Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pernahkah kamu menyentuh sound system dalam keadaan berbunyi? Ketika
menyentuh sound system tentu kita akan merasakan getaran. Dan pernahkah kamu
melemparkan batu ke permukaan air yang tenang? Maka akan terjadi gelombang di
permukaan air yang menjalar menjauhi pusat usikan yaitu tempat jatuh batu tadi. Apabila
yang jatuh ke permukaan air adalah tetesan-tetesan air hujan dari pipa bocor akan
menimbulkan usikan yang tiada henti.
Dengan demikian gelombang permukaan air akan terjadi terus menerus. Dan
bayangkan jika air yang menetes lebih dari satu, maka pola gelombang permukaan yang
saling melingkar akan berpadu dan menyatu. Tetapi tahukah kalian apa yang dimaksud
dengan getaran dan gelombang? Bagaimana sifat-sifat dan bagaimana pula manfaat dari
getaran dan gelombang tersebut? Maka kelompok kami akan membahas tentang getaran dan
gelombang didalam makalah ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertian getaran?
2. Apakah pengertian perioda?
3. Apakah pengertian frekuensi?
4. Apakah pengertian gelombang?
5. Apakah pengertian panjang gelombang?
6. Apa yang dimaksud dengan cepat rambang rambat gelombang?
7. Apa yang dimaksud dengan gelombang transversal?
8. Apa yang dimaksud dengan gelombang longitudinal?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian getaran.
2. Untuk mengetahui pengertian perioda.
3. Untuk mengetahui pengertian frekuensi.
4. Untuk mengetahui pengertian gelombang.
5. Untuk mengetahui pengertian panjang gelombang.
6. Untuk mengetahui cepat rambat gelombang.
1
7. Untuk mengetahui gelombang transversal.
8. Untuk mengetahui gelombang longitudinal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Getaran

Getaran merupakan suatu peristiwa gerak bolak balik secara teratur suatu benda
melalui satu titik seimbang. Karena terjadi dengan teratur, getaran sering juga disebut dengan
gerak periodik. Kuat atau lemahnya pergerakan benda tersebut dipengaruhi oleh jumlah
energi yang diberikan.Semakin besar energi yang diberikan maka semakin kuat pula getaran
yang terjadi. Satu Getaran sama dengan satu kali gerakan bolak balik penuh dari benda
tersebut. Contoh sederhana getaran yaitu gerakan pegas yang diberikan beban, misalnya
pemanfaatan pegas untuk menjadi ayunan anak.

Getaran Pada Bandul Sederhana

Gambar dibawah ialah contoh getaran pada bandul sederhana, berdasarkan pada
bandul tersebut, Satu Kali Getaran ialah satu kali pergerakan bandul dari titik A – B – C – B
– A. Satu Kali getaran juga bisa dihitung titik mulainya dengan titik B atau Titik C.

Getaran Pada Bandul Sederhana


 Getaran Pada Bekas

Kemudian Pada Gambar kedua adalah contoh Getaran pada pegas yang diberikan
beban. Satu Kali Getaran pada Pegas Tersebut misalnya B – A – C – A – B. Satu Kali
Getaran juga bisa dihitung dari titik mulainya dengan titik A atau Titik C.

3
 Getaran Pada Pegas
Amlitudo

Amplitudo yakni simpangan terjauh dari titik keseimbangan.Amplitudo bisa diartikan


ialah jarak paling jauh dari titik keseimbangan saat terjadi getaran.Perhatikan kembali
Gambar pada bandul dan pegas sederhana diatas.

 Pada Gambar Bandul, titik keseimbangannya adalah titik B, dan Amplitudonya adalah
BA dan BC. Karena semakin lama gerakan bandul akan semakin kecil, sehingga titik
getaran pertamalah yang merupakan amplitudo dari bandul tersebut.
 Pada Gambar Pegas, Titik keseimbangannya merupakan titik A, dan Amplitudonya
adalah adalah AB dan AC. Karena semakin lama gerakan pegas juga akan semakin
melemah, jadi getaran pertamalah yang merupakan amplitudo dari pegas tersebut.

Periode
Periode yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran.Satuan
Periode dalam Sistem Internasional adalah Sekon (s). Dalam Fisika, Periode disimbolkan
dengan huruf “T” dan Rumusnya :

T=t/n
Keterangan :
T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s)
t = Waktu (Satuannya Sekon disingkat s)
n = Jumlah Getaran
Periode dan Frekuensi saling berhubungan dan bisa dihubungkan satu dengan
lainnya.Periode adalah kebalikan dari frekuensi demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu
didapatkan persamaan :

4
T = 1 / f dan F = 1 / T
Keterangan :

T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s)

f = Frekuensi (Satuannya Hertz disingkat Hz)

Jenis-Jenis Getaran

Secara umum dikenal dua macam jenis getaran berdasarkan proses terjadinya getaran, yakni :

1. Getaran Bebas dan Getaran Paksa

Getaran Bebas, adalah getaran yang terjadi ketika sistem mekanis dimulai dengan
adanya gaya awal yang bekerja pada sistem itu sendiri, lalu dibiarkan bergetar secara bebas.
Getaran bebas akan menghasilkan frekuensi yang natural karena sifat dinamika dari distribusi
massa dan kekuatan yang membuat getaran.

Contohnya : Bandul yang ditarik kemudian dilepaskan dan dibiarkan menghasilkan getaran
sampai pergerakan bandul tersebut berhenti.

Getaran Paksa, ialah suatu getaran yang terjadi ketika gerakan bolak-balik karena
adanya gaya luar yang secara paksa menciptakan getaran pada sistem.

Contohnya : yaitu getaran rumah yang roboh ketika gempa.

 Manfaat getaran pada kehidupan sehari-hari


1. Membuat pengendara motor merasa nyaman saat berada di jalan yang tidak rata
2. Menghasilkan bunyi·
3. Bidang kesehatan untuk membakar lemak.
4. menghasilkan suara yang indah/merdu yang kita dengar pada alat musik
akustik.
5. akibat dari adanya getaran kita dapat mendengar bunyi.jika tidak ada getaran kita
tidak akan bisa mendengar bunyi yang ada disekitar kita.

