Anda di halaman 1dari 14

e.

Getaran, gelombang dan bunyi: gelombang harmonic sederhana; gelombang mekanik; bunyi:
pendengaran; system sonar hewan, navigasi pada migrasi hewan.
Getaran
Getaran adalah gerakan suatu benda di sekitar titik keseimbangannya pada lintasan yang
sama. Suatu benda dikatakan bergetar bila benda itu bergerak bolak-balik secara berkala
melalui titik keseimbangan.

A B C
Bila gerakan dimulai dari A maka satu getaran menempuh lintasan A-B-C-B-
1. Amplitudo
Amplitudo didefinisikan sebagai simpangan getaran paling besar. dalam animasi di atas
titik seimbangnya adalah B berarti amplitudo (simpangan maksimumnya) adalah BA dan
BC
Dalam gelombang bunyi amplitudo mempengaruhi kuat lemahnya bunyi.
2. Frekuensi
Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran tiap satuan waktu (sekon). Frekuensi
mempengaruhi tinggi rendah bunyi.
n
f=
t
Keterangan :
n = banyaknya getaran/gelombang
t = waktu (s)
3. Periode
Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran.
t
T=
n
Keterangan :
n = banyaknya getaran/gelombang
t = waktu (s)
Gelombang
Gelombang adalah getaran yang berjalan (merambat).
Gelombang harmonik sederhana

Pengertian dari gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik pada suatu
benda secara teratur melalui titik kesetimbangannya, banyaknya getaran setiap
sekonnya selalu sama/konstan.Gerak harmonik sederhana disebabkan karena suatu benda
mendapat suatu gaya (bisa doronngan atau tarikan) dan mengalami gaya
pemulih (restoringforce), misalnya seperti pemanjangan dan pemendekan sebuah pegas dari
titik setimbang  karena diberi gaya.
Jika pada kasus pegas yang berosilasi, gaya pemulinya berkaitan dengan hukum hooke.
Pada konsep gerak harmonic terdapat beberpa besaran fisika yang dimiliki oleh bbenda yang
berosilasi, yaitu :
 Simpangan (y) = jarak benda dari titik kesetimbangan
 Frekuensi (f) = banyaknya getaran setiap waktu
 Periode (T) = banyaknya waktu dalam satu getaran
 Amplitude (A) = simpangan maksimum
Dalam materi ini ada beberapa syarat untuk sebuah fenomena dikatakan gerak harmonik
sederhana, yaitu :
 Osilasinya periodic.
 Terdapat gaya pemulih pada osilasi tersebut.
 Arah percepatan atau gaya yang bekerja mengarah ke titik kesetimbangan.
 Terdapat inersia (kelembaman) yang menyebabkan overshoot (melewati posisi
keseimbangan)
Contoh Gerak Harmonik Sederhana
Gerak harmonic dapat terjadi pada beberapa fenomena sebagai berikut :

 Arus listrik AC
 Gelombang radio
 Dawai pada alat music
 Denyut jantung.
Rumus Gerak Harmonik Sederhana
Fenomena gerak harmonic bila dituliskan secara sistematis maka mengahsilkan rumus
sebagai berikut :
1. Periode dan Frekuensi Sistem Pegas

Periode dan frekuensi pada pegas bisa dihitung dengan menyamakan gaya pemulih dengan
gaya sentripetalnya

F =-kx (gaya pemullih)
Fs = -4π2mf2x (gaya sentripetal)
F = FS
-kx = -4π2mf2x
Dimana

k = konstanta pegas (N/m)

m = massa benda (Kg)

2. Periode dan Frekuensi pada Bandul Sederhana


Getaran harmonik pada bbandul hanya bisa terjadi ketika simpangannya (amplitude)
kecil.
Periode dan frekuensi pada bandul sederhana dapat dihitung dengan menyamakan gaya
pemulih dan gaya sentripetal bandul.

