Anda di halaman 1dari 8

Rangka batang

4.2 Prinsip-prinsip umum


4.2.1 Pembentukan segita (triagulasi)

Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linear


yang membentuk segitiga atau kombinasi segitiga,
sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat
berubah bentuk apabila diberi beban eksternal tampa
adanya perubahan bentuk pada satu atau lebih
batangnya. Setiap elemen tersebut secara umum
dianggap tegabung pada tiitik hubunganya dengan
sambungan sendi.

Prinsip utama yang mendasari penggunaan rangka


batang sebagai struktur pemikul beban adalah
penyusunan elemen menjadi konfigurasi segitiga yang
menghasilkan bentuk stabil.

A. gaya batang: analisis kualitatif

Salah satu cara untuk menentukan gaya dalam


batang pada rangka batang adalah dengan
menggambarkan bentuk deformasi yang mungkin
dari struktur yang akan terlihat apabila batang
yang hendak diketahui sifat gayanya dibayangkan
tidak ada. Dengan demikian, sifat gaya (tarik atau
tekan) batang itu dapat diketahui berdasarkan
analisis mengenai pencegahan deformasi tersebut.

4.3 analisis rangka batang


1. stabilitas

Langka pertama pada analisis rangka batang


adalah menentukan apakah rangka batang itu
mempunyai konfigurasi stabil atau tidak.
Secara umum setiap rangka batang yang
merupakan susuna bentuk dasar segitiga
merupukan struktur yang stabil

2. gaya batang: umum


metode analisis untuk menentuka distribusi dan perilaku (tarik atau tekan) gaya batang pada
struktur rangka batang yang karakteristiknya geometri serta bebanya diketahui. Prinsip yang
mendasari teknik

a. Bentuk perubahan dari struktur yang terhubung sendi tampa diagonal. Jarak semula
antara titik A dan C cenderung bertambah dengan jarak antara B dan D cenderung
berkurang.
b. Suatu kabel yang diletakkan di antara titk A dan C akan mempunyai gaya tarik,
karena kabel tersebut menahan kecenderungan titik A dan C saling menjauh. Kabel
tersenbut menyebabkan struktur tersebut menjadi stabil dan mencegahnya dari
keruntuhan.
c. Suatu elemn kaku yang diletakkan diantara A dan C akan berfungsi sam dengan
kabel. Gaya tarik akn timbul pada elemen ini.
d. Menempatkan kabel diantara B dan D tidak akan berguna dalm mencegah runtuhnya
struktur. Kedua titik tersebut saling mendekati.suatu kabel yang terletak diantara
kedua titik tersebut hanya akan menekuk . hal yang sama akan akan terjadi pada
kabel pada (b) apabila arah beban dibaik
e. Menempatkan elemen kaku pada titik B dan D dapat menstabilakan struktur. Elemen
tersebut akan mengalami gaya tekan.
f. (g) untuk menstabilkan strutur terhadap beban-beban dari kedua arah, dengan
menggunakan kabel, perlu digunakan sistem kabel silang pada salah satu
pembebanan, satu kabel berfungsi efektif untuk menstabilkan struktur, sementara
kabel yang lain tidak. Pada arah pembebanan akan terjadi hal yang sebaliknya.

(h). (i) elemen-elemen kaku yang bersilangan dapat juga diguanakan, tetapi hal ini akan
menimbulkan kelebihan elemen yang tidak perlu. Sebenarnya satu diagoanal sudah
mampu menstabilkan struktur terhadap beban pada kedua arah

4.3.3 keseimbangan titik hitung

Keseimbangan titik-titik pada


rangka batang. Fakta bahwa setiap
bagian pada struktur harus berada
dalam keadaan seimbang adalah
dasar semua analisis rangka batang
untuk mencari gaya batang. Pada
analisis rangka batang dengan
metode titk hubung (joint), rangka
batang dianggap sebagai gabungan
batang dan titik hubung. Setiap titik
hubung harus berada dalam
keseimbangan

4.3.4 keseimbangan potongan


Pada pembahasan mengenai keseimbangan titik hubung. Bagian dari ranagka batang
yang kita tinjau keseimbangannya adalah titik hubung itu sendiri.

