Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

AKHLAK DAN TASAWUF

DEFINISI, FUNGSI, OBJEK, DAN RUANG LINGKUP AKHLAK

Dosen Pengampu: Muh. Mahbub Maulana, S.PSI.I., M.Pd.

Kelompok 1 :

Wulan Kiat Agustin 215211004

Chotimatul Kusna 215211006

Tyas Elshenta 215211026

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2023
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akhlak Tasawuf merupakan salah satu khazanah intelektual muslim


yang kehadirannya hingga saat ini masih dirasakan. Secara historis dan teologis
Akhlak Tasawuf tampil mengawal dan memandu perjalanan hidup umat
manusia agar selamat dunia dan akhirat. Tidaklah berlebihan jika misi utama
kerasulan Muhammad SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia.

Pemikiran dan pandangan di bidang Akhlak dan Tasawuf itu kemudian


menemukan momentum pengembangannya dalam sejarah, yang antara lain
ditandai dengan munculnya sejumlah besar ulama’ tasawuf dan ulama” di
bidang akhlak. Mereka pada mulanya tampil untuk memberi koreksi pada
perjalanan umat yang pada saat itu sudah mulai miring ke arah yang salah.
Untuk melestarikan pemikiran dan pendapatnya itu mereka menulis sejumlah
buku yang secara khusus membahas masalah akhlak tasawuf. Kitab Tahdhîb
al-akhlâq, ‘Ihyâ’ ‘Ulûm al-Dîn, Khuluqul muslim dan lain sebagainya.

Diantara buku-buku tersebut kemudian akhirnya mendorong para


orientalis untuk meneliti dan menganalisis berbagai pemikiran Akhlak
Tasawuf tersebut, kemudian pada perkembangan selanjutnya membuka ke arah
munculnya studi Akhlak Tasawuf. Sebelum itu hasil penelitian para ulama
terhadap alquran dan al-hadis menunjukkan bahwa hakikat agama islam adalah
akhlak. Pernyataan yang antara lain dikemukakan Al-Mawardi dalam kitabnya
Adab Al-Dunyâ wa Al-Dîn ini dibuktikan dengan mengatakan bahwa agama
tanpa Tasawuf Akhlak tidak akan hidup, bahkan akan kering dan layu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi akhlak?
2. Apa saja fungsi ilmu akhlak?
3. Apa saja objek dan ruang lingkup ilmu akhlak?
C. Tujuan Masalah
1. Memahami definisi akhlak.
2. Mengetahui fungsi ilmu akhlak.
3. Mengetahui objek dan ruang lingkup ilmu akhlak.
PEMBAHASAN

A. Definisi Akhlak

Perkataan Akhlaq secara etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu


jamak dari “Khuluqun”, yang menurut lughat diartikan adat kebiasaan,
perangai, watak, tabiat, atau pembawaan, adab atau sopan santun, dan agama.
Pengertian kata-kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan “khalaqa” yang berarti menciptakan dan “khalqun” yang berarti
kejadian. Kata akhlak atau “khuluqun” disebut juga dengan istilah adab. Adab
dan akhlak keduanya bersumber dari Rasulullah SAW. Adab menunjuk pada
sikap-sikap perilaku lahiriyah, seperti adab makan, minum, adab tidur, adab
mendatangi kamar kecil, dan sebagainya. Sedangkan akhlak menunjuk pada
sikap batin.

Secara terminologis, terdapat beberapa definisi tentang akhlak, antara


lain:

1. Ibn Maskawih, seorang pakar di bidang Akhlak, dalam kitabnya Tahzib al-
Akhlaq wa Tathhir al-A’raq menyatakan: Sifat yang tertanam dalam jiwa
yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.
2. Imam al-Ghazali, pada Ihya’ Ulumuddin menyatakan: Sifat yang tertanam
dalam jiwa yang menimbulkan bermacam-macam perbuatan dengan
gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
3. Abd al-Hamid dalam Dairat al-Ma’arif, secara simple menyebutkan: Sifat-
sifat manusia yang terdidik.

B. Fungsi Ilmu Akhlak

Fungsi mempelajari ilmu akhlak di antaranya, sebagai berikut:

1. Dapat menyukseskan pembangunan negara. Akhlak merupakan salah satu


faktor yang wajib ada dalam pembangunan bangsa dan karakter bangsa
secara utuh. Sebagaimana perkataan Ahmad Syauqi: “Bangsa-bangsa akan
eksis sepanjang akhlak ditegakkan di dalamnya. Jika ia hilang, hilanglah
bangsa itu.”
2. Ilmu akhlak akan meningkatkan derajat manusia. Dengan pengetahuan ilmu
akhlak, seseorang akan lebih sadar mana yang baik dan mana yang tidak
baik. dengan demikian, seseorang akan selalu berusaha untuk bisa memilih
dan melakukan kebaikan atas petunjuk Allah Swt.
3. Akhlak sebagai kebutuhan pokok dalam kehidupan spiritual sebagaimana
kebutuhan pokok yang lain. Akhlak merupakan faktor penting dalam
membina dan mengakkan kehidupan keluarga yang sejahtera lahir dan
batin.
4. Untuk membina pergaulan umum.
5. Akan mendapatkan akhlak mulia. Seseorang yang mendapatkan akhlak
yang mulia akan memperoleh derajat di akhirat nanti.

