Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENYEBAB GETARAN PADA GENERATOR LISTRIK DAN CARA


PEREDAMANNYA

“Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Getaran Mekanis”

DOSEN PEMBIMBING :
Ir. H. ABDUL WAHAB, M.T.

DISUSUN OLEH :
ADITYA DWI LAKSONO (21601052094)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini listrik merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan umat
manusia. Tanpa adanya listrik, manusia akan sulit beraktifitas dan menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik. Penggunaan generator merupakan salah satu upaya
mengoptimalkan penggunaan energi listrik dengan memanfaatkannya sebagai
pengubah daya mekanis menjadi daya listrik. Rijono (1997:107)
menuliskan,”Generator adalah sebuah mesin listrik yang dapat mengubah daya
mekanis menjadi daya listrik. Jika sepotong kawat terletak diantara kutub-kutub
magnet, kemudian kawat tersebut kita gerakkan, maka di ujung kawat itu muncul
gaya gerak listrik karena induksi”.
Generator ada dua jenis, yaitu generator AC (arus bolak balik) dan generator
DC (searah). Generator DC ada dua macam, yaitu generator DC tanpa penguatan
medan dan generator DC dengan penguatan medan. Dalam penggunaan Generator
DC, pasti akan mengalami losses (Rugi-rugi). Rugi-Rugi yang terjadi dibagi
menjadi tiga, yaitu: rugi-rugi tembaga atau listrik, rugi-rugi besi atau magnet,
rugi-rugi mekanik. Karena terjadi rugi-rugi, maka efisiensi dilakukan untuk
membandingkan daya masukan dan keluaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud generator listrik (genset) ?
2. Apa penyebab getaran pada generator ?
3. Bagaimana cara kerja generator ?
4. Bagaimana cara peredaman genset dalam ruangan ?
1.3 Tujuan
1. Apa yang dimaksud generator listrik (genset) ?
2. Apa penyebab getaran pada generator ?
3. Bagaimana cara kerja generator ?
4. Bagaimana cara peredaman genset dalam ruangan ?
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Difinisi Getaran ( Vibrasi )


Vibrasi adalah gerakan osilasi ( bolak balik ) yang berulang dari bagian suatu
mesin ( suatu benda ) yang elastis dari posisi kesetimbangan statisnya (posisi
diam) pada interval tertentu,jika kesetimbangan tersebut terganggu oleh adanya
Gaya tau gerakan badan mesin Salah satu tujuan belajar getaran untuk mengurangi
negative getaran design mesin yang baik.hampir semua alat gerak mempunyai
masalah getaran karena adanya ketidak seimbangan mekanisme.

2.2 Jenis Jenis Getaran


Secara umum getaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yakni:

1. Getaran Bebas dan Paksa


Getaran bebas terjadi jika sebuah sistem diberi inisial gangguan,
sehingga ia bergetar dengan sendirinya, maka getaran tersebut dinamakan
dengan getaran bebas. Tidak ada gaya eksternal bekerja pada sistem.
Contohnya : Bandul yang ditarik kemudian dilepaskan dan dibiarkan
menghasilkan getaran sampai pergerakan bandul tersebut berhenti.
Getaran paksa terjadi jika sebuah sistem diberi gaya dari luar (lebih
tepatnya gaya yang berulang-ulang), maka getaran yang timbul pada
sistem tersebut disebut sebagai getaran paksa. Getaran rumah yang roboh
ketika gempa dan getaran yang timbul pada mesin diesel yang sedang
bekerja adalah salah satu contoh dari getaran paksa.
Jika frekuensi sebuah gaya eksternal tepat sama dengan frekuensi
getaran sistem, maka akan menimbulkan resonansi. Resonansi inilah yang
sangat membahayakan sistem. Kerusakan dari struktur bangunan,
jembatan, turbin, hingga sayap pesawat terbang sering kali dikaitkan
dengan timbulya resonansi getaran tersebut.
2. Getaran Teredam dan Tidak Teredam
Jika tidak ada energi dalam sebuah getaran yang hilang atau
terdisipasi akibat adanya gesekan atau hambatan lainnya, maka getaran
tersebut dikenal dengan Getaran Tidak Teredam. Sedangkan jika sebuah
getaran mengalami pengurangan energi secara bertahap, maka
dinamakan Getaran Teredam. Pada berbagai sistem, nilai dari peredaman
sangat kecil sehingga sering kali diabaikan. Namun juga sebaliknya, ada
sistem-sistem lain yang justru peredaman menjadi komponen penting,
sistem shock absorber pada kendaraan bermotor misalnya.
3. Getaran Linier dan Non-Linier
Jika semua komponen dasar dari sistem getaran yaitu pegas, massa,
dan peredam berperilaku linier, getaran yang dihasilkan dikenal
sebagai Getaran Linier. Namun, jika salah satu atau lebih dari komponen
dasar tersebut berperilaku tidak linier, maka getaran disebut
sebagai Getaran Non-Linier. Persamaan diferensial dibuat untuk
menggambarkan perilaku sistem getaran linier dan nonlinier. Jika
getarannya linear, prinsip superposisi berlaku, dan teknik analisis
matematis dikembangkan dengan baik. Untuk getaran nonlinier, prinsip
superposisi menjadi tidak valid, dan teknik analisis menjadi lebih sulit.
Karena semua sistem getaran cenderung berperilaku nonlinier seiring
dengan meningkatnya amplitudo osilasi, pengetahuan tentang getaran
nonlinier lebih dikembangkan dalam menangani sistem getaran praktis.
4. Getaran Deterministik dan Acak
Jika nilai atau besarnya eksitasi (gaya atau gerakan) yang bekerja
pada sistem getaran diketahui pada waktu tertentu, eksitasi tersebut disebut
sebagai deterministik, dan getaran yang dihasilkan dikenal
sebagai Getaran Deterministik.
Dalam beberapa kasus, eksitasi bersifat nondeterministik atau acak;
nilai eksitasi pada waktu tertentu tidak dapat diprediksi. Dalam kasus ini,
data eksitasi yang luas mungkin menunjukkan beberapa keteraturan
statistik. Pada kondisi ini, adalah mungkin untuk memperkirakan nilai
rata-rata dan nilai rata-rata kuadrat dari eksitasi. Contoh eksitasi acak
adalah kecepatan angin, kekasaran jalan, dan gerakan tanah selama gempa
bumi. Jika eksitasi bersifat acak, getaran yang dihasilkan disebut Getaran
Acak. Dalam hal ini respons vibrasi dari sistem juga acak; dan kondisi itu
hanya dapat dijelaskan melalui perhitungan statistik.
2.3 Analisa Getaran
Dasar analisis getaran dapat dipahami dengan mempelajari model
sederhana massa pegas peredam kejut. Struktur rumit seperti badan mobil dapat
dimodelkan sebagai “jumlahan” model massa pegas peredam kejut tersebut.
Model ini adalah contoh osilator harmonik sederhana.

2.3.1 Getaran bebas tanpa peredam

Model massa-pegas sederhanal

Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat


diabaikan, dan tidak ada gaya luar yang memengaruhi massa (getaran
bebas). Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding
dengan panjang peregangan x, sesuai dengan hukum Hooke,
Sesuai Hukum kedua Newton gaya yang ditimbulkan sebanding
dengan percepatan massa karena F = Fs, kita mendapatkan persamaan
diferensial biasa.
Gerakan harmonik sederhana sistem benda-pegas

Bila kita menganggap bahwa kita memulai getaran sistem dengan


meregangkan pegas sejauh A kemudian melepaskannya, solusi persamaan
di atas yang memerikan gerakan massa.
Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak
harmonis sederhana yang memiliki amplitudo A dan frekuensi fn.
Bilangan fn adalah salah satu besaran yang terpenting dalam analisis
getaran, dan dinamakan frekuensi alami takredam.

2.3.2 Getaran bebas dengan redaman

Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku


pada massa selain gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila
bergerak dalam fluida benda akan mendapatkan peredaman karena
kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan
benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien
peredam, dengan satuan N s/m (SI) Solusi persamaan ini tergantung pada
besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil, sistem masih akan bergetar,
tetapi pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang redam, dan
merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis
vibrasi. Bila peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem
tidak lagi berosilasi, kita mencapai titik redaman kritis. Bila peredaman
ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut dalam keadaan lewat
redam.

Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem


digunakan nisbah yang dinamakan nisbah redaman. Nisbah ini adalah
perbandingan antara peredaman sebenarnya terhadap jumlah peredaman
yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penegertian Genset


Genset adalah akronim dari “Generator set”, yaitu suatu mesin atau
perangkat yang terdiri dari pembangkit listrik (generator) dengan mesin
penggerak yang disusun menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan suatu tenaga
listrik dengan besaran tertentu. Mesin pembangkit kerja pada genset biasanya
berupa motor yang melakukan pembakaran internal, atau mesin diesel yang
bekerja dengan bahan bakar solar atau bensin. Generator adalah alat penghasil
listrik. Prinsip kerja generator, yaitu mengubah energi gerak (kinetik) menjadi
energi listrik.
Generator listrik pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun
1831. Generator listrik pertama saat itu dibuat dalam bentuk kawat besi berbentuk
“U” yang dililitkan dengan gulungan kawat. Generator tersebut dikenal dengan
nama Generator Cakram Faraday. Dengan menggunakan induksi elektromagnetik,
generator listrik tersebut bekerja dengan memutar kumparan dalam medan magnet
sehingga muncul energi induksi.
Terdapat 2 komponen utama pada generator listrik, yaitu: sator (bagian yang
diam) dan rotor (bagian yang bergerak). Rotor akan berhubungan dengan poros
generator listrik yang berputar pada pusat stator. Kemudian poros generator listrik
tersebut biasanya diputar dengan menggunakan usaha yang berasal dari luar,
seperti yang berasal dari turbin air maupun turbin uap.
Berdasarkan jenis arus listrik yang dihasilkan, generator listrik dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu Generator Listrik Alternator (AC) dan Generator Listrik
Dinamo (DC).
1. GENERATOR LISTRIK AC
Pada genset listrik AC ini, kutub - kutub magnet yang berlawanan
saling dihadapkan sehingga diantara kedua kutub magnet tersebut
dihasilkan medan magnet. Di alam medan magnet tersebut terdapat
kumparan yang mudah berputar pada porosnya. Karena kumparan selalu
berputar, maka jumlah gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan juga
selalu berubah - ubah. Sifat dari arus listrik yang dihasilkan oleh generator
listrik AC ini  berjenis bolak-balik dengan bentuk seperti gelombang.
Amplitudonya bergantung pada kuat medan magnet, jumlah lilitan kawat,
dan luas penampang kumparan, serta frekuensi gelombangnya sama
dengan frekuensi putaran kumparan.
2. GENERATOR LISTRIK DC
Cara kerja genset listrik DC mirip dengan cara kerja generator listrik
AC. Yang membedakan hanya pada generator listrik DC ini,
menggunakan sebuah cincin belah atau yang biasa disebut dengan
komutator di bagian output-nya. Komutator ini memungkinkan arus listrik
induksi yang dialirkan ke rangkaian listrik berupa arus listrik DC,
meskipun kumparan yang berada di dalamnya menghasilkan arus listrik
AC.

3.2 Penyebab Getaran Pada Generator


Poros generator pembangkit listrik sering mendapat beban berupa
tegangan, torsi, kompresi, bending, atau kombinasi dari semuanya. Poros juga
kadang-kadang mengalami tekanan getaran. Dalam hal ini, poros dibebani
oleh gabungan tegangan tarik, tekan dan atau torsi. Selain itu poros biasanya
patah pada daerah yang mengalami konsentrasi tegangan seperti pada daerah
fillet. Fillet adalah daerah lekukan perubahan diameter poros yang besar dengan
diameter poros yang kecil. Konsentrasi tegangan tersebut dapat mengurangi
ketahanan lelah secara efektif. Jika ada tegangan secara metalurgi di daerah
fillet yang dapat disebabkan karena terjadi retak akibat peristiwa quench,
lubang korosi, kotoran inklusi bukan dari logam, rapuh karena ada partikel asing
sehingga logam tidak homogen, cacat las, dan lain-lain, maka akan mempercepat
poros patah saat dioperasikan.
Gesekan antara bagian yang berputar dengan bagian yang tetap disebut
rubbing. Gesekan ini bisa terjadi secara terputus-putus (intermitent) atau secara
terus menerus (continue) selama berputar
Suara genset yang cukup keras dapat menimbulkan polusi suara yang
menyebabkan gangguan pendengaran. Tidak heran jika mereka yang terkena
polusi ini akan menuntut kita untuk memasang peredaman yang lebih baik pada
ruang genset kita.
3.3 Prinsip Kerja Generator
Prinsip kerja generator sangatlah sederhana yaitu kumparan jangkar yang
memotong medan pada magnet yang dihasilkan kumparan medan akan
menimbulkan gerak gaya listrik terhadapkumparan jangkar. Cara kerja generator
yang utama adalah adanya medan magnet dan pemotong medan magnet.
Generator merupakan alat yang mampu menghasilkan energi listrik yang
bersumber kepada energi mekanik dan umumnya menggunakan induksi
elektromagnetik. Sumber energi mekanik sendiri bisa berasal dari resiprokat
ataupun turbin. Generator listrik pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh
seseorng yang bernama Faraday. Saat itu generator listrik mempunyai bentuk
gulungan kawat yang dililitkan pada besi yang berukuran U. Generator tersebut
dikenal dengan nama Generator Cakram Faraday.

