Anda di halaman 1dari 33

TUGAS FISIKA

MERANGKUM MATERI (KELOMPOK 1-4)

Oleh :

I Gede Ferdi Pratama (1905541123)

Disampaikan Kepada :

Ir. IGN Janardana, MEng.

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
MATERI KELOMPOK 1: GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN
 PENGERTIAN GETARAN
Getaran adalah suatu peristiwa gerak bolak balik secara teratur suatu
benda melalui satu titik seimbang. Karena terjadi dengan teratur,
getaran sering juga disebut dengan gerak periodik. Kuat atau lemahnya
pergerakan benda tersebut dipengaruhi oleh jumlah energi yang
diberikan. Semakin besar energi yang diberikan maka semakin kuat
pula getaran yang terjadi. Satu Getaran sama dengan satu kali gerakan
bolak balik penuh dari benda tersebut. Contoh sederhana getaran yaitu
gerakan pegas yang diberikan beban, misalnya pemanfaatan pegas
untuk menjadi ayunan anak.

 CONTOH GETARAN
 Getaran Pada Bandul Sederhana

Gambar dibawah ini ialah contoh getaran pada bandul sederhana,


berdasarkan pada bandul tersebut, Satu Kali Getaran ialah satu kali
pergerakan bandul dari titik A – B – C – B – A. Satu Kali getaran juga
bisa dihitung titik mulainya dengan titik B atau Titik C.

 Getaran Pada Pegas


Kemudian Pada Gambar kedua adalah contoh Getaran pada pegas yang
diberikan beban. Satu Kali Getaran pada Pegas Tersebut misalnya B –
A – C – A – B. Satu Kali Getaran juga bisa dihitung dari titik mulainya
dengan titik A atau Titik C.

 Amlitudo
Amplitudo yakni simpangan terjauh dari titik keseimbangan. Amplitudo
bisa diartikan ialah jarak paling jauh dari titik keseimbangan saat terjadi
getaran. Perhatikan kembali Gambar pada bandul dan pegas sederhana
diatas.
- Pada Gambar Bandul, titik keseimbangannya adalah titik B, dan
Amplitudonya adalah BA dan BC. Karena semakin lama gerakan
bandul akan semakin kecil, sehingga titik getaran pertamalah yang
merupakan amplitudo dari bandul tersebut.
- Pada Gambar Pegas, Titik keseimbangannya merupakan titik A, dan
Amplitudonya adalah adalah AB dan AC. Karena semakin lama
gerakan pegas juga akan semakin melemah, jadi getaran pertamalah
yang merupakan amplitudo dari pegas tersebut.
 
 Frekuensi
Frekuensi Getaran yaitu banyaknya jumlah getaran yang terjadi dalam
satu detik. Satuan Frekuensi dalam Sistem Internasional yaitu Hertz
(Hz). Dalam Fisika, Frekuensi disimbolkan dengan huruf “f” dan
Rumusnya adalah
Rumus Frekuensi Getaran

F=n/t
Keterangan :
f = Frekuensi (Satuannya Hertz disingkat Hz)
n = Jumlah Getaran
t = Waktu (Satuannya Sekon disingkat s)
 Periode
Periode yaitu waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran.
Satuan Periode dalam Sistem Internasional adalah Sekon (s). Dalam
Fisika, Periode disimbolkan dengan huruf “T” dan Rumusnya :
T=t/n
Keterangan :
T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s)
t = Waktu (Satuannya Sekon disingkat s)
n = Jumlah Getaran
Periode dan Frekuensi saling berhubungan dan bisa dihubungkan satu
dengan lainnya. Periode adalah kebalikan dari frekuensi demikian pula
sebaliknya. Oleh karena itu didapatkan persamaan :
T = 1 / f dan F = 1 / T
Keterangan :
T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s)
f = Frekuensi (Satuannya Hertz disingkat Hz)

 JENIS JENIS GETARAN


Secara umum dikenal dua macam jenis getaran berdasarkan proses
terjadinya getaran, yakni :

1. Getaran Bebas
Getaran Bebas, adalah getaran yang terjadi ketika sistem mekanis
dimulai dengan adanya gaya awal yang bekerja pada sistem itu sendiri,
lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Getaran bebas akan menghasilkan
frekuensi yang natural karena sifat dinamika dari distribusi massa dan
kekuatan yang membuat getaran.

Contohnya : Bandul yang ditarik kemudian dilepaskan dan dibiarkan


menghasilkan getaran sampai pergerakan bandul tersebut berhenti.

2. Getaran Paksa
Getaran Paksa, ialah suatu getaran yang terjadi ketika gerakan bolak-
balik karena adanya gaya luar yang secara paksa menciptakan getaran
pada sistem. Contohnya : yaitu getaran rumah yang roboh ketika
gempa.

