PENDAHULUAN
.......................................... (2.2)
Dimana, merupakan notasi penjumlahan sebanyak n (sebanyak
partikel atau bagian-bagian yang ada).
Untuk benda-benda yang bentuknya teratur dan telah diketahui
secara umum, rumus momen inersianya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 2.1 Rumus Momen Inersia
Sumbu Rumus Momen
Benda Putar Gambar benda Inersia
Di sebelah
partikel
dengan
Partikel jarak R
Tepat
melalui
pusat dan
tegak
Batang lurus
silinder batang
Melalui
Silinder titik pusat
pejal silinder
Melalui
Silinder titik pusat
berongga silinder
Silinder Melalui
pejal titik pusat
berongga silinder
Melintang
terhadap
Silinder titik pusat
pejal silinder
Tepat
Bola melalui
pejal titik pusat
Tepat
Bola melalui
berongga titik pusat
Melintang
terhadap
Cincin titik pusat
tipis cincin
Tepat
melalui
Plat titik pusat
datar plat
Melalui
Kerucut titik pusat
pejal silinder
1 d 2 y ……………………..(2.10)
dx 2
tb / a dt x(Md ) ………………….(2.20)
XA
3. Metode Superposisi
Persamaan diferensial kurva defleksi balok adalah persamaan
diferensial linier, yaitu semua faktor yang mengandung defleksi w dan
turunannya dikembangkan ke tingkat pertama saja. Karena itu,
penyelesaian persamaan untuk bermacam-macam kondisi
pembebanan boleh di superposisi. Jadi defleksi balok akibat beberapa
beban yang bekerja bersama-sama dapat dihitung dengan superposisi
dari defleksi akibat masing-masing beban yang bekerja sendiri-sendiri
M
w ''
EIy
Q
w '''
EIy
q
wIV
EIy
Berlaku analog
w '( x ) w '1( x ) w '2( x )
M ( x ) M 1( x ) M 2( x ) ……………...(2.24)
Q( x ) Q1( x ) Q2( x )
Mulai Literatur:
1. Modul
Mempersiapkan Alat Dan Bahan Seperti 2. Browsing
Rangka Instalasi, Gantungan Beban dengan
Bebannya, Jangka Sorong dan Alat Uji
Tidak
Analisa Data
Ya
Selesai