Menurut Ali Abd Al-Halim Mahmud, pembentukan akhlak setidaknya


memiliki beberapa tujuan berikut:

1. Mempersiapkan manusia-manusia yang beriman yang selalu beramal saleh.


2. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang menjalani kehidupannya
sesuai dengan ajaran Islam.
3. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang bisa berinteraksi secara baik
dengan sesamanya, baik dengan muslim maupun nonmuslim.
4. Mempersiapkan manusia beriman dan saleh yang mampu dan mau
mengajak orang lain ke jalan Allah.
5. Mempersiapkan manusia beriman dan saleh yang mau merasa bangga
dengan persaudaraannya sesama muslim dan selalu memberikan hak-hak
persaudaraan tersebut.
6. Mempersiapkan insan beriman dan saleh yang merasa bangga dengan
loyalitasnya kepada agama Islam dan berusaha sekuat tenaga demi tegaknya
panji-panji Islam di muka bumi.
C. Objek dan Ruang Lingkup Akhlak

Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak adalah intinya


perbuatan manusia. Perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya
apakah baik atau buruk. Ahmad Amin menyatakan: "Bahwa objek ilmu akhlak
adalah membahas perbuatan manusia yang selanjutnya perbuatan tersebut
ditentukan baik atau buruk". Muhammad Ghazali menyebutkan bahwa
kawasan pembahasan ilmu akhlak adalah seluruh aspek kehidupan manusia,
baik sebagai individu ataupun kelompok.

Adapun ruang lingkup Akhlak terbagi dalam beberapa bagian, yaitu:


1. Akhlak terhadap Kholik
Allah SAW menciptakan manusia bukan untuk meramaikan dan
menghiasi dunia saja, lebih dari itu Allah menciptakan manusia sebagai
makhluk dan hambanya. Allah SWT adalah Al-Khaliq (Maha pencipta) dan
manusia adalah makhluk (yang diciptakan). Manusia wajib tunduk kepada
peraturan Allah. Hal ini menunjukkan kepada sifat manusia sebagai hamba.
Kewajiban manusia terhadap Allah SWT diantaranya dengan ibadah shalat,
dzikir, dan do'a.

2. Akhlak terhadap Makhluk

Prinsip hidup dalam Islam termasuk kewajiban memperhatikan


kehidupan antara sesama orang-orang beriman. Kedudukan seorang muslim
dengan muslim lainnya adalah ibarat satu jasad, dimana satu anggota badan
dengan anggota badan lainnya mempunyai hubungan yang erat. Hak orang
Islam atas muslim lainnya ada 6 (enam) perkara: (1) Apabila berjumpa maka
ucapkanlah salam; (2) Apabila ia mengundangmu maka penuhilah
undangan itu; (3) Apabila meminta nasihat maka berilah nasihat; (4)
Apabila ia bersin lalu memuji Allah maka doakanlah; (5) Apabila ia sakit
maka tengoklah; (6) Apabila ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya.

Akhlak terhadap makhluk terbagi menjadi beberapa bagian:


a. Akhlak terhadap diri sendiri. Manusia yang bertanggung jawab ialah
pribadi yang mampu bertanggung jawab terhadap diri sendiri,
bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang dipikul di atas
pundaknya, kewajibannya-kewajibannya: tanggungjawab terhadap
kesehatannya, pakaiannya, minuman dan makanannya dan bahkan
apapun yang menjadi miliknya.
b. Akhlak terhadap ibu dan bapak. Seorang muslim wajib memberi
penghormatan terhadap ayah dan ibunya. Memelihara mereka di hari
tuanya, mencintai mereka dengan kasih sayang yang tulus serta
mendo'akan setelah mereka tiada.
c. Bersikap terhadap alam, binatang, tumbuh-tumbuhan, kepada yang
ghaib, dan semesta alam
d. Berakhlak terhadap sesama yang beragama Islam, dan antara orang
Islam dengan non-Islam.
e. Bergaul dengan orang yang lebih tua umurnya, dengan orang yang
selevel (sepadan umur, kedudukan, dan tingkatannya), dan dengan
orang yang lebih rendah umurnya.

Pada intinya ruang lingkup kajian Ilmu Akhlak menyangkut perbuatan-


perbuatan manusia menurut ukuran baik dan buruk, objeknya adalah norma
atau penilaian terhadap perbuatan tersebut. kemudian perbuatan tersebut baik
perbuatan individu maupun kolektif.
PENUTUP

Kesimpulan

Akhlak adalah Sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Ilmu akhlak
akan meningkatkan derajat manusia. Dengan pengetahuan ilmu akhlak, seseorang
akan lebih sadar mana yang baik dan mana yang tidak baik. dengan demikian,
seseorang akan selalu berusaha untuk bisa memilih dan melakukan kebaikan atas
petunjuk Allah Swt.

Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak adalah intinya


perbuatan manusia. Perbuatan tersebut selanjutnya ditentukan kriterianya apakah
baik atau buruk. Pada intinya ruang lingkup kajian Ilmu Akhlak menyangkut
perbuatan-perbuatan manusia menurut ukuran baik dan buruk, objeknya adalah
norma atau penilaian terhadap perbuatan tersebut. kemudian perbuatan tersebut
baik perbuatan individu maupun kolektif.
DAFTAR PUSTAKA

Azmy HB, A. (2021). Akhlak Tasawuf - Sebuah Pengantar. Yogyakarta: K-Media.

Badrudin. (2015). Akhlak Tasawuf. Serang: IAIB Press.

Muhajir, M. (2020). Akhlak Tasawuf Kelas X MA Peminatan Keagamaan. Jakarta:


Direktorat Jenderal Pendidikan Kementerian Agama RI.

Nawawi. (2022). Ilmu Akhlak Tasawuf. Malang: Madani.

Sholihah, M. Jannah & Afida. (2020). “Akhlak Tasawuf Dalam Sains Modern”. At-
Turost: Journal of Islamic Studies. Vol. 07 (2), 137-138.

Anda mungkin juga menyukai