 CONTOH SOAL
 Dalam dua menit terjadi 960 getaran pada suatu partikel. Tentukan:
a) periode getaran
b) frekuensi getaran

Pembahasan
Data:
Jumlah getaran n = 960
waktu getar t = dua menit = 120 sekon

a) periode getaran
T = t /n
T = 120 / 960 sekon
T = 0,125 sekon

b) frekuensi getaran
f = n/t
f = 960 / 120
f = 8 Hz
 Periode suatu getaran adalah 1/2 detik. Tentukan:
a) frekuensi getaran
b) jumlah getaran dalam 5 menit

Pembahasan
Data:
T = 1/2 sekon
t = 5 menit = 5 x 60 = 300 sekon
a) frekuensi getaran
f = 1/T
f = 1/(0,5)
f = 2 Hz

b) jumlah getaran dalam 5 menit = 300 sekon


n=txf
n = 300 x 4 2
n = 1200 600 getaran

GELOMBANG
 PENGERTIAN
Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui
medium, berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang adalah getaran
yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti
gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi
gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat
pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya
memulihkan yang lentur) di mana mereka dapat berjalan dan dapat
memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan
partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada
perpindahan secara masal. Malahan, setiap titik khusus berosilasi di
sekitar satu posisi tertentu.
Suatu medium yang disebut:
- linear jika gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di
medium bisa dijumlahkan
- terbatas jika terbatas, selain itu disebut tak terbatas
- seragam jika ciri fisiknya tidak berubah pada titik yang berbeda
- isotropik jika ciri fisiknya “sama” pada arah yang berbeda

JENIS JENIS GELOMBANG


- Ditinjau dari zat penghantar atau juga medium yang dilalui dengan
gelombang, kita dapat membedakan Terdapat dua macam
gelombang, ialah gelombang mekanik serta gelombang
elektromagnetik.

- Gelombang terdiri dari dua jenis, yakni gelombang transversal


(transverse wave) dan gelombang longitudinal (longitudinal wave).
1. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik ialah gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan suatu medium atau penghantar untuk dapat merambat.
Medium gelombang mekanik juga dapat berupa zat padat , zat cair ,
atau juga gas. Suara ataupun bunyi ialah salah satu contoh
gelombang mekanik yang dapat merambat melalui zat padat, cair
atau gas tersebut. misalanya ialah dari gelombang mekanik
adalah gelombang pada tali, gelombang pada pegas, gelombang
diatas permukaan air.

2. Gelombang Transversal
Gelombang transversal ialah gelombang yang arah getar dari tiap
titik partikel dalam medium(penghantar), tegak lurus dengan arah
perambatan gelombang. Misalnya ialah gelombang cahaya,
gelombang permukaan air, serta gelombang pada tali. Untuk melihat
arah getar dari gelombang transversal dapat gunakan tali dengan
cara salah satu ujung tali diikat sedangkan ujung yang lain dibiarkan
bebas.Pada kasus gelombang tali tesebut, gerakan tangan naik turun
akan mengakibatkan energi pada tali. Energi tersebut menggetarkan
daerah di seluruh tali sehingga daerah disekitarnya ikut pula
bergetar naik turun, demikian seterusnya sampai ujung tali. Pada
gelombang transversal, satu panjang gelombang ialah  jarak yang
sama dengan satu bukit gelombang ditambah satu lembah
gelombang.

Ciri yang dimiliki gelombang transversal ialah , terdapat satu bukit


gelombang dan lembah gelombang dan satu panjang gelombang
(lamda) ialah jarak yang sama dengan satu bukit gelombang dengan
satu lembah gelombang.2.Gelombang LongitudinalGelombang
longitudinal ialah gelombang yang arah getarnya searah atau paralel
dengan arah rambatannya. Misalnya ialah gelombang pada pegas
(slinki) serta gelombang cahaya. Ketika slinki di gerakkan kedepan
serta kebelakang, maka pada slinki akan terbentuk rapatan-rapatan dan
juga renggangan-renggangan. Pada gelombang longitudinal, satu
panjang gelombang ialah jarak yang sama dengan satu rapatan
serta ditambah satu renggangan. Ciri yang dimiliki gelombang
longitudinal, terdapat rapatan serta renggangan dan satu panjang
gelombang ialah jarak yang sama dengan satu rapatan ditambah satu
renggangan.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak
lurus dengan arah getarannya. Suatu gelombang dapat dikelompokkan
menjadi gelombang trasnversal jika partikel-partikel mediumnya
bergetar ke atas dan ke bawah dalam arah tegak lurus terhadap gerak
gelombang. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali.
Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak
naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang.
Bentuk gelombang transversal tampak seperti gambar di bawah.

Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa gelombang merambat ke kanan pada bidang
horisontal, sedangkan arah getaran naik-turun pada bidang vertikal. Garis putus-putus yang
digambarkan di tengah sepanjang arah rambat gelombang menyatakan posisi setimbang
medium (misalnya tali atau air). Titik tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik
terendah disebut lembah. Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman
maksimum lembah, diukur dari posisi setimbang. Jarak dari dua titik yang sama dan
berurutan pada gelombang disebut panjang gelombang (disebut lambda – huruf
yunani). Panjang gelombang juga bisa juga dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak
atau jarak dari lembah ke lembah.

