iurus balok flihat Gambar
6.88) maka hanya beton di atas elevasi atas rusuk saja yang efektif
dapat diperhitungkan. Beton dibagian dalam rusuk dianggap tidak d/2
bekerja. Bagian beton tersebut perlu untuk kuat geser sheqr-stud. 1
geis netral plastis
Momen plastis penampang balok komposit sangat tergantung dari d/2
kekuatan geser yang ditahan shear-stud. fika ternyata tidak cukup,
maka momen plastis yang dimaksud tidak akan tercapai. Untuk itu l--*- r"-- -i
dapat dihitung gaya geser nominal, V' antara profil baja dan pelat Gambar 6. 101 Distribusi tegangan plastis - Case a

beton yang ditahan shear-stud, yang terjadi di antara titik dengan Ini suatu kondisi yang ideal bagi penampang balok komposit, dan
momen positif maksimum, sampai titik dengan momen nol. untungnya sering dijumpai di lapangan. Volume pelat betonnya
Besarnya V'dihitung dari nilai terkecil dari tiga kondisi batas, yaitu relatif besar; sehingga ketika terjadi momen lentur positif, profil
baja mengalami leleh terlebih dahulu. Itu berarti kopel gaya tarik
[1] beton pecah; [2] profil baja mencapai leleh tarik; atau [3] kuat
shear-stud yang tersedia, yang dihitung sebagai berikut. yang menentukan, T = T* dan C = f*. Tinggi blok tegangan tekan
pada pelat beton [a) dapat dihitung sebagai berikut.
. Beton pecah V'= O.85f,'Ac ...... ....... (r3-1a) FuA,
. Profil baja leleh V'= f"A" ....... (r3-1b) ': osfi;.4 """"(6'e-1)
. Kuat geser total shear-stud, seperti V'= ZQ, ..(r3-1cl Asumsi benar jika a < t jika pakai dek-baja, atau a < t pelat solid.
dimana Jika Y. adalah jarak dari tepi atas profil baja I ke bagian tepi atas
pelat beton, kemudian Y, adalahjarak dari tepi atas profil baja I ke
A, luasan pelat beton di antara lebar efektif pelat resultan gaya tekan pelat beton yang dicari, maka
A, luas penampang profil baja I Y"= t [pelatbeton solid). (6.9-Za)
IQ^ jumlah kuat geser nominal shear-stud atau profil UNP Yr= h.* f. (pelat komposit dengan dek-baja) (6.s-2b)
yang terpasang antara titik momen maksimum sampai
titik momen nol pada balok komposit. Agar terjadi efek Yr= hn* t fpelat solid dengan haunch / penebalanl . ...{6.e-2c)
komposit penuh, nilainya tidak boleh yang terkecil. Y"= Yc- Yzq ... . . (6.e-3)

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


545
dimana t adalah tebal pelat beton solid (tanpa dek-baja); h"adalah << Case-c >>
tinggi rusuk pada pelat komposit dengan dek-baja; t" adalah tebal
pelat beton di atas elevasi rusuk pada pelat komposit dengan dek
baja; hn atau tinggi haunch atau penebalan di atas profil balok.
Dari Gambar 6.101 maka dapat dihitung kapasitas momen plastis
dari penampang balok komposit untuk Case a sebagai berikut : :r- - - 1-
/
gili6 netral plastis
pada pelat badm
Mn= Mo= FrA,(Yr+ *41 . ........'.(6.e-4) profil

(a)

Gambar 6. 103 Distribusi tegangan plastis - Case c

Kondisi Case-c terjadi jika luas pelat beton relatif kecil dibanding
o.851.
luas profil baja. Untuk keseimbangan gaya, akibatnya bagian pelat
li badan dari profil baja juga masih mengalami tekan.
Kondisi ini dapat terjadi jika I - g - C,f > O, Adapun nilai-nilainya
dihitung sebagai berikut.
T= FyA" ....(6.e-7a)

(a)
- . R +.,.
(b)
F,.-.] ---
-'-- rr--]-----
r,...|-----'
(c)
rF.-- --.':
zF)--.----- c= o.85 f"' b.t...... ....... (6.e-7b)

Gambar 6. 102 Distribusi tegangan plastis - Case b C"f b t tf zFy. ......(6.e-7c)


Kondisi Case-b terjadi jika luasan pelat beton relatif lebih kecil
dibanding kopel tarik profil baja. Oleh sebab itu ketika terjadi mo- T
-C -Csf l6'9-7d)
men positif maka profil baja juga masih mengalami desak. Itu terjadi "v = t*. Fy
jika t, > y > O yang dihitung dengan rumusan berikut.. C"*= t;!,2F"... ..(6.9-7e)
T=F A
-
YF%@-t) ......(6s'7o
C= o.85 f.' b"t.... . (6.e-sbl
% (d
!-= + Y)- , .. '. '(6.e-7e)
t-L
'v:- bl .F, <t....
i ' " ""'(6'9-sc) Selanjutnya dapat dicari kapasitas momen plastis sebagai berikut.
|ika y > t, maka kondisiCqse-c yang mungkin terjadi. |ika persya- Mn= Mo= C (Y, + %d) + C"f !r+ C"",, !n. ..':..'..... '......(6.9-8)
ratan terpenuhi maka kuat lentur penampang komposit dapat di-
hitung sebagai berikut.
c"^ = 2Fr! ..... ' (6.9-5d)
Mn= Mo= C(Yr+ %d) + C"_(d - y)% . ...(6.e-6)

Bab 5. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Strul.tur Baia


6.9.6. Penampang EL,IISTIS Balok Komposit Gambar 6.LO4 akan diungkapkan dalam bentuk rumus berikut
Analisa elastis penampang komposit untuk menghitung lendutan
dan kekuatan balok komposit yang mempunyai pelat badan yang s €-
€-= c ^r^u \=!
Es Ec
... t6.e-11)

relatif langsing, yang masuk kriteria h/t*, 3.76{(E/Fy).