2. Getaran Teredam dan Tak Teredam


Jika tidak ada energi dalam sebuah getaran yang hilang atau terdisipasi akibat adanya
gesekan atau hambatan lainnya, maka getaran tersebut dikenal dengan Getaran Tidak

5
Teredam. Sedangkan jika sebuah getaran mengalami pengurangan energi secara bertahap,
maka dinamakan Getaran Teredam. Pada berbagai sistem, nilai dari peredaman sangat kecil
sehingga sering kali diabaikan. Namun juga sebaliknya, ada sistem-sistem lain yang justru
peredaman menjadi komponen penting, sistem shock absorber pada kendaraan bermotor
misalnya.
Damping
Dalam system dynamic bekerja dissipative forces – friction, structural resistances
—Umumnya, damping dalam structural systems adalah kecil dan mempunyai efek yang kecil
terhadap natural frekuensi
Tetapi, damping mempunyai pengaruh yang besar dalam mengurangi resonant pada structural
system
3. Getaran Deterministic dan Random
Getaran Deterministic
Sinyal disebut deterministic, selama harga dari sinyal dapat diprediksi.

Getaran deterministic

Getaran Random
– Tidak memiliki sinyal yang periodik maupun harmonik
– Harga dari getaran random tidak dapat di prediksi
– Tetapi getaran random bisa di gambarkan secara statistik

6
itu deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan ketika menyatakan frekuensi alamiah.

Getaran bebas tanpa peredam

Model massa-pegas sederhana:


Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat diabaikan, dan tidak ada
gaya luar yang memengaruhi massa (getaran bebas).
Dalam keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding dengan panjang peregangan x,
sesuai dengan hukum Hooke, atau bila dirumuskan secara matematis:

dengan k adalah tetapan pegas.


Sesuai Hukum kedua Newton gaya yang ditimbulkan sebanding dengan percepatan massa:

Karena F = Fs, kita mendapatkan persamaan diferensial biasa berikut:

7
Gerakan harmonik sederhana sistem benda-pegas. Bila kita menganggap bahwa kita memulai
getaran sistem dengan meregangkan pegas sejauh A kemudian melepaskannya, solusi
persamaan di atas yang memerikan gerakan massa adalah:

Solusi ini menyatakan bahwa massa akan berosilasi dalam gerak harmonis sederhana yang
memiliki amplitudo A dan frekuensi fn. Bilangan fn adalah salah satu besaran yang
terpenting dalam analisis getaran, dan dinamakan frekuensi alami takredam. Untuk sistem
massa-pegas sederhana, fn didefinisikan sebagai:

Catatan: frekuensi sudut ω (ω = 2πf) dengan satuan radian per detik kerap kali digunakan
dalam persamaan karena menyederhanakan persamaan, namun besaran ini biasanya diubah
ke dalam frekuensi “standar” (satuan Hz) ketika menyatakan frekuensi sistem.
Bila massa dan kekakuan (tetapan k) diketahui frekuensi getaran sistem akan dapat ditentukan
menggunakan rumus di atas.
Getaran bebas dengan redaman

8
Bila peredaman diperhitungkan, berarti gaya peredam juga berlaku pada massa selain
gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan
mendapatkan peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding
dengan kecepatan benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) c ini dinamakan koefisien
peredam, dengan satuan N s/m (SI)

Dengan menjumlahkan semua gaya yang berlaku pada benda kita mendapatkan persamaan

Solusi persamaan ini tergantung pada besarnya redaman. Bila redaman cukup kecil,
sistem masih akan bergetar, namun pada akhirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut kurang
redam, dan merupakan kasus yang paling mendapatkan perhatian dalam analisis vibrasi. Bila
peredaman diperbesar sehingga mencapai titik saat sistem tidak lagi berosilasi, kita mencapai
titik redaman kritis. Bila peredaman ditambahkan melewati titik kritis ini sistem disebut
dalam keadaan lewat redam.
Nilai koefisien redaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis pada model
massa-pegas-peredam adalah:

Untuk mengkarakterisasi jumlah peredaman dalam sistem digunakan nisbah yang


dinamakan nisbah redaman. Nisbah ini adalah perbandingan antara peredaman sebenarnya
terhadap jumlah peredaman yang diperlukan untuk mencapai titik redaman kritis. Rumus
untuk nisbah redaman (ζ) adalah

Sebagai contoh struktur logam akan memiliki nisbah redaman lebih kecil dari 0,05,
sedangkan suspensi otomotif akan berada pada selang 0,2-0,3.
Solusi sistem kurang redam pada model massa-pegas-peredam adalah

Nilai X, amplitudo awal, dan ϕ, ingsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan pegas.

9
Dari solusi tersebut perlu diperhatikan dua hal: faktor eksponensial dan fungsi
cosinus. Faktor eksponensial menentukan seberapa cepat sistem teredam: semakin besar
nisbah redaman, semakin cepat sistem teredam ke titik nol. Fungsi kosinus melambangkan
osilasi sistem, namun frekuensi osilasi berbeda daripada kasus tidak teredam.
Frekuensi dalam hal ini disebut “frekuensi alamiah teredam”, fd, dan terhubung dengan
frekuensi alamiah takredam lewat rumus berikut.

Frekuensi alamiah teredam lebih kecil daripada frekuensi alamiah takredam, namun
untuk banyak kasus praktis nisbah redaman relatif kecil, dan karenanya perbedaan tersebut
dapat diabaikan. Karena itu deskripsi teredam dan takredam kerap kali tidak disebutkan
ketika menyatakan frekuensi alamiah.

Contoh Soal Getaran


Sebuah bandul digetarkan sehingga selama 1 menit menghasilkan 40 getaran.Tentukan
periodenya?

Penyelesaian :

Diketahui :

t = 1 menit = 60 s

n = 40 getaran

Ditanya : T = ?

Jawab :

T= t/n

T=60/40= 1,5 s

Jadi, sebuah bandul mempunyai nilai periode nya 1,5 s

2.2 Pengertian Perioda

10
Perioda sangat erat hubungannya dengan frekwensi prioda di definisikan sebagai
waktu yang di butuhkan untuk menghasilakan satu satu buah getaran(gelombang/
outaran/perulangan). Satuan perioda adalah detik, dengan simbol untuk perioda adalah T.