3. Gelombang Longitudinal
Gelombang elektromagnetik ialah  gelombang yang dapat merambat
tanpa memerlukan pengantar dan merupakan gelombang
transversal. Namun gelombang elektromagnetik ini ialah
gelombang medan, bukan gelombang mekanik (materi). Pada
gelombang elektromagnetik, pada medan listrik E selalu tegak lurus
arah medan magnetik B serta keduanya tegak lurus arah rambat
gelombang. Gangguan gelombang elektromagnetik terjadi
dikarenakan medan listik dan medan magnet, oleh karena itu
gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang vakum.

Selain gelombang transversal, terdapat juga gelombang longitudinal.


Jika pada gelombang transversal arah getaran medium tegak lurus arah
rambatan, maka pada gelombang longitudinal, arah getaran medium
sejajar dengan arah rambat gelombang. Jika dirimu bingung dengan
penjelasan ini, bayangkanlah getaran sebuah pegas. Perhatikan
gambar di bawah.
Pada gambar di atas tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah rambatan gelombang.
Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang pegas. Rapatan merupakan daerah di
mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan regangan merupakan daerah di mana
kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola berupa puncak
dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan regangan. Panjang
gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang berurutan. Yang
dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada rapatan atau
regangan (lihat contoh pada gambar di atas).

Salah satu contoh gelombang logitudinal adalah gelombang suara di udara. Udara sebagai
medium perambatan gelombang suara, merapat dan meregang sepanjang arah rambat
gelombang udara. Berbeda dengan gelombang air atau gelombang tali, gelombang bunyi
tidak bisa kita lihat menggunakan mata. Kamu suka denger musik kan? Coba sentuh
loudspeaker ketika kamu sedang memutar lagu. Semakin besar volume lagu yang diputar,
semakin keras loudspeaker bergetar. Kalau diperhatikan secara seksama, loudspeaker tersebut
bergetar maju mundur. Dalam hal ini loudspeaker berfungsi sebagai sumber gelombang bunyi
dan memancarkan gelombang bunyi (gelombang longitudinal) melalui medium udara.
Mengenai gelombang bunyi selengkapnya akan dipelajari pada pokok bahasan tersendiri.
MACAM MACAM GELOMBANG

Gelombang Menurut arah getarnya:

 Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus terhadap
arah rambatannya. Contoh: gelombang pada tali , gelombang permukaan air, gelobang
cahaya, dll.
 Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya sejajar atau berimpit
dengan arah rambatannya. Contoh: gelombang bunyi dan gelombang pada pegas.

Gelombang  Menurut amplitudo dan fasenya :

 Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya sama di setiap
titik yang dilalui gelombng.
 Gelombng diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo dan fasenya berubah
(tidak sama) di setiap titik yang dilalui gelombang.

Gelombang Menurut medium perantaranya:

 Gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya memerlukan


medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang mekanik.
 Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya tidak
memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (γ), sinar X, sinar ultra violet,
cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.

Gelombang Stasioner (diam)

Gelombang stasioner ini dapat terjadi oleh karena interferensi (penggabungan dua gelombang
yaitu gelombang datang dan pantul). Pantulan gelombang yang terjadi dapat berupa pantulan
dengan ujung tetap dan dapat juga pantul pantul merupakan kelanjutan dari gelombang
datang (fasenya tetap), tetapi jika pantulan itu terjadi pada ujung tetap, maka gelombang
pantul mengalami pembalikan fase (berbeda fase 1800) terhadap gelombang datang.

SIFAT SIFAT GELOMBANG

a. Dipantulkan (Refleksi)
Tentunya sahabat sudah sangat mengerti tentang pemantulan ini, jadi secara garis besar saya
rasa kita sudah sepaham.
Dalam pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan gelombang, yaitu :
 Besar sudut datangnya gelombang sama dengan sudut pantul gelombang.
 Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang
datar.
b. Dibiaskan (refraksi)
Pembiasan gelombang adalah pembelokan arah rambat gelombang karena melalui medium
yang berbeda kerapatannya.

c. Dipadukan (interferensi)
Perpaduan gelombang terjadi apabila terdapat gelombang dengan frekuensi dan beda fase
saling bertemu. Hasil interferensi gelombang akan ada 2, yaitu konstruktif (saling
menguatkan) dan destruktif (saling melemahkan). Interferensi Konstruktif terjadi saat 2
gelombang bertemu pada fase yang sama, sedangkan interferensi destruktif terjadi saat 2
gelombang bertemu pada fase yang berlawanan.
d. Dibelokkan/disebarkan (Difraksi)
Difraksi gelombang adalah pembelokkan/penyebaran gelombang jika gelombang tersebut
melalui celah. Geja difraksi akan semakin tampak jelas apabila celah yang dilewati semakin
sempit.

e. Dispersi Gelombang
Dispersi adalah penyebaran bentuk gelombang ketika merambat melalui suatu medium.
Dispersi tidak akan terjadi pada gelombang bunyi yang merambat melalui udara atau ruang
hampa. Medium yang dapat mempertahankan bentuk gelombang tersebut disebut medium
nondispersi.

f. Dispolarisasi (diserap arah getarnya)


Polarisasi adalah peristiwa terserapnya sebagian arah getar gelombang sehingga hanya
tinggal memiliki satu arah saja. Polarisasi hanya akan terjadi pada gelombang transversal,
karena arah gelombang sesuai dengan arah polarisasi, dan sebaliknya, akan terserap jika arah
gelombang tidak sesuai dengan arah polarisasi celah tersebut.