F = -mgsinθ (gaya pemulih)
Karena sinθ harus kecil, maka sinθ = θ
Maka dapat ditulis F = -mg(x/l)
Fs = -4π2mf2x (gaya sentripetal)
Sehingga :

Fs = F
-4π2mf2x =  -mg(x/l)
– 4π2 f2 = g/l

Dimana

f = frekuensi (Hz)

T = waktu dalam satu getaran (s)

l = panjang tali bandul (m)


g = percepatan gravitasi (m/s2)

.
Contoh Soal Gerak Harmonik Sederhana
Sebuah bandul disimpangkan dengan θ = 10o, bandul memiliki massa sebesar 3,5 g.
hitunglah frekuensi dan periode dari bandul, bila bandul memiliki panjang tali yang
menggantungnya yaitu 25 cm. percepatan grafitasi sebesar 10 m/s2.
Diketahui
θ = 10o
m = 3,5 g = 3,5 10-3 Kg
l =  25 cm= 0,25 m
Penyelesaian

Gelombang berdasarkan mediumnya dibagi menjadi


1. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang memerlukan medium dalam
perambatannya (mediumnya dapat berupa udara, zat cair maupun zat padat)
2. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk
perambatannya (melalui ruang hampa)
Gelombang berdasarkan arah rambatnya dikelompokkan menjadi:
1. Gelombang Transversal
Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah rambatnya perambatannya tegak
lurus terhadap arah getarannya.
Pada gelombang transversal satu gelombang terdiri 1 bukit dan 1 lembah gelombang

Perut Perut Amplitudo (A)

Simpul Simpul Simpul Simpul

Perut
Panjang gelombang λ

2. Gelombang Longitudinal
Gelombang Longitudinal adalah gelombang yanga arah rambatnya searah atau sejajar
dengan arah getarannya.
Pada gelombang longitudinal satu gelombang terdiri dari 1 rengangan dan 1 rapatan

Panjang Gelombang
Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.
Hubungan antara panjang gelombang, periode, frekuensi, dan kecepatan gelombang.

λ
v = λ. f =
T

Keterangan :
v = kecepatan gelombang(m/s²)
λ= panjang gelombang (m/s)
T = periode gelombang (s)
f = frekuensi gelombang (hertz)
1. Panjang Gelombang Transversal
Satu panjang gelombang transversal terdiri atas satu bukit dan satu lembah gelombang.
Jadi, satu gelombang adalah lengkungan a-b-c-d-e atau b-c-d-e-f. Satu gelombang sama
dengan jarak dari a ke e atau jarak b ke f.

Amplitude gelombang adalah jarak b-b’ atau d-d’. Kamu dapat menyebutkan panjang
gelombang yang lain, yaitu jarak f-j atau jarak i-m. Pada gambar di atas terdiri atas 4
gelombang.
2. Panjang Gelombang Longitudinal
Satu panjang gelombang longitudinal adalah jarak antara satu rapatan dan satu
renggangan atau jarak dari ujung renggangan sampai ke ujung renggangan berikutnya.

Contoh Soal
Jika jarak PQ = 45 m, panjang gelombang sesuai gambar tersebut adalah ….
a. 15,0 m
b. 22,5 m
c. 30,0 m
d. 45,0 m
Jawaban (c)
Jarak dari P ke Q menunjukkan 3/2 gelombang. Jadi, panjang gelombangnya adalah
3/2λ = 45 m
λ = (2x45)/2
λ = 30 m
Cepat Rambat Gelombang
Jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu sekon disebut cepat rambat gelombang.
Cepat rambat gelombang dilambangkan dengan v dan satuannya m/s atau m s-1. Hubungan
antara v, f, λ, dan T adalah sebagai berikut :
λ
v= atau v = λf
T