Untuk mempelajari perilaku elastis penampang komposit, ditinjau n:fff; atau f, =nfi.. ........(6.s-12)
balok dengan sisi atas pelat beton yang menyatu (tersedia shear-
connector) dengan profil baja di bawahnya, lihat Gambar 6.LO4. Rumus di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: n kali unit
luasan beton yang diperlukan untuk memikul gaya yang sama
seperti yang dipikul oleh satu unit luasan baja. Untuk menentukan
luas penampang baja yang memikul gaya yang sama pada beton,
maka luasan beton dibagi n. Itu berarti mengganti A"denganA" /n,
hasilnya adalah penampang dengan luasan tertranformasi. Terkait
dengan balok komposit, maka yang dibagi cukup bagian b"saja.

(a) Regangan (b) Tegang-an (c) Tegangan Tmnsfomasi


Gambar 6. 104 Perilaku tegangan-regangan elastis penampang komposit

Akibat momen positif, sisi atas desak dan bawah tarik. Kondisi re-
gangan linier di sepanjang penampang. Ini ciri khas balok lentur
[Gambar 6.LO4a). Untuk kondisi tegangan pada bahan yang sama,
ternyata bersifat linier membentuk slope terhadap garis netral, (a) Potongan i€al (b) Potongan tramfomi
ini ciri khas kondisi elastis linier umumnya. Hanya saja slope-nya Gambar 6. 105 Konversi menjadi penampang balok biasa
berbeda antara bagian penampang dengan material beton di atas, Setelah dicari inersia potongan transformasi, I,. dapat dicari tega-
dan bagian penampang dari baja di bawahnya (Gambar 6.7O4b). ngan pada profil baja sisi atas dan sisi bawah sebagai berikut.
Jika regangannya sama, tetapi kondisi tegangan yang ditunjukkan
dengan slope, menunjukkan perbedaan, maka hal itu diakibatkan
f*:ff , :-f
a^" f"o -M!u ...:..... (6.e-13)

oleh modulus elastis kedua bahan yang berbeda, ingat o = e.E Pada penampang beton, tegangan maksimumnya adalah
Jika dapat dibuat transformasi penampang sehingga modulus
-Mi
lr -
hlr
elastis-nya "setara" maka kondisi tegangan berbeda menjadi tidak
ada, atau slope tegangan sama di sepanjang penampang [Gambar Dalam mencari titik berat penampang komposit, ada baiknya pe-
6.LO4c). Ini biasa disebut sebagai cara n atau rasio modulan bisa nampang dibagi dalam segmen-segmen sederhana, dihitung statis
juga disebut penampang elastis transformasi. Hitungan berikutnya, momennya terhadap suatu acuan, misal elevasi atas pelat beton.
lendutan atau tegangan, dikerjakan seperti penampang utuh biasa. Perhitungan akan lebih mudah jika dibuat tabulasi. Rumus untuk
perhitungan yang biasa digunakan adalah :
E ^ 200.000.
E, O.O+Ew|.3 r-i
,lfl ZAiIi ""''"(6'e-1s)
- ZA,
untuk beton berat normal w- antara !440*2560 kg/m3 maka
E. 200,000. 42.6 Ir,=ZIo+Ze,(y- y,)' .. ........ (6.e-16)
:- ....... (6.9-1"0)
E, 47OOJf: Jf:

54a Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Bara


6,9,7. Perencanaan Komposit - Plastis 2. Check klasifikasi profil UB 1016x305x493.
Sistem balok mengacu soal di Bab 6.8.3, profil baja hot-rolled IJB
1016x305x493, berat 492.6ke/m, dari Nippon Steel & Sumitomo
nl t * < z.z e^lEf, --+ (tozo - z" s+\ fzr < z.z 6Jq
29.9
*
LO7.4
Metal, Jepang, mutu baja SM4OOA atau F"245 MPa.
Profil badan kompak -+ penampang plastis
Sistem dikembangkan jadi balok komposit, dipasang dua profil UB
berjarak 3 m, di atasnya pelat beton t = 25O mm dan lebar 6.0 m.
3. Hitung resultan gaya kopel maksimum
beton C = O.85 f"'A. = 0.85x30x3000x250 /LOOO=L9L?S kN
Agar terjadi aksi komposit penuh, diberi shear-stud yang lebih.
profil baja T= F"A,= 245x6292O/LOOO=!5415 kN
Nilai C > 7 maka garis netral plastis pada pelat beton.
15415x103
-
O.ASfi; - b" =2ozm,' < f = 250 mm
O.B5 x 30 x 30OO

4. Hitung momen lentur positif balok komposit


Y"=t=250mm
Yr= Yr- Yza = 25O - Yzx ZO2 = 149 mm
Gambar 6. 1O5 Potongan sistem balok komposit << kompak>>
Mo = F (Y, + Yzd) = 2 45 x 629 2 o (L 49 + Yzx L O 3 6) x L o' 6
Hasilnya dibandingkan dengan sistem balok pada Bab 6.8.3. Berat "A "
Mu= rfMn= O.9xtO282 = 9253.8 kNm
sendiri diperhitungkan sebagai beban mati. Beban hidup terpusat
P, di tengah bentang. Mutu pelat beton adalahf'"30 MPa. 5. Kapasitas neto balok komposit terhadap beban hidup.
Pelat beton dan berat sendiri baja dihitung sebagai beban mati
sehingga q, = (24x3xO.25+4.93)x1.2 = 27.5 kN/rn, momen
hasilnya adalah M u-p.tor= O.725x27 .5xL22 = 495 kNm.
Kapasitas neto balok tanpa beban mati adalah
Mu =<bM
, n- Mu-peldc
. =9253.8-495=8759kNm
6. P, maksimum di tengah bentang M, = 8759 kN.m
Gambar 6.107 Tampak samping dengan beban terpusat per-balok
iikaP=P danMmoks=3PmakaM maks=Mu -->Pu =292OkN
Hitung P, dan bandingkan dengan hasil balok biasa di Bab 6.8.3.
Catatan : mengacu hitungan Bab 6.8.3 diketahui P, = 7695 kN,
Jawab:
jika memakai balok komposit terjadi peningkatan kapasitas
momen sebesar a72 o/o. Perhitungannya juga lebih sederhana.
7. Lebar efektif pelat, dari syarat bentang dan jarak balok, maka Apalagi berat sendiri pelat beton sudah diperhitungkan pula.
lebar efektif b"=3 m. Adapun gambar penampang komposit.
7. Kuat geser balok : (dihitung seperti pada balok biasa)
3000
-------*---*,---i !
Pelat badan profil gilas h,/t*= 30 << 2.24 {@/Fy) = 64 rnaka
T_ cl,o.6FrA*c,
rPV,= .......(c2-1)
l

Q,=L.o dan C,= 1.0..


