Anda di halaman 1dari 17

Proposal Penelitian Kualitatif

Judul Penelitian Persepsi Pengelola Hotel Terhadap Sertifikasi Syariah:


Studi Kasus Hotel yang Sudah Bersertifikasi dan Hotel
yang Belum Bersertifikasi Syariah di Solo

Nama Peneliti Kelompok 2


1. Chotimatul Kusna (215211006)
2. Unik Istiqomah Damayanti (215211016)
3. Yayan Kurniasari (215211025)
4. Wahyu Intan sari (215211029)
5. Fahmi daviq Akhrom (215211035)

Kelas MBS 4A

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Penelitian ini ingin melihat tentang perolehan sertifikasi syariah pada hotel
syariah di Kota Solo. Juga menyelidiki mengapa masih terdapat hotel syariah
yang belum memperoleh sertifikasi syariah. Dari beberapa hotel syariah yang ada
di Solo, seperti Hotel Aziza, Hotel Arini Syariah, Hotel Zaen Syariah, Hotel
Amrani Syariah, Syariah Hotel Solo, Assalaam Syariah Hotel, dan Hotel Al
Madina, yang sudah mendapatkan sertifikasi syariah dari Majelis Ulama
Indonesia (MUI) adalah Syariah Hotel Solo.1 Dapat dilihat bahwa perolehan
sertifikasi syariah masih minim pada hotel syariah di Solo.

Hotel syariah berbeda dengan hotel konvensional, dimana hotel syariah


menerapkan konsep halal dalam segala aspek. Hotel dalam konsep syariah ini

1
Novie Andre dan Sri Hartini (2020), “Branding Hotel Syariah dalam Mendukung Halal Tourism di
Kota Solo”, Jurnal Komunikasi & Bahasa, Vol 1, No 1
terus mengalami perkembangan yang signifikan.2 Namun, perkembangan hotel
syariah di Indonesia tidak semarak yang ada di Thailand. Hal ini dikarenakan
tingginya minat berwisata dari wisatawan-wisatawan muslim di Bangkok. Para
pengelola bisnis perhotelan disana banyak yang berinisiatif untuk menerapkan
prinsip halal di hotelnya. Lain halnya dengan di Indonesia yang mayoritas
masyarakatnya adalah muslim, maka standar dasar halal tersebut dianggap sudah
menyatu dalam kehidupan masyarakatnya, termasuk industrinya. Sehingga tidak
dirasakan urgent untuk menerapkan dan memfokuskan pada branding halal hotel.3

Standardisasi hotel syariah diatur dalam Peraturan Menteri Pariwisata dan


Ekonomi Kreatif No. 2 Tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan usaha hotel
syariah. Menurut Permenkraf tersebut, terdapat dua jenis kriteria hotel syariah,
yaitu Kriteria Hotel Syariah Hilal 1 dan Kriteria Hotel Syariah Hilal 2. Kriteria
Hilal 1 adalah hotel syariah yang dinilai memenuhi kriteria dengan kebutuhan
minimal wisatawan muslim yang mencakup tiga aspek, yaitu: Aspek produk yang
terdiri dari toilet umum, kolam renang, ruang karyawan, ruang ibadah, kamar
mandi tamu, dan lain-lain. Aspek pengelolaan yang mencakup manajemen usaha,
yang menerapkan sistem jaminan produk halal dan Sumber Daya Manusia, yakni
pegawai yang mengenakan pakaian muslim.4

Sementara Kriteria Hilal 2 adalah hotel syariah yang melayani kebutuhan


moderat wisatawan muslim. Hilal ini juga mencakup tiga aspek, yaitu: Aspek
produk yang terdiri dari Lobby, Front Office, ruang ibadah, toilet umum, kamar
mandi tamu, dan lain-lain. Aspek pengelolaan meliputi organisasi yang harus
memiliki struktur organisasi yang mengakomodasi Dewan Pengawas Syariah,
Standart Operating Procedure hotel syariah, manajemen usaha dengan jaminan

2
Fendy Kurniawan (2022), “Pariwisata Halal yang Diterapkan Syariah Hotel Solo Di Surakarta
Dalam Penanganan Covid-19”, MABHA Jurnal, Vol 3 No 2
3
Atie Rachmatie, dkk. (2020), “Strategi Komunikasi Pariwisata Halal Studi Kasus Implementasi
Halal Hotel Di Indonesia dan Thailand, Vol 4 No 1
4
Abd Halim dan Nurdhin Baroroh (2021), “Pariwisata Halal: Studi Komparatif Hotel Syariah di
Yogyakarta dan Bali, Jurnal Kajian Hukum Islam, Vol 15 No 1
halal. Serta manajemen Sumber Daya Manusia yakni pegawai mengenakan
pakaian muslim.5

Adapun Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI Nomor


108/DSN-MUI/X/2016 tentang pelaksanaan pariwisata halal berdasarkan prinsip
syariah, meliputi poin-poin berikut:6

