Pendahuluan
Rangka batang adalah suatu struktur rangka dengan rangkaian batang-batang
berbentuk segitiga. Elemen rangka batang terbuat dari material kayu, baja, aluminium,
dan sebagainya. Dalam struktur rangka batang, dipilih bentuk segitiga karena bentuk
segitiga adalah suatu bentuk yang stabil, tidak mudah berubah.
Dalam struktur rangka batang, titik buhul sebagai sambungan tetap / stabil
dianggap berperilaku sebagai sendi. Untuk menyambung titik buhul digunakan plat
buhul. Pada struktur baja sambungan-sambungan pada plat buhul digunakan baut, paku
keling atau las. Sedangkan pada konstruksi kayu menggunakan sambungan baut, pasak
atau paku.
roof roof
windows
windows
(g) K-Truss
Gambar 1.4 Tipe rangka batang untuk struktur jembatan
Analisa Struktur Batang
tarik tarik
tekan tekan
RH
RV
Struktur di atas adalah struktur rangka batang statis tertentu, karena b = 13, r = 3,
j = 8, sehingga 13 + 3 = 2 (8), 16 = 16 (rangka batang statis tertentu
Analisa Struktur Batang
pada tinjauan keseimbangan titik hubung. Pada konfigurasi rangka batang sederhana, sifat
gaya batang tarik atau tekan dapat ditentukan dengan memberikan gambaran
gambaran bentuk deformasi yang mungkin terjadi pada saat struktur tersebut diberi
beban. Tetapi pada struktur rangka yang memiliki geometri yang kompleks, sifat gaya
batang tidak dapat ditentukan dengan menggambarkan bentuk deformasi yang terjadi.
Struktur tersebut harus dianalisis secara matematis agar diperoleh hasil yang lebih akurat.
Efisiensi
konstruksi struktur rangka. Faktor ini dapat terdiri dari dua, yaitu:
1. Efisiensi Struktural
membuat semua batang identik, maka perakitan elemen-elemen rangkaakan menjadi lebih
Konfigurasi
Stuktur rangka batang dapat mempunyai banyak bentuk. Seperti halnya pada
dalam mendesain struktur rangka, sebelum proses analisis gaya batang dan
penentuan ukuran setiap elemen struktur pada suatu bangunan dilakukan. Hal ini
bertujuan agar konfigurasi rangka batang yang akan dipakai sesuai dengan bangunan
yang dirancang. Beberapa bentuk konfigurasi rangka batang yang umum digunakan dapat
Menggantung
Gambar II.3 Jenis – Jenis Umum Rangka Batang (Daniel L. Schodek, 1998)
Volume total suatu struktur rangka sangat dipengaruhi oleh tinggi struktur rangka
itu sendiri. Semakin tinggi suatu stuktur rangka batang, maka semakin besar volume
penentuan tinggi optimum rangka batang umumnya dilakukan dengan proses optimasi.
Berikut ini pedoman sederhana yang dapat dijadikan sebagai patokan awal dalam
atap
Batang Tekan
Suatu komponen yang mengalami gaya tekan, akibat beban terfaktor Nu, menurut
Nu <øn . Nn (II.2)
Nn = Faktor reduksi
Analisa Struktur Batang
fy
(II.3)
Nn Ag .
1,43
Untuk 0,25 < λ c < 1,2 maka λ= (II.4.b)
1,6
0,67 c
2
Dimana,
λc
fy
(II.5)
E
λ =k . L (II.6)
r
Komponen struktur tekan dapat tersusun dari dua atau lebih profil, yang
terhadap sumbu bahan dan sumbu bebas bahan. (Agus Setiawan, 2008)
x k . Lx (II.7)
r
x
Dan pada arah sumbu bebas bahan (sumbu y) harus dihitung kelangsingan ideal λ
λ iy :
λ iy λ m (II.8)
2 12
2
y
dimana,
k . Ly L1
λyλ dan λ1 (II.9)
ry λ rmi
n
dimana :
Batang Tarik
Batang tarik sangat efektif dalam memikul beban. Batang tarik dapat
struktur yang memikul gaya tarik aksial terfaktor sebesar Tu, maka diperoleh:
Tu .Tn (II.10)
Kondisi Leleh
Bila kondisi leleh menentukan, maka tahanan nominal Tn, dari batang tarik
memenuhi persamaan:
Tn λ Ag . f y (II.11)
struktur tarik harus memenuhi syarat kekakuan. Syarat ini berdasarkan pada rasio
kelangsingan, yaitu:
Analisa Struktur Batang
Stabilitas
Tahap awal pada analisis rangka batang adalah menentukan apakah rangka
batang itu mempunyai konfigurasi yang stabil atau tidak. Secara umum, setiap rangka
batang yang merupakan susunan bentuk dasar segitiga merupakan struktur yang stabil.
Pola susunan batang yang tidak segitiga, umumnya kurang stabil yang akan runtuh
apabila dibebani, karena rangka batang ini tidak mempunyai jumlah batang yang
hubungnya.
Pada suatu rangka batang, dapat digunakan batang melebihi jumlah minimum
yang diperlukan untuk kestabilan. Aspek lain dalam stabilitas adalah bahwa konfigurasi
batang dapat digunakan untuk menstabilkan struktur terhadap beban lateral. Salah satu
Gaya Batang
Prinsip dasar dalam menganalisis gaya batang adalah bahwa setiap struktur atau
setiap bagian dari setiap struktur harus berada dalam kondisi seimbang. Gaya-gaya batang
yang bekerja pada titik hubung rangka batang pada semua bagian struktur harus berada
dalam keseimbangan. Prinsip ini merupakan kunci utama dari analisis rangka batang.
a. Cara Grafis
Metode cremona
menggunakan alat tulis dan penggaris siku (segitiga). Luigi Cremona (Italia) adalah
orang yang pertama menguraikan diagram cremona tersebut. Pada metode ini,
skala gambar sangat berpengaruh terhadap besarnya kekuatan batang karena kalau
b. Cara Analitis
Pada analisis rangka batang dengan metode titik hubung (joint), rangka
Analisa Struktur Batang
batang dianggap sebagai gabungan batang dan titik hubung. Gaya batang diperoleh
dengan meninjau keseimbangan titik-titik hubung. Setiap titik hubung harus berada
digunakan Σ H = 0 dan Σ V = 0.
Metode keseimbangan potongan (ritter) adalah metode yang mencari gaya batang dengan
potongan atau irisan analitis. Metode ini umumnya hanya memotong tiga batang
Perbedaan metode ritter dengan metode keseimbangan titik buhul adalah dalam peninjauan
apabila ingin mengetahui semua gaya batang. Sedangkan metode potongan biasanya
Akan tetapi, metode elemen hingga mulai sering digunakan dalam analisa
perhitungan struktur rangka batang, karena metode ini memeiliki ketelitian yang tinggi.
Analisa Struktur Batang
15