Anda di halaman 1dari 3

AIKA

1. Way of life kemanusiaan dan keimanan Islam


Way of life kemanusiaan islam adalah tentang bagaimana hubungan
manusia dengab manusia lainnya dalam islam
Way of life keimanan islam adalah tentang bagaimanan hubungan
manusia dengan penciptanya (Allah Swt) dalam Islam
Btw ini menurutku nah, tdk ada kutemukan.
2. Pengertian Tauhid dan urgensinya
 Secara bahasa, tauhid berasal dari kata dasar yang maknanya sesuatu itu satu (esa).
Sedangkan secara syar’i tauhid bermakna mengesakan Allah dalam ibadah, bersamaan
dengan keyakinan keesaanNya dalam dzat, sifat dan perbuatan-perbuatanNya.
Urgensi tauhid dalam kehidupan muslim sangat besar pengaruhnya, sebagai dasar
utama yang dibangun di atasnya seluruh ajaran Islam.
Pertama, orang yang bertauhid dan beriman kepada Allah dan rasul-Nya pasti
tahu mengapa Allah SWT menciptakannya sehingga ia berada di atas jalan
yang lurus, ia mengetahui dari mana awal dan ke mana akhir hidupnya, jauh
dari kebutaan dan kesesatan.
Kedua, tauhid menjadikan hati-hati manusia bersatu dengan Rabb yang satu,
satu kitab, satu risalah, dan satu kiblat, dan iman juga menjadikan manusia
saling mencintai dan bersaudara.
Ketiga, bila iman telah menyebar luas di masyarakat, maka pastilah akan
membuahkan amal shalih yang diridhai Allah swt sehingga membuka
berbagai pintu kebaikan dan mendatangkan pertolongan Allah dalam
menghadapi musuh-musuh mereka.
3. Syirik dan bahayanya
Syirik, bila ditinjau dari segi pengertiannya, mencakup dua macam:
Pertama, arti umum: yakni menyamakan selain Allah dengan Allah dalam apa-apa yang termasuk (hak-hak)
khusus bagi Allah. Kedua, arti khusus: Yaitu menjadikan seseorang atau sesuatu selain Allah sebagai tuhan yang
berhak diibadahi disamping Allah. Sedang jenis-jenis ibadah diantaranya: doa, takut, tawakkal, isti’anah
(permintaan tolong), isti’adzah (minta perlindungan), nadzar, menyembelih, sujud dan lainnya.
Bahayanya:
●Menimbulkan rasa khawatir dan hilangnya rasa aman di dunia dan akhirat.
●Tersesat di dunia dan akhirat.
●Dosa syirik akbar (besar) tidak akan diampuni oleh Allah jika mati dan belum bertaubat.
●Jika seseorang berbuat syirik akbar (besar), seluruh amalannya bisa terhapus.
●Pelaku syirik akbar pantas masuk neraka dan diharamkan surga untuknya.
●Syirik akbar membuat pelakunya kekal dalam neraka.
●Syirik adalah sejelek-jelek perbuatan zhalim dan sejelek-jelek dosa.
● Syirik menghapuskan cahaya fithrah seorang hamba.
● Syirik khafi (yang samar) seperti riya’ akan menghapuskan amalan yang terkait dengannya.
4. Perbedaan ibadah mahdah dan gairuh mahdah.
Pertama: Ibadah mahdhah, alias “murni ibadah”. Inilah perbuatan yang dilakukan manusia
dengan motivasi pokok: mendapatkan manfaat di akhirat, misalnya: salat, puasa ramadan,
dan lain-lain.

Kedua: Ibadah ghair mahdhah atau “perkara non-ibadah”. Inilah segala hal yang dilakukan
oleh manusia dengan motivasi pokok: mendapatkan manfaat duniawi, misalnya: jual beli,
sewa-menyewa, dan lain-lain.