I

I pelat beton .....(G2-2)


286
I
I
/.- VB 1016 x 305 x 493 OV,:1retu+#Psl4gl:472t kN >> V,=*P, =146O kN
i t
754 Beban titik maksimum, P, = 292O kN ditentukan oleh momen
= plastis balok komposit, yang terjadi di kondisi yang jauh di
Gambar 6. 108 Penampang komposit yang dianalisis bawah kapasitas gesernya. Geser tidak menentukan.

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia 551


8. Perhitungan penampang elastis transformasi
Jika ingin lendutan minimum, dapat dipasang tiang penyangga
Untuk beton berat normal w-c antara 7440-2560 kg/m3 maka (shoring) di bawah balok sampai pelat beton kuat. Ini dipilih
" Ec - tu=7.8
,:5: ." jika tiang penyangga dapat dipasang. Umumnya dipakai pada
.tE - ' (6.e-10)
konstruksi bangunan. Sistem ini disebut shored construction.
*=ry=385 mm Kondisi ini, struktur bekerja menunggu aksi komposit efektif,
saat pelat beton mengeras. Satu tahapan secara keseluruhan.
"fabel 6.29 Perhirungan properti elastis penampang

No b h A. A,*y, A, *(v^-v,)'
I 3A5 2SO 96,25O 725 12,o3L,250. 5.O 1x 1OB 6,?19,+47.A50. 4Oo/o
II profil UB 62,92t 764 44322.560. 1.03 x 1010 9,517,329,4A5. 6Oo/o

I 1 59.1 60,353.810. 1.O8x 1010 t.573077.1O'o TOQo/o

_. Zay, 60,tsj,Elo.
,":=; =37e.2 mrn
Note : y, adalah garis netral segmen ditinjau terhadap sisi atas.

Ir,:ZIo *2a,(1, - l,)'


1r. : l.O8xlOro + J.5731x lOr0 : ?!!3_l"J!j
40.-7 0/o59.3'%
--* I OOo/o Gambar 6. 109 Illustrasi tentanr shored construction (sumber: versaflooncom)
Commentory 13.2 IAISC 2010) dijelaskan bahwa tidak praktis Pilihan shored atau unshored construction tidak berpengaruh
membuat analisis akurat kekakuan balok,komposit. penguku- pada kekuatan batas plastis, hanya mempengaruhi lendutan.
ran lendutan iangka pendek memperlihatkan bahwa momen
inersia efektil I.uadalah sekitar 75o/o - 3O%o lebih rendah dari Sistem unshored-construction dan lendutan jangka pendek :
teori elastis, f atau sama nilainya dengan Ir., Oleh sebab itu Beban pada kondisi kerja, tanpa faktor beban, eoadalah beban
"o,,,
agar hasilnya realistik maka 1"tr= O.75 1.q,.,. merata akibat berat sendiri profil baja dan pelat beton segar.
Berat jenis beton y, = 24 kN/m3. Tinjau per balok.
I.n= 0.75*2.653Lx701o = 1.99x7OLo mma
eo= 24x3xO.25 + 4.93 = 22.93 kN/m = 22.93 N/mm
9. Hitungan lendutan dan tahapan konstruksi fjangka pendekJ. : **:
^, * ";iffi#p-: 3'o mm --+ aksi non-komposit'
Tahap pembebanan perlu dievaluasi pada perencanaan balok
komposit. Itu umum terjadi jika ada keinginan memanfaatkan 10. Konsekuensi dipilihnya strategi unshored-construction, maka
keunggulan digunakannya dua material berbeda. Struktur baja balok harus dievaluasi juga sebagai struktur non-komposit
unggul karena siap dipakai setelah selesai dirakit, sedangkan atau balok biasa. Untuk itu, maka dianggap ada beban hidup
struktur beton sebaliknya, yaitu perlu waktu mengeras. konstruksi 500 kg/m2 atau 5 kN/mr.
Atas dasar itu, balok baja sebelum jadi komposit dapat dipakai Jadi untuk lebar bidang tributary 3 m maka e"= LS kN/m.
terlebih dahulu sebagai bekisting sampai betonnya mencapai
kekuatan tertentu, ini disebut llnshored Construction. Pada Qu= L-Zqr+ L.6qr= 51.5 kN/m
kondisi i.ni, balok bekerja sebagai struktur non-komposit. Saat M,= O.t25quL2 = O.L25xSL.5x122= 927 kNm
pelat beton mengeras, baru aktif sebagai struktur komposit. Karena digunakan profil baja gilas tipe UB yang populer; maka
Untuk itu ada dua tahapan berbeda yang dievaluasi. Masing- telah tersedia tabel bantu khusus, Tabel 6.20, sehingga perhi-
masing tahapan menghasilkan lendutan tersendiri. tungan manual yang cukup panjang tidak diperlukan lagi.

