Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN

Disusun Oleh:
Abid Nailul Fauzi Retsa (210481100030)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI DAN MESIN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
BANGKALAN
2023
MODUL 1
Defleksi
1.1 Tujuan
Tujuan digunakan untuk mengatasi masalah. Pembuatan penulisan tujuan
didasarkan pada rincian pelaksanaan praktikum. Berikut dibawah ini tujuan dari
praktikum fenomena dasar mesin modul satu tentang defleksi diantaranya:
1. Mengetahui hubungan antara defleksi/lendutan dengan variasi pembebanan
pada cantilever beam (tumpuan jepit) dan overhang beam (salah satu
ujungnya bertumpuan jepit) secara eksperimental.
2. Mengetahui pengaruh variasi panjang (l) balok dengan penampang (b x d)
terhadap besarnya defleksi yang terjadi secara eksperimental.
1.2 Dasar Teori
Dasar teori merupakan bab yang berisikan kajian pustaka yang akan
digunakan. Dasar teori praktikum fenomena dasar mesin modul satu berisikan
tentang kajian materi defleksi. Berikut di bawah ini dasar teori dari modul satu
praktikum fenomena dasar mesin:
1.2.1 Pengertian Defleksi
Menurut Kurniawan (2016), defleksi adalah perubahan bentuk pada balok
dalam arah y akibat adanya pembebanan vertical yang diberikan pada balok atau
batang. Deformasi pada balok secara sangat mudah dapat dijelaskan berdasarkan
defleksi balok dari posisinya sebelum mengalami pembebanan. Defleksi diukur
dari permukaan netral awal ke posisi netral setelah terjadi deformasi.
Konfigurasi yang diasumsikan dengan deformasi permukaan netral dikenal
sebagai kurva elastis dari balok.

Gambar 1.1 balok sebelum dan sesudah defleksi


Perhitungan defleksi sering digunakan untuk analisis struktur statis dan
dinamik serta untuk desain struktural. Defleksi dicari untuk mengetahu batas
toleransi dari sebuah kontruksi, seperti halnya getaran pada pesawat
terbangyang mempunyai batas defleksi agar mencegah terjadinya getaran yang
berlebihan dan respon dari sebuah gedung saat terjadi gempa. Defleksi terjadi
karena adanya beberapa pengaruh, seperti kekakuan batang, besar kecilnya gaya
yang diberikan, jenis tumpuan dan jenis beban yang diberikan.
Suatu batang akan mengalami pembebanan transversal baik itu beban
terpusat maupun terbagi merata akan mengalami penyimpangan. Unsur-unsur
dari mesin haruslah cukup kuat untuk mencegah ketidakbarisan dan
mempertahankan ketelitian terhadap dampak beban pada gedung-gedung,balok
lantai tidak dapat melentur secara berlebihan buat meniadakan dampak
psikologis yang tidak diinginkan para penghuni dan buat memperkecil atau
mencegah dengan bahan-bahan jadi yang rapuh. Begitu pun kekuatan tentang
karateristik deformasi dari bangunan struktur adalah paling penting untuk
mempelajari getaran mesin seperti juga bangunan-bangunan stasioner dan
penerbangan (Akbar, 2018).
Menjalankan fungsinya,balok meneruskan dampak beban gravitasi
keperletakan terutama dengan mengandalakan aksi lentur,yang berkaitan
menggunakan gaya berupa momen lentur serta geser. kalaupun timbul aksi
normal,itu terutama di timbulkan oleh beban luar yang relative kecil, contohnya
akibat gaya gesek rem kendaraan pada gelagar jembatan,atau misalnya dampak
perletakan yang di buat miring.
1.2.2 Pengaruh Defleksi
Menurut Kurniawan (2016), ada beberapa metode untuk melakukan
pengujian defleksi, hal ini yang mengakibatkan banyaknya pengaruh sebuah
mekanika material terjadi defleksi. Beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya
defleksi yaitu:
1. Kekakuan batang Semakin kaku suatu batang maka lendutan batang yang
akan terjadi pada batang akan semakin kecil.
2. Besarnya kecil gaya yang diberikan Besar-kecilnya gaya yang diberikan
pada batang berbanding lurus dengan besarnya defleksi yang terjadi.
Dengan kata lain semakin besar beban yang dialami batang maka defleksi
yang terjadi pun semakin kecil.
3. Jenis tumpuan yang diberikan Jumlah reaksi dan arah pada tiap jenis
tumpuan berbeda-beda. Jika karena itu besarnya defleksi pada penggunaan
tumpuan yang berbeda-beda tidaklah sama. Semakin banyak reaksi dari
tumpuan yang melawan gaya dari beban maka defleksi yang terjadi pada
tumpuan rol lebih besar dari tumpuan pin (pasak) dan defleksi yang terjadi
pada tumpuan pin lebih besar dari tumpuan jepit.
4. Jenis beban yang terjadi pada batang Beban terdistribusi merata dengan
beban titik,keduanya memiliki kurva defleksi yang berbeda-beda. Pada
beban terdistribusi merata slope yang terjadi pada bagian batang yang
paling dekat lebih besar dari slope titik. Ini karena sepanjang batang
mengalami beban sedangkan pada beban titik hanya terjadi pada beban
titik tertentu saja.
Sifat elastik suatu bahan material ditentukan oleh modulus elastisitas,berikut
adalah nilai modulus elastisitas beberapa material (Palungan, 2019).
Tabel 1.1 nilai modulus elastisitas beberapa material
Desain dan perencanaan suatu konstruksi baja, salah satu hal yang perlu