1. Hotel syariah tidak boleh menyediakan fasilitas akses pornografi dan


tindakan asusila;
2. Hotel syariah tidak boleh menyediakan hiburan yang mengarah kepada
kesmusyrikan, maksiat, pornografi, dan/atau tindak asusila;
3. Makanan dan minuman yang disediakan hotel syariah wajib telah
mendapatkan sertifikat halal dari MUI;
4. Menyediakan fasilitas, peralatan dan sarana yang memadai untuk
pelaksanaan ibadah, termsuk fasilits bersuci;
5. Pengelola dan karyawan/karyawati hotel wajib mengenakan pakaian yang
sesuai dengan syariah;
6. Hotel syariah wajib memiliki pedoman dan/atau panduan mengenai
prosedur pelayanan hotel guna menjamin terselenggaranya pelayanan hotel
sesuai prinsip syariah;
7. Hotel syariah wajib menggunakan jasa Lembaga Keuangan Syariah dalam
melakukan pelayanan.

Lantas, bagaimana hotel syariah dikatakan telah mendapatkan sertifikasi


syariah? Hal ini mengacu pada Permenkraf mengenai kategori Hilal 1 dan Hilal
2.7 Dengan kata lain setiap kategori hilal 1 dan hilal 2 digunakan untuk
mensertifikasi hotel syariah di Indonesia. Kemudian aspek apa saja yang harus
dilakukan pengelola untuk dapat memperoleh sertifikat syariah.

5
Abd Halim dan Nurdhin Baroroh (2021), “Pariwisata Halal: Studi Komparatif Hotel Syariah di
Yogyakarta dan Bali, Jurnal Kajian Hukum Islam, Vol 15 No 1
6
A. Zamakhsyari dan Fahadil Amin (2018), “Perkembangan Bisnis Hotel Syariah di Indonesia
(Studi Kasus Perkembangan Hotel Syariah di Lombok NTB), Jurnal Al-‘Adl, vol 11 No 1
7
Fendy Kurniawan (2022), “Pariwisata Halal yang Diterapkan Syariah Hotel Solo Di Surakarta
Dalam Penanganan Covid-19”, MABHA Jurnal, Vol 3 No 2
Perolehan sertifikasi syariah dapat mempengaruhi citra dan reputasi dari
hotel syariah. Namun, ada kendala atau hambatan dari hotel syariah dalam
memperoleh sertifikasi syariah diantaranya masih banyaknya pengelola hotel yang
salah pemahaman mengenai konsep wisata halal. Mereka berpendapat bahwa
apabila mengurus sertifikasi syariah akan menyebabkan hilangnya ketertarikan
dari pengunjung untuk menginap di hotel mereka. 8 Selain itu, menurut Fendy9
masih terdapat birokrasi yang rumit dan sulit dalam memperoleh sertifikasi
syariah. Perizinan dari Dewan Syariah Nasional MUI masih bertele-tele dalam
memenuhi kriteria Hilal 1 dan kriteria Hilal 2.

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana perolehan sertifikasi syariah


terhadap hotel syariah. Aspek lain yang ingin ditelusuri adalah alasan mengapa
hotel tersebut belum memeroleh sertifikasi syariah serta mengetahui bagaimana
prosedur untuk mendapatkan sertifikasi tersebut dari lembaga yang berwenang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini ingin mengetahui faktor yang
melatarbelakangi hotel syariah mendapatkan sertifikasi syariah dari sudut pandang
pengelola hotel syariah di Solo.

Ada tiga pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti. Pertama, bagaimana
pengelola hotel menanggapi terkait sertifikasi syariah pada hotel yang
dikelolanya? Kedua, mengapa masih ada hotel syariah di Solo yang belum
memiliki sertifikasi syariah? Ketiga, bagaimana urgensi sertifikasi syariah pada
hotel syariah?

C. Tujuan Penelitian
8
A. Zamakhsyari dan Fahadil Amin (2018), “Perkembangan Bisnis Hotel Syariah di Indonesia
(Studi Kasus Perkembangan Hotel Syariah di Lombok NTB), Jurnal Al-‘Adl, vol 11 No 1
9
Fendy Kurniawan (2022), “Pariwisata Halal yang Diterapkan Syariah Hotel Solo Di Surakarta
Dalam Penanganan Covid-19”, MABHA Jurnal, Vol 3 No 2
Penelitian ini memiliki tiga tujuan. Pertama, melihat dari sudut pandang
pengelola hotel syariah terhadap masalah sertifikasi syariah terutama pada hotel
syariah di Kota Solo. Kedua, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan hotel
syariah di Solo belum memperoleh sertifikasi syariah sampai saat ini. Ketiga,
mengetahui seberapa penting sertifikasi syariah pada hotel syariah menurut
pengelola hotel tersebut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian mengenai akomodasi syariah di Indonesia sudah banyak
dilakukan dengan berbagai sudut pandang. Sarinastiti (2019)10 melakukan
penelitian dari segi analisis strategi tentang E-branding hotel Syariah di Indonesia
terdiri dari pemilihan media online yang efektif, produck, price, process, dan
physical evidence. Penelitian yang hampir serupa dilakukan oleh Subarkah,
Rachman, dan Akim (2020)11 yang memfokuskan penelitiannya mengenai cara
Indonesia melakukan destination branding dengan menetapkan Logo Halal
Tourism. Namun, Rachmatie,dkk (2020)12 dalam penelitiannya menyatakan
bahwa Perkembangan Hotel Halal di Indonesia tidak semarak di Thailand, yang
diduga karena ada permasalahan komunikasi antara pemerintah dengan industri.
Studi mengenai Halal Tourism juga sudah dilakukan oleh beberapa para
sarjana seperti Andi Z. D., dkk. (2021)13, meneliti konsep pengembangan Halal
Tourism dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana yang menjadi
prasyarat serta karakteristik Halal Tourism. Kemudin penelitian R. Wisnu R.

10
Sarinastiti, EN, & Uljanatunnisa, U. (2019). Penguatan Strategi E-Branding Hotel Syariah di
Industri
Perhotelan Indonesia. International Journal of Applied Sciences in Tourism and Events , 4 (1), 48-
58.
11
Subarkah, A., R., Rachman, J, B., dan Akim. (2020). Destination Branding Indonesia sebagai
Destinasi
Wisata Halal. Jurnal Kepariwisataan : Destination, Hospitalis dan Perjalanan, 4(2), 84-97.
12
Rachmatie, A., dkk. (2020). Strategi Komunikasi Pariwisata Halal Studi Kasus Implementasi Halal
Hotel di Indonesia dan Thailand. Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, 4(1), 55-74.
13
Zulfikar, Andi, dkk. (2021). Pengembangan Manajemen Pariwisata Halal Berbasis Kearifan Lokal
Sipakatu’, Sipakainge’, Sipakalebbi. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(1)
(2018)14, yang membahas pengembangan pariwisata halal, konsep ekosistem, serta
peran berbagai komponen terkait dalam destinasi pariwisata secara rinci,
berdasarkan literatur ilmiah dan praktik profesional di bidang manajemen tujuan.
Hingga Rachmadi, M, F (2020)15 membahas mengenai peningkatkan pemanfaatan
teknologi digital dalam mewujudkan Kecamatan Gunungpati menjadi kawasan
wisata halal.
Dilihat dari segi keterkaitan hotel syariah dengan aturan Islam, terdapat
beberapa penelitian yaitu Rasmuddin, dan Umar (2020) 16 yang meneliti tentang
proses serfitikasi syariah dalam kegiatan usaha harus memenuhi berbagai
peraturan perundang-undangan, seperti pencantuman ketentuan serifikasi syariah.
Maghfirah (2022)17 meneliti tentang bagaimana strategi pemasaran hotel yang
berbasis syariah, apakah sesuai dengan etika, mengetahui bagaimana strategi
pemasaran hotel yang berbasis syariah, apakah sesuai dengan etika bisnis Islam
dan pemasaran syariah dari analisa yang dilakukan. Fitriani (2018) 18 meneliti
akomodasi yang berpotensi dengan menganut prinsip ajaran Syariah. Sedangkan
dari sisi yang berbeda, Surwandono, dkk. (2020) 19 meneliti tentang keakuratan
konsep wisata halal sebagai derivasi dari pariwisata yang islami dan
membandingkannya dengan sejumlah indikator dalam penyusunan indeks GMTI.
Kajian mengenai akomodasi syariah khususnya bidang perhotelan sudah
banyak dilakukan dengan kunjungan studi kasus ke berbagai Hotel Syariah yang