PEMANFAATAN GELOMBANG
CZSangat banyak pemanfaatan dari gelombang dengan mempertimbangkan berbagai sifat
gelombang yang ada di sekitar kita. Beberapa diantaranya adalah
 Gelombang TV dan Radio untuk komunikasi.
 Gelombang Micro yang dimanfaatkan untuk memasak makanan atau yang kita kenal
dengan microwave
 Gelombang bunyi yang sangat membantu bidang kesehatan, yaitu Ultrasonik pada
peralatan USG untuk memeriksa ada tidaknya penyakit.

CONTOH SOAL
1. Sebuah gelombang merambat dengan kecepatan 340 m/s. Jika frekuensi
gelombang adalah 50 Hz, tentukan panjang gelombangnya! 

Pembahasan :
Dik: ν = 340 m/s f = 50 Hz

Dit: λ = .....? 

λ=ν/f
λ = 340 / 50 
λ = 6,8 meter
 

2. Periode suatu gelombang adalah 0,02 s dengan panjang gelombang sebesar


25 meter. Hitunglah cepat rambat gelombangnya! 

Pembahasan :

Dik :
Periode T = 0,02 s
Panjang gelombang λ = 25 m

Dit :

Cepat rambat ν =.........?

ν = λ / T ν = 25 / 0,02 ν = 1250 m/s 

3. Perhatikan gambar berikut!

Tentukan:

a) berapa jumlah gelombang pada gambar di atas


b) amplitudo gelombang
c) periode gelombang
d) panjang gelombang
e) cepat rambat gelombang
f) jumlah gelombang dalam 2 menit 

Pembahasan :

MATERI KELOMPOK 2: ELASTISITAS & HUKUM HOOKE

1. Elastisitas
Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan
(perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain. Elastisitas
memiliki 2 jenis yaitu :
a. Benda Elastis
Benda Elastis adalah benda yang saat diberikan gaya akan mengalami
perubahan bentuk dan saat gayanya dihilangkan benda akan kembali ke bentuk
awal.
b. Benda Plastis / Tidak Elastis
benda plastis adalah benda yang jika gaya luar dihilangkan benda tersebut
tidak
akan kembali ke bentuk semula

2. Sifat Elastisitas
a. Tegangan (Stress)
Tegangan adalah besarnya gaya yang bekerja pada permukaan benda persatuan
luas.
*Dengan Rumus Tegangan Elastisitas
F
σ= A
Keterangan :
F = besar gaya tekan/Tarik (N)
A = luas penampang (m2)

σ = tegangan (N/m2)

Adapun jenis-jenis tegangan adalah Rentang, Mampatan, Geser.


 Contoh soal :
Sebuah pegas memiliki sifat elastis dengan luas penampamg 100 m2. Jika
pegas ditarik dengan gaya 150 Newton. berapakah tegangan dialami pegas
?
Diketahui : A : 100 m2
F : 150 N

Ditanya : σ . . . ?
Jawab : σ : F/A
σ : 150 N / 100 m2
σ : 1.5 N/m2

b. Regangan (Strain)
Regangan adalah didefinisikan sebagai perbandingan antara penambahan panjang
benda ΔL terhadap panjang mula-mula L.
*Dengan Rumus Regangan Elastisitas
∆L
e=
Lo
Keterangan :
e = Regangan (N)
∆L = Pertambahan panjang (m2)
Lo = Panjang mula-mula (N/m2)

 Contoh soal
Sebuah kawat memiliki panjang 100 cm dan ditarik dengan gaya 100
Newton. kemudian bertambah panjang 10 cm. Tentukanlah regangan
kawat ?
Diketahui : Lo : 100 cm
ΔL : 10 cm
F : 100N
Ditanya : e . . . . ?
Jawab : e : ΔL / Lo
e : 10 cm / 100 cm
e : 0.1

c. Modulus
a. Modulus Young
Modulus Young atau yang biasa disebut dengan Modulud Tarik adalah
besarnya gaya yang bekerja pada luas penampang tertentu untuk meregangkan
sebuah benda.
*Dengan Rumus Regangan Elastisitas
F
A F Lo
Y= =
∆ L A ∆L
Lo
Keterangan :
Y = Modulus Young (N/m2)
F = Gaya Luar (N)
A = Luar Permukaan (m2)
∆L = Pertambahan panjang (m2)
Lo = Panjang mula-mula (N/m2)

