2.
BAB 5.
Tegangan dan kekuatan pada balok
TEGANGAN NORMAL
Suatu tegangan bekerja dalam arah normal terhadap penampang sebuah balok dari
regangan normal. Tiap serat longitudinal dari sebuah balok hanya dikenakkan beban
tarik dan tekan (yaitu, serat-serat dalam tegangan uniaksial). jika bahan nya elastis
dengan suatu di agram tegangan-tegangan linier, maka dapat di gunakan hukum
hooke untuk tegangan uniaksial.
Tegangan normal terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada benda. Jika gaya
dalam diukur dalam N, sedangkan luas penampang dalam m2, maka satuan tegangan
adalah N/m2 atau dyne/cm2.
TEGANGAN GESER (SHEAR)
Apabila sebuah balok dikenakkan pelenturan tak merata, maka momen lentur M dan V
keduanya bekerja pada penampang. Dapat di misalkan bahwa tegangan geser T
bekerja sejajar dengan lintang V (yaitu, sejajar dengan bidang-bidang vertikal
penampang). dimisalkan juga bahwa distribusi tegangan geser sama rata sepanjang
arah lebar balok. Ke dua penjelasan ini akan memungkinkan untuk menentukan
secara lengkap distribusi teganag geser yang bekerja pada penampang.
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang berlawanan
arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris gaya namun pada penampangnya tidak
terjadi momen. Tegangan ini banyak terjadi pada konstruksi. Misalnya: sambungan
keling, gunting, dan sambungan baut.
4.
TIPE-TIPE LENTURAN
1. Lenturan murni (Pure Bending)
Lenturan di hasilkan oleh kopel dan tidak da gaya geser trans versal yang bekerja
pada batang. Balok dengan lenturan murni hanya mempunyai tegangan normal
( tegangan lentur dan tarik).
2. Lenturan biasa (Ordinary Bending)
Dihasilkan oleh gya-gaya yang bekerja pada batang dan tidak terdapat kopel.
Balok dengn lenturan biasa mempunyai tegangan normal dan tegangan geser.
Tinggi Balok
I. SNI bertaruh 2002 di sajikan tinggi minimum balok sbb:
II. Balok diatas dua tumpuhan :h min=L/16
III. Balok dengan satu ujung terus menerus :h min=L/18,5
IV. Balok dengan keduaterus menerus :h min=L/21
V. Balok kantilever :h =L/8
6.
7.
Daftar isi
Makalah
Mekanika teknik
Risang sakha puwandhanto
(28) X DPIB 2