Keterangan:
v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
T = periode
f = frekuensi (Hz)
Contoh Soal
Seutas tali yang panjangnya 8 m direntangkan lalu digetarkan. Selama 2 sekon terjadi
gelombang seperti pada gambar berikut! Tentukan λ, f, T, dan v.
Penyelesaian :
Dari gambar terjadi gelombang sebanyak 4 λ.
Berarti : 4λ= 8 m sehingga λ = 8/4 = 2 m
Selama 2 sekon terjadi 4 λ atau selama 1 sekon terjadi 2λ
Jadi, f = 2 gelombang / sekon atau f = 2 Hz
T = 1/f = 1/2 sekon sehingga v =λ f = 2 m x 2 Hz = 4 ms-1.
Bunyi
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar.
Bunyi merupakan gelombang mekanik. oleh karena itu bunyi hanya bisa merambat pada zat
padat, cair dan gas. dan tidak akan bisa kita dengar pada ruang hampa.
Bunyi yang kita dengar adalah gelombang longitudinal yang membawa energi yang
dihasilkan oleh suatu getaran
Tiang yang dipukul menggunakan palu, misalnya. Ketika kita memukulkan palu ke sebuah
besi, besi itu akan menghasilkan getaran yang sangat cepat. Saking cepatnya, mata kita tidak
sanggup melihatnya. Getaran ini pada akhirnya berubah menjadi gelombang yang mengalir
lewat udara (medium) dan, pada akhirnya, sampai ke gendang telinga kita. Baru deh, dari
sana, otak menerima rangsangan dan mengenalnya sebagai bunyi.
Bagaimana bunyi sampai dapat didengar?
Syarat Terjadinya Bunyi
1. Ada sumber bunyi
Sumber bunyi bisa dari ketukan kayu, pita suara orang lain, dentingan bel, langkah kaki,
dan banyak lagi. Semua benda tadi bergetar, makanya menghasilkan bunyi.
2. Ada zat perantara atau medium
Bunyi membutuhkan medium untuk bisa merambat sampai ke telinga kita. Medium bisa
berupa zat cair, gas maupun zat padat. Makanya, di luar angkasa kita tidak bisa
mendengarkan apa-apa. Soalnya, kan, di luar angkasa hampa udara. Bunyi lebih cepat
merambat pada medium padat dibanding cair dan gas.
Ada penerima di sekitar bunyi
Pengelompokan Bunyi
Bunyi yang frekuensinya teratur biasa disebut dengan Nada
sedangkan bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut dengan Desah
Suatu benda akan ikut bergetar apabila memiliki frekuensi yang sama dengan benda lain
yang sedang bergetar. Peristiwa ini disebut dengan Resonansi.
Kuat lemahnya bunyi dipengaruhi oleh amplitudo dan jarak sumber bunyi dan penerima.
Tinggi rendahnya bunyi dipengaruhi oleh frekuensi.
Bunyi berdasarkan frekuensinya dikelompokkan menjadi:
1. Infrasonik, bunyi yang frekuensinya < 20 Hz. Bunyi dengan frekuensi Infrasonik tidak
dapat didengarkan oleh manusia namun dapat didengarkan oleh laba-laba, jangkrik dan
lumba-lumba.
2. Audiosonik, bunyi yang frekuensinya diantara 20-20.000 Hz Bunyi dengan frekuensi
inilah yang bisa didengarkan oleh manusia.
3. Ultrasonik, bunyi yang frekuensinya >20.000 Hz). bunyi jenis ini juga tidak dapat di
dengarkan manusia. hewan yang mampu mendengarkan bunyi jenis ini adalah kelelawar,
jangkrik, anjing dan lain-lain.
Bunyi ultrasonik ini sulit untuk menembus hambatan dengan struktur padat/keras. Jadi,
bunyi tersebut hanya bisa dipantulkan. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari
penggunaan bunyi ultrasonik ini, khususnya di bidang kedokteran. Dalam bidang
kedokteran, bunyi ultrasonik ini bisa digunakan untuk mendiagnosa janin dalam
kandungan. Ya, nama lain dari proses tersebut ialah USG (ultrasonografi). Mudahnya
dapat dipahami kalau USG itu teknik menampilkan gambaran dari kondisi bagian dalam
tubuh. Nah, proses pengambilan gambar ini menggunakan gelombang suara dengan
frekuensi tinggi.
Bunyi berdasarkan pantulannya dikelompokkan menjadi:
1. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
2. Gaung
Gaung adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersamaan dengan bunyi aslinya.
Peristiwa seperti ini dapat terjadi dalam gudang yang tidak ada peredam suaranya.
3. Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli selesai. Hal ini terjadi
karena dinding pantulnya mempunyai jarak yang jauh. misalnya pada suatu lembah
atau gunung.
Hukum Pemantulan Gelombang Bunyi
Permukaan-permukaan keras seperti dinding, lereng gunung akan memantulkan gelombang-
gelombang bunyi. Inilah yang menyebabkan kenapa sehingga kita sering mendengar sebuah
bunyi yang dipantulkan, setelah bunyi asli mengenai sebuah dinding pemantul. Kita dapat
merumuskan sebuah hukum tentang pemantulan bunyi:
1. Bunyi datang, garis normal, dan bunyi pantul terletak pada satu bidang.
2. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
Hukum ini hampir sama dengan hukum pemantulan cahaya, lebih disebabkan karena
memang keduanya merupakan fenomena gelombang.

