a. Bentuk perubahan dari struktur yang terhubung sendi tampa diagonal. Jarak semula
antara titik A dan C cenderung bertambah dengan jarak antara B dan D cenderung
berkurang.
b. Suatu kabel yang diletakkan di antara titk A dan C akan mempunyai gaya tarik,
karena kabel tersebut menahan kecenderungan titik A dan C saling menjauh. Kabel
tersenbut menyebabkan struktur tersebut menjadi stabil dan mencegahnya dari
keruntuhan.
c. Suatu elemn kaku yang diletakkan diantara A dan C akan berfungsi sam dengan
kabel. Gaya tarik akn timbul pada elemen ini.
d. Menempatkan kabel diantara B dan D tidak akan berguna dalm mencegah runtuhnya
struktur. Kedua titik tersebut saling mendekati.suatu kabel yang terletak diantara
kedua titik tersebut hanya akan menekuk . hal yang sama akan akan terjadi pada
kabel pada (b) apabila arah beban dibaik
e. Menempatkan elemen kaku pada titik B dan D dapat menstabilakan struktur. Elemen
tersebut akan mengalami gaya tekan.
f. (g) untuk menstabilkan strutur terhadap beban-beban dari kedua arah, dengan
menggunakan kabel, perlu digunakan sistem kabel silang pada salah satu
pembebanan, satu kabel berfungsi efektif untuk menstabilkan struktur, sementara
kabel yang lain tidak. Pada arah pembebanan akan terjadi hal yang sebaliknya.
(h). (i) elemen-elemen kaku yang bersilangan dapat juga diguanakan, tetapi hal ini akan
menimbulkan kelebihan elemen yang tidak perlu. Sebenarnya satu diagoanal sudah
mampu menstabilkan struktur terhadap beban pada kedua arah
Prinsip dasar yang mendasari teknik analisa disini adalah bahwa setip bagian dari
struktur harus berada dalam keseimbangan, dengan demikian, bagian yang dapat
ditinjau dapat pula mencakup banyak titik hubung dan batang. Peninjauan
keseimbangan tersebut dapat digunakan untuk memperoleh besar gaya batang.
disini akan di bahas secara khusus meninjau bagaimana rangka batang memikul beban,
cara tersebut merupakan salah satu faktor penting dalam mendisain rangka batang.
Cara meninjau disini melibatkan gaya dan momen eksternal serta gaya dan momen
tahanan internal pada rangka batang.
Fungsi adanya gaya-gayaa batang pada batang sekarang dapat dinyatakan dalam gaya
geser eksternal dan momen lentur eksternal pada potongan. Agar keseimbangan vertikal
potongan struktur dapat dijamin, gaya geser eksternal dapt diimbangi oleh gaya geser
tahanan total yang besarnya sama tetapi berlawanan arah dengan gaya geser tahanan
eksternal.
Apabila kondisi titik hubung aktual sedemikian rupa sehingga ujung-ujung batang tidak
bebas berrotasi, maka momen lentur lokal dapat timbul pada batang-batang, selain juga
gaya aksialnya. Apabila momen lentur ini cukup besar, maka batang tersebut harus didesain
agar mampu memikul tegangan kombinasi akaibat gaya aksial dan momen lentur.
Metode matriks peralihan (atau kekauan), dalam formulasi diatas, dan di dalm berbagai
teknik yang telah diuraikan sejauh ini, gaya-gaya batang merupakan besaran yang dicari
(merupakan anu). Pendekatan lain dari cara tersebut adalah mengguanakan peralihan titik
hubung sebagai anu.
4.4.1 tujuan
ada banyak aspek dalam desain rangka batang, antar lain konfigurasi eksternal, pola
segitiga (triangulasi) internal, pemilihan dan desain elemen (batang). Variabel yang
dimensional yang penting adalah meliputi bentang dan tinggi rangka batang, panjang setiap
batang (khususnya batang tekan), jarak antar rangka batang, dan jarak balok transversal
(yang pada gilirannya akan menentukan pembebanan pada rangka batang dan seringkali
juga menentukan lokasi titik hubung)
kriteria yang digunakan dapat bervariasi, tujuan efisiensi struktural biasa digunakan dan
diwujudkan dala prosedur desain yang bertujuan meminimumkan jmlah bahan yang
digunakan dalam rangka batang untuk memikul pembebanan pada bentang yang ditentukan
berdasarkan tujuan tersebut.
Alternatif lainnya kriteria desain dapat didasarkan atas tinjauan efisiensi pelaksanaan
(kontruksi) sehubungan dengan fabrikasi dan pembuatan rangka batang.
4.4.2 konfigurasi
Pada umumnya proses optimasi ini akan nmembuktikan bahwa rangka batang yang relatif
tinggi dibandingkan bentangannya merupakan bentuk yang efisien dibandingkan dengan
rangka batang yang relatif tidak tinggi.
Beban kritis, penentuan penampang batang yang digunakan pada rangka batang
merupakan aspek penting dalam desain rangka batang. Sebelum ini telah dibuktikan bahwa
sifat dan besar gaya ada pada batang bergantung pada kondisi pembebanan tertentu
terhadap keseluruhan rangka batang.
Desain elemen, apabila gaya kritis pada suatu batang telah di peroleh, makanya masalah
selanjutnya adalah penentua bahan dan ukuran penampang melintang yang sesuai untuk
batang yang panjangnya tertentu dan mempunyai titik hubung sendi pada kedua ujungnya
serta mengalami gaya tarik atau tekan yang besarnya telah didapat.
Batang berukuran konstan versus tidak konstan, ukuran relatif batang dirancang
terhadap skematif
a. Selubung struktural
b. Diagram gaya geser
c. Diagram momen lentur
d. Gaya-gaya pada rangka batang yang tingginya konstan dan tidak konstan
e. Diagram ukuran relatif batang berdasarkan gaya dalam rangka
Tinjauan tekuk: pengaruhnya terhadap pola, ketergantungan kapasitas pikul beban suatu
batang tekan pada panjangnya serta tujuan desain agar batang tekan tersebut relatif lebih
pendek sering kali mempengaruhi pola segitiga yang digunakan
Pada umumnya, untuk memikul beban dan bentang yang sama, rangka batang tiga dimensi
memerlukan lebih sedikit material daripada yang dibutuhkan oleh rangka batang bidang.
DAFTAR PUSTAKA:
DISUSUN OLEH:
NIM: 052.014.035
KELAS: A
PROGRAM STUDI
TEKNIK PERENCANAAN ARSITEKTUR
UNVERSITAS
TRISAKTI
2015
TUGAS 1
SKB 2
RANGKA BANGUNAN
DISUSUN OLEH:
NIM : 052.014.035
KELAS: A
PROGRAM STUDI
TEKNIK PERENCANAAN ARSITEKTUR
UNVERSITAS
TRISAKTI
2015