ditindak lanjuti adalah menghitung defleksi pada elemen ketika mengalami


suatu pembebanan. Hal ini sangat penting terutama dari segi kekuatan dari
kekakuan, dimana suatu bidang horizontal yang diberi beban secara lateral akan
mengalami perubahan. Defleksi yang terjadi pada elemen yang mengalami
pembebanan harus berada pada suatu batas yang diizinkan agar dapat dicegah
terjadi kerusakan pada elemen-elemen tersebut. Variabel yang memberi
pengaruh terhadap besar defleksi pada batang perlu diketahui, seperti pengaruh
variasi panjang dan jumlah pada pengujian superposisi. Defleksi dan modulus
elastisitas merupakan komponen didalam pengujian momen bending dengan
variasi momen inersia dan tekanan. Beberapa material dengan uji momen inersia
menghasilkan nilai atau rumus sebagai berikut.

Gambar 1.2 momen inersia benda


1.2.3 Balok Kantilever
Menurut Palungan (2021), kantilever adalah sebuah komponen struktural
yang kaku, seperti balok atau pelat yang terpasang pada segmen pendukung
yang memproyeksikan (biasanya vertikal), koneksi ini juga dapat tegak lurus
terhadap permukaan luar datar dan vertical. Kantilever menyalurkan beban ke
buffer melalui tegangan geser dan tekanan momen. Bertentangan dengan
struktur dengan tiang penyangga di kedua ujungnya dengan berat yang terbatas
di antara tiang penyangganya, seperti tiang penyangga balok pada sistem tiang
pancang dan ambang, arsitektur kantilever memungkinkan struktur untuk
digantung tanpa tiang penyangga atau tulangan eksternal.

Gambar 1.3 Cantilever beam


Persamaan kesetimbangan digunakan untuk menghitung gaya dalam pada
batang atau balok kantilever, yang identik dengan persamaan yang digunakan
untuk poros. Geometri diagram gaya standar, diagram gaya geser, dan diagram
momen secara tepat dengan spesifikasi balok. Pertimbangan yang dibuat dalam
hal menguji hasil rancangan pembebanan kanti lever antara lain :
1. Momen di ujung bebas nol (0)
2. Momen puncak terjadi di bagian ujung tumpuan jepit
3. Momen negatif yang akan terjadi
Struktur kantilever terdiri dari balok yang diikat pada satu ujung. Struktur
ini terutama tergantung pada torsi dan keseimbangan rotasi. Ini kontras dengan
blok dasar yang terlihat dalam pengaturan tiang dan palang. Berikut adalah
ilustrasi skematis dari dari tiga jenis kantilever.

