Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

GETARAN TEREDAM DAN TIDAK TEREDAM

Disusun Oleh :

RIANTO OTNIEL

211210015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PONTIANAK PRODI TEKNIK MESIN

2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah.

Penulis menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan, seperti menyampaikan
informasi berbeda sehingga tidak sama dengan pengetahuan pembaca lain. penulis minta maaf sebesar
besarnya jika ada kalimat yang salah. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun makah ini
penulis harapkan guna perbaikan makalah,sehingga biasa bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

Demikian saya ucapkan terimakasih, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi para pembaca.

Pontianak, 9 juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


B. Rumusan masalah
C. Tujuan pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep dasar getaran teredam


B. Konsep dasar getaran tidak teredam
C. cara mengaplikasikan getaran teredam
D. Cara mengaplikasikan getaran tidak teredam

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hampir seluruh aspek kehidupan manusia dikelilingi oleh getaran. Dimulai dari tubuh kita
sendiri dipenuhi oleh fenomena-fenomena getaran, mulai dari pita suara kita, gendang telinga, dan otot
pada seluruh tubuh kita. Pembahasan awal dalam getaran mekanik adalah memahami fenomena-
fenomena yang terjadi dan mengembangkan teori-teori matematis untuk menggambarkan getaran pada
sistem, dimana pada kasus ini adalah sistem permesinan. Dengan ini kita dapat mengetahui masalah-
masalah yang ditimbulkan getaran pada suatu sistem baik berasal dari internal maupun eksternal. Masalah
yang timbul akibat menggunakan mesin-mesin mekanis adalah munculnya getaran yang dihasilkan dari
mesin tersebut. Contohnya pada mesin diesel pada mobil-mobil besar, ketidakseimbangan pada mesin
diesel dapat menghasilkan getaran pada tanah yang membuat ketidaknyamanan khususnya pada
perkotaan dan kawasan padat penduduk, mesin pada kereta api, mesin gerinda, dan lain sebagainya.
Getaran ini menimbulkan efek yang tidak dikehendaki seperti, ketidaknyamanan saat menggunakan mesin
tersebut, rusaknya mesin atau peralatan, dan dapat menyebabkan penyakit akibat kerja jika terpapar dalam
waktu yang lama. Getaran tersebut berasal dari dalam atau luar sistem. Getaran mekanis ini juga dapat
berimbas pada kinerja dan efektifitas daripada mesin mekanis itu sendiri.

Dalam proses industri, banyak dijumpai adanya bermacam bentuk serta ukuran mesin, yang selain
kerjanya rumit juga bernilai mahal. Kerusakan yang tejadi secara mendadak dari mesin-mesin yang
sedang dioperasikan akan berakibat terhentinya proses produksi, terbuangnya jam kerja karyawan serta
pengeluaran biaya perbaikan yang mahal. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan usaha perawatan serta
mengetahui kondisi-kondisi dan batas dari mesin yang dioperasikan, sehingga tidakan penyelamatan
dapat cepat diambil jika kondisi batas tersebut dicapai dan kerusakan lebih parah dapat dihindari. Selain
itu, memasang sistem peredam pada peralatan yang menghasilkan getaran juga dapat menjai solusi
preventif untuk mengurangi getaran yang terjadi. Dibalik kerugian-kerugian yang ditimbulkan getaran,
getaran juga memiliki manfaat yang tidak kalah pentingnya, salah satunya yaitu dapat mendiagnosa
kondisi suatu mesin. Sifat-sifat getaran yang ditimbulkan pada suatu mesin dapat menggambarkan kondisi
gerakan-gerakan yang tidak diinginkan pada komponen-komponen mesin, sehingga pengukuran, dan
analisa getaran dapat dipergunakan untuk mendiagnosa kondisi suatu mesin, sebagai contoh - adanya roda
gigi yang telah aus akan menimbulkan getaran dengan amplitude yang tinggi pada frekuensi sesuai
dengan frekuensi toothmesh (RPM kali jumlah gigi). Adanya unbalance (ketidakseimbangan) putaran
akan menimbulkan getaran dengan level tinggi pada frekuensi yang sama dengan rpm poros itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar getaran bebas tak teredam?
2. Bagaimana konsep dasar getaran bebas teredam? .
3. Bagaimana pengaplikasian getaran bebas tak teredam?
4. Bagaimana pengaplikasian getaran bebas teredam?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui konsep dasar getaran bebas tak teredam.
2. Mengetahui konsep dasar getaran bebas teredam.
3. Mengetahui pengaplikasian getaran bebas tak teredam
4. Mengetahui pengaplikasian getaran bebas teredam.
D. Manfaat Pembahasan
1. Memenuhi tugas kelompok getaran mekanik.
2. Mengedepankan pembelajaran secara kolaborasi.
3. Melaksanakan sistem pembelajaran mandiri.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep dasar getaran teredam

