Anda di halaman 1dari 10

Bab 4.

Keseimbangan gaya pada kontruksi

A.Keseimbangan gaya pada kontruksi balok sederhana


Balok sederhana adalah kontruksi yg di tumpu pada 2 titik tumpi,yang masing-
masing berupa sendi rol.Gaya dalam mekanika teknik di artikan sebagai beban yang
bekerja pada suatu kontruksi.
Balok merupakan salah satu bagian dari struktur sebuah bangunan yang kaku.
Elemen yang satu ini khusus dirancang supaya dapat menanggung serta mentransfer
beban menuju elemen-elemen kolom penopang lainnya.Seperti gambar di bawah ini

Balok sederhana itu sendiri pada kolom diujung-ujungnya bertumpu. Di mana,


dengan mengguakan satu ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan.
Balok jenis ini hampir sama seperti struktur statis lainnya. Nilai dari semua reaksi serta
pergeseran dan juga momen untuk balok sederhana itu sendiri tidak tergantung bentuk
penampang dan materialnya.
1.

B.GAYA BATANG PADA KONTRUKSI RANGKA


SEDERHANA
 Rangka batang
  Rangka batang adalah susunan elemen-elemen linier yang membentuk segitiga
atau kombinasi segitiga, sehingga menjadi bentuk rangka yang tidak dapat berubah
bentuk bila diberi beban eksternal tanpa adanya perubahan bentuk pada satu atau
lebih batangnya.
Perilaku gaya-gaya dalam setiap batang pada rangka batang dapat ditentukan
dengan menerapkan persamaan dasar keseimbangan. Untuk konfigurasi rangka
batang sederhana, sifat gaya tersebut (tarik, tekan atau nol) dapat ditentukan dengan
memberikan gambaran bagaimana rangka batang tersebut memikul beban. Salah satu
cara untuk menentukan gaya dalam batang pada rangka batang adalah dengan
menggambarkan bentuk deformasi yang mungkin terjadi.Kurang lebih seperti gambar
di bawah ini

2.
BAB 5.
Tegangan dan kekuatan pada balok

A.TEGANGAN-TEGANGAN YANG TERJADI PADA BALOK


Setiap benda terdiri dari atas molekular-molekular. Molekular-molekular ini saling
mengikat karena kohesi, apabila benda menerima gaya luar, molekuler-molekuler ini
saling berdesakan. Karena molekuler-molekuler saling mengikat maka timbulah
perlawanan. Perlawanan molekular-molekular terhadap gaya luar akan sama besar
untuk tiap satu satuan luas penampang dan inilah yang disebut tegangan.

Ada beberapa macam contoh tegangan yaitu:

 TEGANGAN NORMAL
Suatu tegangan bekerja dalam arah normal terhadap penampang sebuah balok dari
regangan normal. Tiap serat longitudinal dari sebuah balok hanya dikenakkan beban
tarik dan tekan (yaitu, serat-serat dalam tegangan uniaksial). jika bahan nya elastis
dengan suatu di agram tegangan-tegangan linier, maka dapat di gunakan hukum
hooke untuk tegangan uniaksial.
Tegangan normal terjadi akibat adanya reaksi yang diberikan pada benda. Jika gaya
dalam diukur dalam N, sedangkan luas penampang dalam m2, maka satuan tegangan
adalah N/m2 atau dyne/cm2.
 TEGANGAN GESER (SHEAR)
Apabila sebuah balok dikenakkan pelenturan tak merata, maka momen lentur M dan V
keduanya bekerja pada penampang. Dapat di misalkan bahwa tegangan geser T
bekerja sejajar dengan lintang V (yaitu, sejajar dengan bidang-bidang vertikal
penampang). dimisalkan juga bahwa distribusi tegangan geser sama rata sepanjang
arah lebar balok. Ke dua penjelasan ini akan memungkinkan untuk menentukan
secara lengkap distribusi teganag geser yang bekerja pada penampang.
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan dua gaya yang berlawanan
arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris gaya namun pada penampangnya tidak
terjadi momen. Tegangan ini banyak terjadi pada konstruksi. Misalnya: sambungan
keling, gunting, dan sambungan baut.
4.