 Contoh soal
Diketahui panjang pegas 25 cm. Sebuah balok bermassa 20 gram
digantungkan pada pegas kemudian pegas bertambah panjang 5 cm.
Tentukan modulus elastisitas andai luas penampang pegas 100 cm2 !
Diketahui : Lo : 25 cm
ΔL : 5 cm
m : 20 gram : 0.02 kg
F : w : m . g : 0.02(10) : 0.2 N
A : 100 cm : 0.01 m
Ditaya : Y . . . .?
Jawab : Y : σ/e
Y : (F /A ) / (ΔL/Lo)
Y : ( 0.2 N/ 0.01 m2) / (5 cm /25 cm )
Y : (20 N /m2 )/ (0.2)
Y : 100 N/m2

b. Modulus Geser
Modulus Geser adalah modulus young yang digunakan untuk menghitung
tegangan geser. Misalkan benda awalnya berbentuk balok kemudian dikenai
gaya di salah satu sisinya kemudian balok menjadi berbentuk prisam
jajargenjang, pada kondisi ini maka benda mengalami tegangan geser.

*Dengan Rumus Regangan Elastisitas


∆ L=F / SA . L0
Keterangan :
S = Modulus Geser (N/m2)
F = Gaya Luar (N)
A = Luar Permukaan (m2)
∆L = Pertambahan panjang (m2)
Lo = Panjang mula-mula (N/m2)
Modulus Bulk

Modulus Bulk menjelaskan kecenderungan suatu benda untuk berubah


bentuk ke segala arah ketika diberi tegangan seragam ke segala arah

*Dengan Rumus Regangan Elastisitas


−∆ P
B=
∆ V /V 0
Keterangan :
B = Modulus Bulk (N/m2)
∆V = Pertambahan panjang (N)
V0 = Panjang mula-mula (m2)
∆P = Penambahan tekanan (N/m2)

Tanda minus menandakan volume berkuarang terhadap penambahan


tekanan

3. Hukum Hooke
Hukum Hooke merupakan Hukum yang berbunyi “Perubahan bentuk benda elastis
akan sebanding dengan gaya yang bekerja padanya sampai batas tertentu (batas
elastisitas). Jika gaya yang deberikan ditambah hingga melebihi batas elastisitas
benda maka benda akan mengalami deformasi (perubahan bentuk) permanen".

1. Elastisitas Pegas pada Hukum Hookie


“Pertambahan pajang berbanding lurus dengan gaya yang diberikan
benda.” – Robert Hookie (1676).
Gaya pegas perlawanan berfungsi sebagai gaya reaksi terhadap gaya F, Oleh
karena pegas selalu ingin mengembalikan keadaan pegas seperti semula
(gaya pemulih).
*Dengan Persamaan
F=−k ∆ x
Keterangan :
F = gaya yang dikerjakan (N)
∆x = Pertambahan panjang (m)
k = Konstanta pegas (N/m)
 Contoh soal
Sebuah pegas bertambah panjang 4 cm saat diberi gaya 10 N. Tentukan
besar konstanta pegas!
Penyelesaian:
Konstanta pegas dapat dihitung dengan rumusan hukum Hooke:
k = F/Δx
= 10/0,04
= 250 N/m

2. Pemanfaatan Pegas
a. Pegas di susun Seri
Pegas disusun seri akan menurunkan nilai konstanta pegas.

Salah satu ujung rangkaian pegas ditahan kemudian ujung yang


lain rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F sehingga rangkaian
pegas bertambah panjang sebsar ∆ x .
Pada rangkaian seperti ini maka gaya sebesar F bekerja pada
masing-masing pegas dan besar ∆ xmerupakan penjumlahan dari
pertambahan panjang masing-masing pegas

∆ x=∆ x1 + ∆ x2 +. . .+ ∆ x n

F
Menurut hukum Hooke, ∆ x= ,sehingga persamaan (1) dapat
ks
dikembangkan untuk mendapatkan besar kosntanta pegas pengganti
rangkaian seri (k s).

F F F F
= + +. . .+
ks k1 k2 kn
1 1 1 1
= + +. . .+
ks k1 k2 kn
 Contoh Soal
Diketahui 3 buah pegas disusun seri kebawah. Jika konstanta
masing-masing pegas 100N.m dan berat w = 6N maka
hitunglah pertambahan panjang masing-masing pegas
Jawaban :
1 1 1 1
= + +
ks k1 k2 k3
1 1 1 1
= + +
k s 600 600 600
1 3
=
k s 600
600
k s= =200 N /m
3

b. Pegas di Susun Paralel


Pegas disusun paralel akan meningkatkan nilai konstanta pegas

Salah satu ujung rangkaian pegas ditahan kemudian ujung yang


lain rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F sehingga rangkaian
pegas bertambah panjang sebesar ∆ x. Pada contoh soal rangkaian
paralel seperti ini maka gaya sebesar F terbagi ke masing-masing pegas
dan setiap pegas bertambah panjang dengan besar yang sama