3.4 Cara Kerja Generator


Cara kerja generator adalah melalui pergerakan medan magnet yang ada di
rotor terhadap kumparan tetap yang terdapat di stator. Medan magnet tersebut
dihasilkan dengan cara memberikan tegangan DC (Direct Current) pada kumparan
penguat medan yang ada di rotor yang dapat dihasilkan melalui penguat sendiri
maupun penguat terpisah. Sumber tegangan DC sendiri bisa didapat dari aki
(accumulator). Setelah itu pemotong medan magnet bias menggunakan bahan
konduktor untuk memotong medan magnet yang ada, karena apabila tidak
memotong maka prinsip kerja generator tidak akan timbul yang berupa gaya gerak
listrik. Generator listrik mempunyai 2 macam jenis yaitu generator listrik AC dan
generator listrik DC. Generator listrik AC mempunyai dua kutub stator sehingga
apabila kutub-kutub magnet yang berlawanan dihadapkan maka akan
menimbulkan sebuah medan magnet. Sedangkan generator listrik DC mempunyai
komulator sehingga arus listrik yang akan dihasilkan berupa arus listrik DC
sekalipun sumbernya berupa arus listrik AC. Adapun alat yang mampu
mengkonverter arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik AC yaitu inverter
listrik .
3.5 Cara Peredaman Genset Dalam Ruangan
Peredaman ruang genset seharusnya sudah dipikirkan pada saat perencanaan
gedung, bukan nya setelah tetangga sekitar menuntut. Berikut adalah beberapa
tips perencanaan yang dapat meningkatkan kualitas peredaman ruang genset:
1. Letakkan ruang genset di bawah tanah
Tanah merupakan peredam suara yang sangat baik. Karena itu jika
kondisi lapangan memungkinkan, sebaiknya ruang genset diletakkan di
bawah permukaan tanah, atau tertimbun tanah.
2. Perhatikan penempatan saluran buangan angin radiator
Ada dua sumber suara paling besar pada genset, yaitu Mesin dan
Kipas Radiator Genset. Suara Kipas ini sangat dekat dengan saluran
keluarnya buangan angina radiator. Karena itu saluran buangan angin
radiator perlu dijauhkan dari area yang sensitif terhadap suara.
Buangan angin ini sebisa mungkin jangan diletakkan pada gang.
Dinding-dinding gang akan memantul-mantulkan suara kipas ini sehingga
terdengar lebih kuat dari sebenarnya.
3. Perhatikan peletakan ruang genset
Jelas, ruangan genset sebisa mungkin diletakkan jauh dari area
sensitif suara. Sebisa mungkin ruang genset memiliki jarak dengan
bangunan tetangga agar getaran dinding ruang genset tidak ‘tertular’ masuk
ke gedung lain.
Jika memungkinkan ruang genset ditempatkan agak ke tengah,
supaya suara yang ditimbulkan setidaknya tertutup oleh struktur gedung kita
sehingga tidak mengganggu tetangga.
Namun tentunya pertimbangan peletakan ruang genset bukan
masalah suara. Karena itu desainer harus memperhitungkan trade-off yang
paling ideal untuk peletakan ruang genset.
Jika ruang genset sudah terlanjur berdiri namun masih perlu tambahan
peredaman, berikut beberapa cara peredaman genset yang dapat dilakukan:

1. Peredaman suara dengan menggunakan Noise Attenuator


Noise Attenuator dalam peredaman genset adalah perangkat
peredaman suara yang modular, yang dipasang pada saluran-saluran udara.
Attenuator ini dapat diletakkan pada saluran udara masuk dan  udara keluar,
baik pada ruang genset maupun pada unit genset itu sendiri.
2. Peredaman suara dengan menggunakan Glasswool
Material peredam suara yang kini sangat banyak digunakan adalah
Glasswool. Banyak merek Glasswool tersedia di pasaran. Biasanya
Glasswool dipasang pada dinding, plafon, dan pintu ruang genset.
Glasswool dipasang dengan menggunakan Spindle Pin, dan ditutup
dengan Glass Cloth. Agar lebih rapi bisa juga ditutup dengan plat perforator
yang harganya lebih mahal tapi juga memberikan peredaman ekstra.
3. Penambahan atau Upgrade Knalpot Genset
Suara mesin genset terdengar keras di area gas buang mesin. Karena
itu untuk meredamnya, mesin harus dilengkapi dengan knalpot (Silencer).
Ada dua macam standar Silencer: Industrial Silencer, dan Residential
Silencer.
Residential Silencer lebih besar dan tebal, dan memberikan
peredaman jauh lebih baik daripada Industrial Silencer. Jika kita membeli
genset Open Type, biasanya silencer yang kita dapatkan adalah tipe
Industrial Silencer.
Kebutuhan jumlah dan ukuran silencer biasanya ditentukan bentuk
dan ukuran mesin. Untuk mesin model V (V-Engine), biasanya
membutuhkan dua silencer. Namun bisa juga saluran gas buangnya
dijadikan satu sehingga Silencer yang diperlukan hanya satu. Namun
tentunya ukurannya harus didesain lebih besar.
Kadang satu silencer saja kurang untuk meredam suara mesin. Untuk
kepentingan ini ukuran silencer  harus diperbesar, atau diseri (seperti
layaknya system baterai yang dipasang seri).
4. Penambahan Vibration Damper
Satu sumber suara lagi dari genset adalah suara getaran struktur
bangunan yang timbul akibat getaran mesin. Getaran struktur bangunan ini
sangat rentan terjadi jika ruang mesin berada di lantai atas. Jika ruang mesin
semakin dekat dengan permukaan tanah, masalah ini semakin minim.
Jika ruang genset Anda terletak di lantai atas, maka pada unit genset
Anda perlu ditambahkan Vibration Damper untuk menyerap getaran dari
base frame genset, sehingga tidak ‘menjalar’ ke struktur bangunan.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Generator liatrik sering bergetar akibat sering mendapat beban berupa
tegangan, torsi, kompresi, bending, atau kombinasi dari semuanya. Poros juga
kadang-kadang mengalami tekanan getaran. Dalam hal ini, poros dibebani
oleh gabungan tegangan tarik, tekan dan atau torsi. Selain itu poros biasanya
patah pada daerah yang mengalami konsentrasi tegangan seperti pada daerah
fillet.
Cara kerja generator adalah melalui pergerakan medan magnet yang ada di
rotor terhadap kumparan tetap yang terdapat di stator. Medan magnet tersebut
dihasilkan dengan cara memberikan tegangan DC (Direct Current) pada kumparan
penguat medan yang ada di rotor yang dapat dihasilkan melalui penguat sendiri
maupun penguat terpisah. Sumber tegangan DC sendiri bisa didapat dari aki
(accumulator). Setelah itu pemotong medan magnet bias menggunakan bahan
konduktor untuk memotong medan magnet yang ada, karena apabila tidak
memotong maka prinsip kerja generator tidak akan timbul yang berupa gaya gerak
listrik.
Cara peredaman genset ada 3 cara yaitu :
1. Letakkan ruang genset di bawah tanah.
2. Perhatikan penempatan saluran buangan angin radiator
3. Perhatikan peletakan ruang genset
DAFTAR PUSTAKA
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/MKK/article/download/1661/1429
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/19720119
2001121-MAMAN_SOMANTRI/proteksi/7806_Pertemuan_ke_6_1.pdf
https://berbagienergi.com/2015/12/14/penyebab-terjadinya-vibrasi/
https://www.intidayaonline.com/cara-meredam-suara-genset-dengan-ruangan-
genset/

Anda mungkin juga menyukai