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


Tabel 6.2O Universal Beam: BS - Metric Unit (F, 24O MPa) 73. Creep atau rangkak
Sumber: Nippon Steel & Sumitomo Metal
ACI 209R-92 mempunyai analisis sederhana terhadap rangkak
Notasi dxb.xt xt. BeEt z oM- oM. BF L. L. I 0v^
kN-h KN KN
untuk gradual waktu yang relatif kecil. Ini untuk menghitung
583* 1055x3 14x36x64 583.4 27,646 5.980 3,522 194.9 3.4 6.( 1.240.OOO s.474 lendutan jangka panjang. Analisis yang dimaksud adalah cara
493 1036x3O9x31x54 492.6 23.o60 4.941 2.953 193.7 3.I 4.625
447 1O36x3O9x3Ox54 446.7 22.A41 +.934 2.934 792.-l 3.4 3-f
1.O3 0.OOO
1.O20.OOO 4.476
elastis biasa, tetapi modulus elastis beton initial, E. yang ada
437 O26x3OSx27\49 447.O 20.414 + 41r) 2.634 1 A9-3 3.3 2 g1 0 000 3 gag diganti dengan modulus elastis efektif setelah rangkak, E".
414 O?nxaO4x?6x46 41? 7 19 21t t 151 2 441 lRRO 11 1t a Rq? ono 3,419
o
393 1016x303x24x44 392.7 L8.12( 3,915 2.352 183.9 3.3 1.t 808,000 3.511 e. = E,, f (l+ "r) .... ..........(3-1 ACr zoeR)
€ 349 1OOBx3O2x2 1x4O 349.4 t6.z7s 1.502 2.114 17s.9 3-3 723.OOO 3.048
= 314 OOOx35Ox 19x35 314.3 t4.502 2.132 1.901 154.4 3.3 10.r 644.OOO 2.736
272 )9Ox35Ox1 7x3 1 272.3 12.579 2.777 1-6S3 1Sa-O 3.2 10-( 554.OOO 2.424
Koefisien rangkak, ur dapat dihitung sebagai berikut
?4q )ROx35Ox1 7x25 ).4e 7 11101 2 3SA 1 445 1S1 3.1 qt 4n1 000 2 ?qq to'6
222 )7Ox?qOxl 6x71 222.O q 42? 2 na6 ,l
)17 1?fl 4 ?n R( 40R OOO 2,235 : v, ..... .(2-8 Acl 2oeR)
", TO; rnu
Tabel bantu didasarkan mutu baja F"= 24O MPa padahal mutu Variabel t adalah jumlah hari yang dihitung setelah diberikan
baja adalah Fr= 245 MPa. Perlu dimodifikasi sebagai berikut. pembebanan. Adapun u, adalah koefisien rangkak batas. ACI
ZO9R-92 memberikan rasio koefisien rangkak terhadap fungsi
Lo= 3.3 fii
L. = 13.8 m; BF = t93.7 waktu sebagai berikut.
,xy F..= O.9x23,O60,000. x 245xLxL0-6 = 5085 kN.m
6M- = 62... Tabel 6. 3O Rasio koefisien rangkak terhadap waktu [Ref. ACI 2O9Pr-92')

Lateral bracing atau pertambatan lateral afan dipasang pada


tumpuan dan di posisi beban terpusat, yaitu tengah bentang.
Itu berarti Lr. Lo (6.0 m) < 1,.
QM,=CbkpM,- BFILD - L))<OMo Iika tidak ada data setempat yang lebih akurat, maka koefisien
rangkak batas, u! dapat diambil sebagai berikut.
0M, = 1.0x[5085 - 793.7x(6 - 3.3)) = 4562 kN.m
u,= 2.35 y. ...... .....(2.4 Actzost)
ladi M,= 927 kNm <<< 6M,=4562 kNm. + OK
L1. Kondisi struktur ketika telah beroperasi y" adalah faktor koreksi terhadap efek slump, o/o agregat halus,
kandungan semen, faktor air semen. Untuk kondisi standa4,
Beban hidup P = P, / Lf = 2920 /L.6 = 1825 kN. yaitu slump < 130 rnm, o/o agregat halus antara 4Oo/o - 6o0/o,
L,L =={E-:
46Ete0 ,]'11':1oror",'#1:,u
48x200,000 xI 99x10'" =16'5 mm -+ aksi komposit kandungan semen 279 - 445 kg/m3, faktor kandungan udara
kurang 8olo, maka dapat dianggap lz" =1 sehingga u, = l.J$.
L..,=A r=3.0+ 16.5=19'5 mm >> L/ 675
o+ A
Tinjau lendutan 30 tahun rDaka ur= O.96uu= 2.256
Kekakuan balok biasa dan balok komposit (beban hidup saja)
Modulus elastis efektif setelah rangkak, adalah:
lenis balok P. EN) A, (mml k (kN/mml Vo Keterangan
biasa 1 060 18-5 57.3 52o/o Bab 5.8.3 F :,E,,,
"e
lzooJso, :79O6Mpa
- (t+vt)-- (r+z.zsa)-'
komposit 1825 16.5 110.6 lOOo/e Bab 6.9.7
Perhitungan penampang elastis transformasi dengan rangkah
untuk beton berat normal w antara 1440-2560 kg/m3 maka
72. Perhitungan lendutan jangka paniang (rangkak dan susut).
Tidak ada petunjuk khusus perencanaan balok komposit ter-
n=Z=w=25.3 ' .. (6.e-10)

hadap lendutan jangka panjang (Commentary AISC ?OLO). *=#=119mm


Adapun penyebab rangkak dan susut adalah material beton,
oleh sebab itu petunjuk ACI 209R-92, akan dijadikan ruiukan.

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja


554
Tabel 6.31 Perhitungan properti elastis penampang Gaya akibat susut, P-,h timbul dari adanya regangan susut, €sh
No b h A 4,"Y, I A,"(y"-y,)' dikalikan modulus elastis, { dikalikan Iuas penampang beton
I 1-19 250 29,750 L25 3,7L8,750. 1.55 108 5,670,937,9tO. 68o/o
yang mengalami susut. Karena gaya hanya terjadi pada pelat
'
II profil UB 62,920 764 44322,560. 1.03 x 1010 2,680.452.403 37o/o
beton, sedangkan profil baja tidak mengalami, maka akibatnya
terhadap sumbu netral penampang komposit timbul momen,
t 92.670. 52,O41,3lO. 1.O5 x 10ro 8,351,384,313. LOOo/o
M"hyang analog seperti balok terjepit pada kedua ujungnya.
sr:qlliro. :56I.6 mm
r, o:Z!"'-
Z+ e2,67O.