2.3 Pengertian Frekuensi

Dalam ilmu Fisika, Pengertian Frekuensi adalah jumlah getaran yang dihasilkan
dalam setiap 1 detik. Sedangkan dalam ilmu elektronika, Frekuensi dapat diartikan sebagai
jumlah gelombang listrik yang dihasilkan tiap detik. Frekuensi biasanya dilambangkan
dengan huruf “f” dengan satuannya adalah Hertz atau disingkat dengan Hz. Jadi pada
dasarnya 1 Hertz adalah sama dengan satu getaran a tau satu gelombang listrik dalam satu
detik (1 Hertz = 1 gelombang per detik). Istilah Hertz ini diambil dari nama seorang
fisikawan Jerman yaitu Heinrich Rudolf Hertz yang memiliki kontribusi dalam bidang
elektromagnetisme.

11
Kelipatan Satuan Hertz (Standar Internasional)

Kelipatan satuan atau sering juga disebut dengan Prefix untuk Hertz adalah
menggunakan sistem metrik yaitu kelipatan ribuan keatas yang berupa Kilo, Mega, Giga,
Tera dan seterusnya.Sedangkan untuk kelipatan ribuan kebawah adalah desi, senti, mili, nano
dan seterusnya.Untuk selengkapnya, silakan lihat tabel kelipatan satuan Hertz dibawah ini.

Prefix Simbol Desimal 10n

Gerahertz THz 1.000.000.000.000 1012

Gigahertz GHz 1.000.000.000 109

Megahertz MHz 1.000.000 106

Kilohertz KHz 1.000 103

Hertz Hz 1 100

Desihertz DHz 1/10 10-1

Centihertz CHz 1/100 10-2

Milihertz MHz 1/1.000 10-3

Microhertz µHz 1/1.000.000 10-6

Nanohertz NHz 1/1.000.000.000 10-9

Picohertz PHz 1.000.000.000.000 10-12

12
Alat Pengukur Frekuensi – Frequency Counter

Frekuensi yang lebih tinggi biasanya diukur dengan alat pengukur frekuensi yang
dinamakan denganFrequency Counter atau Pencacah Frekuensi. Frequency Counter ini
merupakan alat yang mengukur frekuensi sinyal elektronik yang berulang-ulang dan
menampilkan hasilnya pada layar digital. Alat ini menggunakan logika digital untuk
menghitung jumlah siklus (number of cycles) selama interval waktu yang ditetapkan.Berikut
ini adalah salah satu bentuk fisik Freqency Counter.

Cara Menghitung Frekuensi


Seperti yang disebut sebelumnya, Frekuensi adalah jumlah gelombang atau getaran
yang dihasilkan pada setiap detik.Detik merupakan satuan untuk waktu atau Periode yang
biasanya dilambangkan dengan huruf “T”. Jadi pada dasarnya, kita harus mengetahui
“Periode” atau “waktu” dalam satuan detik (second) untuk dapat menghitung frekuensi.
Periode dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu siklus
pengulangan gelombang atau getaran yang lengkap.Berikut ini adalah persamaan atau rumus
untuk menghitung Frekuensi.

13
Rumus Menghitung Frekuensi

f = 1/T
Dimana :

f = Frekuensi dalam satuan Hertz (Hz)

T = Periode dalam satuan detik (sec)

Contoh Kasus Perhitungan Frekuensi

Contoh 1 : Menghitung Frekuensi

Diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 siklus lengkap gelombang
listrik adalah 0,004 detik, berapakah Frekuensinya ?

Diketahui :

T = 0,004 detik

f=?

Jawaban :

f = 1/T

f = 1/0,004

f = 250Hz

Jadi Frekuensinya adalah 250Hz.

Contoh 2 : Menghitung Periode (T)

Diketahui bahwa frekuensi listrik bolak-balik (AC) dari PLN Indonesia adalah 50Hz.
Pertanyaannya adalah diperlukan waktu berapa lamakah untuk menghasilkan 1 siklus lengkap
gelombang listrik ?

14
Penyelesaiannya :

Diketahui :

f = 50Hz

T=?

Jawaban

T = 1/f

T = 1/50

T= 0,02 detik

Jadi diperlukan 0,02 detik untuk menghasilkan 1 siklus lengkap gelombang listirk.

2.4 Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat disertai dengan perpindahan energi tanpa
memindahkan medium perantaranya. Gelombang adalah getaran dan getaran itu bergerak
dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan media tertentu atau bahkan
gelombang bisa bergerak tanpa melalui media seperti di ruang hampa, jadi bisa disimpulkan
gelombang itu adalah getaran yang bisa berulang dan bisa merambat melalui media tertentu
atau bahkan tanpa media sekalipun, dan gelombang juga terdapat pada medium karena
adanya perubahan bentuk yang menimbulkan gaya pegas dimana dapat berjalan dan juga
dapat memindahkan energi dari suatu tempat ke tempat yang lainnya tanpa membuat
pertikel medium berpindah secara permanen.

Contoh gelombang dalam kehidupan sehari-hari:

1. Gelombang air laut


2. Gelombang bunyi
3. Gelombang elektromagnetik
4. Gelombang Slinky
5. Gelombang Sinar
6. Gelombang Radio

15
7. Gelombang Angin
8. Gelombang Tali
9. Gelombang UV ( ultra violet)

Contoh gambar gelombang:

- Gelombang air laut.