14
R. Wisnu, R (2018). Ekosistem Destinasi Pariwisata Halal Wadah Pengembangan Destinasi
Pariwisata
Ramah Muslim. Jurnal Kepariwisataan, 2(2), 64-70
15
Rachmadi, Moch Faizal. "Analisis Optimalisasi Teknologi Digital di Era Revolusi Industri 4.0
dalam
Mengembangkan Kawasan Industri Pariwisata Halal guna Meningkatkan Perekonomian Lokal
Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang." Jurnal DinamikA 1.1 (2020): 39-53.
16
Rasmuddin, dan Umar, W. (2020). Sharia certification standards : a case study of sharia
certification in
sharia hotels. Borobudur Law Review, 4(1), 33-44.
17
Maghfirah, Izzatun. "Analisis Strategi Pemasaran Hotel Yang Berbasis Syariah Ditinjau Dari Etika
Bisnis
Islam Dan Marketing Syariah." ADILLA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah 5.1 (2022): 64-74.
18
Fitriani, H. (2018). Proyeksi pengembangan potensi pariwisata perhotelan dengan konsep
syariah. Pusaka Muslim , 3 (1), 45-66.
19
Surwandono, dkk. (2020). Polemik Kebijakan Wisata Halal di Indonesia serta Tinjauannya dalam
Maqashid Syariah. Jurnal Peradaban Islam, 16(1)
ada di Indonesia seperti Baharuddin, dan Al-Hasan (2018)20 melakukan penelitian
terhadap perkembangan bisnis hotel syariah di Lombok, Nusa Tenggara Barat
yang dinilai cukup baik jika dibandingkan dengan provinsi lainnya. Adapun
Pratiwi (2017)21 Meneliti Hotel Adilla Syariah Yogyakarta yang dianggap telah
sesuai dengan Fatwa DSN MUI No:108/DSN-MUI/X/2016, jika dilihat dari segi
pelayanan, dan pengelolaannya. Abdul Mujib (2016) 22 meneliti hotel syariah dari
segi konsep syariah berdasarkan nilai-nilai islam. Sedangkan Nurmaydha,dkk
(2018)23 meneliti Hotel Syariah UNIDA Gontor Inn dari segi produk makanan
yang disediakan di hotelnya. Kemudian Soraya, Susanne, dan Nuryah (2018) 24
meneliti hotel syariah dari aspek strategi komunikasi dalam rangka membangun
perhatian dan kepedulian pemangku kepentingan termasuk masyarakat terhadap
pengembangan wisata halal di Kota Bandung.
Adapun penelitian yang memfokuskan pada sektor pariwisata seperti
penelitian dari Kurnia M. N. dan Achmad Z. (2020) 25 membahas pariwisata
syariah di Indonesia yang memiliki prospek yang baik sebagai bagian dari industri
pariwisata nasioanl dalam menghadapi tantangan di era industri 4,0. Rifa'i
(2019)26 menganalisis potensi wisata syariah di Kota Malang dan

20
Baharuddin, A, Z., dan Al Hasan, F, A. (2018). Perkembangan Bisnis Hotel Syariah di Indonesia
(Studi
Kasus Pengembangan Hotel Syariah di Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat). Jurnal Al-'Adl,
11(1).
21
Pratiwi, S. R., Dida, S., & Sjafirah, N. A. (2018). Strategi komunikasi dalam membangun
awareness wisata halal di kota Bandung. Jurnal Kajian Komunikasi, 6(1), 78-90.
22
Mujib, Abdul (2018). Analisis Terhadap Konsep Syariah pada Industri Perhotelan di Indonesia.
Jurnal
Ekonomi dan Keuangan, 2(4)
23
Nurmaydha, A., Mustaniroh, S, A., dan Sucipto. (2018). Pengembangan Konsep Model Sistem
Jaminan
Halal pada Restoran (Studi Kasus UNIDA Gontor Inn Universitas Darussalam Gontor). Jurnal
Teknologi
Pertanian, 19(3), 141-152.

24
Ratna, Soraya, dkk. (2018). Strategi Komunikasi dalam Awareness Wisata Halal di Kota
Bandung. Jurnal
Kajian Komunikasi, 6(1), 78-90
25
Kurnia M. N. dan Achmad Z (2020). Prospek Pariwisata Syariah (Halal Tourism): Sebuah
Tantangan di Era
Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ekonomi Syariah, 8(2), 275-296
26
Rifa’i, Mochamad Novi. "Integrasi Pariwisata Halal di Kota Malang." Falah: Jurnal Ekonomi
Syariah 4.2
mengembangkan konsep integrasi lokasi dan informasi wisata halal di Kota
Malang. Achmad Badarus Syams (2021)27 karena melihat keragaman masyarakat
Madura yang sangat kental dengan Islam, maka menjadi keharusan untuk
menerapkan kebijakan wisata halal. Begitu juga dengan Norivita, dkk (2021) 28,
yang memaparkan Halal Tourism di provinsi Lampung memiliki peluang
dikarenakan belum adanya wisata syariah di daerah Lampung dan menjawab
kebutuhan masyarakat akan pariwisata di Lampung. Destinasi wisata di provinsi
Lampung juga memiliki beberapa keunggulan. Namun, masih ada beberapa
kelemahan yang harus diperbaiki.
Khoirun N. (2019)29, meneliti faktor penghambat implementasi pariwisata
syariah di Bangkalan sekaligus berupaya menemukan solusi praktis
menyelesaikannya mengingat Madura memiliki potensi yang cukup besar.
Kemudian hasil penelitian dari Muhammad E. F (2021) 30 adalah Kabupaten
Bangkalan siap bila konsep wisata halal benar-benar diterapkan, melihat potensi
dari variable penunjang memang ada beberapa hal yang harus dipenuhi dan
dibenahi.Hingga Rahmi (2017)31 menelisik perkembangan sektor pariwisata kota
banda aceh dengan berdasarkan pada nilai nilai islam sektor pariwisata kota
Aceh.
Adapun penelitian yang membahas dari sudut pandang konsumen pada
hotel syariah juga dilakukan Verinita, dan Irza (2018) 32 yang menyoroti pendapat