Note : y, adalah garis netral segmen ditiniau terhadap sisi atas.


Ir, :ZIo *2a,(lo - l,)2
P.=e.E A
r, = Lo1*d + S.35-2_: l0e : L!q:3" lq: --u

Beban hidup P = P, LF = 2920 /1..6 = 1825 kN. M.=P..e


/
Catatan : Karakter beban hidup adalah fluktuatif, berubah. Ini
tentu berbeda dibanding beban mati, yang tetap dan kontinue 4*-
n - P"neL
di sepanjang kinerja strukturnya. )adi wajar kalau hanya seba- a lEL
gian dari beban hidup yang berkontribusi pada efek rangkak.
Berapa besarnya, tentu bisa berbeda dari kasus satu dengan t

lainnya. Pada konteks ini dianggap hanya ZSo/oLL. Bagian sisa- Gambar 6. 11O Pengaruh susut terhadap lendutan balok (AISC 2010)
nya tidak berkontribusi dan bersifat elastis saja. Jika koefisien susut tertahan suatu agregat tidak diketahui,
Anggap 2So/o LL bersifat menetap dan bekerja terus menerus maka untuk perhitungan regangan susut yang diperlukan da-
membebani struktur. Oleh sebab itu mempengaruhi rangkak. pat diambil sebesar O.O2o/o IAISC 2010).
Karena telah diperhitungkan secara khusus, berbeda dari cara P-6: e sErA,
P"o : O.O2o/sx 47OO\m x3000 x 250 x
elastis pada perhitungan lendutan jangka pendek, maka faktor ;S- : 386I.4 kN
reduksi O.75 I.o,,u tidak diperlukan lagi. : y, - *t = 379.2 - \xZso :254.2 mm
plr _ 0.f5x1,815,O00.x12 "
4.4 rnrn -+ aksi komposit
^o.251 - {8Et - 48x
-rs,rooooo*t s&. 0ro = :
#: *3###*!1#X#F = 4..7 mm -+ aksi komposit
2OO.0o0.xl.8852xl

Anggap 75o/o LL yang bersifat fluktuatif (tidak menetap) se-


",,
hingga dianggap tidak mempengaruhi efek rangkak. Oleh sebab Jadi lendutan balok komposit jangka panjang adalah.
Ltot,t:
itu faktor reduksi O.7 5 I .nu,,tetap diterapkan seperti di hitungan t9 * lorr'r. +AoJsr + tE :3'o++.4+12.4+4.7:24.5 mm
elastis rangkak elostis susut
lendutan jangka pendek.
oLtl:t='i=oroo,"]^t'?9,0;' :24.5 mm = L/49O
16EIe1- J8x2O0,OOO.xl.99xl0," = 12.4 mm -+ aksi komposit
Ao -., = -:+- A'**1

L4. Shrinkage atau susut L5. Shear-stud d.an pemasangannya


Struktur beton dengan bertambahnya waktu dapat mengalami Tebal pelat dasar t = 54 mm pakai shear-stud $r/r" - 4 t/,
susut. Iendutan yang terjadi bisa lebih besar dari yang dipre- Syarat : $ stud < 2.5 x tebal pelat dasar.
diksi dengan cara elastis. Untuk mengatasi, maka efek susut di
balok komposit dapat dihitung secara sederhana, seperti balok Kuat geser nominal shear stud tunggal tertanam di pelat beton
dengan momen jepit ujung, seperti usulan dari AISC (2010). solid dapat memakai rumus baru AISC (2O1-O) sebagai berikut.

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja


15. Ikatan angin (wind-bracing).
Qn=o.5A",rl7E sRsRpAsoFu ......(r8-1)
Semua bagian sudah didesain, tinggal sistem ikatan angin yang
Arr=11222 =380mm2, F,= 450MPa, belum ada. Perencanaan sistem ini kadang bersifat subjektif,
E" = +7oo.fio :25743 MPa maklum tidak teruji langsung. |ika mengandalkan hasil anali-
sis elastis terhadap beban standa1, hasilnya kadang mengecoh_
|adi seperti namanya perlu untuk beban angin, tetapi tentunya
tidak'itu saja, tetapi juga beban-beban tidak terduga lainnya.
untuk pelat beton bertulang biasa tanpa dek-baja,
" 1.OO dan shear stud dilas langsung p.ada profil balok
R, =
Fungsi pertama ikatan angin adalah jadi pertambatan lateral
pada saat konstruksi karena dipilih u nshored-conlstruction. ladi
R,= O.75 untuk pelat beton bertulang biasa. Shear stud di-las mau tidak mau detail ikatan angin yang dimaksud harus ada.
' langsung pada pelat sayap profil balok. Selain itu, bisa juga dipakai sebagai tumpuan bekisting karena
RnRuA*F,= l.OxO-75x380x450/1000 = 72A'25 kN <<govern>> tidak disediakan dek-baja. Hanya saja jika dipilih hal itu, maka
beban di masa konstruksi perlu dianalisis dan didesain Iebih
|adiQ, = 728.25 kN (kuat geser nominal sfud tunggal) lanjut, kalau tidak sistem akan berisiko untuk rusak.
Gaya geser perlu, I/'dihitung dari kuat lentur maksimum balok,
Desain akan mengikuti Section 5.4.3 IAS 41OO-1998), bracing
khususnya nilai terkecil resultan desak beton atau tarik profil didesain terhadap gaya tekan sebesar 2.5o/o gaya kopel tekan
baja. Dari hitungan kuat lentur balok komposit diperoleh. balok, C=T=O.OZSM,/d = O.O25xO.9x5O85/L.036 =110 kN.
V'= T = F"A"= 245x6292O/LOOO = 15,415. kN Catatan: mengacu gaya rencana di atas, dipilih profil siku atau
Jumlah shear-stud perlu n=V'/Q,=LZO tiap Yz bentangnya. Total profil U agar sambungannya sederhana. Bentuk ikatan angin
shear-stud yang diperlukan: lQ, = 24O Q'/"' ' 4'/, atau bracing bisa bermacam-macam. Untuk alternatif dapat di-
pilih seperti Gambar 6.113 berikut.
Pemasangannya :