- Gelombang bunyi

- Gelombang tali

16
Manfaat Gelombang Bunyi

1. Mengukur Kedalaman Air Laut – Gelombang bunyi digunakan untuk mengukur


kedalaman laut dan juga lokasi jarak objek dalam air. Gelombang bunyi yang digunakan
untuk mengukur kedalaman laut serta lokasi dan jarak objek dalam air adalah gelombang
bunyi ultrasonik
2. Manfaat Untuk Kedokteran – Manfaat gelombang bunyi yang kedua adalah gelombang
bunyi dapat digunakan untuk bidang kedokteran, gelombang bunyi pada bidang
kedokteran salah satunya adalah untuk mendeteksi janin dalam rahim. Biasanya
gelombang bunyi yang digunakan untuk mendeteksi janin dalam rahim adalah gelombang
bunyi infrasonik
3. Mendeteksi Keretakan – Manfaat gelombang bunyi yang ketiga adalah gelombang bunyi
dapat digunakan untuk mendeteksi keretakan suatu logam. Jadi saat akan melakukan atau
mendeteksi keretakan logam anda dapat menggunakan gelombang bunyi tersebut.
4. Pengeras Suara – Seiring dengan kemajuan zaman gelombang bunyi diciptakan sebagai
pengeras suara. Gelombang bunyi yang digunakan untuk pengeras suara adalah
gelombang bunyi audiosonik.
5. Memperlancar Komunikasi – Selain dapat digunakan untuk pengeras suara gelombang
bunyi juga dapat digunakan untuk mendengar suara, mendengar musik dan memperlancar
komunikasi. Hal ini merupakan salah satu manfaat gelombang bunyi dalam kehidupan
sehari-hari. Jadi dengan adanya gelombang bunyi kita menjadi lebih mudah dalam
berkomunikasiMenentukan Jarak Tempat – Menentukan jarak dari suatu tempat, salah
satu manfaat dari gelombang bunyi adalah digunakan untuk menentukan jarak dari suatu
tempat ke tempat tertentu.

17
6. Memecahkan Batu Karang – Digunakan sebagai pemecah batu karang yang ada di
dalam usus.
7. Mendeteksi Tumor – Dalam bidang kedokteran selain untuk mendeteksi janin adanya
gelombang bunyi dapat digunakan untuk mendeteksi adanya penyakit tumor yang ada di
dalam tubuh. Dengan pemanfaatan gelombang bunyi akan lebih mempermudah bidang
kedokteran untuk mengobati penyakit penyakit yang sedang diderita selain itu juga dapat
digunakan untuk mempermudah dalam mendeteksi penyakit.
8. Menyelidiki Otak – Penyelidikan otak, gelombang bunyi juga dapat dimanfaatkan untuk
penyelidikan otak.
9. Menyelidiki hati dan liver – Selain digunakan untuk penyelidikan otak ternyata
gelombang bunyi juga dapat digunakan untuk penyelidikan hati dan liver. Dengan
adanya pendidikan otak atau penyelidikan hati dan liver maka kita dapat mengetahui
apakah ada sesuatu yang berbahaya yang mengancam kehidupan kita dalam otak hati
maupun liver.
10. Menghancurkan batu ginjal – Manfaat gelombang bunyi dalam bidang kedokteran
lainnya adalah gelombang bunyi dapat digunakan untuk menghancurkan batu ginjal.
Dalam pemanfaatan ini Tentunya dibantu dengan alat-alat medis lainnya.
11. Mengukur Kedalaman laut – pada zaman dahulu bahkan sampai sekarang gelombang
bunyi dapat digunakan untuk mengukur Apakah laut itu dalam atau tidak. Jadi
gelombang bunyi dapat digunakan untuk mengukur kedalaman laut biasanya dengan cara
melemparkan sesuatu ke laut. Mendeteksi ranjau – Gelombang bunyi juga dapat
digunakan untuk mendeteksi keberadaan ranjau sehingga kita dapat berhati-hati.
12. Mencari Kapal – Dengan adanya gelombang bunyi dapat digunakan untuk mencari
kapal yang tenggelam, Selain itu gelombang bunyi juga dapat mendeteksi letak palung
laut.
13. Kacamata Tuna netra – Selain dapat digunakan untuk mengukur dan mendeteksi
ternyata gelombang bunyi juga dapat digunakan untuk kacamata Orang tunanetra. Jadi
biasanya seseorang yang mengalami tuna netra menggunakan gelombang bunyi untuk
melakukan aktivitas sehari-hari.
14. Keberadaan ikan dilaut – dalam bidang nelayan ternyata gelombang bunyi bermanfaat
untuk mendeteksi adanya kelompok ikan yang ada di laut. Jadi bagi para nelayan yang
memanfaatkan gelombang bunyi ini akan mengetahui mana laut yang banyak ikannya
dan mana laut yang tidak banyak ikannya.

18
15. Mendeteksi Minyak bumi – Gelombang bunyi juga dapat dimanfaatkan untuk
mendeteksi adanya kandungan minyak bumi.

Membersihkan permata komponen – Manfaat gelombang bunyi lainnya adalah gelombang


bunyi dapat digunakan untuk membersihkan Permata komponen elektronika dan bagian-
bagian mesin yang halus.

2.5 Panjang Gelombang

Panjang gelombang yaitu sebuah jarak antara satuan berulang dari sebuah pola
gelombang. Hal ini biasanya diukur antara dua titik agar mudah diidentifikasi, seperti dua
puncak yang berdekatan atau lembah dalam bentuk gelombang. Sementara panjang
gelombang dapat dihitung untuk berbagai jenis gelombang, mereka yang paling akurat diukur
dalam gelombang sinusoidal, yang memiliki osilasi halus dan berulang-ulang.

Panjang gelombang berbanding terbalik dengan frekuensi. Itu berarti jika dua
gelombang berjalan dengan kecepatan yang sama, gelombang dengan frekuensi yang lebih
tinggi akan memiliki panjang gelombang yang lebih pendek. Demikian juga, jika satu
gelombang memiliki panjang gelombang lebih panjang dari gelombang lain, akan juga
memiliki frekuensi yang lebih rendah jika kedua gelombang berjalan dengan kecepatan yang
sama. Rumus berikut dapat digunakan untuk menentukan panjang gelombang:

λ=v/ƒ
Simbol (λ) adalah simbol standar yang digunakan untuk mewakili panjang gelombang
dalam fisika dan matematika. Huruf “v” mewakili kecepatan dan “ƒ” mewakili frekuensi.
Karena kecepatan suara sekitar 343 meter per detik pada 68° F (20° C), 343 m/s dapat
digantikan untuk “v” ketika mengukur panjang gelombang suara.

Oleh karena itu, hanya frekuensi diperlukan untuk menentukan panjang gelombang
dari gelombang suara pada 68 ° F. Catatan A4 (A tombol di atas C tengah) memiliki
frekuensi 440 hertz. Oleh karena itu, panjang gelombang dari gelombang suara A4 pada 68
° F adalah 343 m / s / 440 hz, yang sama dengan 0,7795 meter, atau 77,95 cm.