Getaran bebas adalah getaran yang terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya
yang ada dalam sistem itu sendiri yang timbul akibat adanya harga awal tanpa pengaruh gaya luar. Semua
sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas. Sistem massa-pegas. Konsep
Dasar Getaran Teredam Dalam suatu sistem, selain gaya inersia dan gaya kekakuan, sebetulnya terdapat
juga gaya dissipasi. Karena gaya dissipasi bersifat meredam gaya luar, maka lebih sering dikenal dengan
nama gaya redaman (damping forces). Gaya redaman tersebut timbul dari beberapa sumber, seperti
gesekan antar permukaan-permukaan kering, gesekan antar permukaan-permukaan yang dilumasi,
tahanan-tahanan fluida atau udara, dan lain-lainnya.

Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya yang
disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan mendapatkan peredaman
karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan benda. Konstanta
akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien peredam, dengan satuan N s/m (SI) Nilai
koefisien redaman kritis yaitu: cc = 2 k m Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem
digunakan rasio, yang dinamakan rasio redaman. Rasio ini adalah perbandingan antara koefisien redaman
terhadap nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis(cc). Rumus untuk
rasio redaman (ζ) adalah ζ = c 2 k m 17. Sebagai contoh struktur logam akan memiliki rasio redaman
lebih kecil dari 0,05, sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3. Frekuensi dalam hal
ini disebut frekuensi alamiah teredam, fd, dan terhubung dengan frekuensi alamiah tak teredam lewat
rumus berikut fd = 1 ζ 2 .

B. Konsep dasar getaran tidak teredam

Konsep Dasar Getaran Bebas Tak Teredam Analisis sistem dasar yang sederhana dalam
pembahasan dinamika struktur adalah sistem derajat kebebasan tunggal, dimana gaya geseran atau
redaman diabaikan, dan sebagai tambahan, akan ditinjau sistem yang bebas dari gaya aksi gaya luar
selama bergerak atau bergetar. Pada keadaan ini, sistem tersebut hanya dikendalikan oleh pengaruh atau
kondisi yang dinamakan kondisi awal (initial conditions), yaitu perpindahan yang diberikan dalam
kecepatan pada saat t=0, pada saat pembahasan dimulai. Sistem derajat kebebasan tunggal tak teredam
sering dihubungkan dengan osilator sederhana tak teredam (simple undamped oscillator) yang selalu
disajikan seperti gambar dibawah. Bentuk alternatif model matematis sistem derajat kebebasan tunggal
Didasarkan pada cara analisanya, getaran bebas tanpa redaman mengasumsikan tidak ada kerugian selama
getaran berlangsung. Sedangkan analisanya dititik beratkan untuk mendapatkan frekuensi naturalnya.
C. Cara pengaplikasikan getaran teredam

Contoh pengaplikasian getaran teredam adalah sebagai berikut:

1. sebuah sistem bergetar terdiri dari berat W = 44.5 N dan kekakuan pegas k = 3504 N/m,
dipengaruhi redaman liat (viscous damped) sehingga dua amplitudo puncak secara berurutan
adalah 1.00 sampai Tentukan :
a) Frekuensi natural dari sistem tak teredam
b) Pengurangan logaritmis (logarithmic decrement)
c) rasio redaman (damping ratio)
d) koefisien redaman
e) frekuensi natural

teredam Penyelesaian:

a) Frekuensi natural dari sistem tak teredam per detik adalah: ω = k W/g = 3504 (44.5/9,81) = 27,79
rad/s atau dalam Hz 18 22 f = ω 2π = 27,79 2π = 4,42 Hz
b) Pengurangan logaritmis δ = ln y1 y2 = ln = 0,163
c) Rasio redaman ζ = δ 2π = 0,163 2π = 0,026
d) Koefisien redaman c = ζ cc = 0,026 (2 x 3504 (44,5/9,81) ) = 6,55 N s/m
e) Frekuensi natural teredam ωd = ω 1 ζ 2 = 27,79 1 (0,026) 2 = 27,78 rad/s 19.

D. Cara pengaplikasikan getaram tidak teredam

Contoh dari Pengaplikasian Getaran Bebas Tak Teredam Setelah kita mendapat rumus-rumus
dan persamaan diatas, sekarang kita dapat mengaplikasikannya melalu contoh soal seperti berikut:

1. Sebuah system massa-pegas seperti gambar diatas, dengan massa 0,5 kg dan kekakuannya 0,2533
N/mm. Tentukan :
a) Frekuensi naturalnya dalam siklus per detik
b) Simpangan statiknya
c) Persamaan geraknya Solusi Kekakuan :

Penyelesaiannya

a) Tentukan frekuensi natural massa M yang diletakkan pada ujung balok konsol (cantilever beam)
k = 0,2533 N/mm = 253,3 N/m Massa: m = 0,5 kg Jadi fn = 1 2π k m = 1 2π 253,3 0,5 = 3583
sps 14
b) Simpangan statik k st = m. g st = m g k = 0,5 9,81 253,3 = 0,019 m c. Persamaan gerak m x + kx
= 0 0,5 x + 253,3 x = 0 2.
c) Solusi : Dari pelajaran mekanika teknik, defleksi yang terjadi pada balok konsol akibat gaya
terpusat diujung balok adalah : x = Pl3 3EI atau P = 3EI l 3 x Dimana E adalah modulus
elastisitas I adalah momen inersia luasan EI adalah ketegaran lentur Dari problem kesetimbangan
k x = F maka : k = 3EI l 3 Jadi : f n = 1 2π 3EI Ml 3 16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Getaran bebas adalah getaran yang terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada
dala sistem itu sendiri yang timbul akibat adanya harga awal tanpa pengaruh gaya luar. Getaran bebas
dibagi menjadi dua yaitu getaran bebas tak teredam dan getaran bebas teredam. Getaran bebas tak
teredam adalah getaran bebas dimana tidak ada kerugian selama getaran tersebut berlangsung. Sedangkan
getaran bebas teredam adalah getaran bebas yang dipengaruhi gaya dissipasi atau gaya redaman baik
berupa kekentalan maupun tahanan lainnya

B. Saran

I. Mahasiswa harus lebih mementingkan kolaborasi dalam melaksanakan pembelajaran.


II. Mahasiswa harus lebih rajin mencari referensi yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA

Balachandran, Balakumar, Edward B. Magrab, Vibrations, 2nd ed., Cengage Learning, Rao, S.S.,
Mechanical Vibrations, 4th ed., Pearson Education International (Prentice Hall), Thomson, W. T Teori
Getaran dengan Penerapan. Terjemahan Lea Prasetyo. Jakarta: Erlangga. Sugiyanto Getaran Mekanis:
Sistem Satu Derajat Kebebasan. Diktat Kuliah. Universitas Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai