Statika
Perhitungan Perletakan
dan Gaya batang pada
Struktur Rangka Batang
Fakultas
Fakultas
Teknik
Perencanaan dan
Desain
Program
Studi
Teknik Sipil
Tatap
Muka
09
Kode MK
Disusun Oleh
MK11110
6
Abstract
Kompetensi
1
A
13
14
12 E
11
15 16
F
10
H 4
17
18
I
19 20 21
9 J
L 7
1
3
Statika
Agyanata Tua Munthe.ST.MT.
1
3
Statika
Agyanata Tua Munthe.ST.MT.
1
3
Statika
Agyanata Tua Munthe.ST.MT.
1
3
Statika
Agyanata Tua Munthe.ST.MT.
1
3
Statika
Agyanata Tua Munthe.ST.MT.
1
3
Statika
Agyanata Tua Munthe.ST.MT.
dimana :
2.j
Keterangan gambar:
Persamaan
Perhitunga
m 2.j r
21 = 2.12 3
n
Kesimpulan
21 = 21
Stabil
m = 2.j -r
21 = 2.12 3
21 = 21
Statis tertentu
Jadi, rangka batang pada gambar (a) adalah struktur statis tertentu yang stabil.
Cara pembangunan konstruksi rangka batang yang statis tertentu dan stabil telah
ditentukan dengan menggunakan segitiga demi segitiga. Menurut ketentuan keseimbangan
yang bisa dilakukan secara grafis dengan menggambarkan satu polygon batang tarik untuk
1
3
Statika
Agyanata Tua Munthe.ST.MT.
Apabila konstruksi dalam keadaan seimbang, maka seluruh simpul harus dalam
keadaan seimbang. Jika tiap-tiap simpul dalam keadaan seimbang dan gaya-gaya juga
menangkap pada simpul, maka gaya luar dan gaya dalam pada simpul merupakan
gaya-gaya yang seimbang. Hal ini hanya mungkin bila gaya dalam berupa gaya aksial
yang bekerja sepanjang sumbu batang yang disebut gaya batang.
Untuk menghitung gaya batang suatu rangka dapat ditinjau dari dua pendekatan, yakni :
1. Keseimbangan titik, memperlihatkan bahwa bila konstruksi dalam keadaan seimbang,
maka seluruh simpul harus dalam keadaan seimbang yang harus memenuhi syarat
keseimbangan V = 0 dan H = 0.
2. Keseimbangan bagian, memperlihatkan bahwa bila konstruksi dalam keadaan seimbang,
maka seluruh atau sebagian konstruksi harus dalam keadaan seimbang yang memenuhi
syarat keseimbangan V = 0, H = 0, dan M = 0.
Untuk mengetahui gaya batang tekan atau tarik, digunakan perjanjian tanda. Untuk
tanda positif menunjuk gaya tarik, sedangkan gaya tekan ditunjukkan dengan tanda minus.
Dalam penggambarannya pada setiap titik tanda untuk menunjukkkan tekan atau tarik
diperlihatkan dengan menggambarkan arah panah. Arah panah menuju titk hubung
menunjukkan tekan, sedangkan tarik ditunjukkan dengan menggambarkan anak panah
menjauh dari titik hubung seperti pada gambar di bawah ini.
1
3
Statika
Agyanata Tua Munthe.ST.MT.
10
Statika
Agyanata Tua Munthe.ST.MT.
Dari dua persamaan di atas, maka pada tiap-tiap simpul yang akan dicari gaya
batangnya harus hanya 2 (dua) atau 1 (satu) batang yang belum diketahui dan dianggap
sebagai batang tarik (meninggalkan simpul). Gaya-gaya batang yang sudah diketahui,
bila batang tarik arahnya meninggalkan simpul, dan bila batang tekan arahnya
menuju simpul. Jadi, tiap-tiap titik simpul dapat dicari keseimbangannya satu demi satu,
sehingga seluruh konstruksi dapat diketahui gaya-gaya batangnya.
11
Statika
Agyanata Tua Munthe.ST.MT.
seluruh batang dengan menggunakan metode keseimbangan titik simpul cara grafis juga
menempuh pendekatan yang sama dengan analitis, yakni dimulai dari suatu titik simpul
yang hanya mempunyai dua batang yang belum diketahui gaya batangnya.
Dalam penyelesaian mekanika dengan cara cremona, dipakai beberapa asumsi :
1. Semua gaya yang bekerja pada struktur dinyatakan sebagai vektor (mempunyai besaran
dan nilai).
2. Gaya luar dan gaya dalam yang bekerja pada struktur dapat diselesaikan dengan prinsip
keseimbangan dan dilukiskan membentuk sebuah poligon tertutup.
Prinsip penyelesaian cremona :
1. Gambar dengan teliti dan benar semua konstruksi rangka batang (hati-hati dalam
menentukan skala gambarnya)
2. Cek, apakah konstruksi rangka batang sudah termasuk statis tertentu, 2j = m + n
3. Berilah notasi atau nomor pada setiap batang dan titik buhul
4. Gambar gaya-gaya luar atau beban yang bekerja.
5. Cari reaksi perletakan akibat adanya gaya luar dengan cara grafis.
6. Setelah reaksi-reaksi perletakan diperoleh, mulai menggambar poligon gaya (dengan
skala) yang tertutup dan saling kejar (garis poligon digambar dari garis yang sejajar
dengan beban dan batang)
7. Diagram Cremona dimulai dari titik buhul dengan dua batang yang belum diketahui besar
gaya batangnya.
8. Penyelesaian dilakukan tiap joint, searah dengan perputaran jarum jam atau sebaliknya.
Daftar Pustaka
1 Thamrin Nasution, 2012, Modul Kuliah Statika I, Departemen Teknik Sipil, FTSP, ITMI,
Medan
1
3
12
Statika
Agyanata Tua Munthe.ST.MT.