Gambar 1.4 Skematik 3 jenis kantilever


Balok kantilever memiliki beban yang didistribusikan secara tidak merata
diujung bebas, seperti yang ditunjukan oleh batang AB yang dijepit di ujung A
dan ujung B bebas. Pada batang AB, beban yang diarahkan ke bawah dengan
distribusi yang tidak sama hadir. Balok ini memiliki tiga reaksi yaitu gaya
horizontal HA, gaya vertikal RA dan momen gaya MA. Dimana ketiga reaksi
tersebut memiliki persamaan:
1. Persamaan horizontal HA:
5𝑃3
𝐻𝐴 = …………………………………………………………………(1)
13

2. Persamaan vertical VA:


12𝑃3 𝑞1+𝑞2
𝑅𝐴 = +( ) 𝑏 ………………………………………………….(2)
13 2

3. Persamaan momen gaya MA:


12𝑃3 𝑞1𝑏 2𝑏 𝑞2𝑏 𝑏
∑ 𝑀𝐴 = 0 → 𝑀𝐴 − ( )𝑎 − (𝐿 − )− (𝐿 − 3) = 0 ……….. (3)
3 2 3 2
12𝑃3 𝑞1𝑏 2𝑏 𝑞2𝑏 𝑏
𝑀𝐴 = + (𝐿 − )+ (𝐿 − )
13 2 3 2 3
1.2.4 Balok Overhang beam
Overhang beam merupakan pembebanan balok yang memiliki dua
tumpuan yaitu tumpuan sendi dan tumpuan rol. Pembebanan overhang beam
yang salah satu atau kedua ujungnya bebas dan merupakan terusan dari
tumpuan/perletakan atau disebut dengan kombinasi balok dan kantiveler. Ha ini
dapat menghasilkan momen negatif pada tumpuan tetapi struktur secara
keseluruhan tetap struktur statis tertentu.

Gambar 1.5 Overhang beam


Balok ini hanya mempunyai dua reaksi yaitu momen gaya MA dan MB dan
gaya vertikal RA dan RB. Dimana persamaan reaksi tersebut adalah:
1. Persamaan momen gaya MA dan MB:
∑ 𝑀𝐵 = 0 → −𝑅𝐴 𝐿 + 𝑃4 (𝐿 − 𝑎) + 𝑀1 = 0 …………………………….(4)
∑ 𝑀𝐴 = 0 → −𝑃4 𝑎 + 𝑅𝐵 𝐿 + 𝑀1 = 0 …………………………………...(5)
2. Persamaan vertikal RA dan RB:
𝑃4 (𝐿−𝑎) 𝑀1
𝑅𝐴 = + …………………………………………………….…(6)
𝐿 𝐿
𝑃4 𝑎 𝑀1
𝑅𝐵 = + ………………………………………………….…….….(7)
𝐿 𝐿
1.3 Peralatan dan Bahan
Praktikum fenomena dasar mesin dibutuhkan alat-alat untuk memudahkan
pelaksanaan praktikum ini. Praktikum fenomena dasar mesin modul satu
memerlukan sebuah peralatan dan bahan. Berikut di bawah ini peralatan dan
bahan yang di digunakan:
1. Dial indicator……..………………………………………...…...…..(1 buah)
2. Mur…………………………………………………………………..(4 buah)
3. Plat besi 175mm………..……………………………………………(1 buah)
4. Plat besi 350mm…….……………………………………………….(1 buah)
5. Plat besi 525mm……………………………………………………..(1 buah)
6. Beban timbangan 50g………………………………………………..(4 buah)
7. Beban timbangan 100g………………………………………………(1 buah)
8. Kunci pas 14mm………..……………………………………………(1 buah)
9. Tang………………………………………………………………….(1 buah)
1.4 Hasil Percobaan
Hasil percobaan yang dilakukan melitputi pengujian defleksi cantilever
beam dan overhang beam dengan panjang spesimen 175mm, 350mm, dan 525mm
serta pembebanan dimulai dari 50g, 100g, 150g, 200g, dan 300g. Berikut
merupakan tabel hasil pengujian defleksi.
1.4.1 Pengujian kantilever
Tabel 1.2 Pengujian defleksi pada cantilever beam
Panjang Batang (mm) Beban (mm) Lendutan
50 0,02
100 0,03
175 150 0,04
200 0,06
300 0,08
50 0,01
100 0,03
350 150 0,08
200 0,19
300 0,52
50 0,38
525 100 2,37
150 4,94
200 6,15
300 9,79

