MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH GETARAN MEKANIS
Dosen Pengampu Talifatim Machfuroh, S.Pd., M. T.
Disusun Oleh :
Abdul Wahab 1721201001
Navy Erdino 1721201013
Puji Setiawan 1721201014
Puji serta syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt. Tuhan
Yang Maha Esa atas rahmat, karunia, serta hidayatnya kami diberi kesehatan
dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah getaran mekanik ini
dengan tepat waktu.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Talifatim Machfuroh
selaku dosen pengampu mata kuliah getaran mekanis yang telah membimbing
dan memberi kami kesempatan untuk belajar lebih mandiri dan
mengedepankan kolaborasi, rekan-rekan kelompok yang telah bekerja keras
membuat makalah dan tugas ini, teman-teman Teknik Mesin ’17, dan orang tua
kami yang senantiasa terus memanjatkan do’a untuk keselamatan dan
kelancaran kami dalam menimba ilmu.
Terlepas dari semua usaha dan jerih payah yang telah kami berikan
pada makalah ini, kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar kedepannya
dapat lebih maksimal.
Akhir kata, penulis sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 3
D. Manfaat .................................................................................................... 3
BAB II ................................................................................................................. 4
LANDASAN TEORI ............................................................................................ 4
BAB III ................................................................................................................ 9
PEMBAHASAN .................................................................................................. 9
Getaran Bebas ................................................................................................ 9
Konsep Dasar Getaran Bebas Tak Teredam ................................................ 10
Contoh Pengaplikasian Getaran Bebas Tak Teredam .................................. 14
Konsep Dasar Getaran Teredam .................................................................. 17
Contoh pengaplikasian getaran bebas teredam............................................ 18
BAB IV.............................................................................................................. 20
PENUTUP ........................................................................................................ 20
A. Kesimpulan............................................................................................. 20
B. Saran ...................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Dalam proses industri, banyak dijumpai adanya bermacam bentuk
serta ukuran mesin, yang selain kerjanya rumit juga bernilai mahal. Kerusakan
yang tejadi secara mendadak dari mesin-mesin yang sedang dioperasikan akan
berakibat terhentinya proses produksi, terbuangnya jam kerja karyawan serta
pengeluaran biaya perbaikan yang mahal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar getaran bebas tak teredam?
2. Bagaimana konsep dasar getaran bebas teredam?
3. Bagaimana pengaplikasian getaran bebas tak teredam?
4. Bagaimana pengaplikasian getaran bebas teredam?
2
C. Tujuan
1. Mengetahui konsep dasar getaran bebas tak teredam.
2. Mengetahui konsep dasar getaran bebas teredam.
3. Mengetahui pengaplikasian getaran bebas tak teredam
4. Mengetahui pengaplikasian getaran bebas teredam.
D. Manfaat
1. Memenuhi tugas kelompok getaran mekanik.
2. Mengedepankan pembelajaran secara kolaborasi.
3. Melaksanakan sistem pembelajaran mandiri.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
Karakteristik utama dari getaran suatu benda berupa kuantitas dari
tiga sinyal pokok yaitu: frekuensi, amplitudo, dan sudut fasa yang dapat
dijelaskan beserta kuantitas lainnya sebagai berikut.
1. Amplitudo
Amplitudo adalah pengukuran skalar yang non-negatif dari besar
osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai
jarak atau simpangan terjauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang
sinusoidal.
2. Frekuensi
Untuk menghitung frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu,
menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan
panjang jarak waktu. Pada Sistem Satuan Internasional, hasil
perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar
fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini
pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi
satu kali per detik, yang terkadang digunakan juga satuan cps(cycle per
second) atau siklus per detik.
5
3. Sudut fase
Sudut fase mengacu pada hubungan antara dua gelombang sinus
yang tidak lulus melalui nol pada waktu yang sama. Mengingat satu siklus
penuh yang harus 360 derajat, sudut fase mengungkapkan seberapa
jauh kedua gelombang dalam hubungan satu sama lain dalam derajat.
5. Periode
Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali
getaran. Rumus untuk mencari periode adalah angka 1 dibagi jumlah
frekuensi dengan satuan detik atau sekon.
6
6. Frekuensi natural
Adalah frekuensi dari getaran bebas dari suatu benda yang bergetar
secara alamiah yang ditimbulkan oleh elastisitas pemegang benda dan
massa benda tersebut. Semakin besar elastisitas dari suatu pemegang
maka semakin besar pula natural frekuensinya dengan massa benda
yang sama. Tapi semakin besar massa benda dengan elastis yang sama
semakin kecil pula frekuensi naturalnya.
7. Displacement
Displacement atau perpindahan getaran merupakan jarak yang
ditempuh dari suatu puncak ke puncak yang lain. Perpindahan tersebut
umumnya dinyatakan dalam satuan mikron.