Manfaat Pemantulan Gelombang Bunyi


Adalah untuk menetukan cepat rambat bunyi di udara
Cepat rambat bunyi di udara dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:
s λ
v= v = = fλ
t T
Keterangan :
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu tempuh (s).
T = periode bunyi (s).
λ = panjang gelombang bunyi (m)
Misalnya, jarak total yang ditempuh gelombang bunyi ketika merambat ke dinding pemantul
dalam waktu 1,2 detik adalah 171 meter, kemudian setelah memantul kembali ke tempat asal
dengan menempuh kembali jarak 171 meter. Dengan demikian jarak total yang ditempuh
adalah 342 meter. Maka dengan menggunakan rumus diatas, cepat rambat bunyi tersebut
adalah:
v = s / t = 342 /1,2 = 285 m/s
Untuk menentukan kedalaman laut
Penggunaan lain dari gelombang bunyi ini diantaranya adalah dapat digunakan untuk
menentukan kedalaman lautan atau sungai bahkan dapat juga digunakan untuk menentukan
lokasi dari kawanan ikan dilautan. Cara ini jelas lebih mudah daripada kita harus menyelam
ke dasar lautan untuk mengukur kedalamannya. Cara ini dilakukan dengan memancarkan
gelombang ultrasonik ke dasar laut dan bunyi pantul diterima oleh reciever (penerima) yang
terpasang di kapal. Jika bunyi pantul memerlukan selang waktu lama untuk kembali ke kapal
maka ini menunjukkan bahwa lautnya cukup dalam. Jika bunyi pantul kembali ke tempat
semula dalam selang waktu cukup singkat maka dapat dipastikan lautan itu adalah lautan
dangkal.
Untuk mengukur kedalam laut dengan menggunakan rumus:
vxt
s=
2
Keterangan :
s = jarak tempuh gelombang bunyi (m)
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
t = waktu tempuh gelombang bunyi (t)

Contoh
Sebuah kapal mengukur kedalaman laut menggunakan perangkat suara. Jika bunyi
ditembakkan ke dasar laut, bunyi pantul diterima setelah 10 detik. Tentukan kedalaman laut
tersebut jika cepat rambat bunyi 1600 m/s!
Diketahui: t = 10 s
v = 1600 m/s
Ditanya: s ?
Jawab:
1600 x 10
s= = 8000 meter
2

Dalam Bidang Kedokteran


Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari pemantulan bunyi di bidang kedokteran.
Dalam bidang kedokteran, bunyi ultrasonik ini bisa digunakan untuk mendiagnosa janin
dalam kandungan. Ya, nama lain dari proses tersebut ialah USG (ultrasonografi). Mudahnya
dapat dipahami kalau USG itu teknik menampilkan gambaran dari kondisi bagian dalam
tubuh. Nah, proses pengambilan gambar ini menggunakan gelombang suara dengan
frekuensi tinggi.
Sistem Sonar Hewan
Kelelawar menggunakan telinganya untuk menentukan letak suatu benda, lumba-lumba dan
ikan paus menggunakan alat pendengaran untuk mencari mangsa. Bagaimana hewan-hewan
tersebut melakukannya?

Hewan-hewan tersebut menggunakan sistem sonar dengan memanfaatkan suara (bunyi)


untuk mendeteksi keberadaan benda atau mangsanya. Sistem sonar merupakan sistem yang
digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan pergerakan dengan deteksi suara
frekuensi tinggi (ultrasonik). Apa yang kamu ketahui tentang sistem sonar? Bagaimana
manfaatnya bagi manusia? Pada materi ini kamu akan mempelajari tentang sistem sonar dan
pemanfaatannya.
Sistem Sonar
Sistem sonar merupakan sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan
pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik).
Pernahkah kamu mengamati cara kelelawar menangkap mangsanya di kegelapan malam?
Kelelawar dapat mengeluarkan gelombang dimana gelombang yang dikeluarkan akan
dipantulkan kembali oleh benda-benda atau binatang lain yang akan dilewatinya dan
diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh kelelawar. Dengan cara seperti itu kelelawar
dapat mengetahui keberadaan mangsanya.

Kelelawar salah satu binatang yang menggunakan sistem sonar


Hewan lainnya, lumba-lumba hidup di perairan dalam dengan pencahayaan yang kurang.
Oleh karena itu lumba-lumba tidak mengandalkan mata untuk mencari makanannya.