1.4.2 Pengujian overhang beam


Tabel 1.3 Pengujian defleksi pada overhang beam
Panjang Batang (mm) Beban (mm) Lendutan
50 0,01
100 0,01
175 150 0,01
200 0,01
300 0,01
50 0,025
100 0,04
350 150 0,05
200 0,06
300 0,11
50 0,05
100 0,15
525 150 0,24
200 0,31
300 0,49
Hasil dari pengambilan data kemarin kebagian jadwal sesi keempat
dengan pengujian bahan dan alat berupa plat dengan ukuran 525mm, dial, dan
pemberat dengan ukuran antara lain 50g empat buah dan 100g satu buah. Dapat
disimpulkan hasil uji yang sudah tertera dalam tabel diatas, dengan contoh
pengujian overhang beam beban 300g pada ukuran 525mm menghasilkan nilai
defleksi 0,49. Sedangkan untuk pengujian pada kantilever dengan beban 200g
menghasilkan nilai defleksi 6,15.
1.5 Perhitungan
Perhitungan merupakan pembuktian untuk menemukan hasil dari data yang
sudah diambil saat praktikum. Data yang hitung pada pengujian ini yaitu,
cantilever beam dengan panjang 525mm dan pembebanan 100g serta overhang
beam dengan panjang 525mm dengan pembebanan 100g. berikut rincian
perhitungannya.
1.5.1 Perhitungan kantilever
Diketahui: L = 525mm == 0,525m
P = 150g == 0,001471 kn
Nilai titik beban terpusat = 48 cm = 0,480 m
Pengaruh gravitasi = 9,81 m/𝑠 2
1. Menghitung nilai reaksi akibar beban
MA + (P . 0,480) + (RA . 0) = 0
MA + (0,001471kn. 0,480m) + (RA . 0) = 0
MA = -0,0007068KNm (hasil (-) prediksi salah)
-MA + (RA.0,525m) - (P . 0,480m) = 0
-0,0007068knm + 0,525RA - (0,001471. 0,480m) = 0
0,525RA = 0,0014136 RA = -9,83 KN (hasil (-) prediksi salah)
2. Tinjaun gaya geser (SFD)
- Potongan I (0 – 0,480) dipotong sebelum titik B
Qx = RA = -9,83 KN
- Potongan II (0,480 – 0,525) dipotong setelah titik B
Qx = RA - P = -9,83 - 0,001471 = -9,828529 KN
Setelah mendapatkan Nilai dari potongan I dan II maka dapat ditentukan
diagram SFD.

3. Momen BMD
- Potongan I (0 – 0,480)
Mx = -MA + (RA . x)
Mx = -0,0007068+ (-9,83kn . x)
- Jarak nilai x = 0 meter
M0 = -MA + (RA . 0)
M0 = -0,0007068+ (-9,83 . 0)
M0 = -0,0007068knm
- Jarak 0,480 meter
M0,480 = -MA + (RA . 0,480)
M0,480 = -0,0007068 + (-9,83 . 0,480)
M0,480 = -0,0007068 + (-4,7184)
M0,480 = -4,7191068knm
- Potongan II (0,480 – 0,525)
Mx = -MA + (-RA . x) – (P . (x – 0,480))
Mx = -0,0007068knm+ (-9,83 . x) – (P . (x – 0,480))
- Jarak 0,480 meter
M 0,480 = -MA + (RA . 0,480) – (P . (x – 0,480))
M 0,480 = -0,0007068 + (-9,83 . 0,480) – (0,001471. (0,480 – 0,480))
M 0,480 = -0,0007068 + (-4,7184) - 0
M 0,480 = -4,7191068knm
- Jarak 0,525 meter
M 0,525 = -MA + (RA . 0,525) – (P . (x – 0,480))
M 0,525 = -0,0007068+ (-9,83. 0,525) – (0,001471. (0,525 – 0,480))
M 0,525 = -0,0007068+ (-5,16075) – (0,001471. (-0,0000441))
M 0,525 = -5,1614586 – (-6,48711)
M 0,525 = -1,3256514
Setelah mendapatkan Nilai dari potongan I dan II maka dapat ditentukan
diagram BMD.
4. Hasil uji dicantumkan
- Nilai SFD Potongan I (0 – 0,480) = -9,83 KN
- Nilai Potongan II (0,480 – 0,525) = -7,61098 KN
- Nilai BMD M0 = -0,001471, M0,480 = -4,7191068, M0,525 = -
1,3256514