∆ x=∆ x1 =∆ x 2=. ..=∆ x n


F=F 1+ F 2+ .. .+ F n
Menurut hukum Hooke, F=k ∆ x, sehingga persamaan (4) dapat
dikembangkan untuk mendapatkan besar kosntanta pegas pengganti
rangkaian paralel (k p)

k p ∆ x=k 1 ∆ x1 + k 2 ∆ x 2 +. . .+ k n ∆ x n
k p=k 1 +k 2+ .. .+k n
 Contoh soal
Dua buah pegas identic disuse pararel. Jika massa beban 200gram dan
dua pegas bertambah panjang 1cm, hitunglah konstanta masing-masing
pegas
Jawaban :
Diketahui = m = 200 gram = 0,2kg
g = 10m/s2
∆ x = 1cm = 0,001m

F m.g
Hit = k p= =
∆x ∆x

0,2.10
k p= =2000 N /m
0,001

Karena identic maka konstanta kedua pegas sama :


k 1=k 2=k
k p=k 1 +k 2=2 k
k p 2000
k= = =1000 N /m
2 2
Jadi masing masing konstantanya adalah 1000N/m

3. Batas Elastisitas
Batas Elastisitas adalah sebuah gaya yang diberikan pada sebuah pegas yang
akan membuat pegas bertambah panjang. Namun, jika gaya terus diperbesar
melampaui batas elastisas pegas akan menjadi plastis yaitu benda tidak
dapat kembali ke bentuknya semula.
Contoh : seperti sebuah karet yang ditarik terlalu kuat akan melar

4. Energi Potensial Pegas


Energi potensial pegas adalah energi yang ada pada suatu benda disebabkan
karena posisi benda tersebut atau posisi tinggi benda tersebut dari tanah
*Dengan Rumus Regangan Elastisitas
1
Ep= F . x
2

1
¿ (K . ∆ x) . x
2

1
¿ K . ∆ x2
2

MATERI KELOMPOK 3: HIDROSTATIKA

1. Pengertian Hidrostatika
Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari tetang karakteristik cairan saat diam,
terutama dengan tekanan dalam cairan atau diberikan oleh fluida pada benda yang
tenggelam.

2. Massa Jenis dan Tekanan


a. Massa Jenis
Massa jenis suatu bahan yang homogen didefinisikan sebagai massa bahan
tersebut persatuan volumenya
*Dengan Rumus Massa Jenis
m
ρ=
v
Keterangan :
ρ=¿ massa jenis (kg.m-3)
m=¿massa benda (kg)
v=¿ volume benda (m3)

b. Tekanan
Tekanan dinyatakan sebagai gaya yang bekerja per satuan luas.
*Dengan Rumus Tekanan
F
P=
A
Keterangan :
P=¿ Tekanan (N.m-2)
F=¿Gaya Tekanan (N)
A=¿Luas Permukaan ( m3)

c. Tekanan Hidrostatika
Tekanan Hidrostatika adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada
zat cair terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu. Besarnya
tekanan ini bergantung kepada ketinggian zat cair, massa jenis dan percepatan
gravitasi.
*Dengan Rumus Tekanan Hidrostatika
Ph= ρ. g . h
Keterangan :
Ph=¿ Tekanan Hidrostatika (N.m-2)
g=¿Percepatan Gravitasi (m.s-2)
h=¿ Kedalaman (m)

Apabila fluida terletak pada tempat terbuka atau berhubungan dengan udara luar
maka fluida tersebut juga akan mendapatka tekanan udara / atmosfer (Po). Suatu
titik di dalam fluida dengan kedalaman mempunyai tekanan total / mutlak.

*Dengan Rumus

P=Po+ ρ. g . h
Tekanan atmosfer terkadang ditulis dalam satuan atm sedangkan tekanan
hidrostatika dalam N.m-2 maka harus dijadikan dalam satuan yang sama
1 atm = 1.105 N.m-2

3. Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan “tekanan yang diberikan pada suatu cairan ruang
tertutup akan diteruskan ke segala arah dengan besar yang sama pada semua titik
dalam cairan dan dinding bejana”.
*Ditulisa secara matematis

P1 = P2
*Sehingga
F1 F 2
=
A1 A2

Penerapan Hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari :


 Dongkrak Hidrolik
 Rem Hidrolik
 Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil
 Pompa Sepeda
 Mesin Pengepres Kapam (Kempa)

Prinsip Hukum Pascal :

Fpegas = k . ∆ x

Fhidrostatik = Ph . A=ρ . g . h . A

Hubungan gaya pegas dengan gaya hidrostatik zat cair :

k . ∆ x=ρ . g .h . A

4. Hukum Utama Hidrostatika


“Semua titik yang terletak pada suatu bidang datar di dalam zar cait sejenis
memiliki tekanan yang sama”

*Secara Matematis ditulis


ρ1 . h1=ρ2 .h 2
ρ 1 . h1 + ρ 2 . h2 = ρ 3 . h3

Dengan prinsip persamaan tekanan di atas juga berlaku untuk

F
=ρ . g . h
A
5. Hukum Archimedes
“Sebuah benda yang sebagian atau seluruhnya tercelup di dalam suatu zat cair /
fluida ditekan ke atas dengan gaya besarnya setara zat xair / fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut”.
Gaya tersebut disebut Gaya tekan ke atas (Fa)