 TEGANGAN LENTUR PADA BALOK


Balok melentur ialah suatu batang yang di kenakkan oleh beban-beban yang bekerja
secara transversal terhadap sumbu pemajangnya. Beban samping (lateral loads) yang
bekerja pada sebuah balok menyebab kan balok melengkung atau melentur, sehingga
dengan demikian mendeformasikan sumbu balok menjadi suatu garis lengkung.
Terjadinya tegangan lentur:
5.

 TIPE-TIPE LENTURAN
1. Lenturan murni (Pure Bending)
Lenturan di hasilkan oleh kopel dan tidak da gaya geser trans versal yang bekerja
pada batang. Balok dengan lenturan murni hanya mempunyai tegangan normal
( tegangan lentur dan tarik).
2. Lenturan biasa (Ordinary Bending)
Dihasilkan oleh gya-gaya yang bekerja pada batang dan tidak terdapat kopel.
Balok dengn lenturan biasa mempunyai tegangan normal dan tegangan geser.

B.MENGEVALUASI KEKUATAN BALOK SEDRHANA


BERDASARKAN TEGANGAN YANG TERJADI

Perancangan balok dilakukan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan retak


berlebihan pada penampang sewaktu mendukung beban kerja dan tegangan lebih
lanjut tanpa mengalami keruntuhan. Agar tidak terjadi keruntuhan tersebut, batang
balok sebagai bagian dari sistem yang menahan lentur harus kuat untuk menahan
tegangan tekan dan tarik pada balok tersebut. Oleh karena itu dalam teknik sipil
klasik, penyelesaian analisis tegangan struktur di pakai metode-metode seperti
kemiringan lendutan (slope defelection) dan distribusi momen namun di teknik sipil
modern ini terdapat metode baru yaitu metode elemen hingga dengan prinsip
dikritisasi yang membagi suatu benda menjadi benda-benda yang berukuran lebih
kecil agar lebih mudah pengelolaanya.

 Tinggi Balok
I. SNI bertaruh 2002 di sajikan tinggi minimum balok sbb:
II. Balok diatas dua tumpuhan :h min=L/16
III. Balok dengan satu ujung terus menerus :h min=L/18,5
IV. Balok dengan keduaterus menerus :h min=L/21
V. Balok kantilever :h =L/8
6.

DimanaL.=Panjang panjang bentang dari tumpuan ke tumpuan


Jika nilai minimum ini, pengecekan lendutan tidak perludilakukan

 Beton bertulang terdiri dari


I. Campuran kerikil
II. Baja tulangan

 Unsur-unsur penyusun beton


I. Agregat halus (pasir)
II. Udara
III. Agregat kasar (batu pecah)
IV. Bahan yang lain
 Kekuatan beton setelah mengeras tergantung dari banyak faktor
I. Proporsi campuran
II. Kondisi suhu
III. Kelembapan

 Kuat tarik beton


I. Kuat tarik bertaruh bisa ditentukan berdasarkan pengujian pembebanan split
silinder
II. Kuat tarik bertaruh pada lebih bervariasi dibadingkan kuat tekannya, besarnya
jarak 10-15%

7.

Daftar isi

1. Bab 4.Keseimbangan gaya pada kontruksi

A. Keseimbangan gaya pada kontruksi balok sederhana 1


B. Gaya batang pada kontruksi rangka sederhana
- Rangka batang 2

2, Bab 5.Tegangan dan kekutan pada balok

A. Tegangan-tegangan yang terjadi pada balok


- tegangan nomal 3
- geser 4
- lentur pada balok 5
B. Megevaluasi kekuatan balok sederhana berdasarkan
Tegangan yang terjadi
- tinggi balok 6
- unsur-unsur beton
- kuat tarik beton 7

Makalah
Mekanika teknik
Risang sakha puwandhanto
(28) X DPIB 2

Anda mungkin juga menyukai