(2019)
27
Achmad Badarus Syams (2021). Model Partisipasi Masyarakat dalam Pennetuan Kebijakan
Pariwisata
Halal di Madura Berbasis Nilai Keislaman dan Hukum Positif. Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam, 19
(2)
28
Noviarita, H.. Kurniawan, M., dan Nurmalia G. (2021). Analisis Halal Tourism dalam
Meningkatkan Laju
Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Lampung. JIEI : Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 302-310.
29
Nasik, K. (2019). Membaca Hambatan Implementasi Pariwisata Halal Bangkalan. Dinar : Jurnal
Ekonomi dan Keuangan Islam, 6(2), 11-21.
30
Faraby, M. E. (2021). Potensi Kabupaten Bangkalan Menjadi Destinasi Wisata Halal. JIEI : Jurnal
Ilmiah
Ekonomi Islam, 7(01), 67-74.
31
Rahmi, N. (2017). Kajian Ekonomi Pariwisata Syariah Kota Banda Aceh. Jurnal Samudra Ekonomi
dan
Bisnis, 8(1), 577-589.
32
Verinita, dan Irza, F. R. (2018). Analisis Persepsi Konsumen terhadap Konsep Hotel Syariah
(ShariaConpliant Hotel) di Hotel Bunda Padang. Jurnal Manajemen, Ide, Inspirasi (MINDS), 5(2),
konsumen yang memberikan penilaian tinggi terhadap Hotel Bunda Padang pada
bagian manajemen dan fasilitas keuangannya yang berbasis kepatuhan syariah.
Kavanillah dan Ridlwan (2018)33 juga melakukan penelitian yang sam, yaitu
menyoroti dari segi pendapat konsumen Hotel Andita Syariah mengenai bauran
pemasaran jasanya yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan
menginap konsumen, diantaranya karena lokasi strategis, desain interior, dan
kepatuhan syariahnya. Nurul, Zulihar, dan Nova (2018)34 membahas hotel syariah
mengenai analisis dari karakteristik konsumen dalam memilih hotel syariah. Serta
faktor yang mempengaruhi persepsi responden dalam memilih hotel syariah
berdasarkan citra hotel. Studi mengenai faktor faktor yang menentukan prefrensi
masyarakat muslim kota Medan terhadap pemilihan hotel Syariah dilakukan oleh
Muhammad Khairul Rijal, Yafiz, dan Samri (2020) 35. Pengaruh keputusan tamu
menginap pada hotel hotel Al Badar Syariah Makasssar yang dilakukan oleh Kara,
Parmitasari, Risna (2019)36.
Fitranty A. (2019)37 mengidentifikasi hubungan antara kualitas pelayanan
Islam, nilai persepsi pelanggan muslim (MCPV), kepuasan pelanggan, dan niat
kunjungan ulang pada hotel syariah di Bandung. Kemudian juga gambaran
sistematis tentang pengalaman wisatawan mengambil aspek-aspek penting
dalam aspek database publikasi EBSCO, Science Direct (Elsevier), yang
dilakukan oleh Emerald oleh Dabamona (2018)38. Sari, Safitri, dan Anggraini