*Dengan Rusumus Gaya Tekan ke Atas


F A= ρzat cair . g . V benda

Adanya gaya tekan ke atas menyebabkan adanya berat semu benda di dalam air,
berat benda di dalam air (Wa) = berat benda di udara (Wu) – Fa

W a =W u−F a
W u =m. g
Adanya gaya tekan ke atas juga menyebabkan suatu benda dapat mengalami 3
kondisi yang berbeda :
 Mengapung : massa jenis benda < massa jenis zat cair
 Melayang : massa jenis benda = massa jenis zat cair
 Tenggelam : massa jenis benda > massa jenis zat cair

a. Gaya Apung
Gaya apung, atau Buoyancy, adalah gaya ke atas yang dikerjakan oleh fluida
yang melawan berat dari benda yang direndam. Pada sebuah kolom fluida,
tekanan meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman sebagai hasil dari
akumulasi berat air di atasnya.

V tercelup × ρ fluida
ρbenda =
V total
b. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan zat cair adalah suatu kecenderungan permukaan zat
cair untuk meregang sehingga seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis
Permukaan zat cair berperilaku sebagai selaput yang tegang karena adanya
gaya tarik menarik antar molekul air (kohesi). Gaya molekul dalam selaput
tersebut cenderung memperkecil luas permukaannya sehingga tetesan air selalu
berbentuk menyerupai bola.
Adanya tegangan permukaan menyebabkan beberapa benda dapat
mengambang di atas air. Serangga tertentu dapat berjalan di atas permukaan air
juga disebabkan oleh adanya tegangan permukaan yang menahan mereka
Tegangan permukaan dapat didefenisikan sebagai gaya pada permukaan zat
cair tiap satuan panjang.
*Secara Sistematis
F
y=
L
Keterangan :
N
y=¿Tegangan Permukaan ( )
m
F=¿Gaya Permukan (N)
L=¿Panjang Permukaan Benda (m)

c. Kapilaritas
Kapilar itas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan
zat cair melalui perantara, seperti kain, dinding, pipa kapiler, dan lain
sabagainya. Namun tidak semua zat cair mengalami gejala kapilaritas yang
sama. Misalnya pada air dan raksa.
Pada zat cair berupa air. permukaan zat cair dapat membasahi
dinding. Sedangkan pada zat cair berupa raksa, tidak dapat membasahi
dinding, raksa malah akan turun.

MATERI KELOMPOK 4: DINAMIKA FLUIDA

1. Pengertian
Fluida dinamis adalah fluida yang bergerak dan memiliki kecepatan yang konstan
terhadap waktu, tidak mengalami perubahan volume, tidak kental, tidak tubulen
(tidak mengalami putaran-putaran).

2. Ciri-Ciri Fluida Dinamis


 Tidak mengalami gesekan(saat mengalir gesekan fluida terhadap dinding dapat
diabaikan)
 Alirannya tunak, aliran fluida mempunyai kecepatan yang konstan terhadap
waktu
 Tidak kompresibel, jka diberi tekanan maka volumenya tidak berubah
 Alirannya stasioner, tapi paket fluida mempunyai arah aliran tertentu dan tidak
turbulensi

3. Jenis Aliran Fluida


Aliran Fluida dibagi menjadi dua jenis, yaitu
A. Aliran Laminer
yaitu aliran dimana paket fluida meluncur bersama dengan paket fluida di
sebelahnya, tiap jalur paket fluida tidak berseberangan dengan jalur lainnya

B. Aliran Turbulen
Gerak partiker fluida yang tidak stabil, dimana ketiga komponen kecepatan
berfluktuasi, mencampur materi, momentum dan energi.

4. Rumus Fluida Dinamis


A. Debit
Debit adalah jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu (umumnya
perdetik)
*Dengan Rumus Debit
V
Q=
t
Keterangan :
Q=¿Adalah Debit (m3/s)
V =¿ Adalah Volume (m3)
t=¿ Adalah Waktu (s)
A=¿ Luas Penampang (m2)
v=¿Kecepatan Aliran (m/s)
5. Persamaan Kontinuitas
Persamaan kontinuitas ialah persamaan yang menghubungkan kecepatan fluida
dalam dari satu tempat ke tempat yang lain. Sebelum menurunkan hubungan,
baiknya harus memahami beberapa istilah padaaliran fluida. Garis aliran diartikan
sebagai jalur aliran fluida ideal (aliran lunak).