19
Gelombang dalam spektrum elektromagnetik, seperti gelombang radio dan
gelombang cahaya, memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari gelombang suara.
Oleh karena itu, panjang gelombang ini biasanya diukur dalam milimeter atau nanometer,
bukan sentimeter atau meter.

2.6 Cepat Rambat Gelombang

Cepat rambat Gelombang adalah jarak yang di tempuh gelombang dalam waktu satu
detik (sekon). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam satu
sekon. Pada gelombang dalam periode T, jarak tempuhnya sama dengan panjang gelombang
λ, sehingga cepat rambat gelombang memenuhi persamaan:

v = λ/T atau v = λf
dengan T adalah periode, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menempuh satu kali
gelombang (T = t/n) dan f adalah frekuensi, yaitu banyaknya gelombang tiap satuan sekon (f
= n/t). Antara periode dan frekuensi memiliki hubungan saling berbanding terbalik:

f = 1/T dan T = 1/f


cepat rambat gelombang bergantung pada karakteristik medium yang dilaluinya,
semisal cepat rambat gelombang yang melalui tali, bergantung pada panjang, massa dan gaya
yang diberikan pada tali. Hal tersebut dapat dirumuskan dengan persamaan:

20
v = √F/μ
Dengan μ merupakan kerapatan bahan (massa persatuan panjang tali: μ= m/l).

Catatan:
λ merupakan panjang satu gelombang, yang dapat dicari dengan menggunakan
persamaan λ= l/n (l adalah panjang tali dan n adalah jumlah gelombang yang terbentuk).
Simpangan adalah jarak partikel yang dilalui gelombang dari satu titik ke titik setimbang.
Amplitudo adalah simpangan terjauh dari titik kesetimbangan (simpangan maksimum).

2.7 Gelombang transversal

Sebuah gerakan gelombang, di mana partikel-partikel medium berosilasi di sekitar


posisi rata-rata mereka di sudut kanan ke arah rambat gelombang, disebut gelombang
transversal. Dalam gelombang transversal, media memiliki partikel yang bergetar dalam arah
tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang. Berikutnya akan berlangsung terbentuk
puncak dan lembah. Polarisasi gelombang transversal adalah mungkin. Gelombang ini dapat
merambat melalui benda padat dan cairan tetapi tidak melalui gas, karena gas tidak memiliki
sifat elastis. Contoh gelombang ini adalah: getaran dalam dali, riak di permukaan air dan
gelombang elektromagnetik.

Dalam gelombang transversal, partikel medium berosilasi dalam arah tegak lurus
terhadap arah perambatan seperti yang ditunjukkan pada gambar. Sebagai contoh jika
diberikan gelombang tranversal bergerak di arah x maka osilasi akan terjadi pada bidang Y’z.

21
Partikel dari medium berosilasi dalam arah tegak lurus terhadap arah perambatan

Jadi, selama osilasi mereka, partikel dapat bergerak ke atas atau ke bawah dari bidang
yang melewati posisi rata-rata mereka. Titik paling atas gelombang, yaitu, posisi perpindahan
positif maksimum adalah puncak dan ti-tik terendah, yaitu posisi perpindahan maksimum
disebut lembah. Jadi dalam sebuah gelombang transversal puncak dan lembah muncul
bergantian.

Sebagai contoh: gelombang tali, getaran tali, gelombang permukaan yang dihasilkan
pada permukaan padat dan cair. Berikut arah perambatan energi tegak lurus terhadap arah
osifikasi.Selalu ada dua arah yang merupakan independen satu sama lain yang dapat
digunakan sebagai arah gelombang. Misalnya Anda memegang pita di tangan dan
menggerakan ke atas dan ke bawah dapat membuat gelombang transversal. Juga
memindahkan sisi samping dapat melakukan pekerjaan.

 Jenis Gelombang transversal


Ada dua jenis gelombang transversal. Meskipun secara ilmiah tidak ada klasifikasi tetapi
untuk tujuan memahami gelombang transversal dibagi menjadi dua jenis:

1) Gelombang Elektromagnetik: Keberadaan media tidak penting untuk perambatan.


Perubahan periodik terjadi pada listrik dan medan magnet maka, hal itu disebut
gelombang elektromagnetik. Dalam vakum, gelombang E.M bergerak dengan kecepatan
cahaya. Gelombang elektromagnetik dapat terpolarisasi dan dapat transversal di alam.
Sedang tidak diperlukan medium untuk menyebarkan gelombang EM. Gelombang
elektromagnetik memiliki momentum. Bentuk dari gelombang elektromagnetik ini juga
hampir sama dengan bentuk dari gelombang transversal pada umumnya, tetapi pada
gelombang ini juga terdapat muatan energi listrik dan magnetik dimana pada medan
listrik (E) selalu tegak lurus terhadap medan magnet (B) dan keduanya sama sama
menuju ke arah gelombang seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut ini.

22
Dari gambar diatas dapat kita simpulkan, bahwa sifat dari gelombang elektromagnetik
adalah sebagai berikut:

 Tidak memerlukan media rambat


 Gelombang elektromagnetik Termasuk gelombang transversal dan memiliki sifat
yang sama seperti gelombang transversal
 Gelombang elektromagnetik Tidak membawa massa, namun membawa energi
 Pada Enegi yang dibawa sebanding dengan besar frekuensi gelombang
 Medan listrik (E) pada gelombang elektromagnetik selalu tegak lurus terhadap medan
magnet (B) dan sefase
 Gelombang elektromagnetik Memiliki momentum

Prinsip-Prinsip Gelombang Elektromagnetik


Terdapatprinsip gelombang elektromagnetik yang dikenal:

1. Arus listrik pada suatu konduktor dapat menimbulkan medan magnetik yang arahnya
dapat melingkari konduktor tersebut (hukum ampere).
2. Konduktor yang dapat bergerak memotong garis medan magnetik yang menimbulkan
ggk induksi pada konduktor itu.
3. Perubahan fluks magnetik pada suatu kumparan kawat konduktor yang dapat
menimbulkan arus induksi (hukum faraday).
4. Kemudian di tahun 1855, James Clerk Maxwell, menambahkan satu prinsip lagi, Ide
saya menambah prinsip sangat sederhana sekali. Saya ingin dunia bersimetri dalam
memegang peranan penting. Jadi jika perubahan fluks magnetik dapat menghasilkan
medan listrik, maka terjadi suatu perubahan fluks listrik tentunya akan menghasilkan
medan magnetik. Tidak berhenti disitu, maxwell kemudian merumuskan satu prinsip
tersebut dengan rumus matematika yang dikenal dengan nama hukum-hukum
Maxwell, dimana Maxwell mengatakan bahwa gelombang dapat merambat di ruang
hambat yang hanya terdiri dari medan listrik dan medan magnetik yang dinamakan
dengan gelombang elektromagnetik.
Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik
1. Tidak memerlukan media rambat
2. Termasuk gelombang transversal dan memiliki sifat yang sama seperti gelombang
transversal
3. Tidak membawa massa, namun membawa energi

23
4. Enegi yang dibawa sebanding dengan besar frekuensi gelombang
5. Medan listrik (E) selalu tegak lurus terhadap medan magnet (B) dan sefase
6. Memiliki momentum
7. Dibagi menjadi beberapa jenis tergantung frekuensinya (atau panjang gelombangnya)
Spektrum

Spektrum gelombang elektromagnetik dimulai dengan urutan dari panjang gelombang


terbesar atau frekuensi terkecil sampai ke panjang gelombang terkecil atau frekuensi terbesar
seperti berikut ini:

24
 Spektrum Gelombang Elektromagnetik. Sumber gambar: Serway, Jewet

Gelombang elektromagnetik meliputi cahaya, gelombang radio, sinar X, sinar gamma,


mikro gelombang, dan lain-lain. Berbagai gelombang elektromagnetik hanya berbeda dalam
panjang gelombang dan frekuensinya. Lihat tabel dibawah untuk memberikan gambaran
mengenai jenis-jenis spektrum gelombang elektromagnetik yang biasanya berhubungan
dengan berbagai interval frekuensi dan panjang gelombang. Interval ini sering tidak
terdefinisikan secara benar dan kadang-kadang tumpang-tindih. Misalnya, gelombang
elektromagnetik yang kira-kira 0,1 nm biasanya disebut sinar X, tetapi jika gelombang ini
berasal dari radioaktivitas nuklir, disebut sinar gamma.

Mata manusia peka terhadap radiasi atau gelombang elektromagnetik dari kira-kira
400 hingga 700 nm (nanometer), suatu jangka yang disebut cahaya tampak. Gelombang
elektromagnetik dengan panjang gelombang yang sedikit kurang dari gelombang cahaya
tampak disebut sinar ultraviolet yang umumnya berasal dari matahari, dan gelombang dengan
panjang gelombang yang sedikit lebih panjang daripada gelombang cahaya tampak disebut
gelombang inframerah. Tidak ada batas pada panjang gelombang elektromagnetik; dengan
kata lain, semua panjang gelombang (atau frekuensi) secara teoritis mungkin.

Gelombang elektromagnetik Dibagi menjadi beberapa jenis tergantung frekuensinya


(atau panjang gelombangnya). Contoh :

1. Gelombang radio: gelombang radio dapat dimanfaatkan untuk mentransmisikan sinyal


pada jarak yang sangat jauh. misalnya gelombang radio dipakai oleh stasiun TV dan
radio untuk mentransmisikan sinyal komunikasi, selain itu digunakan oleh radar dan
untuk pencitraan satelit ke bumi dalam pembuatan peta 3 dimensi.
2. Gelombang mikro: dimanfaatkan ketika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda,
maka akan muncul efek pemanasan pada benda tersebut. Misalnya gelombang mikro
digunakan dalam microwave(oven) dan pada pesawat radar.
3. Sinar inframerah: bentuk dari sinar inframerah tidak dapat terlihat namun dapat
terdeteksi diatas spektrum cahaya merah yang dipakai untuk memindahkan energi yang
tidak terlalu besar. Misalnya pada remotedalam mentramsisian data dalam bentuk energi.
4. Cahaya tampak: juga memiliki spektrum elektromagentik yang bisa dideteksi oleh mata
manusia. Misalnya penggunaan laser dalam serat optik pada bidang kedokteran dan
telekomunikasi.

25
5. Sinar ultraviolet: sumber utama yang dapat memancarkan sinar ultraviolet adalah
matahari.
6. Sinar X: dapat digunakan dalam bidang kedokteran untuk melihat organ dalam tubuh
seperti tulan g.
7. Sinar gamma: pada sinar ini memiliki frekuensi paling tinggi dan daya tembus paling
besar. Salah satu contoh dari penggunaan sinar gamma yaitu untuk mensterilkan
peralatan medis.

2) Gelombang Terpolarisasi: Gelombang dua dimensi dapat disebut gelombang


terpolarisasi. Gelombang dua dimensi menunjukkan proses atau fenomena polarisasi.
Gelombang juga dapat linear terpolarisasi. Jika kita menggerakkan tangan kita dalam
satu garis, naik dan turun maka kita dapat mencapai gelombang terpolarisasi. Ada juga
bisa membuat gelombang terpolarisasi melingkar. Penyebab Terjadinya Polarisasi
Cahaya:

 Polarisasi Cahaya Karena Pemantulan

Perhatikan gambar diatas menggambarkan peristiwa polarisasi yang terjadi pada


cahaya yang disebabkan oleh peristiwa pemantulan. Cahaya yang datang ke cermin dengan
sudut datang sebesar 57o, maka sinar yang terpantul akan merupakan cahaya yang
terpolarisasi. Cahaya yang berasal dari cermin I adalah cahaya terpolarisasi akan dipantulkan
ke cermin. Apabila cermin II diputar sehingga arah bidang getar antara cermin I dan cermin II
saling tegak lurus, maka tidak akan ada cahaya yang dipantulkan oleh cermin II. Peristiwa ini
menunjukkan terjadinya peristiwa polarisasi. Cermin I disebut polarisator, sedangkan cermin
II disebut analisator. Polarisator akan menyebabkan sinar yang tak terpolarisasi menjadi sinar
yang terpolarisasi, sedangkan analisator akan menganalisis sinar tersebut merupakan sinar
terpolarisasi atau tidak.