163-172.
33
Kavanillah, D., dan Ridlwan, A, A. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Keputusan
Menginap di Hotel Andita Syariah Surabaya. Iqtishoduna, 7(2)
34
Huda Nurul, Zulihar, & Nova Rini (2017). Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat
Muslim
Memilih Hotel Syariah. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 2(4), 490-551
35
Rijal, M. K., Yafiz, M., & Samri, Y. (2020). DETERMINAN PREFERENSI MASYARAKAT MUSLIM
DALAM
MEMILIH HOTEL SYARIAH. At-tijaroh: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam, 6(2), 261-274.
36
Kara, M., Parmitasari, R. D. A., Alwi, Z., & Risna, R. (2019). Bauran Pemasaran Jasa dan Tingkat
Hunian
Pada Hotel Al-Badar Syariah. LAA MAISYIR: Jurnal Ekonomi Islam, 6(1), 40-68.
37
Adirestuty, F. (2019). Customer – Perceived Value in Creating Customer Satisfaction and Revisit
Intention in Sharia Hotels. Journal of Islamic Monetary Economics and Finance, 5(2), 367-386.
38
Dabamona, S. A. (2022). Tinjauan Literatur Sistematis terhadap Pengalaman Wisatawan dalam
Kegiatan Wisata Halal. Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan, 6(02), 129-
141.
(2019)39 Menguji Theory of Planned Behavior (TPB) mengenai pengaruh persepsi
konsep pada sikap, persepsi perkembangan pada sikap, dan pada minat
masyarakat DIY tentang pariwisata halal.
Penelitian yang serupa namun dari sisi yang berbeda yaitu Halim dan
Baroroh (2021)40 meneliti hotel syariah mengenai respon pengusaha hotel di
Yogyakarta dan Bali terhadap Permen Parekraf No 2 Tahun 2004 tentang
pedoman penyelenggaraan usaha hotel syariah. Dwila Sempi Yusiani, Elisa
Kusrinr, Eley Suzana Kasim (2023)41 meneliti hotel syariah dari aspek operasional
pelayanan dan restoran di hotel syariah. Kemudian Dewi (2022) 42 Menganalisis
manajemen homestay berbasis syariah di kawasan Sirkuit Mandalika.
Berdasarkan penelusuran literatur di atas, dapat diketahui bahwa studi
kasus akomodasi syariah sudah banyak dilakukan dari berbagai sudut, namun
studi kasus mengenai perolehan sertifikasi syariah pada hotel syariah masih
minim dilakukan. Padahal, penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui
faktor apa saja yang menjadi penyebab masih banyaknya hotel syariah yang
belum memiliki serifikasi syariah, khususnya hotel syariah yang ada di kota Solo.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah artikel jurnal yang berkaitan
dengan akomodasi syariah dan informasi dari narasumber. Narasumber yang
39
Sari, Firdausa Kumala, Novita Safitri, and Wahyu Anggraini. "Persepsi, sikap dan minat
pariwisata halal di Daerah Istimewa Yogyakarta." Ihtifaz: Journal of Islamic Economics, Finance,
and Banking 2.2 (2019): 137-156.
40
Halim, Abd dan Nurdhin B (2021). Pariwisata Halal: Studi Komparatif Hotel Syariah di
Yogyakarta dan
Bali. Jurnal Kajian Hukum Islam, 15(1), 53-66
41
Sempi, Dwila, dkk. (2023). The strategy for mitigating risk in sharia hotels based on the DSN-
MUI Fatwa regarding the service and restaurant operational aspects. Jurnal Ekonomi & Keuangan
Islam, 9(1),17-30
42
Dewi, Novi Yanti Sandra, Ahmad Hulaimi, and Abdul Wahab. "Manajemen Homestay Berbasis
Syariah
Sebagai Upaya Pengembangan Pariwisata Halal dan Ekonomi Kreatif." Al-Fikru: Jurnal Ilmiah 16.1
(2022): 82-94.
dimaksud adalah pengelola Syariah Hotel Solo dan Assalaam Syariah Hotel Solo
di Solo. Adapun teknik pengambilan data penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara terhadap
pengelola hotel syariah di Solo guna memperoleh permasalahan yang perlu diteliti
secara lebih mendalam.

B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di dua hotel syariah daerah Solo yaitu Syariah
Hotel Solo dan Assalaam Syariah Solo. Syariah Hotel Solo merupakan hotel
berbintang 4 tang telah mendapatkan sertifikasi jaminan mutu Halal dari Lembaga
Pengkajian Pangan, Obat, dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Jateng kategori restoran. Syariah hotel Solo terletak di Jl. Adi Sucipto No.
47, Colomadu, Solo, Jawa Tengah. Selain menjadi hotel syariah di solo yang
berhasil mendapatkan sertifikasi syariah, Syariah Hotel Solo juga menjadi satu-
satunya hotel di Jawa Tengah yang pelayanannya memenuhi standar dewan
syariah skala nasional.43
Adapun hotel Assalaam Syariah Solo merupakan akomodasi syariah yang
terletak di Jalan Garuda Mas, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, dan
hanya membutuhkan beberapa menit untuk berkendara ke arah barat dari Pusat
Kota Solo. Walaupun berbasis syariah, hotel Assalaam Syariah Solo Hotel ini
masih belum memiliki sertifikasi syariah.

C. Teknik Pengambilan Data


Teknik pengambilan data pada penelitian ini diawali dengan melakukan
analisis pada beberapa jurnal, website yang berkaitan dengan studi akomodasi
syariah. Setelah melakukan analisis tersebut, peneliti akan melakukan serangkaian
wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pengelola Hotel
Syariah Solo dan hotel Assalaam Syariah Solo. Wawancara ini dilakukan untuk
43
https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/10/27/nwulf5346-
begini-upaya-syariah-hotel-solo-pertahankan-predikat-halal?
memperoleh informasi mendalam mengenai judul riset yang dilakukan peneliti.
Teknik wawancara akan dilakukan dengan model wawancara semi terstruktur.