Prinsip dasar yang mendasari teknik analisa disini adalah bahwa setip bagian dari
struktur harus berada dalam keseimbangan, dengan demikian, bagian yang dapat
ditinjau dapat pula mencakup banyak titik hubung dan batang. Peninjauan
keseimbangan tersebut dapat digunakan untuk memperoleh besar gaya batang.

4.3.5 Gaya Geser dan Momen pada Rangka Batang

disini akan di bahas secara khusus meninjau bagaimana rangka batang memikul beban,
cara tersebut merupakan salah satu faktor penting dalam mendisain rangka batang.
Cara meninjau disini melibatkan gaya dan momen eksternal serta gaya dan momen
tahanan internal pada rangka batang.

Fungsi adanya gaya-gayaa batang pada batang sekarang dapat dinyatakan dalam gaya
geser eksternal dan momen lentur eksternal pada potongan. Agar keseimbangan vertikal
potongan struktur dapat dijamin, gaya geser eksternal dapt diimbangi oleh gaya geser
tahanan total yang besarnya sama tetapi berlawanan arah dengan gaya geser tahanan
eksternal.

4.3.6 rangka batang statis tak tentu

Rangka batang demikian sering disebut


sebagai rangka batang statis tertentu. Ada
sejenis rangka batang lain yang tidak dapat
dipecahkan hanya dengan menggunakan
persamaan keseimbangan statika, yaitu yang
mengalami kelebihan banyaknya tumpuan
dan banyaknya batang.

4.3.7 penggunaan elemen (batang) tarik khusus: kabel

Pada semua rangka batang yang dibahas


sebelumnnya, diasumsikan bahwa setiap elemen
(batang ) mampu memikul beban, baik tarik maupin
tekan. Namun demikian terdapat jenis elemen lain
yang juga berguna. Elemen ini umum disebut kabel,
yang hanya mampu memikul tarik. Secara fisik,
elemen ini merupakan batang baja berpenampang
kecil, atau berupa kabel terjalin. Elemen demikian
tidak da[pt memikul beban tekan, tetapi sering
digunakan apabila dari hasil analisis diketahui
selalu mengalami beban tarik.

4.3.8 Rangka Batang Ruang


Kestabilan yang ada pada pola batang segitiga dapat diperluas ke dalam tiga dimensi. Pada
rangka batang bidang, bentuk segitiga sederhana merupakan dasar, sedangkan bentuk
dasar pada rangka batang ruaang adalah tetrahedron

4.3.9 kekakuan titik hubung

Apabila kondisi titik hubung aktual sedemikian rupa sehingga ujung-ujung batang tidak
bebas berrotasi, maka momen lentur lokal dapat timbul pada batang-batang, selain juga
gaya aksialnya. Apabila momen lentur ini cukup besar, maka batang tersebut harus didesain
agar mampu memikul tegangan kombinasi akaibat gaya aksial dan momen lentur.

4.3.10 metode analisis lainnya

Metode matriks gaya (atau fleksibelitas). Penyelidikan mendalam mengenai penyelesaian


rangka batang dengan menggunakan titk hubungan memperlihatkan bahwa prosedurnya
merupakan sekumpulan persamaan yang kemudian dapat diselesaikan secara simultan,
bukan dengan meninjau setiap titik hubungan satu persatu.

Metode matriks peralihan (atau kekauan), dalam formulasi diatas, dan di dalm berbagai
teknik yang telah diuraikan sejauh ini, gaya-gaya batang merupakan besaran yang dicari
(merupakan anu). Pendekatan lain dari cara tersebut adalah mengguanakan peralihan titik
hubung sebagai anu.

4.4 Desain Rangka Batang

4.4.1 tujuan

ada banyak aspek dalam desain rangka batang, antar lain konfigurasi eksternal, pola
segitiga (triangulasi) internal, pemilihan dan desain elemen (batang). Variabel yang
dimensional yang penting adalah meliputi bentang dan tinggi rangka batang, panjang setiap
batang (khususnya batang tekan), jarak antar rangka batang, dan jarak balok transversal
(yang pada gilirannya akan menentukan pembebanan pada rangka batang dan seringkali
juga menentukan lokasi titik hubung)

kriteria yang digunakan dapat bervariasi, tujuan efisiensi struktural biasa digunakan dan
diwujudkan dala prosedur desain yang bertujuan meminimumkan jmlah bahan yang
digunakan dalam rangka batang untuk memikul pembebanan pada bentang yang ditentukan
berdasarkan tujuan tersebut.