5. Perbedaan dan persamaan akhlak, moral, dan etika.

Persamaan1. akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.2. akhlak, etika, moralmerupakan prinsip
atau aturan hidup manusia untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya3. akhlak,
etika, moralseseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan faktor keturunan
yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap
orang
PERBEDAAN AKHLAK MERUPAKAN ISTILAH YANG BERSUMBER DARI AL-QUR’AN DAN AL-SUNNAH. NILAI-NILAI YANG MENENTUKAN
BAIK DAN BURUK, LAYAK ATAU TIDAK LAYAK SUATU PERBUATAN, KELAKUAN, SIFAT, DAN PERANGAI DALAM AKHLAK BERSIFAT UNIVERSAL DAN
BERSUMBER DARI AJARAN ALLAH. SEMENTARA ITU, ETIKA MERUPAKAN FILSAFAT NILAI, PENGETAHUAN TENTANG NILAI-NILAI, DAN
KESUSILAAN TENTANG BAIK DAN BURUK. JADI, ETIKA BERSUMBER DARI PEMIKIRAN YANG MENDALAM DAN RENUNGAN FILOSOFIS,
YANG PADA INTINYA BERSUMBER DARI AKAL SEHAT DAN HATI NURANI. ETIKA BESIFAT TEMPORER, SANGAT TERGANTUNG
KEPADAFILOSOFIS YANG MENJADI PILIHAN ORANG-ORANG YANG MENGANUTNYA

6. Jelaskan yang melatarbelakangi berdirinya muhammadiyah.


Faktor subyektif
            Faktor Subyektif yang sangat kuat, bahkan dikatakan sbagai faktor utama dan faktor
penentu yang mendorong berdirinya Muhammadiyah adalah hasil pendalaman KHA. Dahlan
terhadap Al Qur'an dalam menelaah, membahas dan meneliti dan mengkaji kandungan
isinya. Sikap KHA. Dahlan seperti ini sesungguhnya dalam rangka melaksanakan firman Allah
sebagaimana yang tersimpul dalam dalam surat An-Nisa ayat 82 dan surat MUhammad ayat
24 yaitu melakukan taddabur atau memperhatikan dan mencermati dengan penuh ketelitian
terhadap apa yang tersirat dalam ayat. Sikap seperti ini pulalah yang dilakukan KHA. Dahlan
ketika menatap surat Ali Imran ayat 104 :
"Dan hendaklah ada diantara kamu sekalian segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah yang munkar, merekalah orang-
orang yang beruntung ".
Memahami seruan diatas, KHA. Dahlan tergerak hatinya untuk membangan sebuah
perkumpulan, organisasi atau persyarikatan yang teratur dan rapi yang tugasnya
berkhidmad pada melaksanakan misi dakwah Islam amar Makruf Nahi Munkar di tengah
masyarakat kita.
Faktor Obyektif
            Ada beberapa sebab yang bersifat objektif yang melatarbelakangi berdirinya
Muhammadiyah, yang sebagian dapat dikelompokkan dalam faktor internal, yaitu faktor-
faktor penyebab yang muncul di tengah-tengah kehidupan masyarakat Islam Indonesia, dan
sebagiannya dapat dimasukkan ke dalam faktor eksternal, yaitu faktor-faktor penyebab yang
ada di luar tubuh masyarakat Islam Indonesia.
Faktor obyektif yang bersifat internal
a. Ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya Al-Quran dan as-Sunnah sebagai
satu-satunya rujukan oleh sebagian besar umat Islam Indonesia
b. Lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam belum mampu menyiapkan generasi yang
siap mengemban misi selaku ”Khalifah Allah di atas bumi”
Faktor obyektif yang bersifat eksternal
a. Semakin meningkatnya Gerakan Kristenisasi di tengah-tengah masyarakat Indonesia
b. Penetrasi Bangsa-bangsa Eropa, terutama Bangsa Belanda ke Indonesia
c. Pengaruh dari Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam.
7. Tujuan dan cita2 muhammadiyah.
Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang memiliki cita-cita ideal, yaitu
mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.  Dengan cita-cita
yang ingin diwujudkan itu Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam
gerakannya.  Cita-cita ideal yang ingin diwujudkan Muhammadiyah 
terkandung dalam rumusan maksud dan tujuan Muhammadiyah, yakni
menegakkan dan menjunjung tinggi  agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”
8. Dalam konsep kembali ke Alquran dan hadist dikenal dengan ustilah
gerakan tajdid di Muhammadiyah. Sebutkan apa saja yang terjadi
dalam masyarakat.
9. Jelaskan hubungan ilmu, agama dan budaya dalam pandangan Islam.

Anda mungkin juga menyukai