Lumba-lumba salah satu binatang laut yang menggunakan sistem sonar


Kelelawar dan lumba-lumba merupakan hewan yang menggunakan sistem sonar. Sistem
sonar merupakan sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan
pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau
SoundNavigationandRanging merupakan suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik
untuk menaksir ukuran, bentuk, dan kedalaman benda-benda.
Bagaimana mekanisme sistem sonar pada kelelawar dan lumba-lumba?
Kelelawar
Kelelawar banyak dijumpai di gua yang sangat gelap. Untuk dapat terbang dengan arah yang
benar, Kelelawar menggunakan sistem sonar. Kelelawar biasa berterbangan di tempat-
tempat yang terpencil, namun selalu mampu berbelok atau bahkan bermanuver dengan
kecepatan sangat tinggi.
Kelelawar sangat jarang menabrak dinding gua atau tembok dihadapannya. Kelelawar
mengeluarkan bunyi frekuensi yang tinggi (bunyi ultrasonik) sebanyak mungkin. Kemudian
ia mendengarkan bunyi pantul tersebut dengan pendengarannya yang tajam.
Dengan cara itu, Kelelawar dapat mengetahui benda – benda yang ada disekitarnya,
sehingga kelelawar dapat terbang pada saat keadaan gelap tanpa menabrak benda – benda
disekitarnya.

Sistem sonar pada kelelawar


Kelelawar merupakan hewan yang mampu mendengarkan bunyi ultrasonik dengan frekuensi
diatas 20.000 Hz, Kelelawar ini dapat mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat ia
terbang. Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau
binatang lain yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh
kelelawar, kemampuan kelewar untuk menentukan lokasi ini disebut dengan ekolokasi.
Bagaimana mekanisme sistem sonar pada kelelawar untuk menentukan lokasi?
Perhatikan animasi berikut ini!
Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang digunakan oleh beberapa
jenis binatang. Binatang yang memiliki kemampuan ekolokasi mengeluarkan bunyi dan
mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan oleh objek-objek yang ada di
sekitarnya.
Dengan menggunakan bunyi pantulan tersebut, binatang itu bisa mengidentifikasi
keberadaan objek. Ekolokasi digunakan binatang sebagai alat navigasi untuk berkelana atau
berburu.

Sistem sonar pada kelelawar


Seperti yang sudah diuraikan pada animasi sebelumnya, mekanisme ekolokasi yang
dilakukan kelelawar yaitu dengan mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat ia terbang.
Gelombang yang dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh benda-benda atau binatang lain
yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu alat yang berada di tubuh kelelawar.
Navigasi Pada Mingrasi Hewan
1. Migrasi burung
 Burung-burung yang melakukan migrasi biasanya akan terbang kebelahan bumi
utara pada musim panas untuk berkembang biak dan kembali lagi ke belahan bumi
selatan ketika di utara mengalami musim dingin.
 Burung-burung yang melakukan migrasi, meraka menggunakan bantuan medan
magnet bumi sebagai petunjung arah.
2. Migrasi ikan salmon
 Ikan salmon menetas di sungai dan tinggal disungai selama tiga tahun sebelum
bermigrasi ke laut.
 Ikan salmon akan kembali lagi ketempat mereka dilahirkan ketika mereka akan
berkembang baik.
3. Migrasi Penyu
 Tidak seperti hewan lainnya, penyu umumnya melakukan migrasi seorang diri tanpa
mengikuti penyu lain.
 Migrasi penyu dimulai setelah penyu ini menetas, mereka akan melakukan migrasi
hingga ribuan kilometre jauhnya dari tempat mereka dilahirkan, dan dengan
menggunakan bantuan medan magnet bumi, setelah bertahun-tahun berimigrasi,
penyu akan kembali ketempat dimana ia dilahirkan untuk bertelur.
4. Migrasi lobster duri
Dengan bantuan medan magnet bumi sebagai alat navigasi. Lobster duri akan melakukan
migrasi setiap akhir musim gugur menuju laut lepas yang lebih hangat dan tenang.
5. Magnet dalam tubuh bakteri
 Kelompok bakteri yang mampu melakukan migrasi dengan bantuan medan magnet
adalah kelompok Magnetotactic bacteria.
 Bakteri ini tersusun atas senyawa-senyawa yang mengandung sifat kemagnetan
seperti senyawa greigite (Fe3S4) dan senyawa magnetite (Fe3O4)

Anda mungkin juga menyukai