120 *
- -12r}

Gambar 6. 113 Alternatif ikatan angin balok komposit


Gambar 6. 111 Penampang komposit detgan Shear'Stud

UU 1016 x 305 x 493


<r-

Gambar 6. 112 Detail pemasangan Shear-Stud (tampak 7z bentangJ

Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


558 Bab 6. Balok Lentur 559
6.9.8, Perencanaan Komposit - Elastis fawab:
Mengacu hasil perencanaan balok komposit pada Bab 6.9.7 dibuat L. Lebar efektif pelat, tergantung bentang dan jarak balok. |adi
alternatif perencanaan lain memakai profil built-up yang beratnya lebar efektif b.= t m, sama seperti konfigurasi sebelumnya.
setara, maksimum 492.6 kg/m, mutu baja sama yaitu Fr245 MPa.
Profil built-up-nya dibuat lebih lebih tinggi dengan harapan kuat len- Adapun gambar penampang komposit.
turnya bertambah tetapi konsekuensi hasilnya menjadi penampang
non-kompak.
__lr
Sistem balok masih memakai konfigurasi yang sama, jarak antar
balok adalah 3 m, atasnya pelat beton t = 25O mm dan lebar 6.0 m. " '- pelatbeton
Agar terjadi aksi komposit penuh, diberi shear-stud yang cukup. .. .
profil built-up
I{8 1880 x 4OO x 16 x 40

5-

2rr
l,* t6
:

Gambar 6. 116 Penampang komposit yang dianalisis


.-m
I __,'L_
2. Check klasifikasi profil HB L88Ox4OOx476.
h/t- <3.76{qFy - 18eo46< z.z6JqFy
iln
Gambar u. sistem balok komposit << non-kompak>>
-1i5.s ----rM,-
"o..rr"" Profil badan non-kompak -+ penampang hanya elastis saja
Note: Sistem ikatan angin sangat penting dan belum digambarkan.
3. Profil I built-up dihitung untuk unshored-construction
Profil built-upHB 1880x400x76x4O,A"= 60,800. mmz --) 476kg/m
atau 97o/o profil UB sebelumnya. Karena beratnya sama tentu biaya r
"
= ;(o(a3 - f )
+ wff) =#(aoo(r rao3 - r soo3
)
+ r 6 x 1 8003
)
dapat dianggap setara. Selanjutnya dievaluasi kapasitas balok agar /":3.487xl0lommo
dapat dibandingkan : apakah sistem lebih efisien atau tidak. Berat
sendiri profil dan pelat beton diperhitungkan sebagai beban mati. A, :4OOx4Ox2+ 1800x16:6O,8O0. mm2
Beban hidup terpusat { di tengah bentang. Mutu beton f',30 MPa. 4. Perhitungan penampang elastis transformasi (beton normal)
n= ? =#=r.s sehingga ?=+P=385 mm
,J I"
Tabel 6.32 Perhitungan properti elastis penampang komposit
No b h A. ,AixY. L^ .a.x
I 38S 250 96,250 t25 L2,O3L.250 5.010x 108 1.636x 1O10 39o/o
II I built-up 60,800 1190 72.352.OOO 3.487x1O1o 2.59Ox 1O10 6Lo/o
t 157,050 44.343.250. 3.537x 1O1o 4.226xLO1o
LOOo/o

Note :y, adalah garis netral segmen ditinjau terhadap sisi atas.
Gambar 6.1 1 5 Tampak samping dengan beban terpusat per-balok
,, _Zey,
y, =74 _a4,ia3,2so. _
="1*;:;;i.- :s37.3 mm
Hitung { dan bandingkan dengan balok komposit profll hot'rolled
yang dapat dibebani sampai kondisi plastis, adapun untuk profil di Io :ZIo +ZA,(y, - y,)'
atas karena profil badan non-kompak, dibatasi sampai elastis saja.

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


561
Ir =3.537 xlOIo + 4.226xlOto :"7.":.63xl0r0 mma P, maksimum di tengah bentanglW = 10254 kN.m
jika P= P dan M^ok =3Pmaka M_ok"= Mu) Pu= 3418 kN
Profil built-up: kondisi batas leleh
M, = L I o - 2!5x7 763zloto : 66,269.5 kNm Catatan : besarnya beban P yang dapat dipikul, kira-kira 1L7o/o
lebih besar dibanding hasil hitungan Bab 6.9.7 (P = 2920 kN).
M,, =*tr, =#""trt1 :11,939.3 kNm << govern >> Tambahan tinggi balok, dominan dibanding risiko tekuk lokal.
Kuat geser balok : fdihitung seperti pada balok biasa)
tegangan ujung tepi bawah menentuka\f"a= 245 MPa
Pelat badan built-up h/t*=112.5 >> L.37(k"E/Fy)% = 87 maka
I -: lLtn - 11.e39.3x106-1287
= 44.1 Mpa
7.763x7O'" - _1.51k"8 _
L--:-:-=t_r-.+|j, 1.S1x5x1-
" (h/t*)'\ 1rrz.s1'*h=o'487 " "" ''"""(G2-sAISc)
tegangan beton maksimum
gV_=
f 'n 9..O.6F..A..C...
tv-'-'y"w ....(cz-1Arsc)
f, =#: 'l:3i?:lll}iti': r-0.6 MPa <<f'.= 30 Mpa.
-v'