Alternatif lainnya kriteria desain dapat didasarkan atas tinjauan efisiensi pelaksanaan
(kontruksi) sehubungan dengan fabrikasi dan pembuatan rangka batang.

4.4.2 konfigurasi

Konfigurasi eksternal selau berubah ubah, begitu


pula pola internalnya. Konfigurasi-konfigurasi ini
dipengaruhi baik oleh faktor eksternal, tinjauan
struktural,maupun kontruksi. Konfigurasi yang
satu berguna untuk satu tujuan dan konfigurasi
lain berguna untuk mencapai tujuan lain, misalnya
untuk persyaratan panjang bentang dan kondisi
pembebanan tertentu

4.4.3 tinggi rangka batang

Penentuan tinggi optimum yang yang


meminimumkan volume total rangka batang
bukanlah hal yang mudah, tetapi prosesnya
secara konseptual cukup jelas, untuk setiap
batang, ekspresi volumenya yang di dasarkan
ata gaya batang yang di tulis sebagai fungsidari
variabel tinggi d ditentukan terlebih dahulu.
Selanjutnya kita jumlahkan setiap ekspresi ini
dan diminimumkan untuk mendapat tinggi.

Pada umumnya proses optimasi ini akan nmembuktikan bahwa rangka batang yang relatif
tinggi dibandingkan bentangannya merupakan bentuk yang efisien dibandingkan dengan
rangka batang yang relatif tidak tinggi.

4.4 masalah-masalah pada desain elemen

Beban kritis, penentuan penampang batang yang digunakan pada rangka batang
merupakan aspek penting dalam desain rangka batang. Sebelum ini telah dibuktikan bahwa
sifat dan besar gaya ada pada batang bergantung pada kondisi pembebanan tertentu
terhadap keseluruhan rangka batang.

Desain elemen, apabila gaya kritis pada suatu batang telah di peroleh, makanya masalah
selanjutnya adalah penentua bahan dan ukuran penampang melintang yang sesuai untuk
batang yang panjangnya tertentu dan mempunyai titik hubung sendi pada kedua ujungnya
serta mengalami gaya tarik atau tekan yang besarnya telah didapat.
Batang berukuran konstan versus tidak konstan, ukuran relatif batang dirancang
terhadap skematif

a. Selubung struktural
b. Diagram gaya geser
c. Diagram momen lentur
d. Gaya-gaya pada rangka batang yang tingginya konstan dan tidak konstan
e. Diagram ukuran relatif batang berdasarkan gaya dalam rangka

Tinjauan tekuk: pengaruhnya terhadap pola, ketergantungan kapasitas pikul beban suatu
batang tekan pada panjangnya serta tujuan desain agar batang tekan tersebut relatif lebih
pendek sering kali mempengaruhi pola segitiga yang digunakan

4.4.5 rangka batang bidang versus rangka batang ruang

Pada umumnya, untuk memikul beban dan bentang yang sama, rangka batang tiga dimensi
memerlukan lebih sedikit material daripada yang dibutuhkan oleh rangka batang bidang.

DAFTAR PUSTAKA:

*Schodek, 1999. 2.2 Gaya Batang


*Rangka Batang dan Prinsip-prinsip Dasar Triangulasi Sumber: Schodek, 1999
*pendidikankebangunan.blogspot.com
*Schodek, Daniel L.1998. Struktur. Jakarta: Erlangga
TUGAS 2
SKB 2
PENERAPAN STRUKTUR SPACE FRAMEPADA HANGGAR PEMELIHARAAN
PESAWATDI BANDARA SAMARINDA BARU

DISUSUN OLEH:

NAMA: DANIEL CHRISTIANO TALLOGA

NIM: 052.014.035

KELAS: A

PROGRAM STUDI
TEKNIK PERENCANAAN ARSITEKTUR
UNVERSITAS
TRISAKTI
2015
TUGAS 1
SKB 2
RANGKA BANGUNAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : DANIEL CHRISTIANO TALLOGA

NIM : 052.014.035

KELAS: A

PROGRAM STUDI
TEKNIK PERENCANAAN ARSITEKTUR
UNVERSITAS
TRISAKTI
2015

Anda mungkin juga menyukai