Garis singgung pada suatu titik pada garis memberikan arah kecepatan aliran fluida.
Garis alir tak berpotongan antara satu sama lainya. Tabung air ialah kumpulan dari
garis-garis aliran.
V
Q 1=Q 2 Q=
t
A1 v 1= A 2 . v 2

6. Asas Bernouli
Berbunyi “Tekanan fluida ditempat yang kecepatan aliran fluidanya besar lebih
kecil dibandingkan dengan fluida ditempat yang memiliki kecepatan aliran fluida
kecil.”- Daniel Bernouli

Terdapat 2 bentuk peprsamaan Bernouli :


 Incompresible Flow
Aliran tak termampatka adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kecepatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut.
Contoh : air, berbagai jenis minyak, emulsi

*Dengan Persamaan
1
p+ ρgh+ p v 2=konstan
2
Keterangan :
p=¿Tekanan Fluida
v=¿ Kecepatan Fluida
g=¿Percepatan gravitasi bumi
h=¿Ketinggian relative terhadap referensi
ρ=¿Densitas Fluida

 Compressible Flow
Compressible flow adalah aliran dimana densitas fluidanya tidak berubah
didalam medan aliran (flow field), misalnya aliran air. Sedangkan
incompressible flow adalah aliran dimana densitas fluidanya berubah didalam
medan aliran, misalnya aliran udara.

*Dengan Persamaan
v2
+ ∅+ ω=konstan
2
Keterangan :
∅=¿ Energi Potensial Gravitasi Per Satuan Massa
ω=¿Entalpi Fluida pesatuan Massa

7. Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya
besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut.
Contohnya adalah udara, gas alam dll.
*Dengan Persamaan
v2
+ theta+ w=konstan
2

Hukum Bernouli menyatakan bahwa dari tekanan (p), energi kinetik persatuan

1 2
volum ( PV ) dan energi potensial persatuan colume (ρgh) memiliki nilai yang
2
sama pada setiap titik sepanjang suaty garis arus

8. Persamaan Bernouli
Hukum Bernouli ialah hokum yang berlandaskan pada hokum kekekalan energi
yang dialami pada aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwasanya jumlah
tekanan (p), energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan
volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus

1
P+ ρv 2+ ρgh=Konstant
2
1 1
P 1+ ρ v 12 + ρgh 1=P 2+ ρ v 22 + ρgh 2
2 2
Keterangan :
P=¿ Tekanan (Pascal = Pa = N/m2)
ρ=¿Massa jenis fluida; cairan ataupun gas (kg/m3)
g=¿ Percepatan Gravitasi (m/s2)
h=¿ketinggian fluida dari titik acuan (m)

9. Aplikasi Asa Bernouli


A. Venturimeter
Vemturimeter dapat dipakai untuk mengukur laju aliran fluida, misalnya
menghitung laju aliran air atau minyak yang mengalir melalui pipa.

2 gh

Keterangan :
v=

√( A1 2
A2) −1

v = Kelajuan Aliran (m/s)


g=¿Percepatan gravitasi (m/s2)
h=¿Selisih ketinggian air (m)
A 1 = Luas penampang pipa1 (m2)
A 2 = Luas penampang pipa2(m2)

B. Tabung Pilot
Sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur kelajuan aliran fluida dinamis
dengan cara mengukur perbedaan tekanan aliran dengan dengan tekanan
statisnya
2 ρ1 gh
v=
√ ρ
Keterangan :
v=¿Kelajuan aliran gas (m/s)
g=¿Percepatan gravitasi (m/s2)
h=¿Selisih ketinggian air (m)
ρ=¿Massa jenis cairan dalam manometer (kg/m3)
ρ=¿Massa jenis gas dalam tabung pilot (kg/m3)

C. Penyemprot
Seperti pada penyemprot obat nyamuk ataupun parfum, saat lubang
kecil diberikan tekanan, maka akan mengalir udara dengan
kecepatan tinggi di atas lubang tersebut sehingga tekanannya akan
lebih rendah dari tekanan di dalam botol. Dengan demikian, fluida
di dalam botol akan terhisap keluar dan ikut berhembus dengan
aliran udara berkecepatan tinggi tersebut.

D. Karburator
Karburator adalah salah satu alat yang menggunakan prinsip
Bernoulli. Jadi, semakin cepat udara bergerak maka semakin keacil
tekanan statisnya namun tekanan dinamisnya akan makin tinggi.
10. Tangki Bocor Mendatar
Fenomena tangka bocor ini juga disebut dengan Teorema Toricelli
dimana besar energi konetik air yang menyebur keluar dari lubang
tangka air sama dengan energi potensialnya. Dengan demikian
kecepatan air pada lubang penyemburan yaitu sama dengan air yang
jatuh bebas dari batas ketinggian air. Sehingga makin besar perbedaan
ketinggian lubang dengan batas ketinggia air, maka akan semakin cepat
juga semburan airnya
*Dengan Persamaan
v=√ 2. g . h
X =2 √h . H
H

t= 2.
g
Keterangan :
v=¿ kecepatan keluar cairan dari lubang

H=¿ jarak tempat jatuh cairan (tanah) ke lubang bocor

X =¿ jarak mendatar jatuhnya cairan

t=¿ waktu yang diperlukan cairan menyentuh tanah

h=¿ jarak permukaan cairan ke lubang bocor

Anda mungkin juga menyukai