Q,= O.9 dan C, = O.487


- 385 .--- r - l- 1l MPa
0v"=wfi##w= 1938 kN >> vu =lP, =7709 kN (*J
MPa
Catatan : h/t* < 260 dan tanpa pengaku, maka k = 5
- 4rn
Sistem unshored-construction dan lendutan iangka pendek :
44 MPa
Beban pada kondisi kerja, tanpa faktor beban, eradalah beban
merata akibat berat sendiri profil baja dan pelat beton segar.
Berat jenis beton y.= 24 kN/m3. Tinjau per balok.
eo= 24x3xO.25 + 4.76 = 22.76 kN/m = 22.76 N/mm
:, et* = * " #rr#iffi *-- = 0.8 8 m m -+ aksi no n-ko m posit
40 -,
:i ^, *L
-_- 245 MPa '--- Beban hidup P = Pu / LF = 3478/1.6 = 2136 kN.
(a). Penampang tlanformasi (b). Kondisi Tegangan Maksimum Irff:O.'75*7.763xloto:5.822xlolo mma. ...(c-t3.2AIscJ
Gambar 6. 117 Analisis tegangan elastis penampang komPosit

5. Hitung momen lentur positif balok komposit ^,: i{+:;:#;#;-r;:;r:6.6 mm --+ aksi komposit
Ltotor : Lo + Ar :0.88 + 6.6 : 7.48 mm
Berdasarkan penampang transformasi dapat dihitung momen
positif yang menghasilkan tegangan maksimum sama dengan Untuk melihat betapa efektifnya profil balok tinggi meskipun
tegangan leleh [{), adapun momen yang dimaksud : berkategori non-kompak dibanding balok kompak tetapi lebih
pendek. Akan dibandingkan kekakuan balok komposit k atau
Mn= M,,= 11,939.3 kNm rasio beban hidup maksimum, PLyang dapat dipikul terhadap
Mu= SMn= 0.9x11,939.3 = LO,754. kNm lendutannya, A" dari kedua profil balok I tersebut.
Balok KomDosit P, (kN) A,. (mm) &{kN/mml d/o Kdteidii&iiri
6. Momen neto terpakai untuk beban hidup.
Profil I hot-rolled LAz5 L6.5 110.6 LOOo/o Bab 6.9.7
Pelat beton dan berat sendiri baja dihitung sebagai beban mati Profil I built-uD 2L36 6.6 323.6 293o/o Bab 6.9.8
e, = (24x3xo.25+4.76)xl.Z = 27.3 kN/m, bending momennya
adalah M..--,^.=
u-petoE
O.125x27.3x1,22= 491.4 kNm. Kapasitas neto Kekakuannya + 3 x lipatnya, berarti lendutan balok memakai
momen M,= tpMn- M,-p"t,t= 70,754. - 497.4 = 10,254. kNm profil non kompak lebih baik dibanding yang balok kompak.

Bab 5, Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia


s62
7O. Shear-stud dan pemasangannya Berdasarkan penampang tertransformasi (lihat Gamb ar 6.1L7)
Tebal pelat dasar t = 40 mm pakai shear-stud 4'/u" - 4'/" maka Q dapat dihitung.

Syarat : $ sfud < 2.5 x tebal pelat dasar -+ memenuhi OK. Q = 385x25Ox(537-25O/2) = 39,655,000. mm3
Karena dapat memakai dimensi shear stud yang sama dengan I = Ir,= 7-763x1o)o mma
balok komposit sebelumnya, juga dimensi pelat betonnya sama, q = VQ/l = l7O9 x 39,655,00O./ 7.763x1010 = 0.873 kN/mm
maka kuat geser nominal shear stud tunggal rencana tentunya
juga sama, Yaitu Q, = 128'25 kN. Aliran geser yang searah terjadi mulai titik momen maksimum
ke titik momen nol, atau untuk balok sederhana adalah separo
Menurut ketentuan I3.2d tentang Load Transfer Between Steel bentangnya,l/zL = 6000 mm. fadi gaya geser nominal setengah
Beam and Concrete SIab, maka gaya geser perlu, I/'dihitung dari bentang balok komposit pelat badan non-kompak adalah
kuat lentur maksimum balok, khususnya nilai terkecil resultan V'= O.873x6000 = 5238 kN (x 35o/o jika kondisi plastis).
desak beton atau tarik profil baja.
f umlah shear-stud perlu n=V'/ Q n= 47 atau total shear-stud yang
Dengan demikian
diperlukan iZQn= 82 Q'/r" - 4 t/, atau hanya sekitar + 35Vo
V'= T = F/"= 245x 6O,8O0./1000 = 14,896. kN dari kebutuhan shear-sfud sebelumnya.
Jumlah shear-stud perlu n=V'/Qn=116 atau bisa juga diambil Karena gaya geser yang diperhitungkan adalah terhadap beban
sama dengan sebelumnya, yaitu 120 tiap Yz bentangnya. Total terpusat, dimana bentuknya adalah konstan mulai dari momen
shear-stud yang diperlukan: )Q, = 24O Q'/r" - 4'/, maksimum ke tumpuan maka pemasangan shear-stud dapat
dipasang secara merata (unifurm) di sepanjang bentang.
Iadi perhitungan jumlah stud balok komposit dengan / kompak
maupun non-kompak menurutAISC (2010) adalah sama, hingga Catatan :