D. Desain Riset
Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Desain riset
ini digunakan untuk membahas dan menganalisis fokus penelitian. Desain riset ini
juga berfungsi sebagai panduan seluruh proses penelitian. Proses yang dimaksud
adalah menganalisis bagaimana dampak serifikasi syariah terhadap kinerja
operasional pada hotel syariah di Solo.

E. Timeline Penelitian (buat tabel)

No BULAN 2023
KEGIATAN
. APRIL MEI JUNI
Tahap Persiapan Penelitian
a. Menyusun dan Pengajuan Judul
1
b. Pengajuan Proposal
c. Perijinan Penelitian
Tahap Pelaksanaan Penelitian
a. Pengumpulan data
2
b. Pengolahan data penelitian
c. Analisis data
Tahap Penyusunan Laporan
a. Menyusun hasil analisis dalam bentuk
3 laporan
b. Menyusun laporan sesuai draft
c. Sidang

Bibliografi (gunakan mendeley dsb)

DAFTAR PUSTAKA

A. Zamakhsyari dan Fahadil Amin (2018), “Perkembangan Bisnis Hotel Syariah


di Indonesia (Studi Kasus Perkembangan Hotel Syariah di Lombok NTB), Jurnal
Al-‘Adl, vol 11 No 1
Abd Halim dan Nurdhin Baroroh (2021), “Pariwisata Halal: Studi Komparatif
Hotel Syariah di Yogyakarta dan Bali, Jurnal Kajian Hukum Islam,
Vol 15 No 1

Achmad Badarus Syams (2021). Model Partisipasi Masyarakat dalam Pennetuan


Kebijakan Pariwisata Halal di Madura Berbasis Nilai Keislaman dan
Hukum Positif. Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam, 19 (2)

Adirestuty, F. (2019). Customer – Perceived Value in Creating Customer


Satisfaction and Revisit Intention in Sharia Hotels. Journal of Islamic
Monetary Economics and Finance, 5(2), 367-386.

Atie Rachmatie, dkk. (2020), “Strategi Komunikasi Pariwisata Halal Studi Kasus
Implementasi Halal Hotel Di Indonesia dan Thailand, Vol 4 No 1

Baharuddin, A, Z., dan Al Hasan, F, A. (2018). Perkembangan Bisnis Hotel


Syariah di Indonesia (Studi Kasus Pengembangan Hotel Syariah di
Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat). Jurnal Al-'Adl, 11(1).

Dabamona, S. A. (2022). Tinjauan Literatur Sistematis terhadap Pengalaman


Wisatawan dalam Kegiatan Wisata Halal. Jurnal Kepariwisataan:
Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan, 6(02), 129-141.

Dewi, Novi Yanti Sandra, Ahmad Hulaimi, and Abdul Wahab. "Manajemen
Homestay Berbasis Syariah Sebagai Upaya Pengembangan Pariwisata
Halal dan Ekonomi Kreatif." Al-Fikru: Jurnal Ilmiah 16.1 (2022): 82-
94.

Faraby, M. E. (2021). Potensi Kabupaten Bangkalan Menjadi Destinasi Wisata


Halal. JIEI: Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(01), 67-74.

Fendy Kurniawan (2022), “Pariwisata Halal yang Diterapkan Syariah Hotel Solo
Di Surakarta Dalam Penanganan Covid-19”, MABHA Jurnal, Vol 3
No 2
Fitriani, H. (2018). Proyeksi pengembangan potensi pariwisata perhotelan dengan
konsep syariah. Pusaka Muslim , 3 (1), 45-66.

Halim, Abd dan Nurdhin B (2021). Pariwisata Halal: Studi Komparatif Hotel
Syariah di Yogyakarta dan Bali. Jurnal Kajian Hukum Islam, 15(1),
53-66

https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/10/27/
nwulf5346-begini-upaya-syariah-hotel-solo-pertahankan-predikat-
halal?

Huda Nurul, Zulihar, & Nova Rini (2017). Faktor yang Mempengaruhi Preferensi
Masyarakat Muslim Memilih Hotel Syariah. Jurnal Ekonomi dan
Keuangan, 2(4), 490-551

Kara, M., Parmitasari, R. D. A., Alwi, Z., & Risna, R. (2019). Bauran Pemasaran
Jasa dan Tingkat Hunian Pada Hotel Al-Badar Syariah. LAA
MAISYIR: Jurnal Ekonomi Islam, 6(1), 40-68.

Kavanillah, D., dan Ridlwan, A, A. (2018). Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa


terhadap Keputusan Menginap di Hotel Andita Syariah Surabaya.
Iqtishoduna, 7(2)

Kurnia M. N. dan Achmad Z (2020). Prospek Pariwisata Syariah (Halal Tourism):


Sebuah Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ekonomi
Syariah, 8(2), 275-296

Maghfirah, Izzatun. "Analisis Strategi Pemasaran Hotel Yang Berbasis Syariah


Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam Dan Marketing Syariah." ADILLA:
Jurnal Ilmiah Ekonomi Syari'ah 5.1 (2022): 64-74.