26
 Polarisasi Cahaya Karena Pemantulan Dan Pembiasan

Cahaya datang dan mengenai batas medium akan mengalami pemantulan dan
pembiasan seperti gambar (a). Perubahan sudut datang akan merubah sudut pantul ipdan
sudut bias r. Pada suatu saat sinar pantul dan sinar bias akan saling tegak lurus. Saat terjadi
keadaan seperti inilah akan terjadi pembagian intensitas pada kedua sinar itu, Iuntuk sinar
bias dan I untuk sinar pantul sehingga sinarnya mengalami polarisasi, lihat gambar (b).

Pada polarisasi linier ini akan berlaku hubungan-hubungan seperti di bawah.

ip + r = 90o
tg ip =
Persamaan inilah yang dikenal sebagai hukum Brewster sesuai nama ilmuwan yang
pertama kali mempelajarinya, Daved Brewter (1781-1868).

 Polarisasi Cahaya Karena Bias Kembar (Pembiasan Ganda)

Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang
mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal kalsit.

Perhatikan gambar diatas, seberkas cahaya yang jatuh tegak lurus pada permukaan
kristal kalsit, maka cahaya yang keluar akan terurai menjadi dua berkas cahaya, yaitu satu

27
berkas cahaya yang tetap lurus dan berkas cahaya yang dibelokkan. Cahaya yang lurus
disebut cahaya biasa, yang memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini tidak terpolarisasi.
Sedangkan cahaya yang dibelokkan disebut cahaya istimewa karena tidak memenuhi hukum
Snellius dan cahaya ini adalah cahaya yang terpolarisasi.

 Polarisasi Cahaya Karena Hamburan

Polarisasi cahaya karena peristiwa hamburan dapat terjadi pada peristiwa


terhamburnya cahaya matahari oleh partikel-partikel debu di atmosfer yang menyelubungi
Bumi. Cahaya matahari yang terhambur oleh partikel debu dapat terpolarisasi. Itulah
sebabnya pada hari yang cerah langit kelihatan berwarna biru. Hal itu disebabkan oleh warna
cahaya biru dihamburkan paling efektif dibandingkan dengan cahaya-cahaya warna yang
lainnya.

 Polarisasi Cahaya Karena Pemutaran Bidang Polarisasi

Perhatikan gambar diatas, seberkas cahaya tak terpolarisasi melewati sebuah


polarisator sehingga cahaya yang diteruskan terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi melewati zat
optik aktif, misalnya larutan gula pasir, maka arah polarisasinya dapat berputar. Besarnya
sudut perubahan arah polarisasi cahaya θ tergantung pada konsentrasi larutan c, panjang
larutan l dan sudut putar larutan β. Hubungan ini dapat ditulis secara matematik sebagai:
θ = c.β. l

28
 Polarisasi Cahaya Karena Absorbsi Selektif

Absorbsi selektif adalah penyerapan intensitas cahaya karena penyerapan yang terseleksi
yaitu penyerapan komponen-komponen cahaya tertentu. Bahan yang dapat menyerap secara
selektif ini dinamakan polarisator.

Cahaya yang terpolarisasi intensitasnya menjadi I = I0. Bagaimana jika cahaya


terpolarisasi tersebut dilewatkan pada bahan polarisator lain dengan membentuk
sudut αterhadap polarisator pertama? Secara eksperimen dapat diperoleh hubungan seperti
persamaan berikut.

I’ = I cos2 α atau I’ = I0 cos2 α


dengan :

I0 = Intensitas cahaya awal


I = Intensitas cahaya terpolarisasi
I’ = Intensitas cahaya setelah melalui dua bahan polarisator
α = sudut antara kedua polarisator
Persamaan inilah yang kemudian dikenal sebagai hukum Mallus dalam polarisasi cahaya.
Sebagai contoh: ketika kita menggerakkan tangan secara melingkar kita bisa
mendapatkan gelombang terpolarisasi melingkar.
Ada juga gelombang yang disebut gelombang terpolarisasi eliptik. Gelombang
tersebut dapat dibentuk dengan menggerakkan tangan dalam kombinasi gerak linear dan
melingkar. Hal ini karena gerakan dalam dua dimensi.

 Contoh Gelombang transversal


Ada berbagai contoh gelombang transversal. Mereka adalah:

1. gelombang cahaya adalah contoh gelombang transversal.

29
2. Gelombang penonton adalah contoh gelombang transversal.
3. Gelombang sekunder serta magnet adalah contoh dari gelombang transversal.
4. Gelombang radio juga gelombang transversal.
5. Gelombang televisi gelombang transversal.
6. Dalam gas dan cairan gelombang suara adalah gelombang transversal.
7. Gelombang permukaan adalah gelombang transversal.
8. Gelombang cahaya tampak adalah gelombang transversal.
9. Gelombang air adalah gelombang transversal.
10. Gelombang S adalah gelombang transversal
11. Gelombang ultraviolet sebagai gelombang transversal.
12. senar gitar bergetar juga merupakan contoh gelombang transversal.
13. Melakukan ‘gelombang’ di stadion adalah contoh lain.
14. Sinar gamma adalah contoh lain.
15. Sinar x juga elektromagnetik serta transversal di alam.
16. Radio dan microwave adalah contoh gelombang transversal.
17. Panas adalah contoh gelombang transversal.

Contoh gelombang transversal adalah gelombang cahaya, semua gelombang


elektromagnetik, gelombang penonton, gelombang magnetik, gelombang permukaan,
gelombang gempa S, gelombang ultraviolet.

1.8 Gelombang longitudinal.

Jenis gelombang ini terjadi ketika partikel bergerak menengah di arah yang sama
dengan gelombang itu sendiri. Gelombang ini Memiliki arah getarnya yang berimpit atau
searah dengan arah rambat gelombang. Suatu gelombang longitudinal tidak menyatakan
suatu deretan bukit atau lembah gelombang. tetapi suatu deretan rapatan dan renggangan.