1.5.2 Perhitunga overhang beam

• Diketahui: P = 150g = 0,001471 KN


L=525mm = 0,525m
• Ditanya: SFD? BMD?
• Dijawab :
• ∑ 𝑀𝐴 = 0
RBV . L + P 1/2L = 0
RBV . 0,525 + 0,001471. 0,2625 = 0
RBV . 0,525 = - 0,0000386138
RBV = - 0,0000386138 . 0,525
RBV = 0,0000202722 KN
• ∑ 𝑀𝐵 = 0
RAV . L - P 1/2L = 0
RAV . 0,525 - 0,001471. 0,2625 = 0
RAV . 0,525 = 0,0000386138
RAV = 0,0000202722 KN
• Gaya Lintang (SFD)
SFA = RAV = 0,0000202722 KN
SFC ki = SFA = 0,0000202722 KN
SFC ka = 0,0000202722 – 0,525 = - 0,524979KN
SFB = - 0,524979KN
➢ BMD
• Daerah 1 (0-0,2625m)
MX= RAV . X = 0,001471. X
M0 = 0,001471. X = 0
M0,2625 = 0,001471. 0,2625 = 0,0003861375 KNm
• Daerah 2 (0,2625m-0,525m)
MX= RAV . X - 0,525 (X-0,2625)
M0,2625 = 0,001471 . 0,2625 - 0,525 (0,2625 -0,2625)
= 0,001471 . 0,2625 = 0,0003861375 KNm
• M0,525 = 0,001471 . 0,525 - 0,525 (0,525 -0,2625)
= 0,000772275 KNm
Setelah melakukan perhitungan maka didapatkan hasil matematis sebagai berikut:
Nilai SFD Potongan I = -0,0007068KNm dan nilai Potongan II = -1,3256514
KNm Nilai BMD M0 = 0, M0,2625 = 0,0003861375 KNm, M0,525= -
0,000772275 KNm.
1.6 Kesimpulan
Praktikum modul satu terdapat kesimpulan dari keseluruhan selama proses
praktikum berlangsung. Kesimpulan praktikum fenomena dasar mesin merupakan
bagian dari penutup yang memberikan gambaran proses praktikum. Berikut
dibawah ini merupakan kesimpulan dari praktikum fenomena dasar mesin modul
satu:
1. Defleksi adalah perubahan bentuk pada balok atau batang yang ditinjau dari
1 dimensi akibat adanya pembebanan yang diberikan pada balok atau
batang. Semakin besar beban yang diberikan pada benda kerja maka
semakin besar defleksi (Q) yang dihasilkan. Semakin kecil nilai defleksi
suatu benda kerja semakin nilai modulus elastisitas pada benda kerja
tersebut semakin besar.
2. Pengaruh variasi panjang (l) balok dan penampang (b x d) terhadap besarnya
defleksi balok dapat dijelaskan melalui rumus dasar defleksi balok yang
dikenal sebagai Persamaan Euler-Bernoulli. Panjang (l): Semakin panjang
balok, defleksi akan cenderung meningkat. Dimensi penampang (b x d):
Defleksi balok akan dipengaruhi oleh momen inersia (I), yang tergantung
pada dimensi penampang. Peningkatan lebar (b) atau tinggi (d) penampang
biasanya dapat mengurangi defleksi.
1.7 Daftar Pustaka
Akbar, A., & Isworo, H. (2018). Analisis defleksi engine stand Suzuki Vitara
dengan metode simulasi. Polhasains: jurnal sains dan terapan Politeknik
Hasnur., 6(01), 13-16.
Kurniawan, A., Putra, T. D., & Farid, A. (2016). PENGARUH JUMLAH PLAT
BESI TERHADAP DEFLEKSI PEMBEBANAN PADA PENGUJIAN
SUPERPOSISI. Widya Teknika, 24(2).
Palungan, M. B., Dayera, D., & Fatem, M. (2021). Analisa Balok Kantilever
Dengan Beban Tidak Terbagi Merata. JEECAE (Journal of Electrical,
Electronics, Control, and Automotive Engineering), 6(2), 51-55.
1.8 Dokumentasi

Gambar 1.6 uji beban 300g pada balok dengan cantilever

Gambar 1.7 uji beban 150g overhang beam

Gambar 1.8 pengukuran titik terpusat beban kantilever


Gambar 1.9 pembacaan nilai lendutan pada overhang beam

Gambar 1.10 penempatan beban terpusat pada overhang beam


LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN
Modul :1
Nama : abid nailul fauzi retsa
Kelas :A
Nama Asisten : rizal palevi
No Tangal Hasil Asistensi TTD
- Penulisan sitasi
- Perhitungan
1 14-11-2023
- Kelurusan paragraf
- Dokumentasi

- Keterangan hasil pengambilan


data
2 15-11-2023 - Sitasi
- Perhitungan
- Kerapian paragraf

Anda mungkin juga menyukai