Mujib, Abdul (2018). Analisis Terhadap Konsep Syariah pada Industri Perhotelan
di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 2(4)

Nasik, K. (2019). Membaca Hambatan Implementasi Pariwisata Halal Bangkalan.


Dinar: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam, 6(2), 11-21.
Noviarita, H., Kurniawan, M., dan Nurmalia G. (2021). Analisis Halal Tourism
dalam Meningkatkan Laju

Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Lampung. JIEI: Jurnal Ilmiah


Ekonomi Islam, 7(01), 302-310.

Novie Andre dan Sri Hartini (2020), “Branding Hotel Syariah dalam Mendukung
Halal Tourism di Kota Solo”, Jurnal Komunikasi & Bahasa, Vol 1, No
1

Nurmaydha, A., Mustaniroh, S, A., dan Sucipto. (2018). Pengembangan Konsep


Model Sistem Jaminan Halal pada Restoran (Studi Kasus UNIDA
Gontor Inn Universitas Darussalam Gontor). Jurnal Teknologi
Pertanian, 19(3), 141-152.

Pratiwi, S. R., Dida, S., & Sjafirah, N. A. (2018). Strategi komunikasi dalam
membangun awareness wisata halal di kota Bandung. Jurnal Kajian
Komunikasi, 6(1), 78-90.

R. Wisnu, R (2018). Ekosistem Destinasi Pariwisata Halal Wadah Pengembangan


Destinasi Pariwisata Ramah Muslim. Jurnal Kepariwisataan, 2(2), 64-
70

Rachmadi, Moch Faizal. "Analisis Optimalisasi Teknologi Digital di Era Revolusi


Industri 4.0 dalam Mengembangkan Kawasan Industri Pariwisata
Halal guna Meningkatkan Perekonomian Lokal Kecamatan
Gunungpati Kota Semarang." Jurnal DinamikA 1.1 (2020): 39-53.

Rachmatie, A., dkk. (2020). Strategi Komunikasi Pariwisata Halal Studi Kasus
Implementasi Halal Hotel di Indonesia dan Thailand. Amwaluna:
Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, 4(1), 55-74.

Rahmi, N. (2017). Kajian Ekonomi Pariwisata Syariah Kota Banda Aceh. Jurnal
Samudra Ekonomi dan Bisnis, 8(1), 577-589.
Rasmuddin, dan Umar, W. (2020). Sharia certification standards : a case study of
sharia certification in sharia hotels. Borobudur Law Review, 4(1), 33-
44.

Ratna, Soraya, dkk. (2018). Strategi Komunikasi dalam Awareness Wisata Halal
di Kota Bandung. Jurnal Kajian Komunikasi, 6(1), 78-90

Rifa’i, Mochamad Novi. "Integrasi Pariwisata Halal di Kota Malang." Falah:


Jurnal Ekonomi Syariah 4.2 (2019)

Rijal, M. K., Yafiz, M., & Samri, Y. (2020). DETERMINAN PREFERENSI


MASYARAKAT MUSLIM DALAM

Sari, Firdausa Kumala, Novita Safitri, and Wahyu Anggraini. "Persepsi, sikap dan
minat pariwisata halal di Daerah Istimewa Yogyakarta." Ihtifaz:
Journal of Islamic Economics, Finance, and Banking 2.2 (2019): 137-
156.

Sarinastiti, EN, & Uljanatunnisa, U. (2019). Penguatan Strategi E-Branding Hotel


Syariah di Industri Perhotelan Indonesia. International Journal of
Applied Sciences in Tourism and Events , 4 (1), 48-58.

Sempi, Dwila, dkk. (2023). The strategy for mitigating risk in sharia hotels based
on the DSN-MUI Fatwa regarding the service and restaurant
operational aspects. Jurnal Ekonomi & Keuangan Islam, 9(1),17-30

Subarkah, A., R., Rachman, J, B., dan Akim. (2020). Destination Branding
Indonesia sebagai Destinasi Wisata Halal. Jurnal Kepariwisataan :
Destination, Hospitalis dan Perjalanan, 4(2), 84-97.

Surwandono, dkk. (2020). Polemik Kebijakan Wisata Halal di Indonesia serta


Tinjauannya dalam Maqashid Syariah. Jurnal Peradaban Islam, 16(1)

Verinita, dan Irza, F. R. (2018). Analisis Persepsi Konsumen terhadap Konsep


Hotel Syariah (ShariaConpliant Hotel) di Hotel Bunda Padang. Jurnal
Manajemen, Ide, Inspirasi (MINDS), 5(2), 163-172.
Zulfikar, Andi, dkk. (2021). Pengembangan Manajemen Pariwisata Halal Berbasis
Kearifan Lokal Sipakatu’, Sipakainge’, Sipakalebbi. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, 7(1)

Anda mungkin juga menyukai