30
Rapatan dan renggangan gelombang longitudinal dapat dilihat pada sebuah kawat spiral yang
dibentangkan mendatar.

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah getaran yang sama
dengan arah rambatan. Artinya arah gerakan medium gelombang sama atau berlawanan arah
dengan perambatan gelombang. Gelombang longitudinal mekanis juga disebut sebagai
gelombang mampatan atau gelombang kompresi. Contoh-contoh gelombang longitudinal
adalah gelombang suara dan gelombang-P seismik yang disebabkan oleh gempa dan ledakan.
Persamaan Maxwell mengindikasikan gelombang elektromagnetik berbentuk gelombang
transversal dalam ruang hampa, namun gelombang elektromagnetik dalam medium plasma
bisa berbentuk transversal, longitudinal, atau campuran keduanya.

Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal yang dapat merambat melalui gas,
zat padat, maupun zat cair dengan kecepatan yang tergantung pada sifat elastis dan sifat
inersia medium rambat. Manusia hanya dapat mendengar gelombang bunyi dengan frekuensi
antara 20 Hz sampai dengan 20 KHz. Gelombang bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hz
disebut gelombang infrasonik, misalnya gempa bumi. Gelombang bunyi yang melebihi
frekuensi 20 KHz disebut gelombang ultrasonik.

Gelombang longitudinal, juga dikenal sebagai gelombang yang memiliki arah yang
sama atau berlawanan dengan arah sebagai transfer energi. gelombang mengikuti jalan yang
sama atau jalur yang berlawanan sebagai jalur transfer energi. Jadi, jika energi sedang
ditransfer dari kanan ke kiri, maka gelombang akan baik perjalanan kiri ke kanan atau kanan
ke kiri. Gelombang longitudinal memerlukan media untuk dapat berjalan.

31
Suatu gelombang longitudinal dapat juga dikatakn getaran yang bergerak dalam
media secara paralel atau sejajar ke arah gerakan. Ketika satu partikel getaran terganggu,
melewatkan gangguan ke partikel berikutnya, serta mengangkut energi gelombang. Ketika
energi sedang diangkut, medium partikel bisa tergeser dengan gerakan kiri dan kanan.
Misalnya, jika gelombang longitudinal bergerak ke Timur melalui media, gangguan akan
bergetar secara paralel pada arah kiri-ke-kanan bergantian bukan gerakan naik-turun sebuah
gelombang transversal.

Gelombang longitudinal dapat dipecah menjadi dua kategori, yaitu non-


elektromagnetik dan elektromagnetik. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa
gelombang elektromagnetik dapat memancarkan energi melalui ruang hampa, sementara
gelombang non-elektromagnetik tidak bisa. Gelombang non elektromagnetik antara lain
adalah tekanan dan gelombang suara. Gelombang plasma yang dianggap sebagai gelombang
longitudinal elektromagnetik

Rapatan Dan Renggangan

Perhatikan pada Gambar di bawah ini kumparan pegas pertama memadat lebih dekat
bersama-sama dan kemudian menyebar jauh terpisah saat gelombang melewati mereka.
Tempat dimana partikel memadat pada media menjadi lebih dekat bersama-sama bisa disebut
rapatan, dan tempat-tempat di mana partikel-partikel yang tersebar jauh terpisah bisa disebut
renggangan.

Semakin besar energi yang dimiliki oleh suatu gelombang, semakin dekat bersama-sama
partikel dalam rapatan dan semakin jauh terpisah mereka pada renggangan.

32
 Perbedaan Gelombang Transversal dan longitudinal

Ada banyak perbedaan antara gelombang transversal dan longitudinal. Beberapa dari
mereka kami telah cantumkan di sini dalam poin berikut.

1. Untuk gelombang longitudinal getaran partikel dari medium berada padaarah rambat
gelombang saat berada pada gelombang transversal partikel bergetar dalam arah tegak
lurus terhadap arah perambatan gelombang.
2. Sebuah gelombang longitudinal dihasilkan dalam bentuk rapatan dan regangan yang
merupakan regangan dan rapatan dalam arah yang sama dengan gerakan gelombang.
Sementara untuk gelombang transversal gelombang berjalan menggunakan puncak dan
lembah yang merupakan gerakan partikel ke atas dan ke bawah tegak lurus terhadap
gerak gelombang.
3. Untuk gelombang longitudinal di tempat rapatan tekanan dan kepadatan cenderung
maksimum, sementara di tempat di mana regangan terjadi, maka tekanan dan kepadatan
akan minimum.
4. Dalam gas hanya gelombang longitudinal dapat merambat.
5. Gelombang longitudinal juga disebut gelombang kompresi.

Contoh gelombang longitudinal :

a. gelombang suara
b. gelombang tsunami
c. gempa bumi gelombang P
d. suara yang ultra
e. getaran dalam gas dan osilasi pada pegas
f. gelombang air internal dan gelombang dalam slinki, dll.

33
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Gelombang adalah getaran yang merambat disertai dengan perpindahan energi tanpa
memindahkan medium perantaranya. Panjang gelombang yaitu sebuah jarak antara satuan
berulang dari sebuah pola gelombang. Panjang gelombang dapat dihitung untuk berbagai
jenis gelombang, mereka yang paling akurat diukur dalam gelombang sinusoidal, yang
memiliki osilasi halus dan berulang-ulang. Cepat rambat Gelombang adalah jarak yang di
tempuh gelombang dalam waktu satu detik (sekon). Sebuah gerakan gelombang, di mana
partikel-partikel medium berosilasi di sekitar posisi rata-rata mereka di sudut kanan ke arah
rambat gelombang, disebut gelombang transversal. Ada dua jenis gelombang transversal
yaitu, Gelombang Elektromagnetik dan Gelombang Terpolarisasi. Gelombang longitudinal
adalah gelombang yang memiliki arah getaran yang sama dengan arah rambatan. Artinya
arah gerakan medium gelombang sama atau berlawanan arah dengan perambatan gelombang.

3.2 SARAN
Dari pembahasan tentang getaran dan gelombang diatas, penulis menyarankan agar
pembaca dapat mengaplikasikan dan memanfaatkan konsep getaran dan gelombang
dalamkehidupan sehari-hari sesuai metode penerapan getaran dan gelombang yang sudah di
tetapkan.

34
Daftar Pustaka

giphy.com

http://smpsma.com > pengertian-getaran-perioda-frekuensi-simpangan

http://id.m.wikibooks.org > wiki > getaran-gelombang

www.organisasi.org

35

Anda mungkin juga menyukai