detail penempatannya juga tidak berbeda dari sebelumnya. M eskipun terbukti bahwa kebutuhan shear- stu d balok komposit
Diskusi : dengan pelat badan non-kompak, hasilnya jauh Iebih kecil dari
hitungan berdasarkan distribusi plastis, tetapi untuk dapat
Iika dipikirkan mendalam, balok komposit dengan pelat badan diadopsi dalam perencanaan aktual, perlu hati-hati !!.
non-kompak harus direncanakan terhadap kondisi elastis, yaitu
momen elastis saat leleh pertama. Itu berarti belum terbentuk Argumentasinya adalah : [1] Ketentuan cara elastis perhitungan
momen plastis. Oleh sebab itu nilai V'= T - FA, tentunya tidak jumlah shear-stud seperti di atas, tidak terdapat di AISC (2010).
akan pernah tercapai berdasarkan beban rencananya. Itu berarti Padahal code dibuat untuk mendapatkan kondisi persyaratan
perencanaan shear-stud berdasarkan ketentuan AISC [2010) minimum dari segi keamanan; l2l Pada kondisi beban yang
konservatif. Seberapa konserwatif perencanaan tersebut, maka terkontrol, hitungan cara elastis tentunya aman. Pada kondisi
akan dilakukan perhitungan gaya geser horizontal cara elastis. beban berlebih, balok komposit profil kompak ditentukan oleh
kondisi batas momen plastis yang berperilaku daktail. Adapun
Mengacu contoh perencanaan elastis balok f non komposit [telah
balok komposit dengan pelat badan non-kompak maka kondisi
disajikan di bagian awal Bab 6 buku ini), dapat dihitung :
batas adalah tercapainya leleh pertama pada serat terluar profil.
V = V,= %P,- 0.5x3418 = 1709 kN Selanjutnya jika tetap dibebani (over load) bisa saja akan terjadi
tekuk atau masalah stabilitas, yang bersifat non-daktail.
Aliran geser flow) pada penampang ba]ok adalah
[shea r
Tetapi karena sumber instabilitas adalah pelat badan di dekat
q = VQ/l [satuan Newton per unit panjang) bagian pelat beton, maka jika tetap dapat tersambung dengan
Q adalah momen statis dari luasan, yang akan ditinjau gesel baik, tentunya risiko buruk jadi berkurang. Itu mungkin alasan
terhadap sumbu netral. AISC [2010) tetap memakai ketentuan distribusi plastis.

Bab 6. Balok Lentur Wiryanto Dewobroto - Struktur Baja


6.10. Rangkuman dan Kesimpulan Umum
Telah dibahas lengkap elemen struktur baja, yaitu balok lentur. Bab 7
Istilah lentur ditekankan untuk membedakan dengan balok tinggi
atau deep beqm, yang dikenal pada konstruksi beton. Ini penting
Batang Portal (Balok-Kolom)
sebab balok lentur atau balok yang didominasi oleh lentur adalah
yang efisien pada konstruksi baja. Itu bisa terjadi karena karakter
penampang balok baja umumnya penampang f, sedangkan beton
penampang persegi. Oleh sebab itu jika diperlukan elemen struktur
seperti balok tinggi pada konstruksi baja,.sebaiknya pakai rangka
batang atau tru.st dan bukan balok yang baru dibahas ini' 7.1. Pendahuluan
Pembelajaran struktur baja pada buku ini dimulai dari batang baja
Profil f identik dengan balokbaja karena cukup ekonomis, khususnya yang memikul gaya aksial [tarik atau tekanJ dan momen lentuq,
jika pertambatan lateral mencukupi. Jika tidak, maka balok dengan yang dibahas secara sendiri-sendiri. Itu menyebabkan aplikasinya
penampang box dapat menjadi pertimbangan. Hal penting dalam terbatas, hanya cocok untuk struktur-struktur jenis tertentu saja.
perencanaan balok, selain kondisi batas material (lelehl, juga kondisi
batas geometri yang mempengaruhi stabilitas. Itu yang dimaksud Batang baja terhadap gaya aksial saja (tarik atau tekan) hanya co_
adalah tekuk lokal, untuk kelangsingan elemen penyusun profil, dan cok untuk perencanaan struktur rangka batang [truss] dibebani
tekuk torsi-lateral untuk kecukupan pertambatan lateral. Dalam pada titik buhul, dan yang berat sendirinya relatif kecil dibanding
hal ini bentuk penampangnya sangat mempengaruhi perilakunya beban yang dipikul. Sedangkan batang baja dengan momen lentur
terhadap stabilitas. Itu sebabnya prosedur perencanaan dari AISC hanya cocok untuk struktur balok, yang besar momen lenturnya
bisa bermacam-macam. Oleh sebab itu untuk perencanaan balok lebih dominan dibandin g gaya gur". y..rg terjadi.
maka penampang yang dipilih perlu mendapatkan perhatian. Struktur yang elemen batangnya menerima kombinasi gaya aksial
Keberadaan pelat lantai beton bertulang di bagian atas balok yang dan momen sekaligus, belum dibahas. Struktur itu termisukframe
umumnya terdapat pada bagian lantai bangunan atau jembatan atau portal Qihat Gambar 7.L). Bahkan struktur rangka batang
ternyata sangat membantu meningkatkan efektivitas kinerja balok. [trass) yang dibebani tidak pada titik buhulnya, atau ada batang
Langkah paling sederhana adalah memakai sebagai pertambatan yang relatif panjang sehingga berat sendiri menimbulkan momen
lateral. Ini tentunya efektif untuk tinggi profil baja yang relatif tidak yang cukup besar; menyebabkan pembahasan yang ada sebelumnya
jauh berbeda dari pelat beton tersebut. Dengan menambah alat menjadi tidak valid lagi. Itu alasan perlunya dibahas perilaku dan
khusus, yaitu shear-connector, yang fungsinya menyatukan pelat ketentuan perencanaan batang portal yang menerima kombinasi
sayap profil baja dan pelat beton, ternyata dapat dihasilkan suatu gaya aksial dan momen pada bab ini.
sistem struktur baru yang disebut balok komposit. Sistemnya baru
karena profil baia tidak lagi menerima tekan, setelah diambil alih
oleh pelat beton, sehingga hanya menerima tarik' Akibatnya tidak
ada lagi masalah stabilitas sehingga pemakaian baia menjadi sangat
efektif. Ini tentunya kondisi khusus, yaitu balok sederhana di bagian
lapangan (tengah bentang).
Dengan berbagai kondisi balok yang dibahas, diharapkan materi
pada Bab 6 ini dapat digunakan sebagai referensi bagi mahasiswa
maupun'praktisi untuk merencanakan sistem struktur balok baja
yang efisien, ekonomis dan aman.
Gambar 7.1 Jenis struktur portat (http://pembertonengineering.com)

Bab 5. Balok Lentur


566 Wiryanto Dewobroto - Struktur Baia
s67

Anda mungkin juga menyukai