8. Velocity(kecepatan getaran)
Kecepatan getaran biasanya dinyatakan dalam satuan mm/detik.
Dimana titik puncaknya biasanya berada seperti pada titik 180 dan
kelipatannya.
7
9. Acceleration(percepatan getaran)
Secara teknis, percepatan adalah laju perubahan dari kecepatan.
Percepatan getaran biasanya dinyatakan dalam satuan ‘g’, dimana satu
‘g’ setara percepatan yang ditimbulkan oleh gaya gravitasi pada
permukaan bumi. Puncak percepatan biasanya terletak pada simpangan
terjauh positif pada grafik sinusoidal.
8
BAB III
PEMBAHASAN
Getaran Bebas
Sistem massa-pegas
9
Konsep Dasar Getaran Bebas Tak Teredam
10
Gambar sistem massa-pegas
k Δst = W
k Δst = m
11
Karena x(t) maka kecepatan = 𝑑𝑥(𝑡) = ẋ (positif dalam arah ke bawah)
𝑑𝑡
2𝑥(𝑡)
Dan percepatannya = 𝑑 = ẍ (positif dalam arah ke
bawah)
𝑑𝑡2
ma=ƩF (1.1)
a adalah percepatan ẍ
m. ƩF = W – k{ k Δst + x(t) }
Sehingga diperoleh:
m . ẍ = W – k{ Δst + x(t) }
m.ẍ=-kx (1.2)
12
Persamaan (1.2) menunjukkan persamaan differensial linear orde ke dua dari
sistem pada gambar sistem massa-pegas diatas. Persamaan (1.2) tersebut
juga dapat ditulis dalam bentuk:
ẍ=- 𝑘 x (1.3)
𝑚
𝑘
ωn 2 = atau ωn = √ (1.4)
𝑘 𝑚
𝑚
fn = 𝑘 (1.5)
1 √
𝑚
2𝜋
Dari persamaan (1.3) didapat persamaan diferensial order dua linier yang sering
disebut sebagai persamaan gerak, yakni:
m.ẍ+kx=0 (1.6)
13
Contoh Pengaplikasian Getaran Bebas Tak Teredam
geraknya Solusi :
a. Kekakuan:
k = 0,2533 N/mm
= 253,3 N/m
Massa:
m = 0,5 kg
Jadi
1 𝑘
𝑓𝑛 = √
2𝜋 𝑚
1 253,3
= √
2𝜋 0,5
= 3583 𝑠𝑝𝑠
14
b. Simpangan statik
𝑘 ∆𝑠𝑡= 𝑚. 𝑔
∆𝑠𝑡 = 𝑚 𝑔
𝑘
0,5×9,81
=
253,3
= 0,019 𝑚
c. Persamaan gerak
𝑚 𝑥̈ + 𝑘𝑥 = 0
0,5 𝑥̈ + 253,3 𝑥 = 0
15
Solusi :
3
𝑥 = 𝑃𝑙
3𝐸𝐼
𝑎𝑡𝑎𝑢
3𝐸𝐼
𝑃 = 𝑙3 𝑥
16
Konsep Dasar Getaran Teredam
cc = 2√𝑘 𝑚
ζ= 𝑐
2√𝑘
𝑚
17
Sebagai contoh struktur logam akan memiliki rasio redaman lebih
kecil dari 0,05, sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-
0,3.
fd = √1 − 𝜁2
Penyelesaian:
(a). Frekuensi natural dari sistem tak teredam per detik adalah:
𝑘
ω=√
𝑊/𝑔
3504
=√
(44.5/9,
81)
= 27,79
rad/s atau
dalam Hz
18
f=𝜔
2𝜋
27,79
=
2𝜋
= 4,42 Hz
δ = ln 𝑦1
𝑦2
1.00
= ln
0.85
= 0,163
ζ=𝛿
2
𝜋
0,163
=
2𝜋
= 0,026
(d). Koefisien
redaman c = ζ cc
ωD = ω √1 − 𝜁2
= 27,79 √1 − (0,026)2
= 27,78 rad/s
19
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Getaran bebas adalah getaran yang terjadi jika sistem berosilasi
karena bekerjanya gaya yang ada dala sistem itu sendiri yang timbul
akibat adanya harga awal tanpa pengaruh gaya luar. Getaran bebas
dibagi menjadi dua yaitu getaran bebas tak teredam dan getaran bebas
teredam. Getaran bebas tak teredam adalah getaran bebas dimana tidak
ada kerugian selama getaran tersebut berlangsung. Sedangkan getaran
bebas teredam adalah getaran bebas yang dipengaruhi gaya dissipasi
atau gaya redaman baik berupa kekentalan maupun tahanan lainnya.
B. Saran
1. Mahasiswa harus lebih mementingkan kolaborasi dalam
melaksanakan pembelajaran.
2. Mahasiswa harus lebih rajin mencari referensi yang lebih luas
20
DAFTAR PUSTAKA
21