Disusun Oleh :
Anggota kelompok :
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 TEORI DASAR
Berisi tentang hasil penelitian-penelitian terdahulu, dasar teori proses
lendutan batang,
BAB 3 ALAT DAN BAHAN
Berisi tentang alat dan bahan untuk melakukan praktikum.
BAB 4 TUGAS DAN PERTANYAAN
Berisi hasil simulasi dan pembahasan dari hasil praktikum
BAB 5 DATA DAN PERHITUNGAN
Pada bab ini berisi tentangkesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TEORI DASAR
2. Rol
Rol merupakan tumpuan yang hanyadapat menerima gaya reaksi
vertical. Alat ini mampu melawan gaya-gaya dalam suatu garis aksi
yang spesifik. Penghubung yang terlihat pada gambar dibawah ini dapat
melawan gaya hanya dalam arah AB rol. Pada gambar dibawah hanya
dapat melawan beban vertical. Sedang rol-rol hanya dapat melawan
suatu tegak lurus pada bidang cp. Di tunjukan pada Gambar 2.5
3. Jepit
Jepit merupakan tumpuan yang dapat menerima gaya reaksi vertical,
gaya reaksi horizontal dan momen akibat jepitan dua penampang.
Tumpuan jepit ini mampu melawan gaya dalam setiap arah dan juga
mampu melawan suatu kopel atau momen. Secara fisik, tumpuan ini
diperoleh dengan membangun sebuah balok ke dalam suatu dinding
batu bata. Mengecornya ke dalam beton atau mengelas ke dalam
bangunan utama. Suatu komponen gaya dan sebuah momen. Di
tumjukan pada Gambar 2.6
1. Beban terpusat
Titik kerja pada batang dapat dianggap berupa titik karena luas
kontaknya kecil. Di tunjukan pada Gambar 2.7
2. Batang kartilever
Bila salah satu ujung balok dijepit dan yang lain bebas. Di
tunjukan pada Gambar 2.11
3. Batang Overhang
4. Batang menerus
2. Poros Transmisi
Pada poros transmisi roda gigi yang saling bersinggungan untuk
mentransmisikan gaya torsi memberikan beban pada batang poros secara
radial. Ini yang menyebabkan terjadinya defleksi pada batang poros
transmisi. Defleksi yang terjadi pada poros membuat sumbu poros tidak
lurus. Ketidaklurusan sumbu poros akan menimbulkan efek getaran pada
pentransmisian gaya torsi antara roda gigi. Selain itu, benda dinamis
yang berputar pada sumbunya. Di tunjukan pada Gambar 2.15
Keterangan rumus :
2. Momen gaya atau momen kopel sebagai penyebab dari perubahan gerak
rotasi
3. Momen Gaya (t) adalah gaya kali jarak/lengan. Arah gaya dan arah jarak
harus tegak lurus.
Tabel 2.1 Momen Inersia Bahan
Rol)
4. Beri tanda pada batang uji untuk posisi tempat pembebanan dan posisi
dial indikator
DAFTAR PUSTAKA
Akinlabi Oyetunji & Nwafagu Nwigboj (2001, july 24) Effect of welding process,
type of electrode and electrode core diameter on the tensile property of
304L austenitic stainless steel, Industrial Skills Training Centre (ISTC),
(p) 210-222, November 28, 2019. http://lejpt.academicdirect.org/
Anonim. 2013. CSWIP (Certification Scheme Welding Inspector Personal ) Level
2. Cambridge. TWI.
ASTM Standards: A370, The American Socecty For Testing And Material, 2001,
Anual Book Of ASTM Standards.
A. Suganda, (2009) Teori Pengelasan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Callister, D. William. (2001). Fundamentalsof Materials science and engineering.
New York : John Wiley & Sons, Inc.
Citrakara US, Yoto dan Widiyanti. Perbedaan Kekuatan Tarik Dan Jenis Patahan
Sambungan Las Gmaw Baja Karbon Rendah (St 37) Akibat Proses
Normalizing. Jurnal Pendidikan Profesional.
Dadang, (2013). Sifat Mekanis Bahan. Semarang : Teknik Mesin. Universitas
Diponogoro
Daryanto. 2012. Teknik Pengelasan. Bandung : Alfabeta.
Heri Sunaryo. 2008. Teknik Pengelasan Kapal Jilid 2. Jakarta : Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Dadang, (2013). Sifat Mekanis Bahan. Semarang : Teknik Mesin. Universitas
Diponogoro.
Fernando. Hengky ( 2017 ). perbandingankarakteristik sifat mekanis ASTM A106
grade B dan ASTM A790 Hasil proses pengelasan GTAW. Jurnal Progam
Studi Teknik Mesin. Institut Teknologi Indonesia
K. Ramkumar, (February 2016). Effect of optimal weld parameters in the
microstructure and mechanical properties of autogeneous gas tungsten arc
weldments of super-duplex stainless steel UNS S32750 5, pg. 356-365,
VIT University, Vellore.